Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yayang Asmara Kristriana Salean

NIM : 1203051009
Jurusan : Analis Kimia


KESETIMBANGAN KIMIA
A. KEADAAN SETIMBANG
Suatu sistem dikatakan setimbang jika dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama atau
dengan kata lain tidak terjadi perubahan dalam system yang setimbang. Salah satu indikator saat terjadi
kesetimbangan adalah tidak terjadi perubahan konsentrasi semua komponen yaitu reaktan dan produk.
Ditinjau dari arahnya, reaksi kimia dibedakan menjadi 2 , yaitu:
Reaksi Irreversible (reaksi berkesudahan), yaitu reaksi yang berlangsung satu arah dimana zat hasil
reaksi (produk) tidak dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan)
Contoh : HCl + NaOH NaCl + H
2
O
Reaksi Reversible (reaksi dapat balik), yaitu reaksi yang berlangsung dua arah dimana zat hasil raksi
(produk) dapat bereaksi kembali menjadi zat pereaksi (reaktan).
Contoh : H
2
+ I
2
HI
Bila reaksi bolak balik (reversible) diatas terjadi pada ruang tertutup, ternyata sebagian gas HI segera
terurai kembali menjadi gas H
2
dan I
2
, dan pada akhirnya diperoleh campuran gas HI, H
2
dan I
2
.Reaksi
semacam ini disebut reaksi kesetimbangan. Pada reaksi kesetimbangan, reaksi ke kanan disebut reaksi
maju dan reaksi ke kiri disebut reaksi balik. Reaksi maju lama kelamaan semakin lambat sebab jumlah
pereaksi makin berkurang, pada saat yang sama reaksi balik makin cepat seiring bertambahnya zat hasil
reaksi. Akhirnya pada suatu saat, reaksi maju dan reaksi balik memiliki laju yang sama dan tercapailah
keadaan setimbang. Keadaan setimbang tidak statis melainkan dinamis, jadi reaksi akan berlangsung
terus menerus dalam dua arah dengan laju yang sama.
Reaksi kesetimbangan dibedakan menjadi 2, yaitu
Reaksi kesetimbangan homogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang
memiliki fasa sama. contoh ; H
2 (g)
+ I
2 (g)
HI
(g)

Reaksi kesetimbangan heterogen, yaitu reaksi kesetimbangan yang terjadi antara zat-zat yang
berbeda fasa, contoh ; CaCO
3 (s)
CaO
(s)
+ CO
2 (g)


B. HUKUM KESETIMBANGAN DAN TETAPAN KESETIMBANGAN
Bunyi Hukum kesetimbangan menurut Cato Maximilian Guldberg dan Peter Waage : Hasil kali
konsentrasi setimbang zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibandingkan dengan hasil kali
konsentrasi setimbang zat pereaksi dipangkatkan koefisiennya memiliki harga tetap pada suhu yang
tetap
Harga pebandingan tetap itu disebut tetapan kesetimbangan (konstanta kesetimbangan) dilambangkan
dengan K.
mA
(g)
+ nB
(aq)
pC
(g)
+ qD
(aq)
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan : K =

n m
q p
B A
D C
Harga K sangat dipengaruhi suhu, bila suhu berubah maka harga K pun akan berubah. Setiap reaksi
kesetimbangan memiliki harga K tertentu, dan harga masing-masing reaksi dapat dibandingkan, yaitu:
Jika reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga K dari reaksi menjadi
K
1

Jika reaksi dikalikan dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi K
x

Jika reaksi dibagi dengan suatu bilangan x, maka harga K menjadi
x
K
Jika reaksi dijumlahkan maka K nya dikalikan
Contoh :
1. Diketahui reaksi kesetimbangan 2SO
2 (g)
+ O
2 (g)
2SO
3(g)
Kc = 25. Hitunglah tetapan
kestimbangan Kc dari reaksi SO
3 (g)
SO
2 (g)
+ O
2 (g)

Jawab : untuk menjadi reaksi 2, maka reaksi harus di balik, lalu dibagi 2. Dan harga K untuk reaksi 2,
mula-mula harga K diubah menjadi
K
1 (karena reaksi dibalik), lalu di akarkan 2 (karena reaksi
dibagi2) maka harga Kc menjadi :Kc =
5
1
25
1 1
2 2

Kc

2. Diketahui : N
2 (g)
+ O
2 (g)
2NO
(g)
Kc = 4 x 10
-3
(1)
N
2 (g)
+ O
2 (g)
N
2
O
(g)
Kc = 2,5 x 10
-2
..(2)
Hitung Kc dai reaksi N
2
O
(g)
+ O
2 (g)
2NO
(g)
Kc = .(3) ?
Jawab : Agar dapat diperoleh reaksi 3, maka reaksi 1 dan 2 harus di jumlahkan dengan reaksi 2
dibalik.jika reaksi di jumlahkan maka harga Kc dikalikan.
N
2 (g)
+ O
2 (g)
2NO
(g)
Kc 1 = 4 x 10
-3

N
2
O
(g)
N
2 (g)
+ O
2 (g)
Kc 2 =
2
10 5 , 2
1

x
+
N
2
O
(g)
+ O
2 (g)
2NO
(g)
Kc 3 = . ?
Kc 3 = Kc 1 x
2
1
Kc
= 4 x 10
-3
x
2
10 5 , 2
1

x
= 1,6 x 10
-1


1. TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI (Kc)
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi, konsentrasi zat ruas kanan sebagai pembilang
dan konsentrasi zat ruas kiri sebagai penyebut.Satuan konsentrasi yang digunakan adalah M
(molaritas).

mA + nB pC + qD
maka harga tetapan kesetimbangannya dirumuskan : Kc =


n m
q p
B A
D C
maka satuan Kc adalah M
(p+q)
(m+n)

Yang dapat dimasukkan ke dalam rumus Kc adalah zat yang berfasa gas (g) atau larutan (aq),
sedangkan liquid(l) dan solid(s) tidak.
1 CaCO
3 (s)
CaO
(s)
+ CO
2 (g)
Kc =
2
CO
M
2. NH
3 (g)
+ HCl
(g)
NH
4
Cl
(s)
Kc =
HCl NH
3
1
M
-2

3. CCl
4 (g)
+ S
2
Cl
2 (l)
2Cl
2 (g)
+ CS
2 (l)
Kc =

2
2
Cl
[]

M
Contoh soal :
1. Pada reaksi kesetmbangan 2SO
2(g)
2SO
2 (g)
+ O
2 (g)
, konsentrasi SO
3 ,
SO
2
dan O
2
pada
kesetimbangan berturut-turut adalah 0,4 M , 0,2 M , dan 0,1 M. Hitung harga Kc nya !
Jawab : Kc =




M x
M
M M
SO
O SO
2
2 2
3
2
2
2
10 5 , 2
4 , 0
1 , 0 2 , 0



2. Diketahui reaksi H
2 (g)
+ I
2 (g)
2HI
(g)
, Kc = 50 , jika konsentrasi HI = 0,5 M dan H
2
= 0,1
M , berapakah konsentrasi I
2
pada kesetimbangan ?
Kc =


2 2
2
I H
HI

50 =


2
2
1 , 0
5 , 0
I


2
I
=


M
x
05 , 0
50 1 , 0
5 , 0
2


3. Sebanyak 0,1 mol HI dimasukkan ke dalam bejana 1 liter lalu sebagian terurai menurut reaksi:
2HI
(g)
H
2 (g)
+ I
2 (g)
Jika terbentuk 0,02 mol I
2
pada saat setimbang, tentukan harga Kc !
Jawab :
Dari koefisien reaksi dapat dihitung :
mol HI bereaksi =
mol mol x I mol x
I koef
HI koef
04 , 0 02 , 0
1
2
2
2


mol H
2
setimbang =
mol mol x I mol x
I koef
H koef
02 , 0 02 , 0
1
1
2
2
2


2HI
(g)
H
2 (g)
+ I
2 (g)

2 : 1 : 1
Mula-mula 0,1 - -
Bereaksi 0,04 0,02 0,02
Setimbang 0,06 0,02 0,02
Karena volume bejana 1 liter, maka pada keadaan setimbang :
HI =
V
mol
=
1
006 , 0
= 0,06 M Kc =




M
M
M
M
M M
HI
I H
9
1
0036 , 0
0004 , 0
06 , 0
02 , 0 02 , 0
2 2
2 2



2
I = mol = 0,02 = 0,02 M
V 1

2
H = mol = 0,02= 0,02 M
V 1

2 DERAJAT DISOSIASI
Dalam suatu reaksi kesetimbangan, pereaksi di ruas kiri tidak pernah akan habis. Oleh karena itu,
zat di ruas kiri memiliki suatu harga yang menyatakan berapa bagian zat itu yang bereaksi atau terurai.
Harga itu disebut derajat disosiasi dengan lambang didefinisikan sebagai :
=
mula mula zat mol jumlah
terurai zat mol jumlah


Contoh soal :
Dalam suatu ruangan terdapat kesetimbangan antara 0,5 mol PCl
5
, 0,1 mol PCl
3
dan 0,1 mol Cl
2
.
Berapakah derajat disosiasi PCL
5
?
Jawab : mol PCl
5
terurai =
mol mol x PCl mol x
PCl koef
PCl koef
1 , 0 1 , 0
1
1
3
3
5


Mol PCl
5
mula-mula = mol setimbang + mol terurai
= 0,5 + 0,1 = 0,6 mol
PCl
5
PCl
3
+ Cl
2

1 : 1 : 1
Mula-mula : 0,6 - -
Terurai : 0,1 0,1 0,1
Setimbang : 0,5 0,1 0,1

3 TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN TEKANAN PARSIAL
Suatu campuran gas akan menimbulkan tekanan total (P) yang merupakan penjumlahan dari
tekanan parsial (pa) masing-masing gas dalam campuran.
Tekanan total (P) = tekanan campuran gas
Tekanan parsial (pa) = tekanan masing-masing gas
Maka : P = Pa + Pb + Pc
Berdasarkan rumus gas idal P.V = n.R.T , bahwa pada suhu dan volume tetap, tekanan parsial gas
berbanding lurus dengan jumlah mol gas. Maka : Pa =
Ptotal x
gas seluruh mol
tersebut gas mol

Dalam kesetimbangan gas, tetapan kesetimbangan dapat dihitung berdasarkan tekanan parsial gas
dengan lambang Kp, dirumuskan :
mA
(g)
+ nB
(g)
pC
(g)
+ qD
(g)
maka rumus


Yang dimasukkan ke dalam rumus Kp hanyalah zat yang berfasa gas (g), sebab hanya gas yang
memiliki tekanan parsial.
Contoh soal :
1. Tuliskan rumus Kp untuk reaksi berikut:
a. 2SO
3 (g)
2SO
2 (g)
+ O
2 (g)
jawab :


2
3
2
2
2
PSO
PO PSO
Kp

b. CaCO
3 (s)
CaO
(s)
+ CO
2 (g)
Kp =

2
PCO

c. NH
3 (g)
+ HCl
(g)
NH
4
Cl
(s)
Kp =
PHCl PNH
3
1

2. Sebanyak 5 mol gas NH
3
dimasukkan ke dalam wadah dan terurai sebanyak 2 mol menghasilkan
gas N
2
dan gas H
2
. Campuran pada kesetimbangan menimbulkan tekanan total 3,5 atm. Hitung
harga Kp!
Jawab : Reaksi 2NH
3 (g)
N
2 (g)
+ 3H
2 (g)
2 : 1 : 3
Mula-mula : 5 - -
Terurai : 2 1 3
Setimbang : 3 1 3
Mol N
2
setimbang =
mol mol x terurai NH mol x
NH koef
N koef
1 2
2
1
3
3
2


Mol H
2
setimbang =
mol mol x terurai NH mol x
NH koef
H koef
3 2
2
3
3
3
2


Mol NH
3
setimbang = mol NH
3
mula-mula mol terurai


n m
q p
PB PA
PD PC
Kp
=
mula mula zat mol jumlah
terurai zat mol jumlah

=
6 , 0
1 , 0
= 0,17
= 5 mol 2 mol = 3 mol
Jumlah mol setimbang = 3 + 1 + 3 = 7 mol
P NH
3
=
atm atm x total tekanan x
setimbang gas mol jumlah
setimbang NH mol
5 , 1 5 , 3
7
3
3


P N
2
=
atm atm x total tekanan x
setimbang gas mol jumlah
setimbang N mol
5 , 0 5 , 3
7
1
2


P H
2
=
atm atm x total tekanan x
setimbang gas mol jumlah
setimbang H mol
5 , 1 5 , 3
7
3
2






atm
atm
atm atm
PNH
PH PN
Kp 75 , 0
5 , 1
5 , 1 5 , 0
2
3
2
3
3
2 2



4. HUBUNGAN Kc DAN Kp
Dari reaksi kesetimbanganmA
(g)
+ nB
(g)
pC
(g)
+ qD
(g)
Berdasarkan rumusan gas ideal PV = nRT, dapat disimpulkan bahwa : P = konsentrasi x RT

Jika persamaan tersebut di substitusikan pada rumus Kp , maka :
Kp =


n m
q p
RT B RT A
RT D RT C
Kp =


n m q p
n m
q p
RT x
B A
D C
) (
Hubungan antara Kp dengan Kc diperoleh persamaan : Kp = Kc x (R.T)
n
dan n = (p + q) (m +n)
Contoh soal :
Pada suhu 500 K terdapat kesetimbangan 2SO
2 (g)
+ O
2 (g)
2SO
3 (g)
Kc = 25. Jika R = 0,082 L.
atm / mol K, hitung Kp!
Jawab : Kp = Kc (R.T)
n

= 25( 0,082 x 500)
(2 ) (2 + 1)

= 25 (40)
-1
=

= 0,625 atm

C. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Berdasarkan Azas Le-Chatelier (Henri Louis Le Chatelier) : Jika terhadap suatu
kesetimbangan dilakukan aksi tertentu, maka kesetimbangan itu akan bergeser untuk menghilangkan
pengaruh aksi tersebut dan membentuk kesetimbangan yang baru
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan diantaranya:
1. Perubahan konsentrasi zat
Bila konsentrasi zat di di salah satu ruas ditambah maka reaksi akan bergeser ke arah lawannya
Bila konsentrasi zat di salah satu ruas di ambil maka reaksi akan bergeser kearah ruas zat yang di
ambil
2. Perubahan suhu
Jika suhu di naikkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi endoterm
Jika suhu diturunkan maka reaksi akan bergeser kea rah reaksi eksoterm
3. Mengubah tekanan atau volume
Jika tekanan di perbesar (volume diperkecil) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan
jumlah mol kecil


n m
q q
PB PA
PD PC
Kp
Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar) maka reaksi akan bergeser ke arah reaksi dengan
jumlah mol besar.
4. Pengaruh katalis
Katalis hanya mempercepat terbentuknya kesetimbangan, tetapi tidak mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
Contoh :
Pada reaksi kesetimbangan 2C
2
H
2 (g)
+ 5O
2 (g)
4CO
2 (g)
+ 2H
2
O
(g)
H = -900 kj. Apa
yang akan terjadi
a. jika gas CO
2
di tambah, jawab : jika CO
2
di tambah maka reaksi akan bergser ke arah kiri
b. jika O
2
dikurangi, Jawab : Jika O
2
dikurangi maka reaksi akan bergeser kearah kiri
c. jika suhu di turunkan, Jawab : Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser kearah kanan
d. jika tekanan di perkecil, jawab : jika tekanan diperkecil maka reaksi akan bergeser kearah kiri
e. jika volume di perbesar, Jawab : jika volume diperbesar maka reaksi akan bergeser kearah kiri

D. PERHITUNGAN PERGESERAN KESETIMBANGAN
Pada suatu reaksi kesetimbangan mA
(g)
+ nB
(aq)
pC
(aq)
+ qD
(aq)
, jika zat di ruas kiri
dan kanan dicampurkan dalam suatu wadah, maka akan ada 3 kemungkinan kesetimbangan:
1. Harga


n m
q p
B A
D C
atau Qc > Kc , berarti zat di kanan terlalu banyak sehingga reaksi bergeser ke
kiri, maka untuk membentuk kesetimbangan kembali reaksi harus di geser ke kanan.
2. Harga Qc < Kc , berarti zat diruas kanan terlalu sedikit sehingga reaksi bergeser ke kanan, maka
agar terbentuk kesetimbangan reaksi harus digeser ke kiri.
3. Qc = Kc , berarti campuran zat sudah dalam kesetimbangan.

Contoh Soal :
Diketahui reaksi H
2 (g)
+ Cl
2 (g)
2HCl
(g)
Kc = 9 , jika H
2 ,
Cl
2
dan HCl dicampurkan masing-
masing 0,2 mol, hitunglah jumlah mol HCl yang terdapat pada keadaan setimbang !
Jawab : Harga Qc =




1
2 , 0 2 , 0
2 , 0
2
2 2
2

Cl H
HCl
, berarti harga Qc < Kc. Hal ini berarti reaksi
bergeser ke kanan. H
2
dan Cl
2
akan berkurang, serta HCl akan bertambah. Agar setimbang maka reaksi
harus di geser ke kiri dengan menambah konsentrasi HCl dan mengurangi konsentrasi H
2
dan Cl
2
.
Misal pergeseran kesetimbangan sebanyak x mol
H
2 (g)
+ Cl
2 (g)
2HCl
(g)

Mula-mula : 0,2 : 0,2 : 0,2
Pergeseran : - x : - x : + x
Setimbang : 0,2 x : 0,2 x : 0,2 + x
Kc =


2 2
2
Cl H
HCl

9 =

x x
x


2 , 0 2 , 0
2 2 , 0
2

0,6 3x = 0,2 + 2x
3 =
x
x

2 , 0
2 , 0
3x + 2x = 0,6 0,2 X =
5
4 , 0
= 0,08

Anda mungkin juga menyukai