Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pemberian Kompres Hangat


Di Bangsal Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang


Oleh Kelompok 7
1. Randi Nofrian
2. Siska Ririanti
3. Tika Seprianti
4. Vivi Linandi
5. Yelsi
6. Yuliani
7. Irfan Yunanda
8. Silvia Indah P.S
9. Tessi Syafriani
10. Winta deswita
11. Yulia Delfira


Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


( ) ( )


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2014

PENYAKIT JANTUNG KORONER
I. Pendahuluan
Jantung adalah salah satu organ tubuh yang vital. Jantung kiri berfungsi pemompa
darah bersih ( kaya oksigen / zat asam ) keseluruh tubuh, sedangkan jantung kanan
menampung darah kotor ( rendah O2, kaya O2 ), yang kemudian dialirkan ke paru
paru umtuk dibersihkan. Jantung normal besarnya segenggam tangan kiri pemiliknya.
Jantung berdenyut 60 80 kali permenit, denyutan bertambah cepat saat aktivitas
atau emosi.
Untuk memenuhi kebutuhan energi otot jantung, tersedia pembuluh darah / arteri
koroner yang mengalirkan darah utama / aorta, ada dua yakni arteri koronaria kiri
( LCA) dan arteri koronaria kanan ( RCA ). Masing masing arteri koroner ini
bercabang cabang hakus keseluruh otot jantung, untuk mensuplai energi kimiawi.
Arteri koronari utama terletak dipermukaan jantung dan arteri arteri kecil
menembus kedalam masa otot jantung. Arteri koronaria sinistra memperdarahi bagian
anterior ventrikel kiri dan arteri koronaria dekstra terutama memperdarahi ventrikel
kanan / bagian posterior ventrikel kiri.
Aterosklerosis pembuluh koroner menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan
fibrosa dalam arteria coronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen
pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran darah akan
meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium. Jika kondisi ini berlanjut
maka penyempitan lumen akan diikuti perubahan vaskuler yang mengurangi
kemampuan pembuluh ntuk melebar. Keseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen menjadi genting, membahayakan miokardium distal dari daerah lesi






II. PENYAKIT JANTUNG KORONER
A. Pengertian
Jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi karena ketidakseimbangan
antara keperluan oksigen pada miokardium dan perbekalannya yang disebabkan oleh
aliran darah yang tidak memadai akibat komplikasi aterosklerosis yang mempersempit
arteri koroner. (Robbins, S. L, dan Kumar, 1995)
Jantung koroner merupakan suatu manifestasi khusus dan aterosklerosis pada
arteri koroner sehingga mengakibatkan kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan
suplay oksigen yang adekuat ke sel. (Dinkes, 1996)
Jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri
koroner di mana terdapat penebalan dari dinding dalam pembuluh darah disertai adanya
plaque yang akan mempersempit lumen arteri koroner dan akhirnya akan mengganggu
aliran darah ke otot jantung. (http://www.drt.net.id/cardio/peduli.htm, 2005).

B. Etiologi
Penyebab dari penyakit jantung koroner adalah:
1. Kadar Kolesterol Tinggi.
Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner,
yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung
koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak
kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel
dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh
langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut
lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density
lipoprotein (HDL).
LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya,
mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan
dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut kolesterol
jahat. Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL menyebabkan HDL
kewalahan membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan (HDL +
LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line = 240)
2. Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi.
Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku
dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang
memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali
mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah
sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg.
3. Trombosis.
Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada
pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis
biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok
meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat.
4. Kegemukan.
Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang
yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi.
5. Diabetes mellitus.
Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah
tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung
dan gangguan kardiovaskuler lainnya.
6. Penuaan.
Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun
efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen
penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena
dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause.
7. Keturunan.
Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner,
terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun.
C. GEJALA KLINIS
Beberapa gambaran klinis yang utama pada penyakit jantung koroner antara lain:
a) Nyeri angina pectoris sebagai manifestasi dari gangguan arteri koroner berupa nyeri
dada substernal/retrosternal, dapat menjalar ke leher, rahang, lengan, punggung biasanya
timbul akibat gerakan, gangguan emosi, berkurang karena istirahat, nitroglycerine. Pada
keadaan berat, nyeri dada ini muncul saat istirahat.
b) Gangguan Irama (aritmia)
Saat suplai oksigen ke jaringan otot jantung berkurang (ischemia), kepekaan gangguan
irama akan meningkat. Gangguan irama bisa berdebar-debar, sinkope (pingsan) dan
kematian mendadak.
c) Sesak nafas dan rasa letih, serta cepat lelah ( pada bilik kiri jantung, paru-paru terjadi
bendungan, sesak ( dyspnea ), tungkai membengkak )
d) Berdebar / palpitasi ( aritmia / jantung kehilangan irama )
e) Pingsan ( kekurangan aliran darah di dalam otak secara tiba-tiba ) mengakibatkan
syok psikologi.
D. KOMPLIKASI
a) Gagal Jantung
Jika ischemia otot jantung berlangsung lama, fungsi kontraksi akan menurun. Akibatnya,
menurun pula fungsi jantung sebagai pompa yang membuat toleransi terhadap beban
latihan fisik akan menurun
b) Kematian Mendadak (Sudden Ischemia)
Kematian biasanya karena gangguan irama baik sebelum, saat, maupun setelah infark
jantung.

E. UPAYA PENCEGAHAN
Resiko terjadinya penyakit Jantung koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa
tindakan berikut :
Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi.
Memperbanyak makan buah, sayuran dan biji-bijian yang mengandung antioksidan
tinggi (Vitamin A, C dan E). Antioksidan mencegah lemak jenuh berubah menjadi
kolesterol.
Menghindari stress. Stress dapat menimbulkan ketidakseimbangan fungsi tubuh,
meningkatkan tekanan darah serta membuat Anda merokok dan makan berlebihan.
Tidak merokok dan minum kopi berlebihan.
Rajin berolah raga. Olah raga aerobik selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu
dapat memperkuat jantung, membakar lemak dan menjaga kesimbangan HDL dan LDL.

DAFTAR PUSTAKA

Asih Yasmin Gede Ni Luh, Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler, Jakarta, EGC. 1993
Baughman C Diane, Keperawatan medical bedah, Jakarta, EGC, 2000.
Kaplan, Norman M. (1991). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. EGC Jakarta.
Petch Micheal, Penyakit Jantung, Jakarta, Arcan, 1991.
Smeltzer c Suzanne, Buku Ajar Keperawatan medical Bedah, Brunner and
Suddarths, Ed8. Vol.1, Jakarta, EGC, 2002.
www.google.com .diakses tanggal 1 desember 2012.




SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Jantung Koroner
Waktu Pertemuan : 35 menit
Tanggal : Mei 2014
Tempat : Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang
Sasaran : Pengunjung Poliklinik Jantung
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Presentator : Winta Deswita
TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Agar Pengunjung poliklinik Jantung mengetahui tentang Penyakit Jantung Koroner

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti Penyuluhan diharapkan pengunjung mampu :
a. Menyebutkan pengertian Penyakit Jantung Koroner
b. Menjelaskan penyebab Penyakit Jantung Koroner
c. Menjelaskan Gejala Penyakit Jantung Koroner
d. Menjelaskan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
SUB POKOK PEMBAHASAN
1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner
2. Penyebab Penyakit Jantung Koroner
3. Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Koroner
4. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner


KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
N
o
Waktu KEGITAN PENYULUHAN PESERTA
1. 3 menit PEMBUKAAN
Mengucapkan salam
Memeperkenalkan diri
Apersepsi
Menjelaskan tujuan penyuluhan


Menjawab
Medengarkan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 10 menit KEGIATAN INTI
Menjelaskan Pengertian dan
Penyebab Penyakit Jantung
Koroner
Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya
Memberikan kesempatan peserta
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement
positif
Menjelaskan Gejala Penyakit
Jantung Koroner
Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya
Memberikan kesempatan peserta
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement
positif
Menjelaskan Penyebab Penyakit
Jantung Koroner

Memperhatikan

Mengajukan
Pertanyaan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan

Memperhatikan
Mengajukan
Pertanyaan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan

Memperhatikan

Mengajukan
Pertanyaan
Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya
Memberikan kesempatan peserta
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement
Menjelaskan Upaya pencegahan
penyakit jantung koroner
Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya
Memberikan kesempatan peserta
lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement
positif

Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan

Mengajukan
Pertanyaan
Mengemukakan
pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
3. 2 menit PENUTUP
Bersama peserta menyimpulkan
apa yang telah disampaikan
Melakukan terminasi
Memberikan salam untuk
menutup pertemuan

Bersama-sama
menyimpulkan

Memperhatikan
dan mendengarkan
Menjawab salam







Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator : Penyuluh/penyaji
: Pengunjung Posyandu Lansia : Fasilitator
: Observer : Pembimbing akademik
: Pembimbing klinik.

Pengorganisasian dan fungsi
a. Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
Observer :

Fasilitator :
b. Fungsi
Moderator
o Membuka acara
o Memperkenalkan penyaji dan pembimbing
o Menjelaskan topic dan tujuan
o Menjelaskan waktu pelaksanaan
o Memimpin tanya jawab
o Menyimpulkan
o Menutup acara
Penyaji
o menyajikan hasil persentasi penyuluhan
Observer
o Mengawasi pelaksanaan penyuluhan dan membuat laporan penyuluhan
yang telah dilakukan.
Fasilitator
o Pelaksanaan penyuluhan
o Membuat laporan penyuluhan
o Membuat absensi penyuluhan
o Membuat absensi

METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
MEDIA/ALAT BANTU
1. Leaflet
2. Infokus/Power Ponit
EVALUASI
Pertanyaan Essay :
1. Jelaskan pengertian Penyakit jantung koroner dengan benar?
2. Sebutkan penyebab Penyebab penyakit jantung koroner dengan benar?
3. Sebutkan tanda dan gejala penyakit jantung koroner dengan benar?
4. Sebutkan pencegahan penyakit jantung koroner dengan benar?

Anda mungkin juga menyukai