Anda di halaman 1dari 3

Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Ibukota Propinsi Jawa Barat

(Bandung) dan 119 km dari Ibukota Negara (Jakarta). Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi terletak diantara 6o 57 - 7o 25 Lintang Selatan dan 106o49 - 107o00 Bujur Timur dan mempunyai luas daerah 4.128 km2 atau 14,39 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas Pulau Jawa, dengan batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Propinsi Banten dan Samudera Indonesia - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur Selain itu secara administratif Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara langsung dengan wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong (enclave) dikelilingi beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Sukabumi di sebelah Utara, Kecamatan Cisaat dan Kecamatan Gunung Guruh di sebelah Barat, Kecamatan Nyalindung di sebelah Selatan, Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Kebon Pedes di sebelah Timur. Dari tahun 2005 sampai tahun 2008 Kabupaten Sukabumi mengalami pemekaran kecamatan dari 45 menjadi 47 kecamatan, pemekaran desa dari 345 desa menjadi 363 desa dan 4 kelurahan. Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada umumnya meliputi permukaan yang bergelombang di daerah selatan dan bergunung di daerah utara dan tengah. Dengan ketinggian berkisar 0 2.960 m. (dengan puncak tertinggi terdapat di Gunung Salak 2.211 m dan Gunung Gede 2.958 m). Daerah pesisir pantai dengan ketinggian 0-25 m seluas 10.455,45 ha meliputi 10 kecamatan di Sukabumi Selatan yaitu : Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, Tegalbuleud, Cidolog, Palabuhanratu, Simpenan, Cisolok, dan Cikakak. Daerah pegunungan dengan ketinggian > 1000 m umumnya terletak di bagian utara dengan luas 27.568,49 ha. Luas wilayah Kabupaten Sukabumi berdasar kemampuan tanah (ketinggian) selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Sukabumi Menurut Kemampuan Tanah (Ketinggian) Ketinggian Luas Wilayah (ha) Persen 0-25 10.455,45 2,52% 25-100 51.759,24

12,48% 100-500 183.710,65 44,29% 500-1000 141.253,85 34,06% > 1000 27.568,49 6,65% Jumlah 414.747,68 100,00% Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi Kabupaten Sukabumi beriklim tropis, pada tahun 2006 curah hujan sebesar 3.247 mm dari 124 hari hujan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan curah hujan 762 mm dengan hari hujan 25 hari, rata-rata hujan setahun adalah 270,6 mm dan 10,3 hari hujan. Suhu udara Kabupaten Sukabumi berkisar 19,7o 31,3o C dan kelembaban rata-rata sebesar 86,2 %. Dari aspek kemampuan tanah (kedalaman efektif dan tekstur), daerah Kabupaten Sukabumi sebagian besar bertekstur tanah sedang (tanah lempung). Kedalaman tanahnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan besar yaitu kedalaman tanah sangat dalam (lebih dari 90 cm) dan kedalaman tanah kurang dalam (kurang dari 90 cm). Kedalaman tanah sangat dalam tersebar di bagian utara, sedangkan kedalaman tanah kurang dalam tersebar di bagian tengah dan selatan. Hal ini mengakibatkan wilayah bagian utara lebih subur dibanding wilayah bagian selatan. Struktur geologi wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi dua zona yaitu zona utara dan zona selatan, dengan batas Sungai Cimandiri yang mengalir dari arah Timur Laut ke Barat Daya. Zona Utara merupakan kawasan yang dipengaruhi oleh vulkan dan sebagian besar merupakan daerah yang subur, dimana terdapat kawasan perkebunan, persawahan dan kegiatan pertanian lainnya. Sedangkan zona selatan merupakan kawasan yang berbukit-bukit yang terdiri atas kawasan pertanian lahan kering, perkebunan dan kehutanan. Jenis tanah di bagian utara pada umumnya terdiri dari tanah latosol, andosol dan regosol. Di bagian tengah pada umumnya terdiri dari tanah latosol dan podzolik, sedangkan di bagian selatan sebagian besar terdiri dari tanah laterit, grumosol, podzolik dan alluvial. Jenis tanah ini termasuk tanah yang agak peka erosi. Kondisi hidrologi dan hidrogeologi wilayah Kabupaten Sukabumi meliputi air tanah terutama berupa mata air, dan air permukaan berupa sungai dan anak-anak sungainya. Di wilayah Kabupaten Sukabumi banyak dijumpai mata air, biasanya tempat pemunculan mata air ini berasal dari dasar lembah atau kaki perbukitan. Munculnya mata air dari tempat-tempat tersebut disebabkan adanya lapisan batuan kedap air di bawahnya, sehingga peresapan tidak terus ke dalam melainkan ke arah lateral dan muncul di kaki-kaki tebing/lembah atau kaki perbukitan. Sementara air permukaan yang sebagian besar terdiri atas sungai-sungai dan anakanak sungainya membentuk daerah aliran sungai (DAS) yang mengaliri luas areal persawahan,

meliputi DAS Cikaranggeusan (4.038 ha), DAS Ciletuh (6.248 ha), DAS Cisalada (632 ha), DAS Cimandiri (700 ha), DAS Ciseureuh Cibeureum (1.303 ha), DAS Cikarangnguluwung (1.874 ha), DAS Cikarang Cigangsa (1.025 ha), DAS Cigangsa (1.514 ha), dan 19 DAS kecil lainnya (8.909 ha).

Anda mungkin juga menyukai