Anda di halaman 1dari 31

Noni Hafriani, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis


Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.
L
atar Belakang Masalah
M
atematika
adalah
sesuatu
yang sangat
penting
untuk
di
pelajari
, karena
matematika merupakan dasar dari mata pelajaran lain yang saling
berkesinambungan.
Namun, k
enyataan di lapangan
menunjukkan
bahwa
kualitas
hasil
belajar
siswa SMP dalam
mata
pelajaran
matematika
masih
ren
dah
termasuk
dalam
kemampuan
komunikasi
, seh
ingga
masih
perlu
ditingkatkan
.
(
S
olihin
:20
11
)
.
Rendahnya k
ualitas proses
pembelajaran
dipengaruhi
oleh
berbagai
faktor. Salah satu
faktor yang mempengaruhinya
adalah
ketepatan
pembelajaran
yang digunakan.
P
embelajaran
dalam penyampaian materi
yang
digunakan
oleh
para guru
di lapangan
pada
umumnya
adalah
pembelajaran
konvensional
yang menekankan
penguasaaan dan manipulasi isi dengan
latihan
pengerjaan
soal
-
soal
atau
drill and practice
, prosedural, serta
penggunaan
rumus. Pada
pembelajaran
ini guru berfungsi
sebagai
pusat
atau
sumber
materi
,
guru yang aktif
dalam
pembel
ajaran, sedangkan
siswa
hanya
menerima
materi.
Para siswa menghafalkan fakta, angka, nama, tanggal,
tempat dan kejadian; mempelajari mata pelajara
n s
ecara individu
; dan berlatih
dengan cara yang sama untuk memperoleh kemampuan dasar menulis dan
berhitung.
Pada kenyataanya proses pembelajaran harus memungkinkan siswa
memahami arti pelajaran yang mereka pelajari. Alferd North Whitehead
2
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
(Johnson, 2009:37) mengatakan Si anak harus menjadikan (ide
-
ide tersebut)
milik mereka, dan harus mengerti penerapannya dal
am situasi kehidupan
nyata mereka pada saat yang sama. Dengan alasan tersebut, pembelajaran
kontekstual
dalam pembelajaran matematika berusaha untuk mengajak para
siswa melakukan hal tersebut,
yaitu dengan membuat skenario pembelajaran
yang saling berhubu
ngan,
dimulai dari konteks kehidupan nyata siswa (
daily
life
)
agar pembelajaran tersebut menjadi lebih bermakna
.
Model pembelajaran
kontekstual juga memiliki potensi untuk membuat siswa
mampu
mengkomunikasikan ide dan
gagasan.
S
eorang
siswa
pernah
bertanya
kepada
gurunya Pak, untuk
apa
kita
belajar
matematika?
Wajar jika selama ini siswa bertanya seperti itu, hal ini
disebabkan siswa mencari makna, arti penting dan maksud, serta manfaat dari
apa yang sedang siswa pelajari.
Dengan model pembelajaran
konte
kstual
dapat
membantu
siswa
menemukan makna dan
memahami
konsep
matematika
yang
tidak
terlepas
dari
kehidupan
sehari
-
hari
dan d
engan
harapan
siswa
dapat
mengimplementasikan
nya
dalam
kehidupan
sehari
-
hari.
G
uru pun
dapat
menghubungkan dan
menjawab, dalam
kehidupan
sehari
-
hari
matematika
banyak
digunakan
,
sebagai contohnya, bagaimana kamu memilih banyak
pasang pakaian yang akan kamu gunakan
apabila
kamu
memiliki 3 baju
dan 2
celana
? Dengan kombinasi
seseorang
dapat
menentukan
banyak
pasangan
pakaian yang da
pat
digunakan
.
Selanjutnya guru memfasilitasi siswa untuk
mengangkat objek dalam kehidupan nyata itu ke dalam konsep matematika
.
3
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
Disadari bahwa matematika adalah sesuatu yang sangat penting untuk
dipelajari, namun apakah matematika itu sebenarnya?
Matematika
adalah
pola
berfikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian
logi
s
, matematika
itu
adalah
bahasa yang menggunakan
istilah yang didefinisikan
dengan
cermat, jelas, dan
akurat, representasinya
dengan s
i
mbol yang padat, lebih
berupa
symbol
mengenai ide
dari
pada
bunyi. Johnson dan Rising (
Solihin
:
2011
), dan Kline
(
Solihin
:
2011
) mengatakan
bahwa
matematika
bukanlah
pengetahuan
menyendiri yang dapat
sempurna
karena
dirinya
sendiri, tetapi
adanya
matematika
itu
terutama
untuk
membantu
manusia
dalam
memahami
dan
menguasai
permasalahan so
s
ial, ekonomi
dan
alam. Oleh
karena
itu
matematika
tidak
pernah
terlepas
dari
pemikiran
secara
kritis, logis
dan
sistematis
dan
matematika
juga
tidak
terlepas
dari
ilmu
pen
getahuan
lainnya
seperti
fisika
, social, ekono
mi
dan
ilmu
alam.
Proses belajar
-
mengajar adalah proses dialog
/komunikasi yang saling
berkaitan dengan berpikir kritis. Proses b
agaimana
mengkomunikasikan
apa
yang ada di
p
ikiran
siswa
, baik
ke
dalam
sebuah
bahasa
matematika
maupun
mengkomunikasikan
pemikirannya
kepada guru dan
teman
lainnya.
Sebagai
proses komunikasi
, praktik pembelajaran memerlukan prasyarat kesiapan fisik
dan mental pelaku penyampai pesan dan penerima pesan pembelajaran.
Pembelajaran berbasis
Deep Dialogue/Critical Thinking
(DD/CT)
mengakses
paham konstruksi dengan menekankan dialog mendalam dan berpikir kritis.
Dengan deep
dialogue/critical thinking
, seseorang diharapkan mampu
disamping mengen
ali diri
sendiri juga mengenal diri orang lain. Selain itu,
4
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
dengan dialog mendalam/berpiki
r kritis, orang akan belajar mengenal dunia
lain di luar dirinya dan selanjutnya mampu menghargai perbedaan
-
perbedaan
yang ada di dalam masyarakat. Hal
ini membuka kemungkinan
-
kemungkinan
untuk memahami makna yang fundamental dari kehidupan secara individu
al
dan kelompok
dengan berbagai dimensinya.
Komunikasi
secara
impli
s
it
menurut
Effendy (Roha
ya
ti:10) merupakan
proses yang menyampaikan
suatu
pesan
seseorang
kepada orang lain untuk
memberitahukan
atau
mengubah
sikap, pendapat, perilaku
baik
langsung
secara
lisan
maupun
tulisan (melalui media).
Menyadari
pentingnya
matematika
sebagai
alat
komunikasi, pemerintah
melalui
Kementerian
Pendidikan
Nasional
menetapkan
bahwa
salah
satu
fungsi
mempelajari
matematika
dalam
kurikulum
sekolah
adalah
mengembangkan
kemampuan
komunikasi
gagasan
melalui model matematika
yang dapat
berupa
kalimat
dan
persamaan
matematika, diagram, grafik
atau
tabel
.
Selain
itu, Salah satu
tujuan
pembelajaran
matematika
adalah
mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
atau
mengkomunikasikan
gagasan
antara lain melalui
pembicaraan
lisan, grafik,
peta, diagram dalam
menjelaskan
gagasan (Depdiknas: 2003). Selain
itu
,
kemampuan
komunikasi
matemati
ka
merupakan
salah
satu
kompetensi yang
harus
dilaporkan
secara
deskriptif
dalam pr
oses penilaian
pembelajaran di
manasiswa
diharapkan
memilik
i
kemampuan
komunikasi
matemati
ka
yaitu
siswa
mampu
menyatakan
dan
menafsirkan
gagasan
matematika
secara
lisan,
tertulis, atau
mendemonstrasikan (Depdiknas, 2003:15).
5
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
Dengan
komunikasi
dapat
bertukar ide dan
memperbaiki
hal yang
belum
sempurna
menjadi
lebih
sempurna.
Dengan
komunikasi
juga guru bisa
mengetahui
psikologi
siswa agar dalam
pencapaian model dan
metode yang
diterapkan
dapat
dilaksanakan
dengan
efektif.
Baroody (Suzana, 2009:6) meng
ungkapkan
bahwa paling tidak
ada
dua
alasan
penting yang menjadikan
komunikasi
dalam
matematika
perlu
menjadi
focus
perhatian.
Pertama, Mathematics as language;
matematika
tidak
hanya
sekedar
alat bantu berpikir, alat
untuk
mengemukakan
pola
-
pola
atau
menyelesaikan
masalah, namun
matematika
juga
merupakan
alat yang tidak
terhingga
nilainya
untuk
di
komunikasikan
berbagai ide dengan
jelas, tepat,
dan
cermat
dan
kedua, mathematics learning as social activity;
matematika
sebagai
aktivitas
social
dalam
pembe
lajaran
matematika, interaksi
antar
siswa
seperti
juga
komunikasi
antar guru dan
siswa yang merupakan
bagian
penting
untuk
memelihara
dan
mengembangkan
potensi
matematika
siswa.
Namun, pentingny
a
kemampuan
komunikasi
matemati
ka
dalam
kompetensi yang harus
dimiliki
tidak
sejalan
dengan
hasil yang selama
ini
dicapai.
Berdasarkan
pengamatan
, siswa
sangat
sulit
dalam
mengkomunikasikan
gagasannya
dalam
menyelesaikan
suatu
permasalahan.
Hal i
ni dinyatakan
oleh
penelitian yang dilakukan
Sunata
(S
olihin
: 201
1
) yang
menunjukkan
bahwa
kemampuan
komunikasi
matematika
siswa SMP masih
rendah.
D
iperkuat oleh
hasil
penelitian
Utar
i, Rukmana, dan
Suhendra
(S
olihin
: 201
1
)
yang
menyatakan
bahwa
pembelajaran
metematika di
6
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
Indonesia saat
ini
dirasakan
masih
kurang
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengkomunikasikan
gagasan
matematika yang dimiliki
siswa.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang
Penerapan Model Pembelajaran
Kontekstual
Berbasis
Deep
Dialogue/
Critical Thinking
untuk
Meningkatka
n
Kemampuan
Komunikasi
Matematika
Siswa SM
P melalui pembelajaran matematika.
2.
R
umusan Masalah
R
umusan
masalah
pada
penelitian
ini
sebagai
berikut :
a.
Apakah
peningkatan
kemampuan komunikasi matematika siswa yang
memperoleh
pembelajara
n
dengan me
nerapkan
model kontekstual berbasis
deep dialogue/critical thinking
lebih baik dibandingkan dengan
kemampuan
komunikasi
matematika
siswa yang memperoleh
pembelajaran konvensional
?
b.
Bagaimana
respon
si
swa
terhadap
pembelajara
n
dengan model
pembelajaran
Kontekstual
berbasis
Deep Dialogue/Critical Thinking
(
DD/CT
)?
3.
Pentingnya Masalah
Jika hasil penelitian ini
signifikan, maka
dapat
dijadikan
pertimbangan
sebagai alternatif
penerapan model pembelajaran
yang dapat
meningkatkan
kemampuan
komunikasi
matematika
siswa SMP
, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
7
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
4.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut :
a.
Mengetahui
a
pakah
peningkatan
kemampuan komunikasi matematika
siswa yang memperoleh
pembelajara
n
dengan me
nerapkan model
kontekstual berbasis
deep dialogue/critical thinking
lebih baik
dibandingkan dengan kemampuan
komunikasi matematika
siswa yang
memperoleh pembelajaran konvensional
.
b.
Mengetahui
b
agaimana
respon
siswa
terhadap
pembelajaran
dengan model
pembelajaran
Kontekstual
berbasis
Deep Dialogue/Critical Thinking
(
DD/CT
)
.
5.
Manfaat Penelitian
Jika hasilnya signifikan, maka p
enelitian
ini
di
harapkan
dapat
memberikan
manfaat
baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
bagi
:
a.
Siswa
Deep dialogue/critical thinking
dapat
digunakan
untuk
melatih
siswa
dalam mengkomunikasikan pemikiran dan idenya baik secara lisan
maupun tulisan kepada siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru,
dan siswa dapat menerapkan pembelajaran matematika dalam kehidupan
sehari
-
hari.
b.
Guru
Untuk mengoptimalkan pembelajaran sebagai alternatif yang dapat
meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa.
8
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
c.
Sekolah
Meningkatkan kualitas dan hasil belajar pembelajaran matematika.
6.
Definisi Istilah
Untuk
menghindari
penafsiran yang berbeda
-
beda
dari
pembaca, maka
peneliti
memberikan
penjelasan
dari
beberapa
istil
ah yang digunakan :
a.
Pembelajaran
kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah m
odel
pembelajaran yang
mengaitkan
materi
dengan
kehidupan
sehari
-
hari
atau
situasi
nyata
sebagai
media
pembelajaran.
Guru memberikan permasalahan dalam kehidupan
sehari
-
hari secara individu ataupun berkelompok dapat menyimpulkan
konsep materi pembelajaran matematika tersebut, kemudian guru
memberikan soal yang berbentuk aplikasi.
b.
Deep Dialogue/Critical Thi
nking
(Dialog Mendalam
/
BerpikirKritis
)
Deep dialogue/critical thinking
adalah pendekatan yang
mengkonsentrasikan kegiatan pembelajarannya untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman, melalui dialog secara mendalam dan
berpikir kritis, serta tidak saja men
ekankan keaktifan peserta didik pada
aspek fisik, akan tetapi juga aspek intelektual, sosial, mental emosional
dan spiritual. Tahapan deep dialogue/critical thinking, meliputi: kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
9
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un
tuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
c.
Komunikasi
matematika
Komunikasi
dapat
diartikan
sebagai
suatu
peristiwa
saling
hubungan/dialog yang terjadi
dalam
suatu
lingkungan
kelas, dimana
terjadi
pengalihan
pesan
-
pesan yang dialihkan
berisi
tentang
materi
matematika yang dipelajari di kelas.
Pihak yang terlibat
komunik
asi
dikelas
adalah
guru dan
siswa.
Jadi, kemampuan
komunikasi
matematika
dalam
penelitian
ini
adalah
a
)
Mengungkap ide secara lisan dan tulisan,
b)
Mengungkapkan
dan
menjelaskan
pemikiran
mereka
tentang ide
matematik
a
dan
hubungannya
,
c
)
Menggunakan
situasi
nyata
dan
menyatakan
solusi
masalah
menggunakan
gambar
dan
aljabar
,
d
)
Membuat
situasi
matematika
dan
menyediakan ide serta
keterangan
dalam
bentuk
tertulis
, dan
e
)
Menginterpretasikan ide matematika
dalam
bentuk
gambar dan
aljabar
.
7.
Hipotesis
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas
,
hipotesis
penelitian ini
sebagai
berikut

Peningkatan k
emampuan komunikasi matematika siswa yang
memperoleh
pembelajara
n
dengan me
nerapkan model kontekstual berbasis
deep dialogue/critical thinking
lebih baik dib
andingkan dengan kemampuan
komunikasi matematika
siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional





















Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.
D
esain
Penelitian
Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah
metodekuasi
eksperimen
. P
enelitian ini melibatkan dua kelas yaitu satu kelas eksperimen
dan satu kelas kontrol. Masing
-
masing mendapat perlakuan berbeda dalam
proses pembelajaran, tetapi materi yang sama. Pada kelas eksperimen
diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kontekstual
berbasis
deep dialogue/critical thinking
.
Sedangkan
pada
kelas kont
rol
diberikan pembelajaran
konvensional
.
Dengan demikian desain eksperimen dari peneli
tian ini adalah sebagai
berikut
:
O
X
O
O
O
(Ruseffendi, 1994)
Keterangan
:
O: Pret
est/postest berupa tes
komunikasi matematika siswa
X:
Perlakuan dengan menggunakan
model pembelajaran kontekstual berbasis
deep dialog/critical thinking.
2.
Populasi d
an Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa
kelas VIII
di
SMP
Negeri 2
9
Bandung.
Sedangkan sampel yang diambil dari populasi harus
29
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indone
sia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
betul
-
betul
representative
yaitu
dengan mengambil sampel
dua kelas
dari
beberapa kelas
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.
Variabel Penelitian
Variabel
bebas
pada penelitian ini yaitu
p
enerapan model
pembelajaran kontekstual berbasis
deep dialog
ue
/critical thinking
dan
satu
variabel
terikat yaitu kemampuan komunikasi matematika
siswa SMP.
4.
Instrumen
a.
Instrumen Pembelajaran
i.
Silabus
Silabus adalah perangkat pembelajaran pendukung kurikulum.
Silabus
pada hakikatnya menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan
dibahas dari setiap mata ajar dan tujuan yang hendak dicapai dari suatu
pembelajaran
, atau tahap
belajar
-
mengajar
atau dengan kata lai
n
s
ilabus
merupakan penjabaran
standar kompetensi
/
k
ompetensidasar
,
indikator
ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran
dan pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Silabus biasanya disusun
oleh guru mata pelajaran yang tel
ah disesuaikan dengan kurikulum
sekolah.
ii.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah p
erkiraan atau proyeksi mengenai tindakan apa yang akan
dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran
. RPP



Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model
Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
temuan
-
temuan
dari
penelitian,
disimpulkan
bahwa :
a.
Peningkatan k
omunikasi
matematika
siswa
kelas
VIII SMP Negeri 29
Bandung
yang mendapatkan
pembelajaran
dengan
menggunakan
m
odel
pembelajaran k
ontekstual berbasis
Deep Dialogue/Critical Tinking
(DD/CT) lebih
baik
dibandingkan
peningkatan
kemampuan
komunikasi
siswa yang mendapatkan
pembelajaran
secara
konvensional.
b.
Hampir
seluruh
siswa
memberikan
re
s
pon
yang positif
terhadap
pembelajaran
matematika
dengan
menggunakan
m
odel
pembelajaran
kontekstual berbasis
Deep Dialogue/Critical Tinking
(DD/CT)
.
2.
Implikasi
Model
Pembelajaran
Kontekstual berbasis
Deep Dialogue/Critical
Tinking
(DD/CT)
pada
pokok
bahasan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
dapat
melatih
siswa
untuk
mampu
berpikir
kritis
dan
imajinatif, menggunakan
logika, menganalisis
fakta
-
fakta, membagi rasa, dan
saling
mengasihi
sehingga
perbedaan
pendapat
dan
pandangan yang ada
dapat
dipecahkan
dan
dicerahkan
dengan dialog terbuka.
Pembelajaran
ini
juga
dapat
menjadikan
siswa
belajar
melalui mengalami,
merasakan, mendialogkan
bukan
hanya
sekedar menghafalkan.
68
Noni Hafriani, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Kont
ekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
3.
Saran
-
S
aran
Dari hasil
penelitian
ini
beberapa
saran yang dapat
menjadi masukan
yaitu
:
a.
M
odel
pembelajaran k
ontekstual berbasis
Deep Dialogue/Critical
Tinking
(DD/CT)
dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk
meningkatkan komunikasi matematika siswa SMP.
b.
Bagi
para guru matematika
hendaknya
sela
lu
mengadakan
perubahan
dalam
metode
mengajarnya agar siswa
tidak
merasa
jenuh
dan
bosan
di dalam
kelas
.
c.
Bagi
calon guru (Mahasiswa) agar lebih
giat
lagi
dalam
belajar
sehingga
bi
sa
meningkatkan
ilmu
pengetahuannya
bahkan
menumbuhkan
ilmu
-
ilmu
pengetahuan
baru
seiring
dengan
perkembangan
zaman.
d.
Bagi
peneliti
lain, hendaknya
bisa
menggunakan
materi lain untuk
mengetahui
apakah model pembelajaran
ini
juga
efektif
untuk
dipergunakan.

Anda mungkin juga menyukai