Efek Efek yang dapat diperoleh dalam masing-masing suppositoria
PDF Ansel ; 424
1. Suppositoria rektal - Suppositoria rektal dimaksudkan untuk efek lokal banyak digunakan untuk membesarkan dari sakit pada konstipasi, radiasi, gatal, dan agen inflamasi dengan hemoroid atau dengan kondisi anorektal lainnya. Suppositoria antihemoroid biasanya mengandung komponen anastetik, vasokontriktor, astrigents, analgesik, dan agen pencegah. - Contoh dan obat yang digunakan secara rektal dalam bentuk suppositoria untuk efek sistemik mengandung terdiri dari : a. Prochlorperazine dan chlropromazie untuk pengurangan rasa mual dan muntah digunakan sebagai tranquillizer. b. Orymorphone HCL sebagai analgesik narkotik. c. Ergotamine tatrat , untuk mengurangi rasa syndrom migrain d. Indometasin, sebuah analgesik antinflamatory dan antipiretik.
2. Suppositoria Vagina - Suppositoria Vagina dimaksudkan disisipkan untuk efek lokal dan umumnya sebagai kontrasepsi , antiseptik dalam kebersihan kewanitaan dan sebagai bahan spesifik untuk menghadapi invasi patogen. Umumnya kebanyakan obat yabg digunakan adalah nonoxynol-9 untuk kontrapsi dan trichomonas vaginalis untuk menghambat vaginitas karena trichomonas vaginalis,candida (monilia) albinalis dan m.o yang lain. - Diantara bahan anti-infeksi ditemukan sediaan bahan komersial sediaan vagina seperti nystatin , clotirmazole , butocona zole nitrat , terconazole dan miconazole (anti fungi) dan triple sulfat (tri sulfat),sulfanilamid,povidone lodine , clindamycin fosfat, metronidazole dan ovyletracylcine (anti bakteri) (ansell ; 437) 3. Suppositoria Uretra banyak digunakan sebagai antibakteri dan sebagai sediaan anastetik lokal untuk pemeriksaan uretra. DOM King ; 90-91 1. Suppositoria Rektal - Aksi lokal Pengobatan lokal daerah anal sering dilakukan untuk pengobatan hemoroids, walaupun suppositoria digunakan untuk kondisi lain seperti infeksi bakteri, dan inflamasi kronik. Bahan-bahan yang umum dari maksud penggunaan suppositoria rektal untuk aksi lokal termasuk anastetik lokal, astrigents, antiseptic dan berbagai antibakteri. - Aksi sistemik Rektum adalah rute yang baik sekali untuk penggunaan obat sistemik. Supplay yang berlebihan dari darah dan kecepatan difusi obat melelui mukosa rektal mengizinkan absorpsi yang cepat dari berbagai obat. Banyak kelas obat yang diabsorpsi baik kelihatannya, misalnya anti muntah, tranquilizers, vasodilators, vasokontriktors, bronkodilator, sedatif, analgetika, dan berbagai alakloida seperti alakaloida dan ergot. Pengobatn sistemik umumnya dibatasi oleh rektum, walaupun absorpsi dari vagina dibawah pengawasan. Progesterone sedang digunakan sebagai intravaginal dalam pelarutan yang lambat basis polietilenglikol dalam dosis 25-50 mg untuk memelihara kehamilan, dan pada 100-200 mg mengurangi problem menstruasi.