Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN

TRAINING/PELATIHAN
1. Pendahuluan
Pengelolaan training adalah upaya untuk merencanakan dan mengelola pelatihan melalui
tahapan yang sistematis dan saling terkait, dari mulai tahap analisa kebutuhan pelatihan,
penyusunan kerangka acuan (TOR) dan kebutuhan biaya, penyusunan rencana
penyelenggaraan, serta penentuan proses monitoring dan evaluasinya.
Pengelolaan pelatihan seperti halnya pengelolaan personalia, pengelolaan pengadaan,
pengelolaan keuangan dan pengelolaan bidang lainnya, perlu dipersiapkan dan dikelola
dengan baik agar kegiatan pelatihan dapat secara signifikan mendukung dan berpengaruh
positif terhadap peningkatan kapasitas. Suatu kegiatan pelatihan perlu dipersiapkan
melalui perencanaan yang baik dan memiliki tuuan yang elas, karena pelatihan akan
menentukan kesiapan pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude)
dari individu!individu yang dilatih agar kompeten dalam melaksanakan peran dan tugasnya,
yang akan berpengaruh besar dalam pencapaian tuuan kegiatan atau program.
2. Bagaimana Training Dikelola dan Dilakanakan!
"alam mengelola dan melaksanakan pelatihan, tahapan!tahapan yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut#
a. Peria"an Pela#ihan
Persiapan pelatihan merupakan suatu tahapan penting yang akan menentukan kualitas
pelaksanaan pelatihan. Tahap persiapan sebaiknya dilakukan paling lambat $ minggu
sebelum pelatihan dilaksanakan. %al!hal yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan
adalah#
i. $enen#ukan kom"e#eni %ang dihara"kan
Pelatihan adalah salah satu proses untuk membangun atau meningkatkan kapasitas dan
kompetensi peserta sehingga mampu untuk melakukan suatu fungsi dan peran dalam
suatu kegiatan&program ataupun organisasi&institusi. Oleh karena itu kompetensi atau
kapasitas yang diharapkan terbangun dari suatu proses pelatihan menadi acuan utama
dalam mengembangkan kerangka dan metoda pelatihan.
'ebutuhan kompetensi dan kapasitas yang diharapkan akan terkait dengan fungsi dan
peran yang akan dilakukan oleh peserta. (angkah berikut akan membantu untuk
1
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

menentukan kompetensi dan kapasitas yang diharapkan akan terbangun dari proses
pelatihan#
). *enentukan peserta yang akan dilatih
$. *engidentifikasi fungsi dan peran yang harus dilakukan oleh peserta
+. *enentukan kompetensi yang harus dimiliki sesuai dengan funsi dan perannya
ii. $elakukan "enilaian ke&u#uhan "ela#ihan/#raining need aemen#.
Penilaian kebutuhan pelatihan dapat menggunakan langkah!langkah sebagai berikut#
1. Menyusun rencana penilaian kebutuhan pelatihan
*enetapkan sasaran yang akan dilatih
*isalnya# ,T, ,as'ab, -nit Pengelola, dll
*embuat format penilaian kebutuhan pelatihan
.ontoh format dapat dilihat pada (ampiran ).
*enentukan metode penilaian kebutuhan pelatihan
*etode yang dapat digunakan antara lain# /a/ancara terstruktur, ,0"&diskusi
kelompok, dan kuesioner.
2. Melaksanakan penilaian kebutuhan pelatihan
*engumpulkan informasi tentang hal yang perlu diketahui dan dikerakan
oleh sasaran pelatihan sesuai tugas dan fungsinya.
Pada tahap ini digunakan format penilaian kebutuhan pelatihan, dengan mengisi
kolom ), $, dan + yang informasinya berdasarkan hasil dari /a/ancara&,0"
&kuesioner. (ihat (ampiran ).
*engumpulkan informasi tentang situasi kera, kinera dan hambatan yang
mereka temukan dalam melaksanakan pekeraannya. 0unakan format penilaian
kebutuhan pelatihan, dengan mengisi kolom 1a dan 1b. (ihat (ampiran ).
*enilai dan menganalisa informasi.
(ihat lampiran ), tentang diagram /ilayah tingkat kebutuhan pelatihan dan
penetapan nilai skala prioritas&pengisian kolom 2 pada format penilaian
kebutuhan pelatihan.
iii. $en%uun kurikulum' ma#eri dan me#ode "ela#ihan
'urikulum dan materi pelatihan disusun berdasarkan kompetensi yang diharapkan
dan&atau hasil penilaian kebutuhan pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya.
Penyusunan kurikulum dan materi pelatihan dilakukan melalui proses diskusi antara
berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pelatihan. Sedangkan pemilihan metode
yang akan digunakan untuk setiap pokok bahasan tergantung dari pendekatan dan fokus
dari pelatihan (sebagai acuan lihat lampiran $ tentang metode pelatihan).
,ormat yang biasa digunakan dalam menyusun kurikulum pelatihan adalah sebagai
berikut#
Judul pelatihan :
3o Pokok
4ahasan&*ateri
Sub Pokok
4ahasan
Tuuan *etode 5lat dan
4ahan
,asilitator&
3arasumber
6aktu
(7am)
2
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

i(. $eren)anakan "en%elenggaraan "ela#ihan
%al!hal penting yang harus dipertimbangkan dalam rencana penyelenggaraan adalah#
a. Penyusunan ad/al pelatihan
7ad/al pelatihan dibuat berdasarkan kurikulum yang sudah disusun sebelumnya.
5dapun cara penulisan ad/al yang dapat digunakan adalah sebagai berikut#
%ari&Tgl&7am *ateri&Pokok 4ahasan&Sub Pokok
4ahasan
,asilitator 'eterangan
b. Penyiapan pelatih&fasilitator&nara sumber
Sebelum pelatihan dilakukan perlu diadakan pertemuan Tim Trainer untuk
membahas rencana pelatihan, kurikulum dan ad/al, pembagian tugas, dan training
of trainer (TOT) yang dikoordinir oleh Training .oordinator.
c. Penyiapan peserta
Pemberitahuan dan undangan kepada peserta dapat berbentuk surat resmi yang
dibuat dan ditandatangani oleh Training .oordinator. Surat pemberitahuan tersebut
sebaiknya dikirimkan paling lambat satu minggu sebelum pelatihan.

d. Penetapan dan pengaturan tempat pelatihan
Tempat pelatihan yang baik adalah tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik,
tidak gelap, dan tidak sempit sehingga dapat menampung seluruh peserta yang
mengikuti pelatihan. Tempat duduk peserta dapat diatur berbentuk huruf - atau
setengah lingkaran dan sebaiknya tersedia pula tempat yang cukup untuk
melakukan diskusi kelompok.
e. Penyiapan 5lat dan 4ahan Pelatihan
5lat dan bahan pelatihan merupakan sarana pendukung yang penting sehingga perlu
disiapkan. Tim Trainer dapat menuliskan alat bantu yang dibutuhkan dalam
membahas materi&pokok bahasan yang akan diba/akannya. %al ini bisa dilakukan
dengan mengisi format sebagai berikut#
*ateri&Pokok 4ahasan #
6aktu # (Tanggal # & 7am # )
3ama ,asilitator #
3o 5lat dan 4ahan yang dibutuhkan 7umlah
3
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

"i samping itu hal!hal lain yang perlu disiapkan adalah#
a. Penyiapan 5komodasi ( ika menginap)
b. Penyiapan daftar hadir peserta dan pelatih
c. Penyiapan 'onsumsi
,ormat rencana penyelenggaraan pelatihan, sebagai alat bantu untuk pengecekan, dapat
dilihat pada (ampiran +.
(. $engem&angkan TOR dan ke&u#uhan &ia%a
TOR (Term of Reference) dibutuhkan sebagai kerangka acuan dari setiap pelatihan,
yang memuat seluruh hal yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan termasuk
kebutuhan biaya. Oleh karena itu, TOR perlu mencakup hal!hal berikut#
a. (atar belakang
*erupakan gambaran tentang kenapa suatu pelatihan diselenggarakan, sehingga
menggambarkan kebutuhan dan sasaran dari pelatihan. %asil penilaian kebutuhan
pelatihan yang telah dilakukan dapat diadikan bahan untuk penulisan latar
belakang.
b. Tuuan
Penelasan tentang tuuan yang ingin dicapai dari suatu pelatihan, termasuk di
dalamnya kompetensi yang diharapkan terbangun dari suatu pelatihan.
c. Peserta
8nformasi yang disampaikan meliputi#
7umlah peserta keseluruhan, umlah peserta berdasarkan enis kelamin, dan
khusus untuk pelatihan bagi masyarakat umlah peserta yang dicantumkan uga
berdasarkan tingkat keseahteraan (mampu, sedang, tidak mampu).
8dentitas lain yang perlu dielaskan (misalnya institusi dan abatan)
d. 6aktu
4erapa lama dan kapan pelatihan akan diselenggarakan.
e. Tempat
"imana pelatihan akan diselenggarakan. 8nformasi lengkapnya meliputi nama
tempat (nama kantor, gedung, atau rumah siapa) dan alamat lengkapnya.
f. *etode
*etode yang digunakan adalah metode pelatihan partisipatif, seperti# .T7
(.eramah dan Tanya 7a/ab), .urah Pendapat, "iskusi ('elompok dan Pleno),
Permainan Peran (Roleplay), Simulasi, "emonstrasi, Studi 'asus, Praktek,
'unungan (apang, Permainan (0ames), dsb. Penggunaan metode tersebut
disesuaikan dengan materi yang akan dibahas. -raian tentang metode pelatihan
dapat dilihat pada (ampiran $.
g. *ateri& Pokok 4ahasan
*ateri&pokok bahasan&topik pelatihan yang dituliskan dalam TOR, berdasarkan hasil
dari penilaian kebutuhan pelatihan dan diskusi dengan pihak!pihak terkait.
4
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

h. Pelatih&,asilitator&3ara Sumber
3ama!nama pelatih&fasilitator&3ara sumber yang akan terlibat dalam pelatihan,
termasuk informasi tentang abatan dan keahliannya.
i. 5lat dan 4ahan untuk Pelatihan
*erupakan informasi tentang alat bantu dan bahan!bahan yang dibutuhkan, sesuai
dengan materi dan metode yang akan digunakan dalam pelatihan.
Sedangkan untuk menyusun rencana anggaran biaya, dapat menggunakan format
seperti berikut#
Sasaran 7enis&Topik
Pelatihan
7umlah hari yang
dibutuhkan
7umlah Peserta 5spek yang dibiayai
*on#oh#
,' ).
*anaemen
konflik
$.
Proses 9uality
assurance
+.
+ hari efektif Peserta# 1 ,' ()$
orang )
Tim Trainer# 1
orang pelatih
'onsumsi
5lat dan 4ahan
4erdasarkan isian format di atas, maka berikutnya dibuat uraian biaya untuk tiap! tiap
aspek yang akan dibiayai.
"ari contoh diatas, biaya pelatihan adalah sebagai berikut#
4iaya konsumsi
a. *akan Siang # ): orang ; + (hari) ; Rp << = Rp <<<<<
b. Snack $ kali # ): orang ; $ ; + (hari) ; Rp<<. = Rp <<<<<
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
7umlah = Rp <<<<<
4iaya 5lat dan 4ahan
Penetapan biaya alat dan bahan pelatihan, bisa ditetapkan berdasarkan kebutuhan
rata!rata per peserta, misalnya rata!rata biaya alat dan bahan sebesar Rp. 2>.>>>
selama pelatihan, maka biayanya adalah )$ peserta ; Rp.2>.>>>.
&. Pelakanaan Pela#ihan
7ika pelatihan sudah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik bisa dipastikan
pelaksanakan pelatihan akan beralan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.
6alaupun begitu, ada hal!hal yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan pelatihan, yaitu#
Pengendalian /aktu
Pelatihan dengan metode partisipatif membutuhkan pengaturan /aktu yang
fleksibel, terkadang metode tertentu seperti curah pendapat dan diskusi
menghabiskan /aktu yang berkepanangan. Oleh karena itu, pengendalian /aktu
5
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

menadi penting agar seluruh sesi bisa beralan sesuai metoda dalam rentang /aktu
yang cukup.
Penyesuian 7ad/al
,leksibilitas /aktu dalam pelatihan akan berakibat pada kebutuhan untuk
menyesuaikan ad/al. 3amun, harus dipastikan penyesuaian ad/al ini tidak
mengorbankan kebutuhan /aktu dari setiap sesi.
3arasumber Pengganti
*eskipun sudah mendapatkan konfirmasi, terkadang pelatihan dihadapkan pada
situasi dimana narasumber yang telah ditunuk tidak dapat hadir karena berbagai
sebab. -ntuk antisipasi, fasilitator utama sebaiknya menguasai seluruh sesi
pelatihan sehingga bisa menadi narasumber pengganti.
Peserta yang tidak kondusif
Terkadang pelatihan dihadapkan pada situasi dimana terdapat peserta yang tidak
kondusif dan cenderung mengganggu peserta lain. %al ini bisa disebabkan oleh
berbagai hal, misalnya harapan peserta tersebut tidak terpenuhi atau cenderung
mendominasi. ,asilitator utama atau co!fasilitator, harus melakukan pendekatan
individu untuk mencari penyebab utamanya dan mencari solusi terbaik sehingga
harapan peserta tersebut dapat terpenuhi dan kepentingan peserta lain tidak
terkorbankan.
). $oni#oring dan E(aluai Pela#ihan
'egiatan monitoring dan evaluasi dalam penyelenggaraan pelatihan dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang proses, output (hasil), dan outcome (dampak) dari program
pelatihan yang telah dilaksanakan. Sehingga dapat dilakukan kai ulang terhadap
penyelenggaraan pelatihan untuk menentukan tindak lanut yang diperlukan.
'egiatan monitoring dilakukan pada saat proses pelatihan sedang berlangsung, dimana
berdasarkan hasil monitoring tersebut dapat diperoleh umpan balik untuk melakukan
tindakan perbaikan dalam pelaksanaan pelatihan. 5dapun contoh format monitoring proses
pelatihan (sering uga disebut sebagai ?evaluasi harian@) dapat dilihat pada (ampiran 1.
Sedangkan suatu evaluasi pelatihan dapat dilakukan terhadap#
). Perencanaan pelatihan, dimana evaluasi ini dilakukan untuk menilai apakah input
pelatihan (seperti#T35, matrik kurikulum, TOR, materi pelatihan, trainer, tempat
pelatihan, dsb) yang ada telah sesuai dengan rencana dan mampu mendukung
pelaksanaan pelatihan.
$. Pelaksanaan pelatihan, dimana evaluasi ini dilakukan untuk menilai apakah proses
pelatihan yang telah berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, seperti kemampuan
fasilitator& trainer, suasana belaar, dsb.
+. %asil pelatihan, dimana evaluasi ini dilakukan untuk menilai apakah hasil pelatihan
telah sesuai dengan rencana, seperti umlah peserta yang terlatih, dsb.
1. "ampak pelatihan, dimana evaluasi ini dilakukan untuk menilai apakah manfaat
pelatihan yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
peserta telah dapat ditingkatkan sesuai dengan tuuan pelatihan, sehingga dapat
menunang kinera peserta pelatihan dalam melaksanakan tugas!tugasnya.
6
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

'egiatan monitoring dan evaluasi seperti diuraikan di atas dilakukan oleh tim trainer,
'orprop, R*. atau uga 3*., maupun pihak!pihak lain yang berkepentingan, dimana
metode monitoring dan evaluasi yang dapat digunakan antara lain berupa observasi,
kuesioner, permainan, diskusi, /a/ancara individual, dan test (untuk melihat kemauan
belaar peserta), dan dilaksanakan baik pada saat pelatihan sedang berlangsung maupun di
akhir pelatihan.
.ontoh format evaluasi akhir penyelenggaraan pelatihan dapat dilihat pada (ampiran 2,
dimana format tersebut merupakan evaluasi oleh peserta terhadap penyelenggaraan
pelatihan yang akan dianalisa dan dilaporkan oleh tim trainer kepada 'orprop, R*. atau
uga 3*. dan T".. Sedangkan format evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan yang dapat
digunakan oleh pihak!pihak lain (seperti# SPTR, R*.,3*., T". dsb) dapat dilihat pada
(ampiran :.
d. Pela"oran Pela#ihan
Pelaksana pelatihan harus memasukkan laporan di akhir pelatihan kepada penanggung
a/ab pelaksana pelatihan, baik itu P7O ataupun 'orprop. (aporan tersebut sebaiknya
harus sudah diterima paling lambat $ minggu setelah pelatihan selesai, dimana laporan
mencakup analisis yang spesifik dan rinci tentang hasil pelatihan dan rekomendasi yang
dapat digunakan untuk meningkatkan program pelatihan.
(aporan pelatihan tidak harus tebal yang terpenting harus mencakup seluruh proses
pelaksanaan pelatihan termasuk hasil evaluasi dan pembelaaran. 7ika menggunakan tata
bahasa yang padat dan ringkas namun dapat secara elas menelaskan proses yang
dilaksanakan, bagian utama laporan pelatihan (tidak termasuk lampiran) dapat disaikan
dalam )2!$> halaman. Tabel berikut memberikan ilustrasi hal!hal yang sebaiknya ada
dalam laporan.
Ta&el Da+#ar Ii La"oran
Da+#ar Ii La"oran Perkiraan ,umlah Hal.
). "aftar isi ) hal
$. Pendahuluan A hal
+. Tuuan dan %asil yang diharapkan ) hal
1. Peserta (umlah, enis kelamin, dsb) A hal
2. Ringkasan pengelolaan, metodologi, dan pendekatan pelatihan $ hal
:. Ringkasan pelaksanaan kegiatan pelatihan + ! 2 hal
B. Ringkasan hasil pre dan post test (ika ada) ) hal
C. %asil evaluasi peserta (baik kuantitatif dan kualitatif) dan analisis
terhadap hasil evaluasi
$ hal
D. Perkembangan peserta ) hal
)>. (essons learned dari pelaksanaan pelatihan ) hal
)). 8su!isu yang muncul serta rekomendasi $ hal
7
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

Da+#ar Ii La"oran Perkiraan ,umlah Hal.
)$. "aftar hadir peserta ) E $ hal
)+. (ampiran (*odul, *ateri, dan 4ahan serahan pelatihan, foto) !
8
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

LA$PIRAN 1.
PENILAIAN -EB.T.HAN PELATIHAN
PENDAH.L.AN
Pelatihan merupakan proses belaar mengaar yang bertuuan untuk merubah kemampuan
kera peserta menadi lebih baik, sehingga memiliki kemauan dan kemampuan yang lebih
baik dalam melaksanakan tugasnya.
Seorang pelatih (termasuk penanggung a/ab pelatihan) perlu memahami prinsip!prinsip
dari proses belaar mengaar, dan perubahan kemauan dan kemampuan seseorang (peserta
pelatihan) pada dasarnya adalah perubahan perilaku. -nsur!unsur perilaku dapat
dikelompokkan menadi + (tiga), yaitu #
). 'ognitif, yaitu perilaku yang terutama berhubungan dengan kemampuan mengingat.
$. 5fektif, yaitu perilaku yang terutama berhubungan dengan sikap
seperti minat, motivasi, dan kecenderungan!kecenderungan lainnya.
+. Psikomotorik, yaitu perilaku yang berhubungan dengan
kemampuan gerak fisik&ketrampilan.
Sehingga hasil proses belaar mengaar akan berupa hasil kognitif, hasil affektif dan hasil
psikomotorik. %al ini berarti bah/a suatu topik pelatihan hendaknya tidak hanya merubah
pengetahuan, tetapi uga dapat merubah sikap dan ketrampilannya.
"ari pengalaman, banyak kenyataan dimana kegiatan pelatihan yang dilaksanakan tidak
menghasilkan dampak yang efektif terhadap pencapaian tuuan suatu kegiatan. Salah satu
faktor penyebabnya adalah karena pelatihan dirancang tidak sesuai dengan kebutuhan yang
sebenarnya dari kelompok sasaran yang menadi peserta pelatihan. "engan demikian,
program pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas pada kegiatan P3P* *P perlu
didasarkan pada hasil penilaian kebutuhan pelatihan.
$ETODE PENILAIAN -EB.T.HAN PELATIHAN
Secara umum tuuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan seseorang,
sehingga dapat menalankan tugas yang menadi tanggung a/abnya sesuai dengan yang
diharapkan. *enilai kebutuhan pelatihan adalah suatu proses menemukan kesenangan
antara kemampuan kera yang diharapkan dengan kemampuan kera yang dimiliki.
Sehingga ika suatu kemampuan kera yang dimiliki saat ini masih diba/ah kemampuan
kera yang seharusnya, maka kemampuan kera tersebut perlu ditingkatkan yang antara
lain melalui pelatihan. -ntuk memudahkan penilaian kebutuhan pelatihan, dapat
menggunakan format sebagai berikut.
/OR$AT PENILAIAN -EB.T.HAN PELATIHAN
()) ($) (+) (1) (2)
Tugas
Pokok
-raian
Tugas
P'S yg
diperlukan
3ilai P'S 3ilai skala Prioritas
kebutuhan pelatihan.
(5= 1, 4=+, .=$, "=))
Fg
diperlukan
( > E D )
Fg dimiliki
sekarang
( > E D )
9
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

Langkah0langkah "enggunaan +orma#
). *enetapkan tugas pokok dan uraian tugas, sebagai contoh
()) ($) (+) (1) (2)
Tugas Pokok -raian Tugas P'S yg
diperlukan
3ilai P'S 3ilai skala Prioritas
kebutuhan pelatihan.
(5= 1, 4=+, .=$, "=))
Fg diperlukan
( > E D )
Fg dimiliki
sekarang
( > E D )
*emfasilitasi
masyarakat dalam
pembentukan dan
pemilihan anggota
-P' secara
demokratis dengan
memperhatikan
kesetaraan gender
dan sosial.
). *emfasilitasi
pertemuan
$. *enelaskan
peran,fungsi, dan
tugas -P'
$. *enetapkan Pengetahuan, 'etrampilan, dan Sikap yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan tugas ,' tersebut.
()) ($) (+) (1) (2)
Tugas Pokok -raian Tugas P'S yg
diperlukan
3ilai P'S 3ilai skala Prioritas
kebutuhan pelatihan.
(5= 1, 4=+, .=$, "=))
Fg
diperlukan
( > E D )
Fg dimiliki
sekarang
( > E D )
*emfasilitasi
masyarakat dalam
pembentukan dan
pemilihan anggota
-P' secara
demokratis dengan
memperhatikan
kesetaraan gender
dan sosial.
). *e
mfasilitasi
pertemuan
$. *en
elaskan
peran,fungsi, dan
tugas -P'
a.
*emahami
tuuan,
konsep,
strategi
P3P* *P
b.
'etrampilan
berkomunika
si
c.
*emfasilitasi
pertemuan
+. *enetapkan tingkat nilai (P'S) yang diperlukan dalam tugas dan nilai yang saat ini
dimiliki oleh ,', dimana cara penilaian dapat mengacu pada keterangan di ba/ah ini.
Penilaian terhadap P'S yang diperlukan
'etrampilan tidak
diperlukan
Tingkat ketrampilan
diperlukan # Rendah
Tingkat ketrampilan
diperlukan # 1edang
Tingkat ketrampilan
diperlukan # Tinggi
3ilai # > 3ilai # ) $ + 3ilai # 1 2 : 3ilai # B C D
'etrampilan arang
digunakan, kurang
diperlukan dalam
pekeraan.
'etrampilan digunakan
dalam pekeraan, tapi tdk
sering.
'etrampilan sering
digunakan dalam
pekeraan. *erupakan
bagian yg penting.
Penilaian terhadap P'S yang dimiliki sekarang
Tidak memilki ketrampilan 'etrampilan rendah 'etrampilan edang 'etrampilan #inggi
3ilai # > 3ilai # ) $ + 3ilai # 1 2 : 3ilai # B C D
*emerlukan bimbingan
terus menerus.
Sering banyak kesalahan,
sehingga pekeraannya
sering memerlukan
*emerlukan bimbingan,
tapi akan dapat bekera
sendiri
Pekeraannya masih
memerlukan perbaikan.
Tidak memerlukan
bimbingan
Pekeraan tidak
memerlukan perbaikan.
10
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

perbaikan.
.ontoh penilaian yang diberikan berdasarkan cara pengisian di atas.
()) ($) (+) (1) (2)
Tugas Pokok -raian Tugas P'S yg diperlukan 3ilai P'S 3ilai skala Prioritas
kebutuhan pelatihan.
(5= 1, 4=+, .=$, "=))
Fg diperlukan
( > E D )
Fg dimiliki
sekarang
( > E D )
*emfasilitasi
masyarakat dalam
pembentukan dan
pemilihan anggota
upk secara
demokratis dengan
memperhatikan
kesetaraan gender
dan sosial.
). *
emfasilitasi
pertemuan
$. *
enelaskan
peran,fungsi,
dan tugas
-P'
a.
*emahami tuuan,
konsep, strategi
P3P* *P
b.
'etrampilan
berkomunikasi
c.
*emfasilitasi
pertemuan
D
D
D
C
:
2
1. *enentukan tingkat kebutuhan& skala prioritas pelatihan dengan menggunakan diagram
di ba/ah ini.
DIAGRA$ 2ILA3AH TING-AT -EB.T.HAN PELATIHAN
T
I
N
G
-
A
T

P
-
1

3
A
N
G

D
I
$
I
L
I
-
I

1
E
-
A
R
A
N
G
D
C
B D
:
2 *
1 B
+
$ B A
)
> ) $ + 1 2 : B C D
TING-AT P-1 3ANG DIPERL.-AN
"imana dengan membandingkan nilai P'S yang diperlukan dengan yang dimiliki dalam
/ilayah tingkat kebutuhan pelatihan, maka dapat diberikan nilai skala prioritas
kebutuhan pelatihan yaitu#
11
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah


2ILA3AH NILAI
5. Sangat mendesak&perlu segera
dilatih
4. *endesak&perlu dilatih
.. 'urang begitu mendesak untuk
dilatih
". Tidak perlu pelatihan
1
+
$
)
.ontoh penilaian skala prioritas berdasarkan diagram.
()) ($) (+) (1) (2)
Tugas Pokok -raian Tugas P'S yg diperlukan 3ilai P'S 3ilai skala Prioritas
kebutuhan pelatihan.
(5= 1, 4=+, .=$, "=))
Fg diperlukan
( > E D )
Fg dimiliki
sekarang
( > E D )
*emfasilitasi
masyarakat dalam
pembentukan dan
pemilihan anggota
-P' secara
demokratis dengan
memperhatikan
kesetaraan gender
dan sosial.
). *
empunyai
strategi
memfasilitasi
musya/arah
antar desa
$. *
enelaskan
peran,fungsi,
dan tugas -P'
a. *
emahami tuuan,
konsep, strategi
P3P* *P
b. '
etrampilan
berkomunikasi
c. S
trategi
*emfasilitasi
pertemuan
D
D
D
C
:
2
$
+
+
2. Sehingga dapat disimpulkan bah/a prioritas pelatihan yang perlu diberikan kepada ,'
adalah peningkatan ketrampilan berkomunikasi dan fasilitasi pertemuan.
*ATATAN4
Selain metode penilaian kebutuhan pelatihan seperti diuraikan di atas, penilaian
kebutuhan pelatihan dapat pula dilakukan oleh Trainer& fasilitator melalui /a/ancara
mendalam dan focus group discussion (,0") dengan sasaran pelatihan (,', ,askab, 5nggota
4adan Pengelola, dll) untuk menentukan topik!topik pelatihan apa yang sangat dibutuhkan
untuk menunang pekeraannya.
$a#rik -urikulum dari *on#oh TNA
Judul pelatihan :
3o Pokok
4ahasan&*ateri
Sub Pokok
4ahasan
Tuuan *etode 5lat dan
4ahan
,asilitator&
3arasumber
6aktu
(7am)
)
*emfasilitasi
masyarakat dalam
pembentukan dan
pemilihan anggota
-P' secara
demokratis dengan
memperhatikan
kesetaraan gender
dan sosial.
*empunyai
strategi
memfasilitasi
musya/arah
antar desa.
Peserta
mempuny
ai
keterampi
lan
berkomun
ikasi $
simulasi ,'&,T )$>
menit
12
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

arah
dalam
memfasili
tasi
musya/ar
ah antar
desa.
13
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

LA$PIRAN 2.
$ETODE PELATIHAN
*etode yang digunakan pada pelatihan P3P* *P merupakan metode pelatihan partisipatif
dan merefleksikan pembelaaran orang de/asa yang berprinsip bah/a seseorang paling
baik bila belaar dari dan melalui pengalaman mereka sendiri.
4eberapa pertimbangan dalam memilih metode pelatihan, antara lain yaitu#
). ,okus pembelaaran (pelatihan)# fokus kognitif (pemikiran), fokus afektif
(perasaan), dan fokus psikomotorik (ketrampilan). "eskripsi tentang masing!masih
fokus dielaskan dalam tabel dan uraian dalam sub!bab berikutnya. Penelasan tersebut
membantu untuk memahami dan memilih metoda yang tepat sesui dengan tuuan dan
fokus setiap sesi. 3amun hal penting yang harus diingat adalah# ketiga fokus tersebut
tidak bisa berdiri sendiri dalam dalam setiap pelatihan harus terkait satu sama lain,
artinya pelatihan yang baik akan mencakup seluruh fokus tersebut dalam
pelaksanaannya.
$. Siapa yang belaar (ikut pelatihan), dimana pilihan metode akan tergantung pada
orang yang belaar, usia, dan pengalamannya.
+. Pengetahuan dan pengalaman orang yang belaar (ikut pelatihan), dimana pelatihan
partisipatif sangat menghargai pengetahuan dan pengalaman peserta pelatihan.
Penentuan metode dengan mempertimbangkan fokus pelatihan dapat dilihat pada Tabel
dan uraian sebagai berikut.
/oku Pela#ihan $e#ode Ala# Ban#u -e#erangan
). ,okus kognitif .eramah Spidol
'ertas ,lip chart
O%P
Po/erpoint
"alam penggunaannya
disertai dengan#
Tanya a/ab
Penayangan
tulisan&gambar
$. ,okus afektif "iskusi
kelompok
Role Play&
4ermain peran
Studi kasus
Simulasi
Permainan&0
ames
Sesuai dengan yang
dibutuhkan
"alam penggunaannya,
tahap pembahasan dan
penyimpulan dari proses
dan hasil simulasi&
permainan tersebut
sangat penting
+. ,okus Psikomotorik Praktek
"emonstrasi
'unungan
lapangan
Sesuai dengan yang
dibutuhkan
"alam penggunaan nya,
aspek penga/asan dan
mentoring perlu
diperhatikan
1. $e#ode Pela#ihan un#uk /oku -ogni#i+
*etode ceramah merupakan cara yang efektif untuk memperkenalkan informasi atau
konsep!konsep yang baru pada peserta. *etode ini digunakan untuk membangun dasar
14
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

pengetahuan yang sudah dimiliki peserta, sehingga sebelum menggunakan metode ini
fasilitator perlu mengetahui pengetahuan yang sudah ada& sudah dimiliki peserta
pelatihan.
Peserta akan menerima dengan baik suatu ceramah yang ringkas, merangsang, dan
disampaikan secara partisipatif. "alam kaitannya dengan aspek partisipatif, metode
ceramah sering uga disebut dengan ?.eramah dan Tanya 7a/ab@ disingkat .T7, karena
selama prosesnya fasilitator melakukan tanya a/ab dengan peserta. Tanya a/ab ini
dilakukan baik pada a/al ceramah maupun pada pertengahan dan akhir ceramah. Pada
a/al ceramah dilakukan secara singkat $ sampai + pertanyaan sebagai upaya memusatkan
perhatian peserta pada materi yang akan disampaikan dan uga sebagai upaya penaagan
umum fasilitator terhadap sampai seberapa auh pengetahuan yang dimiliki peserta. Pada
pertengahan dan pada akhir ceramah, pertanyaan diberikan sebagai upaya untuk
mempertahankan pusat perhatian peserta dan sebagai evaluasi fasilitator sampai seberapa
auh ceramah yang disampaikannya dapat diterima oleh peserta.
5dapun kelebihan dan kekurangan dari metode ceramah dapat dilihat pada Tabel berikut.
-ekurangan $e#ode *eramah -ele&ihan $e#ode *eramah
Sudut pandang dan pemikiran
fasilitator& pelatih& nara sumber menadi
pusat perhatian utama, sehingga sudut
pandang dan pemikiran orang lain tidak&
kurang diperhatikan. Sehingga
kemungkinan teradi distorsi oleh
pandangan pribadi pembicara sendiri,
yang berarti hilangnya hal!hal yang perlu
disikapi secara lebih obyektif.
Para peserta kemungkinan akan
terpengaruh oleh sikap, kepribadian, dan
kharisma fasilitator& pelatih& nara
sumber, sehingga tidak fokus pada isi dan
analisis dari isu!isu yang dibahas.
Sebagian besar peserta
kemungkinan akan menadi pasif, apalagi
ika tidak disertai proses tanya a/ab atau
dikombinasikan dengan metode lain
seperti diskusi kelompok.
8nformasi bisa disampaikan pada
peserta yang tidak terbiasa dengan bahan!
bahan yang tertulis atau cetakan
(misalnya untuk peserta yang pendidikan
rendah dan uga buta huruf).
8nformasi dan konsep, bisa
disampaikan secara berurutan dalam
angka /aktu yang terbatas.
Seumlah peserta yang dapat ikut
hadir relatif banyak.
Peluang untuk digunakannya alat
bantu seperti O%P dan 8nfocus cukup besar
ketika membahas informasi atau konsep
penting, sehingga dapat menadi
perhatian utama.
-ntuk menyampaikan suatu ceramah dengan efektif maka hal!hal yang perlu diperhatikan
oleh fasilitator& pelatih& nara sumber antara lain adalah#
*ateri sebaiknya sudah dipersiapkan sebelum sesi dilaksanakan dan semua alat
bantu& bahan yang diperlukan seharusnya diui agar siap ketika akan digunakan.
Tahap pendahuluan ceramah sebaiknya merangsang peserta untuk
memperhatikan isi ceramah dan membangun kredibilitas fasilitator.
8si dari ceramah seharusnya ada hubungan yang elas dengan tuuan dan sasaran
pembelaaran dan urutannya cukup logis.
4ahasa yang digunakan harus elas dan mudah untuk dipahami.
Tempat duduk disusun sedemikian rupa, sehingga setiap peserta bisa mendengar
dan melihat secara elas. 4entuk tempat duduk seperti huruf ?-@ atau setengah
lingkaran direkomendasikan untuk digunakan.
15
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

,asilitator& pelatih& nara sumber harus menghindari berperan sebagai
pengkhotbah yang selalu memberi anuran dan petunuk. 7ustru harus merangsang
peserta untuk berfikir, melakukan analisa, dan berpendapat.
2. $e#ode Pela#ihan un#uk /oku A+ek#i+
a. Dikui -elom"ok -e)il
Partisipasi, berbagi pengetahuan dan pengalaman, dan pengendalian bersama terhadap
proses pembelaaran merupakan dasar suatu diskusi kelompok kecil. *etode ini
memberikan kepada semua peserta suatu kesempatan untuk berbagi pengalaman dan
gagasan, mengaukan pertanyaan, mengkritisi isu!isu yang semuanya itu tidak mungkin
dilakukan dalam kelompok besar.
5dapun kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi kelompok dapat dilihat pada Tabel
berikut#
-ekurangan $e#ode Dikui -elom"ok -e)il -ele&ihan $e#ode Dikui -elom"ok -e)il
4isa menadi suatu metode yang
menghabiskan /aktu, ika tidak ada
pengendalian /aktu.
8si dan arus diskusi mungkin
dipengaruhi oleh peserta yang dominan,
sehingga menghambat keterlibatan
peserta lain.
"iperlukan ruangan yang luas atau
adanya ruangan lain untuk mengakomodir
beberapa kelompok yang akan berdiskusi.
7ika metode ini digunakan secara
terus menerus& berlebihan, apalagi
peserta dalam kelompok diskusinya sama,
kemungkinan hasil diskusi akan cenderung
stereotipe.
*emerlukan fasilitasi yang aktif,
sehingga yang ideal adalah ) orang
fasilitator untuk ) kelompok diskusi.
*emberi kesempatan kepada
peserta yang diam, malu, dan mengalami
hambatan untuk berkomunikasi&
berbicara dalam kelompok besar.
*embantu membangun kohesivitas
kelompok, sehingga meningkatkan
keterlibatan peserta pada tugas!tugas
kelompok khususnya dan keterlibatan
pada proses belaar mengaar pada
umumnya.
Teradinya proses berbagi
pengalaman dari peserta, sehingga
memungkinkan adanya gagasan dan
rumusan baru.
*elalui proses diskusi dengan
orang lain, membantu para peserta untuk
lebih mengenali apa yang mereka telah
alami selama ini, baik aspek negatifnya
maupun aspek positifnya.
-ntuk membuat diskusi kelompok yang efektif maka hal!hal yang perlu diperhatikan oleh
fasilitator& pelatih antara lain adalah#
Sebelum diskusi kelompok dilaksanakan, fasilitator memberikan informasi
tentang tugas kelompok, output yang perlu dicapai, penulisan hasil diskusi serta /aktu
pelaksanaan diskusi.
5gar peserta dapat lebih memahami dengan elas akan tugasnya, fasilitator
sebaiknya menuliskan tugas!tugas pada kertas flipchart atau lembaran pedoman
diskusi.
-ntuk mempersiapkan laporan hasil diskusi, alat!alat tulis yang diperlukan
sebaiknya dibagikan kepada tiap!tiap kelompok.
Tempat diskusi setiap kelompok agar cukup berauhan dengan kelompok
lainnya.
16
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

Sepuluh menit sebelum /aktu habis, fasilitator mengingatkan kelompok tentang
batas /aktu diskusi dan mendorong agar kelompok menyelesaikan tugasnya.
5da pembagian tugas di antara fasilitator, dimana setiap fasilitator bertanggung
a/ab terhadap ) atau $ kelompok diskusi untuk mencatat proses, isi, dan hasil diskusi
sebagai bahan untuk diskusi&pembahasan dalam pleno.
7ika ada kelompok telah menyelesaikan tugasnya lebih dahulu dari kelompok
lain, maka fasilitator perlu mengingatkan agar tidak mengganggu kelompok lainnya.
,asilitator membuat ringkasan laporan!laporan kelompok, sehingga peserta
dapat memahami persamaan dan perbedaan yang ada serta mampu menghubungkan
berbagai isu yang timbul dalam diskusi sebagai bahan diskusi pleno.
&. Bermain Peran 5Role "la%6
4ermain peran adalah suatu proses memperoleh pengalaman berstruktur, dan sebagai
suatu usaha sadar untuk mengui berbagai peran dalam kehidupan nyata dimana peserta
berkesempatan untuk memerankan kehidupan nyata tersebut. *etode ini bisa dirancang
untuk mempermudah pemahaman dan mengemukakan kesadaran terhadap suatu hal, serta
dapat digunakan pula untuk mempraktekkan suatu ketrampilan. Pada akhir proses bermain
peran dilakukan suatu umpan balik yang efektif dan kritis terhadap isu!isu yang muncul
oleh peserta lain yang berperan sebagai pengamat, dan kemudian dari peserta yang
berperan sebagai pemain.
5dapun kelebihan dan kekurangan dari metode bermain peran dapat dilihat pada Tabel
berikut#
-ekurangan $e#ode Bermain Peran -ele&ihan $e#ode Bermain Peran
7ika keterlibatan peserta tidak
sepenuhnya, maka proses pembelaaran
akan terhambat.
7ika peserta terlibat secara
mendalam pada suatu peran secara
emosional, maka akan kehilangan
obyektivitas.
*erupakan suatu metode yang
sederhana, tidak memerlukan banyak
bahan dan berbiaya rendah.
Terfokus pada persoalan dan
membantu peserta untuk menghadapinya.
"apat mengetengahkan isu!isu
pokok dalam /aktu yang singkat.
"apat memberikan kesempatan
dengan resiko rendah kepada peserta
untuk mencoba perilaku baru.
"apat mengungkapkan berbagai
sudut pandang terhadap suatu isu&
kenyataan dan memungkinkan timbulnya
berbagai reaksi terhadap suatu situasi,
dimana reaksi tersebut tidak
memungkinkan timbul didalam
kenyataannya.
-ntuk membuat metode bermain peran yang efektif maka hal!hal yang perlu diperhatikan
oleh fasilitator& pelatih antara lain adalah#
,asilitator harus menyusun proses bermain peran, dimana instruksi yang elas
dan tepat perlu diberikan baik kepada para pengamat maupun para pemain. Peran
fasilitator adalah sebagai seorang pemberi klarifikasi, ringkasan dan dukungan.
Tuuan dan sasaran pembelaaran yang akan dicapai harus ditentukan
sebelumnya, sebelum dipilih suatu permainan peran tertentu.
17
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

,asilitator perlu /aspada terhadap persoalan!persoalan emosional yang bisa
berkembang dalam proses yang dapat mempengaruhi pengamat dan pemain.
Pada saat proses pembahasan hasil bermain peran (setelah bermain peran
selesai), fokus pembahasan adalah pada isu!isu dan dinamika permainan, bukan pada
individu dan kemampuan mereka untuk memainkan suatu peran.
7. $e#ode Pela#ihan un#uk /oku Pikomo#orik
Salah satu metode untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik peserta adalah melalui
praktek, dimana dengan metode ini peserta memiliki kesempatan untuk mempraktekkan
apa yang telah dipelaari sebelumnya. *etode ini digunakan untuk mengembangkan
berbagai ketrampilan peserta, misalnya ketrampilan ,' dalam memfasilitasi masyarakat
untuk melakukan analisa masalah dan situasi dengan metode PR5.
-ntuk melakukan metode praktek dengan efektif maka hal!hal yang perlu diperhatikan
oleh fasilitator& pelatih antara lain adalah#
,asilitator perlu mengamati peserta secara menyeluruh dan membuat catatan
pengamatan.
Selama proses umpan balik, fasilitator memberikan pengamatan!pengamatan
positif dan memberikan informasi tentang hal!hal yang membutuhkan penyempurnaan.
Pada saat memberikan umpan balik, sebaiknya umpan balik tersebut tidak
bersifat menyalahkan tapi lebih bersifat membantu peserta.
-ntuk praktek di lapangan, lokasi yang akan dikunungi sebagai tempat praktek
sebaiknya sudah disiapkan lebih dahulu.
18
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

LA$PIRAN 7.
PER1IAPAN PEN3ELENGGARAAN PELATIHAN
-ntuk mengecek persiapan pelatihan dapat digunakan format berikut ini sebagai alat bantu
monitoring dalam persiapan pelatihan.
3o. 'egiatan
Status
'eterangan
4elum "alam
proses
Sudah
selesai
). Penyusunan kurikulum dan
ad/al pelatihan
$. Penyusunan rencana kera
tim trainer
+. Penyiapan pelatih&nara
sumber&fasilitator
(Training of trainers)
1. Penyiapan peserta
(undangan, dsb)
2. Penetapan dan pengaturan
tempat pelatihan
:. Penyiapan alat dan bahan
pelatihan
B. Penyiapan materi
pelatihan
C. Penyiapan alat evaluasi
pelatihan
D. Penyiapan daftar hadir
peserta dan pelatih
)>. Penyiapan konsumsi
)). dst
19
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

LA$PIRAN 8.
E9AL.A1I HARIAN PE1ERTA
TERHADAP PELA-1ANAAN PELATIHAN
(Tim Trainer / fasilitator menggunakan tabel evaluasi harian ini untuk diisi dengan
komentar peserta pelatihan
Aspek Penilaian Positif Penilaian Negatif
Peningkatan Pengetahuan komentar peserta komentar peserta
Perubahan Sikap komentar peserta komentar peserta
Peningkatan Keterampilan komentar peserta komentar peserta
Lain-lain komentar peserta komentar peserta
Keterangan:
! 'omentar peserta ditulis oleh masing!masing peserta pada selembar
kertas untuk memberikan penilaian terhadap tiap!tiap aspek yang dirasakan dari
pelatihan pada hari yang bersangkutan.
! Tim trainer mencatat dan mendiskusikan hasil evaluasi harian dari
peserta sebagai bahan bagi tim trainer untuk memperbaiki proses pelatihan di hari
berikutnya.
20
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

LA$PIRAN :.
E9AL.A1I PE1ERTA TERHADAP PELA-1ANAAN PELATIHAN
(Tim Trainer/ fasilitator menggunakan format ini untuk diisi oleh peserta! setelah itu
dilakukan analisis terhadap pelaksanaan pelatihan
BAGIAN I
"ingkarilah penilaian #nda pada setiap nomor diba$ah ini.
%kala penilaian dari angka 1 sampai &! dimana 1 adalah
minimum dan & adalah maksimum.
Jika #nda ragu akan pertanyaannya! atau #nda tidak
memiliki informasi yang cukup untuk memberikan pendapat!
maka lingkarilah kolom tidak tahu yang bertanda '.
#nda tidak perlu mencantumkan nama anda pada lembar
(a$aban ini.

). Seberapa auh pelatihan ini memenuhi harapan 5nda. ) $ + 1 2 G
$. Seberapa auh 5nda mendapatkan informasi baru berkaitan
dengan konsep, pendekatan, dan metode yang dilatihkan.
) $ + 1 2 G
+. Seberapa auh pengaturan tempat pelatihan membantu 5nda
dalam memperlancar proses dan hasil pelatihan 5nda.
) $ + 1 2 G
1. 5pakah /aktu yang dialokasikan pada pelatihan ini
mencukupi.
) $ + 1 2 G
2. 5pakah sarana belaar (bahan dan peralatan belaar) yang
disediakan cukup memadai untuk membantu 5nda dalam
proses pelatihan.
) $ + 1 2 G
:. 5pakah fasilitas pendukung lainnya, seperti akomodasi,
konsumsi dan sebagainya, dalam pelatihan ini memadai.
) $ + 1 2 G
B. Seberapa auh pelatihan ini meningkatkan pemahaman 5nda
terhadap kegiatan P3P* *P.
) $ + 1 2 G
C. Seberapa auh pelatihan ini meningkatkan ketrampilan 5nda
dalam kerangka kegiatan P3P* *P.
) $ + 1 2 G
D. Seberapa auh pelatihan ini memberikan input yang
diharapkan dapat digunakan dalam pekeraan 5nda.
) $ + 1 2 G
)>. Seberapa auh pelatihan ini meningkatkan motivasi 5nda
untuk melakukan tugas secara efektif.
) $ + 1 2 G
-e#erangan 4 ) = kurang sekali $ = kurang + = cukup 1 = baik 2 = baik sekali
21
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah
m
i
n
i
m
u
m
t
i
d
a
k
t
a
h
u
m
a
k
s
i
m
u
m

BAGIAN II
)). Sebutkan saran 5nda untuk perbaikan pelatihan di masa yang akan datang#
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
)$. Sebutkan manfaat praktis yang 5nda dapat dari pelatihan ini#
a. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
b. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
c. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
)+. Sebutkan kesulitan!kesulitan yang 5nda hadapi (bila ada) selama mengikuti pelatihan ini#
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
)1. 'omentar&saran yang lain (ika ada) #
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Selain menggunakan format seperti di atas, pelatihan dapat pula dievaluasi menggunakan
proses sebagai berikut#
). Siapkan kertas metaplan ukuran $> ; )2 cm sebanyak 1 buah. 'emudian masing!
masing metaplan ditulis dengan menggunakan spidol besar, ) metaplan ) tulisan.
Tulisan sesuai dengan kategori penilaian yaitu # 1anga# kurang ; -urang ; Baik ; 1anga#
&aik.
$. 'eempat metaplan tersebut ditempelkan di dinding, masing!masing berauhan,
tapi semua peserta dapat melihatnya.
+. -ntuk setiap aspek yang dinilai, pelatih&fasilitator menugaskan peserta untuk
memilih dan berdiri di depan metaplan yang sesuai dengan pilihannya.
1. Pada setiap aspek yang dinilai, setelah semua peserta berkumpul di dekat
metaplan yang dipilihnya, fasilitator menghitung umlah peserta yang memilih di satu
metaplan dan mencatatnya.
2. ,asilitator dapat menggali informasi dari ) sampai + orang /akil peserta dari
masing!masing kelompok, kenapa memilih metaplan tertentu.
*a#a#an4
'elemahan cara ini adalah ika terlalu banyak aspek yang dinilai, peserta akan bosan dan
hanya sekedar ikut!ikutan setelah pertanyaan ke lima dan seterusnya. Sehingga sebaiknya
aspek yang dinilai tidak terlalu banyak.
Sedangkan kelebihan cara ini adalah suasana evaluasi akan lebih hidup, terutama bagi
peserta pelatihan dari masyarakat (-P' atau 4adan Pengelola) yang mungkin sulit
mengemukakan pendapatnya secara tertulis.
22
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

LA$PIRAN <.
E9AL.A1I TERHADAP PEN3ELENGGARAAN PELATIHAN
()*! )askab! dan pihak lain menggunakan format ini untuk diisi oleh peserta! setelah itu
dilakukan analisis terhadap penyelenggaraan pelatihan
7udul Pelatihan # .............................
Peserta # -P' & 4adan Pengelola
Tanggal Pelatihan # ............ s&d ...........
(okasi Pelatihan # .............................
Tanggal Hvaluasi # .............................
No. A1PE- 3ANG DINILAI NILAI
1 2 7 8
A.
).
$.
+.
B.
)
$
+
1
2
:

B
C
)
$
+
1
2
:

B
C
)
$
+
1
2
:

B
$a#eri
Tingkat kemudahan materi untuk diterima dan diserap
'esesuaian materi dengan kebutuhan peserta
'etersediaan /aktu dalam penyampaian materi
Pela#ih//aili#a#or/Nara 1um&er
3ama pelatih # <<<<<<<<<<..
'emampuan pelatih dalam menyampaikan materi
*etode yang digunakan
'emampuan pelatih dalam menggunakan alat bantu
'emampuan pelatih dalam mena/ab pertanyaan
'emampuan pelatih dalam menciptakan suasana segar,
serius tapi santai
'edisiplinan pelatih dalam memanfaatkan /aktu
'erasama dalam Tim Trainer
3ama pelatih # <<<<<<<<<<..
'emampuan pelatih dalam menyampaikan materi
*etode yang digunakan
'emampuan pelatih dalam menggunakan alat bantu
'emampuan pelatih dalam mena/ab pertanyaan
'emampuan pelatih dalam menciptakan suasana segar,
serius tapi santai
'edisiplinan pelatih dalam memanfaatkan /aktu
'erasama dalam Tim Trainer
3ama pelatih # <<<<<<<<<<..
'emampuan pelatih dalam menyampaikan materi
*etode yang digunakan
'emampuan pelatih dalam menggunakan alat bantu
'emampuan pelatih dalam mena/ab pertanyaan
'emampuan pelatih dalam menciptakan suasana segar,
serius tapi santai
'edisiplinan pelatih dalam memanfaatkan /aktu
23
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

No. A1PE- 3ANG DINILAI NILAI
1 2 7 8
C
)
$
+
1
2
:

B
C

*
)
$
+
1
2
D
)

$
+
1
'erasama dalam Tim Trainer
3ama pelatih # <<<<<<<<<<..
'emampuan pelatih dalam menyampaikan materi
*etode yang digunakan
'emampuan pelatih dalam menggunakan alat bantu
'emampuan pelatih dalam mena/ab pertanyaan
'emampuan pelatih dalam menciptakan suasana segar,
serius tapi santai
'edisiplinan pelatih dalam memanfaatkan /aktu
'erasama dalam Tim Trainer
Pengorganiaian "ela#ihan
Pengorganisasian pelatih dalam proses pelatihan
4ahan bacaan dan alat bantu
Ruang pelatihan
5komodasi yang disediakan
'onsumsi yang disediakan
1uaana kela
'esempatan peserta untuk mengaukan
pendapat&pertanyaan
Partisipasi peserta dalam proses pelatihan
'omunikasi antara peserta dengan pelatih
'omunikasi antara sesama peserta
-e#erangan # ) (sangat kurang), $ (kurang), + (baik), 1 (sangat baik)
8nformasi (ain#
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
<<<<<<<<<................................................................<<<
24
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

PAND.AN PENGELOLAAN
TRAINING/PELATIHAN


BAGI
PELAKU PELATIHAN PADA
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
25
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

26
Bidang Training Provinsi Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai