Anda di halaman 1dari 9

2.1.

Definisi
Keluarga adalah dua atau lebih individu bergabung karena ikatan tertentu
untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional dan mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998).

2.2. Tipe Keluarga (menurut Friedman,1998)
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
(kandung/angkat)

b. Keluarga besar (extended family)
Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai
hubungan darah misalnya ; kakek, nenek, bibi, paman dan keponakan .

c. Keluarga Dyad (Dyad family)
Keluarga dyad adalah satu rumah tangga terdiri dari suami, istri tanpa anak.

d. Keluarga berantai (Serial Family)
Terdiri dari keluarga dimana wanita dan pria menikah lebih dari satu kali dan
merupakan keluarga inti.

e. Single Family (Single Parent)
Keluarga dimana suatu rumah tangga terdiri dari satu orang tua dengan anak
(kandung / angkat) terjadi karena perceraian atau kematian.

f. Keluarga Usila
Keluarga atau rumah tangga yang terdiri atas suami istri yang usia lanjut


2.3. Struktur Keluarga (Menurut Friedman, 1988)
a. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bias
disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti
pengirim, media, pesan, lingkungan dan penerima.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1) Karakteristik pengirim yang berfungsi
Yakin ketika menyampaikan pendapat
Jelas dan berkualitas
Meminta feedback
Menerima feedback
2) Pengirim yang tidak berfungsi
Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data
yang obyektif)
Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi
wajahnya)
Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan
sesuatu yang tidak didasari pertimbangan yang matang. Contoh ucapan
salah benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal: kamu ini
bandel, kamu harus
Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
Komunikasi yang tidak sesuai
3) Karakteristik penerima yang berfungsi
Mendengarkan dengan baik
Memberikan feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)
Memvalidasi

4) Penerima yang tidak berfungsi
Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
Diskualifikasi, contoh : iya dech..tapi.
Offensive (menyerang bersifat negatif)
Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
Kurang memvalidasi
5) Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
Komunikasi terbuka dan jujur
Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6) Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
Kurang empati
Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
Komunikasi tertutup
Bersifat negative
Mengembangkan gossip

b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi social
yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu
dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.
1) Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2) Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan
sosialnya, sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
3) Peranan anak : melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah
positif.
Tipe struktur kekuatan:
Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua
terhadap anak)
Referent power (seseorang yang ditiru)
Resource or expert power (pendapat ahli)
Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya reward yang akan
diterima)
Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta
kasih misalnya hubungan seksual).

d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau
tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga
merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma
dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola
perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.

2.3. Peran Keluarga (Friedman, 1998)
a. Peran Formal
Peran sebagai provider (penyedia)
Peran sebagai pengatur rumah tangga
Peran perawatan anak
Peran sosialisasi anak
Peran rekreasi
Peran persaudaraan (menjaga hubungan keluarga)
Peran terapeutik (memeuhi hubungan efektif pasangan)
Peran seksual

b. Peran informal
Pengharmonis : menengahi perbedaan yang terdapat diantara anggota
keluarga. Menyatukan perbedaan pendapat.
Pendamai (Compromiser)
Perawat keluarga, merawat dan mengasuh keluarga anggota keluarga lain
yang membutuhkan.
Koordinasi keluarga : mengkoordinasi dan merencanakan kegiatan keluarga
yang berfungsi menyangkut keterikatan / keharmonisan.



2.4. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan
keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga
untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara
anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan
penggunaan sumber dari internal maupun eksternal.
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi
komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan
mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga (Friedman, 1998)
a. Fungsi efektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
psikososial fungsi efektif ini merupakan sumber energi kebahagiaan keluarga.

b. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi dimulai sejak lahir keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
dicapai melalui interaksi / hubungan antar anggota. Anggota keluarga belajar
disiplin, belajar norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi
dalam keluarga.

c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi meneruskan keturunan dan menambahkan sumber daya
manusia.

d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga seperti
kebutuhan makan, pakaian dan tempat tinggal dan lain - lain.

e. Fungsi Perawatan kesehatan
Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan dilihat dari 5 tugas
kesehatan keluarga yaitu ;
1) Mengenal masalah kesehatan
2) Mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat
3) Merawat keluarga yang sakit
4) Memodifikasi lingkungan (menciptakan dan mempertahankan suasana
rumah yang sehat)
5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat

2.5. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan (Ruth dan Friedman, 1991)
a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat

b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan
atau memperbaiki masalah masalah kesehatan dalam kelompoknya.
c. Masalah masalah dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap
anggota keluarga lainnya.

d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien),
keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara
kesehatan para anggotanya.

e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya
kesehatan masyarakat.



2.6. Tahap perkembangan Keluarga (Friedman)
a. Pasangan baru
Dimulai saat individu laki-laki (suami)dan perempuan (istri) membentuk
keluarga melalui ikatan perkawinan. Tugas perkembangan keluarga adalah
menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan, menghubungkan
jaringan persaudaraan secara harmonis.

b. Keluarga kelahiran anak pertama
Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Tugas
perkembangan keluarga adalah persiapan menjadi orang tua, adaptasi dengan
peran anggota keluarga ,peran interaksi,hubungan sosial dan kegiatan.

c. Keluarga denga anak pra-sekolah
Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun. Tugas perkembangan adalah
memenuhi kebutuhan anggota kekuarga(tempat tinggal, privacy, rasa aman),
membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan anak yang baru lahir.


d. Keluarga dengan anak sekolah
Dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.

e. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap ini berlangsung
selama 6 sampai 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di
rumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.


f. Keluarga dengan anak dewasa
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditanggung oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong ketika
anak terakhir meninggalkan rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak
persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.

g. Keluarga dengan usia pertengahan
Merupakan tahap usia pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu
pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55
tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun
kemudian

h. Keluarga dengan usia lanjut
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus
berlagsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan
pasangan lain meninggal.

Anda mungkin juga menyukai