2. Tomi Yahya 21060112060053 3. Dimas Yogabudhi P 21060112060061 PSD III TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013 PENGERTIAN Microwave atau gelombang pendek adalah gelombang elektromagnet yang memiliki panjang gelombang antara 1 mm (milimeter) samapi 1m (meter) yang berarti range frekuensinya antara 0,3 GHz (Giga Herz) sampai 300 GHz (Giga Herz).
Range frekuensi microwave dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : Ultra High Frequency (UHF) : 0,3 3 GHz Super High Frequency (SHF) : 3 30 GHz Extra High Frequency (EHF) : 30 300 GHz
SEJARAH SINGKAT Dari keluarga berada, lahirlah Guglielmo Marconi tahun 1874 di Bologna, Itali. Penemu radio ini dapat pendidikan privat dari seorang guru. Tahun 1894 tatkala usianya menginjak dua puluh, Marconi baca percobaan- percobaan yang dilakukan oleh Heinrich Hertz beberapa tahun sebelumnya. Percobaan-percobaan ini dengan gamblang mendemonstrasikan adanya gelombang elektromagnetik yang tak tampak oleh mata, bergerak lewat udara dengan kecepatan suara. Marconi lantas tergugah dengan ide bahwa gelombang ini bisa dimanfaatkan mengirim tanda-tanda melintasi jarak jauh tanpa lewat kawat yang menyediakan banyak kemungkinan berkembangnya komunikasi yang tak bisa dijangkau telegram. Misalnya, dengan cara ini berita-berita dapat dikirim ke kapal di tengah laut.
SEJARAH SINGKAT Guglielmo Marconi dan ilustrasi alatnya PRINSIP KERJA Stasiun gelombang mikro bekerja dengan bantuan dari antena, perangkat penerima, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk transmisi data komunikasi dengan gelombang mikro. Sinyal gelombang mikro dapat melakukan transmisi data dengan kecepatan mencapai 45 Mbps, namun karena sinyal gelombang mikro ini bergerak dalam satu arah garis lurus, maka baik pemancarnya (transmitter) maupun penerimanya (receiver) harus berada dalam satu garis pandang (one point line of sight). Sehingga pemasangan pusat dari gelombang mikro ini harus diperhatikan sekali letak dan posisinya untuk menghindari kemungkinan gangguan. Maka dari itu stasiun gelombang mikro seringkali ditempatkan di puncak-puncak gedung, menara, ataupun gunung. Komponen Antenna Parabola
MACAM KOMUNIKASI MIKROWAVE Terrestial Microwave (Repeater berada dipermukaan bumi) Terrestial microwave adalah gelombang mikro yang menggunakan parabola dan antena untuk berkomunikasi (mengirimkan dan menerima sinyal dalam range di bawah gigahertz). Konsep perambatan gelomang dalam komunikasi teresterial a. Tanpa stasiun antara / relay station b. Dengan stasiun antara / relay station Dari diatatas terlihat bahwa pd kontur rata dan tinggi antena A,B,C,D (25m) serta E(50m), maka: A-B bisa berkomunikasi, masing-masing dengan tinggi antena 25 m. A-D, C-B dan C-D tidak dapat berkomunikasi, masing-masing ketinggian antena 25 m. A-E dapat berkomunikasi, tetapi ketinggian antena di E hrs > 25 m. Untuk kontur rata dan ketinggian antena 25m, jangkauan maksimum dari komunikasi teresterial hanyalah 60 km. Dari dari gambar jika bahwa jika nilai untuk jarak > 60 km, hubungan komunikasi sudah tidak dapat dilaksanakan lagi disebabkan adanya horizon bumi. Dengan demikian untuk hubungan jarak jauh tegantung jaraknya, dibutuhkan sejumlah stasiun antara (relay station).
KOMUNIKASI SATELIT KONSEP DASAR KOMUNIKASI SATELIT a. Orbit matahari, bumi dan satelit b. Bumi dan satelit sebagai 2 partikel yg saling tarik menarik
KOMUNIKASI SATELIT Bila mendengar Sistem Komunikasi Satelit, pertanyaan yang pertama muncul tentu adalah, bagaimana caranya agar suatu satelit dapat berputar pada orbitnya tanpa jatuh ke bumi. Bumi dan satelit dapat dianggap sebagai 2 partikel yang saling tarik menarik satu sama lain, sesuai dengan hukum gaya tarik menarik antara 2 massa yg besarnya dapat dinyatakan sebagai berikut: F1 = k m1 m2 / ( R+h )2 ............................................................. 1 dimana: F1 = gaya tarik menarik k = konstanta Gauss = 0,01720209895 m1 = massa bumi m2 = massa satelit R = radius bumi h = tinggi satelit dari permukaan bumi KOMUNIKASI SATELIT Agar supaya satelit dapat berputar terus pada orbitnya tanpa jatuh kebumi, maka harus ada satu gaya lain yang bekerja pada satelit, sehingga terjadi keseimbangan antara gaya tarik menarik F1 dan gaya tersebut, yakni gaya sentrifugal yang besarnya adalah : F2 = m2 v 2 / ( R+h ) ...................................................................... 2 dimana: F2 = gaya sentrifugal m2 = massa satelit v = kecepatan satelit mengelilingi bumi R = radius bumi h = tinggi satelit dari permukaan bumi
KOMUNIKASI SATELIT Secara matematis: T = 2 (R+h) / v sehingga : v = 2 (R+h) / T ............................. 4 dimana : T = periode waktu untuk satu putaran orbit satelit S = 2 (R+h) = panjang lintasan orbit satelit v = kecepatan satelit mengelilingi bumi Dari pers.IX-3 dan IX-4 diperoleh : { k m1 / ( R+h ) = { 2 (R+h) / T } 2 k m1 = 4 2 (R+h) 3 / T 2 (R+h) 3 = 4 2 / T 2 k m1 (R+h) = { 4 2 / T 2 k m1 } 1/3 h = { 4 2 / T 2 k m1 } 1/3 - R ....................................................... 5 Apabila: T = periode waktu untuk satu putaran orbit satelit = 24 jam k m1 = 5,17 10 12 km3/jam2 R = jari-jari bumi = 6376 km h = tinggi orbit satelit dari permukaan bumi.
KOMUNIKASI SATELIT Tentu saja perhitungan diatas amat disederhanakan. Tetapi sebenarnya oleh karena satelit bergerak pada orbitnya mengelilingi bumi, maka dapat diumpamakan sebagai partikel yang bergerak, sehingga dengan demikian harus tunduk kepada hukum Keppler. Artinya, satelit mungkin bergerak pada orbit yang berbentuk elips, hiperbola maupun parabola atau lingkaran sebagaimana pemisalan sederhana diatas.
KOMUNIKASI SATELIT Persyaratan kedua yang harus dipenuhi oleh satelit komunikasi adalah , satelit harus mempunyai lintasan yang sinkron, artinya periode waktu perputarannya mengelilingi bumi harus sama dengan rotasi bumi. Hal ini agar bila ditinjau dari suatu titik dipermukaan bumi, satelit seolah-olah konstan, tidak bergerak. Untuk itu periode T dari satelit haruslah 24 jam.
KONSEP KOMUNIKASI SATELIT a. Lintasan propagasi dengan satelit sebagai stasiun antara b. Contoh sederhana suatu stasiun bumi (relay station)
KONSEP KOMUNIKASI SATELIT Komunikasi antara 2 Stasiun Bumi (Medan-Jayapura) a. Lintasan propagasi dengan satelit sebagai stasiun antara b. Contoh sederhana suatu stasiun bumi (relay station) KONSEP KOMUNIKASI SATELIT Dalam bagan sederhana suatu sistim komunikasi satelit dapat diperlihatkan seperti gambar di atas. Persyaratan line of sight bagi komunikasi gelombang mikro disini terpenuhi dengan baik. Terlihat bahwa untuk hubungan komunikasi antara 2 tempat yang masih melihat satelit hanya membutuhkan 1 stasiun antara, yaitu satelit tersebut. KONSEP KOMUNIKASI SATELIT Pada gambar satelit dipakai sebagai relay untuk hubungan antara 2 stasiun bumi di Medan dan Jayapura. Apabila satelit digunakan untuk hubungan pembicaraan telepon, maka komuniksi satelit harus digabungkan dgn komunikasi teresterial sebagaimana gambar 4. Pada gambar terlihat bahwa pembicaraan dapat dilakukan oleh pelanggan telepon A dari sentral X dgn pelanggan telepon B dari sentral Y. Bila lintasan punya uplink - down link, maka komunikasi bersifat duplex.
Link transmisi jarak jauh antara pelanggan telepon A dan B KELEBIHAN SISTEM KOMUNIKASI SATELIT Panjang lintasan hampir tidak terpengaruh oleh letak / posisinya dipermukaan bumi yang berada dalam jangkauan satelit. Ketidak tergantungan pada jarak ini sangat penting dalam penentuan pentarifan. Gangguan yang dialami sinyal diakibatkan oleh modulasi silang, distorsi amplituda / fasa, derau dan beberapa faktor lainnya relatif lebih kecil dibanding komunikasi teresterial. Stasiun rele hanya satu dibandingkan komunikasi terestrial yang membutuhkan rele untuk setiap jarak 60 km. Karena repeaternya hanya satu, maka pembangunan jaringan komunikasi satelit lebih cepat dibanding pembangunan jaringan komunikasi terestrial. Sistem komunikasi satelit lebih fleksibel bagi perobahan posisi, cukup dengan memindahkan stasiun buminya saja. SKSD lebih cocok dgn georaphy Indonesia yang berupa kepulauan.
KEKURANGAN SISTEM KOMUNIKASI SATELIT Lintasan transmisi yang sangat panjang akan memungkinkan timbulnya echo, sehingga perencanaannya menjdi lebih sukar. Risiko kegagalan peluncuran satelit masih tetap tinggi, hal mana terkait erat dengan investasi yang sangat besar. Terputusnya komunikasi pada saat satelit, bumi dan matahari punya posisi yang segaris, walau hal ini tidak berlangsung lama. APLIKASI GELOMBANG MIKROWAVE Pemanasan oven APLIKASI GELOMBANG MIKROWAVE Telekomunikasi APLIKASI GELOMBANG MIKROWAVE Radar dan Navigasi KELEBIHAN GELOMBANG MIKROWAVE akusisi antar menara tidak begitu dibutuhkan Dapat membawa jumlah data yang besar Biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas Frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil Bandwidth yang lebar Kemampuan hantar yg tinggi Mudah dalam instalasi KEKURANGAN GELOMBANG MIKROWAVE Rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya. Jarak jangkauan yg terbatas Rawan interferensi RF/EM Rawan terhadap perubahan cuaca