Alhamdulillahirrabbilalamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena perkenan-Nya maka Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 dapat diselesaikan. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan kepada publik terkait pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, sesuai amanat Undang- undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 ini diupayakan dapat menyajikan data terpilah menurut jenis kelamin namun karena keterbatasan teknis belum semua data dapat disajikan terpilah. Data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-NTB dan instansi lain yaitu Badan Pusat Statistik provinsi dan kabupaten/kota dan BKKBN kabupaten/kota. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu masukan, saran dan koreksi dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan profil di tahun mendatang. Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012.
Mataram, Juli 2013 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pembina Utama Muda, IV/c NIP. 19570618 198710 1 001
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
i
DAFTAR ISI
halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Sistematika penyajian GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis B. Kependudukan C. Ekonomi D. Pendiidkan E. Kesejahteraan Sosial SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Angka Harapan Hidup (AHH) B. Angka Kematian C. Angka Kesakitan (Morbiditas) D. Status Gizi Masyarakat SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar E. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit F. Pelayanan Kefarmasian Situasi Sumber Daya kesehatan A. Sarana Kesehatan B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan KESIMPULAN 1 1 1 3 3 4 7 7 9 11 11 12 16 33 36 36 56 58 59 64 66 67 67 72 74 76 DAFTAR PUSTAKA
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
ii
Lampiran Standar Pelayanan Minimal (SPM) Lampiran Tabel 1 79
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
iii
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel II.3 Tabel III.1 Tabel IV.1
Tabel V.1
Nama Tabel Banyaknya Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabuppaten/Kota Tahun 2012 Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2012 Struktur Ekonomi Provinsi NTB Tahun 2012 Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2012 Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2008-2012 Rumah Sakit di Provinsi NTB Tahun 2012
Halaman
4
5
7 34
51
68
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
iv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar II.1 Gambar II.2 Gambar II.3
Gambar II.4
Gambar II.5
Gambar III.1
Gambar III.2 Gambar III.3 Gambar III.4 Gambar III.5 Gambar III.6
Gambar III.7
Gambar III.8
Gambar III.9
Gambar III.10 Gambar III.11
Gambar III.12
Nama Gambar Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat Piramida Penduduk NTB Tahun 2012 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun keatas yang melek Huruf di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 1996-2011 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun keatas menurut Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan di Provinsi NTB Tahun 2007-2011 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2007-2012 Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 1996-2011 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun 2005-2012 AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2003-2012 Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun 2008-2012 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2012 Tren Penemuan Kasus (CDR) TB Paru di Provinsi NTB Tahun 2005-2012 Tren Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru di Provinsi NTB Tahun 2010-2012 Perkiraan Kasus dan Tren Penemuan dan Penanganan Pneumonia di Provinsi NTB Tahun 2008-2012 Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di Provinsi NTB Tahun 2010-2012 Trend Kasus Baru IMS di Provinsi NTB Tahun 2009-2012 Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun 2010- 2012 Prevalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun 2000-2012
Halaman 3 6
8
9
10
12
13 15 16 17
18
19
20
21
22
23
24
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
v
Gambar III.13
Gambar III.14
Gambar III.15
Gambar III.16 Gambar III.17 Gambar III.18
Gambar III.19
Gambar III.20
Gambar III.21 Gambar III.22
Gambar IV.1
Gambar IV.2
Gambar IV.3
Gambar IV.4
Gambar IV.5
Gambar IV.6 Gambar IV.7 Gambar IV.8 Gambar IV.9
Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi NTB Tahun 2009-2012 Cakupan Penderita Diare ditangani di Provinsi NTB Tahun 2010-2012 Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi NTB Tahun 2007-2012 Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun 2006-2012 Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun 2006-2012 Trend Kasus dan AFP Non Polio Rate di Provinsi NTB Tahun 2005-2012 Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun 2006- 2012 Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun 2006- 2012 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun 2006-2012 Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun 2006- 2012 Cakupan Imunisasi TT 1 dan TT 2 Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Pemberian Tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2006-2012 Capaian Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A di Provinsi NTB Ttahun 2012 Cakupan Kunjungan Bayi di Provinsi NTBTahun 2006-2012 Cakupan UCI Desa/Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan ASI Ekslusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2012
25
26
27
28 29
30
31
32
33
34
37
38
39
40
41
43 44 45 46
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
vi
Gambar IV.10
Gambar IV.11
Gambar IV.12 Gambar IV.13 Gambar IV.14
Gambar IV.15
Gambar IV.16
Gambar IV.17
Gambar IV.18
Gambar IV.19 Gambar IV.20
Gambar IV.21 Gambar IV.22 Gambar IV.23
Gambar IV.24 Gambar IV.25
Gambar IV.26
Gambar V.1
Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A 100.000 UI di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Anak Balita (12-59) Mendapat Pelayanan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Penimbangan Balita di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan SD/MI untuk Kegiatan Sakit Gigi Masal di provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di provinsi NTB Tahun 2007-2012 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB Tahun 2007-2012 Kejadian Luar Biasa di Provinsi NTB Tahun 2011-2012 Cakupan Rumah Tangga Ber-perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Rumah Sehat di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan jamban Keluarga di Provinsi NTB Tahun 2012 Cakupan Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes di Provinsi NTB Tahun 2012 Sarana Air Bersih di Provinsi NTB Tahun 2012 Sumber Air Minum yang Digunakan Keluarga di Provinsi NTB Tahun 2012 15 Jenis Obat dengan Tingkat Kecakupan Tertinggi di Provinsi NTB Tahun 2012 Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan di Provinsi NTB Tahun 2012
47
48
49 49
50
52
53
54
55
56
59
60 61
62
63
64
66
68
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
vii
Gambar V.2
Gambar V.3
Gambar V.4
Gambar V.5
Gambar V.6 Gambar V.7
Persentase Posyandu menurut Strata dan Posyandu Aktif di Provinsi NTB Tahun 2012 Jumlah Posyandu dan Desa/Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2005-2012 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Kabupaten/Kota se- Provinsi NTB Tahun 2012 Desa/Kelurahan, Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Provinsi NTB Tahun 2012 Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2012 Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2012
69
70
71
72
73 74
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Nama Tabel Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun keatas yang Melek Huruf menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan Berusia 10 tahun ke atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Jumlah Kematian Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Halaman
84
85
86
87
88
90
91 Tabel 8 Jumlah Kematian Ibu menurut Kelompok Umur Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara barat Tahun 2012 dan
92 Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) menurut Kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB paru Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2012 Jumlah Kasus dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ menurut Jenis kelamin dan Kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Jumlah Kasus dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten /Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Jumlah Kasus HIV-AIDS, Seksual Lainnya menurut Jenis Kelamin
93
94
95
96
97
98
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
ix
Nomor
Tabel 15
Tabel 16
Nama Tabel dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Persentase Donor Darah di Skrining terhadap HIV-AIDS menurut Jenis Kelamin di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012. Kasus Diare yang Ditangani menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Halaman
99
100 Tabel 17 Jumlah Kasus Baru Kusta menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2012 dan
101 Tabel 18 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 102 Tabel 19
Tabel 20
Tabel 21
Tabel 22
Tabel 23
Tabel 24
Tabel 25
Tabel 26
Tabel 27
Tabel 28 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
x
Nomor
Tabel 29
Nama Tabel Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Halaman
113
Tabel 30
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan
Tablet Fe1 Dan Fe3 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 114
Tabel 31
Jumlah
Dan Persentase Ibu Hamil dan
Neonatal Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 115
Tabel 32
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 116
Tabel 33
Tabel 34
Tabel 35
Tabel 36
Tabel 37
Tabel 38
Tabel 39
Tabel 40
Tabel 41
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Imunisasi BCG dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin dan
117
118
119
120
121
122
123
124
125
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
xi
Nomor
Tabel 42
Tabel 43
Tabel 44
Tabel 45
Tabel 46
Tabel 47
Tabel 48
Tabel 49
Tabel 50
Tabel 51
Tabel 52
Tabel 53
Nama Tabel Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Sd & Setingkat Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa Sd Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis KLB di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Halaman
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136 Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 137
xii
Nomor Tabel 54
Tabel 55
Tabel 56
Tabel 57
Tabel 58
Tabel 59
Tabel 60
Tabel 61
Tabel 62
Tabel 63
Tabel 64
Tabel 65
Nama Tabel Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap dan Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan di Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum yang Digunakan di Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Halaman
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
xiii
Nomor Tabel 66
Tabel 67
Tabel 68
Tabel 69
Tabel 70
Tabel 71
Tabel 72
Tabel 73
Tabel 74
Tabel 75
Tabel 76
Tabel 77
Tabel 78
Nama Tabel Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 Spesialis Dasar di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Posyandu Menurut Strata Dan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Tenaga Medis di Sarana Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Tenaga Keperawatan di Sarana Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi di Sarana Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Sarana Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Halaman
150
151
152
153
157
158
159
160
161
162
163
165
166
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
xiv
Nomor Tabel 79
Nama Tabel Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012
Halaman
168
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) dengan tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV-AIDS, TB dan malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak terkait langsung yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta mendorong diarahkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Profil kesehatan merupakan salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan yang penyusunan dan penyajiannya dibuat sesederhana mungkin tetapi informatif tentang situasi dan hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan untuk dipakai sebagai alat tolok ukur kemajuan pembangunan kesehatan sekaligus juga sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan selama kurun waktu tahun 2012.
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: BAB I
BAB II PENDAHULUAN : Berisi penjelasan tentang maksud, tujuan dan sistematika penyajiannya. : GAMBARAN UMUM Menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
1
letak geografis, kependudukan, ekonomi dan pendidikan yang erat kaitannya dengan kesehatan. BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat. : SITUASI UPAYA KESEHATAN Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota. : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Menguraikan tentang tenaga kesehatan, sarana kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. : PENUTUP Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta pengambilan keputusan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lampiran : Berisi 79 tabel data/angka pencapaian kabupaten/kota, sebagian diantaranya merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
2
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 yang mengatur tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, NTB dan NTT. Secara geografis NTB terletak antara 08010-09005 Lintang Selatan dan 115046-119005 Bujur Timur. Di sebelah utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Laut Flores, di sebelah timur terhadang Selat Sape, di sebelah selatan terbentang Samudera Hindia dan di sebelah barat berhadapan dengan Selat Lombok. NTB merupakan provinsi kepulauan dengan dua pulau utama: Lombok dan Sumbawa. Terdapat pula sekurangnya 332 pulau- pulau kecil dengan panjang garis pantai yang terbentang seluas 2.333 kilometer.
Gambar II.1 Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat
Luas daratan NTB terbentang sepanjang lebih dari 20 ribu kilometer persegi. Luas daratan Pulau Lombok hampir mencapai 5 ribu kilometer persegi. Ini sekitar 23,51 persen
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
3 No Kabupaten/Kota Luas Wilayah 2 *) (km ) *) Kecamatan **) Desa/Kelurahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 1,053.92 1,208.40 1,605.55 6,643.98 2,324.60 4,389.40 1,849.02 809.53 61.30 207.5 10 12 20 24 8 18 8 5 6 5 122 139 254 165 79 168 64 33 50 38
Jumlah 20,153.20 116 1,112
dari luas total daratan NTB. Daratan Pulau Sumbawa terbentang hingga 15 ribu kilometer persegi atau hampir mencapai 77 persen dari luas total daratan NTB. Di NTB terdapat delapan kabupaten dan dua kota, dengan 116 kecamatan dan 1.112 desa dan kelurahan.
Tabel II.1 Banyaknya Kecamatan dan Desa/Kelurahan menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012
Sumber: *) Statistik Daerah Provinsi NTB Tahun 2012, BPS Provinsi NTB **) Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Curah hujan tertinggi sebesar 158,1-130,3 milimeter terjadi pada bulan September- Mei yang mencakup 50 persen luas wilayah Lombok Selatan, Sumbawa Besar, Dompu dan Bima. Sementara pada musim kemarau, curah hujan tertinggi sebesar 15,9 milimeter pada bulan Agustus yang mencakup 50 persen wilayah Lombok Selatan dan Dompu serta hampir seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat dan Kabupaten Bima. Kondisi ini perlu mendapat perhatian terutama terkait munculnya penyakit yang biasa muncul di musim hujan dan musim kemarau.
B. Kependudukan
Penduduk merupakan subyek dan sekaligus obyek dari pembangunan kesehatan. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk NTB mencapai 4.500.212 jiwa. Kemudian tahun 2012 sesuai hasil proyeksi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota (berdasarkan jumlah penduduk tahun sebelumnya) dan BPS kabupaten/kota, jumlah penduduk NTB diperkirakan mencapai 4.636.317 jiwa atau bertambah sebanyak 136 ribu penduduk. Penduduk Provinsi NTB NTB di setiap kabupaten/kota tercantum pada tabel II.2 berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
4 NO Kabupaten/kota Jumlah Penduduk Penduduk Rasio Jenis Kelamin Kepadatan Penduduk 2 per km Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 624,112 877,406 1,141,094 427,681 223,418 443,663 116,112 205,836 426,040 150,954 305,376 415,217 530,994 217,678 113,209 220,981 58,900 101,510 210,554 74,032 318,736 462,189 610,100 210,003 110,209 222,682 57,212 104,326 215,486 76,922 95.81 89.84 87.03 103.65 102.72 99.24 102.95 97.24 97.71 96.24 592 726 711 64 96 101 63 254 6.950 727 JUMLAH PROVINSI 4,636,317 2,248,451 2,387,866 94.16 230
Tabel II.2 Penduduk Provinsi NTB menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk per Kabupaten/Kota Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Tabel II.2 menunjukkan bahwa persebaran penduduk di NTB tampak tidak merata, baik antar pulau maupun kabupaten/kota. Penduduk NTB lebih banyak bertempat tinggal di Pulau Lombok daripada Pulau Sumbawa. Penduduk terbanyak ada di Kabupaten Lombok Timur yaitu 1.141.094 jiwa dan yang terendah ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Tabel II.2 juga memperlihatkan perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan. Data tahun 2012 memperlihatkan bahwa di Provinsi NTB jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Hal ini dapat ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih kecil dari 100. Untuk setiap 100 penduduk perempuan berbanding 94 penduduk laki-laki. Kabupaten Lombok Timur mempunyai rasio jenis kelamin paling rendah yaitu sebesar 87,03. Artinya terdapat 100 perempuan yang terbandingkan dengan 87 laki-laki. Sementara itu, Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Sumbawa Barat mempunyai rasio jenis kelamin di atas 100. Luas wilayah NTB sekitar 20.153.20 kilometer persegi, maka kepadatan penduduk di setiap kilometer perseginya rata-rata sebanyak 230 jiwa pada tahun 2012. Kepadatan penduduk di kota umumnya lebih tinggi daripada di kabupaten. Kota Mataram merupakan kota terpadat di NTB yaitu dengan kepadatan sebesar 6.950 orang per km2, diikuti oleh Kota Bima dengan kepadatan 727 orang per km2.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
5
Struktur penduduk NTB didominasi oleh penduduk usia muda. Piramida penduduk NTB berbentuk limas, semakin ke atas tampak semakin mengecil. Piramida penduduk NTB tahun 2012 terlihat pada gambar II.2 berikut. Gambar II.2 Piramida Penduduk NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012
Gambar II.2 memperlihatkan bahwa penduduk laki-laki dan perempuan terbanyak pada kelompok usia muda (0 14 tahun). Dengan karakteristik penduduk muda, pemerintah NTB perlu memikirkan pembangunan kualitas manusianya. Tidak terhindarkan bahwa pemerintah NTB menghadapi beban besar dalam investasi sosial. Investasi sosial adalah kegiatan antara lain pengembangan sumber daya manusia dan untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak di bawah 15 tahun. Berkurangnya penduduk pada usia kelompok umur 0 14 tahun disebabkan faktor meninggal atau migrasi keluar NTB. Pada kelompok umur 25-29 tahun penduduk laki-laki dan perempuan di NTB bertambah. Hal ini disebabkan terjadinya migrasi masuk terutama penduduk luar NTB yang bekerja/sekolah di NTB. Rasio beban tanggungan (dependency ratio) tahun 2012 tidak berbeda dengan rasio beban tanggungan penduduk NTB tahun 2011. Pada tahun 2012, rasio beban tanggungan sebanyak 55 orang per 100 orang. Untuk setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung penduduk bukan usia produktif (0-14 tahun dan 65+).
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
6 No Sektor/Lapangan Usaha Dengan Tambang Tanpa Tambang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, hotel dan restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Jasa-jasa 25,65 18,59 3,90 0,51 8,28 16,75 7,67 5,83 12,82 30,68 2,62 4,67 0,61 9,90 20,04 9,18 6,97 15,34
Jumlah 100,00 100,00
C. Ekonomi
Provinsi NTB telah menetapkan indikator kinerja pembangunan tahun 2012, untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen, dan realisasi sebesar -1,12 persen (dengan tambang) atau 5,72 persen (tanpa tambang). Struktur ekonomi Provinsi NTB tahun 2012 yang tertuang dalam PDRB terlihat pada tabel II.3 berikut: Tabel II.3 Struktur Ekonomi Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Bappeda Provinsi NTB Tahun 2012 Tabel II.3 memperlihatkan bahwa sektor yang berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi tanpa pertambangan adalah pertanian 30,68 persen, perdagangan 20,04 persen, bangunan 9,90 persen dan pengangkutan 9,18 persen.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB sangat didukung dengan upaya yang terus menerus dari masyarakat Provinsi NTB. Di bidang kesehatan, seluruh aparat pemberi pelayanan kesehatan perlu memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat yang berada di sektor-sektor tersebut.
D. Pendidikan
Kemampuan baca tulis penduduk merupakan ukuran dasar untuk menilai tingkat keberhasilan pembangunan pendidikan. Semakin tinggi tingkat melek huruf penduduk, maka semakin berhasil pembangunan pendidikan di suatu wilayah. Dari hasil Susenas 2011 diketahui bahwa angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas di Provinsi NTB mencapai 85,44 persen. Jika dirinci menurut jenis kelamin terlihat diparitas yang cukup besar. Kemampuan baca tulis perempuan usia 10 tahun ke atas di Provinsi NTB lebih Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 7
rendah yaitu mencapai 81 persen berbading 90 persen untuk laki-laki. Dengan kata lain, perempuan yang buta huruf lebih banyak dibandingkan laki-laki, yaitu 19 persen berbanding 10 persen.
Gambar II.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun keatas yang Melek Huruf di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 1996-2011
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS 1996-2011
Gambar II.3 memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf sejak tahun 1996-2011. Namun, penduduk yang buta huruf di Provinsi NTB masih lebih tinggi daripada rata-rata nasional.
Indikator pendidikan yang lain adalah tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh penduduk. Indikator ini dapat menjadi salah satu indikator dari tingkat kemampuan sumber daya manusia. Berikut disajikan tabel persentase jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan terakhir yang ditamatkan di Provinsi NTB tahun 2007 - 2011.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
8
Gambar II.4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun keatas menurut Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan di Provinsi NTB Tahun 2007 - 2011
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPS 1996-2011 Gambar II. 4 memperlihatkan bahwa penduduk 10 tahun ke atas yang tamat SMP keatas di Provinsi NTB tahun 2011 mencapai sekitar 37,62 persen, dengan komposisi laki- laki sebesar 41,34 persen dan perempuan sebesar 34,34 persen. Dibandingkan dengan tahun 2010 telah terjadi peningkatan pendidikan masyarakat.
Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi termasuk informasi kesehatan kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan serta aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya.
E. Kesejahteraan Sosial
Provinsi NTB termasuk salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah penduduk miskin yang banyak. Penduduk miskin di Provinsi NTB menurun tapi cenderung mendatar sejak enam tahun terakhir. Pada tahun 2008 angka kemiskinan penduduk NTB 1.080.613 orang atau 23,81 persen, terakhir melambat periode 2010-2011 menurun menjadi 894.770
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
9
atau 19,73 persen. Penurunan penduduk miskin di Provinsi NTB tahun 2007 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar II.5 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2007 2012
Sumber: BPS Provinsi NTB Gambar II.5 memperlihatkan jumlah penduduk miskin di Provinsi NTB secara prosentase mengalami penurunan selama periode Maret 2012 September 2012. Kalau semula penduduk miskin pada Maret 2012 sebesar 852,64 ribu orang atau 18,63 persen dari jumlah seluruh penduduk NTB berkurang 24,3 ribu orang atau 2,85 persen menjadi mencapai 828,33 ribu atau 18,02 persen. Pada periode Maret September 2012, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan menunjukkan kecenderungan turun. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin berkurang. Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Pada September 2012, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 73,79 persen untuk perkotaan dan 79,12 persen untuk daerah pedesaan. Kondisi kemiskinan penduduk ini perlu mendapat perhatian karena berdampak pada status gizi dan kesehatan masyarakat.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
10
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat antara lain dari angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi.
A. Angka Harapan Hidup (AHH)
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya akses terhadap pelayanan kesehatan; meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan gizi; mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka Harapan Hidup (AHH) diperoleh melalui survey yang dilakukan Badan Pusat Statistik. Angka Harapan Hidup yang terhitung untuk Provinsi NTB tahun 1996 adalah 58,9 tahun, artinya bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 1996 (periode 1992-1994) akan dapat hidup sampai 58 atau 59 tahun. Bayi-bayi yang dilahirkan menjelang tahun 2006 mempunyai usia harapan hidup lebih panjang yaitu 60,90 tahun, dan bayi yang dilahirkan tahun 2011 usia harapan hidupnya mencapai 62,41 tahun. Peningkatan Angka Harapan Hidup tersebut sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
11
Gambar III.1 Angka Harapan Hidup (AHH) di Provinsi NTB dan Nasional Tahun 1996-2011
Sumber: BPS Provinsi NTB
Gambar III.1 memperlihatkan peningkatan AHH di Provinsi NTB selama lima belas tahun terakhir dari tahun 1996 sampai 2011 Peningkatan AHH menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB, namun AHH Provinsi NTB masih dibawah AHH nasional.
B. Angka Kematian
Angka kematian di suatu wilayah dari waktu ke waktu dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan program pembangunan kesehatan dan perkembangan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian di komunitas pada umumnya diperoleh melalui data survey sedangkan data kematian yang ada di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.
Angka kematian yang akan disajikan berikut ini adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
B.1 Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Penurunan AKI juga merupakan salah satu target MDGs yaitu Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 12
tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu.
Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian seorang ibu yang disebabkan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan.
Selama tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota di Provinsi NTB terjadi 100 kasus kematian ibu. Trend jumlah kematian ibu tahun 2005-2012 terlihat pada tabel gambar berikut. Gambar III.2 Jumlah Kematian Ibu di Provinsi NTB Tahun 2005-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2005-2012 Gambar III.2 memperlihatkan bahwa kasus kematian tahun 2012 menurun dibandingkan tahun 2011. Dengan penurunan kasus kematian tersebut diharapkan target RPJMD tahun 2013 yaitu penurunan angka kematian menjadi sebesar 260 dan target MDGs sebesar 240 dapat tercapai. Upaya percepatan penurunan kasus kematian ibu terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB dengan adanya Gerakan AKINO (Angka Kematian Ibu Nol).
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
13
Kematian ibu tahun 2012 terbanyak terjadi di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 25 kasus. Kabupaten Lombok Utara ditetapkan sebagai Kabupaten AKINO karena selama tahun 2012 tidak ada kasus kematian ibu. Detail jumlah kematian ibu di kabupaten/kota tertera dalam lampiran.
Kejadian kematian ibu paling banyak pada waktu ibu bersalin sebanyak 43%, kematian pada waktu nifas sebanyak 38% dan pada saat hamil 19%. Berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian ibu pada usia 20-34 tahun sebanyak 58%, usia 35 tahun sebanyak 16% dan usia <20 tahun sebanyak 5%.
B.2 Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum usia 5 tahun. AKABA dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak termasuk status gizi, sanitasi dan angka kesakitan lainnya. Laporan rutin (pencatatan) petugas kesehatan di Provinsi NTB tahun 2012 diketahui sebanyak 1.502 kasus kematian balita (terdiri dari 1.432 kasus kematian bayi dan 82 kasus kematian anak balita) dari 103.524 kelahiran hidup.
Angka Kematian Bayi (AKB) dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. Indikator AKB terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial-ekonomi dan kesehatannya.
AKB Provinsi NTB telah mengalami penurunan dalam kurun waktu 2003-2012, namun masih diatas angka nasional. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) di Provinsi NTB pada tahun 2007 sebesar 72/1000 kelahiran hidup mengalami penurunan menjadi sebesar 57/1000 kelahiran hidup sesuai data SDKI 2012. Perbandingan data AKB Provinsi NTB dengan data AKB Indonesia tahun 2003 2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
14
Gambar III.3 AKB di Provinsi NTB dan Indonesia Tahun 2003-2012
Sumber : BPS Provinsi NTB Tahun 2012
Gambar III.3 memperlihatkan bahwa AKB Provinsi NTB cukup tinggi dan diperlukan upaya yang sangat keras menurunkan AKB untuk mencapai target. Menurunkan AKB berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan Umur harapan Hidup (UHH) suatu Negara. Berdasarkan perhitungan target yang ingin dicapai maka Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan target AKB yang tertuang dalam RPJMD Provinsi NTB tahun 2009-2013 turun menjadi 42/1000 kelahiran hidup. Disamping itu pemerintah pusat juga telah menetapkan target yang ingin dicapai sesuai MDGs ke-4 pada tahun 2015 yaitu AKB turun menjadi 23/1000 kelahiran hidup.
Laporan rutin (pencatatan) petugas kesehatan di Provinsi NTB tahun 2012 terjadi 1.432 kematian bayi dari 103.524 kelahiran hidup. Kasus kematian bayi yang dilaporkan di setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB tahun 2008-2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
15
Gambar III.4 Kasus Kematian Bayi di Provinsi NTB Tahun 2008-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar III.4 memperlihatkan bahwa jumlah kasus kematian bayi tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Meningkatnya kematian bayi antara lain dikarenakan masih adanya persalinan oleh dukun sebesar 9,65% dan masih adanya ibu hamil resti atau komplikasi yang belum ditangani sebanyak 9,09%.
C. Angka Kesakitan (Morbiditas)
Angka kesakitan pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui pencatatan dan pelaporan rutin dan insidentil.
Kasus penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di Provinsi NTB berdasarkan Laporan Bulanan berikut. (LB1) Kesakitan di Puskesmas dan jaringannya terlihat pada gambar
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
16
Gambar III.5 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Laporan Kesakitan Kabupaten/Kota Tahun 2012
Gambar III.5 memperlihatkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat yang berkunjung ke puskesmas adalah infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas. Kondisi ini erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan masyarakat. Provinsi NTB juga dihadapkan juga pada masalah beban ganda. Di satu sisi kasus penyakit infeksi masih tinggi, namun disisi lain penyakit degeneratif juga meningkat. Selain itu perilaku masyarakat yang tidak sehat masih menjadi faktor utama disamping lingkungan dan pelayanan kesehatan. Berikut ini akan uraikan kondisi program pemberantasan dan pengendalian penyakit di Provinsi NTB tahun 2012. C.1. Penyakit Menular Langsung C.1.1 Tuberkulosis Paru (TB Paru) Pada tahun 2012, jumlah penderita penyakit TB Paru ini mencapai 7.025 orang terdiri dari 2.511 kasus lama dan 4.339 kasus baru (3.816 orang dengan BTA +). Insiden TB paru cukup tinggi yaitu 93,6 per 100.000 penduduk dan prevalensi TB Paru sebesar 152 per 100.000 penduduk. Angka kematian yang ditimbulkan akibat TB paru cukup tinggi yaitu
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
17
sebesar 3,32 per 100.000 penduduk. Distribusi jumlah penderita di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 10. Dibandingkan tahun 2011, maka pada tahun 2012 ini terjadi lonjakan kasus. Pada tahun 2011, jumlah penderita TB Paru tercatat sebanyak 6.114 orang yang terdiri dari 2.012 kasus lama dan 4.102 kasus baru. Dengan demikian pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus lebih dari 900 kasus TB Paru. Peningkatan kasus yang cukup tajam ini juga belum diketahui apakah terjadi karena faktor penularan atau memang keberadaan penderita ini yang sebelumnya tidak diketahui. Angka penemuan kasus (CDR= Case Detection Rate) tahun 2012 sebesar 41,02 %. Hasil lengkap setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11. Tren cakupan penemuan kasus TB paru tahun 2005 2012 dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar III.6 Tren Penemuan Kasus (CDR) TB Paru di Provinsi NTB Tahun 2005-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012 Gambar III.6 memperlihatkan cakupan CDR di Provinsi NTB tahun 2005-2012 masih di bawah target nasional. CDR TB Paru di Provinsi NTB tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011. Dengan kondisi seperti itu berarti masih 58,98 persen dari perkiraan kasus baru yang belum ditemukan. Evaluasi pengobatan pasien TB Paru tahun 2012 diperoleh hasil keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate) sebesar 98,03 persen. Data keberhasilan pengobatan di
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
18
setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 12. Tren keberhasilan pengobatan (SR) di Provinsi NTB tahun 2010-2012 terlihat pada gambar berikut.
Gambar III.7 Tren Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru di Provinsi NTB Tahun 2010-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar III.7 memperlihatkan bahwa SR pengobatan TB Paru tahun 2012 cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya walaupun jumlah pasien dengan pengobatan lengkap tahun 2012 menurun dibandingkan tahun 2011.
C.1.2 Pneumonia Balita
Bayi dan balita merupakan populasi yang paling rentan terkena Pneumonia. Kondisi tersebut umumnya terjadi pada balita dengan gizi kurang dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Upaya pemberantasan penyakit Pneumonia difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat pada penderita.
Perkiraan penderita Pneumonia balita pada tahun 2012 sebanyak 52.397 balita. Penderita ditemukan dan ditangani sebanyak 27.836 kasus (53,12%). Hasil lengkap per kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel 13. Berikut ditampilkan perkiraan kasus Pneumonia balita dan penderita yang ditemukan dan ditangani di Provinsi NTB tahun 2008-2012.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
19
Gambar III.8 Perkiraan Kasus dan Tren Penemuan dan Penanganan Pneumonia di Provinsi NTB Tahun 2008-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012 Gambar III.8 menunjukkan bahwa tren penderita (balita) ditemukan dan ditangani tahun 2008-2012 menurun. Walaupun persentase penderita yang ditemukan dan ditangani pada tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011 yang hanya sebesar 51,55 persen, namun peningkatannya tidak signifikan.
C.1.3 HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual
HIV-AIDS sebagai salah satu penyakit menular menjadi perhatian serius di Provinsi NTB. Sebagai dalah satu daerah tujuan wisata, maka Provinsi NTB berpotensi sebagai tempat terjadinya penularan HIV-AIDS. Demikian juga sebagai salah satu daerah pengirim tenaga kerja ke luar negeri, kemungkinan terjadinya penularan HIV-AIDS cukup besar. Kasus HIV-AIDS ditemukan di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi NTB. Jumlah kasus di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran tabel 14. Laporan VCT rumah sakit/puskesmas dan laporan rutin AIDS kabupaten/kota menunjukkan bahwa pada tahun 2012 ditemukan 93 kasus baru HIV dan 117 kasus baru AIDS. Jumlah kematian karena AIDS di Provinsi NTB sebanyak 43 kasus. Kondisi ini meningkat dibandingkan tahun 2011. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
20
mengingat kasus HIV-AIDS di masyarakat merupakan fenomena gunung es, karena kasus yang dilaporkan hanya kasus yang ditemukan oleh petugas kesehatan saja Perkembangan penemuan kasus baru HIV-AIDS terlihat pada gambar berikut. Gambar III.9 Penemuan Kasus Baru HIV-AIDS dan Kematian AIDS di Provinsi NTB Tahun 2010-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012 Gambar III.9 memperlihatkan bahwa kasus baru HIV positif tahun 2010-2012 cenderung menurun. Kasus baru AIDS yang ditemukan tahun 2011 turun dibandingkan kasus baru AIDS yang ditemukan tahun 2010, namun penderita HIV positif tersebut memasuki fase AIDS sehingga jumlah kasus baru AIDS di tahun 2012 mengalami peningkatan. Kegiatan pengendalian HIV-AIDS dilakukan juga melalui pengamatan terhadap hasil skrining/penapisan darah saat donor darah. Pada tahun 2012 dari 30.315 pendonor yang sampel darahnya diperiksa, ditemukan 2 sampel darah yang positif HIV. Penyakit lain yang menjadi perhatian di provinsi NTB sebagai daerah wisata adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Pada tahun 2012 jumlah kasus IMS sebanyak 862 orang. Penyebaran kasus IMS di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 14. Kasus yang dilaporkan adalah jumlah penderita yang berobat ke sarana puskesmas dan jaringannya, sehingga jumlah penderita sebenarnya di populasi belum terdeteksi. Trend kasus baru IMS di Provinsi NTB tahun 2009-2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
21
Gambar III.10 Trend Kasus Baru IMS di Provinsi NTB Tahun 2009-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2009-2012 Gambar III.10 memperlihatkan bahwa dari tahun ke tahun penderita IMS cenderung semakin meningkat.
C.1.4 Kusta
WHO menetapkan Indonesia berada di urutan ketiga dunia setelah India dan Brazil dengan penderita kusta terbanyak. Provinsi NTB sebagai salah satu provinsi yang memiliki prevalensi tinggi terhadap penyakit kusta. Hal ini sangat memprihatinkan. Di era globalisasi, dimana kesehatan semakin membaik dan teknologi makin maju, namun ternyata penyakit kusta belum dapat diatasi. Kusta adalah penyakit yang tidak membahayakan dan tidak mematikan, namun kusta ini menimbulkan kecacatan jika tidak diketahui sejak dini. Apabila sejak awal sudah terdeteksi terdapat bakteri penyebab kusta, penyakit ini tidak akan menimbulkan kecacatan. Penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular karena tiap individu memiliki kekebalan normasl terhadap bakteri tersebut. Jumlah penderita kusta di Provinsi NTB masih cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2012 dilaporkan terdapat penderita kusta sebanyak 408 kasus (tipe Pausi Basiler sebanyak 244 kasus, tipe Multi Basiler sebanyak 164 kasus), dengan Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR) sebesar 8,80 per 100.000 penduduk. Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
22
dan Kabupaten Dompu. Data lengkap di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 17. Penemuan kasus baru kusta di Provinsi NTB tahun 2010-2012 terlihat pada gambar berikut.
Gambar III.11 Penemuan Kasus Baru Kusta di Provinsi NTB Tahun 2010-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2010-2012
Gambar III.11 memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus jika dibandingkan tahun 2011 dengan 390 kasus. Peningkatan terjadi pada penderita kusta tipe PB, dari 220 kasus di tahun 2011 menjadi 244 pada tahun 2012. Tingkat penularan penyakit di kusta di masyarakat digunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) di antara penderita baru. Pada tahun 2012 proporsi anak di antara penderita baru sebesar 6,62 persen. Keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru dapat diukur dari tinggi rendahnya proporsi cacat tingkat 2. Jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru tahun 2012 sebanyak 20 orang atau 4,90 persen. Prevalensi rate penyakit kusta di Provinsi NTB tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 0,80 per 10.000 penduduk. Data prevalensi rate di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran tabel 19. Tren prevalensi rate kusta di Provinsi NTB tahun 2000-2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
23
Gambar III.12 Prevalensi Rate Kusta di Provinsi NTB Tahun 2000-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2000-2012
Gambar III.12 memperlihatkan Prevalensi Rate (PR) Kusta di Provinsi NTB masih cukup tinggi. Walaupun demikian, cakupannya masih cukup baik yaitu masih di bawah batas toleransi (1 per 10.000 penduduk).
Indikator lainnya terkait pengendalian dan penanggulangan penyakit kusta adalah angka penderita kusta tipe PB dan MB selesai berobat (Release From Treatmen/RFT). Jumlah penderita kusta PB baru tahun 2011 yang selesai berobat sampai dengan tahun 2012 sebesar 49,21 persen. Jumlah penderita kusta MB baru tahun 2011 yang selesai berobat sampai 2012 sebesar 78,69 persen. Angka penderita kusta selesai berobat terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
24
Gambar III.13 Cakupan Penderita Kusta Selesai Berobat (RFT) di Provinsi NTB Tahun 2009-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2009-2012
Gambar III.13 memperlihatkan cakupan selama 4 tahun terakhir, penderita Kusta tipe PB dan MB selesai diobati sejak tahun cenderung naik menurun dan tidak mencapai target nasional.
C.1.5 Diare
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan dan masih sebagai masalah besar di Provinsi NTB dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Penyakit diare sebagai penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
25
Gambar III.14 Cakupan Penderita Diare ditangani di Provinsi NTB Tahun 2010-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2010-2012 Gambar III.14 memperlihatkan bahwa cakupan penanganan diare di Provinsi NTB tahun 2012 menurun dibandingkan cakupan tahun 2011. Cakupan penanganan diare di kabupaten/ kota di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada lampiran tabel 16.
C.2. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
C.2.1 Tetanus Neonatorum (TN)
Tetanus neonatorum merupakan penyakit tetanus yang terjadi pada bayi berusia di bawah 28 hari. Penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya dan memiliki tingkat morbiditas yang tinggi. Untuk mencegah tetanus neonatorum diberikan imunisasi TT pada semua wanita subur atau wanita hamil trimester III, selain memberikan penyuluhan, bimbingan dan pendampingan pada dukun beranak dalam perawatan tali pusat.
Pada tahun 2012 terdapat 1 kasus kematian karena Tetanus Neonatorum di Kabupaten Lombok Timur. Beberapa kabupaten yang selalu ada atau pernah ada kasusnya selama kurun waktu tahun 2007-2012 adalah Kabupaten Lombok Timur (tahun 2009=1 kasus; tahun 2011=1 kasus ; tahun 2012), Kabupaten Lombok Tengah (tahun 2008=1 kasus; tahun 2009=1 kasus ; tahun 2011=2 kasus), Kabupaten Dompu (tahun 2011=1 kasus) dan Kota Mataram (tahun 2007=1 kasus ; tahun 2008=1 kasus). Penemuan kasus dan kematian Tetanus neonatorum selama kurun waktu 2007-2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
26
Gambar III.15 Trend Kasus dan Kematian Tetanus Neonatorum di Provinsi NTB Tahun 2007-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2007-2012
Gambar III.15 memperlihatkan adanya kenaikan kasus dari tahun 2010 ke tahun 2012. Jika upaya pencegahan tidak berjalan optimal maka diprediksikan akan terjadi peningkatan kasus Tetanus Neonatorum.
C.2.2 Campak
Campak atau nama lainnya Measles atau Rubeola merupakan penyakit virus dan akut yang sangat menular dan mendatangkan komplikasi serius. Umumnya menyerang anak-anak, anak remaja atau dewasa muda yang tidak terlindungi dengan imunisasi. Pencegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih.
Pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 166 kasus dan tidak ada kasus kematian akaibat campak, menurun dibandingkan dengan kasus pada tahun 2011 dengan 609 kasus. Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Bima, Kota mataram dan Kabupaten Dompu. Penyebaran kasus campak di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 22.
Kasus campak di Provinsi NTB termasuk tinggi. Tren kasus campak di Provinsi NTB tahun 2006-2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
27
Gambar III.16 Trend Kasus Campak di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar III.16 memperlihatkan bahwa kasus campak tertinggi pada tahun 2006. Kasus mulai menurun setalah tahun 2007 dilakukan Kampanye Campak. Kasus menurun sampai dengan tahun 2009, namun meningkat kembali sejak tahun 2010 dan 2011.
C.3.2 Polio
Penyakit polio atau poliomyelitis adalah penyakit paralisis atau kelumpuhan yang disebabkan oleh virus. Virus polio sangat menular dan tak bisa disembuhkan. Kasus terbanyak, penyakit polio menyerang anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa bisa bebas dari penyakit polio. Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi polio pada saat bayi atau anak-anak.
Pada tahun 2012 di Provinsi NTB NTB tidak terdapat kasus polio. Tren kasus polio di Provinsi NTB tahun 2006-2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
28
Gambar III.17 Trend Kasus Polio di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar III.17 memperlihatkan bahwa sejak tahun 2008 sampai 2012 terjadi penurunan kasus. Diharapkan kasus polio tidak terjadi di tahun selanjutnya dan cakupan imunisasi>95% sehingga Eradikasi Polio di Provinsi NTB.
C.3.3 AFP Non Polio
Acute Flaccid Paralysis (AFP) adalah semua anak yg berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yg sifatnya flaccid (layuh), terjadi secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa. Untuk anak <15 tahun, dapat dilaporkan sebagai kasus AFP jika terdapat gejala klinis yang pasti misalnya penyakit polio. Penyakit polio harus dibuktikan atau sudah tidak ada dengan penemuan kasus AFP.
Pada tahun 2012 di Provinsi NTB ditemukan 49 kasus AFP non Polio dengan kasus terbanyak dari Kabupaten Lombok Tengah. Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 9. Tren penemuan kasus AFP non polio di Provinsi NTB tahun 2005-2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
29
Gambar III.18 Trend Kasus dan AFP Non Polio Rate di Provinsi NTB Tahun 2005-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2005-2012 Gambar III.18 memperlihatkan bahwa kasus AFP non Polio cenderung meningkat sejak tahun 2009. Kasus AFP non Polio di tahun 2009 sebanyak 24 kasus dan meningkat dua kali lipat pada tahun 2012 menjadi 49 kasus.
C.3.4 Hepatitis B
Sejak tahun 1987-1991 Departemen Kesehatan telah melaksanakan pilot project vaksinasi Hepatitis B di Pulau Lombok, Provinsi NTB, di mana kekerapan HBsAg-emia tertinggi di Indonesia dan kebijaksanaan ini diteruskan ke 27 provinsi lainnya. Bila program vaksinasi berhasil, diharapkan pada tahun 2015 (satu generasi kemudian) Hepatitis B bisa diberantas dan bukan merupakan persoalan kesehatan masyarakat lagi. Prioritas program vaksinasi hepatitis B adalah bayi serta anak-anak, karena jika bayi terkena infeksi misalnya sewaktu persalinan karena ibunya menderita hepatitis B maka lebih dari 90% akan menjadi hepatitis kronik. Apabila yang terkena anak-anak yang lebih besar maka keadaan kronisitas menurun hanya menjadi 20-30% saja. Sedang jika orang dewasa yang terkena maka keadaan kronik hanya terjadi pada 4-50% saja.
Pada tahun 2012 penyakit Hepatitis B ternyata masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi NTB terutama di Kabupaten Lombok Timur, dimana ditemukan kasus Hepatitis B. Di Kabupaten Lombok Timur selama tiga tahun terakhir
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
30
ditemukan kasus hepatitis B, yaitu sejak tahun 2010 sebanyak 27 kasus, tahun 2011 sebanyak 8 kasus dan tahun 2012 sebanyak 7 kasus. Penemuan kasus hepatitis B di Provinsi NTB dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar III.19 Penemuan Kasus Hepatitis B di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2005-2012 Gambar III.19 memperlihatkan adanya peningkatan penemuan kasus Hepatitis B pada tahun 2010, walaupun pada tahun 2012 kasus yang ditemukan lebih rendah.
C.2
Penyakit Menular Bersumber Binatang (PB2)
C.2.1 Deman Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD sebagai salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Provinsi NTB karena penyebarannya yang cepat, berpotensi kematian dan semua kabupaten/kota sudah pernah terjangkit DBD.
Pada tahun 2012 jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 827 kasus, terbanyak di Kota Mataram sebanyak 458 kasus. Jumlah kasus terendah dijumpai di Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima yaitu masing-masing sebanyak 5 kasus. Data terinci mengenai kasus DBD yang dilaporkan di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 23). Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB tahun 2006-2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
31
Gambar III.20 Kasus DBD dan Insidence DBD di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar III.20 memperlihatkan Insidence Rate tahun 2012 mencapai 17.84 per 100.000 penduduk dengan kasus meninggal sebanyak 3 orang atau CFR sebesar 0,36 persen. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun 2011 (=13,9 per 100.000 penduduk), namun masih sesuai target nasional yaitu <20/100.000 penduduk.
C.2.2 Malaria
Penderita positif malaria di Provinsi NTB tahun 2012 yang ditemukan tanpa pemeriksaan sediaan darah sebanyak 46.663 terbanyak di Kabupaten Lombok Timur, sedangkan penderita malaria yang ditemukan dari hasil pemeriksaan sediaan darah sebanyak 13.765 orang dengan kasus terbanyak di Kabupaten Lombok Utara. Jumlah kasus di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 24).
Angka kesakitan malaria (Annual Parasite Insidence/API) merupakan indikator untuk memantau perkembangan penyakit malaria. Perkembangan insiden malaria sejak tahun 2006 dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
32
Gambar III.21 Angka Kesakitan Malaria di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar III.21 memperlihatkan angka kesakitan pada tahun 2012 meningkat menjadi 2,97 per 1.000 penduduk daripada tahun 2010 (2,1 per 1.000 penduduk) dan 2011 (1,03 per 1.000 penduduk).
D. Status Gizi Masyarakat
Status gizi masyarakat biasanya digambarkan oleh masalah gizi yang dialami oleh golongan penduduk yang rawan gizi terutama balita. Status gizi balita juga dapat menjadi salah satu indikator untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat, disamping juga menunjukkan kualitas fisik penduduk.
Status gizi sebagai hasil interaksi asupan makanan dan kebutuhan tubuh. Jika keseimbangan ini terganggu, maka ada gangguan pada pertumbuhan tubuh. Gangguan ini tercermin dengan mudah dari perubahan pada berat badan (BB) atau tinggi badan (TB).
Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) KADARZI tahun 2012 dengan menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan tinggi badan menurut umur (TB/U), diketahui status gizi balita di Provinsi NTB tahun 2012 sebagai berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
33
Indeks Klasifikasi Status Gizi Persentase (%) BB/U Gizi lebih 0,79 Gizi Baik 81,58 Gizi Kurang 14,11 Gizi Buruk 3,52 PB/U atau TB/U Normal 60,46 Pendek (Stunted) 22,72 Sangat Pendek (Severely Stunted) 16,82 BB/PB atau BB/TB Gemuk 8,56 Normal 81,97 Kurus (Wasted) 6,49 Sangat Kurus (Severely Wasted) 2,98
Tabel III.1 Prevalensi Status Gizi Balita di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber : Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB tahun 2012
Status gizi balita berdasarkan berat badan dan umur hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) di kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat tahun 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar III.22 Status Gizi Balita berdasarkan BB/U di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi NTB 2012 Gambar III.22 memperlihatkan prevalensi gizi buruk di Provinsi NTB tahun 2012 sebesar 3,53%. Kondisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan prevalensi gizi buruk tahun
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
34
2011 sebesar 4,57%. Presentase gizi buruk terbesar ada di Kabupaten Bima dan Kota Bima.
Namun prevalensi gizi kurang di Provinsi NTB tahun 2012 tidak jauh berbeda dengan prevalensi gizi kurang tahun 2011. Tahun 2012 prevalensi gizi kurang sebanyak 14,11% dan tahun 2011 sebanyak 14,87%. Balita gizi kurang terbanyak di Kabupaten Lombok Utara.
Berdasarkan klasifikasi WHO tentang masalah gizi sebagai masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk dalam klasifikasi kurang yaitu sebesar 17,63% (Berat Kurang/Underweight). 6 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat masuk dalam klasifikasi kurang dalam masalah kesehatan masyarakat yaitu Mataram, Lombok barat, Lombok tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat dan Sumbawa. Sedangkan 4 kabupaten/kota masuk dalam klasifikasi buruk dalam masalah kesehatan masyarakat yaitu Lombok Utara, Dompu, Bima dan Kota Bima.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
35
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui program pembangunan kesehatan yang diupayakan dalam pokok-pokok program.
A.
Pelayanan Kesehatan Dasar A.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya-upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga kelahiran, masa nifas dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya antara lain melalui peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan dan peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten yang diarahkan ke fasilitas kesehatan.
A.1.1 Pelayanan Sebelum Melahirkan (Ante Natal Care/ANC)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional. Pelayanan antenatal ibu hamil dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan. Untuk melihat akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dapat digambarkan melalui cakupan K1 dan K4. Cakupan pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB tahun 2006-2012 terlihat pada gambar tersebut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
36
Gambar IV. 1 Cakupan Pelayanan K1 dan K4 di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar IV.1 memperlihatkan cakupan pelayanan K1 ibu hamil tahun 2012 tidak mengalami peningkatan dari tahun 2011 namun sudah diatas target nasional. Cakupan K4 tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 92,13 persen namun masih di bawah target.
Cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil menurut kabupaten/kota pada tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran (tabel 28). Cakupan K1 di Mataram tidak mencapai target yaitu 93,86 persen. Cakupan K4 di Provinsi NTB pada tahun belum mencapai target kecuali Kabupaten Sumbawa Barat.
Ibu hamil mendapatkan pelayanan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada kunjungan K1 sampai K4. Cakupan imunisasi TT tahun 2012 terlihat pada gambar berikut ini.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
37
Gambar IV. 2 Cakupan Imunisasi TT 1 dan TT 2 Ibu Hamil di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar IV.2 memperlihatkan bahwa cakupan imunisasi TT-1 dan TT-2 di Provinsi NTB tahun 2012 belum mencapai target. Cakupan TT-1 rata-rata di Provinsi NTB sebanyak 83,62 persen (target 95%), Kabupaten Lombok Timur cakupan TT-1 mencapai 102,4 persen. Cakupan TT-2 rata-rata di Provinsi NTB sebanyak 88,16 persen (target 90%). Kabupaten Lombok Timur dan Kota Mataram cakupan TT-2 nya sudah diatas target. ANC juga mendeteksi resiko terjadinya komplikasi kehamilan diantaranya abortus, hiperemesis gravidarum, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan, kehamilan lewat waktu dan ketuban pecah dini. Ibu hamil resti atau dengan komplikasi yang ditangani di Provinsi NTB tahun 2012 sebanyak 21.418 orang atau 90,91 persen. Cakupan ini sudah mencapai target SPM tahun 2015 (target 80 persen). Cakupan tahun 2012 meningkat dibandingkan cakupan tahun 2011. Data cakupan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 31).
Salah satu kesakitan pada ibu hamil adalah anemia yang dapat menyebabkan kematian ibu karena perdarahan pada saat persalinan. Anemia karena defisiensi zat besi sebagai penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
38
Ibu hamil saat ANC diberikan tablet Fe 90 tablet untuk pencegahan dan pengobatan anemia gizi besi. Cakupan pemberian tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk ibu hamil di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar berikut.
Gambar IV. 3 Cakupan Pemberian Tablet Fe-1 dan Fe-3 untuk Ibu hamil di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar IV.3 memperlihatkan bahwa pada tahun 2012 di Provinsi NTB, cakupan pemberian tablet Fe-1 sebanyak 97,05 persen dan tablet Fe-3 sebanyak 90,05 persen. Artinya belum semua ibu hamil mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet.
A.1.2 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2012 hanya 90,35 persen, berarti sekitar 9,65 persen persalinan ditolong oleh tenaga non kesehatan (dukun beranak). Data terinci di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 28). Komplikasi dan kematian ibu serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi di masa persalinan. Disebabkan karena pertolongan persalinan yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang professional (memiliki kompetensi kebidanan). Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi NTB tahun 2006-2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
39
Gambar IV. 4 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar IV.2 memperlihatkan cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat sejak tahun 2009-2012 namun masih di bawah target nasional.
Pada tahun 2012, jika cakupan pelayanan K4 pada dibandingkan dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan lebih rendah daripada cakupan pelayanan K4 ibu hamil sebanyak 1,78 persen atau sekitar 7.173 ibu hamil yang sudah mendapatkan pelayanan K4 saat bersalin tidak ditolong oleh tenaga kesehatan.
A.1.3 Pelayanan Nifas
Peningkatan kesehatan ibu pasca persalinan antara lain melalui peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu nifas diberikan minimal tiga kali mulai enam jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu nifas dan pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU. Capaian pelayanan ibu nifas dan ibu nifas mendapatkan vitamin A terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
40
Gambar IV. 5 Capaian Pelayanan Ibu Nifas dan Ibu Nifas mendapatkan Vitamin A di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.2 memperlihatkan bahwa pada tahun 2012, terdapat kabupaten/kota yang cakupan ibu nifas yang mendapatkan vitamin A lebih besar daripada ibu nifas yang mendapatkan pelayanan kesehatan yaitu Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Dompu, Bima dan Sumbawa Barat.
A.1.4 Pelayanan Kesehatan Neonatus Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tinggi angka kesakitan dan angka kematian neonatus. Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus: (1) Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6 48 jam setelah lahir; (2) Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir; (3) Kunjungan
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
41
Neonatal ke-3 (KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah lahir. Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatus. Cakupan kunjungan neonatus (KN1) pada tahun 2012 mencapai 96,81 persen, dan kunjungan neonatus lengkap (KN3) mencapai 93,53 persen. Cakupan KN dirinci menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 36). Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir. Yang termasuk neonatus resiko tinggi antara lain yaitu BBLR, asfiksia neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, hypotermi, hypertermi dan tetatus neonatorum. Risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2012 capaian neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi yang ditangani di Provinsi NTB hanya mencapai sekitar 59,9 persen, berarti sekitar 40 persen neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi tidak tertangani. Capaian neonatal resiko tinggi atau dengan komplikasi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 31).
A.1.5 Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi: (1) kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari 2 bulan; (2) Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 5 bulan; (3) Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 8 bulan; (4) Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 11 bulan.
Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
42
pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang.
Cakupan kunjungan bayi (minimal 4 kali) rata-rata di Provinsi NTB tahun 2012 yaitu 96,79 persen. Cakupan kunjungan bayi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 37). Perkembangan kunjungan bayi di Provinsi NTB tahun 2006-2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 6 Cakupan Kunjungan Bayi di Provinsi NTB Tahun 2006-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2006-2012
Gambar IV.6 memperlihatkan bahwa cakupan kunjungan bayi di Provinsi NTB tahun 2006-2012 cenderung meningkat, namun cakupan kunjungan bayi tahun 2012 menurun dibandingkan cakupan tahun 2010-2011.
Pelayanan kesehatan kepada bayi meliputi : Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun, Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK), Pemberian vitamin A 100.000 IU (6-11 bulan), konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA serta penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs), khususnya untuk menurunkan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 43
angka kematian anak. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian.
Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/ kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Indikator keberhasilan GAIN UCI mengacu pada RPJMN Tahun 2010-2014 dengan target tahun 2012 mencapai UCI 90% dan 85% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan campak.
Pencapaian UCI desa/kelurahan di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 7 Cakupan UCI Desa/Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.7 memperlihatkan bahwa pencapaian UCI desa/kelurahan rata-rata di Provinsi NTB tahun 2012 sebanyak 91,91 persen. Kabupaten/Kota yang belum mencapai UCI 90% adalah Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Mataram dan Kota Bima. Hal ini disebabkan antara lain karena kurang perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah terhadap program imunisasi, kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun tambahan, dan tidak tersedianya
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
44
fasilitas dan infrastruktur yang adekuate. Selain itu juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan manfaat imunisasi.
Cakupan pemberian imunisasi BCG, DPT1-HB1, DPT3-HB3, Polio 3 dan campak untuk bayi di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 8 Cakupan Imunisasi pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.8 memperlihatkan cakupan imunisasi BCG pada bayi rata-rata di Provinsi NTB sebanyak 98,65 persen. Cakupan imunisasi BCG di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kota Bima belum mencapai target 85 persen. Cakupan imunisasi DPT 1+HB 1, DPT 3+HB 3, Polio 3 dan Campak rata-rata di Provinsi NTB sudah diatas 100%. Cakupan imunisasi dasar pada bayi di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa dan Bima sudah di atas 100%.
Kampanye peningkatan ASI ekslusif kepada masyarakat terutama kepada ibu mulai sejak hamil sampai melahirkan. Konseling ASI ekslusif dilakukan bertujuan peningkatan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar di bawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
45
Gambar IV. 9 Cakupan ASI Ekslusif pada Bayi di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.9 memperlihatkan bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi rata-rata di Provinsi NTB hanya mencapai 57,63 persen. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Kabupaten Lombok Tengah sudah mencapai target yaitu 85,13 persen.
Bayi umur 6-11 bulan
mendapatkan kapsul vitamin A 100.000 IU. Pemberian kapsul vitamin A pada usia ini dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak serta menunjang penurunan angka kesakitan dan angka kematian anak.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
46
Gambar IV. 10 Cakupan Bayi (6-11 bulan) mendapat Vitamin A 100.000 UI di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.10 memperlihatkan bahwa cakupan bayi (6-11 bulan) rata-rata di Provinsi NTB tahun 2012 yang mendapat kapsul vitamin A 100.000 UI belum mencapai target, hanya mencapai 88,77 persen. Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Sumbawa Barat cakupan bayi mendapat vitamin A 100.000 UI sudah di atas target .
A.1.5 Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat. Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar antara lain pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku KIA dan pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 UI).
Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar berikut ini.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
47
Gambar IV. 11 Cakupan Anak Balita (12-59 tahun) Mendapat Pelayanan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.11 memperlihatkan bahwa rata-rata cakupan balita (12-59 bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2012 hanya mencapai 74,04 persen. Kabupaten Dompu saja yang semua balitanya (12-59 bulan) telah mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun.
Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat pada Buku KIA/KMS. Hasil pemantauan pertumbuhan di Provinsi NTB tahun 2012, balita yang ditimbang hanya sebanyak 68,01 persen, balita yang naik berat badannya sebanyak 62,20 persen dan balita di bawah garis merah (BGM) sebanyak 2,45 persen. Data cakupan penimbangan balita di setiap kabupaten/kota terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
48
Gambar IV. 12 Cakupan Penimbangan Balita di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 UI) pada balita rata-rata di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 13 Cakupan Vitamin A pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.13 memperlihatkan cakupan vitamin A untuk balita hanya mencapai 83,23 persen. 9 kabupaten/kota belum mencapai 100 persen, hanya Kota Bima yang sudah mencapai 100 persen.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
49
A.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Dalam upaya percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi perlu pemecahan masalah sejak dari hulu, salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB).
Pasangan Usia Subur (PUS) Provinsi NTB tahun 2012 (tanpa Kota Mataram) sebanyak 866.623. Peserta KB baru pada tahun 2012 (tanpa Kota Mataram) sebanyak 208.509 atau 24,06 persen dan peserta KB aktif sebanyak 618.736 atau 71,40 persen. Peserta KB baru tersebut menggunakan kontrasepsi MKJP (IUD, MOP, MOW dan implant) sebanyak 27,43 persen dan non MKJP (suntik, pil, kondom) sebanyak 72,57 persen. Gambar IV. 14 Cakupan Pemakaian Kontrasepsi oleh Peserta KB Baru di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar
IV.14
memperlihatkan
bahwa
hampir
separuh
peserta
KB
baru menggunakan KB suntik, karena penggunaan KB suntik tidak memerlukan banyak tahap yang sulit, termasuk metode kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat dan akses untuk memperoleh layanan KB suntik relatif lebih mudah.
Partispasi pria sebagai peserta KB aktif masih rendah jika dilihat dari penggunaan kontrasepsi kondom 7,67% dan MOP hanya 0,43 persen.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
50
2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah kumulatif yang ditemukan (case finding) 1.207 926 750 1.092 767 Jumlah kumulatif kasus yang ditangani (case holding) 1.207 926 750 1.092 767 Jumlah kumulatif kasus membaik 892 521 463 796 587 Jumlah sisa kasus (masih ditangani) 270 361 252 264 146 Jumlah kasus yang meninggal 45 44 35 32 34 Jumlah kasus klinis Marasmus 410 365 373 388 319 Jumah kasus klinis Kwasiorkhor 33 15 18 16 18 Jumlah Kasus klinis Marasmus- Kwasiorkhor 23 21 36 17 15 Jumlah kasus non Klinis 741 481 323 48 12
A.3 Perbaikan Gizi
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2012 di Provinsi Nusa Tenggara Barat diarahkan untuk mendukung percepatan pencapaian target RPJMD yaitu penurunan prevalensi gizi buruk, melalui kegiatan pendidikan gizi masyarakat, penanggulangan kurang gizi baik gizi makro maupun gizi mikro, surveilans gizi dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Surveilan gizi melalui laporan rutin penemuan kasus gizi buruk yang sudah dikonfirmasi ke BB/PB atau BB/TB, perkembangannya dari tahun 2008 - 2012 adalah sebagai berikut. Tabel IV. 1 Penemuan Kasus Gizi Buruk pada Balita di Provinsi NTB Tahun 2008-2012
Sumber: Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi NTB 2012
Tabel IV.1 memperlihatkan bahwa kasus gizi buruk yang ditemukan di Provinsi NTB selama 5 tahun terakhir masih banyak. Jika diprediksikan berdasarkan hasil PSG tahun 2012, prevalensi gizi buruk sebanyak 3,52 persen dari jumlah balita di Provinsi NTB (sekitar 500 ribu) atau sekitar 19 ribu balita gizi buruk, maka penemuan kasus gizi buruk yang terlaporkan masih sangat rendah, berarti masih banyak kasus gizi buruk yang tidak terpantau oleh petugas.
Kematian kasus gizi buruk (CFR) di Provinsi NTB selama 5 tahun terakhir cukup tinggi dan berfluktuatif. Tahun 2009 sebanyak 4,75 persen, tahun 2010 sebanyak 4,66 persen, tahun 2011 sebanyak 2,93 persen dan 4,43 persen pada tahun 2012. Namun persentase CFR ini masih dibawah target nasional CFR sebesar 5 %.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
51
A.3 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia di Provinsi NTB adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini paling tepat dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi Health Promoting School artinya sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya. Kesemuanya akan tercapai bila sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilakukan lewat Trias program UKS meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sekolah lingkungan sehat.
Aspek pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan setingkat dan melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SD/MI. Gambar IV. 15 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Setingkat di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.15 memperlihatkan cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas 1 SD/setingkat di Provinsi NTB (tanpa Kabupaten Lombok Utara) rata-rata mencapai 89,03 persen, berarti terdapat siswa kelas 1 SD/setingkat yang tidak dilakukan penjaringan kesehatan. Siswa kelas 1 SD/setingkat di Kota Bima semuanya mendapatkan pelayanan penjaringan kesehatan sedangkan cakupan terendah adalah Kabupaten Dompu.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
52
Pelayanan kesehatan untuk anak sekolah juga termasuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi perlu ditanamkan sejak dini, termasuk saat anak mengenyam pendidikan dasar. Anak usia sekolah memiliki kontribusi yang cukup tinggi pada kunjungan di poli gigi dengan kasus kerusakan gigi yang mengakibatkan gigi tersebut harus dicabut. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut bertujuan memutuskan mata rantai kasus kerusakan gigi dan menurunkan angka kesakitan gigi.
Walaupun kegiatan pelayanan kesehatan gigi di sekolah dalam program UKGS telah berjalan cukup lama namun dampak program UKGS terhadap status kesehatan gigi murid sekolah dasar belum memuaskan. Selain pemeriksaan gigi siswa (kuratif) , program UKGS juga yang berorientasi pada kegiatan preventif dan promotif yang bersifat masal dan individual seperti demonstrasi sikat gigi bersama. Kegiatan demonstrasi sikat gigi bersama yang dilakukan oleh siswa SD/setingkat pada tahun 2012 di Provinsi NTB hanya dilaporkan oleh 5 kabupaten/kota, seperti terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 16 Cakupan SD/MI untuk Kegiatan Sikat Gigi Masal di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.16 memperlihatkan bahwa cakupan SD/MI yang melaksanakan demonstrasi sikat gigi masal masih rendah. Data terinci di setiap kabupaten/kota terlihat pada lampiran (tabel 53).
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
53
A.4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seutuhnya termasuk didalamnya adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kunjungan pasien gigi dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pencabutan gigi masih menjadi kasus yang paling sering dilakukan di Puskesmas, padahal pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitative karena sudah tidak ada alternatif lainnya. hal ini disebabkan karena perawatan gigi sejak dini tidak dilakukan dengan baik. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Provinsi NTB terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi NTB Tahun 2007-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2007-2012
Gambar IV.17 memperlihatkan pelayanan kesehatan gigi pada tahun 2012 menurun dibandingkan tahun 2011. Walaupun demikian, jumlah tumpatan pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari jumlah tumpatan tahun 2007-2008 dan 2010. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi masyarakat untuk mempertahankan gigi geliginya cukup baik. Jumlah pencabutan gigi tetap mengalami penurunan dibandingkan jumlah pencabutan gigi tetap tahun 2011. Hal ini pertanda baik dan diharapkan di tahun mendatang jumlah pencabutan gigi tetap trendnya semakin menurun dan tren penumpatan gigi tetap semakin meningkat. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 54
Rasio tumpatan dan pencabutan mengalami kenaikan dari 0,50 di tahun 2011 menjadi 0,63 di tahun 2012. Ada beberapa kabupaten/kota yang pencabutan giginya lebih banyak dibandingkan tumpatan (rasio rendah). Artinya masyarakat di kabupaten tersebut masih kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut dan masih rendahnya promosi kesehatan gigi dan mulut. Rasio tumpatan gigi dan pencabutan gigi di setiap kabupaten/kota dapat dilihat dalam lampiran (tabel 52).
A.5 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Meningkatnya usia harapan hidup membuat jumlah penduduk kelompok usia lanjut semakin besar. Namun perbaikan pada pelayanan kesehatan usia lanjut belum menjadi perhatian.
Cakupan usia lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut di Provinsi NTB tahun 2007-2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV. 18 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Provinsi NTB Tahun 2007-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2007-2012
Gambar IV.18 memperlihatkan bahwa usia lanjut lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada tahun 2012 hanya seperlima dari jumlah usia lanjut yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa kabupaten/kota di Provinsi NTB belum memperhatikan pelayanan kesehatan untuk kelompok usia lanjut yang merupakan kelompok usia beresiko.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
55 Tahun 2011 Tahun 2012 5 6 1 230 446 269 45 113 DHF Keracunan makanan Chikungunya AFP Campak Tetanus Neonatorum Filariasis Flu Burung 4 1 1 20 97 354 Flu Burung AFP DBD Keracunan Makanan KIPPI Tetanus Neonatorum
A.6 Penanganan Kejadian Luar Biasa
Kejadian luar biasa (KLB) dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
KLB yang terjadi di Provinsi NTB tahun 2011-2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV.19 Kejadian Luar Biasa di Provinsi NTB Tahun 2011-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2007-2012
Gambar IV.20 memperlihatkan bahwa kasus keracunan makanan, AFP dan Tetanus Neonatorum terjadi selama 2 tahun berturut-turut. Kejadian keracunan makanan tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun 2011. Data terinci terkait KLB di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada lampiran (tabel 50). Pada tahun 2012 sebanyak 76 desa tempat terjadinya KLB dan yang ditangani < 24 jam sebanyak 75 desa (98,68 %).
B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan juga harus dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
56
B.1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar
Peran serta masyarakat adalah syarat mutlak bagi keberhasilan, kelangsungan dan kemandirian pembangunan di bidang kesehatan yang diwujudkan antara lain sebagai penyelenggara berbagai upaya pelayanan kesehatan dan dalam membiayai pemeliharaan kesehatan. Peran serta dalam pembiayaan pemeliharaan kesehatan terlaksana antara lain dalam bentuk pengeluaran biaya langsung untuk kesehatan, dana sehat, asuransi sosial di bidang kesehatan dan pelbagai bentuk pembiayaan kesehatan prabayar.
Perkembangan peserta jaminan kesehatan di Provinsi NTB cukup positif. Kepesertaan jaminan kesehatan tahun 2012 sebanyak 54,9 persen dari total penduduk yang terdiri dari 6,4 persen peserta PT. Askes; 0,2 persen peserta PT. Jamsostek; 42,6 persen dicakup oleh Jamkesmas/Jamkesda dan sebanyak 5, 8 persen dicakup oleh jaminan kesehatan lainnya. Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran (tabel 55). Kondisi tahun 2012 meningkat sebanyak 2 persen dibandingkan dengan cakupan tahun 2011 (52,9%).
B.2 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Masyarakat miskin (dan hampir miskin) yang mendapat pelayanan kesehatan dasar rawat jalan di sarana kesehatan strata 1 sebanyak 41,74 persen dan mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan di sarana kesehatan strata 2 dan strata 3 sebanyak 4,26 persen. Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran (tabel 56).
Masyarakat miskin (dan hampir miskin) yang mendapat pelayanan kesehatan rawat inap di sarana kesehatan strata 1 sebanyak 9,93 persen dan mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan di sarana kesehatan strata 2 dan strata 3 sebanyak 1,33 persen. Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran (tabel 57).
B.3 Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan
Cakupan rawat jalan selama tahun 2012 di Provinsi NTB sebesar 74,1 persen, menurun 9.4 persen dibanding tahun 2011 sebesar 83,5 persen, artinya kunjungan rawat jalan di pelayanan kesehatan juga menurun. Ada kemungkinan penyebab turunnya cakupan rawat jalan yaitu rendahnya angka kesakitan masyarakat atau rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas oleh penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
57
Cakupan rawat inap selama tahun 2012 sebesar 6,7 persen, meningkat 1,1 persen dibanding tahun 2011 sebesar 5,6 persen. Meningkatnya cakupan dimungkinkan karena tingginya angka kesakitan yang lebih serius penanganannya sehingga memerlukan perawatan lebih lanjut serta tingginya pemanfaatan pelayanan rawat inap di puskesmas oleh penduduk.
Jumlah total kunjungan penduduk ke Puskesmas baik rawat jalan dan rawat inap tahun 2011 sebesar 3.320.119 (73,26%), tahun 2012 menurun menjadi sebesar 3.264.191 (70,4%), Angka ini lebih besar bila dibandingkan dengan Indikator Indonesia Sehat 2010 yaitu 15 % penduduk.
C. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan, sehingga perilaku hidup yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada kepada seluruh anggata keluarga. Pada akhirnya keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat pula.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.
Hasil pemantauan rumah tangga pada tahun 2012, sebanyak 70.794 rumah dipantau (5,53% dari total rumah tangga yang ada). Rumah tangga yang termasuk Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat sebanyak 22.532 rumah atau sekitar 31,83 persen. Cakupan Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di setiap kabupaten/kota terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
58
Gambar IV.20 Cakupan Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.21 memperlihatkan bahwa cakupan rumah tangga yang ber-PHBS di kabupaten/kota masih rendah terutama di Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Bima yang capaiannya sekitar 20% daru rumah tangga yang dipantau.
D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan lingkungan dilakukan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi di sarana pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan dan pengembangan wilayah sehat.
Bentuk pelaksanaan upaya penyehatan lingkungan di masyarakat dapat dilihat dari indikator antara lain cakupan rumah sehat dan cakupan jamban keluarga
D.1 Rumah Sehat dan Jamban Keluarga
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, sarana
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
59
pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah tidak dari tanah.
Hasil pengawasan kualitas lingkungan di Provinsi NTB pada tahun 2012, dari 1.214.542 rumah yang ada, diperiksa sebanyak 1.124.293 rumah (atau 92,57 % dari rumah yang ada). Rumah yang termasuk kategori Rumah Sehat sebanyak 697.263 rumah (62,02% dari rumah yang diperiksa). Kondisi ini meningkat dibandingkan capaian tahun 2011. Cakupan Rumah Sehat di kabupaten/kota tahun 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar IV.21 Cakupan Rumah Sehat di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.22 memperlihatkan bahwa rumah sehat paling banyak dijumpai di Kota Bima, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Cakupan Rumah Sehat di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 62).
Rumah yang sehat harus juga memiliki jamban keluarga yang memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan sanitasi tahun 2012, sebanyak 1.344.753 keluarga diperiksa (atau 96,33% dari keluarga yang ada), sebanyak 853.766 memiliki jamban (63,49 % dari keluarga yang diperiksa). Namun yang memiliki jamban sehata hanya sebanyak 699.064 keluarga (atau 81,88 % dari keluarga yang memiliki jamban). Kondisi ini meningkat dibandingkan tahun 2011 yang capaiannya sebanyak 72,47% keluarga yang memiliki
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
60
jamban keluarga. Data kepemilikan jamban sehat di kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar IV.22 Cakupan Jamban Keluarga di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar
IV.23 memperlihatkan bahwa keluarga di Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Bima dan Kabupaten Lombok Utara semua (100%) keluarga yang diperilksa memiliki jamban keluarga yang sehat.
D.2 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Rumah yang sehat tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan. Oleh karena itu rumah juga harus berfungsi mencegah terjadinya penyakit, aman dan nyaman bagi penghuninya.
Penyakit yang dapat ditularkan dari daerah rumah adalah penyakit Demam Berdarah Dengue. Oleh karena itu dilakukan pemantauan rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes. Cakupan rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
61
Gambar IV.23 Cakupan Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.24 memperlihatkan bahwa cakupan rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di beberapa kabupaten/kota masih rendah terutama di Kabupaten Dompu dan Sumbawa. Cakupan rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes yang tinggi terdapat di Kota Mataram, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat. Hal ini berkaitan dengan gencarnya penyuluhan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
D.3 Sarana Air Bersih
Sarana air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap daerah berbeda-beda tergantung pada keadaan alam dan kegiatan manusia yang terdapat pada daerah tersebut.
Beberapa kendala yang menyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belum terlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar adalah sebaran penduduk yang tidak merata, beragamnya wilayah dan geografis, menurunnya kualitas dan kuantitas sumber air baku serta keterbatasan sumber pendanaan.
Hasil pemantauan di Provinsi NTB tahun 2012, sarana air bersih yang digunakan oleh masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
62
Gambar IV.24 Sarana Air Bersih di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.25 memperlihatkan bahwa separuh masyarakat di Provinsi NTB menggunakan sumur gali untuk mendapatkan air bersih. Data terperinci tentang sarana air bersih yang digunakan di kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 64).
D.3 Sumber Air Minum Keluarga
Air minum yang layak yang dapat diakses oleh masyarakat masih sangat minim. Masalah kemiskinan sebagai salah satu penyebab rendahnya kemampuan penduduk mengakses air minum yang layak. Selain itu masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang lingkungan, rendahnya kualitas bangunan septic tank dan masih buruknya sistem pembuangan limbah juga mempengaruhi ketersedian sumber air minum.
Sumber air minum yang digunakan di keluarga di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
63
Gambar IV.25 Sumber Air Minum yang Digunakan Keluarga di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar IV.26 memperlihatkan bahwa keluarga di Provinsi NTB terbanyak menggunakan sumber terlindung yaitu sekitar 44,7% dan leding meteran sekitar 20%.
E. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan.
Indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan fasilitas perawatan, peningkatan mutu dan sarana rumah sakit antara lain sebagai berikut:
E.1 Angka Kematian Umum Penderita yang Dirawat di Rumah Sakit
Angka kematian umum penderita yang dirawat di rumah sakit (Gross Death Rate/GDR) pada 9 rumah sakit yang melapor dari 21 rumah sakit yang ada, rata-rata sebesar 15,48 per 100.000 pasien keluar, sedangkan angka yang dapat ditolerir maksimum 45 per 100.000 pasien keluar. Terdapat satu rumah sakit yakni Rumah Sakit Umum Praya dengan GDR melebihi nilai GDR yang dapat ditolerir yaitu sebesar 46,37 per 100.000 pasien keluar. Namun secara keseluruhan angka
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 GDR di NTB masih under reported
64
karena belum semua rumah sakit yang ada melaporkan capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (table 59).
E.2 Angka Kematian Penderita yang Dirawat < 48 jam
Pada tahun 2012 rata-rata angka kematian penderita yang dirawat < 48 jam (Net Death Rate/NDR) dari separuh rumah sakit yang ada di Provinsi NTB sebesar 8,29 atau sekitar 8-9 penderita dari 100.000 penderita yang keluar. Namun angka tersebut juga masih under reported karena belum semua rumah sakit yang ada di Provindi NTB melaporkan capaian kinerjanya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (table 59).
E.3
Pemakaian Tempat Tidur
Rata-rata pemakaian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) pada tahun 2012 sangat rendah yaitu 46,29 % (BOR Ideal= 60%-80%). Angka tersebut tidak dapat menggambarkan keadaan keseluruhan karena masih ada rumah sakit yang belum melaporkan capaian BOR. Di 9 rumah sakit yang melapor dari 21 rumah sakit yang ada, sebanyak 6 rumah sakit mempunyai tingkat pemanfaatan cukup ideal yaitu RSU Patuh Patut Patju, RSU Praya, RSU dr. R. Soedjono Selong, RSUD Sumbawa, RSUD Bima, RSUD Sumbawa Barat dan RSUD Tanjung. Sedangkan di RSUD Kota Mataram dan RSUD Kab, Dompu tingkat pemanfaatannya masih kurang (<60%). selengkapnya dapat dilihat pada lampiran (table 60).
E.4
Lama Rawat Pasien
Rata-rata lama rawat seorang pasien (Length of Stay/LOS) di 9 rumah sakit yang melapor pada tahun 2012 adalah 3,88 hari, mengalami kenaikan bila dibandingkan nilai LOS tahun 2011 sebesar 2,54. Namun angka tersebut masih berada di bawah nilai LOS ideal yaitu antara 6-9 hari. Angka LOS di setiap rumah sakit dapat dilihat pada lampiran (tabel 60).
E.5
Tempat Tidur Tidak Ditempati
Angka Tempat Tidur Tidak tempati (Turn of Interval/TOI) menunjukkan efisiensi penggunaan tempat tidur, dimana angka ideal untuk TOI adalah 1-3 hari. Pada tahun 2012 rata-rata TOI di 9 rumah sakit yang melapor adalah 8,77. Kondisi ini lebih buruk
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
65
dibandingkan rata-rata TOI tahun 2011 sebesar 3,44. Angka LOS di setiap rumah sakit dapat dilihat pada lampiran (tabel 60).
F.
Pelayanan Kefarmasian
Kecukupan obat dan ketersediaan obat merupakan salah satu komponen penting dari sarana pelayanan kesehatan yang bermutu.
Pada tahun 2012 dari 144 jenis obat yang dilaporkan, pemakaian terbanyak adalah Ringer laktat Infus (500 ml/botol) dengan pemakaian rata-rata per bulan 35.888 botol. Persentase tingkat kecukupan obat di kabupaten/kota yang paling tinggi adalah Natrium Bikarbonat tablet 500 mg (279) dan paling rendah adalah Polio 20 dosis (0) artinya tidak tersedia Polio 20 dosis. Berikut adalah gambar 15 jenis obat dengan persentase tingkat kecukupan tertinggi di Provinsi NTB Tahun 2012. Gambar IV.26 15 Jenis Obat dengan Tingkat Kecukupan Tertinggi di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
66
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan masyarakat sangat memerlukan umber daya kesehatan yang merupakan semua perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
A.
Sarana Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari RS Umum, RS Jiwa, RS Bersalin, RS Khusus lainnya, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Rumah Bersalin, Balai pengobatan/klinik, Praktek Dokter Bersama, Praktek Dokter Perorangan dan Praktek Pengobatan Tradisional. Jumlah sarana pelayanan kesehatan tahun 2012 sebanyak 9.691 unit yang terdiri dari 0,05% milik provinsi, 84,35 milik pemerintah kabupaten/kota, 0,04% milik TNI/Polri dan 15,57 milik swasta.
A.1
Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Umum (RSU) di Provinsi NTB sebanyak 21 unit yang terdiri dari 2 RSU milik pemerintah Provinsi NTB, 9 RSUD kabupaten/kota, 1 RS Angkatan Darat, 1 RS Bhayangkara dan 8 RS swasta. Pada tahun 2011 jumlah Rumah Sakit Umum sebanyak 16 unit, dan bertambah sebanyak 5 unit pada tahun 2012 yaitu RSU Kab. Lombok Utara, RSU Kab. Sumbawa Barat, RSUDP di Sumbawa, PKU Muhamadiyah, dan RS Harapan Keluarga. kota terlihat pada tabel berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 Distribusi rumah sakit di kabupaten/
67
Kabupaten/Kota RSUD RS TNI/Polri RS Jiwa RS Swasta Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Mataram Kota Bima Provinsi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 5 0 0 Jumlah 11 2 1 7
Tabel V.1 Rumah Sakit di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
A.2
Puskesmas
Puskesmas di Provinsi NTB tahun 2012 berjumlah 157 buah yang terdiri dari 109 puskesmas non perawatan dan 48 puskesmas perawatan. Tidak ada penambahan puskesmas baru. Rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk relatif tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, rasio puskesmas 3,39 terhadap 100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2011, rasio puskesmas 3,38. Distribusi puskesmas di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada tabel berikut. Gambar V.1 Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012 Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 68
A.3
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), Desa Siaga.
A.3.1 Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Data posyandu menurut strata di setiap kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran (tabel 72). Posyandu di Provinsi NTB menurut strata tahun 2012 terlihat pada gambar berikut. Gambar V.2 Persentase Posyandu menurut Strata dan Posyandu Aktif di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Pada tahun 2012, jumlah posyandu sebanyak 6.429 buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 6.251 buah. Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio posyandu terhadap desa/ kelurahan adalah 5,8 artinya
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
69
setiap desa mempunyai sekitar 5-6 posyandu. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan rasio posyandu tahun 2012 yaitu 5,63 atau rata-rata pada tiap desa/kelurahan terdapat 5-6 posyandu. Perkembangan jumlah posyandu dan desa/kelurahan di Provinsi NTB terlihat pada gambar berikut. Gambar V.3 Jumlah Posyandu dan Desa/Kelurahan di Provinsi NTB Tahun 2005-2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2005-2012
Rasio posyandu terhadap 100 balita pada tahun 2012 adalah 1,30 artinya, berarti terdapat posyandu yang mempunyai sasaran lebih dari 100 balita.
A.3.2 Pos Kesehatan Desa
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/ menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dapat dikatakan sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanannya meliputi upaya promotif, preventif, dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela Iainnya. Poskesdes di harapkan sebagai pusat pengembangan dan kordinator berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat desa, misalnya Posyandu dan warung obat desa (WOD).
Pada tahun 2012 di Provinsi NTB terdapat 733 buah poskesdes. Jumlah poskesdes di setiap kabupaten/kota tahun 2012 terlihat pada gambar berikut. Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012 70
Gambar V.4 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di kabupaten/kota se- Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Gambar V.4 memperlihatkan bahwa tidak semua desa mempunyai poskesdes, terutama di Kabupaten Sumbawa dan Lombok Timur.
A.3.3 Desa Siaga
Desa Siaga adalah desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Pada tahun 2012 di Provinsi NTB telah terbentuk 993 Desa Siaga dari 1.112 desa/kelurahan yang ada. Namun Desa Siaga yang aktif hanya sebanyak 978 desa/keluarahan. Desa Siaga aktif adalah desa yang mempunyai Poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Distribusi Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Provinsi NTB tahun 2012 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
71
Gambar V.5 Desa/Kelurahan, Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
B.
Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Tenaga kesehatan dapat dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga sanitarian, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya.
Jumlah tenaga kesehatan di Provinsi NTB pada tahun 2012 sebanyak 7.233 orang dengan perincian sebagai berikut:
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
72
Tabel V.6 Jenis Tenaga Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Tabel V.2 memperlihatkan bahwa proporsi terbanyak adalah tenaga perawat sebanyak 40 persen dan bidan hampir dari seperempat tenaga kesehatan yang ada di Provinsi NTB. Tenaga fisioterapis sangat minim yaitu sebanyak 0,36 persen dari keseluruhan tenaga kesehatan yang ada di Provinsi NTB. Data terinci tentang tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran (tabel 74 78).
Tenaga dokter spesialis yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 83 orang sehingga rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk di Provinsi NTB tahun 2012 sebesar 1,8. Rasio dokter spesialis ini berada di bawah standar WHO sebesar 6 per 100.000 penduduk.
Tenaga dokter umum yang ada di Provinsi NTB sebanyak 376 orang, yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 355 orang, sehingga rasio dokter umum per 100.000 penduduk adalah 7,66. Rasio dokter umum tahun 2012 lebih rendah daripada kondisi tahun 2011, rasio dokter umum tahun 2011 adalah 11,02 per 100.000 penduduk. Rasio dokter umum di Provinsi NTB di bawah target nasional 40 per 100.000 penduduk.
Tenaga dokter gigi yang ada di Provinsi NTB sebanyak 108 orang, yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 103 orang sehingga rasio dokter gigi adalah 2,2 per 100.000
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
73
penduduk. Rasio dokter gigi di Provinsi NTB masih dibawah target nasional 11 per 100.000 penduduk.
Tenaga perawat di Provinsi NTB sebanyak 2.933 orang, yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 2.847 orang sehingga rasio tenaga perawat adalah 61,4 per 100.000 penduduk.
Tenaga bidan di Provinsi NTB sebanyak 1.777 orang, yang bekerja di sarana kesehatan sebanyak 1.728 orang sehingga rasio tenaga bidan adalah 37,3 per 100.000 penduduk.
C.
Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan pembangunan kesehatan se-Provinsi NTB tahun 2012 diperoleh dari berbagai sumber yaitu APBD kabupaten/kota se-NTB, APBD Provinsi NTB, APBN (Dana Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP) termasuk TP Rumah Sakit dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jamkesmas dan Jampersal), Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN), sumber pemerintah lainnya,swasta dan masyarakat. Pembiayaan kesehatan se-Provinsi NTB tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Tabel V.7 Pembiayaan Kesehatan di Provinsi NTB Tahun 2012
Sumber: Profil Kesehatan Dinas Kesehatan kabupaten/kota Tahun 2012
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
74
Pada tahun 2012 anggaran kesehatan se-Provinsi NTB tercatat sebanyak Rp.3.923.286.014.815 atau Rp. 846,3 perkapita/tahun. Jika dibandingkan dengan penyataan WHO bahwa anggaran kesehatan yang ideal untuk menjamin terselenggaranya program/pelayanan kesehatan esensial adalah sebesar US$ 34/kapita atau sekitar Rp.340.000/kapita, berarti anggaran kesehatan di kabupaten/kota masih jauh dibawah patokan tentang kecukupan anggaran kesehatan di kabupaten/kota. Anggaran kesehatan berasal dari APBD kabupaten/kota sebanyak Rp.3.300.909.452.799 (84,2 % dari total anggaran kesehatan se-Provinsi NTB. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa anggaran untuk bidang kesehatan adalah 10% dari anggaran daerah di luar gaji. Jika Belanja Langsung dari APBD kabupaten/kota berjumlah Rp. 236.118.376.487,- dan total APBD kabupaten/kota se- Provinsi NTB tahun 2012 adalah Rp.8.457.400.390.710,- berarti anggaran untuk bidang kesehatan di luar gaji sekitar 2,79 persen saja.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
75
BAB VI KESIMPULAN
Hasil pembangunan kesehatan di Provinsi NTB tahun 2012 memperlihatkan beberapa keberhasilan. Antara lain kasus kematian bayi telah mengalami penurunan dalam kurun waktu 2003-2012, namun masih diatas angka nasional. Kasus kematian ibu tahun 2012 menurun dibandingkan tahun 2011. Dengan penurunan kasus kematian tersebut diharapkan target RPJMD tahun 2013 yaitu penurunan angka kematian menjadi sebesar 260 dan target MDGs sebesar 240 dapat tercapai.
Menurunnya AKB berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan umur harapan hidup. Peningkatan Angka Harapan Hidup di Provinsi NTB yang berarti adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi NTB walaupun saat ini AHH Provinsi NTB masih dibawah AHH nasional.
Selain keberhasilan tersebut, masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dapat dilihat dari belum tercapainya cakupan beberapa program dan kegiatan sesuai target yang diharapkan dan masih tingginya angka kesakitan beberapa penyakit.
Berdasarkan hasil kinerja tersebut perlu ditelaah lebih lanjut terkait keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan pembangunan kesehatan sebagai bahan perencanaan pembangunan kesehatan dan pengambilan keputusan di Provinsi NTB.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
76
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, Survei Sosial Ekonomi Nasional Nusa Tenggara Barat Tahun 2011, Mataram, Tahun 2012. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi NTB, Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, tahun 2012 Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Laporan Pemantauan Status Gizi Provinsi Nusa Tenggara Barat 2012, Mataram, tahun 2012.
Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
77
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 2 Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan 20,153.20 1,425 Km2 Desa/Kel Tabel 1 Tabel 1 3 4 5 Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 2,248,451 2,387,866 4,636,317 3.60 230.05 Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 Tabel 2 Tabel 1 Tabel 1 6 7 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin 55.0 94.2 Tabel 2 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 90,13 81,31 85,44 % Tabel 4 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+ 41.34 34.34 37.6 % Tabel 5
B. B.1
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian 10 11 12 13 14 15 16 17 Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 24,138 15.2 822 34.1 872 35.9 24,287 9.7 610 25.1 630 25.9 100 96.6 103,331 7.4 1,432 13.9 1,502 14.5 Bayi
Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8
B.2
Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3.42 per 100.000 pend <15thn Tabel 9 19 20 21 Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru Angka kematian akibat TB Paru 94 159 4 64 107 2 93.59 151.52 3.32 per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk per 100.000 penduduk Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10
INDIKATOR Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence)
Satuan % % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk
INDIKATOR Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan
sekolah sekolah % % Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 53 Tabel 53 96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut - - 52.35 % Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 19.32 20.06 54.90 % Tabel 55 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup
99 Askeskin/Jamkesmas #DIV/0! - #DIV/0! - 100.00 % 41.74 % Tabel 56 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 Tabel 56 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat - - 4.26 % Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3
81 Tabel 56
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 1.98
0.04 2.62
0.04 9.93 %
1.33 %
Tabel 57 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 Tabel 57 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS 44.08 7.90 2.74 0.95 62.04 2.32 2.13 0.76 74.09 6.72 15.48 8.29 46.29 3.88 8.77 % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS
C.4 Keadaan Lingkungan 31.83 % Tabel 61 111 112 113 114 115 116 117 118 Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya 62.02 75.24 61.86 81.88 49.86 56.65 75.16 83.31 % % % % % % % % Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68
D. D.1
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan 119 120 121 122 Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan 21 1 109 48 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70
82
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran 123 Jumlah Apotek 243 Tabel 70 124 125 126 127 128 129 130 131 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes 100 42.86 6429 47.08 1.30 993 98.59 725 % % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 D.2 Tenaga Kesehatan 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis 61 1.3 189 3.75 34
2,933 282 419 431 406 392 26 Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78
D.3
Pembiayaan Kesehatan 146 147 148 Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita 3,923,986,014,815 Rp 39.03 % 846,358.43 Rp Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79
83 NO KABUPATEN/KOTA LUAS WILAYAH *) (km2) JUMLAH JUMLAH PENDUDUK JUMLAH RUMAH TANGGA *) RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA KEPADATAN PENDUDUK per km2 DESA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 1,053.92 1,208.40 1,605.55 6,643.98 2,324.60 4,389.40 1,849.02 809.53 61.30 207.5 119 127 241 157 70 168 57 33 0 0 3 12 13 8 9 0 7 0 50 38 122 139 254 165 79 168 64 33 50 38 624,112 877,406 1,141,094 427,681 223,418 443,663 116,112 205,836 426,040 150,954 170,312 266,985 334,565 108,619 53,245 111,338 29,568 65,166 111,436 36,785 3.66 3.29 3.41 3.94 4.20 3.98 3.93 3.16 3.82 4.10 592 726 711 64 96 101 63 254 6,950 727 JUMLAH PROVINSI 20,153.20 972 140 1,112 4,636,317 1,288,019 3.60 230
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
84
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
0-4
5-14
LAKI-LAKI 15-44 45-64
>=65
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH 0-4
5-14
PEREMPUAN 15-44 45-64
>=65
JUMLAH
RASIO BEBAN TANG GUNGAN
RASIO JENIS KELAMIN 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 2 Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Lombok Utara
Kota Mataram
Kota Bima
JUMLAH PROVINSI 3 624,112
877,406
1,141,094
427,681
223,418
443,663
116,112
205,836
426,040
150,954
4,636,317 4 32,922
47,639
63,966
22,222
13,665
24,690
7,462
11,033
20,888
7,879
252,366 5 64,834
89,464
117,137
43,796
27,671
53,110
11,820
21,744
37,599
14,394
481,569 6 150,486
188,901
236,756
105,491
52,155
98,379
28,742
49,215
113,664
37,955
1,061,744 7 44,774
70,110
88,197
36,247
15,504
33,503
8,460
15,188
31,352
10,674
354,009 8 12,360
19,103
24,938
9,922
4,214
11,299
2,416
4,330
7,051
3,130
98,763 9 305,376
415,217
530,994
217,678
113,209
220,981
58,900
101,510
210,554
74,032
2,248,451 10 30,789
45,575
61,080
22,213
12,720
23,287
7,055
10,634
19,732
7,396
240,481 11 61,372
85,000
113,069
41,942
25,295
50,037
11,015
21,146
35,833
13,905
458,614 12 166,416
233,162
305,875
99,213
52,850
101,687
27,743
53,086
118,453
40,551
1,199,036 13 45,924
76,202
100,572
35,677
15,188
34,983
8,518
14,901
32,109
11,360
375,434 14 14,235
22,250
29,504
10,958
4,156
12,688
2,881
4,560
9,359
3,710
114,301 15 318,736
462,189
610,100
210,003
110,209
222,682
57,212
104,326
215,486
76,922
2,387,866 16 53.12
54.63
56.02
54.61
64.64
65.21
58.06
54.79
44.14
50.14
55.05 17 95.81
89.84
87.03
103.65
102.72
99.24
102.95
97.24
97.71
96.24
94.16
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Nusa Tenggara Barat, BPS tahun 2011
88 NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI + PEREMPUAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVERSITAS JUMLAH 1 2 19 20 21 22 23 24 25 26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 19.50 20.10 12.85 6.59 8.27 6.83 6.70 19.28 9.92 4.30 23.91 23.07 23.35 21.55 25.41 27.95 22.09 24.74 14.08 17.44 24,00 25,61 30,20 30,81 21,09 24,61 27,98 27,43 22,19 18,20 16,31 15,67 17,24 19,29 17,32 16,73 16,29 14,72 16,25 17,48 12,78 12,61 12,90 16,12 19,85 19,87 22,43 11,40 26,33 32,25 1.21 0.93 1.15 1.71 2.64 1.22 1.02 1.18 2.71 2.06 2.29 2.01 2.32 3.93 5.43 2.79 3.50 1.25 8.51 8.29 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 JUMLAH PROVINSI 13.36 22.74 26,28 16.74 16.14 1.41 3.33 100
89
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional Nusa Tenggara Barat, BPS tahun 2011 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS JUMLAH KELAHIRAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 13,293 2,189 4,519 1,432 2,705 83 151 44 15 28 13 38 83 13,444 44 2,204 4,547 1,445 2,743 12,494 2,680 5,545 1,395 2,173 49 100 21 12 12 8 36 49 12,594 21 2,692 5,557 1,403 2,209 13,097 19,677 25,787 10,112 4,869 10,064 2,827 4,878 9,000 3,020 107 132 251 65 27 40 21 74 46 11 13,204 19,809 26,038 10,177 4,896 10,104 2,848 4,952 9,046 3,031 JUMLAH PROVINSI 157 24,138 372 24,510 24,287 238 24,525 103,331 774 104,105 ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 15.2 9.7 7.4
TABEL 6
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
90 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN BAYI ANAK BALITA BALITA BAYI ANAK BALITA BALITA BAYI ANAK BALITA BALITA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 79 129 369 64 35 49 19 42 25 11 9 3 29 4 2 2 - 1 2 - 88 132 398 67 37 51 19 43 26 11 60 108 251 22 23 45 18 43 23 17 0 3 13 3 2 6 1 0 2 0 60 111 264 18 25 51 19 43 22 17 139 237 620 86 58 94 37 85 48 28 9 6 42 7 4 8 1 1 4 0 148 243 662 85 62 102 38 86 48 28 JUMLAH PROVINSI 157 822 52 872 610 30 630 1,432 82 1,502 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 34.1 2.2 35.9 25.1 1.2 25.9 13.9 0.8 14.5
TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
Keterangan : Angka kematian tersebut di atas (dilaporkan) belum menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
91 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP JUMLAH KEMATIAN IBU KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 35 Thn JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 13,097 19,677 25,787 10,112 4,869 10,257 2,827 4,878 9,000 3,020 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 1 0 2 0 0 4 3 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 5 1 0 2 0 0 5 3 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 3 0 6 2 4 1 2 0 1 0 1 0 2 1 0 1 1 0 0 0 4 16 8 3 4 2 4 0 2 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 10 2 1 5 1 0 4 1 0 0 2 1 0 1 0 0 1 2 3 3 12 3 1 6 2 0 5 3 1 0 0 0 0 0 2 0 2 0 5 0 19 5 5 8 3 0 9 4 2 0 6 2 0 2 1 0 1 2 8 21 25 7 5 10 6 0 12 6 JUMLAH PROVINSI 157 103,524 1 13 3 19 2 19 6 43 2 26 7 38 5 58 16 100 ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 96.6
TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
92 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) AFP RATE (NON POLIO) 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 189,917 267,678 355,252 130,173 79,351 151,124 37,352 64,557 114,052 43,574 5 13 7 3 3 6 0 1 6 5 2.63 4.88 1.97 2.30 3.78 3.30 0.00 1.43 5.45 11.93 JUMLAH PROVINSI 157 1,433,030 49 3.42
TABEL 9
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS
93 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS TB PARU PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK) JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU *) KASUS BARU KASUS LAMA KASUS BARU + KASUS LAMA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 305,376 415,217 530,994 217,678 113,209 220,981 58,900 101,510 210,554 74,032 318,736 462,189 610,100 210,003 110,209 222,682 57,212 104,326 215,486 76,922 624,112 877,406 1,141,094 427,681 223,418 443,663 116,112 205,836 426,040 150,954 297 403 682 237 152 86 0 184 62 208 279 569 149 100 57 0 123 46 505 682 1,251 386 252 579 143 126 307 108 334 243 633 3 0 2 0 163 91 218 169 461 1 0 1 0 132 46 552 412 1,094 4 0 12 3 2 295 137 631 646 1,315 240 152 88 0 347 153 426 448 1,030 150 100 58 0 255 92 1,057 1,094 2,345 390 252 591 146 128 777 245 207 129 248 110 134 0 149 0 #DIV/0! 207 134 84 169 71 91 0 101 0 #DIV/0! 120 341 213 417 181 225 942 250 62 193 327 17 12 35 5 6 4 0 0 2 8 5 22 1 2 0 0 0 3 25 17 57 6 8 23 4 5 4 5 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 2,248,451 2,387,866 4,636,317 2,103 1,531 4,339 1,469 1,028 2,511 3,572 2,559 7,025 159 107 152 81 41 154 ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 93.5 64.1 93.6 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 3.6 1.7 3.3
TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 4636317.06
94 N O KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU *) TB PARU KLINIS BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 641 872 1,242 0 245 132 0 0 147 669 971 1,104 0 224 110 0 0 152 1,311 1,843 2,346 900 469 879 242 420 593 299 0 3,630 5,555 41 1,043 1,234 0 0 662 0 2,356 4,919 32 626 1,130 0 0 588 4,421 5,986 10,474 73 1,669 5,114 2,364 0 2,621 1,250 297 403 488 184 117 86 0 180 56 208 279 419 105 68 57 0 118 46 505 682 907 289 185 579 143 126 298 102 46.31 46.22 39.29 0.00 47.76 65.15 #DIV/0! #DIV/0! 38.10 31.08 28.73 37.95 0.00 30.36 51.82 #DIV/0! #DIV/0! 30.26 38.53 37.00 38.66 32.11 39.45 61,5 59.09 29.99 50.25 34.11 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 3,279 3,230 9,302 12,165 9,651 33,972 1,811 1,300 3,816 55.23 40.24 41.02
TABEL 11
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
96 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BALITA PNEUMONIA PADA BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 32,922 47,639 63,966 22,222 13,665 24,690 7,462 11,033 20,888 7,879 30,789 45,575 61,080 22,213 12,720 23,287 7,055 10,634 19,732 7,396 63,711 93,214 125,046 44,435 26,385 47,977 14,517 21,667 40,620 15,275 3,619 4,520 6,292 2,545 1,342 2,469 697 1,202 2,089 788 3,777 5,031 7,230 2,534 1,306 2,329 680 1,237 1,973 740 7,396 9,551 13,522 5,079 2,648 4,798 1,376 2,439 4,062 1,528 3,657 2,834 967 341 314 536 2,004 101.05 62.70 37.99 25.42 45.08 44.58 95.94 3,209 2,637 783 291 272 544 1,786 84.97 52.42 30.90 22.28 40.03 43.99 90.51 6,866 5,471 5,908 1,750 632 1,295 586 1,080 3,790 458 92.84 57.28 43.69 34.45 23.87 26.99 42.59 44.28 93.30 29.98 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 252,366 240,481 492,847 25,562 26,835 52,397 10,653 41.67 9,522 35.48 27,836 53.12
TABEL 13
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012. Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
97 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS BARU JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS HIV AIDS INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 0 12 2 2 2 0 0 18 3 4 13 1 1 0 0 0 11 2 4 25 3 3 2 0 22 0 29 5 4 21 8 2 4 6 0 14 4 2 13 4 1 2 0 0 17 1 6 34 12 3 6 6 14 0 31 5 0 1 41 0 6 0 199 5 0 3 19 0 0 0 456 1 0 4 60 0 6 131 0 655 6 0 1 8 2 0 3 0 0 3 3 0 4 4 1 0 0 0 1 4 1 0 5 12 3 0 3 8 1 7 4 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 93 117 862 43
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
98 NO UNIT TRANSFUSI DARAH DONOR DARAH JUMLAH PENDONOR SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 2 3 4 UTDC PMI Lombok Barat RSU Praya UTDC PMI Selong UDD PMI SUMBAWA/RSUD 0 0 5,554 2,649 0 0 426 774 17,347 3,565 5,980 3,423 0 0 5,554 2,649 ##### 100 100 0 0 426 774 ##### 100 100 17,347 3,565 5,980 3,423 100 100 100 100 0 0 0 0 #DIV/0! 0.00 0.00 0 0 0 0 #DIV/0! 0.00 0.00 0 2 0 0 0.00 0.06 0.00 0.00 JUMLAH 8,203 1,200 30,315 8,203 100 1,200 100 30,315 100 0 0.00 0 - 2 0.01
TABEL 15
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
99 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK DIARE JUMLAH PERKIRAAAN KASUS DIARE DITANGANI L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 305,376 415,217 530,994 217,678 113,209 220,981 58,900 101,510 210,554 74,032 318,736 462,189 610,100 210,003 110,209 222,682 57,212 104,326 215,486 76,922 624,112 877,406 1,141,094 427,681 223,418 443,663 116,112 205,836 426,040 150,954 12,551 17,564 22,461 9,208 4,789 9,281 2,491 4,147 8,843 3,132 13,100 19,551 25,807 8,883 4,662 9,353 2,420 4,274 9,050 3,254 25,651 37,115 48,268 18,091 9,451 18,634 4,911 8,421 17,894 6,386 16,992 14,166 23,607 8,445 3,533 9,632 2,666 3,772 8,671 2,727 135.38 80.65 105.10 91.71 73.77 103.78 107.03 90.96 98.05 87.07 14,455 14,590 15,854 7,934 3,407 8,236 2,746 3,768 9,046 2,673 110.34 74.63 61.43 89.32 73.08 88.06 113.47 88.16 99.95 82.15 31,447 28,756 39,461 16,379 6,940 17,868 5,412 7,540 17,717 5,400 122.60 77.48 81.75 90.54 73.43 95.89 110.20 89.54 99.01 84.56 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 2,248,451 2,387,866 4,636,317 94,467 100,354 194,822 94,211 99.73 82,709 82.42 176,920 90.81
TABEL 16
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
100 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 0 0 0 0 2 27 0 0 0 0 1 0 0 0 0 14 0 0 0 6 1 0 0 0 2 41 0 0 0 6 1 0 0 0 2 19 1 0 0 0 1 0 0 0 1 26 0 0 0 4 2 0 0 0 3 45 1 0 0 4 1 0 0 0 4 46 1 0 0 0 2 0 0 0 1 40 0 0 0 10 3 0 0 0 5 86 1 0 0 10 2 0 0 3 5 10 0 0 3 4 0 0 0 0 0 8 0 0 0 1 2 0 0 3 5 18 0 0 3 5 10 0 8 24 22 60 9 0 7 18 4 0 2 15 14 47 3 0 6 9 14 0 10 39 36 107 12 0 13 27 12 7 8 27 27 70 9 0 10 22 4 2 2 15 14 55 3 0 6 10 16 9 10 42 41 125 12 0 16 32 13 7 8 27 31 116 10 0 10 22 6 2 2 15 15 95 3 0 6 20 19 9 10 42 46 211 13 0 16 42 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 29 21 50 23 32 55 52 53 105 25 9 34 140 94 234 192 111 303 244 164 408 ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE) PER 100.000 PENDUDUK 10.85 6.87 8.80
TABEL 17
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data.
104 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS PD3I DIFTERI PERTUSIS TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS MENING- GAL JUMLAH KASUS MENING- GAL JUMLAH KASUS MENING- GAL L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 CASE FATALITY RATE (%) 0 0 100
TABEL 21
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
105
TABEL 22
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
JUMLAH KASUS PD3I NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS
L CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
MENINGGAL
L
POLIO
P
L+P
L
HEPATITIS B
P
L+P 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 2 Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Lombok Utara
Kota Mataram
Kota Bima 3 16
25
29
25
9
20
9
8
11
5 4
0
0
10
0
9
0
0
10
7 5
0
0
6
0
9
0
0
9
7 6
0
0
16
0
18
99
0
0
19
14 7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 11
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0 12
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0 13
0
0
7
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
157
36
31
166
0
0
0
0
5
2
7
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
106
0.00
TABEL 23
JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P 1 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 2 Lombok Barat
Lombok Tengah
Lombok Timur
Sumbawa
Dompu
Bima
Sumbawa Barat
Lombok Utara
Kota Mataram
Kota Bima 3 16
25
29
25
9
20
9
8
11
5 4 32
36
32
0
6
8
3
49
241
4 5 37
28
36
0
5
3
2
52
217
1 6 69
64
68
35
11
11
5
101
458
5 7
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0 8
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0 9
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0 10 0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.41
0.00 11 2.70
0.00
2.78
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 12 1.45
0.00
1.47
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.22
0.00
JUMLAH (KAB/KOTA)
157
411
381
827
1
2
3
0.24
0.52
0.36
INSIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
18.28
15.96
17.84
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
107 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MALARIA PENDERITA MENINGGAL CFR TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 0 3,397 0 590 4,154 0 4,044 0 0 0 0 4,152 0 490 2,605 0 2,824 0 0 0 9,739 7,549 14,668 1,080 6,759 0 6,868 0 0 0 127 152 156 2,609 317 654 183 2,901 7 21 103 25 54 2,779 262 400 64 2,941 1 9 230 177 210 5,388 579 1,054 247 5,842 8 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.56 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 12,185 10,071 46,663 7,127 6,638 13,765 0 1 1 0.00 0.015 0.007 ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK 0.003 2.78 2.97
TABEL 24
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
108 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS *) L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 0 0 0 1 0 1 ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0.04 0.00 0.02
TABEL 25
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Ket : Jumlah Kasus Baru Nihil. *) Kasus Kumulatif
109 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 13,293 2,189 4,519 1,432 2,705 12,494 2,680 5,545 1,395 2,173 13,097 19,677 25,787 10,112 4,869 10,064 2,827 4,878 9,000 3,020 0 0 13,242 3,794 2,189 4,520 1,432 2,198 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 99.6 0.0 100.0 100.0 100.0 81.2 #DIV/0! 0 0 12,439 4,432 2,680 5,545 1,395 2,259 0 #DIV/0! #DIV/0! 99.6 0.0 100.0 100.0 100.0 104.0 #DIV/0! 13,097 18,700 25,681 9,809 4,869 10,065 2,827 4,457 9,000 3,004 100.0 95.0 99.6 97.0 100.0 100.0 100.0 91.4 100.0 99.5 302 364 494 239 73 108 29 118 129 0 #DIV/0! #DIV/0! 3.73 6.30 3.33 2.39 2.03 5.37 #DIV/0! #DIV/0! 318 392 375 215 56 100 32 119 116 0 #DIV/0! #DIV/0! 3.01 4.9 2.09 1.80 2.29 5.27 #DIV/0! #DIV/0! 620 756 869 454 129 208 61 237 245 72 4.73 4.04 3.38 4.63 2.65 2.07 2.16 5.32 2.72 2.40 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 24,138 24,287 103,331 27,375 113.4 28,750 118.4 101,509 98.2 1,856 6.78 1,723 5.99 3,651 3.60
TABEL 26
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
110 NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN BALITA BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
115 NO KABUPATEN/ KOTA PUSKESMAS BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS JUMLAH BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A JUMLAH MENDAPAT VIT A 2X JUMLAH MENDAPAT VIT A L P L+P L P L+P L P L+P % % % L P L+P % % % % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 7,238 9,039 7,515 2,683 1,395 2,705 1,930 7,553 10,062 7,060 2,612 1,357 2,173 1,905 14,791 19,101 14,575 10,136 5,295 5,514 2,752 4,878 5,741 3,835 7,386 1,596 1,451 1,040 1,930 98.3 59.5 104.0 38.4 100.0 6,939 1,597 1,409 1,069 1,888 98.3 61.1 103.8 49.2 99.1 14,274 22,325 14,326 5,324 3,193 5,339 2,860 2,109 3,325 3,818 96.5 116.9 98.3 52.5 60.3 96.8 103.9 43.2 57.9 99.6 28,952 36,157 47,061 10,732 5,584 12,025 6,160 30,212 40,247 44,213 10,448 5,424 12,366 5,799 59,164 76,404 91,274 36,904 21,180 35,742 11,008 24,391 39,701 11,958 44,216 7,073 4,840 7,042 6,006 94.0 65.9 86.7 58.6 97.5 41,541 9,891 4,726 7,240 6,205 94.0 94.7 87.1 58.5 107.0 43,458 64,300 85,757 34,143 16,964 34,777 9,566 14,282 23,879 12,211 73.45 84.16 93.96 92.52 80.09 97.30 86.90 58.55 60.15 102.11 15,531 20,055 27,517 10,647 5,295 10,064 2,889 4,586 10,421 3,545 13,025 19,426 26,138 8,986 4,739 9,225 2,879 4,586 8,927 2,946 83.86 96.86 94.99 84.40 89.50 91.66 99.65 100.00 85.66 83.10 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 32,505 32,722 86,618 13,403 41.2 12,902 39.4 76,893 88.8 146,670 148,709 407,727 69,177 47.2 69,603 46.8 339,337 83.23 110,550 100,877 91.25
TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012. Ket. Data Bayi 6 - 11 bln data riil Kabupaten/Kota
116 %
TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 PESERTA KB AKTIF NO KABUPATEN/ KOTA PUSKESMAS
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
132 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH % 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Jiwa Rumah Sakit Khusus Lainnya Puskesmas Perawatan Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya 21 1 0 108 224 21 1 0 108 212 100.00 100 0.00 100 94.64 JUMLAH (KAB/KOTA) 354 342 96.61
TABEL 49
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
133 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (%) JUMLAH KEC JUMLAH DESA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 2 3 4 5 6 Flu Burung AFP DBD Keracunanan makanan KIPPI Tetanus Neonatorum 1 13 15 14 3 1 1 16 25 19 4 1 73,059 27,757 43,397 18479 1780 75,331 30,804 76,863 20209 2207 148,390 58,561 120,260 38,688 25,639 3,987 1 11 42 133 2 1 0 9 55 221 2 0 1 20 97 354 4 1 0.00 0.04 0.10 0.72 #DIV/0! 0.06 0.00 0.03 0.07 1.09 #DIV/0! 0.00 0.00 0.03 0.08 0.92 0.02 0.03 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 100 0 0 0 50.0 100 0 0 1.82 0 0 0 100 0 1.03 0 25 100
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
134 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/ KELURAHAN DESA/KELURAHAN TERKENA KLB JUMLAH RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 122 139 254 165 79 168 64 33 50 38 2 19 17 14 1 17 0 0 3 3 0.02 0.14 0.07 0.08 0.01 0.10 0.00 0.00 0.06 0.08 2 18 17 14 1 17 0 0 3 3 100 94.74 100 100 100 100 0.00 0.00 100 100 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 1,112 76 14.63 75 98.68
TABEL 51
DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
135 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 651 821 141 24 881 923 131 31 1,532 1,246 1,045 1,744 272 66 55 226 5,017 1,149 1,061 2,341 615 379 1,181 2,298 852 392 3,479 1,648 131 4,639 1,467 1,009 771 359 2,486 3,567 0.61 0.35 0.23 0.06 0.75 0.40 0.15 0.08 0.44 0.76 7.98 0.38 0.19 0.07 0.07 0.63 2.02 0.32 JUMLAH (KAB/ KOTA) 157 1,637 1,966 12,352 4,396 4,723 19,556 0.4 0.4 0.63
TABEL 52
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
136 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI DGN SIKAT % JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI % JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 421 838 863 385 256 103 183 88 318 - - 13 11 21 60 47 75.5 0.0 0.0 3.4 4.3 20.4 32.8 53.4 318 767 13 112 98 183 88 75.5 91.5 3.4 43.8 95.1 100 100 2,988 14,806 7,958 9,574 2,662 14,289 7,433 8,702 12,773 106,507 155,284 5,650 29,095 15,391 48,563 18,276 10,014 2,988 1,307 1,405 1,274 100.0 8.8 17.7 13.3 9,790 2,662 1,252 1,194 1,213 100.0 8.8 16.1 13.9 11,252 19,804 5,540 5,650 2,559 2,599 7,844 2,487 88.09 18.59 3.57 100.00 8.80 16.89 16.15 13.61 1,061 952 799 851 586 823 15,461 1,912 1,538 1,521 5,611 1,622 172 799 18.1 100 158 823 27.0 100.0 5,539 330 1,521 5,472 1,622 35.8 21.5 100 97.5 100 JUMLAH (KAB/ KOTA) 157 3,137 470 15.0 1,579 50.3 391,539 57,735 14.75 27,665 14,484 52.35
TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
137 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 2,907 3,948 3,601 2,168 22,694 2,293 670 65 - 1,882 97 524 2,243 473 1,420 22 138 35 - 20 SUB JUMLAH I 157 40,228 4,972 1 2 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Rumah Sakit 72 - 386 - JUMLAH (KAB/KOTA) 40,300 5,358
TABEL 54
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
138 NO KABUPATEN/ KOTA PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH % L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 305,377 415,216 530,994 217,678 113,209 220,981 58,900 101,510 210,554 74,032 318,736 462,189 610,100 210,003 110,209 222,682 57,212 104,326 215,486 76,922 624,113 877,406 1,141,094 427,681 223,418 443,663 116,112 205,837 426,040 150,954 10,975 8,862 10,950 9,176 25,702 36,315 49,210 49,456 21,925 19,619 13,058 - 61,102 18,038
TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
139 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) JUMLAH YANG ADA DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 Jamkesmas Pusat Jamkesmas NTB Jumlah Jamkesmas L P L+P L DAN STRATA 3) P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 271,228 60,058 71,082 19,542 311,808 58,611 68,306 21,576 311,972 439,932 583,036 230,235 118,669 197,814 36,777 139,388 156,917 41,118 271,228 60,058 71,082 19,542 100 100 100 100 311,808 58,611 68,306 21,576 100.0 100.0 100.0 100.0 311,972 439,932 583,036 229,776 118,669 197,814 36,777 139,388 156,917 41,118 100.0 100.0 100.0 99.8 100.0 0.0 100.0 100.0 100.0 100.0 37,900 36,170 83,762 10,887 14.0 60.2 117.8 55.7 43,643 44,208 77,791 13,889 14.0 75.4 113.9 64.4 248,126 166,881 81,543 229,776 80,378 68,328 4,832 161,553 124,081 24,776 79.53 37.9 13.99 99.80 67.73 34.5 13.14 115.90 79.07 60.26 1,142 1,081 0.4 1.8 1,717 1,558 0.6 2.7 8,613 4,228 2,859 2,350 2,639 3,900 - - 2,716 - 2.76 1.0 0.49 1.02 2.22 2.0 0.00 0.00 1.73 0.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 2,255,858 421,910 ##### 460,301 #DIV/0! 2,255,399 100.0 168,719 179,531 1,190,274 41.74 2,223 3,275 27,305 4.26
TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
140
TABEL 57
CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP
NO
KABUPATEN/ KOTA
PUSKESMAS
JUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Lombok Barat
2 Lombok Tengah 16
25 311,972
439,932 2,697
166,881 0.86
37.93 5,264
4,228 1.69
0.96
3 Lombok Timur
29
271,228
311,808
583,036
7,221
2.7
10,831
3.5
18,052
3.10
15,714
2.70
4 Sumbawa
25
230,235
12,316
5.35
0
0.00
5 Dompu
9
60,058
58,611
118,669
734
1.2
897
1.5
1,630
1.37
184
0.3
183
0.3
367
0.31
6 Bima
7 Sumbawa Barat
20
9
197,814
36,777
16,746
239
8.47
0.65
2,275
644
1.15
1.75
8 Lombok Utara
9 Kota Mataram
8
11
71,082
68,306
139,388
156,917
2,431
2,189
1.74
1.40
968
0
0.69
0.00
10 Kota Bima
5
19,542
21,576
41,118
385
2.0
331
1.5
716
1.74
632
1.54
JUMLAH (KAB/KOTA)
157
421,910
460,301
2,255,858
8,340
2.0
12,059
2.6
223,897
9.93
184
0.0
183
###
30,092
1.33
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
141
TABEL 58
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
JUMLAH KUNJUNGAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 I Puskesmas .. 1 Kab. Lombok Barat 2 Kab. Lombok Tengah 3 Kab. Lombok Timur 4 Kab. Sumbawa 5 Kab. Dompu 143,823 176,019 371,934 0 59,492 166,833 287,301 606,357 0 56,473 310,656 463,320 978,291 206,991 115,965 1,888 7,751 10,712 0 1,202 2,806 10,337 19,361 0 1,211 4,694 18,088 30,073 9,181 2,413 197 240 0 598 23 117 107 0 563 16 314 347 4,857 1,161 39 6 Kab. Bima 205,274 16,941 716 288 1,004 7 Kab. Sumbawa Barat 8 Kab. Lombok Utara 9 Kota Mataram 10 Kota Bima SUB JUMLAH I 46,884 0 183,907 0 982,059 68,615 0 286,226 0 1,471,805 115,499 155,659 470,133 152,838 3,174,626 1,136 0 835 0 23,524 1,161 0 1,146 0 36,022 2,297 1,833 1,981 2,064 89,565 32 0 0 0 1,806 23 0 0 0 1,114 55 6 1,101 324 9,208 II Rumah Sakit 1 RSU Provinsi NTB 2 RSUD Kota Mataram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 RSU Patut Patuh Patju 38,949 7,605 0 4 RSU Praya 47,188 93,979 12,681 106,660 0 0 0 5 RSU Dr Soedjono Selong 6 RSU Sumbawa 73,940 38,934 20,936 13,899 0 0 7 RSU Dompu 8 RSU Bima 9 RSJ Mataram 10 RSAD Rem Wirabhakti 11 RS Bhayangkara 12 RS Siti Hajar 13 RSK Santo Antonius 14 RS Yatofa 15 RS Risa Sentra Medika 16 RS Bio Medika 17 RS Sumbawa Barat 18 RSUD Tanjung SUB JUMLAH II 9,142 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9,142 9,730 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9,730 18,872 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19,248 23,394 260,525 3,705 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 97,684 4,906 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17,587 8,611 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,823 3,096 163,630 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 III Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 1 Sarkes Lainnya Lombok Tengah 0 56,387 1,768 58,155 0 2 Sarkes Lainnya sumbawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA) 0 991,201 0 1,481,535 0 3,435,151 56,387 177,595 1,768 55,377 58,155 311,350 0 1,820 0 1,131 0 9,239 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 2,248,451 44.1 2,387,866 62.0 4,636,317 74.1 2,248,451 7.9 2,387,866 2.3 4,636,317 6.7
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
142 NO NAMA RUMAH SAKITa JENIS RSb JUMLAH TEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 GDR NDR L P L+P L P L+P JA M L P L+ P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 RSU Provinsi NTB RSUD Kota Mataram RSU Patut Patuh Patju RSU Praya RSU Dr Soedjono Selong RSUD SUMBAWA RSU Kab. Dompu RSUD Kab.Bima RSUD Sumbawa Barat RSUD Tanjung RSJ Mataram RSAD Rem Wirabhakti RS Bhayangkara RS Siti Hajar RSK Santo Antonius RS Yatofa RS Risa Sentra Medika RS Bio Medika Umum Umum Umum Umum Umum RS UMUM RS UMUM Umum Umum Umum Jiwa Tentara Polisi Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta 132 120 147 264 133 118 145 25 30 - 3477 - 3,705 - - 2970 - 4,906 - 31,101 6447 13,954 21,096 13,899 8,611 11,547 2,823 2,471 - 86 - 90 21 - - 68 - 75 25 - 1,770 154 647 820 434 165 366 46 18 - 52 - 6 10 - - 49 - 11 - - 881 101 283 410 77 17 158 10 12 2.47 - 24.3 - 2.29 - 15.3 - 5.69 2.39 46.37 3.50 3.12 19.16 0.03 1.63 0.73 1.50 - 1.62 - 1.65 - 2.24 - 2.83 1.57 20.3 1.90 0.55 1.97 0.01 0.35 0.49 JUMLAH 1,114 7,182 7,876 111,949 197 168 4,420 68 60 1,949 2.7 2.1 15.48 0.95 0.76 8.29
TABEL 59
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
143 PASIEN KELUAR MATI PERAWATAN 48 JAM
TABEL 60
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JENIS RSb
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP +
JUMLAH PASIEN
PASIEN KELUAR MATI
JUMLAH HARI
BOR
LOS
TOI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 RSU Provinsi NTB Umum 2 3 4 5 6 7 8 RSUD Kota Mataram RSU Patut Patuh Patju RSU Praya RSU Dr Soedjono Selong RSUD SUMBAWA RSU Kab. Dompu RSUD Kab.Bima Umum Umum Umum Umum Umum Umum Umum 132 120 147 264 133 118 145 6,448 5,934 13,954 21,096 13,899 8,611 11,547 303 153 647 820 434 165 366 171 101 283 410 77 17 158 22,891 29,814 44,404 69,558 38,216 23,686 38,813 47.51 68.07 82.76 72.19 78.72 54.99 73.34 3.55 5.02 3.18 3.30 2.75 2.75 3.22 3.92 2.36 0.66 1.04 0.74 2.25 1.22 9 RSJ Mataram Jiwa 10 RSAD Rem Wirabhakti 11 RS Bhayangkara 12 RS Siti Hajar 13 RSK Santo Antonius 14 RS Yatofa 15 RS Risa Sentra Medika 16 RS Bio Medika Tentara Polisi Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta 17 RSUD Sumbawa Barat 18 RSUD Tanjung Provinsi NTB Umum Umum 25 30 1,114 2,823 2,471 86,783 46 18 2,952 10 12 1,239 7,391 7,221 281,994 81.00 65.95 46.29 2.62 2.92 3.88 0.61 1.51 8.77
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)
144 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS RUMAH TANGGA JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 186,694 280,419 399,885 108,619 56,384 116,296 29,568 65,166 2,100 35,930 3,360 973 26,764 6,524 14,183 5,003 11,215 462 2,100 210 1.80 0.35 6.69 6.01 25.15 4.30 37.93 0.71 100.00 0.58 1,789 332 7,443 2,236 6,811 1,039 2,043 185 537 117 53.24 34.12 27.81 34.27 48.02 20.77 18.22 40.04 25.57 55.71 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 1,281,061 70,794 5.53 22,532 31.83
TABEL 61
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
145 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS RUMAH JUMLAH YANG ADA JUMLAH YANG DIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG SEHAT % RUMAH SEHAT 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 162,519 280,419 318,555 98,791 49,880 112,535 29,568 58,189 74,140 29,946 119,385 269,360 318,555 98,791 39,918 112,535 29,568 36,657 74,140 25,384 73.46 96.1 100.00 100.00 80.03 100.00 100.00 63.00 100.00 84.77 88,392 134,988 203,950 61,574 24,582 61,817 22,535 18,434 58,555 22,436 74.04 50.1 64.02 62.33 61.58 54.93 76.21 50.29 78.98 88.39 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 1,214,542 1,124,293 92.57 697,263 62.02
TABEL 62
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
146 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH RUMAH/ BANGUNAN YANG ADA RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 162,519 280,419 318,522 98,791 31,569 2,771 29,568 65,166 74,140 35,930 4,071 3,230 80,874 98,791 14,869 2,771 21,329 238 13,201 4,061 2.50 1.15 25.39 100.00 47.10 100.00 72.14 0.37 17.81 11.30 3,631 2,645 68,453 61,574 8,516 2,557 19,574 170 12,414 3,627 89.19 81.89 84.64 62.33 57.27 92.28 91.77 71.43 94.04 89.31 JUMLAH ( KAB/KOTA) 157 1,099,395 243,435 22.14 183,161 75.24
TABEL 63
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
147 NO KABUPATEN/ KOTA PUSKESMAS JUMLAH KELUARGA YANG ADA JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR % KELUARGA DIPERIKSA JENIS SARANA AIR BERSIH KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 BERSIHNYA 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 186,694 291,977 403,069 113,868 59,931 116,296 41,680 65,166 81,382 35,930 158,976 249,438 403,069 113,868 49,333 116,296 37,096 39,263 81,382 35,606 85.15 85.43 100.00 100.00 82.32 100.00 89.00 60.25 100.00 99.10 31 0 0 2 645 0 886 0 0 16 0.02 0.00 0.00 0.002 1.31 0.00 2.39 0.00 0.00 0.04 21,046 64,501 17,607 36,401 9,041 14,247 7,870 13,844 44,881 13,628 13.24 25.86 4.37 31.97 18.33 12.25 21.22 35.26 55.15 38.27 1,166 12 6,620 1,699 4,574 38,728 387 16 4 7,252 0.73 0.005 1.64 1.49 9.27 33.30 1.04 0.04 0.005 20.37 105,296 130,364 194,931 18,520 10,765 17,666 12,801 8,928 22,441 1,808 66.23 52.26 48.36 16.26 21.82 15.19 34.51 22.74 27.57 5.08 0 0 89,554 0 2,539 0 68 0 11 637 0.00 0.00 22.22 0.00 5.15 0.00 0.18 0.00 0.014 1.79 401 0 256 109 1,400 0 0 8 0 162 0.25 0.00 0.06 0.10 2.84 0.00 0.00 0.02 0.00 0.45 2,064 0 0 0 7,106 25,405 11,168 6,829 439 4,450 1.30 0.00 0.00 0.00 14.40 21.85 30.11 17.39 0.54 12.50 130,004 194,877 308,968 56,731 36,070 96,046 33,180 29,625 67,776 27,953 81.78 78.13 76.65 49.82 73.12 82.59 89.44 75.45 83.28 78.51 JUMLAH (KAB/KOTA) 157 1,395,993 1,284,327 92.00 1,580 0.12 243,066 18.93 60,458 4.71 523,520 40.76 92,809 7.23 2,336 0.18 57,461 4.47 981,230 76.40
TABEL 64
PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
148 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER AIR MINUMNYA SUMBER AIR MINUM KELUARGA KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG AIR KEMASAN AIR ISI ULANG LEDING METERAN LEDING ECERAN POMPA SUMUR TERLINDUNG MATA AIR TERLINDUNG AIR HUJAN SUMUR TAK TERLINDUNG MATA AIR TAK TERLINDUNG AIR SUNGAI LAIN-LAIN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA H % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lombok Barat Lombok Tengah Lombok Timur Sumbawa Dompu Bima Sumbawa Barat Lombok Utara Kota Mataram Kota Bima 16 25 29 25 9 20 9 8 11 5 158,976 249,438 403,069 113,868 - 116,296 37,096 39,263 81,382 35,606 31 28,911 - - - - 885 - - 3 0.02 11.59 0.00 0.00 #DIV/0! 0.00 2.39 0.00 0.00 0.01 - 7,165 43 - - 1,045 12,510 - - 13 0 2.9 0.0107 0 #DIV/0! 0.8986 33.723 0 0 0.0365 21,046 51,601 17,607 - - 24,187 7,921 13,844 44,881 13,628 13.24 20.69 4.37 0.00 #DIV/0! 20.80 21.35 35.26 55.15 38.27 - - - - - 0 1,887 - - - 0 0.0 0 0 #DIV/0! 0 5.09 0 0 0 1,166 12 6,620 - - 40,776 145 16 - 7,252 0.73 0.00 1.64 0.00 #DIV/0! 35.06 0.39 0.04 0.00 20.37 105,296 69,818 194,931 - - 20,368 12,801 8,928 22,441 1,808 66.234 28.0 48.3617 0 #DIV/0! 17.5136 34.5078 22.739 27.5749 5.0778 - 0 89,554 - - 0 68 - - 637 - - 22.22 - #DIV/0! - 0.18 - - 1.79 401 300 - - - 0 - 8 - 162 0.25 0.12 - - #DIV/0! - - 0.02 - 0.45 - 91,631 - - - 6,064 2 - 1,060 - 36.735 - - #DIV/0! 5.21 0.01 - - 2.98 - - - - - 0 - - - 400 0 0.0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 1.12 - 0 - - - 1,175 - - - - 0 0.0 0 0 #DIV/0! 1.0104 0 0 0 0 2,064 - - - - 30,964 1 6,829 439 4,450 1.30 - - - #DIV/0! 26.63 0.00 17.39 0.54 12.50 130,004 157,507 308,755 - - 85,331 36,217 22,788 - 23,341 81.776 63.1 76.601 0 #DIV/0! 73.374 97.63 58.039 0 65.554
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
151 NO KABUPATEN/ KOTA PUSKESMAS SARANA PELAYANAN KESEHATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH
Sumber : Seksi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012
156 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/ KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL LAB KLINIK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 9 0 0 0 109 48 272 554 0 0 0 0 0 733 6429 10 0 9 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 0 0 18 49 16 423 628 0 0 233 113 0 11 0 10 21 1 0 0 109 48 272 554 18 51 16 423 628 733 6429 243 113 9 11 0 12
TABEL 70
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
157 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS 21 1 0 157 21 1 0 157 100.00 100.00 0.00 100.00 16 0 0 76.19 0.00 0.00 JUMLAH (KAB/KOTA) 179 179 100.00 16
TABEL 71
SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 dan Seksi PSDK Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012. Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 dan Seksi PSDK Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012. Keterangan : (a) termasuk S2 dan S3 (b) termasuk SLTA, D-I, dan D-III
162
TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA GIZI NO UNIT KERJA APOTEKER DAN SARJANA FARMASI (a) D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER JUMLAH
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 dan Seksi PSDK Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012. Keterangan: (a) termasuk S2 dan S3 (b) termasuk D-I
164 NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS FISIOTERAPIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS FISIOTERAPIS ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 III 1 2 3 4 5 6 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN Balai Kesehatan Mata Mataram Balai Pelatihan Tenaga Kes Mataram Balai Lab Kes Masy Pulau Lombok Balai Lab Kes Masy Pulau Sumbawa RSUD Provinsi NTB Di Sumbawa Kabupaten Lombok Barat 3 2 0 0 0 0 0 5
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 dan Seksi PSDK Dinas Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2012.
167 NO SUMBER BIAYA Rupiah % 1 2 3 4 1 2 3 4 5 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: APBD KAB/KOTA a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung APBD PROVINSI APBN : Dekonsentrasi TP RS TP BOK Jamkesmas/Jampersal PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) GF ATM GFHSS - NLR - STBM SUMBER PEMERINTAH LAIN PT.ASKES Forum Koalisi sehat DLL DBHCHT operasional posyandu 3,300,909,452,799 236,118,376,487 3,064,791,076,312 34,147,186,167 2,700,728,740 8,500,000,000 34,717,700,000 45,780,656,553 1,659,824,368 384,633,000 19,275,000 1,200,640,000 4,624,308,655 39,241,609,533 450,000,000,000 100,000,000 84.12 6.017 78.104 0.870 0.069 0.217 0.885 1.167 0.042 0.010 0.0005 0.031 0.118 1.000 11.468 0.0025 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 3,923,986,014,815 100.00 TOTAL APBD KAB/KOTA 8,457,400,390,710 % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 39.03 ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 846,358.43
TABEL 79
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012
Sumber : Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012.
168 No Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu Pencapaian (Tahun) Capaian Tahun 2012 Indikator Target 1 2 3 4 5 6 I Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95% 2015 92,13% 2. Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 80% 2015 90,91% 3. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% 2015 90,35% 4. Cakupan pelayanan ibu nifas 90% 2015 90,38% 5. Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani 80% 2010 59,85% 6. Cakupan kunjungan bayi 90% 2010 96,79% 7. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% 2010 91,91% 8. Cakupan pelayanan anak balita 90% 2010 74,07% 9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 100% 2010 11,77% 10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 2010 100% 11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 2010 89,03% 12. Cakupan peserta KB aktif 70% 2010 71,40% 13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
Penemuan dan penanganan penderita penyakit - Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun 2/100. 000
2015 3,42 Penemuan dan penanganan penderita penyakit Penemuan pasien baru TB (BTA Positif) 60% 2015 41,02% Penemuan dan penanganan penderita penyakit - Penemuan penderita pnemonia pada Balita 95% 2015 53,12% Penemuan dan Penanganan penderita penyakit - Penemuan penderita diare 95% 2015 90,81% Penemuan dan penanganan penderita penyakit- Penderita DBD yang ditangani 100% 2015 100% 14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100% 2015 41,74% II Pelayanan Kesehatan Rujukan 15. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100% 2015 4,26% 16. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota 100% 2015 96,61%
Capaian Indikator SPM di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 No Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu Pencapaian (Tahun) Capaian Tahun 2012 Indikator Target 1 2 3 4 5 6 III Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB 17. Cakupan desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 100% 2015 98,68% IV Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 18. Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 2015 98,59%
Dinas Kesehatan Prov. NTB Jl. Amir Hamzah No. 103, Mataram Telp. (0370) 621786, 633507 Fax : (0370) 633507 www.dikes.ntbprov.go.id