DENGAN KULTUR JARINGAN Heru Sudrajad Balai Besar Penelitian dan PengembanganTanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan Republik ndonesia Abstrak Saat ini untuk memenuhi kebutuhan simplisia tanaman obat diarahkan dari hasil budida!a, sehingga memerlukan bibit !ang berkualitas baik dan seragam dalam "aktu !ang bersamaan #kan dilakukan penelitian upa!a pembibitan tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) dengan pemberian B# dan B#P melalui kultur jaringan$ Penelitian ini dilakukan mengingat perlu dikembangkan dan dibudida!akan tanaman sarang semut !ang bermutu sebagai bahan baku pembuatan obat$ Teknik kultur jaringan memiliki kelebihan karena tidak dipengaruhi oleh iklim dengan "aktu produksi relati% &epat, bebas kontaminasi mikroba dan tidak memerlukan lahan !ang luas$ Penelitian dilakukan dilaboratorium kultur jaringan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Ta"angmangu$ Penelitian dilakukan dengan menambahkan 'at pengatur tumbuh B# dan B#P masing(masing dengan konsentrasi ), *, + dan , mg-l$ .asa inkubasi * bulan diperoleh hasil pertumbuhan terbaik diperoleh pada penambahan B# dan B#P masing / maing * mg-l !aitu dengan jumlah daun *, jumlah akar * dan panjang akar + mm$ Kata kun&i0 ( Myrmecodia pendans ) kultur jaringan, B# B#P, 'at pengatur tumbuh PENDAHULUAN Peningkatan !ang pesat dalam industri obat tradisional menimbulkan an&aman !ang serius bagi kelestarian tanaman obat !ang menjadi bahan baku industri obat tradisional !ang diambil langsung dari alam (1uhud, 233+)$ 4engan meningkatn!a pemakaian obat tradisional tersebut, kebutuhan bahan baku tanaman obat juga semakin meningkat$ Bahan baku tanaman obat dikuras dari alam untuk memenuhi kebutuhan !ang semakin meningkat tersebut$ Proses tersebut akan memba"a akibat kelangkaan atau bahkan pemusnahan terhadap beberapa jenis tanaman obat, apabila tidak diimbangi dengan upa!a pembudida!aan dan pelestarian (Ri%ai, 2353) Produksi bibit !ang bermutu baik, homogen, dalam jumlah ban!ak dan "aktu !ang singkat sulit dilakukan se&ara kon6ensional$ Pengalaman menunjukkan bah"a pen!ediaan bibit bermutu !ang tepat jumlah, tepat "aktu dan tepat lokasi merupakan kendala bagi pengembangan suatu komoditas$ Teknologi kultur jaringan !ang memproduksi planlet dalam botol(botol ke&il dapat mengatasi masalah tersebut (4ar"is, 233*)$ 4engan teknik kultur jaringan, kendala dalam memproduksi bibit dapat diatasi, karena disamping tanaman dapat dihindari dari kemunduran genetik akibat dari kesalahan(kesalahan dalam proses produksi bibit, juga dapat diperban!ak sembarang "aktu dengan %aktor multipilikasi tinggi (Habir dkk$, 233*)$ .edia kultur merupakan salah satu %aktor penentu keberhasilan perban!akan tanaman se&ara kultur jaringan $ Berbagai komposisi media kultur telah di%ormulasikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman !ang dikulturkan$ 4alam media kultur jaringan diperlukan penambahan 'at pengatur tumbuh untuk mendukung pertumbuan ekspalan$ 4alam kultur jaringan, dua golongan 'at pengatur tumbuh !ang sangat penting adalah sitokinin dan auksin (7una"an, 233))$ Sitokinin mema&u pembelahan sel, serta mampu mema&u tunas samping dan menstimulasi perluasan daun sebagai hasil dari pembesaran sel$ Sitokinin men!ebabkan mobilisasi metabolit dari daerah !ang tidak diperlukan ke daerah !ang diperlukan sehingga membentuk hubungan source-sink dan sintesis asam nukleat serta protein dapat beralnjut (.oore, 2353)$ Peran %isiologis auksin adalah mendorong pemanjangan sel, pembelahan sel, di%erensiasi jaringan 8!lem dan %loem, serta pembentukan akar$ 4alam kultur jaringan, auksin diperlukan untuk pembentukan kloro%il, pertumbuhan kalus, suspensi sel mor%ogenesis akar dan tunas$ #uksin sintetis terdiri atas indole 3 acetic acid (##), indole 3 butyric acid (B#), 1-naphthaleneaceticacid (9##), dan herbisida !ang bersi%at auksin (:attimena 233*)$ .enurut Badriah et al (233;), sitokinin berpengaruh terhadap inisi asi tunas$ <enis sitokinin !ang paling sering dipakai adalah ,(Ben'!l #mino Puri ne (B#P) karena e%ekti6itasn!a tinggi dan hargan!a murah (=usnita, *))>)$ Pemberian 'at pengatur tumbuh dapat memper&epat pertumbuhan dan perkembangan sampai pada dosis tertentu, dosi s terlalu tinggi atau terlalu rendah tidak akan memberi e%ek positi% (#slam!ah, *))* )$ .emperhatikan hal tersebut diatas maka akan dilakukan penelitian upa!a pembibitan tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) dengan pemberian B# dan B#P melalui kultur jaringan BAHAN DAN METODE Bahan !ang digunakan adalah tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) bahan kimia pen!usun media .S (.urashige ? Skoog), 7#> (7iberelin), B# (ndol buteri& a&id), B#P (Ben'il amino purin) sedangkan alat !ang digunakan Lamiar #ir @lo" (L#@), #uto&la%, pinset, s&alpel, hot plate, timbangan analitik dan lain(lain$ Tahapan persiapan adalah tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) ditangkarkan dalam rumah ka&a selama tiga bulan$ Pembuatan media !aitu bahan kimia ditimbang analitik sesuai dengan komposisi masing(masing untuk media .S (lampiran)$ Pen!iapan eksplan !aitu menggunakan pu&uk dari tanaman !ang ditangkarkan dalam rumah ka&a umur tiga bulan digunakan sebagai eksplan$ Proses Thank you for evaluating BCL easyConverter Desktop This Word document was converted from PDF with an evaluation version of BCL easyConverter Desktop software that only converts the first 3 pages of your PDF. Activate your software for less than !" http#$$www.pdfonline.com$easyconverter$ CT%L& Click on the link 'elow to purchase