Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1. L atar Belakang Masalah M atematika adalah sesuatu yang sangat penting untuk di pelajari , karena matematika merupakan dasar dari mata pelajaran lain yang saling berkesinambungan. Namun, k enyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas hasil belajar siswa SMP dalam mata pelajaran matematika masih ren dah termasuk dalam kemampuan komunikasi , seh ingga masih perlu ditingkatkan . ( S olihin :20 11 ) . Rendahnya k ualitas proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah ketepatan pembelajaran yang digunakan. P embelajaran dalam penyampaian materi yang digunakan oleh para guru di lapangan pada umumnya adalah pembelajaran konvensional yang menekankan penguasaaan dan manipulasi isi dengan latihan pengerjaan soal - soal atau drill and practice , prosedural, serta penggunaan rumus. Pada pembelajaran ini guru berfungsi sebagai pusat atau sumber materi , guru yang aktif dalam pembel ajaran, sedangkan siswa hanya menerima materi. Para siswa menghafalkan fakta, angka, nama, tanggal, tempat dan kejadian; mempelajari mata pelajara n s ecara individu ; dan berlatih dengan cara yang sama untuk memperoleh kemampuan dasar menulis dan berhitung. Pada kenyataanya proses pembelajaran harus memungkinkan siswa memahami arti pelajaran yang mereka pelajari. Alferd North Whitehead 2 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Johnson, 2009:37) mengatakan Si anak harus menjadikan (ide - ide tersebut) milik mereka, dan harus mengerti penerapannya dal am situasi kehidupan nyata mereka pada saat yang sama. Dengan alasan tersebut, pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran matematika berusaha untuk mengajak para siswa melakukan hal tersebut, yaitu dengan membuat skenario pembelajaran yang saling berhubu ngan, dimulai dari konteks kehidupan nyata siswa ( daily life ) agar pembelajaran tersebut menjadi lebih bermakna . Model pembelajaran kontekstual juga memiliki potensi untuk membuat siswa mampu mengkomunikasikan ide dan gagasan. S eorang siswa pernah bertanya kepada gurunya Pak, untuk apa kita belajar matematika? Wajar jika selama ini siswa bertanya seperti itu, hal ini disebabkan siswa mencari makna, arti penting dan maksud, serta manfaat dari apa yang sedang siswa pelajari. Dengan model pembelajaran konte kstual dapat membantu siswa menemukan makna dan memahami konsep matematika yang tidak terlepas dari kehidupan sehari - hari dan d engan harapan siswa dapat mengimplementasikan nya dalam kehidupan sehari - hari. G uru pun dapat menghubungkan dan menjawab, dalam kehidupan sehari - hari matematika banyak digunakan , sebagai contohnya, bagaimana kamu memilih banyak pasang pakaian yang akan kamu gunakan apabila kamu memiliki 3 baju dan 2 celana ? Dengan kombinasi seseorang dapat menentukan banyak pasangan pakaian yang da pat digunakan . Selanjutnya guru memfasilitasi siswa untuk mengangkat objek dalam kehidupan nyata itu ke dalam konsep matematika . 3 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Disadari bahwa matematika adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipelajari, namun apakah matematika itu sebenarnya? Matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian logi s , matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan s i mbol yang padat, lebih berupa symbol mengenai ide dari pada bunyi. Johnson dan Rising ( Solihin : 2011 ), dan Kline ( Solihin : 2011 ) mengatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan so s ial, ekonomi dan alam. Oleh karena itu matematika tidak pernah terlepas dari pemikiran secara kritis, logis dan sistematis dan matematika juga tidak terlepas dari ilmu pen getahuan lainnya seperti fisika , social, ekono mi dan ilmu alam. Proses belajar - mengajar adalah proses dialog /komunikasi yang saling berkaitan dengan berpikir kritis. Proses b agaimana mengkomunikasikan apa yang ada di p ikiran siswa , baik ke dalam sebuah bahasa matematika maupun mengkomunikasikan pemikirannya kepada guru dan teman lainnya. Sebagai proses komunikasi , praktik pembelajaran memerlukan prasyarat kesiapan fisik dan mental pelaku penyampai pesan dan penerima pesan pembelajaran. Pembelajaran berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) mengakses paham konstruksi dengan menekankan dialog mendalam dan berpikir kritis. Dengan deep dialogue/critical thinking , seseorang diharapkan mampu disamping mengen ali diri sendiri juga mengenal diri orang lain. Selain itu, 4 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan dialog mendalam/berpiki r kritis, orang akan belajar mengenal dunia lain di luar dirinya dan selanjutnya mampu menghargai perbedaan - perbedaan yang ada di dalam masyarakat. Hal ini membuka kemungkinan - kemungkinan untuk memahami makna yang fundamental dari kehidupan secara individu al dan kelompok dengan berbagai dimensinya. Komunikasi secara impli s it menurut Effendy (Roha ya ti:10) merupakan proses yang menyampaikan suatu pesan seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik langsung secara lisan maupun tulisan (melalui media). Menyadari pentingnya matematika sebagai alat komunikasi, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional menetapkan bahwa salah satu fungsi mempelajari matematika dalam kurikulum sekolah adalah mengembangkan kemampuan komunikasi gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel . Selain itu, Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan (Depdiknas: 2003). Selain itu , kemampuan komunikasi matemati ka merupakan salah satu kompetensi yang harus dilaporkan secara deskriptif dalam pr oses penilaian pembelajaran di manasiswa diharapkan memilik i kemampuan komunikasi matemati ka yaitu siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, atau mendemonstrasikan (Depdiknas, 2003:15). 5 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan komunikasi dapat bertukar ide dan memperbaiki hal yang belum sempurna menjadi lebih sempurna. Dengan komunikasi juga guru bisa mengetahui psikologi siswa agar dalam pencapaian model dan metode yang diterapkan dapat dilaksanakan dengan efektif. Baroody (Suzana, 2009:6) meng ungkapkan bahwa paling tidak ada dua alasan penting yang menjadikan komunikasi dalam matematika perlu menjadi focus perhatian. Pertama, Mathematics as language; matematika tidak hanya sekedar alat bantu berpikir, alat untuk mengemukakan pola - pola atau menyelesaikan masalah, namun matematika juga merupakan alat yang tidak terhingga nilainya untuk di komunikasikan berbagai ide dengan jelas, tepat, dan cermat dan kedua, mathematics learning as social activity; matematika sebagai aktivitas social dalam pembe lajaran matematika, interaksi antar siswa seperti juga komunikasi antar guru dan siswa yang merupakan bagian penting untuk memelihara dan mengembangkan potensi matematika siswa. Namun, pentingny a kemampuan komunikasi matemati ka dalam kompetensi yang harus dimiliki tidak sejalan dengan hasil yang selama ini dicapai. Berdasarkan pengamatan , siswa sangat sulit dalam mengkomunikasikan gagasannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Hal i ni dinyatakan oleh penelitian yang dilakukan Sunata (S olihin : 201 1 ) yang menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematika siswa SMP masih rendah. D iperkuat oleh hasil penelitian Utar i, Rukmana, dan Suhendra (S olihin : 201 1 ) yang menyatakan bahwa pembelajaran metematika di 6 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indonesia saat ini dirasakan masih kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan gagasan matematika yang dimiliki siswa. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/ Critical Thinking untuk Meningkatka n Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SM P melalui pembelajaran matematika. 2. R umusan Masalah R umusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut : a. Apakah peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa yang memperoleh pembelajara n dengan me nerapkan model kontekstual berbasis deep dialogue/critical thinking lebih baik dibandingkan dengan kemampuan komunikasi matematika siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ? b. Bagaimana respon si swa terhadap pembelajara n dengan model pembelajaran Kontekstual berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking ( DD/CT )? 3. Pentingnya Masalah Jika hasil penelitian ini signifikan, maka dapat dijadikan pertimbangan sebagai alternatif penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa SMP , sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. 7 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui a pakah peningkatan kemampuan komunikasi matematika siswa yang memperoleh pembelajara n dengan me nerapkan model kontekstual berbasis deep dialogue/critical thinking lebih baik dibandingkan dengan kemampuan komunikasi matematika siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional . b. Mengetahui b agaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran Kontekstual berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking ( DD/CT ) . 5. Manfaat Penelitian Jika hasilnya signifikan, maka p enelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi : a. Siswa Deep dialogue/critical thinking dapat digunakan untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan pemikiran dan idenya baik secara lisan maupun tulisan kepada siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru, dan siswa dapat menerapkan pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari - hari. b. Guru Untuk mengoptimalkan pembelajaran sebagai alternatif yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. 8 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Sekolah Meningkatkan kualitas dan hasil belajar pembelajaran matematika. 6. Definisi Istilah Untuk menghindari penafsiran yang berbeda - beda dari pembaca, maka peneliti memberikan penjelasan dari beberapa istil ah yang digunakan : a. Pembelajaran kontekstual Pembelajaran kontekstual adalah m odel pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari - hari atau situasi nyata sebagai media pembelajaran. Guru memberikan permasalahan dalam kehidupan sehari - hari secara individu ataupun berkelompok dapat menyimpulkan konsep materi pembelajaran matematika tersebut, kemudian guru memberikan soal yang berbentuk aplikasi. b. Deep Dialogue/Critical Thi nking (Dialog Mendalam / BerpikirKritis ) Deep dialogue/critical thinking adalah pendekatan yang mengkonsentrasikan kegiatan pembelajarannya untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman, melalui dialog secara mendalam dan berpikir kritis, serta tidak saja men ekankan keaktifan peserta didik pada aspek fisik, akan tetapi juga aspek intelektual, sosial, mental emosional dan spiritual. Tahapan deep dialogue/critical thinking, meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. 9 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Un tuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Komunikasi matematika Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu peristiwa saling hubungan/dialog yang terjadi dalam suatu lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan - pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari di kelas. Pihak yang terlibat komunik asi dikelas adalah guru dan siswa. Jadi, kemampuan komunikasi matematika dalam penelitian ini adalah a ) Mengungkap ide secara lisan dan tulisan, b) Mengungkapkan dan menjelaskan pemikiran mereka tentang ide matematik a dan hubungannya , c ) Menggunakan situasi nyata dan menyatakan solusi masalah menggunakan gambar dan aljabar , d ) Membuat situasi matematika dan menyediakan ide serta keterangan dalam bentuk tertulis , dan e ) Menginterpretasikan ide matematika dalam bentuk gambar dan aljabar . 7. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah di atas , hipotesis penelitian ini sebagai berikut
Peningkatan k emampuan komunikasi matematika siswa yang memperoleh pembelajara n dengan me nerapkan model kontekstual berbasis deep dialogue/critical thinking lebih baik dib andingkan dengan kemampuan komunikasi matematika siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional
Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. D esain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodekuasi eksperimen . P enelitian ini melibatkan dua kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Masing - masing mendapat perlakuan berbeda dalam proses pembelajaran, tetapi materi yang sama. Pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis deep dialogue/critical thinking . Sedangkan pada kelas kont rol diberikan pembelajaran konvensional . Dengan demikian desain eksperimen dari peneli tian ini adalah sebagai berikut : O X O O O (Ruseffendi, 1994) Keterangan : O: Pret est/postest berupa tes komunikasi matematika siswa X: Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis deep dialog/critical thinking. 2. Populasi d an Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 9 Bandung. Sedangkan sampel yang diambil dari populasi harus 29 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indone sia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu betul - betul representative yaitu dengan mengambil sampel dua kelas dari beberapa kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Variabel Penelitian Variabel bebas pada penelitian ini yaitu p enerapan model pembelajaran kontekstual berbasis deep dialog ue /critical thinking dan satu variabel terikat yaitu kemampuan komunikasi matematika siswa SMP. 4. Instrumen a. Instrumen Pembelajaran i. Silabus Silabus adalah perangkat pembelajaran pendukung kurikulum. Silabus pada hakikatnya menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan dibahas dari setiap mata ajar dan tujuan yang hendak dicapai dari suatu pembelajaran , atau tahap belajar - mengajar atau dengan kata lai n s ilabus merupakan penjabaran standar kompetensi / k ompetensidasar , indikator ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus biasanya disusun oleh guru mata pelajaran yang tel ah disesuaikan dengan kurikulum sekolah. ii. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah p erkiraan atau proyeksi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran . RPP
Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan - temuan dari penelitian, disimpulkan bahwa : a. Peningkatan k omunikasi matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan m odel pembelajaran k ontekstual berbasis Deep Dialogue/Critical Tinking (DD/CT) lebih baik dibandingkan peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional. b. Hampir seluruh siswa memberikan re s pon yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan m odel pembelajaran kontekstual berbasis Deep Dialogue/Critical Tinking (DD/CT) . 2. Implikasi Model Pembelajaran Kontekstual berbasis Deep Dialogue/Critical Tinking (DD/CT) pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dapat melatih siswa untuk mampu berpikir kritis dan imajinatif, menggunakan logika, menganalisis fakta - fakta, membagi rasa, dan saling mengasihi sehingga perbedaan pendapat dan pandangan yang ada dapat dipecahkan dan dicerahkan dengan dialog terbuka. Pembelajaran ini juga dapat menjadikan siswa belajar melalui mengalami, merasakan, mendialogkan bukan hanya sekedar menghafalkan. 68 Noni Hafriani, 2013 Penerapan Model Pembelajaran Kont ekstual Berbasis Deep Dialogue/Critical Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Saran - S aran Dari hasil penelitian ini beberapa saran yang dapat menjadi masukan yaitu : a. M odel pembelajaran k ontekstual berbasis Deep Dialogue/Critical Tinking (DD/CT) dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan komunikasi matematika siswa SMP. b. Bagi para guru matematika hendaknya sela lu mengadakan perubahan dalam metode mengajarnya agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan di dalam kelas . c. Bagi calon guru (Mahasiswa) agar lebih giat lagi dalam belajar sehingga bi sa meningkatkan ilmu pengetahuannya bahkan menumbuhkan ilmu - ilmu pengetahuan baru seiring dengan perkembangan zaman. d. Bagi peneliti lain, hendaknya bisa menggunakan materi lain untuk mengetahui apakah model pembelajaran ini juga efektif untuk dipergunakan.