Anda di halaman 1dari 20

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Global warming merupakan proses naiknya suhu rata-rata atmosfer, laut
serta daratan bumi. Meningkatnya suhu tersebut menyebabkan bumi yang kita
diami ini terasa lebih panas. Kenaikan suhu bumi ini dimungkinkan diakibatkan
oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat dari ulah dan aktivitas
manusia itu sendiri. Dengan adanya global warming banyak sekali kerusakan yang
dapat ditimbulkan, bukan hanya satu namun bisa mencapai seluruh struktur yang
berada di bumi itu sendiri. Global warming menjadi tanggung jawab kita masing-
masing, semua masyarakat harus berperan aktif untuk mencegah atau
melambatnya proses global warming.
Naiknya suhu secara global (global warming) juga diperkirakan akan
menimbulkan perubahan yang lain seperti halnya menyebabkan cuaca yang
ekstrem dan menaikkan tinggi permukaan air laut. Selain itu perngaruh yang lain
juga bisa di lihat dengan punahnya berbagai macam hewan, berpengaruhnya
terhadap hasil pertanian dn hilangnya gletser. Ada banyak tindakan yang
dilakukan oleh manusia tanpa menyadari bawhwa yang dilakukan tersebut
ebenarnya membahayakan bumi, kebanyakan dari manusia hanya memikirkan
keuntungan yang sesaat namun tidak memikirkan kerugian yang dapat
ditimbulkan dalam jangka waktu yang panjang.
Global warming sangatlah berbahaya, karena dengan meningkatnya suhu
rata-rata bumi akan menyebabkan perubahan suhu yang sangat ekstrem masih
ditambah lagi dengan kemungkinan es di kutub utara dan selatan akan mencair.
Jika seandainya es kutub utara dan selatan mencair bisa di tebak negara manakah
yang akan pertama kali tenggelam? Indonesia negara kepulauan seperti ini sangat
rentan untuk mudah tenggelam.Terlebih Indonesia memiliki banyak sekali pulau-
pulau kecil yang sangat mungkin untuk tenggelam.Tidak hanya itu perubahan
cuaca yang ekstrem kadang juga menimbulkan berbagai macam penyakit baru
yang sebelumnya belum pernah ada di muka bumi.
Pada kesempatan ini kami mencoba mengidentifikasi global warming di
lingkungan sekitar dengan cara mengukur suhu, tekanan udara dan kelembaban
beberapa tempat yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan suhu, tekanan dan kelembaban pada tempat tertutup
dan terbuka?
2. Bagaimana dampak global warming di tempat tertutup dan terbuka?
3. Bagaimana hubungan antara suhu dan tekanan dengan global warming?

1.3 Manfaat
1. Mengkaji perbedaan suhu, tekanan dan kelembaban pada tempat tertutup dan
terbuka
2. Mengkaji dampak global warming di tempat tertutup dan terbuka
3. Mengkaji hubungan antara suhu dan tekanan dengan global warming
















BAB 2. DASAR TEORI

2.1 Pemanasan Global
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfir, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah
meningkat 0,74 + 0,18
0
C (1,33 + 0,32
0
F) selama ratusan terakhir.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa
Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke 20.
Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik termasuk semua
akademik sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi masih terbanyak
beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh Proyek IPCC
meunjukan suhu permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,4
0
C (2,0
11,5
0
F) antara tahun 2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-
skenario berbeda mengeani emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang.
Serta model-model sensitifitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagaian besar
penelitian terfokus pada periode sehingga tahun 2000. Pemanasan dan kenaikan
muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari 1000 tahun.
Walaupun tingkat emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan besarnya
kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkitakan akan menyebabkan perubahan-
perubahan lain, seperti naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca
yang ekstrim serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akiabat-akibat
pemanasan global yang laina adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.



2.2 Penyebab Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari,
sebagaian besar berbentuk radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini tiba di
permukaan bumi, ia akan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi,
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali. Sisanya sebagian dari
panas ini berwujud radiasi infra merah, gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfir akibat menumpuknya gas-
gas rumah kaca, antara lain: uap air, karbondioksida, sulfurdioksida, dan metana
yang menajadi perangkap gelombang radiasi ini. Jika keadaan ini terjadi terus
menerus akan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan terus meningkat.
Dengan semakin meningkatkany akonsentrasi gas-gas ini di atmosfir,
semakian banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Bumi sebenarnya telah
lebih panas 33
0
C (59
0
F) dari suhu semulanya. Jika tidak ada efek rumah kaca suhu
bumi hanya -18
0
C hingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi
sebaiknya, apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfir, akan mengakibatkan
pemanasan global.

Umpan Balik
Umpan balik dihasilkannya pada saat penguapan air. Pada kasus
pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca, seperti CO
2
. Pemanasan
pada walnya akan menyebabkan lebih banyaknya uap air yang menguap ke
atmosfir. Karena uapm air sendiri merupakan gas rumah kaca. Pemanasan akan
terus berlanjut dan menambah jumlah air di udara sampai tercapainya siuatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Umpan balik meningkatkan kandungan air di
udara namunkelembaban relatif di udara hampir konstan atau agak menurun,
karena udara menjadi menghangat. Umpan bhalik hanya berdampak secara
perlahan dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke
permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya jika dilihat
dari atas awan tersebut akan memantulkan sinar matahari dan radiasi infra merah
ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendingin.
Variasi Matahari
Variasi yang dihasilkan dari matahari dengan kemungkinan diperkuat oleh
umpan balik dari awan. Variasi matahari akan memanaskan stratosfer. Fenomena
variasi matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi, mungkintelah
memberikan efek pemanasan di masa pra industri hingga tahun 1950.
Menurut perkiraan Duke University bahwa matahari mungkin telah
berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata selama periode 1900-
2000 dan sebar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000.
Menurut beberapa peneliti, bahwa variasi matahari hanya membawa pengaruh
kecil terhadap pemanasan global, yaitu sekitar 0,07%.

2.3 Dampak Terhadap Alam

Iklim Mulai Tidak Stabil
Selama pemanasan global, daerah bagian utama dari belahan bumi utara
akan memanas lebih dari daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung es akan
mencair Musim tnam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim
dingin dan malam hari akan cendrung meningkat. Daerah hangat akan menjadi
lembab karena lebih banayak air yang menguap dari lautan. Kelembapan yang
tinggi akan meningkatkan cuaca hujan. Badai akan menjadi lebih sering, air akan
lebih cepat menguap dari tanah yang akan dapat mengakibatkan beberapa daerah
menjadi kering. Selain itu juga, angin akan bertiup kencang dan cuaca menjadi
tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Peningkatan Permukan Laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut juga akan
menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikan permukaan laut.
Tinggi permukaan laut diseluruh dunia telah meningkat 10-25cm (9-10 inchi)
selama abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9-
88cm (4-35inchi) pada abad ke 21. Perubahan tinggi laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan dapat menenggewlamkan beberapa
negara.

Suhu Global Cendrung Meningkat
Bagian selatan kanada, sebagai contoh mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam.
Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi kering di beberapa bagian Afrika
mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air
irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan
salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak musim bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan
dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

` Gangguan Ekologi
Hewan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghidari dari efek
pemanasan ini, karena sebagaian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam
pemanasan global, henwan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau ke selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

2.4. Dampak Sosial dan Budaya
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan panas dan nkematian. Temperatur yang panas
juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan
malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut
akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit yang dengan
bencana alam (banjir, badai, dan kebakaran) dan kematian akibat trauma.
Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke
tempat-tempat pengungsian, dimana sering muncul penyakit diare, malnutrisi,
difisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit
melalui air. Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya
ruang (ekosistem) baru untuk berkembangbiak. Dengan adanya perubahan iklim
ini, maka munculah spesies vektor penyakit (eq. Aedes Agipty). Virus, bakteri,
plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang targetnya adalah
organisme tersebut.
Selain itu bisa diprediksi bahwa ada beberapa spesies yang akan punah
karena perubahan ekosistem. Gradasi lingkungan yang disebabkan oleh
pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan
vektor-vektor diseases. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas
pabrik yang tidak terkontrol, akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit
saluran pernapasan, seperti asma, alergi, coccidiodomicosys, penyakit jantung dan
paru kronis, dan lain-lain.

2.5. Pengendalian Pemanasan Global
Pengendalian dilakukan dengan cara mengatasi epek yang dilakukan
sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim
pada masa depan. Kerusakan yang pernah dapat diatasi dengan berbagai cara,
misalnya:
a. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah
masuknya air laut.
b. Pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih
tinggi.
Adapun dua cara pendekatan utama untuk memperlambat semakin
bertambahnya gas rumah kaca:
a. Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut
atau komponen karbonnya di tempat lain.
b. Mengurangi produksi gas rumah kaca.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan
1. Termometer
2. Barometer
3. Higrometer

3.2 Prosedur Kerja
1. Menentukan lokasi yang akan diukur tekanan , suhu dan kelembapannya
2. Letakkan alat ukur pada tempat tersebut
3. Amati perubahan yang ditunjukkan oleh jarum yang menunjukkan pada
barometer, higrometer dan termometer pada pukul 04.00, 12.00, 20.00
4. Catat data yang diperoleh dari penelitian dalam tabel
5. Ulangi pada beberapa tempat yang berbeda di dalam maupun diluar
ruangan selama 3 hari

3.3 Analisis Data
TANGGAL WAKTU PUKUL SUHU
(
0
C)
KELEMBAPAN
(%)
TEKANAN
















BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
1. Tempat I : Kampus
TANGGAL WAKTU PUKUL SUHU
(
0
C)
KELEMBAPAN
(%)
TEKANAN
22 Maret
2014
Pagi 04.00
26
O
C 77 % 756,5 mm Hg
26
O
C 77 % 756,5 mm Hg
26
O
C 77 % 756,5 mm Hg
Siang 12.00
34
O
C 45% 756,5 mm Hg
34
O
C 45% 756,5 mm Hg
34
O
C 45% 756,5 mm Hg
Malam 20.00
28
O
C 66% 756,5 mm Hg
28
O
C 66% 756,5 mm Hg
28
O
C 66% 756,5 mm Hg
23 Maret
2014
Pagi 04.00
25
O
C 73% 756,5 mm Hg
25
O
C 73% 756,5 mm Hg
25
O
C 73% 756,5 mm Hg
Siang 12.00
34
O
C 43% 756,5 mm Hg
34
O
C 43% 756,5 mm Hg
34
O
C 43% 756,5 mm Hg
Malam 20.00
28
O
C 72% 756,5 mm Hg
28
O
C 72% 756,5 mm Hg
28
O
C 72% 756,5 mm Hg
24 Maret
2014
Pagi 04.00
25
O
C 81% 757,5 mm Hg
25
O
C 81% 757,5 mm Hg
25
O
C 81% 757,5 mm Hg
Siang 12.00
32
O
C 44% 757,5 mm Hg
32
O
C 44% 757,5 mm Hg
32
O
C 44% 757,5 mm Hg
Malam 20.00
27
O
C 73% 757,5 mm Hg
27
O
C 73% 757,5 mm Hg
27
O
C 73% 757,5 mm Hg

2. Tempat II : Alun Alun
TANGGAL WAKTU PUKUL SUHU
(
0
C)
KELEMBAPAN
(%)
TEKANAN
22 Maret
2014
Pagi 04.00
25
O
C 82% 756,5 mm Hg
25
O
C 82% 756,5 mm Hg
25
O
C 82% 756,5 mm Hg
Siang 12.00
33
O
C 39% 756,5 mm Hg
33
O
C 39% 756,5 mm Hg
33
O
C 39% 756,5 mm Hg
Malam 20.00
29
O
C 72% 756,5 mm Hg
29
O
C 72% 756,5 mm Hg
29
O
C 72% 756,5 mm Hg
23 Maret
2014
Pagi 04.00
25
O
C 80% 756,525mmHg
25
O
C 80% 756,525mmHg
25
O
C 80% 756,525mmHg
Siang 12.00
32
O
C 35% 757,5 mm Hg
32
O
C 35% 757,5 mm Hg
32
O
C 35% 757,5 mm Hg
Malam 20.00
26
O
C 75% 757,5 mm Hg
26
O
C 75% 757,5 mm Hg
26
O
C 75% 757,5 mm Hg
24 Maret
2014
Pagi 04.00
23
O
C 90% 757,5 mm Hg
23
O
C 90% 757,5 mm Hg
23
O
C 90% 757,5 mm Hg
Siang 12.00 33
O
C 33% 757,5 mm Hg
33
O
C 33% 757,5 mm Hg
33
O
C 33% 757,5 mm Hg
Malam 20.00
25
O
C 86% 757,5 mm Hg
25
O
C 86% 757,5 mm Hg
25
O
C 86% 757,5 mm Hg




3. Tempat III : di dalam kamar kos
TANGGAL WAKTU PUKUL SUHU
(
0
C)
KELEMBAPAN
(%)
TEKANAN
25 Maret
2014
Pagi 04.00
26
0
C 81% 660 mm Hg
26
0
C 81% 660 mm Hg
26
0
C 81% 660 mm Hg
Siang 12.00
28
0
C 33% 670 mm Hg
28
0
C 33% 670 mm Hg
28
0
C 33% 670 mm Hg
Malam 20.00
28
0
C 86% 700 mm Hg
28
0
C 86% 700 mm Hg
28
0
C 86% 700 mm Hg
26 Maret
2014
Pagi 04.00
26
0
C 81% 670 mm Hg
26
0
C 81% 670 mm Hg
26
0
C 81% 670 mm Hg
Siang 12.00
28
0
C 33% 690 mm Hg
28
0
C 33% 690 mm Hg
28
0
C 33% 690 mm Hg
Malam 20.00
28
0
C 33% 730 mm Hg
28
0
C 33% 730 mm Hg
28
0
C 33% 730 mm Hg
27 Maret
2014
Pagi 04.00
26
0
C 90% 680.5 mm Hg
26
0
C 90% 680.5 mm Hg
26
0
C 90% 680.5 mm Hg
Siang 12.00
28
0
C 44% 710,5 mm Hg
28
0
C 44% 710,5 mm Hg
28
0
C 44% 710,5 mm Hg
Malam 20.00
28
0
C 73 % 735,5 mm Hg
28
0
C 73 % 735,5 mm Hg
28
0
C 73 % 735,5 mm Hg

4. Tempat IV : Ruang TV
TANGGAL WAKTU PUKUL SUHU
(
0
C)
KELEMBAPAN
(%)
TEKANAN
25 Maret
2014
Pagi 04.00
26
0
C 90 % 660,5mm Hg
26
0
C 90 % 660,5mm Hg
26
0
C 90 % 660,5mm Hg
Siang 12.00
28
0
C 44% 670,5 mm Hg
28
0
C 44% 670,5 mm Hg
28
0
C 44% 670,5 mm Hg
Malam 20.00
28
0
C 73 % 720,5 mm Hg
28
0
C 73 % 720,5 mm Hg
28
0
C 73 % 720,5 mm Hg
26 Maret
2014
Pagi 04.00
27
0
C 90 % 680 mm Hg
27
0
C 90 % 680 mm Hg
27
0
C 90 % 680 mm Hg
Siang 12.00
28
0
C 44% 710 mm Hg
28
0
C 44% 710 mm Hg
28
0
C 44% 710 mm Hg
Malam 20.00
28
0
C 73 % 740 mm Hg
28
0
C 73 % 740 mm Hg
28
0
C 73 % 740 mm Hg
27 Maret
2014
Pagi 04.00
26
0
C 81% 675,5 mm Hg
26
0
C 81% 675,5 mm Hg
26
0
C 81% 675,5 mm Hg
Siang 12.00
28
0
C 33% 695 mm Hg
28
0
C 33% 695 mm Hg
28
0
C 33% 695 mm Hg
Malam 20.00
28
0
C 86% 725,5 mm Hg
28
0
C 86% 725,5 mm Hg
28
0
C 86% 725,5 mm Hg





5. Tempat V: jemuran
TANGGAL WAKTU PUKUL SUHU
(
0
C)
KELEMBAPAN
(%)
TEKANAN
29 Maret
2014
Pagi 04.00
26
0
C 77% 756,5 mm Hg
26
0
C 77% 756,5 mm Hg
26
0
C 77% 756,5 mm Hg
Siang 12.00
34
O
C 45% 756,5 mm Hg
34
O
C 45% 756,5 mm Hg
34
O
C 45% 756,5 mm Hg
Malam 20.00
28
0
C 66% 756,5 mm Hg
28
0
C 66% 756,5 mm Hg
28
0
C 66% 756,5 mm Hg
30 Maret
2014
Pagi 04.00
24
O
C 80% 756,525mmHg
24
O
C 80% 756,525mmHg
24
O
C 80% 756,525mmHg
Siang 12.00
32
O
C 35% 757,5 mm Hg
32
O
C 35% 757,5 mm Hg
32
O
C 35% 757,5 mm Hg
Malam 20.00
26
O
C 73 % 757,5 mm Hg
26
O
C 73 % 757,5 mm Hg
26
O
C 73 % 757,5 mm Hg
31 Maret
2014
Pagi 04.00
23
O
C 90% 675,5 mm Hg
23
O
C 90% 675,5 mm Hg
23
O
C 90% 675,5 mm Hg
Siang 12.00
33
O
C 33% 695 mm Hg
33
O
C 33% 695 mm Hg
33
O
C 33% 695 mm Hg
Malam 20.00
25
O
C 86% 725,5 mm Hg
25
O
C 86% 725,5 mm Hg
25
O
C 86% 725,5 mm Hg

4.2 PEMBAHASAN
Proses terjadinya global warming di lingkungan dapat dilihat melalui suhu,
tekanan dan kelembapan pada lingkungan tersebut. Untuk mengetahui dampak
yang di akibatkan oleh global warming kami memilih 5 tempat yang berbeda
untuk di ukur suhu, tekanan udara, dan kelembabannya pada pagi, siang dan
malam hari. Pemilihan 5 tempat tersebut dibagi menjadi dua kriteria yaitu di
ruangan terbuka dan ruangan tertutup.Pengukuran pada ruangan tertutup yaitu di
ruang kamar, dan ruang TV sedangkan pengukuran pada ruangan terbuka yaitu di
kampus, alun-alun jember dan di tempat jemuran. Pada proses pengukurannya
dilakukan pengukuran selama tiga hari dan sebanyak tiga kali. Berikut ini adalah
grafik dari hasil pengamatan:



0
5
10
15
20
25
30
35
S
u
h
u

(

C
)


Tempat
Grafik Suhu di 5 Tempat
Berbeda (C)
Pagi
Siang
Malam
0
20
40
60
80
100
K
e
l
e
m
b
a
b
a
n

u
d
a
r
a

(
%
)

Tempat
Grafik Kelembaban Udara di 5
Tempat Berbeda (%)
Pagi
Siang
Malam

Berdasarkan grafik suhu di 5 tempat yang berbeda di atas diketahui bahwa
pada pagi hari suhu di tempat tertutup lebih besar daripada tempat terbuka.Hal
tersebut disebabkan karena pada pagi hari sinar matahari belum menyinari bumi
(tempat terbuka) sedangkan di tempat tertutup suhunya lebih hangat dikarenakan
ruangan dalam keadaan tertutup selama semalam sehingga suhunya terjaga selain
itu adanya radiasi yang diakibatkan oleh peralatan elektronik.Pada siang hari suhu
di tempat terbuka lebih tinggi daripada tempat tertutup.Hal tersebut disebabkan
pada siang hari matahari menyinari bumi (tempat terbuka) secara
langsung.Sedangkan di dalam ruangan sinar matahari tidak langsung hal tersebut
disebabkan karena adanya penghalang yaitu atap.Dengan demikian tempat terbuka
mendapatkan radiasi dari sinar matahari lebih tinggi daripada tempat tertutup.Pada
malam hari suhu di tempat tertutup lebih tinggi daripada tempat terbuka.Hal
tersebut disebabkan pada malam hari matahari telah terbenam dan tidak menyinari
bumi seperti di siang hari.Sehingga radiasi yang disesbabkan oleh matahari ke
bumi (tempat terbuka) berkurang.Sedangkan di tempat tertutup suhunya lebih
hangat dikarenakan pada tempat tertutup masih menyimpan sedikit radiasi yang
dari matahari selain itu di tempat tertutup terdapat radiasi yang disebabkan oleh
peralatan elektronik.
Berdasarkan grafik kelembaban udara di 5 tempat yang berbeda di atas
diperoleh informasi bahwa pada pagi hari kelembaban udara di tempat tertutup
lebih tinggi daripada tempat terbuka.Hasil pengukuran tersebut mengalami
620
640
660
680
700
720
740
760
780
T
e
k
a
n
a
n

u
d
a
r
a

(
m
m

H
g
)

Tempat
Grafik Tekanan Udara di 5
Tempat Berbeda (mm Hg)
Pagi
Siang
Malam
penyimpangan dengan data yang seharusnya.Seperti yang telah diketahui dari
grafik suhu di 5 tempat yang berbeda bahwa pada bahwa pada pagi hari suhu di
tempat tertutup lebih besar daripada tempat terbuka.Diketahui juga bahwa suhu
berbanding terbalik dengan kelembaban udara maka seharusnya kelembaban
udara di tempat terbuka lebih tinggi daripada di tempat tertutup.Pada siang hari
diketahui bahwa kelembaban udara di tempat terbuka lebih tinggi daripada di
tempat tertutup.Hasil pengukuran tersebut juga mengalami penyimpangan dengan
data yang seharusnya.Seperti yang telah diketahui dari grafik suhu di 5 tempat
yang berbeda bahwa pada bahwa pada siang hari suhu di tempat terbuka lebih
besar daripada tempat tertutup.Diketahui juga bahwa suhu berbanding terbalik
dengan kelembaban udara maka seharusnya kelembaban udara di tempat tetutup
lebih tinggi daripada di tempat terbuka.Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa
faktor yaitu ketidak akuratan alat dan kesalahan yang dilakukan oleh praktikan
ketika melakukan pengukuran sehingga data yang diperoleh tidak sesuai.Pada
malam hari kelembaban udara di tempat terbuka lebih tinggi dari pada tempat
tertutup.Hal tersebut disebabkan oleh pada malam hari suhu di tempat tertutup
lebih tinggi daripada tempat terbuka sehingga penguapan di tempat tertutup tebih
tinggi daripada tempat terbuka.Dengan demikian mengakibatkan kelembababn
udara di tempat terbuka lebih tinggi daripada di tempat tertutup.
Berdasarkan grafik tekan udara di 5 tempat yang berbeda, diketahui bahwa
tekanan udara tertinggi terdapat di alun-alun kota Jember sedangkan tekanan
udara terendah terdapat di kamar kos (Jl. Mastrib No. 52 B). Data yang demikian
diperoleh karena alun-alun kota Jember berada pada posisi yang rendah daripada
tempat-tempat yang lain. Sedangkan kamar kos(Jl. Mastrib No. 52 B) memiliki
posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tempat-tempat yang lain.Hal
tersebut disebabkan karena semakin tinggi suatu tempat maka lapisan udaranya
semakin tipis dan renggang sehingga mengakibatkan tekanan udaranya semakin
rendah.
Seperti yang kita ketahui global warming merupakan proses naiknya suhu
rata-rata atmosfer, laut serta daratan bumi. Meningkatnya suhu tersebut
menyebabkan bumi yang kita diami ini terasa lebih panas.Dengan demikian suhu
dapat dijadikan indikator terjadinya global warming.Dari data dan penjelasan di
atas diketahui bahwa tingkat global warming tertinggi di tempat terbuka ketika
siang hari.Hal tersebut di sebabkan pada siang hari matahari menyinari bumi
dengan teriknya sehingga radiasi yang disebabkan matahari tinggi.Selain itu
kondisi ozon yang berlubang serta adanya gas rumah kaca turut memperparah
terjadinya global warming.Selain itu berdasarkan data dan penjelasan di atas juga
diketahui bahwa suhu dan kelembaban udara memiliki hubungan yang berbanding
terbalik.Dan tekanan udara dipengaruhi oleh posisi atau letak ketinggian suatu
tempat.






















BAB 5 KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Pada pagi hari dan malam hari suhu pada lingkungan tertutup jauh lebih
tinggi dari pada suhu pada lingkungan tertutup, sedangkan pada siang hari
suhu pada siang hari suhu pada tempat tertutup lebih kecil dari tempat
terbuka. Pada pagi dan siang hari kelembaban udara di tempat tertutup
lebih tinggi daripada tempat terbuka sedangkan pada malam hari
kelembapan di ruangan terbuka lebih besar dari pada di ruangan tertutup.
Tekanan udara tertinggi terdapat di alun-alun kota Jember sedangkan
tekanan udara terendah terdapat di kamar kos (Jl. Mastrib No. 52 B).
2. Tingkat global warming tertinggi berada pada tempat terbuka ketika siang
hari.
3. Semakin tinggi suhu maka tekanan dan kelembapan semakin rendah dan
radiasi semakin tinggi

5.2 Saran
Sebelum melakukan pengukuran pastikan alat yang digunakan dalam
keadaan baik dan praktikan yang melakukan pengukuran telah memahami
bagaimana cara kerja dari alat ukur tersebut.











DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Global Warming.http://www.artikelbagus.com/2011/12/artikel-
makalah-global-warming.html. [diakses pada 29 Maret 2014]
Kurniawan, Rachman Kurniawan. 2011. Pemanasan Global.
http://rachmancaturkurniawan.blogspot.com/2011/01/makalah-
tentang-pemanasan-global-global.html. [diakses pada 29 Maret 2014]
Raisal, Muhammad. 2014. Budayakan Bersepeda.
http://www.republika.co.id/berita/video/gaya-hidup-
video/14/01/02/myqjt0-berani-budayakan-sepeda-sebagai-pilihan-
transportasi. [diakses pada 29 Maret 2014]

Anda mungkin juga menyukai