Anda di halaman 1dari 16

GAMBARAN UMUM BEBERAPA BAHAN ATAU MATERIAL DAN

HUBUNGAN INTERAKSINYA
Kitosan
Packaging antibakteri
Dan biodegradable
Komposit
kitosan-Ag
Limbah Plastik
(PP)
Biokomposit
PP-Kitosan
Biokomposit
PP-Kitosan-Ag
+ Ag
Reactive Blending
Pengawet
Menghambat
kerusakan pangan
TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, antara lain:
1. Mengetahui aktifitas antibakteri kitosan sebagai pengawet
2. Mengetahui daya hambat biokomposit PP:kitosan terhadap
pertumbuhan bakteri
3. Mengetahui daya hambat biokomposit PP:kitosan-Ag terhadap
pertumbuhan bakteri

MANFAAT
Adapun manfaat yang diperoleh dari keberhasilan penelitian ini, antara
lain:
1. Memberikan alternatif pengawet alami dalam mengawetkan bahan
pangan
2. Kemungkinan terciptanya kemasan (packaging) antibakteri sebagai
tempat penyimpanan sehingga dapat membantu menghambat pembusukan
bahan pangan
3. Memberikan sifat biodegradable terhadap limbah kemasan plastik PP
sehingga mudah terdegradasi oleh alam dan lebih ramah lingkungan
4. Pemanfaatan limbah kemasan plastik PP dan cangkang udang menjadi
sesuatu yang lebih bermanfaat sehingga dapat mengurangi pencemaran
lingkungan.

PERSIAPAN BAHAN SERBUK UDANG
Dicuci dan dikeringkan
diblender
Diayak
Serbuk
yang lolos
ayakan
100 mesh
Kulit udang
Dikeringkan
(dioven pada
temperatur
60
o
C)
2.1. Deproteinasi
ISOLASI KITIN DARI SERBUK UDANG 1
Labu leher 3
NaOH 4 % (1 : 10 b/v)
Direfluks selama 1 jam pada
temperatur 80
0
C
Disaring
Endapan dinetralkan
dengan aquades
Di Cek dengan
indikator pH
Dikeringkan
(dioven pada
temperatur
60
o
C)
Diperoleh serbuk
yang telah
dideproteinasi
Serbuk kulit
udang yang
lolos ayakan
100 mesh
METODE PENANGAN 2
2.2 Demineralisasi
Gelas Beker
HCl 1 M (1 : 15)
Diaduk selama 3 jam
Disaring
Endapan dinetralkan
dgn aquades
Dicek dgn
indikator pH
Dikeringkan
(dioven pada
temperatur
60
o
C)
Diperoleh serbuk
kitin tanpa
depigmentasi
Serbuk yang
telah
dideproteinasi
METODE PENANGANAN 3
2.3 Depigmentasi
Gelas Beker
NaHOCl 4% (1 ; 10 b/v)
Diaduk selama 1 jam
Disaring
Endapan dinetralkan
dengan aquades
Dicek dengan
indikator pH atau
kertas lakmus
Diperoleh serbuk
kitin
depigmentasi
Serbuk kitin hasil
demineralisasi
Dikeringkan
(dioven pada
temperatur
60
o
C)
METODE PENANGANA 4
Serbuk kitin hasil
depigmentasi
Labu leher 3
NaOH 20,30,40, 50,
60% (b/v) (1:15)

Refluk selama 1,2,3,4,5 jam
pada T=80,100,120, 134
o
C
kmd redeasetlasi
Endapan
dinetralkan dengan
aquades
Disaring
Dikeringkan
(dioven pada
Temperatur 60
o
C)
Di Cek dengan
indikator pH atau
kertas lakmus
Kitosan A
Kitosan B
Kitosan C
3. Deasetilasi Kitin
Kitosan D
Kitosan E
METODE PENANGANAN 5
Cangkang udang 100 mesh
Kitin
Deproteinasi dg NaOH 4%, 80
o
C, 1 jam
-Demineralisasi dg HCl 1M, T kamar, 1 jam
-Depigmentasi dg NaOCl 4%, T kamar, 1 jam
Kitosan
-Deasetilasi dg NaOH 60%, 120
O
C, 3 jam
Analisis
IR, XRD,
Analisis
IR, XRD,
-Dilarutkan dg as.asetat 1%
Larutan kitosan
-Celupkan sampel daging dg
waktu tertentu dan angkat
Daging dg kitosan Daging tanpa kitosan
Uji aktivitas bakteri
(metode coliform)

Bandingkan aktivitas bakteri pada
kedua sampel daging

Variasi kons.lar.kitosan
0,05;0,10;0,15;0,20%(b/v)
METODE PENANGANAN 6
Kitosan Ag-kitosan
+ Ag
+

Analisis AAS,IR,XRD,
TGA-DTA
Analisis IR,XRD,
TGA-DTA
Plastik PP
Direaksikan
Biokomposit
Plastik-kitosan-Ag
Pellet Plastik Biokomposit
Plastik-kitosan
Analisis kuat tarik,
IR,XRD, SEM, TGA-DTA,
aktivitas antibakteri
(Bakteri E.coli)

2. Variasi PP : kitosan 10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5 (w/w),
AA 10% dari berat kitosan dan BPO 0,03% dari berat
total.
1. Optimasi adsorbsi kitosan-Ag (5, 10, 25, 50, 100, 200,
400, dan 1000 ppm) (0,05/100; 0,1/100; 0,25/100;
0,5/100; 1/100; 2/100; 4/100; 100/100 (b/b)) dengan
kitosan 0,1 gr,
Ket:

Kemungkinan reaksi yang terjadi berdasarkan IR biokomposit
C PP
H
CH
3
PP
RO +
C PP
CH
3
+ ROH
C
H
2
PP
C
H
2
PP
+ H
2
C C
H
C
O
O
C PP
CH
3
H
2
C
H
C C
O
OH
H
C PP
CH
3
C
H
2
PP
.
C
H
2
PP
C PP
H
CH
3
C
H
2
PP
C PP
CH
3
H
2
C
H
C C
O
O
.
+
C PP
CH
3
H
2
C
H
C C
O
OH
C
CH
3
C
H
2
PP PP
H
C
H
2
PP
C
H
2
PP
+ H

Kemungkinan reaksi yang terjadi berdasarkan IR biokomposit
C PP
CH
3
H
2
C
H
C C
O
OH
C
CH
3
C
H
2
PP PP
C
H
2
PP
+
O
HO
NH
2
O
OH
C PP
CH
3
H
2
C
H
C C
O
O
-
C
CH
3
C
H
2
PP PP
C
H
2
PP
O
HO
+
NH
3
O
OH
O
OH O
OH
C PP
CH
3
H
2
C
H
C C
O
C
CH
3
H
2
C PP PP
C
H
2
PP
NH
+ H
2
O
KESIMPULAN

1. Kitosan dengan konsentrasi 0,1% (b/v) dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dalam daging sapi sebesar 99,83%
sehingga dimungkinkan dapat dijadikan sebagai pengawet
2. Penambahan kitosan dengan konsentrasi di atas 10%
(perbandingan PP:kitosan > 9:1) ke dalam polimer PP
secara reaktif tidak memberikan daya hambat terhadap
pertumbuhan bakteri E.Coli bahkan mempercepat
pertumbuhan bakteri tersebut. Semakin besar konsentrasi
kitosan, semakin besar pertumbuhan bakteri E.Coli.
3. Penambahan logam Ag ke dalam polimer PP dapat
meningkatkan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri
E.Coli. Semakin besar konsentrasi logam Ag, daya
hambatnya semakin besar.
REAKSI DEASETILASI
Interaksi intra&intermolekuler
O
HO
HO
O
HO
NH
HO
C
O
H
3
C
O O
O
NH
O
HO
C
O
H
3
C
HO
NH
C
O
H
3
C
Interaksi intramolekuler
Interaksi intermolekuler
Ik.hidrogen kitin&kitosan

+

HN
C O
H
3
C
H
ik.hidrogen
O
Ik.hidrogen kitin
N
H
H
O
H
ik.hidrogen

+

Ik.hidrogen kitosan
TERIMA KASIH
WASSALAM

SYAHRUDDIN KASIM, S.Si, M.Si

Anda mungkin juga menyukai