STANDAR KOMPETENSI 4.

MENGANALISIS HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN

EKOSISTEM, PERUBAHAN MATERI DAN ENERGI
SERTA PERANAN MANUSIA DALAM
KESEIMBANGAN EKOSISTEM



EKOSISTEM
BAHAN
AJAR 8
KOMPETENSI DASAR
Siswa mampu :
4.1. Menguraikan komponen penyusun ekosistem
dan perubahannya melalui pengamatan.
4.2. Mendeskripsikan peran komponen ekosistem
dalam aliran energi dan daur biogeokimia
4.3. Mengaitkan hubungan kegiatan manusia dengan
masalah perusakan dan pemeliharaan lingkungan
4.4. Mendeskripsikan daur ulang limbah untuk
kepentingan kehidupan.

MATERI POKOK

A. EKOSISTEM DAN PERANAN MANUSIA
DALAM KESEIMBANGANNYA.
B. ALIRAN ENERGI, RANTAI MAKANAN
PIRAMIDE EKOLOGI DAN DAUR
BIOGEOKIMIA
C. PENCEMARAN DAN PERUBAHAN
LINGKUNGAN
D. DAUR ULANG LIMBAH

KD .4.1
KD 4.2

KD. 4.3
KD. 4.4
KD.4.1. MENGURAIKAN KOMPONEN PENYUSUN
EKOSISTEM DAN PERUBAHANNYA MELALUI
PENGAMATAN
INDIKATOR
MEMBEDAKAN PENGGUNAAN ISTILAH-ISTILAH
HABITAT,NISIA, POPULASI, KOMUNITAS,
EKOSISTEM, FAKTOR BIOTIK DAN ABIOTIK
MENJELASKAN PROSES SUKSESI
BERDASARKAN HASIL PENGAMATAN DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
MENGAITKAN HUBUNGAN ANTARA TIPE-TIPE
EKOSISTEM DENGAN KONDISI LINGKUNGAN
BIOTIK DAN ABIOTIK
INDIKATOR :
MEMBEDAKAN PENGGUNAAN ISTILAH:
HABITAT
NISIA
POPULASI
KOMUNITAS
EKOSISTEM
FAKTOR ABIOTIK DAN BIOTIK.
A. EKOSISTEM DAN PERANAN MANUSIA DALAM
KESEIMBANGANNYA.
PENGERTIAN EKOLOGI DAN EKOSISTEM
EKOLOGI ADALAH CABANG DARI BIOLOGI YANG MEMPELAJARI
HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN MAKHLUK HIDUP
DAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA.
EKOLOGI
OIKOS= RUMAH/
TEMPAT TINGGAL
LOGOS= ILMU
ISTILAH EKOLOGI DIKEMUKAKAN OLEH ERNEST HAECKEL
(TAHUN 1834-1914)
JADI HUBUNGAN TIMBAL BALIK /INTERAKSI
ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN
LINGKUNGANNYA AKAN MEMBENTUK SUATU
SISTEM YANG DISEBUT EKOSISTEM.(INTERAKSI
ANTARA KOMUNITAS DENGAN LINGKUNGAN
MEMBENTUK SISTEM LINGKUNGAN
(EKOSISTEM).
EKOSISTEM TERBENTUK DARI KOMPONEN HIDUP
DAN TAK HIDUP(FAKTOR BIOTIK DAN ABIOTIK).
KEDUA KOMPONEN INI AKAN MEMPENGARUHI
DISTRIBUSI ORGANISME PADA TEMPAT YANG
BERBEDA-BEDA. APA SAJA YANG TERMASUK
KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK?
HABITAT DAN RELUNG (NISIA) EKOLOGI
SETIAP MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
MENEPATI SUATU TEMPAT YANG SPESIFIK.
TEMPAT HIDUP YANG SPESIFIK TERSEBUT
DIKENAL DENGAN ISTILAH HABITAT

UNTUK BERAKTIVITAS HIDUPNYA,TIAP
MAKHLUK HIDUP MEMBUTUHKAN ENERGI
DAN NUTRIEN.
KEBUTUHAN HIDUP TERSEBUT DAPAT
DIPENUHI MELALUI BEBRBAGAI
PROSES YANG DAPAT MENENTUKAN
KEDUDUDUKAN MEREKA DALAM
SUATU EKOSISTEM. APAKAH SEBAGAI
PRODUSEN,KONSUMEN, PREDATOR,
PARASIT, DEKOMPOSER ATAU
PESAING . MASING-MASING
ORGANISMA DENGAN PERANAN YANG
BERBEDA-BEDA, SECARA BERSAMA-
SAMA DENGAN LINGKUNGAN
ABIOTIKNYA AKAN MEMBENTUK
SUATU RELUNG /NISIA EKOLOGI.








CONTOH RELUNG SEEKOR CACING
RELUNG CACING TANAH MELIBATKAN SEJUMLAH BESA FAKTOR
LAIN. DALAM FAKTA TERSEBUT TERLIHAT BAHWA CACING TANAH
ADALAH KONSUMEN TERHADAP MATERI ORGANIK , SUMBER
BAHAN MAKANAN BAGI HEWAN YANG LAIN, INANG BAGI PARASIT,
DAN SEBAGAI UMPAN BAGI TUKANG PANCING.
JADI ISTILAH RELUNG (Nichie =NISIA) DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI
TEMPAT ATAU CARA HIDUP. RELUNG EKOLOGI SETIAP SPESIES ITU
MELIPUTI SEMUA MACAM HUBUNGAN ANTARA SPESIES ITU DENGAN
LINGKUNGANNYA.
POPULASI
POPULASI : ADALAH SEKELOMPOK MAKHLUK HIDUP
DARI SPESIES YANG SAMA PADA TEMPAT
DAN WAKTU YANG SAMA PULA.
CONTOH : PULASI R POUMPUT, POPULASI SAPI,
POPULASI MANUSIA, DLL.

SEMUA ANGGOTA DALAM SATU POPULASI TERDIRI
ATAS MAKHLUK HIDUP SEJENIS / SATU SPESIES .
DIMANA DIANTARA MEREKA DAPAT MELAKUKAN
PERKAWINAN DAN MENGHASILKAN KETURUNAN
YANG FERTIL.


KOMUNITAS
KOMUNITAS : KUMPULAN BEBERAPA
POPULASI PADA SUATU DAERAH TERTENTU.
DIMANA TERJADI INTERAKSI MEREKA
DENGAN LINGKUNGAN ABIOTIK.

DI DALAM EKOSISTEM TERDAPAT BERMACAM-
MACAM KOMUNITAS. SETIAP KOMUNITAS
MEMPUNYAI MACAM-MACAM MAKHLUK HIDUP
YANG KHAS.

CONTOH SUATU KOMUNITAS KOLAM TERDAPAT SEKUMPULAN POPULASI DARI
BERBAGAI SPESIES YANG DAPAT BERINTERAKSI SATU DENGAN LAIN.
EKOSISTEM


INTERAKSI ANTARA KOMUNITAS DENGAN LINGKUNGAN MEMBENTUK
SISTEM LINGKUNGAN (EKOSISTEM).
EKOSISTEM TERBENTUK DARI KOMPONEN HIDUP DAN
TAK HIDUP (FAKTOR BIOTIK DAN ABIOTIK). KEDUA
KOMPONEN INI AKAN MEMPENGARUHI DISTRIBUSI
ORGANISME PADA TEMPAT YANG BERBEDA-BEDA. APA
SAJA YANG TERMASUK KOMPONEN BIOTIK DAN
ABIOTIK?
. KOMPONEN KOMPONEN PENYUSUN
EKOSISTEM
KOMPONEN ABIOTIK
MELIPUTI :
UDARA TERSUSUSUN
ATAS:
N, O, CO
2
,GAS LAINNYA,
KELEMBAPAN,
AIR,
TANAH,
CAHAYA,
SUHU,
pH, MINERAL,
SALINITAS (KADAR
GARAM), TOPOGRAFI.
Curah hujan

KOMPONEN BIOTIK
MELIPUTI :
TUMBUHAN
HEWAN (TERMASUK
MANUSIA).
MIKROORGANISMA
BERDASARKAN
PERANANNYA DALAM
EKOSISTEM DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI ;
PRODUSEN,
KONSUMEN
DEKOMPOSER
/PENGURAI=SAPROFIT
PRODUSEN :
SEMUANYA AUTOTROF (GANGGANG,
BAKTERI DAN TUMBUHAN ). YANG
MENGGUNAKAN CAHAYA MATAHARI ATAU
ENERGI KIMIA UNTUK MENIMBUN /
MEMBUAT MAKANAN DARI ZAT-ZAT
ANORGANIK MENJADI ZAT ORGANIK
MELALUI PROSES FOTOSINTESIS.
DENGAN REAKSI DAPAT DITULIS SEBAGAI
BERIKUT ;
6 CO2 + 6H2O CAHAYA MATAHARI
C6H12O6 + 6O2 + E
KLOROFIL
(GLUKOSA)


KONSUMEN : MAKHLUK HIDUP
HETEROTROF YANG MEMAKAN MAKHLUK
LAIN ATAU SISA-SISA ZAT ORGANIK
LAIN.
DEKOMPOSER / PENGURAI = SAPROFIT :
TERUTAMA JAMUR DAN BAKTERI YANG
MEMPEROLEH NUTRISINYA DENGAN
MENGURAIKAN SENYAWA-SENYAWA
ORGANIK YANG BERSAL DARI MAKHLUK
HIDUP YANG MATI.


















BERDASARKAN TINGKATAN MAKANANNYA DAN
TINGKATAN KONSUMEN DAPAT DISUSUN SEBAGAI
BERIKUT.
KONSUMEN IV
KONSUMEN III


KONSUMEN II
KONSUMEN I
PRODUSEN

KARNIVOR PUNCAK (ELANG)


KARNIVOR II ( ULAR

)


KARNIVOR ( KATAK



HERBIVOR (
SERANGGA)


TUMBUHAN ( PADI )


HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN DALAM EKOSISTEM
BEBERAPA INTERAKSI ANTAR SPESIES DALAM SUATU KOMUNITAS.
a. Kompetisi


intraspesifik
interspesifik
b. Predasi
c. SIMBIOSIS ( hidup besama ), terdiri atas
1. Simbiosis parasitisma
2. Simbiosis komensalisma
3. Simbiosis protokooperasi
4. Simbiosis mutualisma


Predator
MANGSA
Tabel Kemungkinan Interaksi Beberapa
Makhluk Hidup Dalam Sebuah Komunitas

Macam Inteaksi Makhluk Hidup
1
Makhluk Hidup 2
Kompetisi
Predasi (termasuk
herbivor)
Parasitisme
Komensalisme
Protokooperasi
Mutualisme
Dirugikan
Diuntungkan

Diuntungkan
Diuntungkan
Diuntungkan
Diuntungkan
Dirugikan
Dirugikan

Dirugikan
Tidakterpengaruh
Diuntungkan
Diuntungkan
INDIKATOR :
o MENJELASKAN PROSES SUKSESI BERDASARKAN
HASI L PENGAMATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
HARI.
Proses suksesi : peristiwa perubahan komunitas
tumbuhan yang berlangsung satu arah secara teratur
dalam jangka panjang yang mengakibatkan munculnya
komunitas baru menggantikan komunitas sebelumnya.
Proses suksesi akan berlangsung sampai terbentuk
komunitas klimaks.





SUKSESI
Komunitas klimaks : suatu komunitas
terakhir dan stabil= homostatis yaitu telah
mencapai keseimbangan dengan
lingkungannya. Dimana suatu komunitas
yang mampu mempertahankan kestabilan
komponennya dari berbagai perubahan
dalam sistem secara keseluruhan.


Gambar proses terjadinya suksesi
Batuan Pionir Liken Tumbuhan paku Semak-semak Pohon
komunitas klimaks ( telah terbentuk hutan)

Bagan suksesi primer
.

SUKSESI DAPAT TERJADI KARENA ADANYA DINAMIKA
INDIVIDUINDIVIDU DI DALAM EKOSISTEM ATAU KARENA INERAKSI
MAKHLUK HIDUP SATU DENGAN YANG LAIN DAN TERHAPAP
LINGKUNGANNYA ABIOTIKNYA.
A.TAHAP-TAHAP SUKSESI TERDIRI ATAS :
1. KOLONIALISASI
2. MODEFIKASI TEMPAT.
B. MACAM-MACAM SUKSESI
KECEPATAN PROSES SUKSESI DIPENGARUHI OLEH BEBERPA FAKTOR
BERIKUT.
1. LUAS KOMUNITAS ASAL YANG RUSAK.
2. JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG ADA DI SEKITAR KOMUNITAS YANG
TERGANGGU.
3. KEHADIRAN PEMENCAR BENIH.
4. IKLIM, DAN JENIS SUBSTRAT BARU YANG TERBENTUK.
5. SIFAT-SIFAT JENIS TUMBUHAN YANG ADA DI SEKITAR TEMPAT
TERJADINYA SUKSESI.

SUKSESI PRIMER
SUKSESI SEKUNDER
Tipe-tipe ekosistem

INDIKATOR

MENGAITKAN HUBUNGAN ANTARA TIPE-
TIPE EKOSISTEM DENGAN KONDISI
LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK

Pada umumnya, dikenal dua tipe ekosistem
utama yaitu :
a. ekosistem terestial (darat).
b. ekosistem akuatik.

a.Ekosistem terestial/ darat dapat digolongkan
ke dalam tipe bioma, yaitu :
1. Bioma hutan musim (hutan gugur)
2. Bioma hujan tropik
3. Bioma padang rumput
4. Bioma gurun
5. Bioma taiga
6. Bioma tundra, dan lain-lain.
.Bioma adalah suatu komunitas atau formasi
makhluk hidup yang luas.
Gambar bioma padang rumput
Tumbuhannya berupa rumput-rumputan, curah hujan /tahun antara 25- 50 cm.
komunitas ini terdiri atas vegetasi dan biota yang unik
Gambar bioma gurun
Cirinya: curah hujan
kurang dari 25 cm/ thn,
Vegetasinya berupa
kaktus, tumb. semusim
liken dan biotanya; unta
burung- burung,
Serangga, ular dan
mamalia (Rodentia).
GAMBAR BIOMA SABANA /savana
SABANA DITEMUKAN DI DAERAHTROPIK DAN SUBTROPIK.YANG CURAH
HUJANNYA RENDAH. VEGETASINYA TERBENTUK PADANG ALNG-ALANG. OLEH
KARENA JUMLAH VEGETASI YANG CUKUP TINGGI, SABANA BANYAK DIHUNI
HEWAN BESAR SEOERTI KIJANG, ZEBRA, SINGA, DAN MACAN TUTUL.
GAMBAR BIOMA TAIGA (BOREAL) / HUTAN BERDAUN JARUM
CIRINYA : SUHU PADA MUSIM DINGIN SANGAT RENDAH DENGAN GENANGAN AIR
MEMBEKU DAN TERJADI HUJAN SALJU. Pada musim panas pertumbuhan
tanaman berlangsung antara 3-6 bulan.
KEADAAN HEWAN DAN TUMBUHANNYA. POHON YANG HIDUP DI TAIGA : KONIFER,
MISALNYA :PICEA,SP, ALNUS SP, BETULA SP, DAN JUNIPER (J UNIPERUS SP).
HEWAN KHAS BIOMA TAIGA :TIKUS, BERUANG, AJ AK, DAN BURUNG YANG
BERMIGRASI PADA MUSIM GUGUR.
Gambar Bioma tundra
Cirinya : pada musim dingin kedaannya gelap lebih panjang. Sebaliknya
pada musim panas terangnya lebih panjang. Tumbuhan semusim masa
pertumbuhannya relatif pendek dan berbunga serempak dengan warna yang
mencolok. Dan pada musim dingin tumbuhan itu dalam keadaan dorman.
Keadaan hewan dan tumbuhan pada bioma tundra. Hewan ; berupa muskox,
reindeer, serigala/ beruang kutub, caribou.Tumbuhannya; berupa lumut
kerak, tumbuhan berkayu biasanya kerdil, berdaun kecil, berambut dan tepinya
menggulung.
Gambar bioma hutan hujan tropik
Cirinya:Curah
hujan tinggi (200-225 cm/
thn.
Di Dalam hutan keadaan
lembap suhu sekitar
25
0
c.
MATAHARI BERSINA
SEPANJANG TAHUN.
VEGETASINYA SANGAT
LEBAT DENGAN
KETINGGIANNYA
MENCAPAI 20-40 M
TUMBUHANNYA
MEMBENTUK TUDUNG /
KANOPI. JENIS
TUMBUHANNYA SANGAT
BERANEKA RAGAM.
TUMB, KHAS LIANA DAN
EPIFIT. HEWANNYA; KERA
BADAK, BABI, HARIMAU,
BURUNG
B. EKOSISTEM AKUATIK
EKOSISTEM AIR LAUT EKOSISTEM AIR TAWAR
CIRI- CIRINYA :
1. SALINITAS TINGGI
2. NaCl ( GARAM DAPURNYA
MENDOMINASI MINERAL
LAUT( + 75%)
3. TIDAK TERPENGARUH FAKTOR
CUACA DAN IKLIM
4. SUHU PERMUKAAN > SUHU
KEDALAMAN.
5. SUHU DAN SALINITAS
MEMPENGARUHI PENYEBARAN
SENYAWA KIMIA
CIRI-CIRINYA :
1. VARIASI SUHUNYA RENDAH
2. DIPENGARUHI OLEH
IKLIM DAN CUACA
3. TERDAPAT ALIRAN AIR
4. SALINITAS AIR RENDAH
DARI SALINITAS
ORGANIMENYA
5. PENETRASI CAHAYA
KURANG
EKOSISTEM LAUT DIBAGI SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL
SECARA HORIZONTAL
Pembagian daerah ini dimulai dari daerah permukaan
hingga dasar laut yang meliputi :
1. Litoral = daerah pasang surut yang berbatasan
dengan darat.
2. Neritik = kedalamannya + 200 m, dari permukaan
laut.
3. Batial = kedalamannya 200-2000 m
4. Abisal = kedalamannya 2000- 4000 m
5. Hadal = kedalamannya lebih dari 4000 m

A. Horizontal,
Pembagian daerah ini dimulai dari daerah neuritik(perairan pantai)
dan oseanik (laut terbuka) dengan dasar laut yang meliputi:
Litoral, yaitu daerah pasang surut yang berbatasan dengan darat
Neritik, merupakan daerah yang masih dapat ditembus oleh cahaya
matahari kedalamannya 200 m dari permukaan laut.
Batial, yaitu daerah laut dengan kedalaman 200 m 2000 m
Abisal, yaitu daerah laut dengan kedalaman 2000 m 4000 m
Hadal, yaitu daerah laut dengan kedalaman lebih dari 4000 m.
Daerah abisal dan hadal tidak tembus oleh cahaya matahari sehingga
tidak terdapat produsen, akibatnya keanekaragaman hewannya sangat
rendah.. Hewan di daerah ini biasanya memiliki ciri-ciri berwarna hitam
atau merah tua, mata sangat peka, tubuhnya mengeluarkan cahaya (
bioluminenssens) dan dapat beradaptasi dengan tekanan air yang
besar.

0-200 m
200- 2000 m
2000 - 4000 m
200 1000 m
KEDALAMANNYA
SECARA HORIZONTAL LAUT BIASA DIBAGI DALAM BAGIAN NERITIK
DAN BAGIAN OSEANIK.
NEURITIIK OSEANIK
MESOPELAGIK
B.Vertikal
Pembagian daerah ini dimulai dari daerah pantai
hingga lautan dalam yang meliputi:
Epipelagik, merupakan daerah antara permukaan
hingga kedalaman 200 m
Mesopelagik, merupakan daerah di bawah epipelagik
dengan kedalaman 200 1000 m hewan yang
menghuni daerah ini adalah ikan hiu.
Batiopelagik, merupakan daerah lereng benua dengan
kedalaman 1000 2000 m hewan yang menghuni
daerah ini adalah gurita.
Abisalpelagik, merupakan daerah kedalaman 2000 -
mencapai 4000 m tidak terdapat tumbuhan tetapi
masih terdapat hewan.
Hadalpelagik, merupakan daerah terdalam (dasar)
kedalamannya lebih dari 6000 m sebagai produsen
daerah ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan
karang tertentu.

P
E
L
A
G
I
K

D
I
P
E
R
K
A
T
I
K
A
N

A
I
R
B
E
N
T
I
k

Y
A
I
T
U

B
A
G
I
A
N

D
A
S
A
R
Vertikal
Pembagian daerah ini dimulai dari pantai hingga lautan dalam
meliputi :
0- 200 m

1000-2000 m
2000- 4000 m
fotik
afotik
disfotik
BERDASAR INTENSITAS
CAHAYA.
BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI,
EKOSISTEM LAUT TERBAGI MENJADI.

AFOTI
K
BERDASARKAN CARA HIDUP ORGANISMA PERAIRAN
(LAUT DAN AIR TAWAR) DIKELOMPOKKAN MENJADI :
PLANKTON

NEKTON

NEUSTON

PERIFITON

BENTOS


2.. Ekosistem Air Tawar.
Ekosistem air tawar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
:
1. Variasi suhu rendah
2. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
3. Terdapat aliran air.
4. Salinitas air lebih rendah dari salinitas tubuh
organisme
5. Penetrasi cahaya kurang

Berdasarkan intensitas cahaya diterima,
ekosistem air tawar di bedakan menjadi
tiga daerah atau zone yaitu
:
Litoral, yaitu daerah yang dangkal dan
cahaya matahari dapat menembus sampai
dasar.
Limnetik, yaitu daerah terbuka dan cahaya
matahari dapat menembus kedalaman
tertentu.
Profundal, yaitu daerah yang cukup dalam
dan tidak terjangkau cahaya matahari.

Ekosistem air tawar dibedakan
menjadi ekosistem air tenang (
lentik) dan ekosistem air
mengalir (lotik). Yang termasuk
ekosistem air tenang adalah
danau dan rawa sedangkan yang
termasuk ekosistem air mengalir
adalah sungai.
Danau

Pembagian di daerah danau didasarkan pada
penetrasi cahaya matahari . Daerah yang
dapat ditembus cahaya matahari disebut fotik,
sedangkan yang tidak tembus cahaya matahri
disebut afotik. Di danau terdapat daerah yang
mengalami perubahan temperatus drastis
yang disebut daerah termoklin.
Berdasarkan kedalaman dan organisme
penghuninya daerah danau dibedakan
menjadi
1) Danau
Pembagian di daerah danau didasarkan
pada penetrasi cahaya matahari . Daerah
yang dapat ditembus cahaya matahari
disebut fotik, sedangkan yang tidak tembus
cahaya matahri disebut afotik Di danau
terdapat daerah yang mengalami perubahan
temperatus drastis yang disebut daerah
termoklin.
Berdasarkan kedalaman dan
organisme penghuninya daerah danau
dibedakan menjadi :

Litoral dihuni oleh ganggang, siput, serangga
air, Crustacea, ikan, amphibi, ular, itik,
angsa,dan beberapa mamalia.
Limnetik dihuni oleh berbagai fitoplankton
dan zooplankton.
Profundal dihuni oleh cacing dan mikrobia.
Bentik merupakan daerah dasar danau
tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati.


Berdasarkan kedalaman dan
organisme penghuninya daerah
danau dibedakan menjadi

Litoral dihuni oleh ganggang, siput,
serangga air, Crustacea, ikan, amphibi,
ular, itik, angsa,dan beberapa mamalia.
Limnetik dihuni oleh berbagai
fitoplankton dan zooplankton.
Profundal dihuni oleh cacing dan
mikrobia.
Bentik merupakan daerah dasar danau
tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa
organisme mati.


Gambar 8.4 Ekosistem sungai
2) Sungai
Sungai adalah air yang mengalir ke satu arah. Aliran air dan
gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu
udara bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.
Komunitas organisme yang hidup di sungai berupa tumbuhan
berakar kuat yang melekat pada bebatuan, ikan, kura-kura, bahkan
ular. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena
mengalami adaptasi evolusioner, misalnya bentuk tubuh tipis
dorsoventral, dapat melekat pada batu, dan memiliki kemampuan
berenang . Pembukaan hutan di daerah aliran sungai yang lebih
tinggi dapat mengakibatkan erosi sehingga sedimentasi meningkat