PENYAKIT JANTUNG KORONER I. Pendahuluan Jantung adalah salah satu organ tubuh yang vital. Jantung kiri berfungsi pemompa darah bersih ( kaya oksigen / zat asam ) keseluruh tubuh, sedangkan jantung kanan menampung darah kotor ( rendah O2, kaya O2 ), yang kemudian dialirkan ke paru paru umtuk dibersihkan. Jantung normal besarnya segenggam tangan kiri pemiliknya. Jantung berdenyut 60 80 kali permenit, denyutan bertambah cepat saat aktivitas atau emosi. Untuk memenuhi kebutuhan energi otot jantung, tersedia pembuluh darah / arteri koroner yang mengalirkan darah utama / aorta, ada dua yakni arteri koronaria kiri ( LCA) dan arteri koronaria kanan ( RCA ). Masing masing arteri koroner ini bercabang cabang hakus keseluruh otot jantung, untuk mensuplai energi kimiawi. Arteri koronari utama terletak dipermukaan jantung dan arteri arteri kecil menembus kedalam masa otot jantung. Arteri koronaria sinistra memperdarahi bagian anterior ventrikel kiri dan arteri koronaria dekstra terutama memperdarahi ventrikel kanan / bagian posterior ventrikel kiri. Aterosklerosis pembuluh koroner menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteria coronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium. Jika kondisi ini berlanjut maka penyempitan lumen akan diikuti perubahan vaskuler yang mengurangi kemampuan pembuluh ntuk melebar. Keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menjadi genting, membahayakan miokardium distal dari daerah lesi
II. PENYAKIT JANTUNG KORONER A. Pengertian Jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi karena ketidakseimbangan antara keperluan oksigen pada miokardium dan perbekalannya yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak memadai akibat komplikasi aterosklerosis yang mempersempit arteri koroner. (Robbins, S. L, dan Kumar, 1995) Jantung koroner merupakan suatu manifestasi khusus dan aterosklerosis pada arteri koroner sehingga mengakibatkan kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan suplay oksigen yang adekuat ke sel. (Dinkes, 1996) Jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner di mana terdapat penebalan dari dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plaque yang akan mempersempit lumen arteri koroner dan akhirnya akan mengganggu aliran darah ke otot jantung. (http://www.drt.net.id/cardio/peduli.htm, 2005).
B. Etiologi Penyebab dari penyakit jantung koroner adalah: 1. Kadar Kolesterol Tinggi. Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL). LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut kolesterol jahat. Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL menyebabkan HDL kewalahan membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan (HDL + LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line = 240) 2. Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi. Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg. 3. Trombosis. Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat. 4. Kegemukan. Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi. 5. Diabetes mellitus. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan kardiovaskuler lainnya. 6. Penuaan. Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause. 7. Keturunan. Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun. C. GEJALA KLINIS Beberapa gambaran klinis yang utama pada penyakit jantung koroner antara lain: a) Nyeri angina pectoris sebagai manifestasi dari gangguan arteri koroner berupa nyeri dada substernal/retrosternal, dapat menjalar ke leher, rahang, lengan, punggung biasanya timbul akibat gerakan, gangguan emosi, berkurang karena istirahat, nitroglycerine. Pada keadaan berat, nyeri dada ini muncul saat istirahat. b) Gangguan Irama (aritmia) Saat suplai oksigen ke jaringan otot jantung berkurang (ischemia), kepekaan gangguan irama akan meningkat. Gangguan irama bisa berdebar-debar, sinkope (pingsan) dan kematian mendadak. c) Sesak nafas dan rasa letih, serta cepat lelah ( pada bilik kiri jantung, paru-paru terjadi bendungan, sesak ( dyspnea ), tungkai membengkak ) d) Berdebar / palpitasi ( aritmia / jantung kehilangan irama ) e) Pingsan ( kekurangan aliran darah di dalam otak secara tiba-tiba ) mengakibatkan syok psikologi. D. KOMPLIKASI a) Gagal Jantung Jika ischemia otot jantung berlangsung lama, fungsi kontraksi akan menurun. Akibatnya, menurun pula fungsi jantung sebagai pompa yang membuat toleransi terhadap beban latihan fisik akan menurun b) Kematian Mendadak (Sudden Ischemia) Kematian biasanya karena gangguan irama baik sebelum, saat, maupun setelah infark jantung.
E. UPAYA PENCEGAHAN Resiko terjadinya penyakit Jantung koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa tindakan berikut : Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi. Memperbanyak makan buah, sayuran dan biji-bijian yang mengandung antioksidan tinggi (Vitamin A, C dan E). Antioksidan mencegah lemak jenuh berubah menjadi kolesterol. Menghindari stress. Stress dapat menimbulkan ketidakseimbangan fungsi tubuh, meningkatkan tekanan darah serta membuat Anda merokok dan makan berlebihan. Tidak merokok dan minum kopi berlebihan. Rajin berolah raga. Olah raga aerobik selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu dapat memperkuat jantung, membakar lemak dan menjaga kesimbangan HDL dan LDL.
DAFTAR PUSTAKA
Asih Yasmin Gede Ni Luh, Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler, Jakarta, EGC. 1993 Baughman C Diane, Keperawatan medical bedah, Jakarta, EGC, 2000. Kaplan, Norman M. (1991). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. EGC Jakarta. Petch Micheal, Penyakit Jantung, Jakarta, Arcan, 1991. Smeltzer c Suzanne, Buku Ajar Keperawatan medical Bedah, Brunner and Suddarths, Ed8. Vol.1, Jakarta, EGC, 2002. www.google.com .diakses tanggal 1 desember 2012.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Penyakit Jantung Koroner Waktu Pertemuan : 35 menit Tanggal : Mei 2014 Tempat : Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang Sasaran : Pengunjung Poliklinik Jantung Metode : Ceramah dan Tanya jawab Presentator : Winta Deswita TUJUAN 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Agar Pengunjung poliklinik Jantung mengetahui tentang Penyakit Jantung Koroner
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti Penyuluhan diharapkan pengunjung mampu : a. Menyebutkan pengertian Penyakit Jantung Koroner b. Menjelaskan penyebab Penyakit Jantung Koroner c. Menjelaskan Gejala Penyakit Jantung Koroner d. Menjelaskan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner SUB POKOK PEMBAHASAN 1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner 2. Penyebab Penyakit Jantung Koroner 3. Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Koroner 4. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR N o Waktu KEGITAN PENYULUHAN PESERTA 1. 3 menit PEMBUKAAN Mengucapkan salam Memeperkenalkan diri Apersepsi Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menjawab Medengarkan Mengemukakan pendapat Mendengarkan dan memperhatikan 2. 10 menit KEGIATAN INTI Menjelaskan Pengertian dan Penyebab Penyakit Jantung Koroner Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement positif Menjelaskan Gejala Penyakit Jantung Koroner Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement positif Menjelaskan Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Mengajukan Pertanyaan Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement Menjelaskan Upaya pencegahan penyakit jantung koroner Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya Memberikan kesempatan peserta lain untuk menjawab Memberikan reinforcement positif
Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan
Mengajukan Pertanyaan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Memperhatikan 3. 2 menit PENUTUP Bersama peserta menyimpulkan apa yang telah disampaikan Melakukan terminasi Memberikan salam untuk menutup pertemuan
Bersama-sama menyimpulkan
Memperhatikan dan mendengarkan Menjawab salam
Setting Tempat
Keterangan : : Moderator : Penyuluh/penyaji : Pengunjung Posyandu Lansia : Fasilitator : Observer : Pembimbing akademik : Pembimbing klinik.
Pengorganisasian dan fungsi a. Pengorganisasian Moderator : Penyaji : Observer :
Fasilitator : b. Fungsi Moderator o Membuka acara o Memperkenalkan penyaji dan pembimbing o Menjelaskan topic dan tujuan o Menjelaskan waktu pelaksanaan o Memimpin tanya jawab o Menyimpulkan o Menutup acara Penyaji o menyajikan hasil persentasi penyuluhan Observer o Mengawasi pelaksanaan penyuluhan dan membuat laporan penyuluhan yang telah dilakukan. Fasilitator o Pelaksanaan penyuluhan o Membuat laporan penyuluhan o Membuat absensi penyuluhan o Membuat absensi
METODE 1. Ceramah 2. Tanya Jawab MEDIA/ALAT BANTU 1. Leaflet 2. Infokus/Power Ponit EVALUASI Pertanyaan Essay : 1. Jelaskan pengertian Penyakit jantung koroner dengan benar? 2. Sebutkan penyebab Penyebab penyakit jantung koroner dengan benar? 3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit jantung koroner dengan benar? 4. Sebutkan pencegahan penyakit jantung koroner dengan benar?