RIFKI ZIL IKRAM 0904101010107 KAJIAN STRATEGI BERSAING KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DI BANDA ACEH
Rabu, 19 Maret 2014
Pembimbing : NURISRA, ST. MT Co. Pembimbing : NURUL MALAHAYATI, ST. M. Sc DISUSUN OLEH Situasi bisnis jasa konstruksi saat ini diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan konstruksi harus memiliki strategi bersaing yang unik dan berkualitas agar mampu menjaga eksistensi dalam arena persaingan dan membangun kinerja perusahaan yang berkelanjutan Menurut Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Aceh, jumlah perusahaan konstruksi yang aktif di Aceh terus berkurang, disebabkan sulitnya bersaing antar sesama perusahaan konstruksi. (Sumber : Medan bisnis, 11 Mei 2013) Pendahuluan (1) Menurut data yang diperoleh dari Badan Pimpinan Daerah Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Aceh. jumlah perusahaan konstruksi kelas menengah di Banda Aceh terus berkurang selama 5 tahun terakhir. Tahun 2009 = 120 Perusahaan Tahun 2010 = 99 Perusahaan Tahun 2011 = 62 Perusahaan Tahun 2012 = 61 Perusahaan Tahun 2013 = 44 Perusahaan Pendahuluan (2) Apakah Kontraktor kelas menengah di Banda Aceh sudah memiliki strategi bersaing ?
Apakah Strategi bersaing yang digunakan kontraktor kelas menengah memiliki hubungan & berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ? Pendahuluan (3) Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada perusahaan konstruksi kelas menengah yang aktif.
Lokasi penelitian mengambil lokasi di kota Banda Aceh.
Pendahuluan (4) Melakukan kajian tentang identifikasi strategi bersaing yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi kelas menengah dan bagaimana pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pendahuluan (5) Menurut Ervianto (2005), definisi kontraktor adalah orang atau badan usaha yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan gambar rencana, peraturan dan syarat - syarat yang ditetapkan. Tinjauan Kepustakaan (1) Dalam Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nomor 2 Tahun 2013 Penggolongan kualifikasi badan usaha jasa pelaksana konstruksi didasarkan pada kriteria tingkat kompetensi dan potensi kemampuan usaha terdiri dari kelas kecil (grade 2,3,dan 4), menengah (grade 5) dan besar (grade 6 dan 7). Tinjauan Kepustakaan (2) Michael Porter (1985) mengatakan bahwa strategi bersaing adalah strategi yang mengarah kepada suatu posisi yang mampu-laba dan mampu- dukung berhadapan dengan kekuatan yang menentukan persaingan industri.
Menurut Veizhal (2008), kinerja perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat memberikan nilai kepada perusahaan tersebut. Tinjauan Kepustakaan (4) Menurut Porter (1985) strategi bersaing (competitive strategy) suatu perusahaan, dibagi 3 jenis strategi, yaitu: Keunggulan biaya (cost leadership) Pembedaan produk (differentiation) Fokus (Focus) Warszawski (1996) menganalisis penerapan tiga strategi bersaing Porter dalam industri konstruksi dan memperkenalkan strategi pertumbuhan (growth strategy) Tinjauan Kepustakaan (5) Metode Pengambilan Sampel Instrumen Survei Kuisioner Uji Validasi Analisa Reliabilitas Uji Korelasi Analisa Regresi Linear Berganda Uji Hipotesis (Uji F) Tinjauan Kepustakaan (6) Mulai Studi Literatur Mulai Latar Belakang Masalah dan Tujuan Penelitian Studi Literatur Survey: Pengumpulan Data Data Sekunder Data Primer Mulai A Metode Penelitian (1) Studi Literatur Pengolahan Data Analisis Data : Uji korelasi (r), Analisis Regresi Linear Berganda, dan uji-F Uji Validitas &Uji Reliabilitas > 0,6 Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Mulai Selesai Ya Tidak Mulai A Metode Penelitian (2) Hasil dan Pembahasan Tabel 4.1 Karakteristik Responden No Demografi Jumlah Persentase 1 Jenis Kelamin Pria 31 100 % Wanita 0 0 % 2 Umur Responden 26-35 Tahun 8 25,8 % 35-40 Tahun 15 48,4 % > 40 Tahun 8 25,8 % 3 Pengalaman Kerja Responden 5-10 Tahun 12 38,7 % 10-15 Tahun 13 41,9 % > 15 Tahun 6 19,4 % Hasil dan Pembahasan No Demografi Jumlah Persentase 1 Pengalaman Perusahaan < 5 Tahun 0 0 % 5-10 Tahun 8 25,8 % 10-15 Tahun 17 54,8 % 15-20 Tahun 6 19,4 % > 20 Tahun 0 0 % 2 Jumlah Karyawan Tetap < 5 Orang 0 0 % 5-10 Orang 21 67,7 % >10 Orang 10 32,3 % 3 Kepemilikan Proyek Yang Pernah Dikerjakan Pemerintah 22 70,9 % Swasta 0 0 % Kedua-duanya 9 29,1 % Tabel 4.2 Karakteristik Perusahaan Hasil dan Pembahasan No Demografi Jumlah Persentase 4 Jumlah Proyek Konstruksi Yang Dikerjakan 5 Tahun Terakhir 1-5 proyek 0 0 % 6-10 Proyek 21 67,7 % 11-20 Proyek 10 32,3 % > 20 Proyek 0 0 % 5 Kondisi Persaingan Proyek Konstruksi 5 Tahun Terakhir Sangat tinggi 17 54,8 % Tinggi 11 35,4 % Rendah 3 9,8 % Sangat rendah 0 0 % Kesimpulan dan Saran No. Butir Instrumen Koefisien Korelasi Keterangan No. Butir Instrumen Koefisien Korelasi Keterangan P1 0,64 Valid P11 0,57 Valid P2 0,56 Valid P12 0,54 Valid P3 0,65 Valid P13 0,34 Valid P4 0,50 Valid P14 0,33 Valid P5 0,52 Valid P15 0,37 Valid P6 0,59 Valid P16 0,42 Valid P7 0,56 Valid P17 0,38 Valid P8 0,63 Valid P18 0,36 Valid P9 0,66 Valid P19 0,33 Valid P10 0,44 Valid
Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Hasil dan Pembahasan No Variabel Alpha Jumlah Variabel 1. Strategi bersaing 0,65 19 Kesimpulan dan Saran Hasil dan Pembahasan mean tertinggi pada strategi bersaing pada strategi keunggulan biaya sebesar 4,7. Berarti responden sangat setuju dengan strategi tersebut. Nilai mean tertinggi untuk setiap indikator didapatkan pada strategi diferensiasi tepatnya pada indikator mempercepat penyelesaian proyek sebesar 5, berarti responden sangat setuju dengan indikator tersebut.
Kesimpulan dan Saran Hasil dan Pembahasan
Nilai mean kinerja perusahaan. Kinerja Perusahaan Mean Nilai profit / keuntungan 3,10 Nilai Omzet 3,45 Rata-rata 3,28 Kesimpulan dan Saran Hasil dan Pembahasan 1. Nilai hubungan kinerja perusahaan (Y) dengan strategi keunggulan biaya (X 1 ) terletak diantara 0,60-0,79 yaitu 0,786 2. Nilai hubungan kinerja perusahaan (Y) dengan strategi diferensiasi (X 2 ) terletak diantara 0,60-0,79 yaitu 0,735 3. Nilai hubungan kinerja perusahaan (Y) dengan strategi fokus (X 3 ) terletak diantara 0,00-0,19 yaitu -0,012 4. Nilai hubungan kinerja perusahaan (Y) dengan strategi pertumbuhan (X 4 ) terletak diantara 0,00-0,19 yaitu -0,012
Kesimpulan dan Saran Hasil dan Pembahasan Y= -5,978 + 1,345 X 1 + 0,903 X 2 0,005 X 3 0,334 X 4.
Kesimpulan dan Saran Hasil dan Pembahasan Hasil pengujian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi bersaing terhadap kinerja perusahaan dilihat dari nilai determinasi (R 2 ) sebesar 16,65% serta penolakan hipotesa dengan penilaian nilai F hitung = 10,298 lebih besar dari F tabel = 8,626.
Kesimpulan dan Saran 1. Hasil uji validitas kuesioner menunjukkan nilai lebih besar dari 0,3 (Valid) 2. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel realiabel dengan nilai Cronbach Alpha ( = 0,6). 3. Berdasarkan analisa deskriptif bahwa variabel strategi bersaing yang paling banyak dipilih dan terapkan adalah strategi keunggulan biaya, sedangkan untuk indikator paling banyak dipilih yaitu mempercepat penyelesaian proyek (P 9 ). 4. Berdasarkan analisa korelasi didapatkan hasil korelasi tertinggi yaitu pada variabel strategi keunggulan biaya dengan kinerja perusahaan
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis F didapatkan bahwa ada pengaruh antara strategi bersaing terhadap kinerja perusahaan konstruksi dilihat dari nilai determinasi (R 2 ) sebesar 16,65%. Hal ini juga ditunjukkan dengan penolakan hipotesa dengan nilai F hitung = 10,298 lebih besar dari F tabel = 8,626. Maka ada pengaruh yang signifikan dari strategi bersaing terhadap kinerja perusahaan konstruksi. Kesimpulan dan Saran 1. Diharapkan pada penelitian berikutnya mengenai strategi bersaing kontraktor dibanda aceh dengan kelas/gred kontraktor yang berbeda.
2. Diharapkan pada penelitian berikutnya dapat dianalisis mengenai strategi bersaing kontraktor diluar kota banda aceh dengan membandingkan strategi bersaing kontraktor dibanda aceh.
Daftar Kepustakaan 1. Porter, M.E., 1987. From Competitive Advantage to Corporate Strategy, Harvard Business Review, USA. 2. Tan, Yongtao., 2009. Contractor's competitiveness and competitive strategy in Hong Kong, Hong Kong Polytechnic University, Hongkong. 3. Andi Supangat, 2007, Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametik, Kencana, Jakarta. 4. Anonim 2013, Peraturan LPJK Nomor 2 Tahun 2013. 5. Ervianto, W. I. ,2005. Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta. 6. Riduwan, 2004, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung. 7. Soeharto, I., 2001, Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operational), Erlangga, Jakarta 8. Sugiyono, 2001, Metode Penelitian Bisnis, cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung. 9. Syah, M, 2004 Manajemen Proyek, Kiat Sukses Mengelola Proyek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Malang. 10. Rivai, V., 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Rajawali Pers, Jakarta 11. Arikunto, Suharsimi., 2005. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. 12. Sugiyono., 2009. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.