Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Anatomi manusia menggunakan daftar istilah sendiri, yang kebanyakan
diambil dari bahasa Latin dengan arti yang sangat spesifik. Sampai menjelang
akhir abad ke-19, diperkirakan telah terkumpul sekitar 50.000 istilah anatomi
yang dipakai untuk sekitar 5.000 struktur tubuh manusia. Tetapi di akhir tahun
1895, terdapat sekitar 4.500 istilah anatomi. Istilah anatomi merupakan hasil
kesepakatan dari ahli-ahli anatomi sedunia yang dikenal sebagai terminologia
anatomica. Semua istilah anatomis dalam dunia medis harus mengacu pada
hasil kesepakatan tersebut dan tidak boleh sembarangan. Terjemahan ke dalam
bahasa lain dilakukan melalui kesepakatan ahli anatomi di negara masing-
masing.
Setiap makhluk hidup di bumi selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda-beda. Makhluk hidup tersusun dari sel, jaringan,
organ, sistem organ dan organisme. Terdapat dua jenis makhluk hidup yaitu
uniseluler dan multiseluler. Organisme multiseluler tersusun dari jaringan.
Kumpulan beberapa jaringan akan membentuk organ. Selanjutnya organ
saling berinteraksi sehingga membentuk sistem organ yang akhirnya akan
membentuk organisme atau makhluk hidup. Dengan demikian dalam
perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup antara yang satu dan yang
lain saling berkaitan dan tidak berjalan dengan sendirinya.
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar
(milieu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa
darah dan cairan tubuh lainnya. Cairan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi
lebih kurang 60% dari total berat badan laki-laki dewasa. Dalam cairan tubuh
terlarut zat-zat makanan dan ion-ion yang diperlukan oleh sel untuk hidup,
berkembang, dan menjalankan fungsinya. Untuk dapat menjalankan fungsinya
dengan baik sangat dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Semua
pengaturan fisiologis untuk mempertahankan keadaan normal disebut
homeostasis. Homeostasis ini bergantung pada kemampuan tubuh
2

mempertahankan keseimbangan antara substansi-substansi yang ada di milieu
interior.
Metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap
sel hidup, pada metabolisme sel bahan dan energi diperoleh dari lingkungan
sel yang berupa cairan. Respirasi aerob adalah suatu proses pernapasan yang
membutuhkan oksigen dari udara sedangkan respirasi anaerob atau yang
disebut dengan respirasi intramolekul bertujuan sama dengan respirasi aerob,
yaitu untuk mendapatkan energi. Hanya saja energi yang dihasilkan jauh lebih
sedikit dari respirasi aerob.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Jelaskan mengenai pembagian Terminologia anatomica manusia
dilihat dari:
a. Posisi tubuh
b. Bidang tubuh
c. Hubungan
d. Anggota badan
e. Gerakan
f. Bentuk dan warna struktur, dsb.
1.2.2 Carilah gambar beserta penjelasan bagian-bagian dari :
a. Sel manusia
b. Jaringan manusia (macam dan jenisnya)
c. Organ manusia beserta fungsinya
d. Sistem organ manusia
1.2.3 Apa yang anda ketahui tentang (sertakan gambar/video tentang proses
tersebut) :
a. Difusi
b. Osmosis
c. Homeostasis
1.2.4 Jelaskan mengenai proses metabolisme aerob dan anaerob, sertakan
gambar/video mengenai proses tersebut.

3

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui penjelasan mengenai pembagian Terminologia anatomica
manusia dilihat dari posisi tubuh, bidang tubuh, hubungan, anggota
badan, gerakan, bentuk dan warna struktur, dsb.
1.3.2 Mengetahui penjelasan bagian-bagian dari sel manusia, jaringan
manusia (macam dan jenisnya), organ manusia beserta fungsinya dan
sistem organ manusia beserta gambar yang ditemukan.
1.3.3 Mengetahui penjelasan difusi, osmosis dan homeostasis beruba
gambar dan video yang ditemukan.
1.3.4 Mengetahui penjelasan mengenai proses metabolisme aerob dan
anaerob, serta mengetahui gambar/video mengenai proses tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Meningkatkan pemahaman penulis serta memperluas pengetahuan
penulis mengenai materi yang diberikan.

















4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembagian Terminologia anatomica Manusia
2.1.1 Posisi Tubuh
a. Posisi anatomi (berdiri) : Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi
berdiri dengan mata juga memandang lurus. Telapak tangan
menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan.
Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus
sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena hubungan semua
struktur digambarkan dengan asumsi berada pada posisi anatomi.
b. Posisi supine (terlentang) : Pada posisi ini tubuh berbaring dengan
wajah menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan
posisi anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang
horisontal daripada bidang vertikal.
c. Posisi prone (tengkurap) : Pada posisi ini, punggung menghadap ke
atas. Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah
menghadap ke bawah.
d. Posisi litotomi : Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha
diangkat vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya
dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk
mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada
banyak prosedur kebidanan.
2.1.2 Bidang Tubuh
a. Bidang frontal/koronal: bidang vertikal yang tegak lurus dengan
bidang median. Bidang ini terbentuk dari garis yang
menghubungkan satu telinga ke telinga yang lain dari atas kepala
dan kemudian membagi seluruh tubuh di sepanjang garis itu.
b. Bidang median/mid-sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi
bagian yang sama kanan dan kiri.
5

c. Bidang sagital/paramedian: bidang yang sejajar dengan bidang
median, tetapi membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri yang
tidak sama.
d. Bidang transversal: bidang horisontal tubuh, tegak lurus dengan
bidang frontal dan median.
e. Bidang obliqua: bidang selain yang dijelaskan di atas.
Gambar Beberapa Istilah Anatomi yang Digunakan Pada Bidang
Tubuh

2.1.3 Hubungan
a. Anterior berarti ke arah depan.
b. Posterior berarti menuju belakang.
c. Superior berarti ke arah kepala.
d. Inferior berarti menuju kaki.
e. Medial/medialis berarti menuju bidang median (medekati bagian
tengah tubuh).
6

f. Lateral/lateralis berarti menjauh dari bidang median (menjauh dari
tengah tubuh).
2.1.4 Anggota Badan
a. Proksimal berarti dekat badan
b. Distal berarti jauh dari badan
c. Preaksial menunjukkan sisi radial atau tibial pada anggota badan.
d. Postaksial menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.
e. Fleksor berarti permukaan anterior anggota badan atas dan
permukaan posterior anggota badan bawah.
f. Ekstensor berarti permukaan posterior anggota badan atas dan
permukaan anterior anggota badan bawah.
2.1.5 Gerakan
a. Fleksi: gerakan yang membentuk atau mengurangi sudut sendi.
b. Ekstensi: gerakan yang memperlebar sudut sendi.
c. Aduksi: gerakan menuju batang tubuh
d. Abduksi: gerakan menjauh dari batang tubuh
e. Rotasi: memutar pada sumbu panjang tubuh
f. Rotasi medial: rotasi ke sisi medial tubuh
g. Rotasi lateral: rotasi ke sisi lateral tubuh
h. Sirkumdiksi: kombinasi fleksi-abduksi-ekstensi-aduksi
i. Pronasi: gerakan lengan bawah di mana telapak tangan menghadap
belakang.
j. Supinasi: gerakan lengan bawah d imana telapak tangan
menghadap depan
k. Protaksi: gerakan menuju ke depan
l. Retraksi: gerakan menarik ke belakang
m. Radial: gerakan ke arah os radius
n. Ulnar: gerakan ke arah os ulna
o. Tibial: gerakan ke arah os tibia
p. Femoral: gerakan ke arah os femoris
q. Frontal: gerakan ke arah os frontale
r. Oksipital: gerakan ke arah os oksipitale, dll.
7


Gambar Beberapa Istilah Anatomi yang digunakan pada
pergerakan (1)

Gambar Beberapa Istilah Anatomi yang digunakan pada pergerakan (2)
8


2.1.6 Bentuk Struktur
a. Fasia, fasialis: permukaan, muka
b. Fovea: lekukan dangkal, lesung
c. Fascia: lembaran
d. Foramen: lubang
e. Sulkus: lekukan
f. Kanalis: saluran, pipa
g. Kavum, kaverna: rongga besar
h. Kavernosus: berongga-rongga
i. Kondilus: benjolan
j. Spina: berduri, berujung tajam
k. Krista: berbentuk seperti sisir
l. Sinus: rongga kecil
m. Prosesus: seperti ujung pedang
n. Fisura: robekan, celah
o. Insisura: irisan
2.1.7 Warna Struktur
a. Alba: putih
b. Nigra: hitam, gelap
c. Rubra: merah
d. Grisea: abu-abu
e. Lutea, flava: kuning
f. Kloros: hijau

2.2 Sel Manusia
Sel manusia adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ
merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu
sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler. Setiap jenis sel
manusia dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel
manusia yaitu sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan.

9


Gambar Sel Manusia

Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya
seluruh sel manusia mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain,
misalnya :
a. Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel
untuk melepaskan energi
b. Mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
c. Setiap sel manusia melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
d. Hampir semua sel manusia mempunyai kemampuan mengadakan
reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang
lain akan beregenerasi
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).
Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein,
lemak dan karbohidrat.
Bagian-bagian sel manusia, yaitu:
a. Protoplasma, bagian sel manusia yang terdiri atas sebuah badan yang
terletak di tengah, yaitu inti atau nukleus, dan sitoplasma atau sisa
protoplasma, yang memiliki nukleus.
10

b. Sitoplasma, bagian sel manusia terdiri atas beberapa unsur penting seperti
berikut:
Mitokondria, yang berupa tongkat-tongkat kecil yang erat berhubungan
dengan proses katabolik atau pernapasan badan sel.
Alat Golgi, seperti saluran yang terletak dekat nukleus, dan terlibat
dalam kegiatan pengeluaran sekret dari sel manusia.
Sitoplasma dasar, bahan koloid yang sangat kompleks dimana semua
struktur lainnya terendam, terutama bertugas dalam kegiatan anabolik
atau sintetik dari sel manusia.
Sentrosom, sebagian kecil sitoplasma yang padat, terletak dekat dengan
nukleus. Mempunyai peran penting dalam pemecahan sel manusia.
Membran sel, kulit sel bukanlah selaput yang mati. Banyak fungsi
penting yang berhubungan dengannya, tetapi khususnya ia bekerja
sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa behan tertentu
masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk. Dengan demikian, ia
merupakan bagian penting untuk mempertahankan komposisi (susunan)
kimia yang tepat dari protoplasma.
c. Nukleus, terdiri atas massa protoplasma yang lebih kompak (padat),
terpisah dari sitoplasma oleh membran nukleus, yang juga bersifat
penyaring selektif, yang mengizinkan bahan keluar dari nukleus masuk
sitoplasma, atau yang masuk ke dalamnya. Nukleus
mengendalikan sel manusia serta semua kegiatannya. Tanpa nukleus sel
manusia akan mati.

2.3 Jaringan Manusia (Macam dan Jenisnya)
Jaringan merupakan kumpulan sel yang sejenis berbentuk sama dan
biasanya memiliki fungsi yang sama pula. Sel-sel yang tersusun pada jaringan
tubuh, satu sama lainnya melekat dan terikat menjadi satu sehingga sel tidak
bergerak sama sekali. Kecuali ada dua macam sel satu sama lainnya tidak
melekat melainkan masing-masing terlepas, misalnya sel darah dalam cairan
darah dan sel kelamin (sel spermatozoa dan ovum).
11

Jaringan dikelompokkan menjadi jaringan penutup (jaringan epitel,
jaringan endotel), jaringan penunjang (jaringan ikat, jaringan rawan, jaringan
tulang), jaringan cairan (jaringan ikat khusus), jaringan otot dan jaringan saraf.
Macam-macam jaringan :
a. Jaringan epitel

Gambar: Jaringan epitel

Jaringan epitel adalah jaringan yang biasanya menutupi dan
merupakan lapis atau dinding, juga melapisi ruangan-ruangan dalam
tubuh. Permukaan sel epitel mempunyai kekhususan pada permukaan sel
sesuai dengan peranannya. Bagian dari permukaan sel epitel adalah :
1) Mikrofili : Tonjolan sel yang banyak terdapat pada sel tunggal terdiri
dari mikrofilamen untuk mengabsorbsi zat dan perluasan permukaan
sel.
2) Silia : Tonjolan sel banyak pada sel tunggal, setiap silium melekat ke
badan dasar untuk pergerakan transport zat.
3) Stereosilia : Semacam mikrofili yang besar dan panjang, terdapat satu
sel pada tiap sel, melapisi rongga saluran alat kemih untuk
mengabsorbsi zat dan memperluas permukaan sel.
4) Flagella: Tonjolan sel hanya memiliki satu sel terdapat pada sel
spermatogenik yang sudah selesai bermiosis (berkontraksi), juga
sedikit terdapat pada lapisan dalam saluran kelamin jantan.
Macam jaringan epitel :
1) Jaringan berselaput, terdiri dari :
a) Epitel selapis gepeng (skuamosa). Jaringan yang selnya sangat tipis,
tidak teratur, slaing berhimpitan, berbentuk suatu lembaran yang
12

sempurna. Terdapat pada pembuluh darah, selaput rongga alveolus
paru, dinding luar kapsula bowman, telinga tengah dan telinga dalam.
b) Epitel selapis kubus (kuboid). Terdapat pada selaput luar ovarium,
saluran kemih, saluran kelamin laki-laki dan kelenjar prostat.
c) Epitel selapis batang (kolumnar). Terdapat pada lapisan mukosa
lambung, khusus, dan saluran pernapasan mulai dari hidung sampai
bronkus dan saluran kelamin wanita ( tuba dan uterus).
2) Epitel berlapis banyak, disusun oleh satu macam sel dengan inti yang
terletak pada ketinggian berbeda dengan potongan tegak lurus,
sehingga memberi kesan lebih dari satu lapis. Sebagian puncaknya
tidak mempunyai lumen, walaupun semua sel terletak diatas membran.
Epitel berlapis banyak terdiri dari :
a) Epitel berlapis semu (palsu). Semua melekat pada dasar yang sama
tetapi puncaknya ada yang tidak mencapai rongga, dilapisi oleh sel
pendek yang disebut sel dasar (basal).
b) Epitel berlapis sempurna (stratified). Setiap lapisan dari sel dapat
dipisahkan sehingga setiap lapisan antara satu dan yang lain tidak
menyatu. Epitel berlapis sempurna terdiri dari epitel berlapis tanduk
dan epitel berlapis lendir.
3) Epitel kelenjar
Terdapat suatu sistem kelenjar yang multiselular. Hasil sekresi ini
disalurkan ke suatu permukaan. Sekret kelenjar terdiri dari cairan encer
yang mengandung hasil-hasil eksresi seperti enzim. Epitel kelenjar
terdiri dari kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin dan kelenjar ganda.
Fungsi jaringan epitel :
a) Perlindungan fisik terhadap trauma, radiasi, dehidrasi, dan zat kimia
pada epitel kulit.
b) Absorbs dan sekresi pencernaan seperti pada epitel yang melapisi
saluran pencernaan.
c) Epitel kelenjar endokrin dan eksokrin berfungsi menyekresi hormon,
cairan, enzim dan saliva.
d) Epitel yang berada di ginjal berfungsi untuk filtrasi.
13

e) Pada saluran pernapasan, paru berfungsi untuk difusi.
b. Jaringan Endotel
Jaringan endotel adalah jaringan yang menutupi tubuh bagian luar
dan bagian dalam yang tidak berhubungan dengan udara. Bentuk dan
susunannya hampir sama dengan jaringan epitel. Kebanyakan sebagai
jaringan epitel sederhana berbentuk gepeng (skuamosa), terdapat pada
permukaan dalam dinding pembuluh darah, pembuluh limfe dan dinding
jantung bagian dalam.
c. Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang adalah jaringan yang berada diantara jaringan
lainnya, sekumpulan sel khusus yang serupa bentuk, besar dan
pekerjaannya, yang berfungsi untuk menunjang dan menyokong berbagai
susunan tubuh sekitarnya. Jaringan penunjang terdiri dari jaringan ikat,
jaringan rawan, jaringan tulang dan jaringan ikat khusus (darah)/
Jaringan Ikat

Gambar jaringan ikat
Jaringan ikat diantara selnya banyak terdapat zat interseluler yang
terdiri dari serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen. Substansi
intersel tidak hidup, membentuk matrik, member kekuatan, dan
menyokong jaringan yang berfungsi sebagai perembesan cairan
jaringan antara kapiler darah dan sel-sel. Substansi tersebut terdiri dari
:
14

1) Substansi intersel amorf meliputi glikosaminoglikans
(mukopolisakarida) dan glikoprotein (senyawa protein dengan gugusan
karbohidrat).
2) Substansi intersel fibrosa, memberi kekuatan untuk jaringan, yang
terutama dilaksanakan oleh substansi intersel fibrosa yang terdiri dari
serat kolagen, serat retikulin, dan serat elastin.
Sel jaringan ikat terdiri dari tujuh macam yaitu fibroblas,
makrofag, sel lemak, sel mast, sel plasma, sel mesenkim dan sel
melanosit (sel pigmen).
Dalam penggolongannya jaringan ikat ditentukan oleh
banyaknya serat, ditandai dengan susunan serat jarang-jarang yang
disebut jaringan ikat longgar. Serat ini berupa berkas anyaman tanpa
arah tertentu. Jaringan ikat longgar terdiri dari jaringan ikat mesenkim,
jaringan ikat mukosa, jaringan ikat longgar, jaringan ikat gembur dan
jaringan ikat retikular. Jaringan ikat padat tersusun tidak beraturan dan
tersusun beraturan.
Jaringan Rawan
Jaringan rawan adalah jaringan penunjang yang liat dan lentur,
bahan dasar dan kandungannya terdiri dari bahan yang kental dan
bening, mengandung glikosaminoglikan. Pertumbuhan tulang :
kondrosit muda berfoliferasi dan pertumbuhan epifisional. Jaringan
rawan terdiri dari tiga macam yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan
elastis dan tulang rawan fibrosa.
Jaringan Tulang
Jaringan tulang adalah jaringan yang keras dari semua jaringan
dalam tubuh, karna mengandung garam kapur fosfat yang terdiri dari
sel-sel dan materi intersel. Matriksnya mengandung unsur organik
terutama serat-serat kolagen dan unsur anorganik. Garam-garam
anorganik yang bertanggung jawab atas kuku dan lentur tulang adalah
kalsium fosfat, kalsium karbonat, sejumlah kalsium florida dan
magnesium klorida. Secara makroskopis jaringan tulang dapat
15

dibedakan menjadi jaringan tulang spongeosa dan tulang kompakta.
Sel-sel tulang terdiri dari osteosit, osteoblas dan osteoklas.
Matriks tulang merupakan unsur organik terdiri dari serat-serat
osteokolagen yang serupa dengan serat kolagen jaringan ikat longgar.
Serat ini diikat menjadi satu oleh substansi semen terutama
glikosaminoglikans (protein polisakarida), kondrotin sulfat
(polisakarida sulfat) dalam substansi dasar amorf lebih sedikit tulang
rawan. Matriks tulang tersusun dalam lapisan-lapisan (lamel). Serat
dalam lamel teratur sejajar dalam bentuk jalingan serat kolagen, dalam
satu lamel akan tampak seperti bangunan yang memanjang. Arsitektur
tulang terdiri dari dua bagian yaitu tulang spongeosa dan tulang
kompakta.
Jaringan Ikat khusus
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri dari elemen
berbentuk sel-sel darah, trombosit dan plasma darah. Volume darah
pada manusia dewasa yang sehat lebih dari 5 liter, sekitar 8% berat
badan. Sel darah merah dan sel darah putih hidup hanya untuk waktu
yang relative pendek. Jangka waktu hidup eritrosit manusia kira-kira
120 hari, hal ini dapat ditentukan dengan berbagai cara. Setelah sel
darah merah dirusak oleh sel fagosit, hemoglobin dipecah menjadi
bagian yang mengandung besi (hematin) dan bagian yang bebas besi
(globin). Hematin dipecah menjadi besi yang dipakai kembali dan
bilirubin yang diangkut ke hati, dan dikeluarkan bersama empedu.
Unsur darah yang berbentuk umurnya pendek dan terus menerus
dirusak. Jumlah unsur darah yang berbentuk di dalam darah
dipertahankan pada jumlah yang tetap dengan pembentukan sel-sel
yang baru. Proses pembentukan darah disebut hemopoiesis.
d. Jaringan otot (muscle tissue)
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik
oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang
satu terhadap yang lain. Pada jaringan otot, sel dan serat-serat otot
biasanya tergabung dalam berkas-berkas sehingga jaringan otot tidak
16

hanya terdiri dari serat otot saja. Oleh karena otot harus melakukan kerja
mekanis, serat otot memerlukan banyak kapiler darah untuk mendatangkan
makanan dan oksigen. Pembuluh darah yang terdapat dalam jaringan ikat
fibrosa berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu bagian
pembungkus dan pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung secara
efektif. Berdasarkan strukturnya otot dibagi menjadi tiga golongan yaitu
otot rangka, otot jantung dan otot polos.

Gambar Jaringan Otot
e. Jaringan syaraf (nervous tissue)
Pada neuron ada dua sifat protoplasma yang berkembang :
1) Responsibilitas, merupakan kapasitas untuk memberikan jawaban
terhadap rangsangan fisik, zat kimia, fisik dengan permulaan impuls.
2) Konduktivitas, kemampuan untuk menghantarkan impuls tersebut.
Neuron mudah terangsang dan bereaksi terhadap rangsang.
Rangsangan neuron sering berkontak dengan yang lain. Kontak khusus
antara neuron-neuron dinamakan sinaps.

Gambar Jaringan Syaraf
17

2.4 Organ manusia beserta fungsinya
a. Otak
Otak adalah pengontrol
utama bagi tubuh
manusia. Otak adalah
bagian dari sistem saraf,
yang mengirim impuls
listrik ke tubuh untuk
baik fungsi otonom dan
sadar. Otak membuat jantung memompa darah, memberikan kontrol otot
sadar, dan menyediakan memori dan pikiran. Otak juga menerima
informasi sensorik seperti penglihatan, sentuhan, pendengaran, dan
penciuman.
b. Jantung
Jantung adalah bagian dari sistem
kardiovaskular bertanggung jawab
untuk membawa darah ke berbagai
jaringan dalam tubuh. Darah
membawa oksigen sel darah putih,
yang merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Jantung menerima
darah terdeoksigenasi dari
pembuluh darah dan memompanya ke paru-paru di mana sel-sel darah
merah mengambil lebih banyak oksigen untuk pengiriman. Darah kembali
ke jantung di mana memompa darah beroksigen ke seluruh organ dalam
tubuh.



18

c. Paru-paru
Paru-paru adalah organ utama yang menyediakan
pertukaran oksigen. Paru-paru mengandung bronkial
alveoli kecil, yang merupakan tempat bagi
penyerapan oksigen dan eliminasi dari karbon
dioksida. Darah beroksigen ini kemudian dikirim
kembali ke jantung untuk menyediakan jaringan
dengan oksigen yang dibutuhkan. Paru-paru juga
mengandung silia kecil yang mendorong benda asing
keluar dari paru-paru. Hal ini menyebabkan batuk untuk menjaga paru-
paru bersih dari bakteri, kotoran, dan asap. Merokok menyebabkan sel-sel
ini akan mati, sehingga sulit bagi paru-paru untuk menghapus.
d. Ginjal
Ginjal merupakan bagian dari sistem
endokrin. Organ-organ ini menyediakan
sistem filtrasi yang diperlukan untuk sisa
metabolisme dalam sel jaringan. Misalnya,
nitrogen merupakan produk limbah dari
katabolisme protein. Nitrogen adalah
berbahaya bagi tubuh, sehingga ginjal
membuang produk ini dari darah dan
mengeluarkan dalam bentuk urea. Ginjal juga jalur penyerapan kembali air.
Bahan bermanfaat seperti air dan natrium dikirim kembali ke tubuh dan
limbah diekskresikan melalui fungsi ginjal di nefron.
e. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh,
terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya
di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan
19

hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa
yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa
racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
f. Lambung

Lambung (bahasa Inggris: stomach;
bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus
berupa suatu kantong yang terletak di bawah
sekat rongga badan. Fungsi lambung secara
umum adalah tempat di mana makanan
dicerna dan sejumlah kecil sari-sari
makanan diserap. Lambung dapat dibagi
menjadi tiga daerah, yaitu
daerah Kardia, Fundus dan Pilorus.
g. Mata
Mata adalah organ penglihatan yang
mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata
yang paling sederhana tak lain hanya
mengetahui apakah lingkungan sekitarnya
adalah terang atau gelap. Mata yang lebih
kompleks dipergunakan untuk memberikan
pengertian visual.

h. Telinga

Telinga merupakan organ dari indra
pendengar. Dengan telinga ini
memungkinkan manusia untuk
mendengarkan suara atau bunyi yang
berasal dari getaran benda. Dalamtelinga
terbagi menjadi telinga bagian luar, tlinga
20

bagian dalam, dan bagian luar.Masing-masing bagian jaringan yang
memiliki tugas tersendiri dalam menghasilkan suara dan bunyi yangdapat
didengar oleh manusia.
i. Hidung

Hidung adalah organ yang
berhubungan dengan indra pembau manusia.
Dalam hidung terdapaat rambut hidung dan
selaput lender yang membantu dalam proses
pernapasan.

j. Lidah
Lidah merupakan indra pengecap
manusia. Dengan lida manusi dapat merasakan
rasa manis, asin,pahit, asam, dan pedas. Dalam
lidah terdapat kuncup pengecap yang di
dalamnya terdapat reseptor yang memungkinkan
manusia merasakan aneka rasa tersebut.
k. Kulit

Kulit adalah organ yang berhubungan
dengan indra perasa. Kulit juga berhubungan
dengan system eksresi manusia yang berfungsi
untuk mengeluarkan keringat dari dalam tubuh.


2.5 Sistem organ manusia
1) Sistem Pencernaan Makanan
Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah makanan, berupa
molekul organik kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana (sari
21

pati makanan) agar dapat diserap tubuh. Organ yang terkait dengan fungsi
sistem ini, antara lain mulut (kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus,
lambung, usus halus, dan usus besar.
2) Sistem Pernapasan
Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan mengeluarkan sisa
metabolisme yang berbentuk CO
2
. Sistem pernapasan tersusun oleh
beberapa organ, di antaranya saluran-saluran pernapasan yang meliputi
faring, laring, dan trakea serta paru-paru yang meliputi sistem bronkus dan
alveolus.

Gambar Sistem pernapasan yang terdapat pada manusia.

3) Sistem Sirkulasi
Sistem ini berfungsi mengangkut dan mendistribusikan oksigen,air,
dan sari makanan berupa molekul-molekul organik seperti glukosa. Selain
itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa metabolisme untuk dikeluarkan
dari tubuh. Sistem ini terdiri atas organ-organ, seperti jantung, arteri dan
vena, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
4) Sistem Ekskresi
Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, selain CO2
atau cairan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik keseimbangan
cairan tubuh. Sistem ekskresi tersusun atas beberapa organ, seperti ginjal,
kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan uretra.
5) Sistem Endokrin
22

Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti pertumbuhan dan
homeostasis. Sistem ini tersusun oleh berbagai macam kelenjar, seperti
kelenjar hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar gondok.
6) Sistem Saraf
Sistem saraf berperan dalam menyampaikan rangsang yang diperoleh
dari lingkungan, mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons
rangsang tersebut.


7) Sistem Rangka
Sistem ini berfungsi menopang dan memberi bentuk pada tubuh.
Sistem rangka berfungsi juga melindungi bagian-bagian tubuh yang lunak
atau rentan, seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak. Selain itu,
sistem ini juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot rangka yang
sangat dibutuhkan dalam gerak aktif. Jaringan darah juga dibentuk di
dalam sumsum tulang.
8) Sistem Otot
Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh.
Dalam otot, disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi
yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Organ yang berada
dalam sistem otot ini adalah otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot
jantung.
23


Penjelasan gambar :
(a) Sistem rangka dan
(b) sistem otot.
9) Sistem Reproduksi
Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri (perkembangbiakan).
Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria dan wanita berbeda.
10) Sistem Kekebalan dan Limfatik
Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit.
Sistem ini terdiri atas sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan
pembuluh limfa.

2.6 Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk
mencapai kesamaan konsentrasi. Contoh peristiwa difusi yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Kecepatan difusi ditentukan oleh
jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada
membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
1) Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi
terlarut lipid.
2) Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

24

Faktor yang mempengaruhi difusi:
a. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
b. BM (berat molekul)makin besar difusi makin lambat
c. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
d. Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua
bagian, makin besar proses difusi yang terjadi.
e. Jarak tempat berlangsungnya difusi, makin dekat jarak tempat terjadinya
difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
f. Area tempat berlangsungnya Difusi, makin luas area difusi, makin cepat
proses difusi.
Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui
membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi
sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang terbentuk oleh
protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi
difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -
molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut
dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran
secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak
seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik
yang larut dalam lemak, Selain itu, membran sel juga sangat permeabel
terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa
molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran.
Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori
dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter
lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan
beberapa garam garam mineral , tidak dapat menembus membrane
25

secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter
untuk dapat menembus membran.

2.7 Osmosis
Osmosis yaitu perpindahan melekul air melalui selaput semipermiabel
dari larutan yang hipotonis (kepekatan rendah) ke larutan hipertonis
(kepekatan tinggi). Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang
dimasukkan ke dalam air garam. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,
yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat
pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan
yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran
selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa
yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel,
maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui
selaput permeabel.
Jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi
airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui
selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan
hipertonis sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di
dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel,
konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan
sebagai larutan hipotonis.



26

2.8 Homeostasis
Homeostasis berasal dari kata Yunani homeo yang berarti sama, dan
stasis yang berarti mempertahankan keadaan. Homeostasis adalah suatu
keadaan komposisi kimia dan fisiokimia yang konstan pada medium internal
organisme. Homeostasis merupakan manifestasi keberadaan sejumlah faktor
biologis yang konstan seperti indikasi kuantitatif, karakteristik suatu
organisma pada kondisi normal. Termasuk temperatur tubuh, tekanan osmotik
pada cairan, konsentrasi ion hidrogen, kandungan protein dan gula,
konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang berhubungan dengan biologis dan
sebagainya.
Claude Bernard seorang ahli ilmu faal Perancis pada tahun 1859
menyatakan pentingnya lingkungan dalam tubuh yang stabil. Dengan
mempertahan lingkungan dalam yang relative stabil, organisme multisel yang
kompleks dapat hidup bebas di lingkungan luar yang sangat bervariasi.
Walter Cannon mengajukan empat postulat yang mendasari homeostasis,
yaitu:
a. Peran system saraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan dalam
dengan kehidupan.
b. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
c. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistic.
d. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan
tubuh yang berbeda.
Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus memantau
adanya perubahan-perubahan dalam tubuh lalu mengkoordinasikan respons
yang sesuai sehingga perubahan yang terjadi dapat diredam. Homeostasis
terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis. Dalam tubuh manusia,
homeostasis fisiologis dikendalikan oleh sistem endokrin dan sistem saraf
otonom. Proses homeostasis fisiologi terjadi melalui empat cara yaitu:
a. Self regulation
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti
dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
b. Cara kompensasi
27

Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh.
Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka
pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang
pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya
menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil,
pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi
ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan
suhu badan.
c. Cara umpan balik negative
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan
abnormal tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik
untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
d. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang
cukup ke sel tubuh.
Sedangkan homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan
emosional dan kesejahteraan mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup
dan interaksi dengan orang lain serta dipengaruhi oleh norma dan kultur
masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah mekanisme pertahanan diri
seperti menangis, tertawa, berteriak, dan memukul.
Homeostasis pada dasarnya adalah untuk menstabilkan cairan di sekitar
sel-sel organisme multisel yaitu cairan ekstrasel (CES), yang merupakan
interface antara sel dan lingkungan luar. Sel-sel tubuh selain harus selalu
basah, harus pula mengandung zat-zat terlarut tertentu (solute) dalam kadar
yang tertentu pula demi kelangsungan proses-proses dalam sel. Oleh karena
itu parameter CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis adalah:
a. Kadar nutrient
b. Kadar O2 dan CO2
c. Kadar sisa metabolism
d. pH
28

e. Kadar air, garam dan elektrolit lainnya.
f. Suhu
g. Volume dan tekanan
Homeostasis memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup, antara lain :
a. Menstabilkan cairan disekitar sel-sel organisme multi sel atau cairan
extrasel (CES) (Siagian, 2008).
b. Untuk kelangsungan hidup sel.
c. Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar.
d. Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan
organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan
efisien.
e. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
f. Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum
Faktor Yang Mempengaruhi Homeostasis
Salah satu fungsi dari homeostasis adalah menstabilkan atau
menyeimbangan cairan, dan faktor yang mempengaruhu keseimbangan cairan
tersebut adalah:
a. Usia
Semakin bertambahnya usia organisme, organ yang mengatur
keseimbangan akan menurun fungsinya.
b. Temperatur lingkungan
Dengan sesuatu organisme banyak terdapat di lingkungan yang panas,
maka akan terjadi proses evaporasi, sehingga dimungkinkan cairan
banyak yang keluar.
c. Makanan
d. Obat-obatan
e. Stres
Stres dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranya adalah
mempengaruh metabolism sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan
osmotic dan ADH akan meningkatkan sehingga urine menurun.
29

f. Sakit
Misalnya gagal ginjal, maka organisme akan mengeluarkan cairan yang
banyak sehingga dapat menggagu keseimbangan di dalam tubuh
organism tersebut. (Irawan, 2008).

2.9 Proses Metabolisme Aerob dan Anaerob
Proses metabolisme energi secara aerobik merupakan proses
metabolisme yang membutuhkan kehadiran oksigen (O
2
) agar prosesnya dapat
berjalan dengan sempurna untuk menghasilkan ATP. Pada saat berolahraga,
kedua simpanan energi tubuh yaitu simpanan karbohidrat (glukosa darah,
glikogen otot dan hati) serta simpanan lemak dalam bentuk trigeliserida akan
memberikan kontribusi terhadap laju produksi energi secara aerobik di dalam
tubuh. Namun bergantung terhadap intensitas olahraga yang dilakukan, kedua
simpanan energi ini dapat memberikan jumlah kontribusi yang berbeda.
Secara singkat proses metabolisme energi secara aerobik seperti yang
ditunjukan pada gambar :


Asam lemak & gliserol Glikogen/glukosa Asam amino

Glikolisis


Asam piruvat
Asam laktat
Asetil-KoA




LEMAK KARBOHIDRAT PROTEIN
-
oksidasi
Deaminasi dan
transaminasi
Siklus
asam
sitrat
30



Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa untuk meregenerasi ATP, 3
simpanan energi akan digunakan oleh tubuh yaitu simpanan karbohidrat
(glukosa, glikogen), lemak dan juga protein. Diantara ketiganya, simpanan
karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama saat berolahraga dan
oleh karenanya maka pembahasan metabolisme energi secara aerobik pada
tulisan ini akan difokuskan kepada metabolisme simpanan karbohidrat dan
simpanan lemak.
Pembakaran Karbohidrat
Secara singkat proses metabolime energi dari glukosa darah atau
juga glikogen otot akan berawal dari karbohidrat yang dikonsumsi.
Glukosa yang terbentuk ini kemudian dapat tersimpan sebagai cadangan
energi sebagai glikogen di dalam hati dan otot serta dapat tersimpan di
dalam aliran darah sebagai glukosa darah atau dapat juga dibawa ke
dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan.
31

Di dalam sel tubuh, sebagai tahapan awal dari metabolisme energi
secara aerobik, glukosa yang berasal dari glukosa darah ataupun dari
glikogen otot akan mengalami proses glikolisis yang dapat menghasilkan
molekul ATP serta menghasilkan asam piruvat. Di dalam proses ini,
sebanyak 2 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila sumber glukosa
berasal dari glukosa darah dan sebanyak 3 buah molekul ATP dapat
dihasilkan apabila glukosa berasal dari glikogen otot.
Setelah melalui proses glikolisis, asam piruvat yang di hasilkan ini
kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA di dalam mitokondsia. Proses
perubahan dari asam piruvat menjadi Asetil-KoA ini akan berjalan dengan
ketersediaan oksigen serta akan menghasilkan produk samping berupa
NADH yang juga dapat menghasilkan 2-3 molekul ATP. Untuk memenuhi
kebutuhan energi bagi sel-sel tubuh, Asetil-KoA hasil konversi asam
piruvat ini kemudian akan masuk ke dalam siklus asam-sitrat untuk
kemudian diubah menjadi karbon dioksida (CO
2
), ATP, NADH dan
FADH melalui tahapan reaksi yang kompleks. Reaksi-reaksi yang terjadi
dalam proses yang telah disebutkan dapat dituliskan melalui persamaan
reaksi sederhana sebagai berikut:
Asetil-KoA + ADP + Pi + 3 NAD + FAD + 3H
2
O 2CO
2
+ CoA +
ATP + 3 NADH + 3H
+
+ FADH
2

Setelah melewati berbagai tahapan proses reaksi di dalam siklus
asam sitrat, metabolisme energi dari glukosa kemudian akan dilanjutkan
kembali melalui suatu proses reaksi yang disebut sebagai proses fosforlasi
oksidatif. Dalam proses ini, molekul NADH dan juga FADH yang
dihasilkan dalam siklus asam sitrat akan diubah menjadi molekul ATP dan
H
2
O. Dari 1 molekul NADH akan dapat dihasilkan 3 buah molekul ATP
dan dari 1 buah molekul FADH
2
akan dapat menghasilkan 2 molekul ATP.
Proses metabolisme energi secara aerobik melalui pembakaran glukosa
atau glikogen secara total akan menghasilkan 38 buah molukul ATP dan
juga akan menghasilkan produk samping berupa karbon dioksida (CO )
serta air (H
2
O). Persamaan reaksi sederhana untuk mengambarkan proses
32

tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Glukosa + 6O
2
+ 38 ADP + 38 Pi 6CO
2
+ 6H
2
O + 38 ATP
Pembakaran Lemak
Langkah awal dari metabolisme energy lemak adalah melalui
proses pemecahan simpanan lemak yang terdapat dalam tubuh yaitu
trigeliserida. Trigeliserida di dalam tubuh akan tersimpan di dalam
jaringan adipose serta di dalam sel-sel otot (intramuscular triglycerides).
Dalam proses liposis, trigeliserida yang tersimpan akan dikonvensi
menjadi asam lemak dan gliserol. Pada proses ini, untuk setiap 1 molekul
trigeliserida akan terbentuk 3 molekul asam lemak dan 1 molekul gliserol.
Kedua molekul yang dihasilkan melalui proses ini kemudian akan
mengalami jalur metabolisme yang berbeda di dalam tubuh. Gliserol yang
terbentuk akan masuk ke dalam siklus metabolisme untuk diubah menjadi
glukosa atau juga asam piruvat. Sedangkan asam lemak akan dipecah
menjadi unit-unit kecil melalui proses -oksidasi, kemudian
menghasilkan ATP di dalam mitokondria sel. Proses -oksidasi berjalan
dengan kehadiran oksigen serta membutuhkan adanya karbohidrat untuk
menyempurnakan pembakaran asam lemak. Pada proses ini, asam lemak
yang pada umumnya berbentuk rantai panjang yang terdiri dari 16 atom
karbon akan dipecah menjadi unit-unit kecil yang terbentuk dari 2 atom
karbon. Tiap unit 2 atom karbon yang terbentuk ini kemudian dapat
mengikat kepada 1 molekul KoA untuk membentuk asetil KoA. Molekul
asetil-KoA yang terbentuk ini kemudian akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat dan diproses untuk menghasilkan energi seperti halnya dengan
molekul asetil-KoA yang dihasili melalui proses metabolisme energi dari
glukosa atau glikogen.
Proses Metabolisme Secara Anaerob
a. Sistem PCr
Creatine (Cr) merupakan jenis asam amino yang tersimpam
di dalam otot sebagai sumber energi. Di dalam otot, bentuk
creatine yang sudah ter-fosforilasi yaitu phosphocreatine (PCr)
akan mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme
33

energi secara anaerobik di dalam otot untuk menghasilkan
ATP.Dengan bantuan enzim creatine kinase, phosphocreatine
(PCr) yang tersimpan di dalam otot akan dipecah menjadi Pi
(inorganik fosfat) dan creatine dimana proses ini juga akan disertai
dengan pelepasan energi sebesar 43 kJ (10.3 kkal) untuk tiap 1 mol
PCr. Inorganik fosfat (Pi) yang dihasilkan melalui proses
pemecahan PCr ini melalui proses fosforilasi dapat mengikat
kepada molekul ADP (adenosine diphospate) untuk kemudian
kembali membentuk molekul ATP (adenosine triphospate).
Melalui proses hidrolisis PCr, energi dalam jumlah besar (2.3
mmol ATP/kg berat basah otot per detiknya) dapat dihasilkan
secara instant untuk memenuhi kebutuhan energi pada saat
berolahraga dengan intensitas tinggi yang bertenaga. Namun
karena terbatasnya simpanan PCr yang terdapat di dalam jaringan
otot yaitu hanya sekitar 14-24 mmol ATP/kg berat basah maka
energi yang dihasilkan melalui proses hidrolisis ini hanya dapat
bertahan untuk mendukung aktivitas anaerobik selama 5-10 detik.
b. Glikolisis (Sistem Glikolitik)
Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi
yang dapat berjalan secara anaerobik tanpa kehadiran oksigen.
Proses metabolisme energi ini mengunakan simpanan glukosa yang
sebagian besar akan diperoleh dari glikogen otot atau juga dari
glukosa yang terdapat di dalam aliran darah untuk menghasilkan
ATP. Inti dari proses glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel
ini adalah mengubah molekul glukosa menjadi asam piruvat
dimana proses ini juga akan disertai dengan membentukan ATP.
Jumlah ATP yang dapat dihasilkan oleh proses glikolisis ini akan
berbeda bergantung berdasarkan asal molekul glukosa. Jika
molekul glukosa berasal dari dalam darah maka 2 buah ATP akan
dihasilkan namun jika molekul glukosa berasal dari glikogen otot
maka sebanyak 3 buah ATP akan dapat dihasilkan. Mokelul asam
piruvat yang terbentuk dari proses glikolisis ini dapat mengalami
34

proses metabolisme lanjut baik secara aerobik maupun secara
anaerobik bergantung terhadap ketersediaan oksigen di dalam
tubuh. Pada saat berolahraga dengan intensitas rendah dimana
ketersediaan oksigen di dalam tubuh cukup besar, molekul asam
piruvat yang terbentuk ini dapat diubah menjadi CO
2
dan H
2
O di
dalam mitokondria sel. Dan jika ketersediaan oksigen terbatas di
dalam tubuh atau saat pembentukan asam piruvat terjadi secara
cepat seperti saat melakukan sprint, maka asam piruvat tersebut
akan terkonversi menjadi asam laktat.
























35

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah anatomi merupakan hasil kesepakatan dari ahli-ahli anatomi
sedunia yang dikenal sebagai terminologia anatomica. Semua istilah anatomis
dalam dunia medis harus mengacu pada hasil kesepakatan tersebut dan tidak
boleh sembarangan. Terjemahan ke dalam bahasa lain dilakukan melalui
kesepakatan ahli anatomi di negara masing-masing.
Sel manusia adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap
organ merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang
dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler.
Jaringan merupakan kumpulan sel yang sejenis berbentuk sama dan
biasanya memiliki fungsi yang sama pula. Sel-sel yang tersusun pada jaringan
tubuh, satu sama lainnya melekat dan terikat menjadi satu sehingga sel tidak
bergerak sama sekali. Kecuali ada dua macam sel satu sama lainnya tidak
melekat melainkan masing-masing terlepas, misalnya sel darah dalam cairan
darah dan sel kelamin (sel spermatozoa dan ovum).
Organ terdiri dari otak, jantung, paru-paru, hati, lambung, mata, hidung,
lidah, telinga dan kulit. Sistem organ terdiri dari sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem sirkulasi, sistem eksresi, sistem endokrin, sistem saraf,
sistem rangka, sistem otot dan sistem reproduksi.
Difusi adalah peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang
berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk
mencapai kesamaan konsentrasi. Contoh peristiwa difusi yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Kecepatan difusi ditentukan oleh
jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada
membran sel.
Osmosis yaitu perpindahan melekul air melalui selaput semipermiabel
dari larutan yang hipotonis (kepekatan rendah) ke larutan hipertonis
(kepekatan tinggi). Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang
dimasukkan ke dalam air garam. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif,
36

yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Homeostasis adalah suatu keadaan komposisi kimia dan fisiokimia yang
konstan pada medium internal organisme. Homeostasis merupakan
manifestasi keberadaan sejumlah faktor biologis yang konstan seperti indikasi
kuantitatif, karakteristik suatu organisma pada kondisi normal. Termasuk
temperatur tubuh, tekanan osmotik pada cairan, konsentrasi ion hidrogen,
kandungan protein dan gula, konsentrasi ion dan ratio ion-ion aktif yang
berhubungan dengan biologis dan sebagainya.
Proses metabolisme energi secara aerobik merupakan proses
metabolisme yang membutuhkan kehadiran oksigen (O
2
) agar prosesnya dapat
berjalan dengan sempurna untuk menghasilkan ATP.

3.2 Saran
3.2.1 Diharapkan penulis mampu mencari literature yang lebih akurat dan
terperinci untuk mencari penjelasan tentang materi yang diberikan.
3.2.2 Diharapkan pembaca dapat memberikan saran mengenai makalah ini.















37

DAFTAR PUSTAKA

Coyle, E.F.,
Jeukendrup, A.E., Wagenmaker, A.J.M., Saris, W.H.M., Fatty acid
oxidation is directly regulated by carbohydrate metabolism during
exercise. American Journal of Physiology. 273: E261-E275,1997
Diambil dari :
http://www.pustakasekolah.com/organ-tubuh
manusia.html#ixzz30QUZ4dVb pada tanggal 1 Mei 2014.
Diambil dari :
http://www.anneahira.com/susunan-organ-tubuh-manusia.htm pada tanggal 1
Mei 2014
Diambil dari :
http://smakita.net/macam-macam-dan-fungsi-sistem-organ-pada-manusia/
pada tanggal 1 Mei 2014
Irawan, M. Anwari. 2007.
Metabolisme Energi Tubuh dan Olahraga. diambil dari :
http://www.pssplab.com/journal/07.pdf pada tanggal 1 Mei 2014.
Syaifuddin, Haji. 2011.
Anatomi Fisiologi : Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Keperawatan
dan Kebidanan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai