Anda di halaman 1dari 11

Askep Bronkiektasis

Pengertian Bronkiektasis
Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang
abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muscular dinding
bronkus ( Soeparman & Sarwono, 1990)
Bronkiektasis
Bronkiektasis berarti suatu dilatasi yang tak dapat pulih lagi dari bronchial yang
disebabkan oleh episode pnemonitis berulang dan memanang, aspirasi benda asing, atau
massa ( mis! "eoplasma) yang menghambat lumen bronchial dengan obstruksi ( #udak
& $allo,199%)!
Bronkiektasis adalah dilatasi permanen abnormal dari salah satu atau lebih cabang&
'abang bronkus yang besar ( Barbara (, 199))!
Klasifikasi Bronkiektasis
Berdasarkan atas bronkografi dan patologi bronkiektasis dapat dibagi menadi * yaitu +
1! Bronkiektasis silindris
,! Bronkiektasis fusiform
*! Bronkiektasis kistik atau sakular!
Etiologi Bronkiektasis
1! -nfeksi
,! .elainan heriditer atau kelainan kongenital
*! /aktor mekanis yang mempermudah timbulnya infeksi
0! Sering penderita mempunyai riwayat pneumoni sebagai komplikasi campak, batuk
rean, atau penyakit menular lainnya semasa kanak&kanak!
Patofiologi Bronkiektasis
1atofisiologi Bronkiektasis
Gambaran Klinis Bronkiektasis
Bronkiektasis merupakan penyakit yang sering diumpai pada usia muda, 29 3 penderita
berumur kurang dari ,0 tahun! $eala dimulai seak masa kanak&kanak, 20 3 dari
penderita gealanya timbul seak umur kurang dari 10 tahun! $ealanya tergantung dari
luas, berat, lokasi ada atau tidaknya komplikasi!
Tanda dan Gejala
1! Batuk yang menahun dengan sputum yang banyak terutama pada pagi hari, setelah
tiduran dan berbaring!
,! Batuk dengan sputum menyertai batuk pilek selama 1&, minggu atau tidak ada
geala sama sekali ( Bronkiektasis ringan )
*! Batuk yang terus menerus dengan sputum yang banyak kurang lebih ,00 & *00
cc, disertai demam, tidak ada nafsu makan, penurunan berat badan, anemia, nyeri pleura,
dan lemah badan kadang&kadang sesak nafas dan sianosis, sputum sering mengandung
bercak darah,dan batuk darah!
0! 4itemukan ari&ari tabuh pada *0&50 3 kasus!
Pemeriksaan Diagnostik
1! 1emerisaan 6aboratorium!
1emeriksaan sputum meliputi 7olume sputum, warna sputum, sel&sel dan bakteri dalam
sputum!
Bila terdapat infeksi 'olume sputum akan meningkat, dan menadi purulen dan
mengandung lebih banyak leukosit dan bakteri! Biakan sputum dapat menghasilkan flora
normal dari nasofaring, streptokokus pneumoniae, hemofilus influen8a, stapilokokus
aereus, klebsiela, aerobakter,proteus, pseudomonas aeroginosa! 9pabila ditemukan
sputum berbau busuk menunukkan adanya infeksi kuman anaerob!
1emeriksaan darah tepi!
Biasanya ditemukan dalam batas normal! .adang ditemukan adanya leukositosis
menunukkan adanya supurasi yang aktif dan anemia menunukkan adanya infeksi yang
menahun!
1emeriksaan urina
4itemukan dalam batas normal, kadang ditemukan adanya proteinuria yang bermakna
yang disebabkan oleh amiloidosis, "amun -munoglobulin serum biasanya dalam batas
normal kadang bisa meningkat atau menurun!
1emeriksaan (.$
(.$ biasa dalam batas normal kecuali pada kasus lanut yang sudah ada komplikasi
korpulmonal atau tanda pendorongan antung! Spirometri pada kasus ringan mungkin
normal tetapi pada kasus berat ada kelainan obstruksi dengan penurunan 'olume
ekspirasi paksa 1 menit atau penurunan kapasitas 'ital, biasanya disertai insufisiensi
pernafasan yang dapat mengakibatkan +
.etidakseimbangan 'entilasi dan perfusi
.enaikan perbedaan tekanan 1:, al'eoli&arteri
#ipoksemia
#iperkapnia
1emeriksaan tambahan untuk mengetahui faktor predisposisi dilakukan pemerisaan +
1emeriksaan imunologi
1emeriksaan spermato8oa
Biopsi bronkus dan mukosa nasal( bronkopulmonal berulang)!
,! 1emeriksaan ;adiologi!
/oto dada 19 dan 6ateral
Biasanya ditemukan corakan paru menadi lebih kasar dan batas&batas corakan menadi
kabur, mengelompok,kadang&kadang ada gambaran sarang tawon serta gambaran kistik
dan batas&batas permukaan udara cairan! 1aling banyak mengenai lobus paru kiri, karena
mempunyai diameter yang lebih kecil kanan dan letaknya menyilang
mediastinum,segmen lingual lobus atas kiri dan lobus medius paru kanan!
1emeriksaan bronkografi
Bronkografi tidak rutin dikerakan namun bila ada indikasi dimana untuk menge'aluasi
penderita yang akan dioperasi yaitu penderita dengan pneumoni yang terbatas pada suatu
tempat dan berulang yang tidak menunukkan perbaikan klinis setelah mendapat
pengobatan konser'atif atau penderita dengan hemoptisis yang masif!
Bronkografi dilakukan setelah keadaan stabil, setalah pemberian antibiotik dan postural
drainage yang adekuat sehingga bronkus bersih dari sekret!
Penatalaksanaan Bronkiektasis
<uuan pengobatan adalah memperbaiki drainage sekret dan mengobati infeksi!
1enatalaksanaan meliputi +
1emberian antibiotik dengan spekrum luas ( 9mpisillin, .otrimoksasol, atau
amoksisilin ) selama 5& % hari pemberian
4rainage postural dan latihan fisioterapi untuk pernafasan, serta batuk yang
efektif untuk mengeluarkan sekret secara maksimal
1ada saat dilakukan drainage perlu diberikan bronkodilator untuk mencegah
bronkospasme dan memperbaiki drainage sekret! Serta dilakukan hidrasi yang adekuat
untuk mencegah sekret menadi kental dan dilengkapi dengan alat pelembab serta
nebuli8er untuk melembabkan sekret!
Asuhan Keperawatan Bronkiektasis
Pengkajian Data Dasar
1! ;iwayat atau adanya faktor&faktor penunang
=erokok produk tembakau sebagai faktor penyebab utama
<inggal atau bekera di daerah dengan polusi udara berat
;iwayat alergi pada keluarga
9da riwayat asma pada masa anak&anak
,! ;iwayat atau adanya faktor&faktor pencetus eksaserbasi seperti +
9llergen ( serbuk, debu, kulit, serbuk sari atau amur)
Sress emosional
9kti'itas fisik yang berlebihan
1olusi udara
-nfeksi saluran nafas
.egagalan program pengobatan yang dianurkan
*! 1emeriksaan fisik berdasarkan fokus pada system pernafasan yang meliputi +
.ai frekuensi dan irama pernafasan
-nspeksi warna kulit dan warna menbran mukosa
9uskultasi bunyi nafas
1astikan bila pasien menggunakan otot&otot aksesori bila bernafas +
=engangkat bahu pada saat bernafas
;etraksi otot&otot abdomen pada saat bernafas
1ernafasan cuping hidung
.ai bila ekspansi dada simetris atau asimetris
.ai bila nyeri dada pada pernafasan
.ai batuk (apakah produktif atau nonproduktif)! Bila produktif tentukan warna sputum!
<entukan bila pasien mengalami dispneu atau orthopneu
.ai tingkat kesadaran!
0! 1emeriksaan diagnostik meliputi +
$as darah arteri ($49) menunukkan 1a:, rendah dan 1a>:, tinggi
Sinar ? dada memunukkan peningkatan kapasitas paru dan 'olume cadangan
.lutur sputum positif bila ada infeksi
(sei imunoglobolin menunukkan adanya peningkatan -g( serum
<es fungsi paru untuk mengetahui penyebab dispneu dan menentukan apakah fungsi
abnormal paru ( obstruksi atau restriksi)!
<es hemoglobolin!
(.$ ( peninggian gelombang 1 pada lead --, ---, 97/ dan aksis 'ertikal!
5! .ai persepsi diri pasien
2! .ai berat badan dan masukan rata&rata cairan dan diet!
Diagnosa Keperawatan Bronkiektasis
1! <ak efektif bersihan alan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
atau sekresi kental
,! $angguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen dan
kerusakan al'eoli
*! 1erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah,produksi sputum, dispneu
0! ;esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan proses penyakit kronis,
malnutrisi!
5! 9nsietas berhubungan dengan takut kesulitan bernafas selama fase eksaserbasi,
kurang pengetahuan tentang pengobatan yang akan dilaksanakan
2! -ntoleransi akti'itas berhubungan dengan kerusakan pertukaran gas
Intervensi Keperawatan Bronkiektasis
! Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan
produksi sekret" sekret kental!
<uuan +
=empertahakan alan nafas paten dengan bunyi nafas bersih@elas!
.riteria hasil +
=enuukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan alan nafas( batuk yang efektif, dan
mengeluarkan secret!
;encana <indakan +
1! .ai @pantau frekuensi pernafasan! >atat rasio inspirasi dan ekspirasi
;@ <achipneu biasanya ada pada beberapa deraat dapat ditemukan pada penerimaan atau
selam stress@ proses infeksi akut! 1ernafasan melambat dan frekuensi ekspirasi
memanang disbanding inspirasi
,! 9uskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
;@ 4eraat spasme bronkus teradi dengan obstruksi alan nafas dan dapat @tak
dimanisfestasikan adanya bunyi nafas!
*! .ai pasien untuk posisi yang nyaman,<inggi kepala tempat tidur dan duduk pada
sandaran tempat tidur
;@ 1eninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan
mempergunakan gra'itasi! 4an mempermudah untuk bernafas serta membantu
menurunkan kelemahan otot&otot dan dapat sebagai alat ekspansi dada!
0! Bantu latihan nafas abdomen atau bibir
;@ Antuk mengatasi dan mengontrol dispneu dan menurunkan ebakan udara
5! :bser'asi karakteriktik batuk dan Bantu tindakan untuk efektifan upaya batuk
;@ =engetahui keefktifan batuk
2! <ingkatan masukan cairan sampai *000ml@hari sesuai toleransi antung serta
berikan hangat dan masukan cairan antara sebagai penganti makan
;@ #idrasi membantu menurunkan kekentalan secret,mempermudah pengeluaran!cairan
hangat dapat menurunkan spasme bronkus! >airan antara makan dapat meningkatkan
distensi gaster dan tekana diafragma!
%! Berikan obat sesuai indikasi
;@ =empercepat proses penyembuhan!
#! Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen
dan kerusakan alveoli!
<uuan + =enunukkan perbaikan 'entilasi dan oksigenasi aringan adekuat dengan $49
dalam rentang normal dan bebas geala distress pernafasan!
.riteria +
$49 dalam batas normal, warna kulit membaik, frekuensi nafas 1,& ,0B@mt, bunyi nafas
bersih, tidak ada batuk, frekuensi nadi 20&100B@mt, tidak dispneu!
;encana <indakan +
1! .ai frekuensi, kedalaman pernafasan serta catat penggunaan otot aksesori
;@ untuk menge'aluasi deraat distress pernafsan@ kronisnya suatu penyakit!
,! <ingikan kepala tempat tidur dan Bantu untuk memilih posisi yang mudah untuk
bernafas !.ai @ awasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa
;@ Suplai oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk
menurunkan kolaps alan nafas!
*! 4orong untuk pengeluaran sputum@ penghisapan bila ada indikasi
;@ Sputum menganggu proses pertukaran gas serta penghisapan dilakukan bila batuk
tidak efektif!
0! 9wasi tingkat kesadaran @ status mental
;@ =anisfestasi umum dari hipoksia
5! 9wasi tanda 'ital dan status antung
;@ 1erubahan tekanan darah menunukkan efek hipoksia sistemik pada fungsi antung
2! Berikan oksigen tambahan dan pertahankan 'entilasi mekanik dan Bantu intubasi
;@ 4apat memperbaiki atau mencegah teradinya hipoksia dan kegagalan nafas serta
tindakan untuk penyelamatan hidup!
$! Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah"produksi sputum" dispneu
<uuan + 1eningkatan dalam status nutrisi dan berta badan pasien
.riteria hasil +
1asien tidak mengalami kehilangan berat badan lebih lanut atau mempertahankan berat
badan!
;encana tindakan +
1! 1antau masukan dan keluaran tiap ) am, umlah makanan yang dikonsumsi serta
timbang berta badan tiap minggu!
;@ Antuk mengidentifikasi adanya kemauan atau penyimpangan dari yang diharapkan
,! >iptakan suasana yang menyenangkan ,lingkungan yang bebas dari bau selama
waktu makan
;@ suasana dan lingkungan yang tak sedap selama waktu makan dapat meyebakan
anoreksia
*! ;uuk pasien ke ahli diet untuk memantau merencanakan makanan yang akan
dikonsumsi
;@ 4apat membantu pasien dalam merencanakan makan dengan gisi yang sesuai!
0! 4orong klien untuk minum minimal * liter cairan perhari, ika tidak mendapat
infus!
;@ untuk mengatasi dehidrasi pada pasien
%! &esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan proses pen'akit kronis"
malnutrisi!
<uuan + <idak teradi@ adanya geala &geala infeksi
.riteria hasil +
<idak teradi infeksi suhu tbuh berkisar *2&*%
0
c,Sel darah putih 5000&10000@mm!batuk
produktif tidak ada!
;encana inter'ensi +
1! 1antau suhu pasien tiap 0 am, hasil kultur sputum dan hasil pemeriksaan leokusit
serta warna dan konsistensi sputum
;@ Antuk mengidentifikasi kemauan yang dapat dicapai dan penyimpangan dari sasaran
yang diharapkan ( infeksi yang mungkin teradi )!
,! 6akukan pemeriksaan sputum untuk pemeriksaan kultur!
;@4apat membantu menegakkan diagnosa infeksi saluran nafas dan mengidentifikasi
kuman penyebabnya!
*! Berikan nutrisi yang adekuat
;@ malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahan terhadap
infeksi!
0! Berikan antibiotik sesuai anuran dan e'aluasi keefektifannya
;@ Sebagai pencegahan dan pengobatan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan!
(! Ansietas berhubungan dengan takut kesulitan bernafas selama fase
eksaserbasi" kurang pengetahuan tentang pengobatan 'ang akan dilaksanakan!
<uuan + #ilangnya ansietas
.riteria hasil + (kspresi waah rileks, frekuensi nafas antara 1,&,0 B@mt,frekuensi nadi
20&100B@mt!
-nter'ensi .eperawatan +
1! Selama periode distress pernafasan akut +
Batasi umlah dan frekuensi pengunung
=ulai berikan oksigen lewat kanula sebanyak , ltr@mt
4emontrasikan untuk kontrol pernafasan
-inkan seseorang untuk menemani pasien
1ertahankan posisi fowler dengan posisi lengan menopang
;@ =embantu pasien untuk mengontrol keadaannya dengan meningkatkan relaksasi dan
meningkatkan umlah udara yang masuk paru&paru
,! #indari pemberian informasi dan instruksi yang bertele&tele@sederhana mungkin
ketika pasien mengalami distress dan lakukan pendekatan dengan pasien secara tenang
dan menyakinkan!
;@ 1asien dapat menerima sedikit informasi dalam keadaan gelisah dan terlalu banyak
informasi dapat meningkatkan ansietas dan memberitauhkan apa yang diharpkan
makakan dapat membantu penurunan ansietas!
*! $unakan obat sedatif sesui dengan yang diresepkan!
;@ :bat penenang dapat mengontrol tingkat ansietasnya!
2! -ntoleransi akti'itas berhubungan dengan kerusakan pertukaran gas
<uuan +.lien menunukkan peningkatan toleransi terhadap akti'itas
.riteria hasil +
=enurunnya keluhan tentang napas pendek dan lemah dalam melaksanakan akti'itas
;encana <indakan
1! 1antau nadi dan frekuensi nafas sebelum dan sesudah akti'itas
;@ =engidentifikasi kembali penyimpangan tuuan yang diharapkan
,! Berikan bantuan dalam melaksanakan akti'itas sesuai yang diperlukan dan dilakukan
secara bertahap
;@ 4apat mengurangi pengunaan energi yang berlebihan
*! 9nurkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dengan makanan yang mudah
dikunyah!
;@ =akanan dalam porsi besar sasah dikunyah dan memerlukan banyak energi
Daftar Pustaka )
Soeparman & Sarwono C, (199)), Ilmu penyakit dalam Jilid II Balai 1enerbit /.A-,
Dakarta
Barbara (!,(1999), Rencana Asuhan keperawatan Medikal- Bedah Volume I, ($>,
Dakarta
Barbara (!,(1999), Rencana Asuhan keperawatan Medikal- Bedah Volume III, ($>,
Dakarta
Barbara >! long,( 1992), Perawatan Medikal Bedah : suatu pendekatan proses
keperawatan, 9lih bahasa Eayasan ikatan alumni pendidikan keperawatan
bandung,Eayasan -91., Bandung
#udak & $allo, ( 199%), Keperawatan Kritis : Pendekatan olistik, ($>, Dakarta
=arylin ( doengoes! (,000)! Rencana Asuhan keperawatan Pedoman untuk
Perencnaan !pendokumentasian Perawatan Pasien! ($>!Dakarta!

Anda mungkin juga menyukai