Anda di halaman 1dari 8

2.

Pemeriksaan Intraokuler
Tonometri adalah cara pengukurantekanan intraokler dngan memakai alatyang terkaliberasi dengan
melekukanatau meratakan permukaan kornea.Makin tegang mata makin besar gayayang diperlukan
untuk menghasilkanlekukan.Ada dua jenis toometri SCHIOTZ danAPLANASI

Tonometri SCHIOTZ
Mengukur besarnya indentasi(penekanan) korna yang dihasilkan oelhbeban atau gaya yang telah
disiapkan,makin lunak mata makin besar lekukanpada kornea, pada skala akan terlihatangka yang lebih
besar. Konversipembacaan skala tonometer kedalamtabel menujukan tekanan bola matadalam mmHg.
Beban yang dipakaiuntuk tonometer schiotz adalah (5,5)(5,7) (10) gram
Tonometri dengan TonometerSchiotz
-
Penderita tidur tanpa bantal
-
Mata ditetesi Pantocin 0,5%tetes mata

-
Bersikan telapak tonometerdengan kapas yang dibasahidengan alkohol
-
Penderita disuruh menatap luruske atas
-
Pegang tonometer padapemegangnya dan dekatkantelapaknya pelan-pelankepermukaan kornea (tepet
ditengah kornea)
-
Baca skala yang di tunjuk
-
Lihat nilai tekanan dalam daftarkonversi untuk beban yangdipakai
Tonometer Aplanasi
Mengukur besarnya beban yangdiperlukan untuk merapatkan apekskornea, makin tinggi
tekananintraokular makin besar beban yangdibutuhkan. Tonometer aplanasi yang dikenal
Goldmann Aplamasi Tonometer
Untuk pemeriksaan dengan tonometeraplanasi memerlukan slit lampGambar
Palpasi Digital

Pemeriksaan tekanan bola mata denganmmakai ujung jari. Cara ini adalah untukmemeriksa tekanan
bola mata dengancepat, pelaksanaannya sangat praktistidak memerlukan alat khusus.Dasar
pemeriksaannya adalah denganmerasakan reaksi lenturan bola mata(balotent) dilakukan bergantian
dengankedua jari telunjuk, yang dilakukanadalah menentukan atau melakukanindentasi sklera dan
merasakan dayamembulat kembali sklera pada saat aridilepaskan tekanannyaCara pemeriksaan pasien
dengan matatertutup disuruh melihat kearah kiri,pemeriksa atau dokter dengan keduatelunjuknya
menekan pada kulit kelopaktarsus atas dan merasakan tekananbalik pada telunjuk tangan kanan dankiri
serta menduga berapa tekanandalam bola mata tersebut. Tekanan bola mata dengan cara
digitaldinyatakan dengan tanda : n (normal)N + 1, N + 2, N + 3

berarti lebihtinggiN 1, N 2, N 3

berarti lebih rendah




nasal. Apakah terdapat eversi pungtum,nilai lobang pungtum lakrimal apakahsemppit atau tersumbat.
Pemeriksaanini perlu dilakukan bila mata tampakberair. Kalau perlu dilakukan tes irigasi(Anel). Tekanan
darah sakus dan amatikalau ada keluar lendir atau nanah daripungtum.

Gerakan Bola Mata
Gerakan spontan mudah dilihat,selaras atau tidak dan adanyanystagmus dan lain-lain, bila
adapenglihatan ganda (diplopia) dalamanamnesa periksa kearah mana diplopiapaling nyata. Pasien
disuruh mengikutigerakan tangan ke 6 arah atau (kiri,kanan, temporal atas atau temporalbawah, nasal
atas, nasal bawah).Diperhatikan kearah mana dan matamana kurang gerakannya.

Posisi Bola Mata
Bila protusio atau eksoftalmuskurang jelas, perhatikan kedudukanbola mata dari arah atas kepala
danbandingkan dengan garis alis mata.Bila jling, kurang jelas, atau mungkinkeliru dengan juling palsu,
akibat

adanya pelebaran kulit bagian nasal(epikantus) maka diperhatikanbanyangan cahaya pada kornea.

Bentuk Bolamata
Perhatikan, apakah normal,membesar, atau mengecil.

Konyungtiva
Konyungtiva buli pada daerah fissurapalpebra mudah diamati. Koyungtivabawah diperiksa dengan
menyuruhpasin melihat ke atas, sambilmenyesuaikan kelopak bawah kebawah,bagian atas atau
sebaliknyaKonyungtiva tarsalis inferior dan skleradiperiksa bersama-sama denganpemeriksaan
koyungtiva buli inferior.Konyungtiva tarsal superior, pasiendiminta melihat ke bawah, pinggirkelopak
atas dipegang kemudian dilipatke arah atas.

Sklera
Pengamatan bersama dengankonyungtiva bulbi. Apakah ada terdapatpenonjolan dibawah konyungtiva,

tekanlah apakah nyeri, nyeri tekansklera mungkin ada robekan sklera.

Kornea
Kornea yang tidak rata dapatdiketahui dengan melihat bentukbayangnan jendela yang tidak rata
padakornea, bila perlu dilakukanpemeriksaan dengan lempeng Placidoplacido adalah papan yang
mempunyaigaris hitam melingkar konsentrisdengan lobang kecil ditengahnya,lingkaran placido
diproyeksikan padakornea. Akan terlihat keadaanpermukaan kornea, bila bayanganplacido baik teratur
bulat berarti korneabaik.

Bilik Mata Depan, Iris, Pupil,Lensa

Hifema atau darah dibalik matadepan

hipopion atau nanah dibalik matadepanKelainan warna iris, pupil yangmelebar, diameter pupil kiri dan
kanantidak sama, letak pupil yang tidaksemestinya, pelekatan iris, kekeruhan


-
Dilakukan pemeriksaan padaseluruh bagian retinaPemeriksaan mata kanan pasien denganmata kanan
pemeriksaCara pemeriksaan :
-
Pmeriksaan harus menjelaskanterlebih dahulu tentangperlunya kerja sama padapemeriksaan, perlunya
fiksasiterus menerus dan dimintauntuk bereaksi cepat bila sudahmelihat sinar datang dari perifer
-
Penderita disuruh duduk didepan perimetri Goldmanndengan dagu terletak padabantalan dagu
-
Mata yang tidak diperiksaditutup
-
Mata yang yang tidak tertutupdiberi koreksi untuk jauhdisertai kaca mata adisi dandisuruh fiksasi pada
target yangterletak 33 cm di depan matapasien
-
Objek bercahaya digeser dariperifer (tidak terlihat) ke sentral(daerah terlihat) daerah fisasi

5.Pemeriksaan Lapang Pandang
Pemeriksaan dengan PerimeterPerimetri dilakukan untuk mencari batasluar persepsi sinar perifer dan
melihatkemampuan penglihatan daerah yangsama dan dengan demikian dapatdilakukan pemeriksaan
defek lapangpandangAlat yang dipergunakan adalah
Perimetri Goldman
Cara pemeriksaan :
-
Pemeriksaan menerangkanterlebih dahulu tentang kerjasama pada pemeriksaan,perlunya fiksasi terus
menerusdan diminta untuk bereaksicepat bila sudah melihat sinardatang dari perifer
-
Penderita disuruh dudukdidepan perimetri Goldmanndengan dagu terletak padabantalan dagu
-
Mata ditutup sebelah
-
Mata yang tidak ditutupdiberikan koreksi untuk jauh dandekat

-
Disuruh fiksasi pada target yangterletak 33 cm di depan matapasien
-
Objek bercahaya digeser dariperifer (tidak melihat) ke sentral(daerah terlihat)
-
Pasien harus segeramemberitahukan bila melihatcahaya, yang dicatat pada kartukampus. Bila
ditemukan defeklapang pandang makapemeriksaan diulang palingsedikit 2 kali
-
Selama pemeriksaan pemeriksadapat melihat kempuan fiksasipenderita melalui lobangpengintipDilihat
depek lapang pandang yangtergambar pada kartu kampus, danberdasarkan susunan anatomisdiketahui
letak susunan saraf Dengan perimetri Goldmann dapatdiatur latar belakang penerangan danintensitas
objek yang dipakai.



Bila pasien meliat benda terlambat,berarti lapang pandangan pasien sempitdibanding lapang pandangan
penderitaKampimetri Tes ini untuk mengetahui keadaanlapang pandang pasienAlat yang dipergunakan
adalh LayerBjerrum dipetakan dengan lingkaran 5sampai 30 derajat. Objek yangberbentuk bulat
dengan bermacamukuranCara pemeriksaan :
-
Satu mata ditutup
-
Penderita di tutup 1 meter darilayar
-
Diberi penerang 50 waat padalayar
-
Pasin disuruh melihat titiktengah layar
-
Objek digeserkan dari tepi ketengah
-
Pasien disuruh mengatakan bilamelihat objek
-
Dilakukan pemeriksaan padaseluruh meridian
-
Hasil lapang pandang akanterlihat pada layar

-
Prinsip pemriksaan adalahmengenal adanya objek ataumenghilangnya objek
-
Mata yang diperiksa harusmelihat tetap pada titik fiksasisentral
Pemeriksaan Pada Kornea1.Flurosein Test
Untuk melihat adanya defek efitelkorneaKertas fluoresain dibasahi terlebihdahulu dengan garam
fisiologis padasakus konyungtiva inferior. Penderitadiminta untuk menutup matanyaselama 20 detik,
beberapa saatkemudian kertas ini diangkat. Dilakukanirigasi konyungtiva dengan garamfisiologik. Dilihat
permukaan kornea bilaterlihat warna hijau dengan sinar biruberarti ada kerusakan efitel korneamisalnya
terdapat kreatitis superfisial,ulkus korna, erosi kornea. Defek korneaakan terlihat berwarna hijau,
akibatpada setiap defek kornea, maka bagiantersebut akan bersifat basa danmemberikan warna ijau
pada kornea.

Pada keadaan ini diseut uji fluoreseinpositif
2.Fistel Test
Fistel test disebut juga Saidel Testgunanya untuk mengetahui adanya danletak kebocoran korneaPada
konyungtiva inferior ditaruh kertasfluorosein atau diteteskan cairanfluorosein, kemudian dilihat
adanyacairan mata yang keluar dari fistelkornea. Bila terdapat kebocoran korneaakan terlihat pengairan
cairan yangberwarna hijau mulai dari lubang fistel.Cairan mata terlihat bening dengandisekitarnya
terdapat larutan fluoreseinyang berwarna hijau.
3.Uji Sensibilitas Kornea
Untuk menguji fungsi trigeminuskorneaDiketahui bahwa serabut sensibelkornea melalui saraf
trigeminus, biladirangsang akan terjadi reflek aferenpada saraf fasial dan mata kan berkedipPenderita
diminta melihat jauh kedepan, dirangsang dengan kapaskeringdari bagian lateral kornea. Dilihat

terjadinya reflek mengedip, rasa sakitdan mata berairBila ada refle tersebut berarti fungsitrigeminus dan
fasial baik
4.Papan Placido
Uji placido, untuk melihatlengkungan kornea. Dipakai papanpasido dengan gambaran
lingkarankonsentris putih hitam yang menghadapsumber cahaya atau jendela, sedangnpasien sendiri
membelekangi jendelaPapan plasido merupakan papan yangmempunyai gambaran garis
melingkarkonsentris dngan lubang kecil padabagian sentralnyaMelalui lubang plasidoskop
dilihatgambaran bayangan plasido padakornea.Normal bayangan plasedo pada kornebarupa lingkaran
konsentris dan bila :
-
Lingkaran konsentri berartipermukaan kornea licin danreguler
-
Lingkaran lonjong berartiadanya astigmatisme kornea
-
Garis lingkaran tidak beraturanberarti adanya astigmatismekornea

-
Garis lingkaran tidak beraturanberarti astigmatisme iregularakibat adanya infiltrat ataupunparut kornea
-
Kurang tegas mungkin akibatadanya edema kornea ataukeruh
5.Eksoftalmometer Hertel
Eksoftalometer adalah tindakanmengukur penonjolan bola mata denganalat hertelBila terdapat
penonjolan bola matadisebut Eksoftalmus seperti padapenyakit tirotoksikosis, tumor retrobulber.Bila
bola mata masuk disebutenoftalmusCara pemeriksaan : alat hertelbersandar pada tepi orbita lateral
keduamata, pemeriksa mengintip permukaankornea melalui cermin berskla padahertelNilai Penonjolan :
-
Normal 12 20 mm, dan bedapenonjolan lebih dari 2 mmantara kedua mata dinyatakanpatologis

-
21 23 mm : enteng
-
23 27 mm sedang
-
Lebih dari 28mm berat

Anda mungkin juga menyukai