Anda di halaman 1dari 19

PROSES MANAJEMEN

Proses Manajemen
Proses manajemen adalah serangkaian
kegiatan yang diperlukan dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
Pengelompokan proses manajemen:
1. Penetapan tujuan (goal setting)
2. Perencanaan (planning)
3. Staffing
4. Directing
5. Supervising
6. Pengendalian (controlling)

Proses Manajemen
Rangkaian proses manajemen merupakan
proses yang bersifat dinamis.
Setiap proses saling berkait dan
memungkinkan adanya pengulangan.
Untuk melaksanakan proses-proses
manajemen, manajer memerlukan sarana
dan prasarana: kekuasaan, tujuan, orientasi,
manusia, dan sumber daya lainnya.
Kekuasaan dibutuhkan manajer untuk
mempengaruhi orang lain.
Power
Beberapa jenis kekuasaan yang mungkin diperlukan seorang
manajer:
Legitimate power:
kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau jabatan
tertentu.
Coercive power:
kekuasaan untuk memaksa atau menghukum.
Reward power:
kekuasaan untuk memberi penghargaan.
Reference power:
kekuasaan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti.
Expert power:
kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan pengetahuan,
pengalaman, kemampuan, dan ketrampilan
Penetapan Tujuan
Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi di masa yang
akan datang.
Manajer bertugas mengarahkan jalannya
organisasi untuk mencapai tujuan tsb.
Efektifitas pencapaian tujuan ditentukan oleh
kemampuan manajemen dan oleh sifat-sifat
dari tujuan itu sendiri.
Sifat-sifat tujuan yang baik
(SMART)
Spesifik
Jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh
Terukur / measurable
Memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan
keberhasilannya
Attainable
Dapat dicapai
Realistis
Bukan sekedar angan-angan
Timely / Terbatas waktu
Mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan
tersebut harus bisa dicapai
Pendekatan dalam penetapan
tujuan
Pendekatan top down
Tujuan dibuat terlebih dulu oleh manajemen lapisan atas.
Tujuan kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan
manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi.
Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling
bawah.
Pendekatan bottom up
Penetapan tujuan dimulai dari individu-individu pada
lapisan manajemen bawah. Kemudian dilakukan
pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut oleh lapisan
manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu
tujuan tertentu, begitu seterusnya sampai manajemen
puncak. Tujuan akhir terumuskan sebagai kesepakatan
bersama.
Hirarki Penetapan Tujuan
Berkaitan dengan tingkatan organisasi, tujuan pun
memiliki hirarki tertentu.
Pada tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat
sangat global, makin ke bawah tingkatannya tujuan
makin terjabarkan sehingga bersifat sangat spesifik
dan operasional.
Misalkan sebuah perusahaan bertujuan
meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun
produksi mendatang. Bagi bagian pemasaran,
tujuan tersebur dirumuskan lagi menjadi sasaran
penjualan, pada tingkat di bawahnya lagi tujuan
dijabarkan lagi dalam penentuan strategi promosi
yang harus dilakukan.
Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pemilihan
informasi dan pembuatan asumsi-asumsi
mengenai keadaan di masa yang akan datang
untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Beberapa bentuk rencana
1. Kebijaksanaan (policy)
Rencana yang menerangkan keseluruhan batasan kegiatan secara umum dan
komprehensif yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
2. Prosedur
Rencana yang mendefinisikan tata cara pengerjaan suatu kegiatan secara kronologis.
3. Metode
Rencana yang menerangkan tindakantindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan
suatu kegiatan.
4. Standard
Suatu gambaran pencapaian yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan yang direncanakan.
5. Anggaran
Rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang dalam suatu kegiatan.
6. Program
Rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber daya secara integratif
termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
Rencana berdasarkan horison
waktu perencanaan
Rencana jangka panjang (rencana
strategis)
jangka waktu > 5 tahun
Rencana jangka pendek (rencana
operasional)
jangka waktu 1-5 tahun

Langkah-Langkah Perencanaan
1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan
2. Mengumpulkan informasi-informasi terkait
3. Analisis informasi yang dapat dikumpulkan
4. Menetapkan batasan-batasan perencanaan
5. Menetapkan alternatif-alternatif perencanaan
6. Memilih rencana yang akan dipakai dari
alternatif yang ada
7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang
lebih rinci dan penjadwalannya
8. Melakukan pemeriksaan ulang (review)

Staffing
Definisi Staffing
Proses manajemen yang berkenaan
dengan pengerahan (recruitment),
penempatan, pelatihan, dan pengembangan
tenaga kerja dalam organisasi.
Prinsipnya:
Menempatkan orang yang sesuai pada
tempat yang sesuai dan pada saat yang
tepat.

Langkah-langkah Staffing
1. Perencanaan SDM
2. Pengerahan tenaga kerja (recruitment)
3. Seleksi
4. Pelatihan (training)
5. Penilaian kinerja (performance appraisal)

Directing
Definisi Directing:
Memobilisasi sumber-sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak
dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana
yang dibuat.

Directing
Aspek yang penting dalam directing
adalah koordinasi.
Hal yang harus diperhatikan dalam
koordinasi:
1. Rentang kendali (span of control)
2. Hirarki organisasi
3. Adanya kesatuan komando
Supervising
Definisi Supervising:
Interaksi langsung antara individu-individu
dalam suatu organisasi untuk mencapai
kinerja kerja serta tujuan organisasi
tersebut

Fenomena kelompok formal dan kelompok
informal.

Pengendalian
Definisi Pengendalian:
Proses penetapan apa yang dicapai, yaitu
proses evaluasi kinerja, dan jika diperlukan
dilakukan perbaikan sesuai dengan rencana
yang ditetapkan

Proses ini terkait dengan kegiatan
perencanaan.

Pengendalian
Proses Pengendalian:
1. Pengukuran kinerja
2. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan
standar
3. Bila terjadi penyimpangan yang masih berada
dalam batasan yang diijinkan dalam
perencanaan, maka proses terus dilakukan.
Jika tidak, harus dilakukan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai