Anda di halaman 1dari 3

PATOFISIOLOGI

Glomerulonefritis disebabkan oleh endapan kompleks imun. Sebelum terjadi hal tersebut,
reaksi ini didahului oleh beberapa faktor seperti proses inflamasi dengan melibatkan sel
inflamasi, mediator inflamasi dan komplemen yang sangat berperan dalam kerusakan
glomerulus. Proses inflamasi akan melibatkan sel inflamasi, molekul adesi dan kemokin
yaitu sitokin yang mempunyai efek kemotaktik. Proses inflamasi diawali dengan melekat
dan bergulirnya sel inflamasi pada permukaan sel endotel (tethering and rolling). Proses ini
dimediasi oleh E. Selektin, L-selektin, P-selektin yang secara berturut-turut terdapat pada
permukaan leukosit, endotel dan trombosit. Molekul C! yang dilepaskan oleh sel
endotelakan merangsang akti"asi sel inflamasi. #eaksi ini menyebabkan akti"asi ekspresi
molekul adesi integrin pada permukaan sel inflamasi meningkat dan perlekatan sel inflamasi
dengan sel endotel semakin kuat. Proses selanjutnya yakni migrasi sel inflamasi melalui
celah antar sel endotel. Sel inflamasinya adalah leukosit polimorfonuklear $PM%&. Peran
leukosit PM% dibuktikan dengan G% pasca infeksi streptokokus. Sel inflamasi tersebut
merangsang mediator inflamasi berupa sitokin, kemokin dan komplemen yang akhirnya
terbentuk sistem kompleks antigen-antibodi. Melalui ikatan 'c yang terdapat pada
permukaan sel, sistem tersebut merangsang trombosit untuk menjadi berkoagulasi sehingga
menyebabkan oklusi kapiler, proliferasi sel endotel dan sel mesangial pada G%. (erusakan
glomerulus yang terdapat infeksi streptococcus terjadi akibat komplemen aktif yang
terbentuk. (omplemen ini bersifat anafilatoksin yang merangsang jalur klasik menghasilkan
M)C $membrane attack complex) yang dalam jumlah besar menyebabkan lisis sel epitel
glomerulus. Gromerulus kehilangan kemampuannya untuk memfiltrasi *at-*at yang tidak
boleh masuk dalam tubulus dan meningkatkan kebocoran kapiler kebocoran kapiler
gromelurus menyebabkan protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang
sedang dibentuk oleh ginjal, mengakibatkan proteinuria dan hematuria.
Sudoyo )+, Setiyohadi ,, )lwi -, Simadibrata M, Setiati S. ,uku )jar -lmu Penyakit
alam. .alaman /01-2, jakarta, penerbit 3 Pusat Penerbitan epartemen -lmu Penyakit
alam 'akultas (edokteran 4ni"ersitas 5risakti. 5ahun 0661.
MANIFESTASI KLINIS
Pada penyakit Glomerulonefritis akut dapat bermanifestasi klinis menjadi
Gejal gastrointestinal 3 Malaise, sakit kepala, muntah, panas, anoreksia, konstipasi dan
diare.
,ila terdapat enselopati hipertensif dapat timbul sakit kepala, kejang dan kesadaran
menurun.
)sites $kadang-kadang&
5akikardia, takipnea, rales pada paru, dan cairan dalam rongga pleura
edema ringan terbatas di sekitar mata atau seluruh tubuh
.ipertensi $tekanan darah 7 8/ persentil menurut umur& pada 7 /69 penderita
)ir kemih merah seperti air daging $hematuria&, oliguria, kadang-kadang anuria
Pada pemeriksaan radiologik didapatkan tanda bendungan pembuluh darah paru,
cairan dalam rongga pleura, dan kardiomegali

$Mansjoer ), Suprohaita, +ardhani +-, Setiowulan +. (apita Selekta (edokteran. Penerbit
Media aesculapius. .alaman :21, tahun 0666, jakarta.
Muhammad Sjaifullah Noer, Ninik Soemyarso. http3;;www.pediatrik.com;isi6!.php<
page=html>hkategori=pdt>direktori=pdt>filepdf=6>pdf=>html=61??6-pu*f0@?.htm
25 April, 2011, Surabaya.
DIAGNOSIS
Pada anak ini, pergi ke dokter dengan keluhan utama berupa urin yang bewarna merah dan
disertai demam. an juga terdapat udem palpebra yang umumnya pada glomerulonephritis
sering terjadi dipagi hari dan kemudian menghilang . Setelah pemeriksaan lanjut, anak ini
didapatkan C! menurun yang menandakan bahwa komplemen tertarik ke lokasi terbentuknya
kompleks antigen dan antibodi sehingga di dalam darah C! menurun.
Pemeriksaan )S5A $)nti Streptolisin titer A& juga didapatkan meningkat yang
membuktikan terdapat infeksi bakteri streptokokus. )S5A adalah suatu antibody yang
timbul pada manusia setelah infeksi oleh setiap sterptokokus yang menghasilkan sterptolisin
A. -nfeksi juga ditandai dengan BC yang meningkat juga.
Sedangkan di urin terdapat protein positif satu yang menandakan adanya perbedaan
kekeruhan tetapi tidak tampak butir-butir. Selain itu, di urin tampak eritrosit penuh yang
membuktikan eritrosit di dalam urin tidak terhitung lagi sehingga bewarna merah atau gross
hematuri. (alau sudah terdapat protein dan eritrosit di dalam urin, ini menunjukkan ke
abnormalitasan dari glomerulus ginjal sehingga protein dan eritrosit yang seharusnya
tidak tersaring di ginjal dapat lolos hingga di keluarkan dalam urin.
Semua tanda-tanda di atas menunjukkan ciri-ciri penyakit Glomerulonefritis akut pasca
streptokkokus.

Anda mungkin juga menyukai