A. Informasi Citasi 1. Pengarang Sarah A. Curran., FCPodMed, FHEA 1 ,F. Buck Willis 2
2. Tahun 2011 3. Judul Artikel Chronic Ankle Contracture Reduced: A case series 4. Nama Jurnal The Foot and Ankle Online Journal 5. Volume 4 6. Issue/No 7 7. Halaman 4
B. Latar Belakang Kontraktur didefinisikan sebagai pemendekan otot secara adaptif dari otot/jaringan lunak yang melewati sendi sehingga menghasilkan keterbatasan lingkup gerak sendi. secara umum, fraktur ditangani secara tindakan bedah atau imobilisasi. Kontraktur plantar fleksi sering dijumpai pada kedua tindakan penanganan tersebut 1 . studi terbaru yang dilakukan oleh Moseley et al yang meneliti mengenai kemanjuran dari peregangan plantar fleksi secara pasif pada pasien imobilisasi pasca tatalaksana fraktur. studi tersebut menggunakan 2 kelompok perlakuan, dimana pada kelompok pertama "short duration" mendapat perlakuan passive stretching selama 6 menit per hari dan kelompok kedua (long-duration) mendapat perlakuan passive stretching, hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan saat dilakukan pengujian selama 4 minggu. Akan tetapi pada (long-duration) menunjukkan keefektifan pada perlakuan yang lebih lama 1-3 . Peneliti lainnya menemukan bahwa lamanya peregangan secara pasif memiliki tingkat keefektifan yang baik pada area sendi bahu, lutut, kaki, siku, karpal dan engkel kaki 4-5 .
C. Tujuan Penelitian Menguji penurunan kontraktur pada pasien fraktur engkel/pergelangan kaki menggunakan belat dinamis dengan memberikan beban rendah untuk meregangkan rentang gerak sendi.
D. Pertanyaan Penelitian
E. Desain Penelitian Studi Kasus, dengan Rancangan Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design
F. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Rumah sakit
2. Karakteristik Responden Pasien dengan riwayat fraktur malleolar medial, fiksasi bedah dan contracture lebih dari satu tahundengan rentang usia 29-65 tahun, terdiri dari 9 wanita dan 9 pria. 3. Jumlah Responden 18 pasien/responden 4. Teknik Sampling Purposive sampling 5. Variabel yang Diukur ROM aktif pergelangan kaki secara dorso fleksi. 6. Prosedur Tindakan a. Memilih pasien sesuai kriteria yang ditentukan b. Pasien diminta untuk membaca dan menandatangani inform consent yang telah disiapkan c. Mengukur rentang maksimal dari ROM aktif pasien pada pergelangan kaki yang diukur menggunakan Goniometer. d. Pasien diminta untuk menggunakan produk dari Dynasplint berupa belat dinamis pada malam hari, durasi pemakaian belat dinamis selama 6 sampai delapan jam setiap malamnya e. setelah menggunakan alat tersebut selama 2 minggu, regangan ditingkatkan untuk mengoptimalkan ROM yang maksimal. Peningkatan tegangan/regangan disesuaikan dengan kemampuan pasien. f. sebagai monitoring, pasien diminta untuk menulis diary yang berisi durasi pemakaian alat dan tingkat regangan rentang gerak sendi serta menuliskan pertanyaan atau pengalaman selama menggunakan belat dinamis. 7. Metode Pengumpulan Data Observasi, wawancara dan melalui pengukuran
8. Reliabilitas dan Validitas Instrumen yang digunakan - 9. Uji Statistik Peneliti tidak menyebutkan secara spesifik terkait uji statistik yang digunakan. G. Hasil Penelitian Data menunjukkan bahwa rata-rata usia berada pada angka 46,4 tahun (SD 11.8), durasi dari pemakaian alat memiliki rata-rata 784 jam dalam 16 minggu. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan yang diamati pada dorsofleksi maksimal ketika diukur dalam posisi duduk (p=0.09). Namun pada hasil pengukuran akhir rentang sendi memiliki rata- rata 23,4 o , rentang perbedaannya 5-54 o dan hanya 3 pasien yang menunjukkan peningkatan derajat rentang sendi sebesar 5 o . Tak satupun pasien yang melaporkan ketidaknyamanan selama menggunakan alat tersebut selama 16 minggu. H. Implikasi Hasil Peneliti I. Kekuatan Penelitian Peneliti dengan jelas menjelaskan bagaimana cara pengambilan sampel hingga prosedur dilakukannya intervensi selama penelitian. selain itu, peneliti menggunakan alat penelitian yang sudah memiliki standar yang baik sehingga tidak menimbulkan cedera ataupun kerugian bagi pasien. J. Keterbatasan Penelitian Peneliti tidak menyebutkan teknik pengolahan data secara rinci, tidak menjelaskan mengapa penggunaan alat belat dinamis dipakai pada malam hari. K. Kesimpulan Penggunaan alat belat dinamis yang bekerja memberi tekanan untuk mendorsofleksikan pergelangan kaki cukup efektif untuk meningkatkan rentang gerak sendi pada pasien dengan kontraktur.
REFERENSI 1. Usuba M, Akai M, Shirasaki Y, Miyakawa S. Experimental joint contracture correction with low torque--long duration repeated stretching. Clin Orthop Relat Res 2007 456: 70-78 2. Stubblefield MD, Manfield L, Riedel ER. A preliminary report on the efficacy of a dynamic jaw opening device (dynasplint trismus system) as part of the multimodal treatment of trismus in patients with head and neck cancer. Arch Phys Med Rehabil 2010 91: 1278-1282. 3. Gaspar PD, Willis FB. Adhesive capsulitis and dynamic splinting: a controlled, cohort study. BMC Musculoskelet Dis 2009 10:111. 4. John MM, Kalish SR, Perns SV, Willis, FB. Dynamic splinting for hallux limitus: a randomized, controlled trial. JAPMA (In-Press). 5. Willis FB, Lopez AL, Perez A, Sheridan L, Kalish SA. Pain scale for plantar fasciopathy. FAOJ 2009 2: 5.