Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1. Definisi
Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain itu juga dari
berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida magmatik, metamorfik,
meteorik, dan yang berasal dari laut. Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai batuan
metamorf hasil kontak antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli
petrologi metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya
karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses
yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi batuan beku (Best
1982).

2. Keterdapatan
Skarn dapat ditemukan di permukaan sampai pluton, di sepanjang sesar dan shear
zone, di sistem geotermal dangkal, pada dasar lantai samudra maupun pada kerak bagian
bawah yang tertutup oleh dataran hasil metamorfisme burial dalam. Skarn dibagi menjadi
endoskarn dan eksoskarn dengan didasarkan pada jenis kandungan protolit.
Deposit skarn tersebar di seluruh dunia , umumnya di sabuk orogenik. Rentang
umurnya dari Prakambrium sampai akhir Tersier, merupakan endapan mineral ekonomi yang
cukup penting dan berumur relatif muda. Pembentukan skarn diduga merupakan sebuah
fenomena yang terjadi cukup dekat dengan permukaan , sehingga erosi telah menghilangkan
banyak deposit yang lebih tua.
Klasifikasi tektonik yang sangat berguna dari deposit skarn seharusnya
mengelompokkan tipe skarn yang pada umumnya berada bersama dan membedakannya
yang secara khusus terdapat dalam tektonik setting yang khusus. Sebagai contohnya, deposit
skarn calcic Fe-Cu sebenarnya hanyalah tipe skarn yang ditemukan dalam wilayah busur
kepulauan samudra. Banyak dari skarn ini juga diperkaya oleh Co, Ni, Cr, dan Au. Sebagai
tambahan, beberapa skarn yang mengandung emas yang bernilai ekonomis muncul dan telah
terbentuk pada back arc basin yang berasosiasi dengan busur volkanik samudra (Ray et al.,
1988). Beberapa kenampakan kunci yang menyusun skarn tersebut terpisah dari asosiasinya
dengan magma dan kerak yang lebih berkembang adalah yang berasosiasi dengan pluton
yang bersifat gabbro dan diorit, endoskarn yang melimpah, metasomatisme yang tersebar
luas dan ketidakhadiran Sn dan Pb.
Kebanyakan deposit skarn berasosiasi dengan busur magmatik yang berkaitan dengan
subduksi dalam kerak benua. Komposisi pluton berkisar dari diorit sampai granit walaupun
pada dasarnya memiliki perbedaan diantara tipe skarn logam yang muncul untuk
mencerminkan lingkungan geologi setempat (kedalaman formasi, pola struktural dan fluida)
lebih pada perbedaan pokok dari petrogenesis (Nakano,et al., 1990). Sebaliknya, skarn yang
mengandung emas pada lingkungan ini berasosiasi dengan pluton yang tereduksi secara
khusus yang mungkin mewakili sejarah geologi yang khusus. Beberapa Skarn, tidak berasosiasi
dengan subduksi yang berkaitan dengan magmatisme. Pluton yang berkomposisi granit, pada
umumnya mengandung muskovit dan biotit primer, megakristal kuarsa berwarna abu-abu
gelap, lubang-lubang miarolitik, alterasi tipe greisen, dan anomali radioaktif. Skarn yang
terasosiasi, kaya akan timah dan fluor walaupun induk dari elemen lain biasanya hadir dan
mungkin penting secara ekonomis. Perkembangan rangkaian ini termasuk W, Be, B, Li, Bi, Zn,
Pb, U, F, dan REE.
3. Genesis
Sebagian besar skarn deposit secara langsung berhubungan dengan aktivitas
pembekuan batuan beku sehingga terdapat hubungan antara komposisi skarn dengan
komposisi batuan beku. Karakteristik penting lainnya diantaranya tingkat oksidasi, ukuran,
tekstur, kedalaman, maupun seting tektonik dari masing-masing pluton.
Proses pembentukan skarn terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
a. Proses isokimia (prograde isokimia) merupakan transfer panas antara larutan magma
dengan batuan samping, prosesnya H2O dilepas dari intrusi dan CO2 dari batuan
samping yang karbonat. Proses ini sangat dipengaruhi oleh temperatur,komposisi
dan tekstur host rocknya (sifat konduktif).
b. Metasomatisme, pada tahap ini terjadi eksolusi larutan magma ke batuan samping
yang karbonat sehingga terbentuk kristalisasi pada bukaan bukaan yang dilewati
larutan magma.
c. Retrogradasi merupakan tahap dimana larutan magma sisa telah menyebar pada
batuan samping dan mencapai zona kontak dengan water falk sehingga air tanah
turun dan bercampur dengan larutan.
Pembentukan deposit skarn khas tampaknya melibatkan beberapa tahap, seperti
diungkapkan oleh hubungan tekstur dan spasial antara mineral (Burt, 1972). Berikut ini lima
tahap yang terpisah, secara alami transisi dari pembentukan skarn ke penghancuran skarn
diduga terjadi terus menerus. Suhu tercatat hanya dimaksudkan untuk menjadi wakil.
a. Intrusi magma intermediate sampai granitic terjadi pada suhu 900-700
o
C,
mungkin pada kedalaman dangkal (mulai dari puluhan atau ratusan meter
sampai beberapa kilometer). Terkadang, intrusinya dapat bersifat mafik
(diabas, gabro, atau syenite), terutama pada deposit besi.
b. Metamorfisme kontak (dehidrasi dan decarbonation) dari batuan dinding
terjadi pada 700-500
o
C, dan mengakibatkan penurunan volume. Kristalisasi
dari intrusi berlangsung hingga selesai.
c. Pembentukan awal zona anhidrat pada skarn terjadi pada suhu 600-400
o
C,
baik dikarenakan lepasnya fluida magma yang akan kaya besi-silika atau
datangnya fluida dari sumber yang lebih dalam. Dalam batugamping, mineral
yang dominan pada skarn tahap awal umumnya garnet dan / atau
clinopyroxene, dalam dolomit forsterit dan / atau phlogopite.
d. Deposisi bijih logam deposisi dimulai pada suhu 500-300
o
C, sejalan dengan
pembentukan skarn yang terus berlanjut. Umumnya, scheelite dan oksida
muncul lebih awal dari asosiasi sulfidanya. Deposisi bijih terbatas pada skarn
yang lebih dulu terbentuk, beberapa di antaranya masih tidak menghasilkan.
e. Alterasi hidrotermal akhir terjadi pada suhu 400-200
o
C atau lebih rendah,
dengan penghancuran mineral anhidrat pada skarn awal dan dilanjutkan
dengan deposisi. Serpentine menggantikan forsterit, dan kalsit, magnetit,
hematit, kuarsa, pirit, ilvaite, klorit, dan mineral lainnya menggantikan garnet
dan klinopiroksen.
BAB II PEMBAHASAN
1. Karakteristik mineralisasi endapan skarn
Terdapat pola zonasi pada skarn pada umumnya. Pola zonasi ini berupa proximal
garnet, distal piroksen, dan idiokras (atau piroksenoid seperti wolastonit, bustamit dan
rodonit) yang terdapat pada kontak antara skarn dan marmer. Selain itu, masing-masing
mineral penyusun skarn dapat menunjukan warna yang sistematis atau komposisi yang
bervariasi dalam pola zonasi yang lebih luas.
Deposit mineral pada skarn bisa secara ringkas dapat digambarkan sebagai sebagian
dari sistem K-Na-Ca-Fe-Mg-Mn-Al-Si-CO.HS-As-F-CJ-B-Sn-Bc-W. Mo-Cu-Zn-Pb-Ag-Au.
Petrologist metamorf yang telah bekerja dengan kelompok elemen mineral yang jauh lebih
kecil, merasa perlu untuk mengidealkan kesetimbangan mineral calc-silikat ke dalam sistem
model sederhana seperti CaO-MgO-SiO2-C02-H2O. Hasil (diringkas sebagian oleh Kerrick, 1974
dan Hewitt dan Gilbert, 1975) bekerja cukup baik untuk beberapa jenis batuan metamorf.
Mereka memberikan, di terbaik, sebuah representasi yang sangat lengkap komposisi mineral
skarn dan kesetimbangan.
Sistem Model mineralogi untuk deposit skarn pada batukapur adalah Ca-Fe-Si-C-O-S-H-F-W-
Cu-Zn. Tiga unsur pertama adalah untuk silikat Ca-Fe, lima berikutnya adalah untuk volatil seperti CO2,
H2O, H2S, dan HF, dan tiga terakhir adalah (dengan Fe) logam bijih utama. Alasan kami untuk
mengabaikan batu membentuk unsur-unsur Mg, Mn, dan Al adalah bahwa mereka hanya mencairkan
silikat Ca-Fe Andradite dan hedenbergite. (Burt, 1972 a). Mineral yang paling umum, selain kuarsa,
mungkin adalah Andradite (garnet) dengan Fe
3+
, hedenbergite (clinopyroxene) dengan Fe
2+
, ilvaite
(sorosilicate dengan Fe
2+
atau Fe
3+
), dan wollastonite. Dua mineral terakhir tidak pernah terjadi
bersama-sama.

2. Karakteristik alterasi endapan skarn
Alterasi ini terbentuk akibat kontak antara batuan sumber dengan batuan karbonat,
zona ini sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan yang kaya akan kandungan mineral
karbonat. Pada kondisi yang kurang akan air, zona ini dicirikan oleh pembentukan mineral
garnet, klinopiroksin dan wollastonit serta mineral magnetit dalam jumlah yang cukup besar,
sedangkan pada kondisi yang kaya akan air, zona ini dicirikan oleh mineral klorit, tremolit
aktinolit dan kalsit dan larutan hidrotermal. Garnet-piroksen-karbonat adalah kumpulan yang
paling umum dijumpai pada batuan induk karbonat yang orisinil (Taylor, 1996, dalam Sutarto,
2004). Amfibol umumnya hadir pada skarn sebagai mineral tahap akhir yang menutupi
mineral-mineral tahap awal. Aktinolit (CaFe) dan tremolit (CaMg) adalah mineral amfibol yang
paling umum hadir pada skarn. Jenis piroksen yang sering hadir adalah diopsid (CaMg) dan
hedenbergit (CaFe).
Alterasi skarn terbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi dengan
temperatur tinggi (sekitar 300-700C). Proses pembentukkan skarn akibat urutan kejadian
Isokimia metasomatisme retrogradasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Isokimia merupakan transfer panas antara larutan magama dengan batuan samping,
prosesnya H2O dilepas dari intrusi dan CO2 dari batuan samping yang karbonat. Proses
ini sangat dipengaruhi oleh temperatur,komposisi dan tekstur host rocknya (sifat
konduktif). Merupakan tahap metamorfisme kontak yang pada dasarnya jarang
mengandung mineralisasi bijih. Tahap ini membentuk :
o Ca Al silika/hornfels pada napal atau batuserpih gampigan
o Ca Mg silicates in dolomite lanauan
o Calc silikat marmer/ wollastonite pada batugamping
Penurunan temperatur dan peningkatan CO2 akan menghasilkan zoning yang berbeda
pada batugamping dan
dolomite :
Pada dolomite : garnet
piroksen tremolit
talk/phlogopite
Pada batugamping :
garnet vesuvianite +
wollastonite marble


Metasomatisme, pada tahap ini terjadi eksolusi larutan magma kebatuan samping
yang karbonat sehingga terbentuk kristalisasi pada bukaan bukaan yang dilewati
larutan magma. Pada tahap ini dicirikan dengan :
o Mineral yang terbentuk menimpa atau mengganti fase sebelumnya, sebagian
besar berbutir kasar.
o Zonasi mineral mirip dengan skarn isokimia. Garnet piroksen mengandung lebih banyak
Fe, sedangkan Mg habis.
o Mineral bersuhu rendah tumbuh
dengan cepat dan mengganti mineral
aksesori yang dibentuk berdasarkan
suhu awal yang lebih tinggi
(piroxenegarnet)
o Magnetit lebih mendominasi
dibandingkan dengan sulfida

Retrogradasi merupakan tahap dimana
larutan magma sisa telah menyebar
pada batuan samping dan mencapai
zona kontak dengan water falk sehingga
air tanah turun dan bercampur dengan
larutan. Alterasi Retrograde ditandai
dengan penggantian mineral anhidrat
prograde sebelumnya oleh mineral
hidrat tahap akhir seperti: epidot,
amphybole, klorit, lempung. Tipikal
alterasi retrograde:
o Grossular garnet low Fe-epidot+ klorit + Ca
o Andradite garnet kuarsa+ Fe-oxide+ Ca
o Almandine garbetbiotit+hornblenda+ plagioklas
o Diopside tremolit/aktinoliit talk
o Fosteriteserpentine
Formasi dari skarn deposit merupakan hasil dari proses yang dinamis. Pada sebagian
besar skarn deposit, terdapat beberapa transisi dari metamorfisme distal yang menghasilkan
hornfels dan skarnoid ke metamorfisme proximal yang menghasilkan skarn yang mengandung
bijih berukuran relatif kasar. Selama gradien suhu yang tinggi dan sirkulasi fluida skala besar
akibat intrusi magma, metamorfisme kontak dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan
model rekristalisasi isokimia yang menyusun metamorfisme regional. Semakin kompleks
fluida metasomatisme, akan menghasilkan keterkaitan antara proses metamorfisme yang
murni dengan proses metasomatisme.
Disamping itu, Endapan skarn diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan batuan yang terubah (tergantikan)/batuan sedimen
a. Eksoskarn : eksoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk di sekitar intrusi batuan
beku, tidak mengalami kontak langsung dengan intrusi.
b. Endoskarn : endoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk pada kontak batuan
sedimen dengan intrusi ataupun di dalam batuan beku intrusi itu sendiri sebagai
xenolith.
2. Berdasarkan jenis mineralnya
a. Skarn Prograde : mineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang tinggi, dan
terjadi pada fase awal. Beberapa jenis mineral pencirinya adalah; garnet,
klinopiroksen, biotit, humit,dan montiselit.
b. Skarn Retrograde : minineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang rendah.
Beberapa contoh mineral pencirinya adalah; serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit
dan kalsit.
Gambar Model Penampang
Endapan Skarn
















Gambar Zonasi Mineral Pada
Endapan Skarn


BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain itu juga dari
berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida magmatik, metamorfik,
meteorik, dan yang berasal dari laut. Skarn dapat ditemukan di permukaan sampai pluton, di
sepanjang sesar dan shear zone, di sistem geotermal dangkal.
Proses pembentukan skarn dibagi menjadi 3, yaitu isokimia, metasomatisme, dan
retrogradasi. Sistem Model mineralogi untuk deposit skarn pada batukapur adalah Ca-Fe-Si-
C-O-S-H-F-W-Cu-Zn. Tiga unsur pertama adalah untuk silikat Ca-Fe, lima berikutnya adalah
untuk volatil seperti CO2, H2O, H2S, dan HF, dan tiga terakhir adalah (dengan Fe) logam bijih
utama.
Alterasi pada skarn terbentuk akibat kontak antara batuan sumber dengan batuan
karbonat, zona ini sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan yang kaya akan kandungan
mineral karbonat. Alterasi pada skarn terbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi
dengan temperatur tinggi (sekitar 300-700C).







DAFTAR PUSTAKA

BURT, DONALD M. MINERALOGY AND PETROLOGY OF SKARN DEPOSITS Dept.
of Geology, Arizona State University, Tempe (Arizona), U.S.A
Rosana, Mega Fatimah.Slide Petrology of Altered Minerals, Characteristics of
Skarn Deposit.
T. E INAUDI , L. D. MEINERT,* AND R. J. NEWBERRY. Skarn Deposits. Economic
Geology 75th Anniversary Volume, 1981, p. 317-391. Department of
Applied Earth Sciences, Stallford Universitlj , Starlford , California 94305
http://reinesin.blogspot.com/2012/04/geology-week-hydrothermal-
alterasion.html
http://www.unalmed.edu.co/~rrodriguez/skarn/All%20about%20skarns.htm
http://pillowlava.wordpress.com/mineralisasi/mineralisasi-2/
http://toba-geoscience.blogspot.com/2011/11/zona-alterasi-potassic-dan-
skarn.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Skarn



TUGAS MATA KULIAH
PETROLOGI MINERAL UBAHAN
TIPE ENDAPAN MINERAL SKARN




Disusun Oleh :
Rangga Suteja 270110110005
Fajar 270110110051
Ade Triyunita 270110110067
Jodi Prakoso Basuki 270110110098
Gafif Rahman 270110110024
M. Reza Pahlevi 270110110205

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
2014

Anda mungkin juga menyukai