Anda di halaman 1dari 8

Present By :

TEORI BIAYA
Biaya merupakan salah satu kunci
keberhasilan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Biaya adalah semua pengeluaran
yang dapat diukur dengan uang, baik yang
telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan
untuk menghasilkan suatu produk.
Dalam konsep ini terdiri dari 2 macam biaya :
biaya eksplisit
biaya implisit

Biaya Jangka pendek :
1. Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk
a. Biaya bahan langsung.
b. Biaya buruh langsung
c. Biaya tak langsung pabrik
d. Biaya komersial
2. Menurut perubahan dalam volume produksi
a. Biaya tetap
b. Biaya variabel
c. Biaya Tetap (FC)
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost) / ATC

3. Dalam hubungannya dengan keputusan-keputusan
manajemen:
a. Biaya Marginal (Marginal Cost) / MC
b. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) / OC
c. Biaya Terbenam (Sunk Cost)

Biaya Jangka Panjang :
a. Biaya Total (jangka panjang)
b. Biaya Marjinal
LANJUTAN...
Cara Menentukan Biaya Produksi
Bahan baku yang digunakan Awal tahun Akhir tahun
Departemen A
Tarif upah langsung pada Dept. A
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A
Tarif upah langsung pada Dept. B
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B
Jam mesin pada Dept. B
Overhead pabrik Dept A (perjam buruh
langsung)
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin)
2.400
4,10/jam
600
4,00/jam
300
200
2,00
1,80
1.300
4,10/jam
400
4,00
140
120
2,00
1,80
Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh
perusahaan sebesar 25 % dari harga pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.
Harga jual hasil produksi PT. X sebesar 20.425. dengan data-data
biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :

Startegi tersebut terdiri dari 6 jenis, yaitu:
1. Strategi produksi
2. Strategi pemasaran
3. Strategi promosi
4. Strategi keuangan
5. Strategi sumber daya manusia (SDM)
6. Startegi fungsional lainnya
Strategi Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal, yaitu
bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal kerja
termasuk dalam hal pembagian keuntungan.
Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti
peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun
tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya
di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari
Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol,
Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan
akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana
kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis
utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya,
memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen keuangan
Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai
negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream
Walls dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini.
Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
Contoh penerapannya dalam perusahaan

Anda mungkin juga menyukai