PSPD Universitas Abdurrab Pekanbaru Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu menjelaskan definisi asfiksia Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis asfiksia Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan fase-fase yang terjadi dalam asfiksia Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tanda-tanda asfiksia pada korban Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab kematian akibat asfiksia Pendahuluan Kematian akibat asfiksia kasus yang umum dijumpai dalam dunia forensik
Definisi Asfiksia cessation of effective respiration / absence of pulsation (Undip) Asfiksia suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernafasan O 2 darah disertai dengan CO 2 organ tubuh hipoksik mati (UI) Asfiksia sering dicampuradukkan dengan istilah anoksia (hipoksia) Anoksia Berdasarkan Etiologi Anoksia anoksik O 2 tidak dapat mencapai darah oleh karena O 2 yang masuk paru <<< Anoksia anemik darah tidak dapat menyerap O 2 (keracunan CO) Anoksia stagnan darah tidak mampu membawa O 2 ke jaringan (heart failure/embolism) Anoksia histotoksik jaringan tidak mampu menyerap O 2 (keracunan sianida) Anoksia anoksik asfiksia mekanik! Jenis-Jenis Asfiksia Mekanik Strangulasi Gantung (hanging) Penjeratan (strangulation by ligature) Pencekikan (manual strangulation/throttling) Sufokasi Pembekapan/smothering Penyumpalan (choking/gagging) Tenggelam (drowning) Traumatic/crush asphyxia Fase-Fase Asfiksia(1) Dispnea kadar O 2 SDM <<< & CO 2 >>> dalam plasma merangsang pusat pernafasan di medula oblongata amplitudo & frekuensi nafas , nadi cepat, TD , mulai tampak tanda sianosis (muka, tangan) Konvulsi kadar CO2 merangsang SSP konvulsi/kejang, mula-mula klonik tonik spasme opistotonik pupil dilatasi, detak jantung lambat, TD Fase-Fase Asfiksia(2) Apnea depresi pusat pernafasan >> pernafasan <<< bahkan berhenti, kesadaran , pengeluaran sperma, urine, tinja (relaksasi sfingter) Stadium akhir/final stage paralisis pusat pernafasan lengkap pernafasan berhenti setelah kontraksi otomatis otot pernafasan kecil/sekunder pada leher, jantung masih berdenyut beberapa saat setelah pernafasan berhenti Tanda-Tanda Asfiksia (1) Pemeriksaan Luar (PL) Mayat: Sianosis pada bibir, ujung-ujung jari, jaringan bawah kuku bukan tanda khas! Lebam mayat merah kebiruan gelap, lebih cepat, lebih luas kadar CO 2 & aktivitas fibrinolisin dalam darah Busa halus pada mulut dan hidung aktivitas pernafasan pada fase 1 disertai sekresi selaput lendir saluran nafas bagian atas Perbendungan/kongesti vena selain di paru konjungtiva bulbi & palpebra, kulit wajah, dll bintik-bintik perdarahan Tardieus Spot Tardieus Spot Tanda-Tanda Asfiksia (2) Pemeriksaan Dalam (Autopsi) Mayat: Darah lebih gelap dan lebih encer Busa halus di dalam saluran pernafasan Perbendungan sirkulasi seluruh organ Petekie (Tardieus Spots) mukosa usus halus, epikardium pada bagian belakang jantung daerah aurikuloventrikular, subpleura viseralis paru, terutama di lobus bawah pars diafragmatika dan fisura interlobaris, kulit kepala sebelah dalam, terutama otot temporal, mukosa epiglotis, & daerah subglotis Edema paru Kelainan yang berhubungan dengan kekerasan Pembekapan/Smothering (1) Tanda-tanda kekerasan tergantung jenis benda & kekuatan Luka lecet gores/tekan kuku di hidung, pipi, bibir, dagu Memar belakang kepala, gusi, bibir sebelah dalam, lidah Pembekapan/Smothering (2) 1. Suicide smothering: - Mental Psychosis 2. Accidental smothering: - Overlying baby, gempa bumi 3. Homicidal smothering: - bayi P.A.S. - orang tua, sakit, pengaruh alkohol Gagging & Choking Adanya sumbatan/benda di saluran nafas Gagging orofaring; choking laringofaring Sebab kematian: 1. asfiksia 2. vagal reflex Pencekikan Luka lecet kecil-kecil berbentuk bulan sabit di leher kuku Luka memar kulit/otot leher Patah tulang lidah Patah tulang rawan gondok Perbendungan muka/kepala CoD asfiksia/vagal reflex Penjeratan (1) Jerat jejas jerat/simpul Jejas luka lecet tekan 1. mendatar, seluruh leher 2. di bawah rawan gondok 3. simpul mati Jejas jerat tali penjerat keras, kecil, kasar jelas halus, lebar, lunak tidak jelas Penjeratan (2) CoD asfiksia/vagal reflex Perbendungan muka jelas Resapan darah subkutis/otot leher di bawah jejas Jejas post mortal tidak jelas Gantung/hanging (1) Jejas jerat: 1. mengarah ke atas ke arah simpul 2. menghilang pada batas rambut 2. di atas rawan gondok 3. simpul hidup Lebam mayat pada ujung ekstremitas dan genitalia eksterna Gantung/hanging (2) Posisi gantung: 1. Complete hanging 2. Incomplete hanging a. duduk/berlutut b. berbaring/telungkup Letak simpul: 1. Typical hanging belakang kepala 2. Atypical hanging: - samping leher kiri/kanan - depan Gantung/hanging (3) CoD: 1. Asfiksia 2. Anoksia jaringan otak jerat kecil dan keras letak simpul, posisi gantung 3. Vagal reflex 4. Fraktur os cervical kasus hukum gantung Gantung/hanging (4) Pembunuhan/bunuh diri? Alat penjerat simpul, lilitan, arah Korban: jejas di leher, perlawanan luka lain, jarak dengan lantai T.K.P. lokasi, kondisi, pakaian, surat Tenggelam (1) Tidak harus seluruh tubuh masuk ke dalam air lubang hidung dan mulut saja berada di bawah permukaan air tenggelam Jumlah air yang mematikan 2 liter (dewasa); 30- 40 ml (bayi) Mekanisme kematian: Vagal reflex tipe I, tanda asfiksia (-), paru kering dry drowning Spasme laring tipe I; tanda asfiksia (+), paru kering Tenggelam di air tawar anoksia disertai gangguan elektrolit hemodilusi & hemolisis fibrilasi ventrikel tanda asfiksia (+), NaCl jantung kanan > kiri, busa serta benda air (+) tipe IIA Tenggelam di air asin anoksia & hemokonsentrasi (edema pulmoner), elektrolit normal tipe IIB kematian lebih lambat
Tenggelam (2) PL: Mayat basah, berlumuran pasir/lumpur Busa halus pada saluran nafas Kutis anserina kontraksi M. erector pili Washer womans hand imbibisi cairan ke dalam kutis Cadaveric spasm Luka lecet pada siku, jari tangan, kaki, dll PD: Bercak Paltauf pada paru robeknya penyekat alveoli Perbendungan organ dalam Busa halus pada saluran nafas
Tenggelam (3) Pemeriksaan Laboratorium: Diatom getah paru & digesti asam Darah jantung berat jenis & kadar elektrolit darah dari bilik jantung kiri & kanan Histopatologi jaringan
Kesimpulan Definisi tenggelam tidak harus seluruh tubuh terbenam dalam air Asfiksia mekanik banyak jenisnya, masing- masing memiliki karakteristik tersendiri dan berkontribusi pada kematian Setiap dokter harus bisa mengidentifikasi tanda-tanda kematian akibat asfiksia kasusnya cukup banyak dan sering KULIAH FORENSIK & MEDIKOLEGAL V Kematian Akibat Asfiksia PSPD ABDURRAB PEKANBARU Jumat, 16 November 2012