2. Purwanto Pamuji (24110310 ) Tugas : Administrasi Metrologi TERMOMETER DIGITAL
1.1. Termometer Termometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan menyatakan dengan suatu angka. Saat ini banyak jenis-jenis temometer. Jenis termometer ini tergantung pada jangkauan suhu yang diukur, ketelitian ang diingkan dan sifat-sifat dari bahan yang digunakan. Contoh sifat - sifat zat yang biasa digunakan untuk membuat termometer adalah: 1. Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu kapiler. 2. Hambatan listrik dan seutas kawat platina. 3. Beda potensial pada suatu termokopel. 4. Pemuaian suatu keeping bimetal. 5. Tekanan gas pada volum tetap. 6. Radiasi yang dipancarkan benda. Beberapa sifat yang mutlak dibutuhkan oleh sebuah termometer adalah: 1. Skalanya mudah dibaca. 2. Aman untuk digunakan. 3. Kepekaan pengukurannya. 4. Lebar jangkauan suhu yang mampu diukur.
1.2 Termometer Digital Dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada bidang sains, teknologi, bisnis dan lain sebagainya, kita selalu berurusan dengan kuantitas-kuantitas. Kuantitas-kuantitas ini diukur, dihitung, dicatat, dimonitor dan dimanipulasi secara aritmatika. Pada umumnya manusia menggunakan bilangan untuk merepresentasikan semua kuantitas tersebut.Secara garis besar ada dua cara yang dapat digunakan dalam merepresentasikan bilangan dari suatu kuantitas, yaitu analog dan digital. Pada tugas kali ini berhubungan dengan digital. Representasi digital suatu kuantitas tidak dinyatakan dengan kuantitas sebanding tetapi dengan simbol-simbol yang disebut digit.Yang dimaksudkan adalah termometer. Termometer merupakan salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui suhu objek (benda/tubuh). Sedangkan definisi dari termometer digital itu sendiri adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur suhu obyek (benda/tubuh) dengan outputan dalam LCD atau seven segment berupa digit/angka.
1.3 Prinsip Kerja Termometer Digital Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam A memiliki tegangan yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda tegangan (kecil sekali, miliVolt) yang dapat dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan setelah melalui termokopel terdeteksi sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai arusnya melalui pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.
1.4 Material Penyusun Termometer Digital Di dalam termometer digital terdapat komponen-komponen material penyusun, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sensor PTC/NTC 2. Komparator (Op-amp dan sejenisnya) 3. Analog to Digital Konverter 4. Dekoder Display (IC 7447 TTL misalnya) 5. Display (Seven Segmen, LCD,Monitor)
1.5 SOP Termometer Digital Berikut ini merupakan Standart Oprational Propotional dari termometer digital yaitu terhadap suhu badan di oral, axilla dan rektal adalah sebagai berikut : A. Tujuan Tindakan Pengaturan suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh. ALAT dan BAHAN Termometer 3 buah botol: a. Botol 1 berisi larutan sabun b. Botol 2 berisi larutan desinfektan c. Botol 3 berisi air bersih Bengkok Kertas / tissue Vaselin Buku catatan suhu Sarung tangan
B. Prosedur Kerja PEMERIKSAAN SUHU ORAL 1. Jelaskan prosedur kepada klien 2. Cuci tangan 3. Gunakan sarung tangan 4. Atur posisi pasien 5. Tentukan letak bagian bawah lidah 6. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C 350C. 7. Letakkan termometer dibawah lidah sejajar dengan gusi 8. Anjurkan mulut ditutup selama 3 5 menit 9. Angkat termometer dan baca hasilnya 10. Catat hasil 11. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue 12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan. 13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan PEMERIKSAAN SUHU AKSILA 1. Jelaskan prosedur kepada klien 2. Cuci tangan 3. Gunakan sarung tangan 4. Atur posisi pasien 5. Tentukan letak aksila (Ketiak) dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tissue 6. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C 350C. 7. Letakkan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien dengan posisi fleksi diatas dada (mendekap dada) 8. Setelah 3 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya 9. Catat hasil 10. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue 11. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan. 12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan PEMERIKSAAN SUHU REKTAL 1. Jelaskan prosedur kepada klien 2. Cuci tangan 3. Gunakan sarung tangan 4. Atur posisi pasien dengan posisi miring 5. Pakaian diturunkan sampai dibawah glutea (dibawah pantat) 6. Tentukan letak rektal, lalu oleskan vaseline 7. Turunkan suhu termometer dibawah antara 340C 350C. 8. Letakkan telapak tangan pada sisi glutea pasien, masukkan termometer kedalam rektal dengan perlahan-lahan, jangan sampai berubah posisi dan ukur suhu 9. Setelah 3 5 menit, angkat termometer dan baca hasilnya 10. Catat hasil 11. Bersihkan termometer dengan kertas / tissue 12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih dan keringkan. 13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan