Kulit alergi
Rinitis nasal
Penyakit jantung
Iklan oleh Google
Share
Tw eet
Search
BATASAN
Suatu reaksi abnormal (hipersensitif) yang bersifat khas,
yang timbul pada penderita atopi, bila terjadi kontak dengan
suatu bahan (antigen/alergen) yang pada orang normal tidak
menyebabkan reaksi apapun. Reaksi yang dimaksud ialah
bersin-bersin paroksismal, pilek encer, dan hidung buntu.
ETIOLOGI
Alergen:
Inhalan : debu rumah, debu kapuk, jamur, bulu hewan, dsb.
Ingestan : buah, susu, telur, ikan laut, kacang-kacangan dsb.
PATOFISIOLOGI
Sebagai manifestasi reaksi antigen antibodi pada hidung sebagai "shock organ",
timbul dilatasi, peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler, sehingga timbul
oedema Karena terjadi peningkatan sekresi kelenjar, maka timbul sekresi yang encer.
Terjadi penumpukan eosinofil di daerah reaksi dan sekitarnya.
GEJALA KLINIK
Serangan timbul bila terjadi kontak dengan alergen penyebab.
Didahului rasa gatal pada hidung, mata, atau kadang-kadang palatum mole.
Bersin-bersin paroksismal, pilek encer dan buntu hidung.
Gangguan pembauan, mata sembab dan berair, kadang-kadang disertai sakit
kepala.
Mungkin ada manifestasi alergi pada organ lain.
Tidak ada tanda-tanda infeksi ( misalnya panas badan ).
Mungkin ada riwayat alergi pada keluarga.
DIAGNOSIS
1. Anamnesis yang lengkap dan cermat.
2. Pemeriksaan:
Rinoskopi anterior : konka oedema dan pucat, sekret seromusinus.
Pemeriksaan tambahan:
Eosinofil sekret hidung. Positif bila >= 25 %.
Eosinofil darah .Positif bila > 400 / mm.
Teskulit: "Prick test".
X foto Waters, bila dicurigai adanya komplikasi sinusitis.
Bila diperlukan dapat diperiksa: * IgE total serum ( RIST dan PRIST ). Positif bila
> 200 IU.
Ig E spesifik ( RAST ).
DIAGNOSIS BANDING
1. Rinitis akut ("Infectious Rhinitis"): ada keluhan panas badan, mukosa hiperemis,
sekret mukopurulen.
2. Rinitis karena Iritan ("Irritan Contact Rliinitis") : karena merokok, iritasi gas,
bahan imia, debu pabrik, bahan kimia pada makanan.
3. Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis yang cermat, pemeriksaan alergi yang
negatif.
4. Rinitis medikamentosa ("Drug Induced Rhinitis") : karena penggunaan tetes
hidung dalam jangka lama, reserpin, klonidin, alfa metildopa, guanetidin, klor
promasin, dan fenotiasin yang lain.
5. Rinitishormonal("HormonallylnducedRliinitis"): Pada penderita hamil,hipertiroid,
penggunaan pil KB.
6. Rinitis vasomotor
PENYULIT
Sinusitis paranasal (tersering sinusitis maksilaris).
Polip hidung.
Otitis media.
http://alifasalwa.blogspot.com/2010/04/prosedur-penatalaksanaan-rinitis-alergi.html
Rinitis nasal
Penyakit sakit jantung
Penyakit kulit pada bayi
Popular Posts
PENATALAKSANAAN DENGUE
SHOCK SYNDROME (DSS)
Demam Berdarah A. Demam
Berdarah Dengue : Adalah
penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh virus
dengue melalui gigitan nyamuk Aedes
Aigypt...
PENANGANAN INTOKSIKASI
BAHAN KIMIA AKUT
Intoksikasi bahan kimia
adalah suatu kondisi
keracunan akibat masuknya
bahan kimia tertentu ke
dalam tubuh yang menyebabkan
timbulnya kelai...
PROSEDUR
PENATALAKSANAAN ILEUS
OBSTRUKSI
1. Definisi BATASAN Ileus
Obstruksi Adalah gangguan
pasase isi usus secara
normal ke rektum karena hambatan
ekstrinsik atau intrinsik, bai...
1/3
5/13/2014
TERAPI
1. Hindari alergen penyebab.
2. Simtomatik:
Antihistamin ( pada saat serangan dapat dipakai CTM 3 x 2-4 mg atau
Loratadin/ Astemizole 1 x 10 mg sehari ).
Kortikosteroid (Deksametason, Betametason), ingat kontra indikasi.
Diberikan dengan "tappering off".
Dekongestan lokal: tetes hidung. Larutan Efedrin 1/2-1%, atau Oksimetazolm
0.025% - 0.05%, bila diperlukan, dan tidak boleh lebih dan seminggu.
Bila perlu buntu hidung dapat diterapi dengan kaustik konka inferior.
Dekongestan oral: Psedoefedrin, 2 - 3 x 30 - 60 mg sehari.
14 h...
PENATALAKSANAAN HEMOTHORAX
PENATALAKSANAAN HEMOTHORAX 1.
Definisi BATASAN : Adanya darah di dalam
rongga pleura. PATOFISIOLOGI dan
ETIOLOGI: 1. Trauma tajam ataupun t...
Terbaru
Dermatitis Atopika
Meningokel dan Ensefalokel - Prosedur
Tetap
Kolera (Cholera)
Sinusitis Maksilaris Kronik
Penatalaksanaan Gigitan Ular
Penatalaksanaan Gigitan Anjing
Prosedur Penatalaksanaan Luka Gigitan
Penatalaksanaan Kanker Nasfaring
Glaukoma Fakolitik
Sinusitis Maksilaris Akut
Bedah
THT
Pediatry
J antung
Mata
Medis
Prosedur Medik
Link
Ilmu Keperawatan
Pertolongan Pertama
Basawa
Arsip Blog
2012 (8)
2011 (7)
2010 (10)
Glaukoma Fakolitik
Sinusitis Maksilaris Akut
Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB)
May (1)
April (9)
PENATALAKSANAAN BENDA ASING JALAN
NAFAS
PENGOBATAN MEDIKAMENTOSA UNTUK
BERBAGAI BENTUK ISK...
PENATALAKSANAAN ANAFILAKSIS
PROSEDUR PENATALAKSANAAN GLAUKOMA
SUDUT TERTUTUP ...
PROSEDUR PENATALAKSANAAN RINITIS
ALERGI
PENANGANAN INTOKSIKASI BAHAN KIMIA
AKUT
PROSEDUR PENATALAKSANAAN ILEUS
OBSTRUKSI
PROSEDUR TETAP ABSES PARU
PROSEDUR TETAP POST DATE
2009 (5)
Terjemahkan
Dermatitis Atopika
Meningokel dan Ensefalokel - Prosedur Tetap
Kolera (Cholera)
Sinusitis Maksilaris Kronik
Anda mungkin juga meminati:
Baca Juga
Pertolongan Pertama
PENANGANAN
INTOKSIKASI
BAHAN KIMIA
AKUT
MENINGITIS
TUBERCULOSA
PENGOBATAN
MEDIKAMENTOSA
UNTUK BERBAGAI
BENTUK ISKEMIA
...
INTOKSIKASI
INSEKTISIDA
FOSFAT ORGANIK
Linkwithin
0 C O MMENTS :
age 2-...
2 years ago
Post a Comment
Newer Post
Home
Older Post
Followers
Baca Juga
http://alifasalwa.blogspot.com/2010/04/prosedur-penatalaksanaan-rinitis-alergi.html
2/3
5/13/2014
First Aid
Statistic
Live Traffic Feed
C o p yrig h t @2 0 0 9 -2 0 1 2 By P e n a t a la ks a n a a n Me d ik | s u p p o rt e d b y Nu rs e | P o w e re d By Blo g g e r
Ho me | Ga w a t Da ru ra t | P ro s e d u re | Tin ja u a n Me d is | P ict u re
C o n t a ct | P riva cy P o licy
http://alifasalwa.blogspot.com/2010/04/prosedur-penatalaksanaan-rinitis-alergi.html
3/3