JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
PROSES PRODUKSI
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana). Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Madura (2007),
proses produksi adalah serangkian pekerjaan dimana sumber daya digunakan untuk
memproduksi suatu barang ataupun jasa. Proses tersebut menyebutkan kombinasi berbagai
sumber daya yang dialokasikan untuk produksi, pembagian pekerjaan, dan urutan urutan
pekerjaan. Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi.
Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk,
proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi
Didalam dunia usaha dikenal beberapa tipe proses produksi. Proses produksi berdasarkan
kontinuitasnya dibagi menjadi 3 tipe, yaitu proses produksi terputus-putus, proses produksi terus
menerus dan gabungan keduanya (Soebagyo, 2007). Untuk lebih lanjut ada dibawah ini :
1. Proses produksi terputus putus
Suatu usaha menggunakan sistem produksi yang tidak kontinu atau terputus-putus
karena beberapa kondisi seperti berikut:
a. Permintaan konsumen bersifat musiman.
b. Karakteristik alami alat produksi.
c. Karakteristik alat produksi yang dipengaruhi iklim.
d. Bahan baku tersedia secara musiman
Didalam proses produksi itu sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan secara matang agar tidak ada kekhawatiran dan penyesalan saat usaha sudah
berjalan (Tim Penulis PS, 2008), antara lain:
1. perencanaan produk yang akan digunakan, dimana harus dapat memenuhi selera pasar
dengan baik dan disesuaikan dengan lahan tersedia.
2.
perencanaan lokasi usaha, dimana lokasi yang tepat akan memunyai pengaruh positif
bagi kelangsungan usaha. Oleh karena itu, dalam penentuan lokasi perlu
mempertimbangkan faktor faktor yang berpengaruh. Selain itu, juga harus melihat
prospek lokasi tersebet dimasa yang akan datang. Lokasi yang dipilih seharusnya dapat
mendukung untuk mendatangkan keuntungan yang besar.
3. Perencanaan produksi standar, seorang pengusaha yang berpikir maju tidak hanya
sekedar mementingkan jumlah produksi saja, tetapi juga mengutamakan kualitas
produksinya. Hal ini sangat berperan dalam segmen pasar. Bila suatu produk dilempar ke
pasaran maka produk dengan kualitas terbaik yang akan lebih banyak diminati.
4. Perencanaan dan pengadaan tenaga kerja, ketersediaan tenaga kerja yang mengerti dan
memahami usaha perikanan akan memudahkan menjalankan usahanya. Aspek mental
tenaga kerja juga perlu diperhatikan untuk menghindari kecurangan kecurangan yang
terjadi didalam perusahaan. Jumlah dan besarnya upah tenaga kerja juga erlu
dipertimbangkan agar semua aspek usaha dapat ditangani dengan baiktanpa
memperbesar biaya operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Madura, jeff. 2007. Pengantar Bisnis, Edisi 4 buku 1. Salemba Empat. Jakarta. Hal 508-509.
Subagyo, ahmad. 2007. Studi Kelayakan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Hal 144-146.
Tim Penulis PS. 2008. Agribisnis perikanan (revisi). Penebar Swadaya. jakarta. Hal 13-21.