Anda di halaman 1dari 41

PRESENTASI KASUS

DIPRESENTASIKAN OLEH :
Wisnu budi prayoga penangsa ng 110.2009.302

PEMBIMBING :
Dr. HAMI ZULKIFLI ABBAS, Sp.PD, MH.Kes, FINASIM
Dr. SIBLI, Sp.PD
Dr. SUNHADI

KEPANITRAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD ARJAWINANGUN

KASUS

Nama : Tn. J
Jenis kelamin : Laki- Laki
Umur : 17
Alamat : Palimanan
Pekerjaan : nelayan
Agama : Islam
Status perkawinan : belum menikah
Tgl masuk : 29-04-2013
Tgl keluar : 02-05-2013
No.CM : 43502

Anamnesis (autoanamnesis)

Keluhan Utama :
Demam 1 minggu 4 hari sebelum masuk rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang
Demam 1minggu 4
hari SMRS
Demam turun
naik, batas suhu
37, pada saat
malam sangat
tinggi disertai
menggigil dan
keringat yang
banyak
Pasien mengalami
sesak nafas hilang
timbul saat panas
tinggi . tidak
disertai bunyi
mengi dan tidak di
pengaruhi oleh
udara dingin asap
debu bulu binatang
ataupun makanan
tertentu tidak juga
dipengaruhi
aktifitas dan
perubahan posisi.
Pasien mual
muntah saat di
coba untuk
makan. Nafsu
makan <, dan di
sertai nyeri ulu
hati
Perut terasa mulas
sudah semenjak 3
hari. Buang air kecil
lancar sementara
buang air besar
2hari belum dan
sebelumnya buang
air besar mencret.

Riwayat penyakit dahulu :

Pasien mengaku tidak ada riwayat penyakit paru
Pasien mengaku tidak ada riwayat penyakit jantung
Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat darah tinggi.
Pasien mengaku tidak mempunyai penyakit kencing
manis
Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat penyakit
asma
Pasien mengaku tidak mengkonsumsi obat obatan
dalam jangka waktu lama dan dekat
Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat alergi


Riwayat penyakit keluarga :


Pasien mengaku tidak ada keluarga
yang mempunyai penyakit yang
sama dan tidak ada yang
mempunyai penyakit kencing
manis. Jantung dan paru
Riwayat Sosio Ekonomi dan
kebiasaan

PKL Menjadi abk kapal di pulau sumatra
setelah lulus smp. berlayar malam hari.

Selalu merokok setiap hari, tidak
mengkonsumsi minum-minuman keras,
maupun menggunakan obat-obatan
terlarang.
Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 100/70
Nadi : 84x/menit regular,
Pernapasan : 20x/menit normal
Suhu : 39,8 C
BB : 60 kg
TB : 175 cm
IMT : 19.60
BB ideal : 67,5 +-(60,75-74,25)

Kepala

Bentuk : Normal simetris
Rambut : Hitam, tidak mudah rontok
Mata : Konjungtiva anemis +/+,
sclera ikterik -/-, edema palpebral - , pupil
isokor kanan dan kiri. Reflek cahaya +.
Telinga : Bentuk normal, simetris,
membrane timpani intak.
Hidung : Bentuk normal, septum di
tengah, tidak deviasi.
Mulut :Mulut tidak ada kelainan,
Tonsil T1/T1.





Leher




Bentuk Normal, deviasi trakea (-), Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan KGB, JVP tidak
meningkat.


Thoraks

Inspeksi : Bentuk dada kanan kiri simetris,
pergerakan nafas kanan sama dengan kiri ,
tidak ada penonjolan masa. Spider navi (+)
Palpasi : fremitus taktil kanan sama dengan
kiri
Perkusi : sonor pada bagian kedua paru.
Auskultasi : vbs +/+, ronki -/-, Wheezing -
/-

Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis teraba pulsasi tidak ada
vibrasi
Perkusi Batas jantung :
Batas atas : sela iga III garis sternalis kanan
Batas kanan : sela iga IV garis sternalis kiri
Batas kiri : Sela Iga V garis midclavicula kiri
Auskultasi :BJ S1 dan S2 murni regular,
murmur (-), gallop (-).

Abdomen
Inspeksi : Perut datar, caput medusa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : suara timpani pada lapang abdomen,
shifting dullness (-), undulasi (-)
Palpasi : nyeri tekan abdomen (-) tidak ada
pembesaran hepar tidak ada pembesaran lien,
Genitalia
Laki-laki
Ekstremitas
Akral hangat, CTR<2.

LAB RESULT FLAGS UNIT NORMAL
WBC
22.3 H
10^3/ 4.0-12.0
LYM
1.9
10^3/ 1.0-5.0
MON
0.5
10^3/ 0.1-1.0
GRANUL
20.0 H
10^3/ 2.0-8.0
LYM %
8,4 L
% 25.0-50.0
MON%
2.1
% 2.0-10.0
GRANUL%
89.5 H
% 50.0-80.0
RBC
4,07
10^6/ 4.0-6.20
HGB
10.4 l
g/dl 11.0-17.0
HCT
32,3 L
% 35.0-55.0
MCV
87,7
80.0-100.0
MCH
27,8
pg 26.0-34.0
MCHC
31,7
g/dl 31.0-35.0
ROW
12,4
% 10.0-16.0
PLT
421 H
10^3/ 150.0-400.0
MPV
7.0
7.0-11.0
PCT
0.295
% 0.200-0.50
POW
14.3
% 10.0-18.0
Darah rutin
Tgl 29 April 2013
GDS : 7,1 mg/dL.
Golongan Darah : ..B
Serologi (tanggal 29 april 2013)

pemeriksaan Hasil metode Nilai normal Satuan
Widal
Widal salmonela
IgM
Negative Kuantitatif Negatif
Widal salmonela
IgG
Negative Kuantitatif Negatif
IgG dengue blot Positf
IgM dengue blot Negative
Hematologi (tanggal 1 mei
2013)

Pemeriksaan Hasil Metode Nilai normal
Malaria (+) falcifarum
Resume :

Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan
demam yang naik turun. Menggigil pada malam
hari serta berkeringat ,mual ,muntah . Buang air
kecil lancar sementara buang air besar 2hari belum
dan sebelumnya buang air besar mencret
Leukositosis, granulositosis, anemia, trombositosis
pemeriksaan hematologi didapatkan (+)
P.falcifarum

Diagnosa kerja :




Malaria e.c plasmodium
falcifarum

Diagnosis Banding :

Demam tifoid
hepatitis
leptospirosis
DHF

Pemeriksaan Anjuran :
Darah rutin
Radiologi Thorax AP
Serologi malaria
Darah tebal dan tipis malaria

Rencana pengobatan di ruangan :
Medikamentosa:
DEXTROSE 20gtt/menit
Kloroquin
Hari 1. 600mg / 4 tablet
Hari 2. 600mg / 4 tablet
Hari 3. 300mg / 2 tablet
Antasid syr 3x CI
Ranitidin 2x 500mg
Paracetamol 3x500mg
Cefotaxime 3x500mg

Non Farmakologi :

Tirah baring

Follow Up

Tgl Pemeriksaan Terapi
30 April 2013 T : 110/70 mmHg
P : 84x/menit
R : 24x/menit
S : 37,7 C
Mual (+)
Demam (+)
Rl
Ranitidin 2x1
Antasid syr 3x Cl
Vit k 3x1
Tgl Pemeriksaan Terapi
1 mei 2013 T : 110/80 mmHg
P : 84x/menit
R : 24x/menit
S : 37 C
K : CM
KU : BAB mencret, BAK +, mual +.
Kepala : Ka -/-, SI -/-
Leher : KGB tak, JVP tdk meningkat
Tho : B dan G simetris. VBS +/+ Rk -/-
wh -/-, BJ 1 dan 2 sama murni regular.
Murmur -, gallop -
Abdomen : datar H/L tak membesar
Genitalia : laki-laki
Akral hangat +/+
Falcifarum (+)
-Terapi lanjutkan
kloroquin
Tgl Pemeriksaan Terapi
Tgl 2 mei 2013 T : 110/70 mmHg
P : 80x/menit
R : 24x/menit
S : 36 C
-Terapi lanjutkan
- pulang
Prognosis :

ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang
disebut Plasmodium, yangdalam salah satu tahap perkembang
biakannya akan memasuki dan menghancurkan sel-sel
darahmerah. Plasmodium yang menyebarkan penyakit malaria
berasal dari spesies Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae. Vektor yang
berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk
Anopheles, terutamanyaAnopheles sundaicus di Asia dan
Anopheles gambiae di Afrika. Malaria adalah sejenis
penyakitmenular yang dalam manusia sekitar 350-500 juta orang
terinfeksi dan lebih dari 1 juta kematiansetiap tahun, terutama di
daerah tropis dan di Afrika di bawah gurun Sahara.Malaria adalah
penyakit infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh
Plasmodium, ditandai dengan gejala demam rekuren, anemia dan
hepatosplenomegali. Penyakit malariadapat menyerang secara
berulang-ulang dan dapat menyebabkan kematian


Etiologi

Plasmodium falciparum
Plasmodiumvivax atau Plasmodium malariae

Diagnosis
Manifestasi klinik malaria tergantung kepada immunitas penderita, tinggi nya transmisi
infeksi malaria. Berat ringan nya infeksi dipengaruhi oleh jenis plasmodium (P. falcifarum
sering memberikan komplikasi), daerah asal infeksi (pola resistensi terhadap pengobatan),
umur (usia lanjut dan bayi sering lebih berat), ada dugaan konstitusi genetic, keadaan
kesehatan dan nutrisi, kemoprovilaksis dan pengobatan sebelumnya.

Periode inkubasi bervariasi antar setiap species dari parasit,
dan pada infeksi alami (pada transmisi oleh nyamuk) adalah 12
(9-14) hari untuk falcifarum malaria, 14 (8-17) hari untuk vivax
malaria, 28 (18-40) hari untuk malariae malaria dan 17 (16-18)
hari untuk ovale malaria. Namun pada beberapa strain p. vivax
dapat melampaui durasi. Juga dapat berlangsung lama pada
profilaksis, yang mana tidak adekuat dalam menghambat
parasit. Malaria mempunyai gambaran karakteristik demam
periodic, anemia hepatomegali spleenomegali. Keluhan
prodormal dapat terjadi sebelum terjadinya demam berupa
kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit belakang, merasa dingin
di punggung, nyeri sendi dan tulang, demam ringan,
anoreksia, perut tak enak, diare ringan dan kadang kadang
dingin. Keluhan prodormal sering terjadi pada P. vivax dan
Ovale, sedangkan pada P.falcifarum dan malariae keluhal
prodormal tidak jelas bahkan gejala dapat mendadak.

Gejala yang klasik yaitu terjadinya trias malaria
secara berurutan : periode dingin (15-60 menit): mulai
menggigil, penderita sering membungkus diri dengan
selimut dan seluruh badan bergetar, diikuti dengan
meningkatnya temperature; diikuti dengan periode
panas : penderita muka merah merah, nadi cepat, dan
panas badan tetap tinggi beberapa jam, diikuti
dengan periode berkeringat: penderita berkeringat
banyak dan temperature turun dan penderita merasa
sehat. Trias malaria sering terjadi pada infeksi vivax,
pada infeksi P. falcifarum menggigil dapat berlangsung
berat maupun tidak ada. Periode tidak panas
berlangsung 12 jam pada P. falcifarum, 36 jam pada
P.vivax dan ovale, 60 jam pada P. Malariae
beberapa keadaan klinik dalam infeksi
malaria adalah:
serangan primer : yaitu keadaan mulai dari
akhir masa inkubasi dan mulai terjadinya
serangan paroksismal yang terdiri dari
dingin atau menggigil; panas dan
berkeringat. Serangan paroksismal ini
dapat pendek atau panjang tergantung
dari perbanyakan parasit dalam imunitas
penderita.

Periode latent : periode tanpa gejala dan
tanpa parasitemia selama terjadinya
infeksi malaria. Biasanya terjadi diantara 2
keadaan paroksismal.
Recrudescense : yaitu berulangnya gejala
klinik atau parasitemia setelah 24 minggu
berakhirnya serangan primer.

Relapse atau rechute : ialah berulangnya
gejala klinik atau parasitemia yang lebih
lama dari waktu diantara serangan
periodiik dari infeksi primer yaitu setelah
infeksi lama dari masa latent (sampai 5
tahun), biasanya terjadi karena infeksi
tidak sembuh atau oleh bentuk di luar
eritrosit (hati) pada malaria vivaks atau
ovale

Pemeriksaan laboratrium
Darah rutin
Radiologi Thorax AP
Serologi malaria
Darah tebal dan tipis malaria

Komplikasi

Malaria cerebral (coma) yang tidak disebabkan
oleh penyakit lain atau lebih dari 30 menit
setelah serangan kejang; derajat penurunan
kesadaran harus dilakukan berdasarkan
penilaian GCS
Anemia berat
Pendarahan spontan dari hidung, gusi, saluran
cerna dan/atau disertai kelainan labolatorik
adanya gangguan koagulasi intravascular.
dengan ditemukannya parasit yang padat pada
pembuluh kapiler pada jaingan otak.
Pengobatan Malaria
Obat anti malaria di Indonesia
Kina(quinine)
Klorokuin (chloroquine)
Primakuin(primaquine)

Prognosis malaria berat tergantung
kecepatan diagnosis ,ketepatan dan
kecepatan pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Athena Poppas, Sharon Rounds. Congestive Heart Failure. Am J Respir Crit
Care Med. 2002. Vol 165:4-8.
Departemen Farmakologi dan terapeutik FK UI.Farmakologi dan Terapi. Edisi
V. Jakarta:Balai penerbit FKUI. 2009.
Lauralee Sherwood, Fisiologi Jantung. Dalan Buku ajar Fisiologi Manusia dari
sel ke system Edisi 2. Editor Beatrica I.Santoso, 2001,p.256-293, EGC. Jakarta.
Longo, Fauci, Kasper, Hauser, Jameson, Loscalzo, Part 14: Heart Failure and
Cor Pulmonal, in Harrisons principles of internal medicine 18th edition, 2012,
p.1901-1915, McGraw-Hill, America.
Panggabean, Marulam M., Bab 248: Gagal Jantung,dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 5, editor Sudoyo A.W dkk ,2009, p.1583-1585, Interna
Publishing, Jakarta.
Sarah J Goodlin, MD. Palliative care in congesty heart failure. Journal of the
American college of cardiology, 2009. Vol 54(5): 386- 396.

Diskusi
Amamnesis
Terjadi Gejala trias malaria pada pasien.
Tetapi pasien juga di sertai oleh gejala sesak
nafas.
Pemeriksaan fisik
pada pasien tidak di temukan pembesaran
hepar dan lien

Anda mungkin juga menyukai