Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ashma Bronchiale ialah ISPA disebabkan beberapa faktor diantaranya
oleh tekanan emosi, kerja fisik, alergi terhadap sesuatu, virus, bakteri dll.
Ashma bronchiale dapat terbentuk oleh faktor ikstrinsik/alergi, intrinsik/non
alergi, campuran
aktor ekstrinsik bisa terjadi karena inhalan yang masuk ke dalam
tubuh melalui alat pernafasan, sedangkan intrinsik disebabkan karena
adanya peradangan dan faktor campuran terjadi dari faktor ekstrinsik dan
intrinsik.
Pada ashma bronchiale apabila dalam keadaan emosi atau kerja fisik
yang berat tubuh memerlukan asupan oksigen yang lebih sehingga untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen fungsi pernafasan harus bekerja
dengan ma!imal, sehingga klien terjadi stress dan nafas terengah"engah
karena ada gangguan pada system pernafasan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penulis merasa tertarik untuk mengambil kasus ini adalah untuk
membandingkan antara teori yang diberikan di bangku kuliah dengan
pelaksanaan di lapangan dan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
penulis sehingga memungkinkan bagi pihak yang membutuhkan. Adapun
tujuannya adalah #
a. $ujuan %mum
%ntuk mendapatkan gambaran secara umum tentang
asuhan kepera&atan pada klien dengan diagnosa ashma
bronchiale.
b. $ujuan 'husus
(. Pengkajian pada klien dengan ashma bronchiale
). Penegakan diagnosa kepera&atan pada klien dengan
ashma bronchiale
1
*. Perencanaan tindakan pada klien ashma bronchiale
+. Pelaksanaan tindakan pera&atan pada klien ashma
bronchiale
,. -valuasi terhadap tindakan yang dilakukan
.. Pendokumentasian asuhan kepera&atan pada klien
ashma bronchiale
C. RUANG LINGKUP
Pencegahan dan penanganan pada penyakit ashma bronchiale perlu
disosialisasikan di setiap lapisan masyarakat dengan tujuan untuk
mengurangi angka moralitas dan morbilitas di masyarakat dalam makalah ini
akan diuraikan mengenai #
(. /efinisi ashma bronchiale
). Penyebab ashma bronchiale
*. /iagnosa kepera&atan pada ashma bronchiale
+. 0encana tindakan
,. -valuasi
D. METODE PENULISAN
1akalah ini penulis susun dengan menggunakan metode deskriptif
analisis, yaitu yang pertama penulis menjelaskan secara jelas dan
sistematika mengenai ashma bronchiale sesuai dengan literatur yang penulis
dapatkan, kedua penulis mengadakan observasi lapangan dan &a&ancara
sehingga pada akhirnya didapatkan suatu makalah asuhan kepera&atan
yang sistematik.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
a. Pengertian
Asthma adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
obstruksi jalan nafas yang hilang secar spontan atau yang
disebabkan oleh adanya spasme otot lunak,bronchial, scresi mukus
yang berlebihan dan oedena yang berlebihan.
Asthma Bronchial adalah suatu penyakit saluran pernafasan
yang ditandai dengan meningkatnya respons trachea dan bronchi
oleh berbagai rangsangan.
Asthma Bronchiae adalah suatu kondisi dimana bronchus
sangat responsif terhadap stimulus dan bersifat reversibel.
2bstruksi jalan napas pada dasarnya ditentukan dengan suatu
keseimbangan antara mekanisme fisiologi yang menstimuli kontriksi
otot lunak dan yang mendorong relaksasi otot"otot lunak.
'enaikan resistensi aliran udara pada batang traceobranchial
yang terjadi pada asthma sebagai akibat spasme otot lunak. 3anguan
resistensi tidak didistribusikan ke paru"paru yang mana menyebabkan
penurunan Pa2) dan oksigen serta kenaikan 04. 04 adalah
kapasitas residu fungsional atau banyaknya udara yang tertinggal.
'arena kesulitan dalam mengeluarkan semua udara selama
ekspirasi, paru"paru secara progresif menjadi hiperinflasi dan udara
terjebak terhadap adanya sumbatan mukus udara ini direabsobsi oleh
darah dan atelektasi berkembang.
3
Asthma Bronchiale
5yperaktif Bronchus
Bronchus Spasme, -dema 1ucosa, Sekresi
6umen 1enyempit
1eningkatkan rekuensi 7afas
'ebutuhan 2
)
I86 1elalui Pernapasan 9
'eringat
:
$achycardi Intake 4airan
'elelahan Sekresi 'ental
Atelektasis
5ypo!emia
Penerapan kesehatan terhadap klien ISPA dibeberapa tempat masih
bervariasi. 5al ini disebabkan kurangnya pengetahuan dalam
memberikan pera&atan secara optimal. Salah satunya pera&atan
pada pasien dengan Ashma Bronchiale.
b. -tiologi
Ashma bronchiale adalah suatu ISPA yang disetuskan oleh
beberapa faktor diantaranya oleh tekanan emosi, kerja fisik, alergi
terhadap sesuatu, virus, bakteri, dll. Ashma bronchiale dapat
terbentuk oleh faktor #
4
" -kstrinsik/alergi
" Intrinsik / non alergi
" 4ampuran
aktor ekstrinsik bisa terjadi karena inhalan yang masuk ke
dalam tubuh melalui alat pernafasan ;makanan, obat obatan, serpihan
binatang dll.<, sedangkan intrinsik disebabkan karena adanya
peradangan. aktor 4ampuran terjadi dari faktor ekstrinsk dan
intrinsik.
c. Patofisiologi
Pada ashma bronchiale apabila dalam keadaan emosi atau
kerja fisik yang berat tubuh memerlukan asupan oksigen yang lebih
sehingga untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen, fungsi
pernafasan harus bekerja dengan ma!imal, sehingga klien terjadi
stress dan nafas terengah"engah karena ada gangguan pada system
pernafasan.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Serangan Asthma dapat terjadi secara progresif dalam beberapa hari
atau secara tiba"tiba .
$anda"tanda serangan adalah adanya peningkatan dyspnoe dengan
ekspirasi panjang dan batuk, &hee=ing sering terjadi pada saat inspirasi dan
ekspirasi. 8hee=ing yang terjadi pada jalan nafas besar di sebabkan adanya
desakan udara melalui suatu jalan yang sempit dalam tekanan yang cukup
untuk menghasilkan vibrasi udara yang menimbulkan bunyi. 3ejala lain
adalah #
(. Pola nafas dispnoe
). Batuk dengan sputum yang banyak.
*. 0etaksi otot"otot strenal.
+. 0etaksi otot"otot perut.
,. -kspirasi memanjang.
.. 8hee=ing, 0anchi.
5
>. 'ulit dingin, pucat dan cyanosis
?. Pasien tampak cemas, ketakutan, gelisah karena sesak.
@. $anyakan kapan mulai serangan terjadi A Apa penyebab serangan
terjadi A
(B. Apakah pernah mengalami serangan yang sama A kapan
terakhir A.
((. 0i&ayat penyakit dalam keluarga
(). 0i&ayat alergi dan ISPA
(*. Analisa gas darah.
Proses kepera&atan adalah metode dimana suatu konsep di terapkan
dalam praktik kepera&atan. Proses kepera&atan terdiri dari lima tahap yang
seCuensial dan berhubungan # pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi ;Iyer et ah, 1996<. $ujuan proses kepera&atan
adalah untuk membuat suatu kerangka konsep berdasarkan kebutuhan
individu dari klien, kekuarga dan masyarakat dapat terpenuhi.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap a&al dari proses kepera&atan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data
dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan klien ;iyer et ah 1996<
Pengumpulan /ata ;Pulta< #
(. $ipe /ata
Ada ) tipe pada pengkajian
/ata Subyektif
Adalah data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.
/ata obyektif
Adalah data yang dapat diobservasi dan di ukur ;iyer et ah
(@@.<. 4ontoh dat obyektif # frekuensi pernafasan, tekanan
darah, edema dan berat badan.
6
). 'arakteristik /ata
Pengumpulan data klien memiliki karakteristik # lengkap, akurat,
nyata, dan relevan.
Sumber Data
(. 'lien
). 2rang terdekat
*. 4atatan 'lien
+. 0i&ayat Penyakit
,. 'onsultasi
.. 5asil Pemeriksaan /iagnostik
>. 4atatn 1edis dan Anggota tim kesehatan lainnya
?. Pera&at lain
@. 'epustakaan
Diagnoa Ke!e"a#a$an
/ari analisa dan hasil pengkajian di dapatkan masalah"masalah yang
menyimpang sehingga dapat di diagnosa sebagai berikut #
a. Pernapasan tidak efektif.
b. Perubahan pola istirahat tidur
c. Intoleransi aktivitas
d. 0esiko terhadap penatalaksanaan program terapeutik infeksi
%. Pe"en&anaan 'an !e(akanaan.
Selama serangan atsma rencana pera&atan di fokuskan pada
upaya untuk membebaskan spasme bronchiale, mengencerkan
sekresiyang kental, mengurangi hypo!ia, arterial, mencegah infeksi,
mengurangi rasa takut, memberi rasa nyaman.
(. 1engurangi resistensi jalan nafas
Agent simpatometik seperti ephinerpin yang membuat aktifitas
beta ) adrenergik dan beta ) diberikan secara subkutan atau
dengan aeresol dosis sampai B,( sampai B,, ml. $herapi ini
7
menyebabkan relaksi otot halus atau vaso kontriksi dalam selaput
lendir bronchial, mengurangi kongesti, edema dan resistensi
nafas.
). 1embebaskan Spasme Bronchial
Bronchodilatator diberikan untuk mengurangi dan mencegah
broncho kontriksi. 1acam"macam obat bronchodilataor seperti iso
proteronol, epedrin, 1etaproteranol, Isoe tharin.
*. 1engurangi edema pada selaput lendir Bronchial
'lorstikosteroid misalnya kortisan ;hydro kortisan< solumenadrol
diberikan secara intra vena.
+. 1empertahankan hidrasi.
Pemasangan infus dapat berguna untuk memasukan obat serta
dapat memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi
karena klien mempunyai kecenderungan untuk hyperventilasi dan
sebagai akibatnya terjadi kehilangan cairan.
,. 1engurangi 5ipo!emia Arterial
$herapi oksigen di berikan ntuk mencukupi kebutuhan oksigen
pada paru.
.. 1encegah Infeksi.
%ntuk mencegah infeksi di berikan anti biotik.
>. 1engurangi rasa takut, dan memenuhi kebutuhan istirahat dan
rasa nyaman
'lien diupayakan tetap nyaman dengan memberikan posisi flo&er
atau semi flo&er, selama klien masih dalam pera&atan, keluarga
kliean juga diperhatikan, di berikan dorongan emosionaldan di
beritahu tentang perkembangan klien.
Pera&at harus memberikan dorongan ketenangan dan
menenangkan sitiasi, pakaian basah segera di ganti.
?. 1emperhatikan keseimbangan nutrisi
'eseimbangan nutrisi di cukupi dengan pemberian makan dengan
porsi kecil dan sering.
1akanan dalam porsi besar dihindari karena dapat meningkatkan
distensi abdomen yang menyebabkan bernafas lebih sulit.
8
@. -valuasi
-valuasi dilakukan dan diarahkan kepada / terhadap pencapaian
tujuan dan efektifitas tindakan yang dilakukan.
). E*a(+ai
Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses kepera&atan
yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera&atan, rencana
tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
T+j+an e*a(+ai
%ntuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
P"oe e*a(+ai
Proses evaluasi terdiri dari dua tahap #
(. 1engukur pencapaian klien.
). 1embandingkan data yang sudah terkumpul dengan tujuan dan
pencapaian tujuan.
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN N,.T DENGAN ASHMA BRONCHIALE
DI RUANG PERAWATAN -II RUMAH SAKIT DUSTIRA
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
a. Identitas 'lien
7ama # 7y. $
%mur # +@ tahun
Denis kelamin # Perempuan
Pendidikan # S1A
Pekerjaan # Pega&ai 7egeri Sipil $7I"A/
Agama # Islam
Suku Bangsa # Da&a/Indonesia
Status # 'a&in
$anggal 1asuk # )( 7ovember )BB(
$anggal dikaji # )+ 7ovember )BB(
7o 0eg # )+@./EI/)BB(
Alamat # Perumahan Puri ajar 4ibeber " 4imahi
/iagnosa # Asma Bronchiale
II. 0i&ayat 'esehatan Sekarang
(. Alasan 1asuk 0umah Sakit
Setengah jam S10S klien sesak nafas ;setelah satu minggu
pulang dari pera&atan di 0S /ustira 0ung Pera&atan FII
dengan diagnosa Angina Pectoris<, setelah itu klien berobat ke
0umah Sakit /ustira dan langsung dira&at di 0uang
Pera&atan FII.
10
). 'eluhan %tama Saat /idata
'lien mengeluh nyeri di daerah dada sebelah kiri, nyeri yang
dirasakan seperti ditusuk"tusuk dengan skala nyeri + ;nyeri
berat<, nyeri bertambah apabila klien batuk dan nyeri dirasakan
berkurang apabila klien tidur setengah duduk ;semi fo&ler<.
7yeri yang dirasakan menyebar ke daerah dada sebelah
kanan dan nyeri berlangsung secara bertahap kurang lebih ,"?
menit setiap terserang.
III. 0i&ayat 'esehatan /ahulu
'lien mengatakan bah&a sebelumnya klien pernah dira&at kurang
lebih selama satu bulan di 0uang Pera&atan FII 0umah Sakit /ustira
dengan diagnosa Angina Pectoris.
IF. 0i&ayat 'esehatan 'eluarga
'lien mengatakan bah&a asma yang dideritanya diturunkan dari
ibunya dan sekarang menurun kepada anak klien yang pertama
F. Struktur 'eluarga


11

'eterangan #
# 6aki"laki
# Perempuan
# 'lien
# 5ubungan keluarga
# 5ubungan perka&inan
# 1eninggal
# $inggal serumah
'lien adalah anak ke". dari enam bersaudara. 'lien menderita asma
yang diturunkan oleh nenek dari ibunya dan kini menurun kepada
anak pertamanya. 'ini kllien tinggal bersama anak keduanya,
menantu dan ke"* cucunya.
FI. /ata Biologis
NO POLA DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
(
)
7utrisi
a. 1akan
Denis
Banyak
rekuensi
1akanan pantangan
'eluhan
b. 1inum
Denis
Dumlah
rekuensi
'eluhan
-liminasi
a. BAB
rekuensi
'onsistensi
8arna
Bau
1B # 7asi, lauk pauk
dan sayur
( porsi makan habis
* E perhari
tidak ada
$.a.k
Air putih
+". gelas perhari
,". E perhari
$.a.k
(! perhari
6embek berbentuk
'uning trengguli
'has
16#Bubur nasi,telur
G porsi makan
*! perhari
tidak ada
$.a.k
Air putih
+". gelas perhari
,". ! perhari
$.a.k
(! perhari
6embek berbentuk
'uning trengguli
'has
12
*
+
'eluhan
b. BA'
rekuensi
8arna
Bau
'eluhan
Istirahat dan $idur
a. Siang
'uantitas
'ualitas
'eluhan
b. 1alam
'uantitas
'ualitas
'eluhan
Personal 5ygene
a. 1andi
b. 3osok gigi
c. 'eramas
d. 'ebersihan kuku
$.a.k
*". !perhari
'unung jernih
'has
$.a.k
("* jam perhari
;(B.BB"(*.BB<
$idur lelap
$.a.k
>"? gelas perhari
;)(.BB"B,.BB<
$idur terlelap tanpa
terbangun
$.a.k
) !/hari dengan
memakai sabun
) !/hari dengan
memakai pasta gigi
*"+ !/minggu dengan
memakai shampo
( ! dalam seminggu
$.a.k
*". ! perhari
'unung jernih
'has
$.a.k
("+ jam/hari
;(B.BB"().BB,(*.BB"
(+.BB<
$idur lelap &alaupun
tak lama
Sering terbangun
sesuai dengan nyeri
dada dan sesak
+". jam /hari
;)).BB")+.BB,B(.BB"
B*.BB<
$idur lelap &alau
sering terbangun
$idur sering
terbangun sesuai
dengan nyeri dada
karena sesak dan
batuk
)! /hari diseka
dengan memakai
sabun
(") !/hari dengan
memakai pasta gigi
Belum pernah
selama masuk
rumah sakit tapi
sehari sebelum
masuk rumah sakit
klien sebelumnya
keramas dengan
memakai shampo
Belum pernah
selama di rumah
sakit
13
, Aktivitas 'lien dapat
melakukan aktivitas
sesuai dengan peran
dan fungsinya
&alaupun kualitasnya
sudah menurun
sehubungan dengan
usianya yang sudah
tua
/i rumah sakit klien
Bedrest sehingga
tidak dapat
melakukan aktivitas
sesuai dengan
peran dan funsinya
sebagaimana
mestinya
sehubungan dengan
rasa sakit dan sesak
yang klien rasakan

FII. Pemeriksaan isik
(. 'eadaan umum
'esadaran # 4omposmentis
'lien tampak lemah dan &ajah klien tampak
meringis menahan rasa nyeri
$anda"tanda vital
$/ # (+B/?B mm5g
0 # )B !/menit
S # *. 4
7 # ?+ !/mnt
) Sistem integumen
- $urgor kulit baik dan tidak menurun
- $ektur kulit lembut dan tdak bersisik
*. Sistem penglihatan
- Bentuk dan ukuran mata simetris
- 'onjungtiva menurun ber&arna merah dan tidak terdapat nyeri
tekan pada kelopak mata
- Sklera ber&arana putih dan jernih ;$idak ikterik<
- 0eflek pupil positif, terhadap cahaya, bentuk dan ukuran
simetris
14
- 0eflek kornea positif, isokor gerakan bola mata mampu melirik
kesamping kiri, kanan, atas dan ba&ah
- 'ornea ber&arena licin dan transfaran
- 6apang pandang baik tidak menurun
- $erdapat lingkaran hitan di sekitar kelopak mata
+. Sistem pencernaan
" 1ulut dan kerongkongan
Inspeksi
" Bibir ber&arna merah muda dan lembab
" 1ucosa mulut lembab,tidak ada stomatitis
" 8arna gusi merah muda tidak terdapat
stomatitis, tidak terdapat perdarahan.
" 6idah ber&arna merah muda
" 8arna gigi putih kekuning"kuningan, tampak
bersih dengan jumlah gigi ). buah tidak ada
caries.
Palpasi
- 0eflek menelan baik
- $idak terdapat nyeri tekan
" Abdomen
Inspeksi # Bentuk abdomen datar dan lembut
ber&arna coklat muda
Palpasi # 5epar tidak teraba membesar, limpa
tidak teraba membesar dan tidak
terdapat nyeri tekan
Perkusi # "Bunyi timpani diatas lambung dan
usus
"/istensi #'andung kemih
Auskultasi # $erdapat bunyi bising usus (B
!/menit
15
,. Sistem Pernapasan
Inspeksi #
" 5idung simetris dan tampak kokoh, ber&arna coklat
muda
" $erdapat pernapasan cuping hidung
" $idak terdapat pengeluaran sekret pada hidung dan
tidak terdapat nodul
" Sinus frontalis dan maksilaris tidak terdapat
kemerahan
" $rakhea simetris posisi ditengah
" /ada simetris dan terdapat retraksi dinding dada
Palpasi #
" $idak terdapat nyeri tekan pada hidung, sinus
frontalis maupun maksilaris
" $erdapat nyeri tekan pada dinding dada
" -kspansi paru simetris
" Fokal premitus # vibrasi meningkat pada jalur napas
utama dan menurun pada jalur napas terakhir
Perkusi #$erdapat bunyi resonan pada permukaan paru
Auskultasi #
" $rakhea#Bunyi napas vesikuler
" 0onchi :/: , 8he=ing :/: pada dada
.. Sistem 'ardiovaskuler
Inspeksi #
$idak ada lesi pada leher,nodul maupun masa, bentuk
simetris, DFP meningkat,trakhea ditengah, tidak ada
varises dan plebitis
Palpasi #
16
Dantung tidak terdapat nyeri tekan dan akral teraba dingin
Auskultasi #
" Bunyi jantung bunyi murmur
" /enyut jantung ?, ! permenit
>. Sistem 3enito %rinaria
Palpasi #
3injal # $idak teraba membesar,tidak ada nyeri tekan dan
tidak ada nyeri saat perkusi
Bladder # $eraba kosong dan tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi # $erdapat bunyidalness pada kandung kemih
?. Sistem 1uskuloskleletal
" -kstremitas atas
021 #1ampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan
rotasi
'ekuatan otot #$angan kanan dan kiri klien mampu
mengangkat dan dapat menahan tekanan dari pera&at
;skala :,<
" -kstremitas ba&ah
021 #1ampu fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotaso,
inversi dan eversi
'ekuatan otot #'aki kanan dan kiri klien mampu bergerak
$onus otot #'ekuatan tidak ada hipotony maupun
hipertony
FIII. Aspek Psikologis
(. Status -mosi
-kspresi &ajah klien tampak murung,namun klien dapat
menerima keadaan penyakitnya dengan harapan klien dapat
sembuh sehingga klien dapat berkumpul lagi bersama keluarga
). 'onsep /iri
a. Body Image
17
'lien mengatakan bah&a penyakit yang dideritanya tidak
berpengaruh terhadap body image ataupun penampilannya
b. 5arga /iri
'lien mengatakan bah&a dirinya tidak merasa minder saat
kerabatnya menjanguk klien ataupun terhadap orang lain
c. Ideal /iri
'lien mengatakan bah&a dirinya tidak menginginkan apa"
apa,klien hanya berharap supaya ia bisa sembuh seperti
semula
d. Peran
'lien mengatakan bah&a kegiatannya sehari"hari sudah
tidak dapat dilakukannya lagi
e. Identitas /iri
'lien mengatakan bah&a dirinya adalah anak terakhir dari
enam bersaudara, dan kini klien tinggal bersama anak
keduanya, menantu, dan tiga orang cucunya
*. 'oping 1ekanisme
/alam menyelesaikan masalahnya klien lebih terbuka kepada
anak"anaknya sendiri,karena klien merasa hanya anak"anaknya
yang mampu mendengarkan dan membantu menyelesaikan
masalahnya
IE. Aspek Sosial
(. 3aya 'omunikasi
/alam berkomunikasi klien selalu menja&ab pertanyaan
dengan menggunakan bahasa verbal dan klien cukup terbuka
mengungkapkan perasaannya serta mampu menerima
masukan dari orang lain
). Pola Interaksi
'lien mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang alin
yang ada disekitarnya
E. Aspek Spiritual
18
'lien adalah seorang penganut agama islam yang selalu berusaha
menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya &alau
dalam keadaan sakit sekalipun
EI. /ata Sosial
Pendidikan # S1A
Pekerjaan # Pega&ai 7egeri Sipil $7I"A/
5ubungan keluarga# /apat berinteraksi dengan baik
Sosio 'ultural # Da&a
3aya 5idup # Sederhana
EII. /ata Penunjang
7o Pemeriksaan 5asil 7ilai 7ormal Interpretasi
(
)
'imia /arah
S32$/P$
3lobulin
Albumin
Alkali Phopalase
%rea 7
'reatinin
Asam %rat
'olesterol
6-/
5asil %rine
8arna
6eukosit
-pitel
Protein
-ritrosit
Bakteri
((,> %/I
,,B gr/dl
*,B gr/dl
,@ %/I
(( mg/dl
B,@ mg
*,> mg/dl
)+) mg/dl
?B/(),
'uning jernih
Penuh
)",
:
?"(*
:
(,"*B/(B",,
%/I
>"(? mg/dl
B,>"( mg/dl
),)"@BB mg/dl
B"(,
'uning jernih
"
"
"
"
"
Infeksi /peradangan
7ormal
7ormal
7ormal
$erkena
infeksi/adanya infeksi
berat
EIII. $herapi
(. Fentolin 7ebu ( amp
). Aminophylin ,BB mg per oral
*. 'almethason *!) amp ;I1<
+. 2B5 *!(
,. Amo!illin *! ,BB mg
.. 3libenclamid G"B"(/)
19
>. Salbutamol *! ,BB mg
ANALISA DATA
7ama # 7y.$
0.Pera&atan # FII
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
(
)
*
/S#
"'lien mengatakan bah&a
dirinya sangat sesak untuk
bernapas
"'eluarga klien mengatakan
bah&a klien mempunyai
ri&ayat asma
/2#
"rekuensi napas cepat
;0#)+!/menit<
"0onchi :/:, 8hee=ing :/:
"$erdapat retraksi dinding dada
"'lien tampak batuk
/S#
'lien mengatakan sering
terbangun /jumlah jam tidur
klien berkurang karena sesak
dan batuk
/2 #
"rekuensi napas normal
;0#?, !/menit<
"'lien tampak batuk"batuk
"$erdapat lingkaran hitam
disekitar kelopak mata
/S#
/ampak vasokontriksi
bronchus

Penurunan
kemampuan respirasi

Penumpukan sekrat di
bronchus
Peningkatan frekuensi
nafas disertai batuk

1erangsang susunan
saraf otonom untuk
mengaktivasi
norepinephrine

Saraf simpatis
terangsang untuk
mengaktifkan kerja
organ tubuh

0-1 menurun

'lien terjaga
$idak
epektifnya
jalan napas
Perubahan
pola
istirahat
tidur
20
+
'lien mengatakan bah&a
aktivitasnya terganggu
/2#
"'lien bedrest
"'lien tidak dapat melakukan
aktivitasnya secara mandiri
/S#
'lien mengatakan bah&a
dirinya telah pulang dari
pera&atan sebulan yang lalu
;dira&at di 0S /ustira 0P.FII<
/2#
'lien dira&at kembali di 0P.FII
'lien bedrest

1obilisasi terbatas

Aktivitas terganggu
'etidaktahuan klien
terhadap proses
pera&atan dirumah

0esiko terhadap
penatalaksanaan
program terapeutik
infeksi
Intoleransi
aktivitas
0esiko
terhadap
penatalaksa
naan
program
terapeutik
infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASA
(. $idak efektifnya jalur nafas berhubungan dengan adanya penumpukan
sekret dibroncus.
). Perubahan pola istirahat, tidur berhubungan dengan meningkatnya
fekuensi nafas yang disertai batuk.
*. Intolerasi aktifitas berhubungan dengan klien bedrest.
+. 0esiko terhadap penatalaksanaan program therapetutik infeksi
berhubungan dengan tidak tahanan klien terhadap proses pera&atan
dirumah.
21
DA.TAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
7ama 'lien # 7y. $
0. Pera&atan # FII
NO DIAGNOSA KEPRAWATAN
TANGGAL
DITEMUKAN
TANGGAL
DIATAS
TTD
(.
).
*.
+.
$idak efektifnya jalan nafas
berhubungan dengan adanya
penumpukan sekret di
bronchus.
Perubahan pola istirahat, tidur
berhubungan dengan
meningkatnya frekuensi nafas
yang disertai batuk.
Intileransi aktifitas
berhubungan dengan klien
bedrest.
0esiko terhadap
penatalaksanaan therapeutik
infeksi berhubungan dengan
ketidak tahuan klien terhadap
proses pera&atan di ruamah.
)+"(("B(
)+"(("B(
)+"(("B(
)+"(("B(
),"(("B(
),"(("B(
),"(("B(
22
B. PERENCANAAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
7ama klien # 7H.$
0.Pera&atan # FII
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN INTERPENSI RASIONAL TTD
(. $idak efektifmya jalan
pernafasan
berhubungan dengan
adanya penumpukan
sekret di bronchus yang
di tandai dgn #
/S #
'lien mengatakan bh&a
dirinya seak untuk
bernafas dan keluarga
klien mengatakan
mepunyai ri&ayat asma.
/2 #
- reku
ensi nafas cepat ;0
# )+! /menit<
- Suar
a penafasan
rendah. :/:
&hee=ing :/:
- 0etra
ksi dinding dada ;:<
- 'lien
batuk.
$idak efektifnya
jalan nafas
teratasi dengan
kriteria #
- rekunsi
nafas ;7< ;0 I
)B !/menit<
- S
uara
pernafasan
- P
onehi "/",
&hee=ing "/"
- 0
etraksi dinding
dada ;"<
ingkar
panjang#
$olak
efektifitasnya
jalan nafas
teraksi
sepenuhnya
dalam jangka
eaktu : (
minggu.
(. Atur posisi
semifouler.
). 2bs. $$F
*. Anjurkan fs
nafas
dalam dan
batuk
efektif.
+. Anjurkan
;'<
mengurusi
aktifitas
berlebih.
(. 1elancarkan
jalan nafas.
). /eteksi dini
terhadap
perubahan
kondisi klien
terutama
frekuensi
nafas.
*. 7afas dapat
memudahkan
ekspansi
maksimum
paru"paru jalan
nfas lebih kecil.
Batuk adalah
mekanisme
membersihkan
jalan nfas
alami.
+. Aktifitas
berlebih dapat
menyebabkan
terjadinya
penyempitan
pembuluh
23
).
*.
Perubahan pada
istirahat, tidur
berhubungan dengan
meningkatnya frekuensi
nafas yang disertai
dengan batuk ditandai
dengan #
/S #
'lien mengatakan
sering terbangun
karena sesak nafas dan
batuk.
/2 #
- reku
ensi nafas lebih
dari normal ;0 #
?,!/ menit<
- 'lien
tampak batuk
- $erda
pat lingkaran hitam
disekitar mata
3angguan
pemenuhan
kebutuhan
istirahat"tidur
teratasi dengan
kriteria #
Damgka pendek #
- rekuensi nafas
normal.
" Batuk ;"<
" 6ingkaran hitam
;"<
Dangka panjang
gangguan
aktifitas teratasi
sepenuhnya
dalam jangka
&aktu : (") hari
,. Beri
theraphi
nebuli=er.
(. 4iptakan
suasana
lingkungan
ruang
pera&atan
yang
tenang dan
nyaman
). Batasi
pengunjun
g dan
penunggu
klien.
(. Anjurkan
klien
melakukan
latihan
darah pada
jantung
sehingga
terjadi
penumpukan
suplai 2)
kejantung yang
akhirnya dapat
meningkatkan
fremasi nafas.
,. 1emudahkan
pengenceran
dan
pembuangan
sekret
(. /engan
suasana yang
tenang klien
dapat tenang
sehingga dapat
beristirahat
dengan
nyaman
). Pengunjung
atau penunggu
yang terlalu
banyak
menyebabkan
ruangan
menjadi sempit
sehingga dapat
menyebabkan
terjadinya
perebutan 2).
(. /apat melatih
pergerakan
otot.
24
+.
Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
klie bedrest yang
ditandai dengan #
/S #
'lien mengatakan
aktifitasnya terganggu
/2 #
- 'lien
bedrest
- 'lien
tidak bisa
melakukan aktifitas
secara mandiri.
0esiko terhadap
penatalaksanaan
infeksi yang ditandai
dengan#
/S #
'lien mengatakan
bah&a dirinya sebulan
yang tak pulang di
0.FII
/2 #
'lien masuk 0uang
Pera&atan FII
3angguan
aktifitas dapat
teratasi dengan
kretaria jangka
pendek #
- 'lien sudah
tidak bedrest
- 'lien dapat
melaksanakan
aktifitasnya
secara mandiri
Dangka panjang #
3angguan
aktifitas teratasi
sepenuhnya
dalam jangka
&aktu : ,"> hari .
0esiko terhadap
penatalaksanaan
program terapetik
teratasi dengan
kriteria #
Dangka pendek
dan jangka
panjang klien
mengetahui
tentang
penatalaksanaan
program terapetik
infeksi dalam
jangka &aktu : ("
> hari.
positif
). Beri
dorongan
atau
semangat
secara
terus
menerus
*. Bantu
aktifitas
klien
sesuai
dengan
kemampua
nnya
(. Delaskan
tentang penata
laksanaan atau
pera&atan diri
selama di 0S
atau di 0umah.
). $erdorong
mencoba untuk
melakukan
aktifitas ringan
*. 1emotifasi
untuk
beraktifitas
secara mandiri.
(. 'lien dapat
mengerti dan
memahami tentang
penatalaksanaan
pera&atan diri baik
dirumah maupun
dirumah sakit.

25
C. IMPLEMENTASI
7ama # 7y.$
0. Pera&atan # FII
7o $anggal dan Dam $indakan dan -valuasi $$/7ama
(. )+ 7ovember )BB(
(+.BB
(+.(,
(+.*B
(+.+B
(+.+,
(..*B
"1emberikan terapi nebuli=er ;ventolin (
amp <
5asil # Sesak klien agak sedikit
berkurang
"1engatur posisi semi fo&ler dan
memberikan latihan napas dalam dan
batuk epektif
5asil #Sesak klien agak sedikit berkurang
"1engobservasi $$F
5asil # $#(+B/?B mm5g
7 #?+ !/menit
S J *. 4
0 # )( !/menit
"1engajarkan klien latihan pasif
5asil # 'lien agak sedikit menggerak"
gerakan atau melakukan
mobilisasi terbatas
"1engatur posisi tidur klien senyaman
mungkin
5asil #'lien masih susah untuk tidur
"1emberi klien makan 16
5asil # G porsi makan habis
26
).
*.
(?.BB
), 7ovember )BB(
(+.BB
(+.*B
(,.BB
(..*B
(>.BB
(?.BB
). 7ovember )BB(
(+.*B
(..*B
(,.BB
(?.BB
(@.BB
"1emberi suntikan kalmethason ;iv<*!)
amp
"1emberikan nebuli=er ;ventolin ( amp <
5asil # 'lien tampak sudah tidak sesak
"1engobservasi $$F
5asil #
$#()B/?B mm5g 0#)B!/menit
7#?B!/menit S#*.4
"1engajarkan klien latihan pasif dan
mengatur posisi tidur klien senyaman
mungkin
5asil #'lien bisa menggerakan anggota
tubuhnya &alaupun secara
terbatas dan dapat tidur &alaupun
sebentar
"1emberi makan 16
5asil #5abis G porsi
"1emberi dorongan /semangat demi
kesembuhan klien
5asil # 'lien mengerti dan memahami
betapa pentingnya kesehatan
"1emberi suntikan kalmethason ;*!)
amp < iv
"1engobservasi $$F
5asil #
$#()B/?B mm5g S #*.4
7#?B !/menit 0#)B!/menit
"1emberi makan kepada klien ;16<
5asil #( porsi makan habis
"1engatur posisi tidur klien senyaman
mungkin
5asil # 'lien dapat tidur
"1emberikan nebu ventolin( amp
5asil #'lien sudah tidak sesak lagi
"1emberikan suntikan kalmethasoniv ;(
27
(@.(B amp<
"1embantu klien turun dari tempat tidur
5asil #Setelah dibantu klien dapat turun
sendiri tanpa bantuan pera&at
ataupun keluarga
BAB I-
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pengkajian studi kasus yang telah penulis lakukan, maka
dapat diuraikan kesimpulannya sebagai berikut #
/iharapkan mahasis&a sebelum melakukan proses asuhan
kepera&atan, pendalaman teori diperlukan dalam memberikan asuhan
kepera&atan pada klien sehingga akan memudahkan dalam melakukan
semua kegiatannya.
(. Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh pera&at maka
didapatkan masalah"masalah kepera&atan yang muncul pada klien
Asthma Bronchiale yaitu # $idak efektifnya jalan napas berhubungan
dengan adanyan penumpukan sekret dibronchus,Perubahan pola
istirahat J tidur berhubungan dengan meningkatnya frekuensi napas
yang disertai batuk, Intoleransi aktivitasberhubungan dengan klien
bedrest, 0esiko terhadap penatalaksanaan program terapeutik infeksi
berhubungan dengan ketidak tahuan klien terhadap proses pera&atan
di rumah .
). Perencanaan
/alam perencanaan asuhan kepera&atan diperlukan data yang
akurat mengenai kondisi klien, lingkungan, dan keluarga. 5al ini untuk
memudahkan tindakan kepera&atan.
28
*. Pelaksanaan
Setiap tindakan kepera&atan dilakukan berdasarkan intervensi yang
telah ditetapkan oleh pera&at
+. -valuasi
Berdasarkan tindakan kepera&atan yang telah dilakukan, maka
didapatkan tidak efektifnya jalan nafas teratasi sepenuhnya,
gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur teratasi sepenuhnya
dan gangguan aktivitas teratasi sebagian
B. SARAN
%ntuk dapat melaksanakan asuhan kepera&atan dengan
meningkatkan kualitas kepera&atan serta kualitas profesional kepera&atan
yang lebih baik, maka penulis mengajukan saran"saran sebagai berikut #
(. %ntuk 0umah Sakit
/alam pelaksanaan asuhan kepera&atan yang baik akan
meningkatkan mutu pelayanan, hal tersebut perlu ditunjang dengan
tersedianya alat, tenaga kesehatan yang profesional.
). %ntuk 'eluarga
/iperlukan kerja sama yang baik antara pera&at dengan keluarga
klien, dalam hal ini keluarga diharapkan dapat memantau
perkembangan klien selama dira&at dan menyediakan lingkungan
yang terapeutik ketika klien telah berada di rumah.
*. %ntuk 1ahasis&a
Penulis berharap sebelum melaksanakan praktek kepera&atan
khususnya di ruangan, perlu kesiapan dalam segala hal seperti
kesiapan dalam teori dan keterampilan dalam berkomunikasi. /alam
hal ini proses belajarpun harus teus ditingkatkan baik didalam kampus
maupun di luar kampus.
29
DA.TAR PUSTAKA
(. Arief 1ansjoer, (@@@, Kapita Selekta Kedokteran, 1edia Aesculapius #
'%I, Dakarta.
). 5a=nams 'ompedium, (@@), Diagnostik dan Terapi Ilmu
Pengetahuan, 8B 5a=nams # Bandung.
*. 1arylin - /ongoes, (@@), Rencana Asuhan Keperawatan, -disi $iga,
'%I, Dakarta # -34.
+. 'PP, (@@., Perawatan Pasien V-A, Bandung.
,. Price Sylvia Anderson, dkk., (@@,, Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, -disi -mpat, Dakarta # -34.
30

Anda mungkin juga menyukai