Anda di halaman 1dari 15

VALIDITY

1. Adakah perbandingan secara independen


dan blind terhadap standar rujukan?
Terdapat pada halaman 930, bagian methods-
study design and sample size, paragraf kedua,
lini pertama.
Terdapat pada halaman 934, bagian
discussion, paragraf 11, lini pertama, lini
keempat.


2. Apakah sampel pasien mencakup spektrum penderita yang
sesuai dengan setting praktek klinis dimana uji diagnostik
tersebut akan diaplikasikan?
Terdapat pada halaman 932, bagian result,
paragraf 6, lini pertama dan kedua.
Terdapat pada halaman 932, bagian result,
paragraf 10, lini pertama.

3. Apakah hasil tes yang sedang dievaluasi mempengaruhi keputusan untuk
menjalankan standar rujukan?

Tidak. Meskipun nested PCR dan Histopatologi memiliki performa teknik yang
baik, tapi pada operasional keseluruhan dan segi keuangan, Mikroskop cahaya
sangat di rekomendasikan dalam mencari diagnosis malaria pada ibu hamil

4. Apakah metoda untuk melaksanakan tes tersebut
dideskripsikan cukup rinci untuk dapat dilakukan replikasi?

Metode Mikroskop
Menggunakan Pewarnaan
Giemsa pada sampel darah
untuk melihat parasit. Pada
jaringan plasenta
menggunakan pewarnaan
Hematoxylin-Eosin untuk
melihat per 100x lapangan
pandang
Metode nested PCR
dijelaskan bahwa darah
disimpan dalam suhu -20
0
C
hingga DNA berekstraksi.
Amplifikasi gen pada nested
PCR berguna untuk
mendeteksi gen ribosom 18
RNA pada P.falciparum dan
P.vivax.

Metode Histopatologi
dijelaskan bahwa jaringan plasenta ditanam
dalam paraffin mengikuti standar prosedur
dan setiap 5m diwarnai dengan
menggunakan Hematoxylin-Eosin. Pada
Histopatologi plasenta dapat mendeteksi
pigmen parasit malaria (hemozoin).

IMPORTANCE
1. Apakah likelihood rasio hasil tes atau data
yang dibutuhkan untuk penghitungannya
ditampilkan?

Probability pre-test
Semakin besar nilai likelihood ratio semakin
tinggi nilai probabilitas terdapatnya suatu
penyakit.

Sensitivitas dan Spesifisitas
Dari perbandingan antara mikroskop cahaya, nested PCR, dan
histopatologi. Nested PCR dan histopatologi memiliki sensitivitas yang
paling tinggi dikarenakan oleh spesifiknya gen yang diteliti oleh alat-alat
tersebut sehingga memungkinkan diagnosis yang tepat dibandingkan
dengan mikroskop yang hanya dapat mendeteksi parasit saja.

Sedangkan untuk spesifitas, mikroskop memiliki tingkat spesifitas paling
tinggi untuk mendeteksi parasit di dalam darah pada ibu hamil.

APPLICABILITY
1. Apakah reprodusibilitas dan interpretasi
hasil tes memuaskan untuk setting saya?
Untuk diagnosis pada infeksi plasenta,
histopatologi memiliki sensitivitas paling tinggi
dibandingkan mikroskop dan nested PCR.
Tetapi Mikroskop (95%) menunjukan spesifitas
yang lebih tinggi dibandingkan nested
PCR(77%)
2. Apakah hasilnya dapat di
aplikasikan pada pasien saya?
Hasil dari Penelitian ini dapat diaplikasikan
pada pasien saya dengan syarat bahwa alat-
alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan
tersedia di tempat saya praktek. Tetapi pada
beberapa keadaan, nested PCR dan
histopatologi tidak terlalu dibutuhkan dalam
menegakkan diagnosis dikarenakan prosesnya
yang terlalu sulit, dan juga membutuhkan
tenaga kerja yang profesional.

3. Apakah hasil tersebut akan
mengubah tatalaksana saya?
Hasil ini akan merubah tatalaksana saya
karena hal yang paling penting dalam
mendiagnosis pasien tersebut menderita
malaria atau tidak adalah dengan menemukan
parasitnya terlebih dahulu.

4. Akankah pasien menjadi lebih baik
dengan aplikasi hasil tes tersebut?

Anda mungkin juga menyukai