Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. IDENTITAS
NAMA SEKOLAH : SMK NASIONAL BERBAH
MATA KULIAH : DASAR INSTALASI LISTRIK
KELAS : .........
SEMESTER : GENAP
ALOKASI WAKTU : 15 menit (1 x pertemuan)
STANDAR KOMPETENSI : PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK
KOMPETENSI DASAR :
1. Mengetahui tentang Keselamatan Kerja dalam pemasangan instalasi listrik
2. Mengetahui peraturan dalam Sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi
listrik
INDIKATOR
1. Menjelaskan Sifat-sifat dari beban RLC
2. Bisa menghitung Impedansi,arus dan daya

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan :
1. Siswa dapat menjelaskan sifat dari beban RLC dengan benar tanpa membuka buku
catatan.
2. Siswa dapat menghitung Impedansi,arus,dan daya dari aplikasi rangkaian seri,paralel
atau pun campuran benar tanpa membuka buku catatan.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sifat-sifat beban RLC
2. Rumus-rumus dari rangkaian RLC seri paralel

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi



E. ALAT /BAHAN/ SUMBER BAHAN:
1. Alat:
a. White Board dan Spidol
LCD, Komputer/Laptop


F. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No TAHAP KEGIATAN
ESTIMASI
WAKTU
(Detik)
METODE
1. Kegiatan
Awal
Pendahuluan
Pengkondisian siswa.
Salam dan sapa siswa.
Doa pembuka.
Menyampaikan kompetensi yang akan diajarkan.
Menanyakan tentang hal hal yang berkaitan dengan materi

20
10
15
25
110

-
-
-

Tanya jawab
2. Kegiatan
Inti
(latihan
terstruktur)
Guru
Eksplorasi
Penyajian materi sifat dari beban
RLC
Memberikan gambaran dasar
dasar Tentang rangkaian RLC
Menjelaskan bagaimana cara
mencari besaran
Memberikan contoh perhitungan
pada RLC seri paralel.
Konfirmasi
Diskusi kelas untuk menjawab
pertanyaan siswa

Memberikan latihan soal untuk
memberikan pengalaman belajar
siswa terhadap materi yang
disampaikan.
Siswa
Elaborasi
Siswa mendenggarkan








Siswa memberikan respon
berupa pertanyaan terkait
materi yang disajikan.
Siswa mengerjakan contoh
soal yang diberikan oleh
guru.



30

150

150

120


60



90




Ceraamah

Ceramah

Ceramah

Demonstrasi


Tanya Jawab



Diskusi
3. Kegiatan
Akhir
Mereview dan merangkum materi yang telah disampaikan.
Doa penutup
60
20


G. ALAT DAN MEDIA BELAJAR
1) LCD Proyektor
2) Slide Power Point

H. PENILAIAN
1. Teknik : Latihan Soal
2. Bentuk : Uraian (Essay)
3. Evaluasi
a) Indikator Hasil Pembelajaran
1. Menjelaskan Sifat-sifat dari beban RLC
2. Bisa menghitung Impedansi,arus dan daya
b) Soal Uraian
1. Jika diketahui sebuah rangkaian seri RLC Jika diketahui E=100

V,R =
15 L=2 H dan C=500 F ,maka hitung
1) Impedansi
2) Arus Yang mengalir
3) Daya


c) Kunci jawaban
1) Impedansi
Z =


Z =
Z =
Z =
Z = 627,81<88,61

Tg = 621,631
15
= 88,61
2) Arus
XL = 2 f L1
XL = 2 x 3,14 x 50 x 2
XL = 628

XC = 1
2 f C1
XC1 = 1
2 x 3,14 x 50 x 500 x 10
XC1 = 6,639


I=


I=




I= 0,159

A

3) Daya
P = E x I
= 100 x 0,159
= 15,9 w

d) Pedoman Skor
1. a) mencari besaran Impedansi = 35
b)mencari besarnya arus = 35
c) mencari besarnya daya = 30
Total = 100 poin


Sleman, 27 Februari 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah



-----------------------------
Guru Mata Pelajaran



Sigit Nur Cahyo






NAMA Sigit Nur Cahyo
NIM 10501241023
KELAS PEND. TEKNIK ELEKTRO A 2011

MATERI PEMBELAJARAN
Memahami Tentang Rangkaian RLC

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini diharapkan :
3. Siswa dapat menjelaskan sifat dari beban RLC dengan benar tanpa membuka buku
catatan.
4. Siswa dapat menghitung Impedansi,arus,dan daya dari aplikasi rangkaian seri,paralel
atau pun campuran benar tanpa membuka buku catatan.
II. Memahami Tentang Rangkaian RLC
A. Sifat dari Beban
1. Resistansi
Elemen rangkaian listrik yang berupa resistor disebut juga resistansi atau hambatan
mempunyai sifat menghambat arus listrik yang lewat padanya. Tegangan yang melalui
elemen adalah berbanding langsung dengan arus yang mengalir melalui elemen tersebut dan
dapat dituliskan :
V = I . R

Besarnya daya yang didisipasikan oleh resistansi adalah
V V2
P = V . I = (I.R) . I = I2 . R = V ---- = ---- Watt
R R
2. Induktansi
Elemen rangkaian listrik yang berupa induktor disebut juga induktansi mempunyai sifat
menghambat arus listrik yang melalui pada bahan tersebut serta menunda timbulnya arus
terhadap tegangan yang terpasang. Pada listrik DC berfungsi saat dihubungkan ke sumber,
setelah terhubung tidak berfungsi lagi, tetepi dalam arus listrik AC akan berfungsi terus
menerus selama masih terhubung dengan sumber. Induktansi didefinisikan sebagai konstanta
pembanding yang berlaku pada persamaan tegangan dalam kumparan konduktor seperti
ditunjukkan persamaan di bawah

di
V = L ---- Volt
dt
Besarnya daya yang diserap oleh induktansi adalah perkalian tegangan dan arus.
di
P = V . I = L i ---- Watt
dt
3. Kapasistansi
Elemen rangkaian listrik yang berupa kapasitor juga disebut kapasitansi mempunyai sifat
mempercepat arus listrik yang lewat padanya serta menggeser tegangan tersebut terhadap
arus yang melewatinya. Pada listrik DC hanya berfungsi saat dihubungkan ke sumber,
kemudian tidak berfungsi lagi, tetapi dalam listrik AC akan berfungsi terus menerus selama
masih terhubung dengan sumber. Kapasistansi didefinisikan sebagai konstanta pembanding
yang berlaku pada persamaan arus dalam dua plat konduktor pararel dengan pemisah isolator
seperti ditunjukkan pada persamaan di bawah

du
I = C ---- Ampere
dt
Besarnya daya yang diserap oleh kapasistansi adalah perkalian tegangan dan arus.
du
P = V . I = C . V ---- Watt
dt
B. Mencari Impedansi
Impedansi (disebut juga hambatan dalam, Z) adalah nilai resistansi yang terukur pada kutub
kutub sinyal jack alat elektronik. Semakin besar hambatan/impedansi, makin besar tegangan
yang dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatan sebagai hambatan secara spontan. Karena
terdapat perbedaan yang mendasar dari keduanya. Beberapa sumber mengatakan bahwa
impedansi merupakan hasil reaksi hambatan (R, resistensi) dan kapasitas elektron (C,
capacitance) secara bersaman. . Daya merupakan tegangan kuadratnya dibagi impedansnya:

P = V
2
/ Z
P = daya (watt)
V = tegangan (volt)
Z = impedans (ohm)

Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran penolakan
terhadap arus bolak-balik sinusoidal. Impedansi listrik memperluas konsep resistansi listrik
ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo relatif dari tegangan dan arus, tetapi juga
fase relatif. Bila sebuah beban diberi tegangan, impedansi dari beban tersebut akan
menentukan besar arus dan sudut fase yang mengalir pada beban tersebut. Faktor daya
merupakan petunjuk yang menyatakan sifat suatu beban.
Impedansi Jumlah Hambatan Secara Vektor Pd Rangkaian Arus Bolak Balik / AC.
1. Impedansi Rangkaian Seri R & L : Z = R2 + XL2
2. Impedansi Rangkaian Seri R & C : Z = R2 + XC2
3. Impedansi Rangkaian Seri R L & C : Z = R2 + ( XL XC ) 2

C. Mencari Arus Tiap Cabang


E = I X R
E
I = ---- (Untuk tahanan Resistif)
R
E
I = ---- (Untuk tahanan Yang Mengunakan Impedansi)
Z
E
I R
D. Segitiga Daya
Dalam sistem listrik AC / Arus bolak-balik ada tiga jenis daya untuk beban yang
memiliki Impedansi (Z),yaitu

Daya Semu (S) , satuannya VA (Volt Ampere)
Pada beban impedansi (Z), Daya semu adalah daya yang terukur atau terbaca pada
alat ukur. Daya semu adalah penjumlahan daya aktif dan reaktif secara vektoris.
Daya Reaktif (Q), satuannya VAR (Volt Ampere Reaktif)
Daya reaktif adalah daya yang timbul akibat adanya efek induksi elektromagnetik
oleh beban yang mempunyai nilai induktif (fase arus tertinggal / laging) atau kapasitif
(fase arus mendahului / leading).
Daya Aktif(P), satuannya W (Watt)
Daya aktif disebut juga daya nyata yaitu daya yang dibutuhkan oleh beban.

Hubungan dari ketiga daya diatas (S, Q, P) disebut segitiga daya.



Dari gambar diatas terlihat bahwa semakin besar nila daya reaktif (Q) akan
meningkatkan sudut antara daya nyata dan daya semu atau biasa disebut dengan power factor
/ COS . sehingga daya yang terbaca pada alat ukur (S) lebih besar daripada daya yang
sesungguhnya dibutuhkan oleh beban (P).

Dimana : S= V x I (VA)
P = V x I x Cos (W)
Q= V x I x Sin (VAR)

Anda mungkin juga menyukai