Anda di halaman 1dari 2

Tofografi

Tofografi

Wilayah propinsi Bengkulu dapat dibedakan dalam beberapa bentuk fisiografi dan tofografi
sebagai berikut:
1. Daratan pantai, Merupakan dataran sempit dengan ketinggian 0-100 m, yang oleh Van
Bemmelem diklasifikasikan sebagai Lowland hilly land. Bentuk permukaan datar sampai
berbentuk agak cekung dan melandai di beting pasir dekat pantai laut. Dibeberapa tempat
bentuknya berupa cekungan-cekungan berawa-rawa. Daerahnya dijumpai di sepanjang pesisir
antara muko-muko sampai ketahun dan selatan Kota Bengkulu sampai Manna, Kabupaten
Bengkulu Selatan. Di daerah pesisir antara kota Ketahun sampai Bengkulu ( kota ) dan padang
guci sampai Manna, dataran pantainya sempit dan langsung berbatasan dengan perbukitan.
2. Dataran alluvial, Dataran luas memanjang sepanjang pesisir barat daerah propinsi
Bengkulu, terletak dibelakang dataran pantai dan merupakan dataran alluvial yang terjadi dari
endapan lumpur yang dibawa air sungai. Wilayahnya berbentuk datar sampai agak cekung dan
di perbatasan dengan daerah perbukitan agak landai. Di beberapa tempat lebarnya antara
10-15 km, misalnya antara Muko-Muko sampai Ketahun. Sedangkan di daerah antara selatan
Kota Bengkulu sampai Padang Guci(di Bengkulu Selatan) lebarnya lebih sempit lagi yakni
antara 5-10 km, umumnya daerah ini terdapat rawa-rawa.
3. Depreasi, Dataran yang terdapat di tengah pegunungan Bukit Barisan banyak di jumpai
depresi, yang terjadi dari peristiwa penurunan (slenk), sedangkan bagian sebelah
menyebelahnya menjalani pengangkatan (horst), pada umumnya daerah ini mempunyai
ketinggian disekitar 400-900 m, daerah-daerahnya adalah disekitar gunung seblat (didaerah
tambnag sawah), di sekitar Muara Aman dan disebalah timur Tabah Anyar.
4. Daerah Lipatan, Berbentuk jalur memanjang sejajar dengan dataran alluvial dengan
ketinggian 100 400 m, misalnya di antara Lubukpinang sampai Ketahun Utara dan di daerah
antara Bringin Tambun sampai Bambang. Umumnya lapisan tanah tertutup oleh bahan vulkan.
Daerah lipatan terdiri atas bukit tersier yang diselang-seling oleh lembah-lembah sempit dan
terletak relative lebih rendah dari daerah pegunungan di sebelah baratnya. Jalur lipatan
memanjang dari bagian hulu sungai ipuh ke tenggara melalui Kota Bengkulu ke daerah sekitar
Bintuhan.
5. Vulkan (Gunung Api), Daerah pegunungan bukit barisan di propinsi Bengkulu terdiri atas
pegunungan patahan dan sebagian lagi merupakan komplek Vulkan, dengan sebagian besar
pusat-pusat erupsinya terletak di luar daerah propinsi Bengkulu,yakni di Jambi, Sumatera
Selatan dan lampung. Yang dapat dicatat di sini diantaranya adalah Gunung Gedang (2.446 m),
Gunung Seblat (2.381 m ), Gunung Kaba (1.937 m) Gunung Dempo (3.159 m ), Gunung Patah
(2.817 m), dan Vulkan muda. Gunung-gunung api tersebut sebagian besar telah padam kecuali
Gunung kaba.
6. Intrusi ( Tonjolan ), Walaupun dalam jumlah yang tidak banyak, tetapi di beberapa daerah
kelihatan beberapa tonjolan yang berupa batuan, plutonik ataupun berbentuk batuan andesit

1/2

Tofografi

tua. Karena jenis batuan ini dapat bertahan terhadap penghancuran / pelapukan dapat muncul
tonjolan-tonjolan di daerah sekitarnya antara lain seperti yang terdapat di dekat Muara Aman.
Ada juga tonjolan-tonjolan ini yang berasal dari fermasi tersier

2/2

Anda mungkin juga menyukai