Anda di halaman 1dari 18

Page 1 of 18

APA YANG BAYI PELAJARI SAAT BERUSIA 10-12 BULAN



Oleh dr. Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, Sp.A dan dr. Martin Leman, Sp.A , Jun 24, 2013

Pada trimester IV setelah lahir (usia 9-12 bulan), kenaikan berat badan bayi sudah tidak secepat
sebelumnya. Pada masa ini kenaikan berat badan bayi sekitar 250-350 gram/bulan. Lingkar kepala
bayi perempuan pada usia 9 bulan sekitar 42-47 cm dan pada usia 12 bulan antara 43-48 cm ;
sementara bayi laki-laki pada usia 9 bulan lingkar kepalanya antara 43-48 cm dan pada usia 12
bulan antara 44-49 cm. Jika bayi berada di luar angka ini maka dokter akan perlu melakukan
serangkaian tes untuk mencari penyebabnya.

Perkembangan bayi pada saat ini:
Bayi dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri dan duduk dari posisi berdiri
Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi atau berdiri selama 2 detik tanpa
berpegangan
Berjalan dengan dituntun
Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
Menggenggam erat pensil
Memasukkan benda ke mulut
Mengulang menirukan bunyi
Babbling semakin kompleks dengan 2-3 suku kata seperti ba-da-ma tetapi ia belum mengerti
artinya. Sudah dapat mengoceh dan mengucapkan papa dan mama namun belum spesifik
menuju pada papa dan mama-nya.
Mengeksplorasi dunia sekitarnya. Ia ingin mengetahui dan menyentuh segala yang ada di
sekitarnya. Bayi sudah harus dapat mengambil 2 buah mainan kubus dan membenturkannya
dengan kedua tangannya.
Bayi sudah dapat memegang koin atau mainan kecil lainnya dengan menggunakan ibu jari dan
1 jari lainnya
Bereaksi terhadap suara perlahan atau bisikan
Senang diajak bermain cilukba
Bayi sudah dapat bertepuktangan dan melambaikan tangan saat mengucapkan bye-bye
Bayi mulai dapat mengungkapkan keinginannya
Mengenal anggota keluarga
Usia 9 bulan bayi dapat mencari mainan yang disembunyikan/dijatuhkan. Sebelumnya bayi
sudah mencari mainan yang disembunyikan, namun lebih cepat menyerah. Pada usia ini bayi
sudah memiliki konsep bahwa mainan yang disembunyikan tetap ada, dan ia akan lebih
konsisten mencarinya.

Stimulasi yang dapat diberikan untuk mendukung perkembangan bayi antara lain:
Stimulasi merangkak, berdiri, berjalan sambil berpegangan, dan berjalan dengan bantuan
tetap dilanjutkan sesuai dengan tahap perkembangan bayi.
Ajak bayi bermain bola. Gelindingkan bola ke arahnya dan usahakan agar ia menggelindingkan
atau memukulnya kembali. Untuk awalnya ajak bermain menggunakan bola yang cukup besar
karena lebih mudah baginya. Jika anak sudah mahir, boleh coba dengan ukuran lain yang lebih
kecil.
Jika bayi sudah dapat berdiri, letakkan sebuah mainan di lantai, dan ajak agar bayi mau
membungkuk mengambilnya. Pada awalnya bantu bayi berpegangan, lama-kelamaan latih
agar bayi dapat membungkuk sendiri.
Latih bayi untuk berjalan sendiri. Awalnya, bantu bayi agar mau berjalan beberapa langkah
tanpa berpegangan. Ajak bayi berjalan ke pelukan anda atau menuju mainan yang disukainya.
Page 2 of 18
Beri pujian bila ia mau berjalan sendiri. Bila bayi belum mau, tunda beberapa hari dan coba
kembali.
Bila bayi sudah cukup mahir berjalan, ajari cara menaiki dan menuruni anak tangga. Awalnya
ajari cara menuruni atau menaiki anak tangga dengan merangkak. Gunakan anak tangga yang
rendah, ajari hanya beberapa langkah dulu, dan jangan meninggalkan bayi sendirian.
Sambil memandikannya, bayi dapat tetap bermain. Misal dengan mainan karet yang
mengapung. Ajak ia memasukan benda ke dalam wadah, misalnya memasukan mainan kubus
ke dalam cangkir atau wadah lainnya.
Ajari bayi menyusun beberapa mainan balok / kubus.
Ajak untuk belajar menggambar dengan menggunakan krayon / pensil warna.
Tetap ajak bayi berbicara, latih beberapa kata sederhana seperti minum, susu, mandi, tidur,
makan, dan lain-lain. Bila bayi mau menirukannya, beri pujian padanya. Bila perlu ulangi lagi
kata tersebut agar bayi mau mengulanginya lagi.
Belilah sebuah boneka dan berpura-puralah agar boneka tersebut berbicara kepada bayi. Ajak
agar bayi mau berbicara dengan boneka.
Nyanyikan lagu dan bacakan cerita anak sesering mungkin
Tetap berikan rasa aman dan kasih sayang, ajak tersenyum, mengayun, menina-bobokan,
permainan ciluk-ba, dan permainan lain yang bersifat sosialisasi.
Bantu bayi memegang cangkir dan minum dari cangkir tersebut. Cangkir plastik tertutup
dengan lubang mulut dapat dipakai untuk tahap awal. Isi cangkir dengan air sedikit saja dulu
agar tidak mudah tumpah.
Ajak bayi makan bersama anggota keluarga lain. Bayi dapat duduk dekat dengan anggota
keluarga lain, namun tetap makan makanannya sendiri (makanan bayi usia 9-12 bulan belum
sama dengan makanan keluarga lainnya).
Ajari bayi untuk belajar mengambil sendiri mainan yang letaknya agak jauh dengan cara
meraih, menarik, atau mendorong badannya supaya dekat dengan mainan tersebut. Letakkan
mainan yang bertali agak jauh, ajari bayi cara menarik tali tersebut untuk mendapatkan
mainan tersebut. Namun jangan lupa simpan mainan bertali tersebut jika anda tidak dapat
mengawasinya karena bayi dapat terjerat.

Interaksi dengan orang lain
Pada usia ini, bayi mulai mengenal orangtuanya dan orang asing. Bayi mulai takut terhadap orang
yang belum dikenal. Ia juga mulai takut ditinggal orangtuanya. Pada sebagian bayi yang tadinya
sudah dapat tidur tenang sepanjang malam, mulai susah makan atau terbangun pada saat tidur
malam dan menangis. Orang tua tidak perlu khawatir, hal ini bukan merupakan tanda-tanda
kemunduran (regression) melainkan proses perkembangan.

Pertumbuhan gigi
Pertumbuhangigi pada usia ini dimulai dengan gigi seri ke-3 kiri dan kanan pada rahang bawah
yang tumbuh pada usia 7-10 bulan dan rahang atas tumbuh pada usia 8-11 bulan. Gigi yang
selanjutnya tumbuh adalah gigi geraham pertama. Gigi ini baik pada rahang atas maupun bawah
tumbuh pada usia 10-16 bulan. Saat geraham mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang kecil
dengan permukaan lembut. Pilih bulu sikat yang menggunakan nilon. Pada masa ini masih belum
perlu menggunakan pasta gigi saat menyikat giginya. Lakukan 2x/hari.
Saat gigi akan tumbuh, bayi dapat menjadi rewel, selera makan menurun, berliur terus, gusi
terlihat lebih merah pada tempat akan tumbuhnya gigi, dan suhu badannya agak meningkat. Ini
dikarenakan terjadi peradangan steril pada tempat tumbuhnya gigi. Ibu tidak perlu khawatir. Bila
perlu berikan obat parasetamol untuk mengurangi rasa sakit dan demamnya. Tips yang juga
dapat membantu adalah dengan memberikan mainan teether atau dengan memberikan es kecil
untuk mengurangi rasa sakit pada gusi tempat akan tumbuhnya gigi. Namun, bila suhu meningkat
Page 3 of 18
tinggi (di atas 39oC) bawalah ke dokter, karena kemungkinan besar demam bukan karena
pertumbuhan gigi, namun karena hal lain misal infeksi virus atau lainnya.


Page 4 of 18
Belajar makan
Pada usia ini bayi sudah cukup terampil makan makanan padat. Berikan makanan yang lebih
bervariasi, lebih padat (mendekati nasi biasa), dapat dengan nasi tim dan lauk yang sudah tidak di
blender/disaring melainkan hanya dihaluskan dengan garpu / dicincang, agar ia belajar
mengunyah. Bayi sudah belajar untuk makan makanan yang lebih padat dan kasar. Ingat,
target-nya pada usia 12 bulan (1 tahun) bayi sudah dapat makan makanan keluarga. Selain itu,
makan ditingkatkan menjadi 3x/hari ditambah 2x snack. Berikan ASI/susu formula 1-2x atau sesuai
permintaan bayi.

Umumnya anak memiliki keinginan untuk memakan makanannya sendiri. Berikan kesempatan
untuk mencoba makan sendiri. Walaupun ibu tetap menyuapinya, tetap berikan sendok untuk
anak belajar makan sendiri. Anak juga sudah mampu mengambil makanannya dengan jari jempol
dan telunjuk/jari tengah. Latihlah kemampuan ini dengan memberikan makanan yang dapat
dipegang dengan jarinya (finger food) seperti biskuit bayi atau potongan buah. Selain itu, mulai
sapih susu dari botol ganti dengan pemberian susu melalui cangkir.

Orang tua juga harus memberikan contoh cara makan yang baik. Kebiasaan yang perlu dilakukan
adalah makan bersama dan biarkan bayi menikmati saat-saat itu. Jangan paksakan saat-saat
makan pada bayi, hal ini justru dapat menimbulkan trauma pada anak. Biasakan juga untuk duduk
di kursi meja makan saat makan dan ketika semua anggota keluarga selesai makan, sang bayi pun
selesai makan. Dengan cara ini ia belajar waktu-waktu makan.

Jenis mainan
Mainan yang dapat membantu stimulsi pertumbuhan bayi usai 9-12 bulan antara lain:
Mainan yang sebelumnya masih dapat menstimulasi dengan variasinya, contohnya mainan
rattle masih dapat tetap dimainkan. Drum mainan juga akan semakin melatih koordinasi
tangannya. Selain itu, ia juga dapat melatih ritme pukulannya dengan lagu-lagu.
Buku cerita anak bergambar / tempelan gambar yang sederhana dan kaya warna juga dapat
melatih perkembangannya. Sebutkan perlahan nama-nama gambar tersebut sehingga anak
menirukannya.
Mainan yang berbentuk binatang atau buah-buahan.
Lego dan mainan yang dapat disusun. Latihlah anak untuk menyusun mainan balok ke atas.
Mainan memasukkan cincin-cincin berwarna dengan ukuran yang bervariasi sesuai ukuran
dari besar ke kecil
Kenalkan juga pada berbagai bentuk dan warna. Berikan mainan memasukan bentuk balok
ke lubang yang sesuai bentuknya. Manfaat permainan ini dapat mengasah logika, konsep
berpikir, serta merangsang motorik dan sensoriknya.
Bola. Permainan bola disesuaikan dengan besarnya bayi. Berikan bola dengan berbagai
ukuran namun jangan yang terlalu kecil yang dapat tersedak dan jangan terlalu besar dan
berat sehingga menyulitkan bayi.
Telepon mainan
Kertas dan krayon / pensil warna. Biarkan bayi mencoret-coret kertas tersebut walaupun
belum berbentuk gambar yang baik.
Ajak anak bermain di dapur saat ibu sedang memasak. Namun pilih lokasi yang jauh dan
aman dari kompor atau barang pecah belah. Berikan sekotak mainan masak-masakan atau
benda-benda yang ada di dapur yang terbuat dari plastik untuk bayi mainkan.

Dr. Marissa Pudjiadi, Sp.A
Dr. Martin Leman, Sp.A

SUMBER: http://www.anaksehat.org/artikel-tumbuh-kembang/10-12-bulan.html
Page 5 of 18

Page 6 of 18
STIMULASI MOTORIK KASAR DAN HALUS UNTUK BAYI USIA 10 12 BULAN
informasitips.com Perubahan bayi Anda dari berguling ke merangkak sungguh menarik untuk
diikuti. Seiring dengan waktu si kecil sekarang sudah dapat mengontrol otot punggung dan
bahunya sehingga bisa duduk tegak. Dengan menggunakan kekuatan otot dan lengannya, bayi
Anda sekarang juga sudah mulai terampil menarik tubuhnya ke posisi berdiri, kemudian
menurunkannya dengan cara berpegangan pada perabot rumah.

Sebagian bayi bahkan sudah mampu berdiri dan berjalan merambat sambil berpegangan pada
Anda atau perabot rumah tangga yang kokoh untuk menyangga berat badannya, karena
keseimbangannya belum sempurna. Di masa ini, Anda harus lebih waspada dari biasanya karena
bayi bisa cedera apabila lengah dari pengawasan Anda.

Walaupun perkembangan setiap anak berbeda-beda, Anda harus selalu bersemangat dalam
memberikan stimulasi motorik kasar dan halus kepada bayi Anda. Stimulasi motorik kasar dan
halus bisa diberikan bersamaan. Misalnya, ketika bayi Anda tengkurap, rangsang bayi untuk
meraih mainan yang berada dalam jangkauannya. Bisa juga dengan melatih bayi belajar duduk
tegak sambil memberikan potongan buah yang lembut yang dapat merangsangnya untuk belajar
makan sendiri. Jangan lupa untuk selalu siap dengan kamera Anda karena langkah pertama bayi
terkadang terjadi diluar dugaan Anda. Oleh karenanya, jangan sampai terlewat dari perhatian!
Berikut adalah artikel lanjutan stimulasi motorik kasar dan halus untuk bayi usia 10-12 bulan.

USIA 10 BULAN
Stimulasi motorik kasar:
Bayi Anda di usia ini sudah mulai dapat berdiri tanpa bantuan siapapun. Berikan stimulasi dengan
mengacungkan kedua tangan Anda di depan bayi Anda. Hal ini berguna untuk menariknya supaya
bayi berpegangan pada kedua tangan Anda, berdiri dan melangkahkan kakinya. Anda juga bisa
merentangkan kedua tangan lebar-lebar seolah ingin memeluknya sambil berjalan mundur.
Letakkan mainan kesukaannya di tempat yang bisa dijangkaunya, usahakan bayi melihat mainan
tersebut dipindahkan dan berikan semangat untuk menggapainya sambil menepuk-nepuk tempat
tersebut. Bayi Anda akan berusaha meraih mainannya dengan merambat untuk berdiri, dampingi
dari belakang sambil beri dorongan di bokongnya. Bayi mungkin dapat berjalan hanya 2-3
langkah, terlihat limbung kemudian jatuh terduduk karena keseimbangannya belum sempurna.
Berikan dukungan kepadanya untuk terus berlatih sampai akhirnya mampu berdiri sendiri. Jangan
lupa untuk memberikan pujian dan pelukan kepadanya jika bayi berhasil mengambil mainan
favoritnya atau berjalan ke sisi Anda tanpa terjatuh.
Sesekali ajaklah bayi Anda untuk latihan berjalan di rumput atau taman. Saat ini bayi
membutuhan ruang yang luas untuk mencoba kaki-kakinya bergerak lincah. Biarkan kaki bayi
tanpa alas kaki seperti kaus kaki atau sepatu. Tujuannya agar bayi lebih mantap dalam melangkah
untuk menjaga keseimbangannya, sekaligus dapat meningkatkan kepekaan indera peraba di
kakinya.

Page 7 of 18
Perkembangan setiap bayi berbeda, jadi jangan cemas bila si kecil pada usia ini belum mampu
berdiri dan berjalan. Banyak dokter anak yang menyarankan orang tua untuk tidak melatih bayi
berjalan menggunakan baby walker. Alat ini dapat menyebabkan kecelakaan seperti jatuh dari
tangga, luka pada kepala dan tangan yang terjepit. Selain itu baby walker juga dapat menganggu
perkembangan otot-otot kakinya, misalnya karena telapak kaki bayi tidak menapak dengan baik
atau cenderung berjinjit. Bayi yang sudah terbiasa menggunakan baby walker biasanya juga akan
menjadi semakin malas untuk belajar berjalan karena sudah nyaman dan enak bergerak kesana-
kemari tanpa harus bersusah payah, hanya dengan menggunakan baby walker.
Stimulasi motorik halus:
Bayi di usia ini semakin tertarik dengan gerakan sebab-akibat, seperti bola yang bisa digulirkan
atau roda mobil mainannya yang bisa berputar. Sediakan kotak mainan atau wadah yang berisi
kaus kaki, mainan dari plastik atau balok-balok dari kayu. Rangsang bayi Anda untuk
mengosongkan benda-benda tersebut dari wadahnya dan mengisinya kembali lagi ke dalam
wadah tersebut. Biarkan bayi menyusun, merubuhkan dan melempar balok-balok kayu
mainannya. Biarkan bayi mengulang-ulang permainan ini yang dapat melatihnya mengontrol
tangan dan jemarinya sampai mahir.
Saat makan bayi juga sudah bisa memegang sendok plastiknya dan makan sendiri di kursinya,
walaupun masih berantakan. Jangan pernah memarahi si kecil karena ulahnya belajar makan
membuat taplak meja dan lantai kotor. Ini akan membuatnya trauma dan akhirnya akan
menghambat kemandiriannya untuk dapat makan sendiri.
Memang diperlukan kesabaran untuk menghadapi bayi yang sedang belajar makan. Berikan
banyak kesempatan kepada bayi Anda untuk belajar makan sendiri dan melatih koordinasi
tangannya. Untuk membuat acara makan lebih menyenangkan, berikan peralatan makan
bergambar lucu dan berwarna yang dapat menarik perhatiannya. Manfaat yang bisa diperoleh
dari latihan makan sendiri ini yakni dapat meningkatkan kekuatan punggung, lengan, tangan, juga
melatih koordinasi antara mata dan mulutnya.

USIA 11 BULAN

Stimulasi motorik kasar:
Bayi Anda masih terus berlatih untuk berjalan saat ini. Pada awalnya mungkin terlihat seperti
robot yang berjalan, tapi dengan latihan yang rajin, bayi Anda akan dapat berjalan dengan baik.
Pegang kedua tangannya dan beri dukungan untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya. Cobalah
minta bayi Anda untuk mengayunkan kakinya 1-2 langkah. Buat suasana yang menyenangkan agar
bayi tertarik melakukannya. Anda juga bisa membantu bayi berjalan dengan berpegangan pada
kursi dan meja yang kokoh. Jangan pernah tinggalkan bayi Anda dalam proses belajar berjalan ini.
Stimulasi motorik halus:
Berikan mainan susun gelang yang berwarna-warni kepada bayi Anda. Selain rangsangan ini
dapat mendukung keterampilannya dalam memasukkan benda, juga melatih kemampuan
koordinasi mata dan tangannya. Bayi juga suka membuat suara berisik dengan perabot dapur
seperti tutup panci yang disatukan atau bermain drum dengan menggunakan panci dan sendok
kayu sebagai stick drumnya.
Page 8 of 18

Untuk memperkuat otot tangannya, Anda kini juga sudah dapat bermain bola dengannya. Bayi
Anda sekarang semakin terampil dalam mengontrol otot punggung dan bahunya sehingga bisa
duduk tegak. Duduklah berhadapan dengan kedua kaki terbuka. Gulirkan bola berukuran sedang
yang lembut dan berwarna cerah ke arahnya. Rangsang bayi untuk menangkapnya dan
menggulirkan kembali bola tersebut ke Anda. Selain bermanfaat untuk melatih koordinasi mata,
tangan dan kakinya juga melatih kepekaan indera penglihatan (memperkirakan jarak).

USIA 12 BULAN

Stimulasi motorik kasar:
Normalnya anak 1 tahun sudah bisa berjalan sendiri tanpa dituntun. Namun memang ada
sebagian anak yang agak lambat perkembangan motoriknya. Jadi, kalau lebih lambat sedikit tidak
perlu terlalu khawatir.
Bayi Anda di usia ini semakin terampil dalam melangkahkan kakinya dengan dibantu atau bahkan
sudah mampu berjalan sendiri walaupun hanya beberapa langkah sambil mengangkat kedua
lengannya untuk keseimbangan. Terus berikan rangsangan kepada bayi Anda agar kemampuan
berjalannya berkembang semakin optimal. Beri bayi keleluasaan bergerak, walau masih harus
terus dalam pengawasan Anda.
Bayi yang banyak mendapat rangsangan berupa latihan berjalan akan semakin mampu mengenali
tempat-tempat yang berbahaya di sekitarnya seperti lantai yang tidak rata dan tangga. Bayi juga
semakin terlatih untuk dapat menyeimbangkan berat tubuhnya dan menapakkan kaki-kakinya
agar tidak mudah terjatuh.
Untuk membuat kegiatan berjalan lebih menyenangkan berikan bayi Anda kereta atau mobil kayu
yang memiliki tali yang bisa ditariknya. Ini dapat mengasah kemampuan berjalannya tanpa
bantuan orang lain, mengendalikan tenaga otot tubuh bagian bawah juga menguatkan otot-otot
tangan dan kakinya.

Stimulasi motorik halus:
Bercanda sambil bermain cilukba bersamanya selain menyenangkan juga dapat menguatkan
otot di pergelangan tangannya, karena bayi Anda akan meniru apa yang Anda lakukan. Latih
kekuatan menjumputnya dengan merangsangnya untuk memberikan potongan buahnya ke
tangan Anda, atau bahkan langsung ke mulut Anda!
Berikan crayon dan biarkan bayi berusaha menggenggamnya dan menggambar bebas di kertas
untuk menguatkan genggamannya. Anda juga bisa memberikan buku-buku cerita berwarna dan
biarkan bayi Anda membolik-balik bukunya. Ajak bicara bayi Anda setiap saat sambil mengenalkan
nama-nama perabotan rumah, mainan, atau buah-buahan dengan cara menunjuk. Bayi akan
meniru dan kegiatan ini dapat menguatkan jari-jarinya.

Page 9 of 18
Pada prinsipnya, selama sudah dipastikan bahwa tidak ada gangguan saraf atau kelainan otot,
anak Anda pasti bisa berjalan. Usia kemampuan berjalan pada setiap anak bervariasi, namun
umumnya rentang waktu yang normal adalah usia 11-18 bulan. Stimulasi yang tepat dapat
membuatnya lebih cepat berjalan. Anak yang tidak mendapatkan ruang gerak yang luas, kurang
stimulasi untuk aktif bergerak (misalnya karena sering digendong) dan kurang diberi kebebasan
untuk memaksimalkan berbagai kemampuannya dapat mengalami keterlambatan perkembangan
motorik.
Yang perlu Anda ingat adalah, jangan terlalu memaksakan bayi Anda untuk melakukan sesuatu
yang tidak menarik baginya. Bayi akan berjalan, bila memang sudah siap dan memang waktunya
untuk berjalan. Sebaiknya Anda mendukung apa yang menjadi kesukaannya. Apabila di atas usia
18 bulan bayi belum juga bisa berjalan tentu sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak
agar bayi Anda mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat dan penanganan yang tepat.
Semoga bermanfaat!
http://informasitips.com/stimulasi-motorik-kasar-dan-halus-untuk-bayi-usia-10-12-bulan

Page 10 of 18
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 10-12 BULAN

TUMBUH KEMBANG ANAK BULAN KE-10
Perkembangan Motorik Kasar
Gerakannya untuk duduk sudah lebih bebas. Ia pun makin mahir mengatur posisi tubuhnya.
Bayi mulai berjalan merambat dengan berpegangan pada furnitur yang ada. Ketika berdiri
berpegangan, ia sudah dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama, sekitar setengah menit atau
lebih. Telapak kaki sudah dapat menapak dengan baik.
Ketika dipegangi tangannya untuk ditatih, ia sudah dapat melangkahkan kakinya untuk berjalan.
Perkembangan Motorik Halus
Koordinasi kedua belah tangan sudah lebih baik. Kubus atau balok mainan yang dipegang oleh
masing-masing tangannya sudah dapat dipukul-pukulkan.
Karena kerja sama kedua tangannya sudah baik, bayi bisa menirukan gerak tepuk tangan.
Perkembangan Kognitif
Ia masih senang bermain-main menjatuhkan objek. Bayi pun mulai mencoba-coba melemparkan
mainannya dengan gembira, seperti mengharapkan suatu sensasi dari permainan tersebut.
Kemampuannya untuk mengamati sikap, ucapan dan perilaku orang dewasa yang berinteraksi
dengannya semakin bertambah. Ia dapat menirukan beberapa hal sederhana yang baru, seperti
peniruan kata maupun gerak tubuh.
Ketika diajak melihat-lihat buku sambil didongengi cerita, bayi mulai menunjukkan perhatian dan
ketertarikan pada gambar-gambar di dalamnya.
Perkembangan Bahasa
Seperti di usia sebelumnya, bayi suka menirukan ucapan yang dikatakan orang dewasa
kepadanya. Lakukan dialog lebih sering dengan menggunakan kata-kata sederhana. Ucapkan
berulang kali agar dapat ditirunya meski tidak sempurna.
Bayi mengerti kata-kata yang dikenalnya, seperti jika ditanya, "Mana Ayah?" ia akan memberi
respons dengan memalingkan kepalanya mencari orang yang dimaksudkan. Jika ia menemukan
"ayah" akan ditatapnya sang ayah.
Ia sudah mengerti kata "ya" dan "tidak" dan dapat memberi respons saat mendengar kata
tersebut. Ia seperti terdiam ketika yang didengarnya adalah kata "tidak".
Perkembangan Sosial Emosi
Ia merasa senang ketika mendapat perhatian atau diberi pujian karena melakukan sesuatu. Sesuai
yang diharapkan orang dewasa di sekitarnya. Ada kecenderungan ia akan melakukan kembali
atau mengulang perilaku tersebut.
Perasaan takut, khawatir, dan rasa tak nyaman terhadap orang tertentu, situasi atau orang asing,
dan ditinggalkan orang terdekatnya masih ditemui di usia ini.
Page 11 of 18
Antusias mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya, apalagi dengan kemampuan motoriknya yang
semakin bertambah. Perhatikan faktor keamanan lingkungan di sekitar bayi.
Kemandirian
Teruskan melatihnya makan sendiri. Ia akan menggunakan jari-jemari tangannya untuk
memasukkan makanan ke mulut. Ajarkan cara memegang sendok untuk mengambil makanan di
piringnya.
Ia bisa menggunakan jempol dan jari tangan lainnya untuk memegang gelas dan belajar minum.
Gunakan gelas plastik agar aman.
Pertumbuhan
Berat badan sekitar 7,3-9,5 kg, panjang badan 67,2-73,6 cm dan lingkar kepala 42,5-48,5 cm.

TUMBUH KEMBANG ANAK BULAN KE-11
Perkembangan Motorik Kasar
Posisi duduk sudah stabil dan seimbang dengan baik, bahkan bayi sudah bisa bergerak memutar
pada saat duduk.
Masih melancarkan kemampuan berjalannya. Teruskan stimulasidengan menatih atau
membiarkan ia merambat sambil berpegangan pada meja, kursi atau barang di dalam rumah yang
dapat menopang tubuhnya.
Dalam posisi berdiri, bayi sudah dapat membungkukkan badan ke arah posisi duduk. Beberapa
bayi sudah dapat berjalan sendiri 1-2 langkah, kemudian terjatuh.
Perkembangan Motorik Halus
Masih senang memukul-mukulkan kedua mainan yang ada pada masing-masing tangannya.
Gemar memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadahnya.
Selama bermain terkadang ia mengulurkan pergelangan tangannya atau memanipulasi objek
mainannya.
Bayi dapat memegang mainan menggunakan kelima jarinya, untuk benda kecil ia sudah dapat
memegang dengan ibu jari dan telunjuk. Bayi dapat merasakan perbedaan permukaan benda
halus dan kasar dengan telapak tangannya.
Perkembangan Kognitif
Bila mendengar suatu bunyi, ia akan berusaha mencari sumber suara dengan menggerakkan
kepala maupun bahunya.
Ia akan meniru gerak secara spontan dan juga hal-hal baru yang diajarkan padanya.
Bila kedua tangannya sedang "penuh" memegang mainan, lantas ada objek lain yang menarik
perhatiannya, maka ia tetap berusaha mengambilnya. Adakalanya ia letakkan dulu satu
mainannya untuk mengambil benda tersebut.
Page 12 of 18
Seperti di usia sebelumnya, jika ada mainan yang diinginkannya terhalang sesuatu, ia akan
berusaha mengambilnya dengan berbagai cara atau menyingkirkan halangan tersebut.
Perkembangan Sosial-Emosi
Bayi mengekpresikan permintaannya dengan menunjuk objek yang diinginkan.
Seperti di usia sebelumnya, ia memperlihatkan rasa suka dan tidak pada seseorang, objek
maupun tempat.
Bisa diajak "bekerja sama" dalam bermain. Contoh, ia akan memberi saat kita memintanya untuk
memberikan sesuatu yang ada dalam genggamannya.
Masih mengalami ketakutan dan rasa tak nyaman bila berpisah dengan ibu. Ini wajar saja karena
ada kedekatan secara emosional dan ketergantungan yang kuat pada figur ibu.
Perkembangan Bahasa
Bisa menyebut kata "mama", "papa" atau "dada". Beri respons kala ia mampu mengucapkan
kata-kata tersebut. Hal ini amat berarti baginya.
Dari pengalaman, ia belajar bahwa dengan berteriak ia bisa menarik perhatian orangtuanya. Dari
itu ia sering mengeluarkan suara-suara ribut seolah berseru.
Ia sudah dapat mengerti namanya. Lakukan stimulasi dengan sesering mungkin memanggil
namanya.
Perkembangan Kemandirian
Dapat menggunakan tangan serta jemari tangannya dengan lebih baik. Untuk itu, latih bayi untuk
memegang sendok meski caranya masih dengan tangan mengepal.
Ketika dipakaikan baju sudah bisa diajak bekerja sama. Contoh, dengan mengulurkan tangan atau
kaki.
Pertumbuhan
Berat badan sekitar 7,6-9,9 kg, panjang badan 68,5-74,9 cm dan lingkar kepala 43-49 cm.

TUMBUH KEMBANG ANAK BULAN KE-12
Perkembangan Motorik Kasar
Berdirinya semakin stabil dan sudah dapat tanpa berpegangan.
Dapat berjalan beberapa langkah meski masih butuh penopang untuk keseimbangan tubuhnya.
Bantu bayi dengan memegangi kedua atau salah satu tangannya.
Dapat bergerak dari posisi duduk ke berdiri dengan cara berlutut; satu kakinya ditarik dan
diangkat sampai akhirnya dapat berdiri.
Perkembangan Motorik Halus
Kegemarannya memasukkan dan mengeluarkan objek dari/ke dalam wadah masih terus
berlangsung.
Page 13 of 18
Mengambil objek yang kecil (sebesar buah kismis) masih dengan menjimpit (dengan
menggunakan jempol dan jari telunjuk).
Dapat memegang krayon dan mengarahkannya pada kertas, namun belum membuat suatu
coretan.

Perkembangan Sosial-Emosi
Kesadaran akan lingkungan sekitar semakin bertambah. Hal ini merupakan pertanda baik. Ia
dapat mengenali orang baru yang dijumpai. Begitu pula dengan permainan atau barang-barang di
sekitarnya.
Takut pada orang asing dan takut berpisah dari ibu juga masih ditemui di usia ini.
Ada juga rasa takut lain, seperti takut ketika dicuci rambutnya, takut pada suara keras, takut pada
sesuatu yang tiba-tiba bergerak, dan lainnya. Namun rasa takut ini biasanya akan hilang dalam
beberapa bulan ke depan.
Bayi menolak perhatian dari orang lain dengan cara rewel atau menangis (terutama bila ada ibu di
dekatnya).
Jika memegang suatu objek ia akan mengulurkannya kepada orang yang ada di dekatnya. Bukan
untuk memberikan melainkan hanya memperlihatkan pada orang tersebut.
Perkembangan Kognitif
Memperlihatkan pemahaman akan kata yang familiar. Contoh, "Ambil boneka beruangnya,
Sayang!" Meski tidak langsung memberi respons dengan mengambil, bayi akan memerhatikan
objek yang dimaksud. Hal ini menandakan ia mengerti "boneka beruang" yang dimaksudkan.
Memerhatikan arah gerak suatu objek yang dilemparkannya dan memerhatikandampak yang
ditimbulkan dari objek yang dilempar tersebut. Ini merupakan permainan yang menarik baginya.
Sudah mengerti akan perkataan "tidak". Ia akan berhenti melakukan sesuatu atau terdiam ketika
mendengar kata "tidak".
Memberi respons pada permintaan-permintaan sederhana. Umpamanya, "Ayo ke sini, Sayang."
Maka ia pun memberi respons dengan mendekat.
Perkembangan Bahasa
Seperti di usia sebelumnya, ia dapat mengucapkan beberapa kata sederhana seperti, "mama",
"papa", "dada". Orangtua dapat menstimulasi dengan sering mengajaknya bicara. Ia akan belajar
menirukan ucapan kata-kata sederhana.
Tampak berusaha berkomunikasi dengan memainkan intonasi suara dan pola melodi sehingga
terdengar seperti kalimat. Suara-suara itu diarahkan pada orang yang berbicara padanya.
Perkembangan Kemandirian
Gerakannya dalam mengunyah dan menggigit makanan semakin baik.
Page 14 of 18
Pola tidurnya mulai teratur. Tidur malamnya sekitar 12-14 jam dan bangun pada pagi hari. Namun,
bayi masih mudah lelah, karena itu majukan makan siangnya sekitar pukul 11.00 agar ia bisa tidur
siang sekitar 1-4 jam.
Mulai menolak makan. Perilaku ini umumnya berlanjut di usia berikutnya.


Page 15 of 18
Pertumbuhan
Berat badan sekitar 7,8-10,2 kg, panjang badan 69,6-76,1 cm, dan lingkar kepala 43,5-49,5 cm.
Sebagai patokan, berat badan di usia 1 tahun adalah 3 kali berat
lahir, dan panjang badan 1,5 kali panjang lahir.

Dedeh Kurniasih.
Konsultan Ahli:
dr. Rini Sekartini, Sp.A(K)
dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta
SUMBER: http://www.parents-guide.co/2013/03/tumbuh-kembang-bayi-usia-10-11.html

Page 16 of 18
BAYI USIA 10-12 BULAN DALAM TAHAP OPTIMALKAN MOTORIK

Perkembangan bayi saat ini sangat cepat namun tergantung bagaimana Anda memperhatikan
tumbuh kembang sang buah hati. Jika dilihat dari pertumbuhan bayi setiap bulannya tentu akan
sangat berbeda. Jenjang waktu tumbuh kembang si kecil dapat dilihat pada saat memasuki usia
10-12 bulan, dimana pada usia tersebut sang bayi akan mulai menunjukkan kepandaian dan
keterampilannya.
Pada bayi usia 10-12 bulan akan menunjukkan proses pengoptimalan motoriknya. Tahap inilah
Anda dapat melihat tumbuh kembang sang buah hati saat ia mulai belajar mengetahui keadaan
dan apa serta siapa saja yang ada di sekitarnya. Berikut beberapa tahap penjelasan mengenai
pengoptimalan motorik bayi di usia 10-12 bulan.
Usia 10-12 bulan
Di usia bayi yang menjelang satu tahun, Anda dapat melihat tumbuh kembangnya dalam
kepandaian dan keterampilannya yang semakin berkembang. Pada usia ini bayi akan mulai mahir
dalam melangkahkan kakinya. Ia akan melakukan hal tersebut di saat sedang bermain dan akan
mencoba berjalan dengan berpegangan pada perabot rumah tangga. Jika bayi mengalami "jatuh
bangun" itu merupakan hal yang wajar karena motorik sang bayi sedang dalam tahap
mengoptimalkan kemampuan berjalannya. Dalam hal ini, Anda harus tetap waspada dalam
menjaga keamanan di sekitar anak.
Usia 10 bulan
Di usia ini, bayi sudah dapat melakukan duduk tanpa bantuan dari orang sekitarnya. Saat ini si
kecil sudah mulai mampu membangkitkan tubuhnya saat ingin berdiri dengan menggunakan
kekuatan otot lengan dan bahunya. Sang bayi akan semakin pandai mengontrol otot punggung
dan bahu. Selain itu, ia juga akan merasa senang saat tengah melakukan aktivitas bangun dari
duduknya dan kemudian melakukan duduk kembali.
Usia 11 bulan
Memasuki usia 11 bulan akan paling menonjol kemampuan motoriknya yang terlihat dalam hal
berdiri sendiri dalam waktu kurang lebih 2 detik. Saat ini tampaknya sang bayi mulai menyukai hal
berdiri sendir tanpa bantuan apapun atau siapapun di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena
kontrol keseimbangannya semakin berkembang, sehingga membuat si kecil terbiasa melakukan
berdiri sendiri dengan kedua kakinya.
Aktivitas berlatih berdiri sendiri yang dilakukan oleh si kecil dilakukan dengan meluruskan
tungkainya dari posisi tengkurap atau duduk. Dan ia akan mengangkat tubuhnya dengan
bertumpu pada kedua telapak tangannya. Walaupun masih hanya bisa berjalan dua tiga langkah
namun ia akan mencoba terus sampai ia bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan siapapun,
hingga akhirnya si kecil dapat berjalan normal.
Setelah bayi bisa melakukan aktivitas berjalan dengan lancar, kini ia menyukai hal memanjat
perabotan rumah seperti, meja, kursi, dan tangga. Oleh karena itu Anda harus lebih mawas lagi
dalam pengawasan dan jangan sampai lengah bila meninggalkannya sendirian.

Page 17 of 18
Usia 12 bulan
Memasuki usia 12 bulan atau genap satu tahun biasanya sebagian bayi mulai terlihat terbiasa
dengan berjalan sendiri walaupun masih tertatih-tatih. Baginya, pengalaman berjalan merupakan
hal yang menyenangkan bagi si kecil. Namun terkadang ia lebih memilih untuk merangkak saat
bermain karena mungkin aktivitas tersebut membuatnya bergerak lebih cepat.
Pada usia inilah motorik anak dalam proses pengoptimalan secara keseluruhan sampai pada
tahap berjalan perkembangan fisiknya dapat terlihat.
Untuk melihat perkembangan gerakan pada si kecil, Anda dapat melakukannya dengan
melatih si kecil mendudukannya pada lantai atau kasur dan biarkan ia mencoba sendiri untuk
berdiri, dan kemudian melakukan duduk tanpa bantuan.
Sedangkan pada kemampuan memanjatnya, ia akan mampu melakukan ketinggian sekitar 15-
30 cm. Anda bisa melatihnya dengan mendudukkan si kecil di lantai dan memberinya mainan
kesukaannya. Kemudian Anda ambil mainannya dan letakkan di tempat yang lebih tinggi, sambil
Anda katakan "Ambil nak", dan menunjuk ke arah tempat yang akan ia ambil. Dan ia akan
berusaha meraih mainan tersebut dengan merangkak, lalu memanjat tempat tinggi tersebut.
Jangan lupa untuk selalu mendampinginya saat ia bermain, terutama saat ia sudah bisa
melakukan aktivitas memanjat. Jika ia sedang memanjat dan sulit untuk naik, Anda bisa
membantunya dengan mendorong pantatnya.
Karena keseimbangannya belum sempurna, maka bayi akan terlihat berjalan tertatih-tatih.
Walaupun begitu ia masih suka melakukan dengan cara merangkak, karena baginya aktivitas
tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat, terutama saat ia akan mengambil sesuatu benda
yang akan dijangkaunya dengan jarak yang jauh.
Agar si kecil bisa melakukan aktivitas geraknya dengan leluasa, maka Anda bisa mengajaknya
berjalan-jalan ke luar ruangan, misalkan di halaman rumah atau taman. Biarkan si kecil melakukan
aktivitasnya yang baru tanpa bantuan Anda, tetapi tetap dengan pengawasan yang ketat dari
Anda.
Sumber: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=792_Bayi-Usia-10-12-
Bulan-dalam-Tahap-Optimalkan-Motorik

Page 18 of 18
MAKANAN KURANG BAIK BUAT BAYI

Menentukan makanan bayi tentunya harus dipilih yang benar-benar sesuai dengan usianya. Ada
beberapa makanan kurang baik buat bayi yang harus Anda perhatikan. Hindarilah memberi
makan si kecil dengan makanan berikut ini sebelum usia si kecil cukup untuk makanan jenis
tersebut.
Makanan yang perlu dihindari adalah madu dan sirup jagung. Kedua makanan ini tidak
disarankan untuk diberikan pada bayi yang usianya dibawah 12 bulan. Pasalnya kedua makanan ini
mengandung spora botulinum.
Saluran usus pada orang dewasa sudah bisa mencegah pertumbuhan spora yang dihasilkan dari
bakteri Clostridium Botulinum. Namun pada bayi, jika spora ini masuk ke dalam perut bayi maka
bisa tumbuh dan menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengancam jiwanya.
Selain madu dan sirup jagung, berikut adalah makanan yang perlu dihindari sampai usia anak
Anda mencapai 2-3 tahun. Makanan-makanan ini bisa berbahaya karena bisa menyebabkan bayi
tersedak. Hal ini karena bayi yang usianya dibawah 2-3 tahun, belum memiliki koordinasi yang baik
dalam mulutnya dan jumlah gigi yang masih sedikit.
Makanan tersebut diantaranya adalah kacang-kacangan yang masih berbentuk utuh, selai
kacang, permen karamel, permen karet, semua jenis anggur, buah dan sayuran mentah yang
keras, potongan daging yang besar, hot dog, kismis, popcorn, keripik kentang atau jagung, dan
permen.
Anda juga perlu mewaspadai makanan yang mengandung nitrat yang tinggi. Makanan yang
mengandung nitrat tinggi justru bisa menyebabkan anemia. Makanan ini pun disarankan untuk
tidak masuk dalam menu bayi dibawah usia 8 bulan.
Makanan yang mengandung nitrat bisa terdapat pada sayuran dan daging. Diantaranya adalah
wortel, bit, buncis, dan bayam. Sementara untuk daging, yang mengandung nitrat biasanya
ditemukan pada olahan-olahan daging seperti bakso, sosis, dan daging asap.
Dalam membuat makanan bayi, Anda sebaiknya menghindari menggunakan garam dan gula.
Mengenalkan rasa gula dan garam terlalu dini, akan membuatnya ketagihan dengan makanan
yang manis atau asin tersebut.
Kondisi tersebut tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan anak. Biarkan anak
merasakan rasa alami dari sayuran dan makanan lainnya. Dengan begitu ia akan terbiasa dengan
rasanya. Agar kesehatan si kecil tetap terjaga, pastikan hindari pemberian makanan kurang baik
buat bayi.
Sumber: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1782_Makanan-
Kurang-Baik-Buat-Bayi-

Anda mungkin juga menyukai