Gigi impaksi adalah gigi yang tidak dapat erupsi seluruhnya atau sebagian karena tertutup jarigan keras atau lunak atau keduanya (Firmansyah, 2008)
Gigi dikatakan impaksi apabila setelah mengalami pertumbuhan akar sempurna, gigi mengalami kegagalan erupsi ke bidang oklusi (Dwipayanti, 2009) Klasifikasi impaksi berdasarkan jaringan (Ellysa, 2010): 1. Impaksi jaringan lunak 2. Impaksi jaringan keras
Menurut Killey and Kay (Ellysa. 2010): - Erupsi sempurna - Erupsi Sebagian - Tidak erupsi
- Berdasarkan kedalaman Impaksi dengan jaraknya ke M2 - Posisi A - Posisi B - Posisi C
- Berdasarkan relasi M2 RB dengan ramus mandibula:
- Klas I - Klas II - Klas III
Menurut Berger ada 2 faktor (Firmansyah, 2008): 1. Lokal : - Abnormalnya posisi gigi - Rahang terlalu kecil untuk erupsi gigi - Tekanan pada gigi mesial M3 pada distal M2 - Pencabutan prematur pada gigi sulung - Penyakit yang menimbulkan nekrosis tulang karena inflamasi atau abses - Penebalan tulang yang mengelilingi gigi tsb 2. Umum : genetik, def. nutrisi, kelainan pertumbuhan Menurut Beshara (Samsudin, 2005):
Faktor Primer : Trauma gigi sulung, benih gigi rotasi, erupsi gigi di celah palatum (palatosisis). Faktor Sekunder : Kelainan endokrin, defesiensi vit. D. tekanan otot yang abnormal M3 RB M3 RA C RA P RB C RB P RA I1 RA I2 RA Mempertahankan gigi (Observasi) Exodonti -> Odontektomi Operasi pengangkatan penghalang(Poedikayi, 2011)
Memaksimalkan fungsi kunyah Memperbaiki pola makan Mencegah premature loss. Deteksi dini anomali dengan rontgen . Sakit Mengganggu fungsi kunyah Karies dan kalkulus Resorbsi patologis akar gigi yang berdekatan Kista foliakular Perikoronitis inflamasi abses osteomyelitis Fraktur mandibula Kompliasi odontoektomi : trismus, parastesi, edema