Anda di halaman 1dari 5

Tanggal :23 Mei 2014

Nama : Aditya Krisna


A. Informasi Citasi
1. Pengarang
Sarah A. Curran., FCPodMed, FHEA
1
,F. Buck Willis
2

2. Tahun
2011
3. Judul Artikel
Chronic Ankle Contracture Reduced: A case series
4. Nama Jurnal
The Foot and Ankle Online Journal
5. Volume
4
6. Issue/No
7
7. Halaman
4













B. Latar Belakang
Kontraktur didefinisikan sebagai pemendekan otot secara adaptif dari
otot/jaringan lunak yang melewati sendi sehingga menghasilkan keterbatasan
lingkup gerak sendi. secara umum, fraktur ditangani secara tindakan bedah
atau imobilisasi. Kontraktur plantar fleksi sering dijumpai pada kedua
tindakan penanganan tersebut
1
. studi terbaru yang dilakukan oleh Moseley et
al yang meneliti mengenai kemanjuran dari peregangan plantar fleksi secara
pasif pada pasien imobilisasi pasca tatalaksana fraktur. studi tersebut
menggunakan 2 kelompok perlakuan, dimana pada kelompok pertama "short
duration" mendapat perlakuan passive stretching selama 6 menit per hari dan
kelompok kedua (long-duration) mendapat perlakuan passive stretching,
hasilnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan saat dilakukan pengujian
selama 4 minggu. Akan tetapi pada (long-duration) menunjukkan keefektifan
pada perlakuan yang lebih lama
1-3
. Peneliti lainnya menemukan bahwa
lamanya peregangan secara pasif memiliki tingkat keefektifan yang baik pada
area sendi bahu, lutut, kaki, siku, karpal dan engkel kaki
4-5
.

C. Tujuan Penelitian
Menguji penurunan kontraktur pada pasien fraktur engkel/pergelangan
kaki menggunakan belat dinamis dengan memberikan beban rendah untuk
meregangkan rentang gerak sendi.

D. Pertanyaan Penelitian

E. Desain Penelitian
Studi Kasus, dengan Rancangan Penelitian One-Group Pretest-Posttest
Design

F. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Rumah sakit

2. Karakteristik Responden
Pasien dengan riwayat fraktur malleolar medial, fiksasi bedah dan
contracture lebih dari satu tahundengan rentang usia 29-65 tahun,
terdiri dari 9 wanita dan 9 pria.
3. Jumlah Responden
18 pasien/responden
4. Teknik Sampling
Purposive sampling
5. Variabel yang Diukur
ROM aktif pergelangan kaki secara dorso fleksi.
6. Prosedur Tindakan
a. Memilih pasien sesuai kriteria yang ditentukan
b. Pasien diminta untuk membaca dan menandatangani inform
consent yang telah disiapkan
c. Mengukur rentang maksimal dari ROM aktif pasien pada
pergelangan kaki yang diukur menggunakan Goniometer.
d. Pasien diminta untuk menggunakan produk dari Dynasplint berupa
belat dinamis pada malam hari, durasi pemakaian belat dinamis
selama 6 sampai delapan jam setiap malamnya
e. setelah menggunakan alat tersebut selama 2 minggu, regangan
ditingkatkan untuk mengoptimalkan ROM yang maksimal.
Peningkatan tegangan/regangan disesuaikan dengan kemampuan
pasien.
f. sebagai monitoring, pasien diminta untuk menulis diary yang berisi
durasi pemakaian alat dan tingkat regangan rentang gerak sendi
serta menuliskan pertanyaan atau pengalaman selama
menggunakan belat dinamis.
7. Metode Pengumpulan Data
Observasi, wawancara dan melalui pengukuran


8. Reliabilitas dan Validitas Instrumen yang digunakan
-
9. Uji Statistik
Peneliti tidak menyebutkan secara spesifik terkait uji statistik yang
digunakan.
G. Hasil Penelitian
Data menunjukkan bahwa rata-rata usia berada pada angka 46,4 tahun (SD
11.8), durasi dari pemakaian alat memiliki rata-rata 784 jam dalam 16
minggu. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan yang
diamati pada dorsofleksi maksimal ketika diukur dalam posisi duduk
(p=0.09). Namun pada hasil pengukuran akhir rentang sendi memiliki rata-
rata 23,4
o
, rentang perbedaannya 5-54
o
dan hanya 3 pasien yang
menunjukkan peningkatan derajat rentang sendi sebesar 5
o
. Tak satupun
pasien yang melaporkan ketidaknyamanan selama menggunakan alat
tersebut selama 16 minggu.
H. Implikasi Hasil Peneliti
I. Kekuatan Penelitian
Peneliti dengan jelas menjelaskan bagaimana cara pengambilan sampel
hingga prosedur dilakukannya intervensi selama penelitian. selain itu,
peneliti menggunakan alat penelitian yang sudah memiliki standar yang baik
sehingga tidak menimbulkan cedera ataupun kerugian bagi pasien.
J. Keterbatasan Penelitian
Peneliti tidak menyebutkan teknik pengolahan data secara rinci, tidak
menjelaskan mengapa penggunaan alat belat dinamis dipakai pada malam
hari.
K. Kesimpulan
Penggunaan alat belat dinamis yang bekerja memberi tekanan untuk
mendorsofleksikan pergelangan kaki cukup efektif untuk meningkatkan
rentang gerak sendi pada pasien dengan kontraktur.

REFERENSI
1. Usuba M, Akai M, Shirasaki Y, Miyakawa S. Experimental joint contracture
correction with low torque--long duration repeated stretching. Clin Orthop
Relat Res 2007 456: 70-78
2. Stubblefield MD, Manfield L, Riedel ER. A preliminary report on the
efficacy of a dynamic jaw opening device (dynasplint trismus system) as part
of the multimodal treatment of trismus in patients with head and neck cancer.
Arch Phys Med Rehabil 2010 91: 1278-1282.
3. Gaspar PD, Willis FB. Adhesive capsulitis and dynamic splinting: a
controlled, cohort study. BMC Musculoskelet Dis 2009 10:111.
4. John MM, Kalish SR, Perns SV, Willis, FB. Dynamic splinting for hallux
limitus: a randomized, controlled trial. JAPMA (In-Press).
5. Willis FB, Lopez AL, Perez A, Sheridan L, Kalish SA. Pain scale for plantar
fasciopathy. FAOJ 2009 2: 5.

Anda mungkin juga menyukai