Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010
adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Sebagai acuan pembangunan
kesehatan mengacu kepada konsep Paradigma Sehat yaitu pembangunan kesehatan yang
memberikan prioritas utama pada upaya promotif dan preventif dibandingkan upaya pelayanan
secara kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan.
1
Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, Paradigma Sehat
dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantasan penyakit. Salah satu upaya
pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi).
1
Imunisasi itu sendiri berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Jadi Imunisasi adalah
suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh
manusia. Di Indonesia Program imunisasi sudah digalakkan sejak tahun 1977. Namun,
berdasarkan data tahun 2001- 2005 kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
justru mengalami peningkatan. Sedangkan data mengenai cakupan imunisasi sendiri di Indonesia
belum begitu jelas. Oleh karena itu, sesuai dengan progam organisasi dunia WHO (World Health
Organization) pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI telah merencanakan Program
Pengembangan Imunisasi (PPI) dengan 7 imunisasi wajib bagi anak antara lain poliomelitis,
campak, (DPT) difteri, pertusis atau tetanus, Hepatitis B dan Tuberculosis atau TBC. Untuk
tercapainya program tersebut perlu adanya peran serta dari pihak-pihak yang terkait seperti
pemerintah di daerah setempat, petugas medis yang memberikan imunisasi dan masyarakat
sekitarnya dalam hal ini adalah keluarga dari balita itu sendiri.
2,3
Tanggung jawab keluarga terutama para ibu terhadap imunisasi bayi/ balita sangatlah
berperanan penting karena orang terdekat dengan bayi dan anak adalah ibu sehingga akan
diperoleh suatu manfaat terhadap keberhasilan imunisasi serta peningkatan kesehatan anak.
Faktor individual seperti pengetahuan, kepercayaan dan perilaku kesehatan seorang ibu akan
mempengaruhi kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi dan anak, sehingga dapat
mempengaruhi status imunisasinya. Masalah pengertian, pemahaman dan kepatuhan ibu dalam
program imunisasi bayinya tidak akan menjadi halangan yang besar jika pendidikan dan
pengetahuan yang memadai tentang hal itu diberikan .
5

Menurut data cakupan imunisasi di Dinas Kesehatan kota Manado tahun 2010 didapatkan
yakni : Hepatitis B (HB) < 7 hari (52,9 %), BCG / Bacilus Calmette Guerin (92,5 %) , Polio-1
(93,7 %), DPT/HB1 (90 %), Polio-2 (91 %), DPT/HB2 (86,4%), Polio-3 (89 %), DPT/HB3 (84,5
%), Polio-4 (88 %), serta Campak (84,9%). Hasil rata-rata di atas tidak dapat dikatakan UCI
(Universal Child Immunization) apabila tidak dapat memenuhi target 85% dan 82% bayi
mendapatkan imunisasi dasar lengkap di tingkat desa / kelurahan.
15
Untuk data laporan hasil pelaksanaan imunisasi bayi Puskesmas Tuminting, di Kelurahan
Maasing didapatkan cakupan kumulatif dari bulan Januari sampai November dengan perincian
Hepatitis B (HB) < 7 hari (31%), BCG (80%) , Polio-1 (76 %), DPT/HB1 (92 %), Polio-2 (90
%), DPT/HB2 (88%),

Polio-3 (88 %), DPT/HB3 (83%), Polio-4 (69%), serta Campak (68%). Hasil di atas
menunjukkan dari pemberian DPT/HB1 (92%) terjadi angka dropout (penurunan) sebesar 24%
saat pemberian campak (68%). Berdasarkan data tersebut penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar di
Kelurahan Maasing kecamatan Tuminting.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di
Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di
Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi.
2. Untuk mengetahui sikap ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi.
3. Untuk mengetahui tindakan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi.



D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Ibu
- Sebagai tambahan informasi tentang imunisasi dan motivisi bagi para ibu agar dapat
rutin memberikan imunisasi dasar pada bayinya..
2. Bagi Peneliti
- Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya
3. Bagi Praktisi
- Dapat digunakan sebagai acuan atau sumber informasi pada saat memberikan pendidikan
atau penyuluhan kesehatan tentang pentingnya imunisasi dasar
4. Bagi Instansi Pemerintah
- Sebagai sumber informasi bagi pemerintah dan instansi yang terkait dalam rangka
Progam Pengembangan Imunisasi (PPI) dan pencapaian target 100% UCI (Universal
Child Immunization) pada tahun 2014.
5. Bagi Pembaca
- Sebagai tambahan referensi bagi pembaca dan diharapkan dapat memberikan masukan
yang positif bagi peneliti.

Anda mungkin juga menyukai