Anda di halaman 1dari 97

BAB I

PENDAHULUAN
PPada zaman dahulu kala kebutuhan dibidang material
masih sangat terbatas belum begitu menyentuh pada apa yang
disebut dengan material teknik, hal ini dikarenakan keterbatasan
teknologi dan ilmu pengetahuan. Kita mengenal ada zaman batu
(stone age), zaman perunggu (bronze age). Pada waktu itu
penggunaan material masih sangat terbatas seperti batu, kayu,
clay, kulit dan sebagainya. Namun dengan pesatnya
perkembangan ilmu dan teknologi maka berkembanglah
material teknik seperti logam dan paduannya, plastik dan karet,
keramik, bahkan sekarang dikenal material maju seperti
komposit, superkonduktor dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai material
dibagi menjadi dua material sains dan material teknik. Material
sains mempelajari hubungan antara struktur dan sifat material,
sedangkan material teknik mempelajari keterkaitan antara
korelasi struktur dan sifat serta perencanaan.
plikasi material !eknik seperti logam, polimer, keramik
serta material maju"modern sangatlah luas menyentuh dibidang
struktur, mesin dan peralatan elektronik. Penggunaan pada
struktur seperti rangka mesin, jembatan, tower, reaktor dan
sebagainya. #ibidang mesin seperti pada mesin produksi, motor
bakar, turbin uap, turbin gas dan sebagainya. #ibidang elektronik
seperti transistor, strain gauge, fotoelektrik dan sebagainya.
Klasifikasi material teknik menurut definisinya adalah
sebagai berikut $
Logam (metals)
%
&ogam dapat bersifat murni dan panduan. &ogam merupakan
gabungan dari beberapa unsur"elemen. &ogam paduan akan lebih
kuat dari logam murni. 'ifat logam adalah berat, kuat dan keras,
mengkilap, penghatar panas dan listrik, serta dapat dibentuk.
Keramik (ceramics)
Keramik adalah senyawa antara logam dan non logam seperti
oksida logam, nitrida, dan karbida. (ang memiliki sifat tahan
temperatur tinggil"panas, sangat getas, sebagai isolator listrik dan
panas.
Polimer (polymers)
Polimer seperti halnya plastik dan karet merupakan senyawa
organik karbon, hidrogen dan logam lainnya. 'ifatnya ringan,
fleksibel, sebagai isolator listrik, dan tidak tahan panas.
Komposit (composites)
Komposit adalah gabungan dari beberapa jenis material
teknik. Material logam dapat digabung dengan polimer seperti
polimer dengan matrik logam seperti penggunaan serat whiskers
pada polimer (metal matrix polymer), logam yang dipadu dengan
keramik seperti konkret, paduan yang diperkeras secara dispersi.
)ahkan polimer juga dapat dipadu dengan keramik seperti
polimer yang diperkuat dengan serat.gelas *+,P (gelas fiber
reinforced polymer), serat karbon -+,P (Carbon fiber
reinforced polymer), serat ke.lar aramid, serat optik. (ang
kesemuanya itu merupakan kemajuan pesat dibidang material
teknik.
/adi muncul dan berkembangnya material komposit
disebabkan oleh adanya pemikiran bahwa logam bersifat kuat
namun berat, dan juga polimer bersifat ringan. 'ehingga
muncullah ide untuk mencoba untuk menggabungan kedua
0
material tersebut sehingga diperoleh material yang kuat tapi
ringan.
#isamping itu dikenal juga material1material semikonduktor
dan material superkonduktor yang pemakaiannya banyak
dibidang elektronika serta material maju lainnya seperti material
superplastisitas, material ingat bentuk 2shape memory alloy3 dan
lain1lain.
/ika kita perhatikan suatu konstruksi mesin seperti sebuah
kendaraan bermotor kita mengenal penggunaan logam paling
banyak digunakan mencapai lebih dari 456 untuk kegunaan
rangka, mesin, bodi dan sebagainya. 'isanya menggunakan
material non logam seperti roda, jok yang terbuat dari polimer,
kaca, bagian dari busi yang terbuat dari keramik. 'ehingga suatu
kendaraan akan terpenuhi kebutuhan serta kenyamananya.
Para mahasiswa teknik, khususnya !eknik mesin dan para
praktisi"insinyur dibidang !eknik mesin harus dibekali ilmu
pengetahuan material teknik yang luas, hal ini dikarenakan
disiplin ilmu !eknik mesin tidak hanya mempelajari
karakterisitik material pada kondisi statis, tetapi juga dituntut
utuk mengetahui prilaku material pada kondisi yang dinamis.
)erbeda dengan disiplin ilmu !eknik sipil yang lebih dibatasi
pada kondisi pembebanan statis serta aplikasi material teknik
yang terbatas.
/enis1jenis material serta hubungannya satu sama lain dapat
ditunjukkan pada *ambar % di bawah ini.
7
*ambar % Material !eknik dan hubungan satu sama lain
BAB II
STRUKTUR ATO DAN IKATAN ANTAR ATO
8
II!l Str"kt"r Atom
Material !eknik adalah bagian dari material solid yang
bukan merupakan material kontinyu melainkan tersusun dari
geometri atom dan saling berikatan antar atom atau molekulnya.
Pernyataan ini pertama kali dinyatakan dan merupakan hipotesa
ahli fisika #alton 2%457 3. #alton menganggap atom sebagai bola
kaku yang tidak dapat diuraikan lagi. Kemudian pada tahun %958
!homson menemukan bahwa atom bermuatan listrik. )aik
elektron maupun proton memiliki muatan listrik sebesar %.:5;%5
-. Pada tahun %9%% ,utherford menemukan adanya elektron,
proton dan netron, dimana proton dan netron berada dalam inti
atom yang berdiameter %"%5555 dari diameter atom dimana
elektron mengitari inti atom. #an juga di temukannya sinar alfa,
sinar beta, sinar gamma. )arulah pada tahun %9%7 muncul model
atom yang didasarkan pada teori kuantum yang dikembangkan
oleh Niels )ohr.
&ogam seperti halnya yang lain, terdiri dari sususan atom1
atom. 'emua atom memiliki struktur dasar yang sama seperti
pada *ambar 0 yaitu terdiri dari inti yang tersusun dari netron
dan sejumlah proton yang bermuatan positif, dan elektron yang
bermuatan negatif yang mengelilingi inti. /umlah proton sama
dengan jumlah elektron.
/umlah proton suatu unsur didefinisikan sebagai nomor
atom dari unsur yang bersangkutan. Inti suatu atom merupakan
bagian yang terbesar dari massa atom tersebut. <al ini karena
massa suatu elektron jauh lebih kecil dibanding dengan massa
proton atau netron. #engan demikian, massa atom didefinisikan
berbanding lurus dengan jumlah proton dan netron.
=
*ambar 0.
'truktur atom
#ari tabel % berikut ini dapat dilihat kaitan antara berat
atom 2yang dinyatakan dalam sma > satuan massa atom3 dengan
jumlah proton dan netron.
!abel %. )erat atom beberapa unsur
?nsur Nomor atom /umlah proton dan netron )erat atom 2sms3
< % %%.554
- : %0 %0.5%%%=
@ 4 %: %=.9998
+e 0: =: ==.48A
Blektron yang mengitari inti mengikuti lintasan tertentu dan
berhubungan dengan tingkat energi tertentu pula yang sesuai
dengan jarak antara elektron tersebut sampai ke inti atom.
##!$ Ikata% A%tar Atom
:
da beberapa teori yang menjelaskan bagaimana ikatan
atom terbentuk. Ikatan atom yang memungkinkan terbentuknya
fasa cair dan padat disebabkan oleh adanya gaya tarik antar atom.
Ikatan kimia terjadi karena atom mencoba mencapai struktur
yang stabil. <al ini menirukan unsur stabil seperti gas mulia
seperti $ <e, Ne, Kr, Ce, dan ,n.
da dua jenis ikatan atom yaitu ikatan primer dan ikatan
skunder 2Dan der Eaals"#ipol3. Ikatan primer yang terdiri dari
ikatan ion 2elektro.alen3, ikatan ko.alen 2homopolar3 dan ikatan
logam. 'edangkan ikatan skunder lebih dikenal dengan nama
ikatan Dan der Eaals yang merupakan ikatan lemah.
Ikata% io% (ikata% elektro&ale%)
Ikatan ini terjadi sebagai akibat adanya gaya elektrostatik
di antara ion1ionnya. *aya ini timbul karena adanya elektron
pada kulit terluar ditarik oleh unsur yang kulit terluarnya
kekurangan elektron. Ikatan ion terdapat antara lain pada $ Na-l,
Mg5 dan E-.
-ontoh $ Na-I
Na $ Na
F
2 7s
%
terlepas3, seperti
konfigurasi Ne
Na $ (1s)2 20s3
0
20p3
:
27s3
1%
Ne $ (1s)220'3
0
20p3
:
-l $ 2%s30 20s3
0
20p3
:
27s30
27p3
-1 r $ 2%s30 20s3
0
20p3
:
27s3
0
27p3
:
-l akan mencoba mencapai konfigurasi elektron rgon
dengan menarik satu elektron dari Na.
A
Ikata% Ko&ale%
Ikatan ini terjadi antar atom sejenis karena pemakaian
bersama dari elektron1elektron .alensi oleh dua buah inti.
Pemilikan elektron bersama ini ditujukan agar jumlah elektron
pada lintasan terluar dapat terpenuhi. (ang menjadi dasar dari
ikatan ini adalah model gas mulia. 'eperti diketahui gas mulia
tidak mau bereaksi dengan unsur lain. 'ifat ini menunjukkan
adanya kestabilan di dalam struktur atomnya. *as1gas ini kecuali
gas <e mempunyai 4 elektron pada lintasan terluarnya. #ari sini
dapat dilihat bahwa atom1atom yang jumlah elektron pada
lintasan terluarnya yang juga disebut elektron .alensi kurang dari
4, akan berusaha menarik elektron yang dimiliki oleh atom
tetangganya yang juga memerlukan tambahan elektron. Ikatan ini
biasanya terjadi pada unsur dengan elektron .alensi dari 8
sampai A. /uga pada beberapa senyawa seperti -<8 dan N<7.
-ontoh $ 1 Molekul <0, masing1masing atom < mempunyai
satu elektron Is, Maka masing1masing atom <
mempunyai konfigurasi <e
1 tom karbon 0 elektron 0p supaya mencapai
konfigurasi Ne 2: elektron 0p3, maka terjadi
peminjaman 8 elektron dari atom c lainnya. #an
terbentuklah bidang empat 2kubus intan3.
1 Ikatan ko.alen bisa terjadi antara atom yang
berbeda seperti -<8,dimana tiap atom karbon
memakai bersama 8 elektron dari 8 atom <. Ikatan
ko.alen bisa terjadi antara atom yang berbeda
seperti -<8 dimana tiap atom karbon memakai
bersama 8 elektron dari 8 atom <.
Ikata% Logam
!erjadi pada unsur1unsur *ol II), ID), D) dan
seterusnya. dalah unsur1unsur susunan transisi yang berupa
logam. Mempunyai 7d yang belum terisi penuh, sedangkan 8s
4
sudah terisi oleh elektron. #engan adanya atomatom di sekeliling
atom pusat memungkinkan terdapat cukup elektron jenuh pada
kulit terluar, namun tidak cukup untuk lapisan"kulit bagian
dalam. kibatnya ada tarikan dari lautan elektron sehingga
terjadi antar aksi tarik menarik antara ion positif dan elektron dan
tolak menolak antara ion1ion positif. Ikatan logam menjelaskan
secara umum tentang bagaimana atomatom logam terikat. Ikatan
logam diperkirakan awan elektron yang bermuatan negatif
mengelilingi ion1ion logam atau inti logam yang bermuatan
positif. wan elektron ini tersusun oleh elektron .alensi dari
unsur1unsur logam. #engan demikian, ion1ion logam diikat satu
sama lain oleh elektron1elektron .alensi yang selalu bergerak.
)erdasarkan hal1hal tersebut di atas maka ikatan logam
dapat dianggap sebagai ikatan ion. !etapi bila dilihat bahwa ion1
ion tersebut memiliki bersama elektron1elektron yang bergerak,
maka ikatan logam dapat dianggap sebagai ikatan ko.alen$
Karena itu maka ikatan logam kadang1kadang disebut sebagai
ikatan campuran antara ikatan ion dan ikatan ko.alen.
B
9
*ambar 7 *aya
pengikat atom
Ikata% 'a% (er )aals
Ikatan ini merupakan ikatan yang lemah. #isebabkan
oleh tidak ratanya distribusi elektron. #istribusi elektron yang
tidak merata menyebabkan gaya tarik menjadi lemah. 'eperti
yang telah diuraikan, yang menyebabkan terjadinya ikatan atom
adalah adanya gaya tarik antar atom. !etapi meskipun atom1atom
tersebut diikat dengan gaya tarik, atom1atom tersebut tidak
pernah bertemu satu sama lain. Ini berarti disamping gaya1gaya
tarik ada gaya tolak yang menyebabkan atom mempunyai jarak
tertentu antara satu sama lain. Karena adanya gaya tarik dan juga
gaya tolak, maka atom1atom akan terletak pada suatu tempat
dimana resultan antara gaya tarik dan gaya tolak besarnya sama
dengan nol. !empat tersebut akan ada pada suatu jarak tertentu
dari atom yang lain, yang biasanya disebut jarak atom. <ubungan
antara gaya tarik, gaya tolak dan jarak atom dapat dilihat pada
*ambar 7 *aya1gaya pengikat atom di atas.
%5
BAB III
STRUKTUR KRISTAL
Material padat seperti halnya logam terdiri dari susunan
kristal. da material dengan kristal tunggal dan adapula material
dengan kristal banyak 2polycrystal3 serta adapula yang non
kristal 2amorph3 . Kristal merupakan susunan yang berulang dari
set, satuan 2cell unit3. 'edangkan set satuan adalah bagian
%%
tunggal dari Kristal yang memiliki geometri yang tersusun oleh
atom1atom. 'elain dari jenis kristal di atas ada juga logam yang
bersifat polymorph atau sering disebut dengan istilah allotropi
seperti contoh pada besi murni yang dapat berubah bentuk set
satuannya terhadap perubahan temperatur. Material kristal
tunggal adalah material yang kuat bila dibandingkan dengan
material kristal banyak. Kristal banyak akan membentuk
orientasi butir ke segala arah, sehingga terbentuk batas
butir2grain boundary). )atas butir akan melemahkan logam, oleh
karena itu kristal banyak kekuatannya kurang dari kristal tunggal.
Material kristal banyak disebut juga material isotropi yaitu
memiliki sifat sama kesegala arah, sedangkan material
unisotropy sifatnya tidak sama kesegala arah 'ifat unisotropy
inilah dasar dari perkembangan material komposit.
###!# Sel Sat"a%
Kelompok atom terkecil yang merupakan bagian
dari kristal logam yang tersusun dalam satu geometri tiga
dimensi disebut set satuan 2unit set3. 'eperti yang diterangkan
pada *ambar 8 di bawah ini.
%0
*ambar 8 'et
satuan dengan
koordinat ;,y,z
/enis jenis sel satuan untuk material padat ada A jenis
seperti yang ditunjukkan pada !able 0 berikut. Namun dari
ketujuh jenis tersebut tidak semua termasuk untuk logam.
Sel sat"a% k"*"s
'el satuan kubus untuk logam dibagi dua yaitu )--
(body-centred cubic) dan FCC (face-centred cubic).
Sel sat"a% B++
/umlah atomnya > 0 atom
/umlah atom terdekat yang menyentuhnya 2bilangan koordinasi3 >
4 APF(atomic packing factor) .olume atom sel satuan"
.ol sel satuan
!,"#
Panjang kisinya 2a3 . > 8,G7
'el satuan )-- seperti yang ditunjukkan pada *ambar = 2a3 dan
2b3 di bawah ini terdiri dari 0 atom dimana satu atom terletak pada
pusat kubus dan satu atom lagi terletak pada sudut kubus yang
masing1masing sudut terdapat %"4 bagian.
Pada susunan atom )-- ini terdapat rongga atom primer
dan sekunder dimana atom1atom yang sifatnya interstisi seperti
atom1atom karbon dimana diameternya lebih kecil dari diameter
unsur logam biasanya menempati rongga1rongga tersebut.
%7

2a3
2b3
*ambar =. 2a3 'el satuan )--,2b3 tumpukan )--
%8
!abel 0. /enis1jenis sel satuan
%=
Sel sat"a% ,++
/umlah atomnya > 8 atom.
/umlah atom terdekat yang menyentuhnya 2bilangan koordinasi3 >
%0 P+ 2atomic packing factor3 > 5,A8
Panjang kisinya 2a3 > 0,0
'el satuan +-- seperti yang ditunjukkan pada *ambar : di bawah
ini. 'atu sel satuan +-- memiliki 8 atom yang tersebar menjadi 0
atom pada permukaan dan dua atom pada sudut sel satuan. 'el
satuan +-- memiliki jumlah atom yang lebih banyak dari pada sel
satuan )--. &ogam dengan sel satuan ini seperti !embaga, emas
dan lain1lain yang sifatnya lebih ulet dari pada logam yang bersel
satuan )--.

*ambar :. 'el satuan +--
Sel Sat"a% H+P (He-ago%al +lose( Pack)
/umlah atomnya > : atom
/umlah atom terdekat yang menyentuhnya 2bilangan
koordinasi3 > %0
P+ 2atomic packing factor3 > 5,A8
%:
Panjang kisinya 2c"a3 > %,:77
'el satuan <-P seperti yang ditunjukkan pada *ambar A di
bawah ini

*ambar A. 'el satuan <-P
#ensitas suatu unit sel dapat dihitung dengan suatu formula
sebagai berikut $
dimana H n > jumlah atom dalam unit sel
> berat atom
Dc > Dolume unit sel
NA = )ilangan .ogadro 2:.507; %:07 atom"mol3
###!$ Ara. (a% *i(a%g kristal
%A
Penentuan arah dan bidang kristal adalah sangat penting di
dalam sel satuan, hal ini dikarenakan suatu kristal logam
memiliki arah dan bidang yang banyak sekali. ?ntuk
mempermudah menyatakan arah dan bidang kristal, maka
dinyatakan dalam suatu indeks yang disebut dengan indeks
Miller.
Ara. (a% *i(a%g kristal
rah bidang kristal ditunjukkan pada *ambar 4 berikut $
*ambar 4 rah kristal I%55J,
I%%5%J,I%%%J
dalam sel
satuan
Pada arah bidang kristal I%55J menyatakan bahwa arah
dimulai dari titik pusat sumbu yang tegak lurus pada bidang
kristal tersebut. #emikian juga untuk arah bidang kristal II %5J
dan II %% J serta arah1arah yang lainnya. Kumpulan arah bidang
I%55J dinyatakan dengan
symbol K%55L. rtinya terdiri dari I%55J, I@%5J, I55%J, I1%55J,I51
%5J, I551%J.
Bi(a%g kristal
%4
)idang kristal dapat diterangkan pada *ambar 9
berikut ini.
*ambar 9. bidang kristal 2%553 ,
2%%53 ,2%%%3
dalam sel
satuan
###!/ I%(eks iller
Indeks Miller untuk bidang kristal dinyatakan dengan
titik potong pada ketiga sumbunya. 'ebagai contoh untuk indeks
Miller pada bidang kristal 2%553 artinya bidang tersebut
memotong sumbu ; pada satu satuan dan sejajar pada bidang y
dan z. #emikian juga bidang 2%%53 artinya memotong sumbu ;
dan y pada satu sumbu z pada satu satuan dan sejajar sumbu z.
'edangkan untuk bidang 2%%%3 artinya bidang tersebut memotong
ketiga sumbu pada satu satuan jarak. 'epertinya halnya arah
bidang kristal, bidang kristal memiliki kumpulan atau keluarga
bidang kristal. #an dinyatakan dengan symbol M %55%N , M %%5 N,
dan M %%% N .
%9
###!0 aterial Kristal (a% No% kristal
'eperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa logam
merupakan sususan kristal dengan suatu orientasi . Pertemuan
orientasi kristal disebut batas butir 2grain boundary3. &ogam
yang memiliki batas butir disebut logam polikristal sedangkan
yang tanpa batas butir disebut logam single kristal. &ogam single
kristal kekuatannya lebih baik dari logam polikristal. <al ini
dikarenakan batas butir merupakan salah satu cacat kristal berupa
cacat bidang. 'ifat polymorph ada pada besi murni" baja sangat
lunak yang terkenal dengan sifat allotropi. )entuk sel satuannya
berubah sesuai temperatur. )isa O2)--3 111111 P2+--3 1111111
Q2)--3 kembali.
&ogam polikristal dikatakan sebagai material isotropi karena sifat
dan kekuatannya sama kesegala arah. 'edangkan logam single
kristal merupakan material unisotropi dimana sifat dan
kekuatannya tidak sama. Isotropi dan unisotropi inilah
merupakan dasar dart material komposit.
III.= A%alisa si%ar C
nalisa sinar C merupakan satu metode eksperimen yang
akurat didalam menganalisa dimensi kisi pada suatu struktur
kristal logam.
)ila seberkas sinar C di tembakan pada suatu kristal logam
melalui sebuah target"electron gun, maka akan dipantulkan oleh
bidang atom atau ion1ion di dalam kristal. 'udut pantul
tergantung pada panjang gelombang sinar C dan jarak antara
bidang kristal. 'eperti yang ditunjukkan pada *ambar %5 2a3 di
bawah ini.
05
*ambar %52a3 Pantulan sinar C, 2b3 Pola difraksi untuk -u
2+--3,
E2)--3,dan Rn2<-P3
!injau dua bidang sejajar 1S dan )1)S dengan
indeks Miller h,k dan % dan dengan jarak antar
bidang dinyatakan d2hkl3. Panjang gelombang
monochromatic dan koheren k ditembakan dengan
sudut . #ua berkas sinar % dan 0 diterima oleh atom
0%
P dan T. Kemudian dipantulkan menjadi sinar %S dan
0S juga dengan sudut . /ika perbedaan laluan antara
%1P1%S dan 01T10S yaitu 'TFT! sama dengan jumlah
seluruh dari panjang gelombang, maka kondisi
pantulan dapat diungkapkan sebagai berikut H
n > 'TFT!
nk > d2hkl3 sin F d2hkl3 sin > 0d2hkl3 sin
Persamaan di atas dikenal dengan hukum )ragg. N
adalah orde pantulan 2%,0,7,...3, d2hkl3 adalah jarak
antar bidang dan adalah sudut pantul.
)esaran dari jarak antar bidang atom d2hkl3 adalah
fungsi dari indeks Miller 2h,k, dan %3 dan juga
parameter kisi.
d2h,k,l3 > 0 0 0
l k $
a
+ +
nalisa sinar C dilakukan dengan alat difraktometer.
Kristal logam yang akan dianalisa sudut difraksinya dibuat dalam
bentuk serbuk. 'pesimen ' dalam bentuk pelat diletakan pada
suatu dudukan yang dapat berotasi @. ditunjukkan pada *ambar
%% di bawah. 'inar C ditembakan pada sebuah target ! dan
intensitas pantulannya dideteksi pada konter -. 'udut datang
dipantulkan ke detector dengan sudut pantul 0 seperti yang
00
ditunjukkan pada *ambar %% untuk pola pantulan serbuk timah
(lead). Puncak dari intensitas sinar untuk setiap bidang kristal
terlihat berbeda1beda dengan sudut pantulnya. -ara lain sinar
difraksi dapat ditangkap dengan film fotografi sebagai pengganti
konter -.
Kegunaan utama dalam sinar C adalah untuk penentuan
struktur kristal. 'elain itu juga untuk menentukan orientasi kristal
dari kristal tunggal &aue fotograf dan juga dapat digunakan
untuk identifikasi kimia logam sehingga dapat mengetahui
komposisi logam. #an tak kalah pentingnya dapat digunakan
untuk penentuan tegangan sisa dan ukuran kristal.
07
*ambar %%.
Pola pantulan sinar ;
BAB I' KETIDAK
SEPURNAAN
KRISTAL
Pada prinsipnya bahwa kristal logam tidak ada yang
sempurna. Ketidak sempurnaan kristal tersebut dalam bentuk
cacat"defect. -acat pada logam tidak dapat dihindari atau
dihilangkan, namun hanya dapat dikurangi dengan suatu proses
annealing, stress relief, rekristalisasi, homogenisasi. -acat1cacat
dapat berupa cacat bawaan ketika dalam proses pembuatannya
atau bahkan cacat akibat proses lanjutan seperti proses mesin,
pembentukan dan lain1lain. -acat"defect tersebut dapat
melemahkan atau menurunkan kekuatan logam tersebut.
&ogam yang memiliki cacat yang sedikit akan memiliki
kekuatan yang sangat baik. Namun untuk membuat logam
dengan cacat yang sangat sedikit adalah tidak mudah sebagai
contoh serat whiskers adalah logam yang memiliki cacat yang
sedikit dan kekuatannya sangat baik. Namun masih dalam ukuran
yang kecil berupa serat logam. 'erat whiskers sering digunakan
untuk bahan komposit sebagai penguat.
-acat pada kristal tersebut dapat berupa cacat titik, cacat
garis, cacat bidang dan cacat .olume.
08
%&.' Cacat titik (point imperfection)
-acat titik dapat berupa .acansi, interstisi dan substitusi.
Dakansi adalah hilangnya atom pada kedudukannya selama
proses pembekuan dan juga akibat getaran atom sehingga terjadi
perpindahan atom dari posisinya. *etaran ini dapat disebabkan
adanya kenaikan temperatur. -acat interstisi disebabkan karena
adanya suatu atom yang menyusup diantara atom lain. )iasanya
terjadi pada larutan padat antara logam dan non logam seperti
besi dan karbon dimana atom karbon ukuran lebih kecil dan
menyusup diantara atom besi sehingga terjadi medan tegangan.
'edangkan cacat titik substitusi terjadi pada larutan padat antara
logam dan logam dimana suatu atom logam menggantikan
kedudukan atom yang lain sehingga terjadi substitusi. -acat titik
ditunjukkan pada *ambar %0 di bawah ini.
*ambar %0 cacat titik
-acat titik substitusi ditunjukkan pada *ambar
%7 di bawah ini. -acat titik jenis ini terjadi substitusi
atom antara dua atau lebih unsur yang bercampur. <al
ini sering terjadi pada proses pengecoran logam. -acat
titik substitusi terjadi antara unsur logam dan logam
yang diameter atomnya relatif sama besar. 'edangkan
pada *ambar %0 di atas cacat titik interstisi serin
terjadi antara logam dan non logam dimana diameter
0=
atom interstisi relatif kecil dibanding diameter atom
dimana dia berada.
*ambar %7. -acat substitusi dan interstisi
IV.2 Cacat garis (line imperfection)
-acat garis dalam hal ini berupa
dislokasi.
#islokasi terdiri dari $
l. #islokasi sisi 2edge dislocation3
0. #islokasi ulir 2screw dislocation3
7. #islokasi campuran 2mi;ed dislocation3
#islokasi sisi adalah cacat kristal yang
berbentuk garis" satu dimensi dimana terjadi
pemutusan beberapa atom pada rantainya. 'eperti
ditunjukkan pada *ambar %8 di bawah. -acat garis
0:
dislokasi memiliki fenomena tersendiri selain sebagai
suatu cacat garis maka dislokasi akan memperlemah
logam. Namun disisi lain dislokasi dapat
meningkatkan kekuatan logam dengan cara terjadinya
perbanyakan dislokasi, sehingga dislkasi akan berlipat
ganda terjadi reaksi dislokasi.
/ika dislokasi terus bergerak dan pada akhirnya
mencapai permukaan maka dapat dikatakan terjadinya
deformasi plastis yang disebabkan terjadiya
sliding"pergeseran mencapai permukaan.
*ambar. %8 #islokasi sisi
Pada *ambar di atas ditunjukkan bahwa dislokasi sisi tegak
lurus bidang halaman. )esaran dan arah suatu pemutusan kisi
kristal dinyatakan dengan .ector )urgers 2b3. /adi pada dislokasi
sisi dicirikan dengan garis dislokasi tegak lurus .ector burger.
0A
#islokasi ulir adalah cacat garis dimana
pergerakannya seperti arah ulir, seperti pada *ambar %=
di bawah. #imana garis dislokasi sejajar dengan .ector
)urgers. Kebanyakan dislokasi yang ditemukan dalam
kristal dapat juga berbentuk dislokasi campuran.
*ambar %= 2a3 dislokasi ulir, 2b3 !ampak atas
#islokasi sisi, ulir, dan campuran.
ID.7 +acat *i(a%g (surface imperfection)
-acat bidang merupakan cacat dua dimensi dapat
berupa batas butir bersudut rendah (lo( angle grain
04
boundary), kembaran (t(inning), batas butir 2polikristal3
dan salah tumpuk 2stacking fault3.
)atas butir seperti pada polikristal merupakan
merupakan suatu kelemahan dari logam, jadi batas butir
merupakan suatu cacat bidang #emikian juga batas butir
yang bersudut rendah kekuatannya lebih rendah dari batas
butir biasa pada polikristal.
*ambar %:. -acat1cacat bidang
09
%&.) Cacat *olume (*olume imperfection)
-acat .olume adalah merupakan cacat kristal yang
berbentuk tiga dimensi. -acat ini sangat menurunkan kekuatan
logam dan lebih bersifat makro secara .isual seperti adanya pori1
pori, rongga udara, lubang, notch, goresan dan lain1lain. -acat
.olume cacat makro yang sangat berbahaya adalah berupa retak
2crack3. <al ini dikarenakan konsentrasi tegangan yang terjadi di
sekitar retak jauh lebih tinggi dari cacat .olume yang lainnya.
-acat .olume seperti yang ditunjukkan pada *ambar %A
di bawah ini adanya lubang dan notch yang dapat menciptakan
konsentrasi tegangan pabagian ujungnya. Konsentrasi tegangan
ini dapat menjadi awal dari perambatan retak dan pada akhirnya
dapat menyebabkan patah.
75

*ambar %A. cacat1cacat
.olume
7%
BAB '
SI,AT EKANIK LO1A
Pada bab D ini akan dibahas mengenai sifat mekanik
logam. 'eperti yang diketahu selain dari sifat mekanik,
logam memiliki beberapa jenis sifat lain seperti sifat fisik,
sifat kimia, dan sifat teknologi. Namun dalam bab ini lebih
banyak dibahas mengenai sifat mekanik. 'ifat mekanik loam
dapat berupa kekuatan, kekerasan, ketangguhan, keuletan,
70
kekakuan, modulus elastisitas. 'ifat mekanik sangat
dipengaruhi oleh beban luar baik secara elastis maupun
secara plastis.

D.% #eformasi Blastis dan Plastis
#eformasi adalah suatu perubahan bentuk dari
logam akibat ada beban luar. #eformasi dapat berupa elastis
2sementara3 atau plastis 2tetap3. #eformasi elastis secara
mikro terjadi pergeseran atom pada suatu sudut geser namun
rantai atomnya belum terputus. <al ini terjadi secara linier.
'ecara makro deformasi elastis terjadi perubahan bentuk
sementara selama beban bekerja. /ika beban ditiadakan
kembali kebentuk semula. 'edangkan deformasi plastis
terjadi pergeseran atom hingga terputusnya rantai atom. #an
secara makro terjadi perubahan bentuk tetap meskipun
beban yang bekerja ditiadakan. #eformasi elastis dan plastis
yang secara mikro ditunjukkan pada *ambar %4 di bawah
ini.
77
*ambar %4 #eformasi elastis dan plastis
D.0 Pengujian !arik 2tension test3
Pengujian tarik dilakukan pada sebuah mesin tarik.
Mesin tarik akan mencatat
l. )eban yang dialami logam
0. Perpanjangan yang dialami logam
<ubungan antara beban dan perpanjangan
78

*ambar %9 #iagram tarik
Keterangan $
@ merupakan garis lurus dimana pertambahan panjang
sebanding lurus dengan beban. 'ifat bahan disini mengikuti
hukiim <ooke yaitu $
& > -
Ao
P +o.
#imana $ & > perpanjangan
- > konstanta
&o > Panjang awal
P > beban
o > Penampang awal
7=
#imana $ c > l"B, dan B disebut modulus elastis
#ari mulai titik logam mulai mulur 2yielding3, mencapai titik
) sebagai beban maksimum dan akhirnya patah pada titik -.
)iasanya besaran yang dipakai adalah tegangan dan regangan.
!egangan2stress3 $
adalah beban persatuan luas penampang
> P"o I N"mm
0
J atau kgf"mm
0
sering disebut engineering stress atau
tegangan teknik
o adalah luas penampang awal yang merupakan
konstanta
e > regangan 2strain3 adalah perpanjangan persatuan
panjang dan sering disebut engineering strain atau regangan
teknik e > &"&o 263 atau mm"mm
&o > panjang ukur awal yang merupakan konstanta
Maka diagram tarik di atas dalam besaran dan e yang
bentuknya tetap sedangkan absis dan ordinatnya adalah dan e.
'eperti yang ditunjukkan pada *ambar 05 di bawah ini.
(MPa)
7:
*amb
ar 05
Kur.a
1 e
p > )atas proporsional yaitu tegangan
tertinggi dimana hubungan 1e
masih mengikuti hukum <ooke
, > )atas elatis, yaitu tegangan
tertinggi yang belum memberikan
regangan plastis
y > batas mulur 2yielding3, yaitu tegangan terendah
yang telah memberikan regangan plastis atau
tegangan yang mulai memberikan tegangan
plastis
7A
'ecara teoritis B berimpit dengan y. 'ering dinyatakan dengan
!.!' atau 5.0 yaitu y tegangan yang memberikan regangan
5.5% 6 atau 5.0 6
u > !egangan maksimum"ultimate atau kekuatan
tarik bahan adalah tegangan tertinggi yang bisa dialami oleh
bahan tersebut dan merupakan ukuran kekuatan hagam.
f > !egangan patah " fracture stress.
&uas bidang di bawah kur.a P 1 & merupakan ukuran energi
yang diserab"absorb oleh bahan PINJ ; 5 &ImJ. 'edangkan luas
bidang di bawah kur.a 1 e merupakan energi yang diabsorb
persatuan .olume bahan. IN"m
0
J ; e Im"mJ > . eINm"m
7
J.
'ebagian energi tersebut dikembalikan oleh bahan karena sifat
elastisnya yang ditunjukkan oleh B#+. Bnergi yang
dikembalikan ini disebut energi resilience elastis.
Bnergi yang diserab oleh logam tersebut merupakan ukuran
ketangguhan 2toughness3 logam tersebut.
,egangan ep merupakan ukuran liatnya suatu logam .
u adalah kekuatan tarik atau ultimate strength yang
merupakan ukuran kekuatan suatu logam.
#iatas B selalu terjadi regangan plastis, regangan terdiri dari $
regangan plastis ep dan regangan elastis eB.
,egangan elastis eB akan hilang apabila beban ditiadakan.
pabila beban sedemikian sehingga mencapai di #, kemudian
beban ditiadakan maka jarum penunjuk rnnengikuti garis
lurus ""@ yaitu garis #B. pabila beban dinaikkan lagi maka
jarum akan mengikuti garis B#. Pada peristiwa turun naik
tersebut di atas terjadi gejala -isterisis.
74
*ambar 0% kur.a tegangan1regangan dan hubunganya
*ambar 0% 'pesimen uji
Pada waktu penarikan terjadi $
l. #eformasi uniform 2seragam3 sebelum u
79
0. #eformasi setempat 2necking3 terjadi setelah mencapai u
7. Patah teradi pada tempat dimana penampangnya terkecil.
Tega%ga% (a% Rega%ga% se*e%ar%2a (s 3 )
(tr"e stress 3 tr"e strai%)
s > tegangan sebenarnya

s > Pi"i > Pi"o ; o"i = .o"i
Penarikan terjadi pada .olume konstan o.&o >
i.&i
o"i > &i"&o > 2 &o F &3" &o > % F e
s > 2lFe3
'edangkan $
adalah regangan sebenarnya atau true srain
=
= + + +

....
0
0 7
%
% 0 %
+
+ +
+
+ +
+o
+o +

+i
+i
=

d&i"&i > ln &i"&o &n 2%Fe3


= ln &i"lo > ln o"i > 0 ln do"di
<ubungan antara tegangan sebenarnya dan regangan sebenarnya
didekati diantaranya oleh persamaan paris
85
dan s Persamaan Paris s > k.
n
dimana H k > tegangan pada > % >
koefisien kekuatan
n > koefisien pengerasan
regangan
n > 5,=8 2cu lunak3, 5,%52baja 5,:63,
5,0:2baja lunak3
<ubungan anatar tegangan sebenarnya dan regangan
sebenarnya ditunjukkan pada *ambar 00 di bawah ini.

8%
e,

*ambar 00 kur.a hubungan s 3


#imana $
80
s > k.
n
, log s > log k.
n
, log s > log k F
n log
*ambar 07
kur.a log s1 log

D.7 Pengujian !ekan 2compression test3


c > 1 P" IN"mm
0
J
87
tanda minus menunjukkan arah pembebanan berlawanan
dengan arah pembebanan tarik. ?mumnya untuk logam tegangan
tekan lebih besar dari tegangan tarik. Namun pada prakteknya
tegangan tekan sering diasumsi sama dengan tegangan tarik.
Pada uji tekan tidak terjadi necking. ?ntuk bahan yang ulet terj
adi swelling dan untuk bahan getas materialnya sering pecah
seperti ditunjukan pada *ambar 08 di bawah. Pengujian tekan
lebih banyak terpakai pada disiplin ilmu !eknik 'ipil. 'edangkan
pada !eknik Mesin lebih cendrung kepada uji tarik.
*ambar 08 ?ji tekan
D.8 Pengujian &entur (bending test)
88
*ambar 0=
Pengujian lentur
M& > p"0. &0 > 0

+;. ; > 0

a. d;. ;
dimana
d > a.
d;,
;"; > m" %" 0b
> 0a

;
0
. d;
> 8 a"b m.

%l7 ;7l %" 0b


> % ":. ab
.
. m jadi $
m > : Mb"ab
.
8=
D.= Pengujian Puntir 2!orsion test3
*ambar 0:
Pengujian !orsi
Mt > .r.d
> .r.0r.dr r/ 0 . maks
> r", . maks.0r
0
.dr
> 0 maks", r
1
.dr
0 0 maks"8,32,
8
3
0 maks"832,
7
3, # > 0 , Mt > 2n" %:3
maks. #
7
maks > %: Mt" #
8
?ntuk silinder massif"pejal

8:
D.: Pe%g"4ia% t"m*"k5impact
Pengujian tumbuk"impak bertujuan untuk mempelajari
karakteristik bahan terhadap beban tiba1tiba"tumbuk. Pada
pengujian dinamis ini spesimen uji dengan ukuran standard
dijatuhi beban tiba1tiba oleh sebuah bandul pemberat dari suatu
ketinggian tertentu untuk mendapatkan energi potensial. 'eperti
ditunjukkan pada *ambar 0A di bawah.
*ambar 0A Pengujian impak
8A
da dua metode pengujian impak yaitu $
l. Metode -harpy $ Metode ini dilakukan dengan posisi benda uji
yang diletakan secara horizontal.
0. Metode Izod $ posisi benda uji diletakan secara .ertikal.
Pada pengujian impak terlihat fenomena baja ulet dapat
berubah menjadi *etas disebabkan oleh tiga hal $
%. danya beban tiba1tiba
0. !emperatur rendah 2cryogenic temperature3
7. danya notch" takik pada benda uji.
Ketiga kondisi di atas akan tampak jelas pada material
logam dengan sel satuan )--, sedangkan untuk material +--
fenomena di atas tidak begitu tampak.
'!6 Pe%g"4ia% lela.57atig"e
?ji lelah adalah salah satu u2i dinamik, dimana ciri
pembebanannya adalah beban bolak balik"berulang. )eban bolak
balik dapat berupa tariktekan, torsi, bending atau gabungan.
)eban fatigue terjadi pada kondisi elastis, yaitu sebelum beban
luluh 2yield3. +atigue didalam aplikasi teknik sangat sering
terjadi. #ari studi literatur menyebutkan lebih dari A5 6
kerusakan komponen !eknik disebabkan oleh fatigue. Pengujian
di laboratorium dilakukan dengan alat u2i fatigue guna
mengetahui ketahan fatigue" endurance limit suatu logam, mesin
fatigue dapat berupa $
!ension 1 compression
fatigue machine !orsional
fatigue machine
,e.ersed"repeated bending
fatigue machine !hree point
84
bending fatigue machine
+our point bending
,epeated torsion fatigue machine
*ambar 04 kur.a
tegangan1siklus
?ntuk mengetahui ketahan fatigue suatu logam sering
dilihat dari hubungan antara tegangan dan siklus. (ang disebut
dengan '1n cur.e atau Eohler diagram. Bndurance limit
khusunya untuk baja lunak lebih tampak pada asimtot kur.a
menunjukan ketahan lelah secara empiris ditunjukan dengan nilai
B > 0,34. u
89
#i mana $
B > tegangan endurance > ketahanan fatigue
u= !egangan maks i mum

*am
bar
09
ku.a
'1N
=5
Pada kur.a hubungan antara ' dan N pada *ambar 09 di
atas, terlihat dua jenis kur.a utuk dua jenis material yaitu
material baja lunak dan material non fero seperti aluminium
alloy. Pada kur.a baja lunak terlihat bahwa ketahanan
fatiguenya lebih jelas daripada material nonfero. #engan kata
lain ketahanan fatigue untuk material non fero tidak ada atau
tidak jelas. Karena ketahanan fatigue merupakan asimtotik
terhadap kur.a tersebut.
D.4 Pengujian mulur/Creep 3 4tress 0upture
?ji creep adalah uji statik untuk mengetahui kemampuan
mulur suatu bahan logam. #alam hal ini regangan 23 merupakan
fungsi dari waktu 2t3.
> f 2t3
*am
bar
75.?j
i
creep
=%
*ambar 7% kur.a U t
!egangan yang menghasilkan laju creep 5.5555%6 perjam
atau % 6 per %5555 jam atau % 6 per %55555 jam dapat disebut
kekuatan mulur 2creep3. (ang pertama dipakai untuk material
motor jet sedangkan yang kedua dipakai untuk material turbin
uap.
Pengujian stress rupture adalah pengujian creep yang dilakukan
pada temperatur tinggi hingga patah, sehingga dengan temperatur
tinggi laju creepnya tinggi.
=0
!abel 7. Perbandingan creep dan stress rupture
creep 'tress rupture
%.?ntuk mencari waktu untuk
l. ?ntuk menentukan laju mematahkan pada beban
mulur minimum pada nominal tertentu pada temperatur
beban rendah tinggi
0. total strain 5,= 6 0. !otal strain sampai =5 6
7. waktu 0555 1 %5555 j am 7. waktu %555 /am
<asil pengujian stress rupture di plot pada skala log seperti
pada *ambar 70 di bawah di bawah ini.
=7
*ambar 70 beberapa kur.a stress rupture
D.9 Pengujian Kekerasan (hardness test)
Kekerasan adalah ukuran ketahanan logam terhadap
deformasi plastis. #eformasi plastis dalam hal ini dapat berupa
goresan, penekanan dan secara dinamik. &ogam yang kuat
biasanya diikuti oleh kekerasan yang meningkat, sebaliknya
logam yang tidak kuat biasanya lunak. Namun logam yang
sangat keras biasanya getas dan hal ini tidak baik dalam sifat
mekaniknya.
Pengujian kekerasan dengan penekanan terdiri dari $
1 )rinell
1 ,ockwell
=8
1 Dickers
1 Micro hardness test
1 Meyer
Metode dengan goresan $ metode ini dahulu menggunakan skala
Mohs sebagai indikator kekerasan. #imana skala % s"d %5
digunakan untuk angka kekerasan material yang paling lunak
yaitu talk"powder dengan skala % hingga intan dengan skala %5.
Metode ini sangat kuantitatif sekali.
Metode dinamik $ !erkenal dengan metode 'hore 'cleroscope,
yaitu metode dengan pantulan bola baja 2rebound3 ke
permukaan benda uji.
*ambar 77. metode 'hore 'cleroscope
==
Metode )rinell $
P
#
*ambar 78 Pengujian )rinnel
)<N > P" Ikgf"mm
.
J
&uas bidang penekanan > = x # ; h
h > #"01 C

> #"0 1
0
0
0
0
3 2 3 2
d 5

dimana $ # > diameter bola
=:
d > diameter bekas penekanan yang diukur
dibawah mikroskop
> #"01 V
0 0
d 5 = 1/2 (D-
0 0
d 5
)
&uas = 0 " 5

(D-
0 0
d 5
)
)<N > 0 0
0
2 d 5 5
P
5

Metode ini dilakukan dengan suatu alat uji dengan cara


penekanan dengan menggunakan indentor bola baja atau bola
karbida. #iameter bola baja bias %5,A, = mm dengan beban P >
75 #
0
untuk baja dan P > = #
0
untuk bukan baja. )iasanya beban
yang digunakan 7555 kgf, %=55 kgf dan =55 kgf. Indentor bola
karbida biasanya digunakan untuk material logam yang sangat
keras seperti baja karbon tinggi, baja tahan aus dan sebagainya.
Metode ,ockwell $
Metode ini menggunakan indentor kerucut intan atau
bola baj a. Metode ini lebih efisien dari metode lain. Indentor
kerucut intan lebih cocok untuk material keras sedangkan bola
baja lebih cocok untuk material yang lebih lunak. )eban yang
diberikan terdiri dari beban minor"awal sebesar 7 kgf yang
gunanya untuk memecah lapisan tipis yang ada dipermukaan
benda uji. Kemudian dilanjutkan dengan beban mayor"utama
sebesar %5 kgf, %= atau 8= kgf.
=A
*ambar 7= ?ji
,ockwell
!abel 8. skala pengujian ,ockwell
'kala Penekanan )eban 2kgf3 Earna skala
), ,)
-,,c
)ola baja %"%: inch
Intan
%55
%=5
Merah
<itam
,,a Intan :5 <itam
# Intan %55 <itam
B )ola baj a %"4 inch %55 Merah
+ )ola baja %"%: inch :5 Merah
* )ola baja %"%: inch %=5 Merah
< )ola baja %"4 inch :5 Merah
K )ola baja %"4 inch %=5 Merah
=4
& )ola baja
%
/4 inch :5 Merah
M )ola bajaS"8 inch %55 Merah
P )ola bajaS"8 inch %=5 Merah
, )ola baja
%
"0 inch :5 Merah
'
)ola bajaS"0 inch
.
%55 Merah
D )ola bajaS"0 inch %=5 Merah
eto(e 'ickers 8
Metode ini menggunakan indentor pyramid intan yang
dipasang pada suatu alat uji Dickers. Metode ini cukup teliti
namun kurang efisien. da juga metode mikro Dickers dengan
beban kurang dari %5 kgf. ?ntuk makro Dickers beban yang
digunakan ber.ariasi mulai dari %5,75,=5,%55,dan %05 kgf.
*ambar 7=.
Pengujian Dickers
=9
&uas penampang penekanan >
o
d
:4 sin 0
0

mm
0

D<N > P" Ikgf"mm
0
J
> %,4=8 0
d
P
I kg f"mm
0
J
dimana $ d > diameter rata1rata
icro Har(%ess test
Pengujian kekerasan mikro bertuluan untuk mengetahui
kekerasan suatu fasa dari logam uji. lat uji kekerasan mikro
biasanya dilengkapi dengan mikroskop metalurgi. 'ehingga
sebelum melakukan uji kekerasan terlebih dahulu diamati
struktur mikro dan fasa yang akan di uji.
Metode Knoop 2K<N3
K<N > P"p
*ambar 7:
Pengujian kekerasan
:5
#imana $ P > beban 2kgf3
p > &uas penekanan
& > Panjang diagonal terpanjang - > konstanta
eto(e e2er (kekerasa% e2er)

dimana $ Pm >
0 0
8
d
P
r
P

=

MeyerWs law > P > k. d
n
P > beban 2kgf3
d > diameter
n > eksponen Meyer
k > konstanta kekuatan
:%
H"*"%ga% A%tara Kekerasa% (a% Kek"ata%
Xu > =55. )<N lb"in
0
?ntuk baja karbon biasa dikeraskan dan untuk baja paduan
medium
Xu > %"7 Pm > 5, 7 7 Pm 2kgf"mm
0
3
)ahan di atas yang tidak di strain hardened
Xu > 8A5. )<N lb"in
0

!idak berlaku untuk logam lain
BAB 'I
DISLOKASI DAN EKANISE PEN1UATAN
:0
'eperti yang dijelaskan pada )ab1)ab sebelumnya bahwa
dislokasi merupakan salah satu cacat kristal berupa garis. #engan
adanya cacat ini akan menurunkan kekuatan logam. Namun
dislokasi tidak bisa dihilangkan" dihindari namun hanya bisa
dikurangi. 'eandainya suatu kristal logam dapat dibuat tanpa
dislokasi, maka kekuatan mulurnya dapat %": #ari modulus
elastisnya atau %5551%5.555 kali kekuatan mulur kristal dengan
dislokasi. Material ini baru dapat dibuat dalam ukuran kecil
berupa serat yang disebut wisker. Kristal logam biasa dapat
mengandung dislokasi sebanyak %5
=
1 %5
4
cm"cm
7
meskipun telah
dianil"dilunakan. /ika logam dideformasi plastis dengan
pengerjaan dingin maka dislokasi akan meningkat"berlipat ganda
mencapai %5
%%
1%5
%7
cm"cm
7
. <al mil karena terjadi reaksi
dislokasi sehingga terjadi perbanyakan dislokasi. #islokasi yang
sudah ada bergerak dan dengan adanya penghambat"obstacle
yang menyebabkan penggandaan dislokasi. <al ini sejalan
dengan teori +rank read mengenai perbanyakan dislokasi. Model
Perbanyakan dislokasi +rank ,ead diterangkan sebagai berikut $
:7
*ambar 7A Model dislokasi +rank ,ead
#islokasi merupakan cacat garis pada kristal logam yang
merupakan pemicu dari setiap mekanisme penguatan logam. /adi
dasar dari teori penguatan logam tidak bias dilepaskan dari
dislokasi. <anya saja pergerakan dislokasi dalam rangka untuk
memperbanyak diri seperti yang diterangkan oleh +rank ,ead
sering kali penghambatnya banyak cara seperti yang diterangkan
selanjutnya.
DI.% Penguatan ,egangan (strain $ardening)
Penguatan regangan atau strain hardening adalah
fenomena dimana logam yang ulet menjadi lebih keras dan kuat
akibat deformasi plastis atau cold working. Kadang1kadang
untuk menyatakan tingkat deformasi plastis dinyatakan dalam 6
pengerjaan dingin 26 -E > cold working3H
6 -E =
Ao
A Ao %
; %55
dimana $ o adalah penampang awal, % adalah penampang
setelah diseformasi plastis.
+enomena penguatan regangan didasarkan pada interaksi
dari medan regangan dislokasi. Kerapatan dislokasi di dalam
logam akan meningkat seiring dengan adanya deformasi plastis
atau pengerjaan dingin. kibatnya jarak antar dislokasi semakin
rapat sehingga dislokasi akan bertemu satu sama lain sehingga
akan menyebabkan reaksi dislokasi dan akhirnya dislokasi
menjadi bertambah. kibatnya penguatan akan terjadi. 'eperti
ditunjukkan pada *ambar 74 di bawah.
:8
*ambar 74. Kekuatan luluh beberapa jenis material
DI.0 Penguatan #engan Penghalusan )utir
'alah satu metode penguatan pada logam dengan
memperkecil "memperhalus butir struktur mikronya. <ubungan
:=
antara kekuatan luluh dan diameter butir dijelaskan oleh
persamaan <all Petch berikut $
Xy > Xi F kd
1%"0
dimana Xy adalah kekuatan luluh, Xi dan k adalah konstanta
bahan dan d adalah diameter butir. /ika diameter d diperkecil
maka Xy akan meningkat sesuai dengan persamaan di atas.
)utir yang semakin kecil akan memperbanyak batas butir,
sehingga batas butir akan menghambat gerakan dislokasi. /uga
akibat banyaknya batas butir akan merubah arah bidang slip
sehingga tidak mudah slip artinya tidak mudah terdeformasi.
'eperti yang ditunjukkan pada *ambar 79 di bawah.
1am*ar /9
Pe%g"ata% *atas
*"tir
::
'I! / Pe%g"ata% Lar"ta% Pa(at (solid solution
strengthening)
Penguatan ini disebabkan oleh impurities atom dari
pemaduan logam sehingga terjadi larutan padat substitusi atau
interstisi. &ogam yang murni akan bersifat lunak dan lemah.
#engan adanya larutan padat akan meningkatkan kekuatan dan
kekerasan.
&ogam paduan akan lebih kuat dari logam murni
disebabkan oleh impuritis atom pemadu yang dapat
menimbulkan regangan elastis di medan antar kisi. Medan antar
kisi berinteraksi antara dislokasi yang ada dan impurities atom.
kibatnya gerakan dislokasi menjadi terhambat sehingga terjadi
reaks dislokasi yang memicu terjadinya perbanyakan dislokasi.
Penguatan larutan padat substitusi dan interstisi ditunjukkan
pada *ambar 85 dan 8% di bawah.
:A
*ambar 85 2a3 medan regangan kisi tarikan pada atom akibat
Interstisi atom,
2b3 munculnya dislokasi sisi
*ambar 8% 2a3 regangan tekan"tolak atom substitusi antar kisi,
2b3 timbulnya dislokasi dislokasi sisi diantara impurities atom

DI.8 Penguatan +asa kedua (4econd P$ase $ardening)
Penambahan unsur paduan pada suatu logam sering kali
menghasilkan pula fasa kedua yang berupa senyawa. 'ebagai
contoh besi yang dipadu dengan karbon akan memiliki fasa ferit
dan senyawa +e7- 2simentit3. +asa ferit bersifat lunak dan ulet,
sedangkan senyawa +e7- bersifat sangat keras dan rapuh.
#ari aspek mikro, maka gerakan dislokasi yang relatif
mudah pada fasa ferit akan terhambat oleh fasa +e7-. #engan
demikian jelaslah bahwa baja yang kadar karbonnya lebih tinggi
akan bersifat lebih keras karena fasa simentitnya relatif lebih
:4
banyak. Mekanisme penguatan oleh fasa kedua semcam ini
disebut penguatan fasa kedua.
DI. = Penguatan endapan (precipitation hardening)
?saha penguatan dengan +asa kedua seperti dijelaskan
sebelumnya dapat ditingkatkan lagi dengan mengusahakan agar
fasa kedua yang terjadi berbentuk halus dan tersebar merata.
Penguatan dengan adanya endapan jenuh pada suatu
paduan seperti % 1 -u, atau tembaga1beryllium. #imana larutan
padat jenuh sebagai fasa kedua akan terjadi bila suatu paduan
tersebut dipanaskan pada suatu temperature ele.asi dan
kemudian di Yuench kedalam air. 'eperti pada l 1-u , endapan
jenuh -ul0 terbentuk dalam keadaan jenuh.
DI.: Penguatan dispersi 2partikel halus3
Penguatan dispersi terjadi pada proses metallurgi
serbuk"powder metalurgi. #imana proses kompaksi yang diikuti
oleh proses sintering dilakukan kepada pencapuran serbuk keras
kepada serbuk matriks yang bersifat ulet. kibatnya partikel
keras tadi akan memicu gerakan dislokasi dan menghambat
gerakannya. kibatnya terjadi reaksi dislokasi dan terjadilah
perbanyakan dislokasi. 'ehingga kekerasan dan kekuatannya
menjadi meningkat. -ontohnya logam 'P 2sintered aluminum
product3 yang dibuat dari serbuk aluminium yang dicampur
dengan partikel l0@7 yang kemudian diproses dengan
metalurgi serbuk. 'ifat mekanik 'P akan lebih unggul dari
pada paduan l, khusunya pada suhu yang relatif tinggi.
DI.A Penguatan martensit
:9
Penguatan dengan metode ini terjadi ketika material baja
yang memiliki kadar karbon relatif tinggi dilakukan proses
Yuenching" pendinginan tiba1tiba ke dalam media yang memiliki
yang laju pendinginannya cepat seperti air. )aja yang dipanaskan
hingga suhu austenit ditahan 2holding time3 lalu dicelupkan ke
dalam air. <al ini terjadilah tranformasi fasa dari P 2austenit3
yang +cc menjadi martensit )-! dengan mekanisme geser.
+asa martensit ini sifatnya keras dan getas. 'ehingga untuk
mengurangi kegetasannya sering dilakukan proses lanjutan
seperti proses temper. +asa yang keras ini akan menghambat
gerakan dislokasi.
DI.4 Penguatan !eksture
Penguatan ini sering disebut juga preferred orientation.
!erjadi pada logam yang mengalami deformasi yang besar
seperti pada proses roll atau penarikan kawat 2wire drawing3.
Pada proses ini akan terjadi orientasi butir yang terarah pada arah
regangan maksimum. &ogam yang orientasi kristal1kristalnya
mengarah tertentu ini dikatakan memiliki tekstur kristalografis.
Mengingat orientasinya yang tertentu tadi, maka logam
tersebut tidak lagi bersifat isotrop, melainkan justru bersifat
anisotrop, khususnya dalam hal kekuatannya.
!ekstur yang terjadi akibat proses pembentukan disebut
tekstur deformasi. Proses rekristalisasi akan membentuk tekstur
yang lain lagi yang disebut tekstur rekristalisasi.
'ifat anisotropi karena adanya tekstur ini telah dengan
sengaja dapat dimanfaatkan pada berbagai penggunaan. 'ebagai
contoh profil paduan aluminium hasil proses ekstrusi
diusahakan agar mempunyai tekstur K%%%L yang akan memiliki
kekuatan yang lebih tinggi dari pada tekstur K%55L. )eberapa
jenis penguatan dperlihatkan pada *ambar 80 di bawah ini.
A5
A%
*ambar 80 2a3. penghalusan batir 2b3 penguatan regangan 2c3
larutan padat dan presipitasi 2d3 disperse 2e3martensit 2f3 tekstur
BAB 'II
DI,,USI
Proses diffusi adalah fenomena perpindahan massa
material oleh gerakan atom. <al ini dapat terjadi baik pada fasa
cair, gas ataupun padat.
+enomena diffusi ditunjukan dengan menggunakan
pasangan difusi (diffusion couple) yang dibentuk dengan
penggabungan dua batang logam yang berbeda bersama1sama
dimana kedua permukaan dihubungkan seperti digambarkan
untuk tembaga dan nikel pada *ambar 87 !erlihat suatu
gambaran skematik posisi atom dan komposisi pada
penampangan bidang berhadapan. Kedua logam yang
berhubungan ini dipanaskan untuk waktu yang lama pada tingkat
temperatur tertentu tetapi dibawah temperatur cair kedua
material. nalisa kimia akan tampak seperti ditunjukkan pada
*ambar 88. <asil ini menunjukkan atom tembaga berpindah atau
berdifusi ke dalam nikel dan sebaliknya nikel berdifusi kedalam
tembaga. Proses ini dimana atom dari satu logam berdiffusi ke
logam lain dinamakan interdiffusi atau diffuse impurity . #ifusi
A0
juga terjadi pada logam murni tetapi semua atom berpindah
posisi pada jenis yang sama dan disebut dengan self diffusion.
*ambar 87 Pasangan diffusi tembaga dan nikel sebelum
dipanaskan
A7
1am*ar 00 Pasa%ga% (i77"si tem*aga (a% %ikel Setela.
(ipa%aska%
#ari gambaran secara atom, diffusi sebagai perpindahan
atom satu sisi kisi 2lattice site3 ke sisi kisi yang lain,
kenyataannya atom dalam material padat bergerak tetap atau
konstan, dengan cepat mengalami perubahan posisi. #ua syarat
terjadinya perpindahan atom adalah
%. <arus ada tempat ber$adapan yang kosong
0. tom harus mempunyai energi yang cukup untuk
memutuskan
A8
Ikatan dengan atom tetangganya dan kemudian
menyebabkan terjadinya distorsi kisi selama perpindahan.
plikasi teknik dari fenomena diffusi sering ditemui seperti
pada proses pengerasan permuon kaan pada roda gigi atau sering
disebut proses karburisasi. #imana atom karbon terdiffusi ke
permukaan sehingga mengakibatkan permukaan roda gigi
menjadi keras dan tahan aus.
?ntuk diffusi pada keadaan stedi, maka fluks diffuse diatur
oleh hukum +icks yang berbunyi H

/ > 1#
dx
dC
dimana H # > koefisien diffusi
dan
67 6A
C7 CA
x
C
dx
dC

= =
adalah gradient konsentrasi 'eperti yang
ditunjukkan pada *ambar 8= di bawah ini
A=
*ambar 8= diffusi
keadaan stedi
A:
BAB 'III DIA1RA ,ASA
KESETIBAN1AN
Paduan logam pada setiap komposisi dan temperatur tertentu
akan terdiri dari fasa atau campuran fasa tertentu. <ubungan antara
fasa1fasa yang setimbang dalam suatu system dengan temperatur dan
komposisi biasanya dinyatakan dalam suatu ZpetaZ atau diagram.
Karena itu diagram yang terbentuk disebut diagram fasa yang kadang1
kadang disebut dengan diagram kesetimbangan. #iagram fasa sangat
penting gunanya untuk mempelajari sifat1sifat logam, karena dapat
mengetahui adanya fasa1fasa tertentu yang dengan sendirinya
mempunyai hubungan yang langsung dengan sifat mekanik suatu
logam.
#engan demikian untuk suatu kondisi tertentu dan komposisi
tertentu dapat dianalisa gambaran fasa1fasa logam yang disebut
struktur mikro.
'IIL# Kai(a.3kai(a. 7asa
+>-1PF0
#imana $ + > derajat kebebasan
AA
- > banyaknya komponen
> banyaknya fasa pada system
yang berada dalam Kesetimbangan.
'uatu fasa adalah suatu bagian dari system yang secara fisik
berbeda dan memiliki sifat mekanik dan kimia yang homogen.
)eberapa tingkat keadaan keadaan dari suatu zat seperti gas, cair dan
padat membentuk fasa yang berbeda. *as dan cair selalu membentuk
fasa tunggal, tetapi pada fasa padat memungkinkan komposisi1
komposisi kimia dan kristal1kristal yang berbeda. <al tersebut
menyebabkan keadaan padat dari logam terdiri dari beberapa fasa.
)ahkan untuk komposisi yang sama tetapi struktur kristalnya berbeda
menghasilkan fasa yang berbeda pula.
Komponen dari suatu system dapat berupa unsure, ion atau
senyawa. #alam system es1air1uap komponenya adalah <05. #alam
system -u1Ni, komponenya adalah -u dan Ni. !etapi dalam system
%0571-r057 kedua oksida tersebut merupakan komponen. #alam
system +e1-, besi dan grafit adalah komponen, tetapi untuk
memudahkan menganalisa kadang1kadang dipilih sebagai komponen
adalah +e dan +e7-.
Dariabel dari suatu system adalah temperatur ! dan tekanan
P. 'edangkan derajat kebebasan dari suatu system tidak mungkin lebih
kecil dari 5,
.tl%1%
dan ini berarti jumlah fasa dalam suatu system yang berada
dalam kesetimbangan senantiasa terbatas.
#iagram fasa dikelompokan berdasarkan jumlah
komponennya. Komponen tunggal membentuk diagram uner,
dua komponen membentuk diagram biner, sedangkan tiga
komponen membentuk diagram terner dan Yuarterner, dan
seterusnya.
'istem Komponen tunggal
Pada system komponen tunggal tidak terdapat .ariabel
komposisi. Dariabel yang ada hanyalah temperatur dan tekanan.
'eperti pada *ambar DII& l . !ekanan di plot sebagai absis
A4
seangkan temperatur sebagai ordinat. #ari diagram tersebut
terlihat bahwa besi pada temperatur dibawah 9%5
[
- membentuk
besi X 2)--3, di atas 9%5
[
- membentuk besi P2+--3, sedangkan
diatas %8%5
[
- bertransformasi menjadi besi Q2)--3. /ika tekanan
dinaikkan, temperatur transisi a1111 y menjadi turun, sedangkan
temperatur transisi y1111 4 naik.
*ambar DII& % diagram uner dari besi
#iagram +asa )iner
'istem dua komponen menghasilkan diagram fasa biner.
#isamping temperatur dan tekanan, .ariabel yang lain untuk
setiap fasa adalah komposisi. !etapi diagram fasa biasanya
dibuat pada tekanan atmosfir, sehingga yang tertera pada
diagram adalah temperatur 2sebagai sumbu tegak3 dan komposisi
2sebagai sumbu datar3. )erdasarkan hal tersebut, maka kaidah
fasa mengalami perubahan sebagai berikut H
+ > -1 P F l
A9
)erdasarkan kelarutan logam satu terhadap logam lain,
diagram fasa biner dibagi menjadi H
l. #iagram fasa dimana pemaduan antara logam dan )
menjadikan larut sempurna dalam keadaan padat maupun cair.
F ) 111111 - dimana - $\ $\ ). -ontoh dari system tersebut
adalah pemaduan antara -u1Ni, g1u, *e1'i, %0571-r057.
*ambar DII&0 #iagram fasa %0571-r057
0. #iagram fasa dimana pemaduan antara logam dan )
menjadikan larut sebagian dalam keadaan padat. F ) 11111 S
seperti yan ditunjukkan padadiagram fasa Pb 1 'n pada *ambar
DII&7 berikut
45
*ambar DII&7 #iagram fasa Pb1'n
7. #iagram fasa dimana pemaduan antara logam dan ) tidak
larut dalam keadaan padat. F) 111111F).
)
*ambar DII&8 #iagram fasa yang tidak larut #alam keadaan
padat
4%
'III!$ Diagram ,asa ,e3+ (a% ,e3,e/+
#iagram fasa .ini merupakankan superposisi dari ketiga
tipe diagram fasa di atas. 'eperti pada *ambar DII&'
*ambar DII&' #iagram fasa +e1+e7-
DIII. 7 Pri%sip Le&er Arm
40
*ambar DII&: Prinsip &e.er rm dalam paduan
6 Padat 26 c3 >
)-"- ; %55 6
> ; 6 6 cair >
)"- ; %55 6
> y 6
!otal > ; F y > %55
6
/ika kelarutan padatnya terbatas dan perbedaan titik cairnya
tidak terlalu besar perbedaannya maka diagram yang terbentuk
akan mengandung reaksi fasa eutektik seperti yang ditunjukkan
pada diagram fasa Pb1'n di atas.
47
,eaksi fasa eutektik berlangsung sebagai berikut $
1111111111 $L1 a F \y
,eaksi seperti di atas dapat pula terjadi pada tingkat keadaan
padat seluruhnya seperti ditunjukkan oleh reaksi fasa berikut $
y
]]]]]]]]]]L
a
F 5
,eaksi di atas disebut reaksi fasa eutectoid
/ika titik1titik cair dari kedua komponen sangat besar
perbedaannya, maka diagram fasa yang terbentuk akan
mengandung reaksi fasa peritektik. 'eperti yang ditunjukkan
pada *ambar DII&A seperti diagram fasa g1Pt.
*ambar DII&A #iagram fasa
g1Pt menunjukkan ,eaksi
fasa peritektik
,eaksi fasa peritektik berlangsung sebagai berikut $
L + g --------------- a
48
#isamping reaksi peritektik, reaksi yang sejenis yang
melibatkan keadaan padat seluruhnya disebut reaksi peritektoid.
#an berlangsung sebagai berikut$
a
+ (3 ----------- ..
!eaksi "asa #utektik
*ambar
DII&4 ,eaksi
fasa eutektik
,eaksi fasa eutektik dimana & tahap II setelah titik 8
a F , terjadi pada titik 8 dan terjadi pada
!ahap I 2sebelum titik 83 $
4=
8 a 2proeutektik3 ]
~o Zo x %55 6 > A= 6 6
-air > %55 6 1 A= 6 > 0=6
!ahap %% 2setelah titik 83 $
6 aS 2eutektik3 =
Ao Zo x 0=6>46
6 \7 >0=6146
>%A6
a total > A=6F 4 6 > 476
!eaksi fasa eutectoid
,eaksi fasa eutektod terjadi bila
( ]]]]]] 1 7^
a
+ (3
4:
*ambar DII&9
,eaksi fasa
eutektoid
,eaksi fasa eutektoid dimana tahap II setelah titik 8
(
]] N
a + 2i terjadi pada titik 8 dan terjadi pada
!ahap I 2sebelum titik 83 $
Io-g
6 a 2proeutektoid3 = 10 - 5 x 100 l o
> 85 6
6 -air > %55 6 1 85 6 > :56 !ahap %% 2setelah titik
83 $
051%5
6 aS 2eutektoid3 >
051=
; :5 6 > 85 6 6 27
>:561856 >056
a total > 856F 856 > 456
!eaksi fasa peritektik
4A
*ambar DIII. %5
,eaksi fasa
peritektik
,eaksi fasa peritektik dimana a F&11111111 2i terjadi
pada titik 8 dan terjadi pada tahap II setelah titik 8
!ahap I 2sebelum titik 83$
45175
6 a 2proeutektik3 > 45 ] 05; %55 6 > 45 6
6 -air > %55 6 1 45 6 > 05 6
!ahap %% 2setelah titik 83 $
a
F & ]]]]]]
j
R
a
?

0o[ro 05
44
a $ & > 2451:53 $ 2:51053 > 0$8 > % $ 0
a > %"R.&>%"R;056>%56
/adi aS F & 1111120563 2%563 27563
a total > 6a16cS>456FS%56 > A56 6 27 >%5561A56 >756
BAB I: LO1A DAN PADUANN;A
49
&ogam dan paduannya adalah salah satu material !eknik
yang porsinya paling banyak diperlukan dalam kegunaan !eknik.
/ika diperhatikan komponen mesin, maka sebagian besar sekitar
456 dan bahkan lebih terbuat dari logam. 'elebihnya digunakan
material non logam seperti keramik, glass, polimer dan bahkan
material maju seperti komposit. ,
Material logam dikelompokan men jadi 0 kelompok yaitu
logam besi (ferrous) dan non besi (nonferrous). &ogam besi
berdasarkan komposisi utama terdiri dari baja (steel) dan besi cor
(cast iron). 'edangkan logam non besi tergolong untuk semua
logam yang komposisi uatamnya bukan besi.
Pada pemakaian !eknik material logam disesuaikan
dengan karakteristik yang diinginkan. Karakteristik tersebut
sesuai dengan bagaimana !eknik pembuatan logam tersebut serta
!eknik pabrikasinya atau proses produksinya. )eberapa proses
produksi didalam pengerjaan logam
%. !eknik pembentukan logam (forming) 9 !eknik ini
dilakukan dengan cara deformasi plastis baik dilakukan
secara dingin 2cold (orking) maupun secara panas ($ot
(orking). Proses1proses tersebut seperti H Proses tempa
(forging), roll (rolling), ekstrusi (extrusion), penarikan
(dra(ing9(ire dra(ing, tube dr(ing, deep dra(ing).
0. !eknik pengecoran logam (casting) 9 #engan melakukan
pencairan logam dan menuangkannya ke dalam suatu
cetakan 2mold3 hingga membeku. Proses ini dapat
dilakukan dengan banyak cara seperti cetakan pasir 2sand
casting3, cor dengan tekanan (die casting), cetakan lilin
(in*estment), sentrifugal dan sebagainya.
7. !eknik metallurgi serbuk 2powder metallurgy3 $ !eknik ini
dilakukan dengan mencampur serbuk logam dam bentuk
serbuk kemudian dilakukan kompaksi sambil dipanaskan.
8. !eknik pengelasan ((elding) 9 !eknik mil dilakukan
dengan menyambung dua bagian atau lebih logam dengan
cara mencairkan kedua ujung logam yang akan
disambung, sehingga terjadi ikatan metallurgi.
95
IC1% Paduan )esi 2ferrous3$
'eperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa paduan besi
terdiri dari baja dan besi cor. 'ecara lengkap diterangkan pada
*ambar IC. l di bawah.
*ambar IC. % klasifikasi logam
Ba4a (a% Pa("a%%2a
)aja adalah paduan utama antara besi dan karbon serta
beberapa elemen pemadu yang lain seperti NM, ', dan P dalam
persentase yang sedikit. Kandungan karbon normalnya kurang
dari % 6. )aja yang dengan komposisi diatas disebut dengan baja
plain. Namun komposisi baja sesuai dengan kebutuhkan
diperlukan unsur1unsur lain seperti Ni, -r,Mo,D dan lain1lain. /ika
paduanpaduan tambahan ini persentasenya tinggi melebihi %06
9%
maka baja tersebut dikatakan sebagai baja paduan tinggi.
)erdasarkan kandungan karbon *a4a (ikelompoka% ma%4a(i
*a4a kar*o% re%(a. (lo( carbon steel), *a4a karo% se(a%g
(medium carbon steel) (a% *a4a kar*o% ti%ggi ($ig$ carbon
steel).
7a2a karbon renda$
)aja ini dengan komposisi karbon kurang dari 0 6. +asa
dan struktur mikronya adalah ferit dan perlit. )aja ini tidak bisa
dikeraskan dengan cara perlakuan panas 2martensit3 hanya bias
dengan pengerjaan dingin. 'ifat mekaniknya lunak, lemah dan
memiliki keuletan dan ketangguhan yang balk. 'erta mampu
mesin (mac$inability) dan mampu lasnya ((eldability) balk.
/enis baja ini cocok untuk baja profil, bodi mobil serta
lembaran baja yang sering digunakan untuk pipa,
bangunan,jembatan dan kaleng minuman. )erdasarkan
komposisinya baja ini memiliki sifat mekanik sebagai berikutH
!abel IC. l sifat mekanik baja karbon rendah
Kekuatan luluh
6y 2psi3
Kekuatan tarik
6u 2psi3
Keuletan
e 263
85.55520A=MPa3 :555514555528%=1==5 MPa3 0=
/enis lain dari baja paduan rendah ini adalah baja paduan
kekuatan tinggi 2<'&> high strength low aalloy3. )aja ini
mengandung elemen pemadu lain seperti tembaga 2cu3,
.anadium2.3, nikel2Ni3, dan molybdenum2Mo3 sebanyak %5 6
2berat3. )aja ini dapat ditingkatkan kekerasannya dengan
perlakuan panas. Kekutan luluhnya dapat melebihi A5555 psi 2845
MPa3. )aja ini juga masih ulet, dapat dibentuk dan dimesin. 'iafat
90
lain juga memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dari baja
karbon biasa. -ocok untuk bajana tekan, tower, jembatan dan
balok penyangga bangunan3.
7a2a :arbon 4edang
)aja memiliki komposisi karbon antara 5,0 1 5,= 6 -
2berat3. #apat dikeraskan dengan perlakuan panas dengan cara
memanaskan hingga fasa
austenit dan setelah ditahan beberapa saat didinginkan dengan
cepat ke dalam air atau sering disebut dengan Yuenching untuk
memperoleh fasa yang keras yaitu martensit. &alu di temper
untuk meningkatkan ketangguhannya. )aja ini terdiri dari baja
karbon sedang biasa 2plain3 dan baja mampu keras. Kandungan
karbon yang relati.e tinggi itu dapat meningkatkan
kekerasannya. Namun tidak cocok untuk di las, dengan kata lain
mampu lasnya rendah. #engan penambahan unsur lain seperti
-r, Ni dan Mo lebih meningkatkan mampu kerasnya. )aja ini
lebih kuat dari baja karbon sedang biasa dan cocok untuk
komponen mesin, roda kereta api 2railway wheel3, roda gigi
2gear3, poros engkol 2crankshaft3 serta komponen struktur yang
memerlukan kekuatan tinggi, ketahanan aus, dan tangguh.
$a%a &ar'on (inggi
)aja karbon tinggi memiliki komposisi antara 5,: 1%,8 6
-2berat3. Kekerasan dan kekuatannya sangat tinggi, namun
keuletannya kurang. )aja ini cocok untuk baja perkakas, dies
2cetakan3, pegas, kawat kekuatan tinggi dan alat potong yang
dapat dikeraskan dan ditemper dengan baik. )aja ini terdiri dari
baja karbon tinggi biasa dan baja perkakas. Khusus untuk baja
perkakas biasanya mengandung -r, D, E, dan Mo. #alam
pemaduannya unsure>unsure tersebut bersenyawa dengan karbon
menjadi senyawa yang sangat keras sehingga ketahanan aus
97
sangat baik. 'enyawa1senyawa tersebut seperti Cr
07
C
:
,

v
8
-
7
,

dan
E-.
alloys3
)aja paduan tinggi terdiri dari baja tahan karat dan baja tahan
panas 2super
$a%a (ahan &arat (stainless steel)
)aja ini memiliki ketahanan korosi yang baik, terutama
pada kondisi atmosfer. ?nsur utama yang meningkatkan korosi
adalah -r dengan komposisi paling sedikit %% 62berat3.
Ketahanan korosi dapat juga ditingkatkan dengan penambahan
unsur Ni dan Mo.
)aja tahan karat dibagi menjadi 7 kelas utama yaitu jenis
martensitik, feritik dan austenitik. /enis martensitik dapat
dikeraskan dengan menghasilkan fasa martensit. )aja tahan karat
austenitik memiliki fasa y 2austenit3 +-- baik pada temperatur
tinggi hingga temperatur kamar. 'edangkan yang jenis feritik
terdiri dari fasa ferit 2a3 )--. ?ntuk jenis austenitik dan feritik
dapat dikeraskan
dengan pengerjaan dingin 2cold (orking). /enis feritik dan
martensitik bersifat magnetis sedang jenis austenitik tidak.
)aja tahan karat juga digunakan pada temperatur tinggi
seperti komponen turbin gas, ketel, dapur"tungku, nuklir power
plant dan sebagainya. )aja ini tahan oksidasi hingga %555

-.
penguatan dari baja ini dapat dilakukan dengan pengerasan
presipitat 2precipitation hardening3 seperti baja tahan karat %A1A
P<. /uga dikembangkan baja tahan karat berfasa ganda atau
sering disebut dupleks.
)esi -or 2-ast Iron3
)esi cor adalah kelompok paduan besi memiliki kadar
karbon diatas %,A 62berat3. )iasanya berkisar antara 7 1 8,87 6
-2berat3. #ikarenakan Blemen utamanya selain - dan 'i juga
98
ada elemen1elemen pemadu lainnya seperti Mn, ',P, Mg dan
lain1lain dalam jumlah yang sedikit. 'ifatnya sangat getas namun
mampu cornya balk disbanding baja. !itik cairnya lebih rendah,
ketahanan korosiya lebih baik, hat ini dikarenakan adanya grafit
yang tersebar di dalam best cor. )erdasarkan jenis matriksnya
best cor terdiri dart besi cor bermatriks ferit dan besi cor
bermatriks perlit, sedangkan berdasarkan grafit, besi cor terdiri
dari best cor kelabu 2gray cast iron3, best cor puti, best cor
noduler, best cor mampu bentuk (malleable)
?ntuk jelasnya jenis best cor ditunjukkan pada *ambar
IC.0 di bawah
Fast cool Moderate lo! cool "
L !' + Fe
#
C P + ($% & + 5H
'(rte Pearl)t)ogray
cas' * % ast vo*
*
+e(ea)$ (old a)
C
I,00-C .or 30 + /
- Fa0 cool lo! co*l I PT =%
f',leat~ maerrdlr ' ''' hlr Ile.ahle
*ambar IC.0 jenis best cor
9=
u+ G
9:
9A

Anda mungkin juga menyukai