Anda di halaman 1dari 7

Nama : Kury Wandan Sari

Kelas : 6C

PERNIKAHAN DALAM ISLAM
Menurut ajaran Islam, maksud perkawinan itu antara lain untuk memperoleh
keturunan, mengajarkan untuk memperbanyak keturunan dan bahwa Islam menganjurkan
agar kehidupan anak keturunan jangan sampai terlantar sehingga menjadi beban kehidupan
orang lain. Disinilah diperlukan perencanaan yang matang sebelum masuk ke gerbang
pernikahan.
Adab pergaulan sebelum menikah yaitu 1) Tidak melakukan perbuatan yang dapat
mengarahkan pada zina, 2) Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya, 3)
Harus menjaga mata atau pandangan, 4) Menutup aurat.
Dalam Islam , setiap muslim yang hendak mencari jodoh hendaknya juga memohon
petunjuk Allah dengan melakukan shalat istikharah. Istikharah adalah memohon petunjuk
kepada Allah agar diberi yang paling baik dan tepat dalam menentukan pilihan yang
ditetapkan. Caranya dengan melakukan shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan khusu.
Meminang merupakan langkah pendahuluan dan proses yuridis yang dibenarkan
oleh hukum Islam dengan tujuan untuk meminta ijin bagi calon pengantin perempuan dan
atau walinya dan permohonan dari pihak laki-laki yang akan menikahinya. Pada umumnya
yang berinisiatif meminang adalah pihak laki-laki, namun tidak ada larangan jika yang
meminang adalah pihak perempuan.
Kata nikah secara bahasa dimaknai dengan berkumpul atau menindas. Secara
istilah perkawinan adalah akad ( ijab dan qobul ) yang menghalalkan pergaulan seorang
laki-laki dan seorang perempuan yang keduanya bukan muhrim. Akad menimbulkan hak dan
kewajiban . Suami wajib memberi nafkah dan menggauli istrinya dengan maruf. Mahar,
nafkah dan maruf ini hak istri. Sebaliknya istri berkewajiban mematuhi suami dalam hal
yang di ridhai Allah , kepatuhan istri dan menjaga kehormatan adalah hak suami.
Hukum asal perkawinan adalah sunnah mustahabbah ( sunnah yang sangat
dianjurkan ) artinya pernikahan dalam islam yang dianjurkan dan melaksanakannya termasuk
ibadah seerta mendapat pahala. Namun bagi yang tidak kawin juga tidak mendapat dosa.
Hukum perkawinan menurut islam dalam banyak buku fikih yaitu Mubah, wajib, sunnah,
haram dan makruh.
Rukun berarti asas atau sendi, yaitu seseuatu yang menentukan sah ( apabila
dilakukan ) dan tidak sah apabila ditinggalkan ) suatu perkerjaan dan ia termasuk dalam
pekerjaan itu. Syarat adalah sesuatu yang menentukan sah dan tidaknya suatu pekerjaan
tetapi ia tidak termasuk didalamnya. Mahar dan meminang adalah syarat sahnya suatu
perkawinan. Rukun perkawinan : 1) Calon pengantin ,2) Akad nikah , 3) Wali pengantin
perempuan, 4) Dua orang saksi.

Tujuan Pernikahan Dalam Islam
1. Menjauhkan diri dari zina.
2. Mendapatkan keturunan.
3. Mendapatkan tenaga untuk kemajuan Islam.
4. Aset simpanan di akhirat.
5. Mewujudkan suatu masyarakat Islam.
6. Menghibur hati Rasulullah SAW.
7. Menambah jumlah umat Islam.
8. Menyambung zuriat/keturunan.
9. Menghibur hamba Allah.


Pelaksanaan Perkawinan adalah pelaksanaan akad ijab-qabul (serah terima) antara
wali nikah pengantin perempuan dan pengantin laki-laki. Lafadz yang diucapkan pada saat
akat nikah ini disebut shighat. Shighat terdiri dari ijab dan qabul. Sighat harus betul-betul
jelas, nama kedua pengantin tersebut harus lengkap dengan nama bapak kandungnya ( bin...
dan binti...) sehinggaa benar-benar dapat dipahami oleh kedua pengantin, wali pengantin
perempuan dan kedua saksi bahwa waktu itu sedang dilangsungkan akad perkawinan dan
bukan akad yang lain.
Pelaksanaan akad ijab-qabul itu harus disaksikan oleh minimal 2 orang saksi yang
adil. Disunnahkan khutbah sebelum akad nikah. Akad nikah tanpa khutbah hukumnya sah
karena Rasulullah SAW pernah menikahkan seorang laki-laki dengan seorang perempuan
(perempuan tersebut pernah meminang Rasul namun beliau tidak pernah menerima pinangan
itu) dengan ayat-ayat Al-Quran sebagai maharnya tanpa khutbah nikah. Sesudah
pelaksanaan akad nikah atau ijab-qabul disunnahkan berdoa. Pada kesempatan tersebut juga
disunnahkan memberi nasehat perkawinan kepada kedua pengantin. Dianjurkan
menyelenggarakan walimat al-ursy (pesta pernikahan) sebagai tanda syukur atas
terlaksananya akad nikah.

MEMBANGUN KELUARGA SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH

Dalam kehidupan berkeluarga, kita sering sekali mendengar istilah
Sakinah, Mawaddah dan wa Rahmah. Ketiga kata tersebut sering dikaitkan dengan
keluarga yang harmonis. Keluarga sakinah berarti keluarga yang semua anggotanya
merasakan ketenangan, kedamaian, keamanan, ketenteraman, perlindungan, kebahagiaan,
keberkahan, dan penghargaan. Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta dan
kasih sayang yang menggebu kepada pasangan jenisnya. Mawaddah adalah perasaan cinta
yang muncul dengan dorongan nafsu kepada pasangan jenisnya, atau muncul karena adanya
sebab-sebab yang bercorak fisik. Rahmah berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas
kasih, juga rejeki. Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar
dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, tanpa pamrih
sebab.

HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI
Suami dan istri dalam islam sama-sama mempunyai hak dan kewajibannya masing-
masing. Suami dalam rumah tangga adalah sebagai kepala keluarga atau pemimpin yang
berhak untuk dipatuhi oleh istri dan anak-anaknya sebagai anggota keluarga. Tetapi sebagai
kepala pemimpin keluarga, ia mempunyai tanggung jawab yang besar dalam menanggung
dan mencukupi nafkah istri dan seluruh keluarganya. Bahkan, sebagai sarat sah ketika
menikah, ia harus memberikan mahar kepada istrinya. Sebagai nafkah, mahar adalah
kewajiban mutlak bagi suami dan hak mutlak bagi istri.
Dari uraian di atas menunjukan bahwa hak dan kewajiban suami dan istri adalah hak
kewajiban yang timbal balik. Karena hak suami adalah kewajiban istri dan sebaliknya, hak
istri adalah kewajiban suami. Oleh sebab itu masing-masing suami istri harus sama-sama
mendahulukan kewajibannya karena dengan sendirinya hak mereka masing-masing akan
terpenuhi.



THALAK DALAM ISLAM
Menurut bahasa , Thalak adalah melepas, Hal itu karena pernikahan adalah ikatan
(akad), apabila istri ditalak, lepaslah ikatan (akad) tersebut. Menurut Istilah Syariah
, Thalak adalah melepaskan ikatan perkawinan atau putusnya hubungan perkawinan
antara suami dan istri dalam waktu tertentu atau selamanya.
Hukum cerai / thalak beragam : bisa wajib, sunnah, makruh, haram, mubah.
Rukun cerai / thalak
1. Rukun Talak bagi Suami (Berakal sehat, Baligh, Dengan kemauan sendiri)
2. Rukun Talak bagi Isteri (Akad nikah sah, Belum diceraikan dengan talak tiga
oleh suaminya)
3. Lafadz/teks talak (Ucapan yang jelas menyatakan penceraiannya, Dengan
sengaja dan bukan paksaaan)
Jenis perceraian/ macam-macam thalak
1. Talak menurut lafalnya
o Talak dengan lafal shorih (jelas) yaitu ucapan talak yang tidak harus disertai
niat.
o Talak dengan lafal kinayah (sindiran) yaitu ucapan talak yang bisa jatuh jika
disertai niat.
2. Talak menurut waktunya
o Talak sunni yaitu talak yang dijatuhkan pada saat isteri dalam keadaan suci
(setelah selesai haid) dan belum di kumpuli (disetubuhi)
o Talak bidi yaitu talak yang dijatuhkan pada saat isteri sedang dalam keadaan
haid atau dalam keadaan suci tetapi sudah dicampuri (disetubuhi) talak seperti
ini hukumnya haram.

3. Talak menurut jenisnya
o Talak mati yaitu talak yang disebakan karena suami meninggal dunia
o Talak hidup yaitu yang dikarenakan oleh suatu sebab
o Talak roji yaitu talak yang masih diperbolehkan rujuk kembali
o Talak bain yaitu talak yang tidak diperbolehkan untuk rujuk kembali, jika
menginginkan untuk dikawini harus dengan jalan akad nikah baru.
4. Talak menurut pelaku perceraian
o Talak yang dijatuhkan suami kepada istri
o Talak yang dijatuhkan Istri Kepada Suami / GUGAT CERAI
Yaitu perceraian yang dilakukan oleh istri kepada suami. Cerai model ini
dilakukan dengan cara mengajukan permintaan perceraian kepada Pengadilan
Agama. Dan perceraian tidak dapat terjadi sebelum Pengadilan Agama
memutuskan secara resmi.Ada dua istilah yang dipergunakan pada kasus gugat
cerai oleh istri, yaitu fasakh dan khulu.

KHULUK DAN FASAKH
Fasakh menurut bahasa ialah seperti yang dikemukakan oleh Al-Abu Luwis
Malufi:Fasakh adalah perusakan pekerjaan atau akadMenurut istilah syari Fasakh
berarti: Fasakh akad (perkawinan ) adalah membatalkan akad perkawinan dan memutuskan
tali perhubungan yang mengikat antara suami istri. Fasakh bisa terjadi karena tidak
terpenuhinya syarat-syarat ketika berlangsung akad nikah, atau karena hal-hal lain yang
datang kemudian dan membatalkan kelangsungannya perkawinan. Hikmah Fasakh :
Mengelakkan isteri dianiayai dan disiksa oleh suami, Menunjukkan keadilan Allah kepada
hambanya. Jika suami diberikan talak, isteri diberikan fasakh serta Memberi peluang isteri
berpisah dari suaminya dan memulai hidup baru.
Secara etimologi kata Khulu berasal dari bahasa Arab, yang terdiri dari lafadz kha-
la-a yang berarti menanggalkan. Secara terminologi, Khulu menurut istilah hukum,
diartikan dengan : Putus perkawinan dengan menggunakan uang tebusan; menggunakan
ucapan thalak atau Khulu.Menurut istilah fikih, khulu berarti akad yang dilakukan olah
suami istri untuk membebaskan istri dari pernikahan dengan syarat istri membayarkan
sejumlah harta, lalu suami menalaqnya atau mengkhulu nya, atau diartikan dengan tebusan
yang diberikan oleh istri supaya suami menceraikannya.
IDDAH
A. Pengertian Iddah. Masa iddah adalah istilah yang diambil dari bahasa Arab dari kata

yang bermakna perhitungan

. Menurut istilah para ulama, masa iddah


ialah sebutan atau nama suatu masa di mana seorang wanita menanti atau menangguhkan
perkawinan setelah ia ditinggalkan mati oleh suaminya atau setelah diceraikan baik
dengan menunggu kelahiran bayinya, atau berakhirnya beberapa quru, atau berakhirnya
beberapa bulan yang sudah ditentukan.

B. Hikmah Iddah
Para ulama memberikan keterangan tentang hikmah pensyariatan masa iddah,
diantaranya:
1. Untuk memastikan apakah wanita tersebut sedang hamil atau tidak.
2. Syariat Islam telah mensyariatkan masa 'iddah untuk menghindari ketidakjelasan garis
keturunan yang muncul jika seorang wanita ditekan untuk segera menikah.
3. Masa 'iddah disyari'atkan untuk menunjukkan betapa agung dan mulianya sebuah akad
pernikahan.
4. Masa 'iddah disyari'atkan agar kaum pria dan wanita berpikir ulang jika hendak
memutuskan tali kekeluargaan, terutama dalam kasus perceraian.
5. Masa 'iddah disyari'atkan untuk menjaga hak janin berupa nafkah dan lainnya apabila
wanita yang dicerai sedang hamil.
C. Hukum Iddah

Para ulama sepakat atas wajibnya iddah bagi seorang perempuan yang telah bercerai
dengan suaminya. Mereka mendasarkan dengan firman Allah pada surah Al Baqarah ayat
228 yang artinya Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali
quru. Rasulullah juga pernah bersabda kepada Fatimah bin Qais Artinya: Beriddahlah
kamu di rumah Ummi Kaltsum.

D. Macam-macam Iddah
a. Iddah karena cerai mati.
b. Iddah cerai hidup.
c. Iddah bagi perempuan yang belum digauli, maka baginya tidak mempunyai masa
iddah. Artinya boleh langsung menikah setelah dicerai oleh suaminya.

POLIGAMI
Poligami adalah syariat Islam yang merupakan sunnah Rasulullah SAW, tentunya
dengan syarat sang suami memiliki kemampuan untuk adil diantara para istri, sebagaimana
pada ayat yang artinya:
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak) perempuan
yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah
lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.QS An-Nisa, ayat ke-3)
Kebolehan poligami dalam Islam jangan dipandang sebagai sebuah keharusan.
Sebagaimana perkawinan itu sendiri tidak harus (baca: wajib) bagi setiap orang..

Anda mungkin juga menyukai