Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gipsum merupakan material yang tersusun dari struktur kimia atau dengan
kalsium sulfat (CaSO4), kalsium sulfat dehidrat, kalsium sulfat termineralisasi, atau
kalsium sulfat hemihidrat sebagai suatu bahan reaktif, setting atau komponen
pengeras. Bahan ini tersedia dalam bentuk bubuk kering dan dimaksudkan untuk
dicampurkan dengan air dan membentuk adukanadonan yang konsisten dan bereaksi
dengan air untuk mengeras. !ehidrat sendiri adalah material yang terdiri dari dua
bagian air pada satu bagian dari senya"a.
Gips merupakan mineral yang di tambang dari berbagai belahan dunia yang #uga
merupakan salah satu materil yang sering digunakan dalam aplikasi di bidang
$edokteran Gigi. Gips adalah suatu mineral yang ditemukan karena air tanah yang
mengandung ion%ion sulfat dari oksida sulfida yang berasal dari batuan atau akar%akar
yang berinteraksi dengan kalsium dari batu gampingbatu lempung gampingan
(napal) dan bisa digunakan sebagai dental cast (bahan cetak) se#ak &'().
B. Rumusan Masalah
&. *elaskan pengertian gipsum dan komposisinya+
,. Sebutkan macam%macam gipsum, sifat%sifat, dan syarat%syaratnya+
-. Bagaimana tahapan manipulasi gipsum, termasuk setting time dan faktor yang
mempengaruhinya.
4. /pa sa#a hasil aplikasi dari gipsum dalam bidang kedokteran gigi.
C. Tujuan
&. 0engetahui pengertian gipsum dan komposisinya.
1
,. 0engetahui macam%macam gipsum, sifat%sifat, dan syarat%syaratnya.
-. 0engetahui tahapan manipulasi gipsum termasuk setting time dan faktor
yang mempengaruhinya.
4. 0engetahui hasil aplikasi dari gipsum dalam bidang kedokteran gigi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A. Pengert!an "!#sum
Gips merupakan mineral yang di tambang dari berbagai belahan dunia yang #uga
merupakan salah satu materil yang sering digunakan dalam aplikasi di bidang
kedokteran gigi. Gips adalah suatu mineral yang ditemukan dan bisa digunakan
sebagai dental cast (bahan cetak) se#ak &'(). (1atrick dkk, ,22-).
Gips merupakan kalsium sulfat dihidrat (CaSO
4
.,1
,
O). 3ntuk menghilangkan
$adar airnya dengan suhu cukup tinggi saat mengeras, Gips berubah men#adi kalsium
sulfat hemihidrat, (CaSO
4
)
,
.1
,
O, dan pada temperatur lebih tinggi, anhidrat dibentuk
sebagaimana bertikut4
Gips sampai &-2
o
CaSO
4.
,1
,
O
1emihidrat sampai ,22
o
(CaSO
4
)
,
.1
,
O
/nhidrat CaSo
4
(5ichard dkk, ,22,).
B. $m#$s!s!% S!&at% 'an Ma(am)Ma(am "!#sum
$lasifikasi gipsum (/!/) spesifikasi nomor ,(
&. 6mpression plasters (tipe 6)
,. 0odel plaster (tipe 66)
-. !ental stone (tipe 666)
4. !ental stone, high strength (tipe 67)
(. 1igh strength, high e8pansion dental stone (tipe 7)
S!&at *s!&at "!#s
a. $etepatan
% Gips sangat baik dalam mencatat detil detil halus.
3
% 9erubahan dimensi se"aktu setting sangat kecil.
% Bila terdapat undercut, cetakan gips akan pecah se"aktu dikeluarkan dari
mulut.
% 9erubahan dimensi selama penyimpanan cetakan gips adalah kecil meskipun
ada sedikit kontraksi karena pengeringan.
% Sebelum diisi dengan model gips cetakan harus diberi bahan separasi.
b. Sifat sifat lainnya
% Bahan cetak gips bersifat nontoksis.
% :aktu setting bisa dikontrol dengan menggunakan bahan tambahan yang
tepat.
(Combe, &;;,)
C. Man!#ulas! "!#sum
9laster of paris atau gips dicampur dengan air atau larutan 9< dengan
perbandingan &22 gr dengan (2%)2 ml. 1arus di#aga agar tidak terbentuk gelembung
udara se"aktu mengaduk karena gelembung ini dapat muncul di permukaan dan
dapat menyebabkan ketidaktepatan hasil cetakan (Combe, &;;,).
3ntuk lebih detailnya, manipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut=
% Pemilihan
3ntuk menga"alinya, harus dilakukan pemilihan bahan gips berdasarkan aplikasi
yang akan dibuat.
% Perbandingan ( rasio air/bubuk)
9erbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses
manipulasi dan #uga setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air
dalam gips maka "aktu setting akan lebih lama dan diperoleh hasil gips yang
lunak.
% Pengadukan
4
9engadukan sebaiknya dilakukan & menit sampai halus dan homogen (tercampur
semua)
% Hindari terjebaknya udara
/danya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan
porositas pada hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke
dalam "adah setelah itu memasukkan po"der.
% Initial setting time-working time
Setelah dicampur selama & menit, "orking time dimulai. selama >iskositas dari
campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai
mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. /tau bisa dilihat pada
a"al campuran dimana bahan men#adi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat
dibentuk serta ter#adi ekspansi termis atau adanya panas. 9ada umumnya, initial
setting ter#adi selama ? @&2 menit mulai dari a"al pengadukan
% Finnal setting
Ainnal setting dicapai pada saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi
memiliki kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia
selesai dan model terasa dingin saat disentuh. Sebagian besar pabrik
merekomendasikan & #am sampai akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari
cetakan.
% Pemberian bahan separator
Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi
seperti >aseline. 1al ini bertu#uan agar setelah gips setting maka akan mudah
dilepas. Bamun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan
men#adi lebik lunak
% Penyimpanan
Gips dapat menyerap air dari lingkungan. $elembaban dan tempat yang delat
dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada po"dernya. 1al ini akan
mempengruhi "aktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam tempat
yang tertutup dan kering.
5
% Kebersihan
9eralatan manipulasi gips harus di#aga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas
"aktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bo"l, spatula, dan
>ibrator harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga
tidak terkontaminasi dengan bahan lain.
(1atrich dkk, ,22-)
Pengaruh bahan additive
1ampir semua asam dan garam bila ditambahkan pada suatu campuran gips atau
stone akan mempengaruhi setting. 0etode yang paling efektif dan praktis untuk
mengendalikan "aktu pengerasan adalah penambahan bahan kimia tertentu pada
adukan plaster atau stone gigi. Bila bahan kimia yang ditambahkan menurunkan
"aktu pengerasan disebut sebagai bahan akselerator, bila meningkatkan "aktu
pengerasan disebut sebagai bahan retarder. (/nnusa>ice, $enneth *. ,22- = &)-)
5etarder umumnya beker#a dengan membentuk lapisan penyerap hemihidrat
untuk mengurangi kelarutan dan menghambat pertumbuhan kristal%kristal gipsum
yang ada. Bahan%bahan organik, seperti lem, gelatin, dan beberapa getah karet,
bersifat seperti itu. *enis retarder lain lain terdiri dari garam yang membentuk suatu
lapisan garam kalsium yang kurang larut dibandingkan dengan sulfat. !alam
konsentrasi kecil, banyak garam an%organik bertindak sebagai akselerator4 tetapi bila
konsentrasi ditingkatkan, bahan%bahan tersebut men#adi retarder. $arena aksi bahan
kimia tambahan ini #uga mempengaruhi sifat lain seperti ekspansi pengerasan.
(/nnusa>ice, $enneth *. ,22- = &)-)
!alam industri, produk gipsum memerlukan pengerasan bertahap sehingga ob#ek
dapat dibentuk dengan berlalunya "aktu.
Akselerat$r. $arena kecepatan pengerasan dipengaruhi oleh kecepatan kelarutan
hemihidrat, adalah masuk akal menganggap bah"a bahan%bahan yang meningkatkan
kecepatan kelarutan, mempercepat pula reaksi. Bamun, haruslah diingat bah"a
6
kecepatan pengendapan dihidrat adalah #uga penting. $arenanya, bahan akselerator
harus meningkatkan kelarutan dihidrat. *adi, percepatan yang disebabkan oleh bahan
tambahan bergantung pada banyaknya dan kecepatan kelarutan hemihidrat >ersus
efek yang sama pada dihidrat. (/nnusa>ice, $enneth *. ,22- = &)()
Bahan akselerator yang paling sering digunakan adalah kalium sulfat. Bahan
tersebut khususnya efektif dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari ,C, karena
produk reaksi yang kelihatannya berupa $
,
Ca(SO
4
)
,
. 1
,
O mengkristal dengan cepat.
Banyak sulfat yang larut bertindak sebagai bahan akselerator, sementara bubuk
gipsum (kalsium sulfat dihidrat) mempercepat proses reaksi, karena partikel%
partikelnya bertindak sebagai nukleus kristalisasi. Bahan cor gipsum yang ditumbuk
bertindak dengan cara ini, meskipun cairan saturasi yang #ernih #arang efektif. $ristal%
kristallah yang dibutuhkan untuk mempercepat pengerasan. Cara lain memperoleh
efek ini adalah meningkatkan baik "aktu meupun kecepatan pengadukan, karena
cara%cara tersebut meningkatkan pembentukan lebih banyak nukleus dan karenanya
mempercepat adukan. 0engurangi "aktu pengadukan atau menambah air lebih
banyak, sedikit memperlambat pengerasan pengadukan. (/nnusa>ice, $enneth *.
,22- = &)))
Retar'er. Sifat bahan perlambat adalah lebih rumit. $epercayaan umum adalah
bah"a bahan kimia tertentu membentuk suatu lapisan pada partikel hemihidrat dan
karenanya mencegah hemihidrat men#adi larutan dengan cara yang biasa dilakukan.
(/nnusa>ice, $enneth *. ,22- = &)))
Sitrat, asetat dan boraks umumnya memperlambat reaksi. 3ntuk anion tertentu,
kation tertentu nampaknya berpengaruh nyata terhadap perlambatan. 0isalnya,
dengan asetat, urutan perlambatan dalam hubungan dengan kation nampaknya Ca
D
E
$
D
E 1
D
, dimana kalium tartrat memiliki efek percepatan kebalikan dengan garam
kalsium, yang memiliki sedikit efek pada pengerasan. Sifat sitrat lebih rumit.
(/nnusa>ice, $enneth *. ,22- = &)))
7
D. Penggunaan "!#sum
9roduk gipsum digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat model studi
dari rongga mulut serta struktur maksilo%fasial dan sebagai piranti penting untuk
peker#aan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi.
Berbagai #enis plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model dimana protesa
dan restorasi kedokteran gigi dibuat. Bila plaster diaduk dengan silika, dikenal
sebagai bahan tanam gigi. Bahan tanam tersebut digunakan untuk membentuk mold
guna mengecor restorasi gigi dengan logam yang dicairkan. (/nnusa>ice, $enneth *.
,22- = &(().
9enggunaan gipsum dalam kedokteran gigi telah meluas. 9enggunaan bahan
tersebut dapat diperlihatkan dalam membuat model untuk gigi tiruan. 0isalnya,
campuran plaster of 9aris dan air ditempatkan dalam sendok cetak dan ditekan pada
#aringan rahang. 9laster dibiarkan mengeras, dan kemudian cetakan dikeluarkan.
!okter gigi sekarang memiliki bentuk negatif dari #aringan yang dibuat dalam rongga
mulut. Bila #enis plaster lain yang dikenal sebagai stone gigi, sekarang diaduk dengan
air, dituang dalam cetakan, dan dibiarkan mengeras, cetakan plaster yang mengeras
tersebut berfungsi sebagai mold untuk membentuk model positif, atau model plaster.
9ada model inilah gigi tiruan dibentuk tanpa diperlukan kehadiran pasien.
(/nnusa>ice, $enneth *. ,22- = &(().
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ma##!ng Permasalahan
9
"!#sum e'$kteran
"!g!
Skill ab
0acam
Gipsum
Sifat dan
Syarat
0anipulasi
Aaktor%Aaktor
yang
Berpengaruh
Setting !ime
/plikasi di
$edokteran Gigi
6ndikator
$elayaka
n
B. Pengert!an "!#sum 'an $m#$s!s!n+a '! B!'ang e'$kteran
"!g!
Gipsum yang dihasilkan untuk tu#uan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat
dehidrat (CaSO
4
.,1
,
O) murni. !ari kalsium sulfat dehidrat ini dilakukan produksi
kalsium sulfat hemihidrat yang menghasilkan kalsium sulfat hemihidrat dari proses
pengapurannya. Gipsum tersebut dihancurkan, diolah, dan dipaparkan pada suhu
yang panas untuk mengeluarkan bagian air dari kristalisasi. 9roduksi ini dapat dilihat
dari reksi kimia sebagai berikut =
4
&222 ,22
4
,22 &-2
, 4
&,2 &&2
, 4
,
&
, "aS# "aS# # H "aS# # H "aS#
" " "
o o o


9ada proses manufaktur, gipsum diubah ke plaster of 9aris oleh sebuah proses
yang disebut $al$ining. 9laster of 9aris berasal ketika gipsum terkena panas di dalam
sebuah tangki. !ental stone diproduksi bila gipsum diproses oleh uap panas di ba"ah
tekanan. !alam kedua produk tersebut, reaksi mengkon>ersi kalsium sulfat dihidrat
ke hemihidrat oleh penghapusan dari '( persen dari molekul air. Secara kimia, plaster
of paris dan dental stone adalah sama. Bamun, partikel dari plaster of paris
mempunyai sifat yang kasar, irregular, dan porous, dan batu buatan partikel adalah
prisma, lebih biasa dalam ukuran, dan padat. Bila plaster of paris atau dicampur
dengan air, yang sulit adalah membentuk substansi dan proses yang di#elaskan di atas
adalah terbalik.
(Sumber http=""".free%ed.nets"eetha>enmedtechdentaldentmatdefault.asp)
$omposisi untuk dental gipsum pada dasarnya terdiri dari (tiap beratnya) =
&. &22 bagian tipe F%calcined gypsum
,. 2,22(%( bagian alkali metal tartrate
-. 2,&%( bagian gula alkohol
4. 2,22(%- bagian retarder
(. 2,(%, bagian agen pembasah
). 2,22(%2,22- bagian dari F%olefinsulfonic acid salt
10
'. 2,&%( bagian dari akselerator
$omposisi dari dental gipsum ini dapat digunakan sebagai bahan aplikasi
gypsum yang berguna untuk menyediakan model yang sangat baik di permukaan,
presisi dimensi, dan kekuatan mekanik bahkan bila dikombinasikan dengan bahan
berbasis alginate atau bahan%bahan dasar.
(Sumber= http=""".freepatentsonline.com((2(''&.html . /pplication Bumber=
2?-2?,2;)
C. Ma(am)Ma(am "!#sum Beserta S!&at)S!&atn+a
Berdasarkan metode pengapurannya, bentuk hemihidrat yang berbeda dapat
diperoleh. Bentuk ini disebut sebagai F%hemihidrat dan G%hemihidrat. 0eskipun
demikian, tidak ada perbedaan kandungan mineral di dalamnya. 9erbedaan antara
keduanya adalah perbedaan hasil dalam ukuran kristal, daerah permukaan, dan dera#at
kesempurnaan kisi%kisi. Selain itu dapat dipengaruhi oleh faktor yang diatur oleh
pabrik pembuat dan bergantung pada #enis proses yang digunakan, temperatur
dehidrasi, ukuran partikel gipsum yang dikapurkan, lamanya proses pengapuran,
"aktu penggilingan prosuk akhir, serta penambahan campuran pengaktif permukaan
pada produk akhir.
Berikut perbedaan F%hemihidrat dan G%hemihidrat =
F%1<0616!5/H G%1<0616!5/H
Cara pembuatan $etel (tempat terbuka) /utocla>e
5asio (2@)2 ml dalam &22 gr
bubuk
,,%-( ml dalam &22 gr
bubuk
Bentuk partikel Besar, porous, iregular $ecil, tidak porous, reguler
Sifat mekanis Compressi>e strength (&,
0pa)
Compressi>e strength (-?
0pa)
9enggunaan 0odel studi, pa$king 0odel ker#a, die
$lasifikasi gipsum (/!/) spesifikasi nomor ,(
). 6mpression plasters (tipe 6)
11
6mpression plasters sekarang #arang digunakan dalam bidang $edokteran Gigi
dan bahan ini digantikan dengan bahan yang tidak terlalu kaku dan material elastik
impression.
'. 0odel plaster (tipe 66)
0odel plaster biasanya digunakan untuk diagnostik cast dan artikulasi dari stone
cast. 9roduk ini secara tardisional diproduksi dalam "arna putih untuk
membedakannya dengan dental stone.
?. !ental stone (tipe 666)
!ental stone ideal untuk pembuatan model dari full atau partial denture, model
ortodonsi dan lain%lain. !ental stone secara tradisional ber"arana kuning atau putih.
;. !ental stone, high strength (tipe 67)
0aterial tipe 67 ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk
pembuatan pola dari malam dalam $ast restoration%
&2. 1igh strength, high e8pansion dental stone (tipe 7)
Hambahan dalam klasifikasi /!/ untuk material ini berkembang atas respon
untuk memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi Gips yang lebih tinggi
dibanding dental stone. 0aterial ini ber"arna biru atau hi#au, dan paling banyak
membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips. (1atrick dkk, ,22-).
ekuatan "!#s
$ekuatan produk gipsum pada umumnya dinyatakan dalam istilah kekuatan
kompresi, meskipun kekuatan tarik (tensile) #uga harus diperhitungkan bila seseorang
ingin memperoleh petun#unk yang lengkap mengenai karakteristik kekuatan
seluruhnya. !ikenal , macam kekuatan produk gipsum yaitu kekuatan basah (#uga
disebut dengan kekuatan hi#au) dan kekuatan kering. $ekuatan basah adalah kekuatan
yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkan untuk hidrasi hemihidrat tertinggal
dalam contoh bahan u#i. Bila contoh bahan dikeringkan dari kelebihan air, kekuatan
12
yang diperoleh adalah kekuatan kering. $ekuatan kering mungkin dua kali atau lebih
dibandingkan dengan kekuatan basah.
9enambahan aselerator atau retarder mengurangi baik kekuatan basah maupun
kekuatan kering dari produk gipsum. 9enurunan kekuatan tersebut sebagian
disebabkan karena garam yang ditambahkan mempengaruhi kemurnian serta
mengurangi kohesi antar kristal. Bila hemihidrat kasar yang relati>e murni diaduk
dengan #umlah air minimal, "aktu ker#a men#adi pendek dan ekspansi pengerasan
amatlah tinggi. Bamun produk gypsum gigi mengandung bahan tambahan yang
mengurangi ekspansi pengerasan, m"ningkatkan "aktu ker#a, dan memberikan
pengerasan akhir yang cepat. Hambahan bahan kimia dapat mempengaruhi
keseimbangan sifat%sifat tersebut.
(9hilips= hal &)?)
D. Taha#an Man!#ulas! 'an Setting Time
1al%hal yang harus diperhatikan selama manipulasi =
&. Pen+!m#anan. 9erlu disimpan dalam container tertutup untuk mencegah
ter#adinya reaksi dengan kelembaban atmosfer yang dapat menyebabkan
terbentuknya hidrat sehingga mempercepat setting. Stone atau plaster disimpan
pada temperatur ruang.
,. $ntam!nas!. *aga agar bahan tidak bercampur dengan bekas%bekas gypsum
yang telah set atau bahan impurity lainnya.
-. Ras!$ a!r 'an #$,'er +ang te#at -#enakaran.. /pabila dipakai terlalu
banyak air untuk mencampur stone maka setelah set bisa diperoleh hasil yang
serupa lunaknya dengan gips. $arena kekuatan suatu stone secara tidak langsung
sebanding dengan rasio :=9 adalah sangat penting untuk mempertahankan
#umlah air serendah mungkin. Bamun, #angan terlalu rendah sehingga adukan
tidak mengalir ke dalam setiap detil cetakan. Sekali rasio :=9 optimal ditentukan,
menggunakan rasio :=9 yang dian#urkan pabrik sebagai pedoman, takaran yang
13
sama harus selalu digunakan. /ir dan bubuk harus diukur dengan menggunakan
silinder pengukur >olume air yang akuratdan menimbang kesetaraannya untuk
bubuk.
4. Cegah tersertakann+a u'ara '! 'alam (am#uran. 0asukkan bubuk ke
dalam air dan diaduk sedemikian rupa agar udara #angan terperangkap ke dalam
bahan.
(. /aktu #enga'ukan 'an #r$ses #enga'ukan. 9engadukan selama satu
menit biasanya cukup untuk menghasilkan adonan yang cukup halus dan tidak
bergumpal. Bila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk
parabolik, halus, dan tahan terhadap abrasi. Spatula harus memiliki bilah yang
kaku serta pegangan yang nyaman dipegang. Her#ebaknya udara dalam adukan
harus dihindari untuk mencegah porous yang dapat menyebabkan kelemahan dan
ketidakakuratan permukaan. 9enggunaan >ibrator otomatis dengan frekuensi
tinggi dan amplitudo rendah adalah membantu. /ir yang sudah diukur #umlahnya
ditempatkan dalam mangkuk pengaduk, dan bubuk yang sudah ditimbang
ditaburkan. /dukan kemudian dengan cepat diputar, dengan secara periodik
menyapu spatula kedalam mangkuk pengaduk untuk men#amin pembasahan
semua bubuk serta memecahkan endapan, atau gumpalan. 9engadukan harus terus
berlangsung sampai diperoleh adukan yang halus, biasanya dalam & menit.
Semakin lama "aktu pengadukan berarti mengurangi "aktu ker#a, khususnya
untuk menuang model.
). 0!1rat$r. Se"aktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya
digunakan >ibrator untuk membantu mengalirnya adonan ke dalam cetakan dan
mempermudah terlepasnya gelembung udara. Cegah dilakukakannya >ibrasi yang
berlebih karena dapat menyebabkan distorsi bahan cetak.
'. Bahan se#aras!. Sebelum melakukan pola malam, stone die diberi bahan
separasi sehingga pola malam mudah dilepas dari die. Sayangnya, bahan separasi
ini dapat mengakibatkan permukaan die bertambah lunak.
14
(Sumber = Combe, <C. &;;,. Sari &ental 'aterial. 9ener#emah = Slamat Harigan.
*akarta = Balai 9ustaka)
9roses yang ter#adi selama manipulasi =
(CaSO
4
)
,
1
,
O D -1
,
O , CaSO
4
, 1
,
O D panas
&. $alsium sulfat hemihidrat larut dan bereaksi dengan air membentuk kalsium
sulfat dihidrat.
,. Her#adi presipitasi $ristal kalsium sulfat dihidrat, bahan men#adi kaku tetapi
tidak keras, dapat diukir tetapi tidak dapat dibentuk, ekspansi thermos dan
panas masih berlangsung.
-. Bahan keras, kaku, ekspansi thermis dan panas sudah berakhir.
Waktu Setting
Biasanya dihitung sebagai "aktu yang dibutuhkan oleh bahan yang telah set
sampai men#adi cukup kuat untuk menahan penetrasi sebuah #arum dengan diameter
tertentu dan besar beban yang diketahui. /lat pengu#i ini terdiri dari dua bagian yang
dikenal dengan jarum (i$at dan )illmore.
(Sumber = Combe, <C. &;;,. Sari &ental 'aterial. 9ener#emah = Slamat Harigan.
*akarta = Balai 9ustaka)
Uj! "!llm$re A,al untuk Pengerasan A,al. Iang lebih kecil paling sering
digunakan untuk mengu#i "aktu pengerasan semen kedokteran gigi, meski kadang%
kadang digunakan #uga untuk produk gypsum. /dukan gypsum dibentangkan. *arum
direndahkan sampai ke permukaan dan saat ketika #arum tidak meninggalkan #e#as
disebut pengerasan a"al.
Uj! 0!(at untuk /aktu Pengerasan. 6nstrumen lain yang digunakan untuk
menentukan tahap berikutnya dalam reaksi gypsum adalah alat pencatat 7icat. *arum
dengan tongkat plunger diperberat, didirikan dan dipegang berkontak dengan adukan.
Begitu setelah kilap menghilang, plunger dilepaskan. :aktu yang terentang sampai
#arum tidak lagi menembus sampai dasar adukan dikenal sebagai "aktu pengerasan.
15
Uj! "!llm$re untuk /aktu Pengerasan Akh!r. Hahap selan#utnya dalam proses
pengerasan dapat diukur dengan penggunaan #arum Gillmore yang lebih berat. :aktu
yang terentang sampai hanya meninggalkan sedikit #e#as yang masih dapat diamati
pada permukaan disebut pengerasan akhir.
(Sumber = /nnusa>ice, $enneth *. ,22-. 9hillips= Buku /#ar 6lmu Bahan $edokteran
Gigi. *akarta= <GC.)
E. Has!l A#l!kas! "!#sum '! B!'ang e'$kteran "!g!
Kriteria Gipsum yang Siap Digunakan
&. $ekuatan kompresi dedikitnya ?2C dari kekuatan yang diperoleh selama & #am.
,. Sifat mekanis baik, tidak mudah rusaktergores selama proses pembuatan piranti
restorasi atau saat ukir malam.
-. 0ereproduksi detil yang halus dengan batas yang ta#am. Caranya dengan
membuat replika negatif dengan bahan cetak alginat kemudian dicor dengan gips
dan didapat hasil tuangan berupa replika positif yang harus sama dengan rongga
mulut pasien.
4. 0emiliki stabilitas dimensional yang baik, yaitu tidak menun#ukkan perubahan
dimensi (ukuran maupun bentuk) ketika mengeras.
(. $ompatibel dengan bahan cetak.
). &ental stone didesinfeksi terlebih dahulu agar memperkuat sistem pengontrolan
infeksi dalam laboratorium kedokteran gigi.
Hasil Aplikasi Gipsum
Herdapat dua #enis aplikasi dari gipsum, yaitu model ker#a dan model studi.
0odel ker#a menggunakan gipsum #enis F%hemihidrat karena dibutuhkan kekerasan
yang lebih dalam penggunaanya. Sedangkan untuk model studi menggunakan gipsum
#enis G%hemihidrat yang digunakan untuk menegakkan diagnosa sehingga tidak
memerlukkan kekerasan yang lebih. 3ntuk model ker#a sendiri berupa gipsum biru,
sedangkan contoh untuk model studi yaitu alat protesa, bentuk gigi, pembuatan
16
rahang tanpa menghadirkan pasien, cetakan pembuatan lempeng gigit, dan sebagai
bahan tanam.
0odel studi #uga digunakan untuk bahan cetak yang memerlukkan bahan
cetak non elastis. Selain itu digunakan untuk mounting* pa$king* dan in+estment
materials (bahan tanam). 'ounting adalah memasang model gips pada artikulator.
Sedangkan pa$king yaitu pengisian mould yang terbuang dari gips yang terdapat
dalam ku>et logam dengan bahan plastis, kemudian diproses untuk membuat protesa.
Hipe bahan tanam=
a. $alsium sulfat (gipsum) bonded in+estment
Bahan untuk casting aloy dan pemanasan tidak boleh lebih dari '22JC
b% Phosphate bounded in+estment
$% Sili$a bounded in+estment
0erupakan bahan alternati>e dan digunakan untuk cast tingkat tinggi
BAB I0
ESIMPULAN
17
$esimpulan yang dihasilkan yaitu =
&. Gips merupakan mineral yang di tambang dari berbagai belahan dunia yang #uga
merupakan salah satu materil yang sering digunakan dalam aplikasi di bidang
kedokteran gigi. Gipsum yang dihasilkan untuk tu#uan kedokteran gigi adalah
kalsium sulfat dehidrat (CaSO
4
.,1
,
O) murni. 3ntuk dental gipsum pada
dasarnya terdiri dari F%calcined gypsum (paling banyak terkandung), alkali metal
tartrate, gula alkohol, retarder, agen pembasah, F%olefinsulfonic acid salt, dan
akselerator. Selain F%calcined gypsum, komposisi yang lain hanya sedikit
terkandung dalam dental gipsum.
,. Berdasarkan metode pengapurannya, terdapat bentuk gipsum F%hemihidrat dan G%
hemihidrat. !an menurut /!/ spesifikasi nomor ,(, terdapat lima tipe, yaitu
impression plasters (tipe 6), model plaster (tipe 66), dental stone (tipe 666), dental
stone high strength (tipe 67), dental stone high strenght high e8pansion (tipe 7)
-. !alam manipulasi, hal%hal yang perlu diperhatikan yaitu penakaran (rasio :=9),
bahan separasi, "aktu pengadukan dan proses pengadukan, kontaminasi,
>ibrator, kontaminasi, dan penyimpanan. Selain itu perlu diper#atikan setting
time, yaitu "aktu yang diperlukan gipsum dari mulai pengadukan sampai
men#adi rigid (keras).
4. Herdapat dua #enis aplikasi dari gipsum, yaitu model ker#a dan model studi.
0odel ker#a (F%hemihidrat) misalnya pada gipsum biru. Sedangkan untuk model
studi (G%hemihidrat) misalnya pada alat protesa, bentuk gigi, pembuatan rahang
tanpa menghadirkan pasien, cetakan pembuatan lempeng gigit, dan sebagai
bahan tanam.
18

Anda mungkin juga menyukai