Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab berikut akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan praktikum,
manfaat praktikum, serta batasan dan asumsi yang digunakan dalam pengerjaan modul 2 Stopwatch Time
Study.

1.1 Latar Belakang
Pengukuran kerja merupakan bagian penting dalam mengatur suatu standardisasi kerja. dengan
adanya pengukuran dapat dilakukan suatu perbaikan dalam sistem kerja. Pada umumnya pengukuran
kerja dibagi menjadi dua yaitu pengukuran kerja langsung dan tidak langsung. Pengukuran kerja secara
langsung adalah pengukuran waktu dengan melakukan amatan langsung terhadap elemen kerja. Terdapat
dua metode pengukuran kerja secara langsung yaitu Stopwatch Time Study dan Work Sampling.
Sedangkan pengukuran waktu tidak langsung adalah pengukuran waktu yang dilakukan tanpa melakukan
amatan langsung terhadap elemen kerja. Terdapat dua metode pengukuran secara tidak langsung yaitu
Standard Data dan Predetermined Time Methods Study.
Stopwatch Time Study merupakan pengukuran kerja dengan melakukan amatan langsung terhadap
elemen kerja berdasarkan fakta objektif yang terjadi diukur dengan menggunakan alat pencatat waktu.
Biasanya metode ini digunakan pada suatu pekerjaan yang banyak menggunakan tenaga kerja manusia
dengan banyak gerakan-gerakan tubuh yang berulang untuk memenuhi suatu pekerjaan seperti pada
perakitan spare-part, perakitan mainan, dan lain sebagainya. Tidak jarang pula beberapa kendala
ditemukan dalam menggunakan metode ini, seperti orang yang melakukan observasi tidak selalu memiliki
kompetensi yang mumpuni, para pekerja cenderung meningkatkan kinerjanya saat dilakukan amatan,
serta metode ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dibanding dengan pengukuran kerja tidak langsung.
Tetapi dari berbagai kendala tersebut metode ini merupakan metode yang paling objektif karena
dilakukan langsung pada objek amatannya sehingga dapat mengerti kondisi aktual baik dari segi para
pekerja maupun dari segi lingkungannya. Selain itu metode ini lebih praktis, karena tidak perlu
melakukan pencatatan dan breakdown elemen gerak berdasarkan gerakan therbligs, cukup melakukan
perhintungan waktu setiap elemen kerja menggunakan stopwatch.
Pengukuran kerja erat kaitannya dengan perbaikan yang terus menerus agar tercapainya
keseimbangan lini terutama pada lini produksi atau biasa disebut dengan line balancing. Line Balancing
merupakan keseimbangan lini yang bertujuan untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam
rangka memperoleh utilitas yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui penyeimbangan
waktu kerja antar stasiun kerja (Herjanto, 1999). Biasanya aplikasinya terdapat pada stasiun kerja yang
sibuk sekali dan ada stasiun kerja lain yang waktu tunggunya sangat lama. Selain itu adanya produk
setengah jadi pada beberapa stasiun kerja (stasiun kerja yang membutuhkan predecessor). Dengan
mengatur waktu standar hasil dari pengukuran kerja dengan metode Stopwatch Time Study dapat
meminimalisir terjadinya blocking dan starving sehingga dapat tercapainya keseimbangan lini. Dengan
tercapainya keseimbangan lini, memungkinkan adanya peningkatan produktivitas. Produktivitas dapat
diartikan sebagai perbandingan antara input dengan output. Menurut Herjanto, produktivitas merupakan
suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai
hasil yang optimal
[1]
. Semakin tinggi rasio produktivitasnya, maka semakin tinggi juga pencapaian yang
telah dilakukan. Hal ini penting untuk mengukur sejauh mana capaian sebuah perusahaan dalam
menjalankan usahanya.
Harapannya dengan melakukan praktikum Stopwatch Time Study, praktikan dapat mengetahui cara-
cara melakukan pengukuran kerja langsung dengan metode Stopwatch Time Study dan juga dapat
memahami keterkaitan pengukuran kerja langsung khususnya dengan metode Stopwatch Time Study
dengan keseimbangan lini guna meningkatkan produktivitas suatu perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada praktikum stopwatch time study adalah bagaimana menentukan metode line
balancing yang paling sesuai pada operasi kerja, bagaimana melakukan pengukuran kerja secara langsung
dengan menggunakan stopwatch time study dan melakukan perbaikan, serta menganalisa perbandingan
kondisi eksisting dan perbaikan pada operasi kerja agar menghasilkan waktu standar dan output standar
yang lebih optimal.

1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan dari diadakannya praktikum modul stopwatch time study antara lain :
1. Mengetahui cara pengukuran line balancing pada operasi kerja.
2. Mengetahui cara pengukuran kerja melalui metode stopwatch time study.
3. Memahami perhitungan waktu standar dan output standar.
4. Mengidentifikasi perbandingan kondisi eksisting dan perbaikan pada stopwatch time study.

1.4 Manfaat Praktikum
Menyampaikan manfaat yang akan diperoleh praktikan pada praktikum stopwatch time study ini
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pentingnya pengukuran kerja dengan stopeatch time study dalam
dunia industri
2. Mahasiswa dapat menegtahui metode line balancing dalam melaksanakan operasi kerja.
3. Mahasiswa dapat menganalisis operasi kerja eksisiting dan operasi kerja perbaikan.
4. Mahasiswa dapat menganalisis waktu standar dan output standar pada suatu operasi kerja
5. Mahasiswa dapat menganalisis penggunaan stopwatch time study pada pengukuran suatu operasi
kerja
6. Mahasiswa dapat menerapkan pengukuran kerja dengan stopwatch time study dalam kehidupan
sehari-hari

1.5 Batasan dan Asumsi
Berikut merupakan batasan dan asumsi yang digunakan dalam praktikum Stopwatch Time Study ini.
3.1.1 Batasan
Batasan-batasan yang digunakan dalam praktikum Stopwatch Time Study ini adalah:
1. Produk yang digunakan untuk perakitan adalah mainan robot.
2. Departemen yang dibutuhkan dalam praktikum berjumlah 6 departemen.
3. Data allowance diambil jika operator melakukan gerakan yang tidak sesuai dengan prosedur
pembuatan produk.
3.1.2 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam praktikum Stopwatch Time Study ini adalah :
1. Kondisi praktikan dalam keadaan sehat.
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum dalam keadaan baik.
3. Praktikam mengetahui dan paham proses perakitan mainan yang benar.
4. Pengambilan data saat pelaksanaan praktikum diasumsikan cukup.
5. Perhitungan performance rating dan waktu allowance berdasarkan subyektifitas operator.


BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan praktikum dan flowchart praktikum beserta
penjelasannya.

2.1 Peralatan Praktikum
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum stopwatch time study ini antara lain:
1. Stopwatch merupakan alat pengukur waktu yang digunakan dalam praktikum modul II ini untuk
mengukur waktu perakitan robot, waktu tunggu, dan waktu material handling/

Gambar 2.1 Stopwatch
Sumber : www.google.co.id
2. Alat tulis merupakan alat yang digunakan untuk mengisi waktu yang dibutuhkan pada praktikum
modul II

Gambar 2.2 Alat tulis
Sumber : www.google.co.id

3. Observation sheet digunakan untuk mencatat waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
praktikum modul II

Gambar 2.3 Observation sheet
Sumber : dokumentasi pribadi

4. Tabel Westinghouse digunakan untuk menghitung skill, effort, consitions dan consistency dari
operator dalam melaksanakan praktikum.

Gambar 2.4 Tabel Westinghouse
Sumber : dokumentasi pribadi






5. Rangkaian mainan robot merupakan alat yang dirakit dalam praktikum modul II ini.










Gambar 2.5 Rangkaian Mainan Robot


6. Software minitab merupakan software yang digunakan untuk mengolah data yang merupakan
hasil dari praktikum.


Gambar 2.6 Software Minitab
Sumber : dokumentasi pribadi

2.2 Flowchart Praktikum
Berikut merupakan flowchart dan penjelasan dari flowchart dari proses praktikum stopwatch time
study.
2.2.1 Flowchart Praktikum
Berikut ini adalah flowchart dari proses pelaksanaan praktikum stopwatch time study:




































Gambar 2.7 Flowchart Pelaksanaan Praktikum Sopwatch Time Study

2.2.2 Penjelasan Flowchart
Berdasarkan flowchart pelaksanaan praktikum modul II di atas, langkah pertama yang
dilakukan ialah pengumpulan data hasil pengamatan dari praktikum yang dilakukan, kemudian
data tersebut direkap. Selanjutnya dilakukan uji keseragaman data software yang digunakan ialah
software Minitab dengan iterasi sebanyak dua kali. Berikutnya dilakukan uji kecukupan data
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala dan Dada
Depan
Operasi 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala
Elemen Kerja 1 : Merakit engsel kepala pada badan depan utama
Elemen Kerja 2 : Merakit engsel bahu kanan pada badan depan utama
Elemen Kerja 3 Merakit engsel bahu kiri pada badan depan utama
Elemen Kerja 4 : Merakit kepala kepada engsel kepala
Operasi 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Dada Depan
Elemen Kerja 5 : Merakit bagian dada atas (torso) pada rusuk utama
Elemen Kerja 6 : Merakit bagian dada bawah pada rusuk utama
Departemen 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Operasi 3: Perakitan Mainan Robot Bagian Telapak Kaki
Elemen Kerja 1 : Merakit telapak kaki kanan dengan engsel kaki bagian kanan
Elemen Kerja 2 : Merakit telapak kaki kiri dengan engsel kaki bagian kiri
Operasi 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Kaki
Elemen Kerja 3 : Merakit telapak kaki kanan robot dengan lengan kaki
Elemen Kerja 4 : Merakit telapak kaki kiri robot dengan lengan kaki
Operasi 5: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Atas Kaki
Elemen Kerja 5 : Merakit lengan kaki kanan dengan engsel atas kaki kanan
robot
Elemen Kerja 6 : Merakit lengan kaki kiri dengan engsel atas kaki kiri robot
Operasi 6: Perakitan Mainan Robot Bagian Tempurung Kaki
Elemen Kerja 7 : Merakit lengan kaki kiri dengan tulang tempurung
Elemen Kerja 8 : Merakit lengan kaki kanan dengan tulang tempurung
dengan tujuan untuk mengetahui jumlah sampel yang diperlukan dan apakah data yang diperoleh
telah mencukupi atau belum. Setelah dilakukan uji kecukupan data, dilakukan perhitungan
performance rate menggunakan Westinghouse Rating System. Langkah berikutnya ialah
penentuan allowance yang bertujuan untuk menentukan waktu longgar yang selanjutnya akan
digunakan untuk menentukan waktu standar. Kemudian dilakukan perhitungan waktu normal,
waktu standard, waktu standard line dan waktu output standard line. Selanjutnya dilakukan line
balancing yakni pengelompokan bentuk pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang memiliki
hubungan saling berkaitan dalam suatu lintasan produksi. Dalam perhitungan Line balancing ini
metode yang digunakan ialah Largest Candidate Rule Method, J-Wagon Method, Killbridge and
Wester Method, dan Ranked Position Weight Method. Kemudian dilakukan praktikum perbaikan, data
dari hasil praktikum tersebut kemudian direkap. Dari rekap data yang diperoleh tersebut kemudian
dilakukan langkah yang sama seperti yang dilakukan pada pengolahan data terhadap kondisi eksisting
yakni dilakukan uji keseragaman data, uji kecukupan data, performance rating, allowance, waktu
normal, waktu standar, dan waktu standard line dan waktu output standard line. Kemudian
dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi data dari data yang telah diolah. Dan terakhir dilakukan
penarikan kesimpulan dan saran berdasarkan analisa dan interpretasi data.

2.2.3 Departementalisasi Metode Eksisting
Berikut merupakan tabel departementalisasi metode eksisting, dimana akan diuraikan operasi
beserta aktivitas-aktivitas yang dilakukan dari setiap departemen.

Tabel 2.1 Departementalisasi Metode Eksisting Departemen 1











Tabel 2.2 Departementalisasi Metode Eksisting Departemen 2













Tabel 2.3 Departementalisasi Metode Eksisting Departemen 3


Tabel 2.4 Departementalisasi Metode Eksisting Departemen 4





Departemen 3: Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan
Mainan Robot
Waiting
Operasi 7: Pemasangan Kerangka Bahu Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit bagian tulang bahu kanan robot pada kerangka badan
Elemen kerja 2 :Merakit bagian tulang bahu kiri robot pada kerangka badan
Operasi 8: Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Merakit bagian penutup bahu kanan robot pada kerangka
badan
Elemen kerja 4 : Merakit bagian penutup bahu kiri robot pada kerangka badan
Operasi 9: Penggabungan Bagian Kaki Mainan Robot dengan Tubuh Utama
Elemen kerja 5 : Merakit bagian kaki kanan robot pada badan utama
Elemen kerja 6 : Merakit bagian kaki kiri robot pada badan utama
Departemen 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Operasi 10: Perakitan Bahu Belakang Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 1 : Merakit bagian bahu kanan belakang pada rusuk belakang
mainan robot
Elemen kerja 2 : Merakit bagian bahu kiri belakang pada rusuk belakang mainan
robot
Operasi 11: Perakitan Tulang Pinggul Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 3 : Merakit tulang pinggul bawah kanan mainan robot pada rusuk
belakang
Elemen kerja 4 : Merakit tulang pinggul bawah kiri mainan robot pada rusuk
belakang
Operasi 12: Perakitan Tulang Pinggul Penghubung Mainan Robot pada rusuk
belakang
Elemen kerja 5 : Merakit tulang pinggul penghubung kanan mainan robot pada
rusuk belakang
Elemen kerja 6 : Merakit tulang pinggul penghubung kiri mainan robot pada
rusuk belakang
Operasi 13: Perakitan Pelindung Rusuk Bawah Belakang Mainan Robot
Elemen kerja 7 : Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot bagian
kanan
Elemen kerja 8 : Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot bagian
kanan
Tabel 2.5 Departementalisasi Metode Eksisting Departemen 5


Tabel 2.6 Departementalisasi Metode Eksisting Departemen 6



Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Waiting
Operasi 14: Perakitan Tulang Lengan Atas Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan
robot bagian kanan
Elemen kerja 2 : Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan
robot bagian kiri
Operasi 15: Perakitan Telapak Tangan Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Merakit lengan tangan kanan dengan telapak tangan mainan
robot
Elemen kerja 4 : Merakit lengan tangan kiri dengan telapak tangan mainan robot
Operasi 16: Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot
Elemen kerja 5 : Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan lengan bawah
bagian kanan mainan robot
Elemen kerja 6 : Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan lengan bawah
bagian kiri mainan robot
Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan Robot
Waiting
Operasi 17: Penggabungan Lengan Tangan dengan Punggung Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit lengan tangan kanan dengan punggung mainan robot
Elemen kerja 2: Merakit lengan tangan kiri dengan punggung mainan robot
Operasi 18: Penggabungan Bagian Punggung dengan Bagian Depan Mainan
Robot
Elemen kerja 3 : Menggabungkan bagian punggung dengan bagian depan
mainan robot
Departemen
1
Departemen
2
Departemen
3
Departemen
4
Departemen
5
Departemen
6
BAB III
PENGOLAHAN DAN PENGUMPULAN DATA

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil running metode existing, line balancing, dan rasio
produktivitas antara kondisi eksisting dan kondisi perbaikan pada praktikum modul 2 stopwatch time
study.

3.1 Hasil Running Metode Existing
Berikut merupakan aliran kerja departemen perakitan mainan robot berdasarkan departementalisasi
yang telah dijabarkan sebelumnya.








Gambar 3.1 Aliran Kerja Departemen Perakitan Robot

Keterangan :
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Bagian Kepala dan Dada Depan
Departemen 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Departemen 3: Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot
Departemen 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan Robot

3.1.1 Rekap Data Running Existing
Berikut ini adalah hasil rekap data perhitungan waktu operasi kerja dari tiap departemen:
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala dan Dada Depan
Tabel 3.1 Rekap data perakitan mainan robot bagian kepala dan dada depan
Departemen 1: Perakitan
Mainan Robot Bagian Kepala
dan Dada Depan
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 1: Perakitan Mainan Robot
Bagian Kepala

Elemen kerja 1 : Merakit engsel
kepala pada badan depan utama 1,9 1 3,3 1,9 2,44 2,21 3,6 2,5 6 5,2 3,005
Elemen kerja 2 : Merakit engsel
bahu kanan pada badan depan
utama 1,2 14,2 3 3,5 2,66 2,48 2,4 3,2 2,4 2 3,704
Elemen kerja 3 : Merakit engsel
bahu kiri pada badan depan utama 5,6 2,1 1,6 1,9 1,76 1,38 3,4 4,8 1,2 0,9 2,464
Elemen kerja 4 : Merakit kepala
kepada engsel kepala 3,4 3,3 1,4 2,4 4,03 6,69 1,3 3,1 4,3 4,3 3,422
Operasi 2: Perakitan Mainan Robot

Bagian Dada Depan
Elemen kerja 5 : Merakit bagian
dada atas (torso) pada rusuk utama 2,5 3,2 1,7 1,9 4,53 6,39 2,1 2,8 5,3 4,8 3,522
Elemen kerja 6 : Merakit bagian
dada bawah pada rusuk utama 4,2 3,5 1,2 2,6 7,46 3,59 1,1 1,2 3,54 2,7 3,109
Material Handling
5,4 2,4 14,2 13,2 12,54 6,45 4,3 7,4 13,2 16,5 9,559
Allowance 3,2 4,3 3,2 4,3
2,1 0 0 4,3
0 3,2
2,46
Lanjutkan ke Departemen 3


Departemen 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Tabel 3.2 Rekap data Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Departemen 2:
Perakitan Mainan Robot
Bagian Kaki
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 3: Perakitan
Mainan Robot Bagian
Telapak Kaki

Elemen kerja 1 : Merakit
telapak kaki kanan dengan
engsel kaki bagian kanan 1,8 2 2,18 4,1 3,2 1,76 3,2 3,2 2,18 2,7 2,632
Elemen kerja 2 : Merakit
telapak kaki kiri dengan
engsel kaki bagian kiri 2 2,4 3,2 8,3 2,1 12,18 2,3 2,45 3,94 3,44 4,231
Operasi 4: Perakitan
Mainan Robot Bagian
Lengan Kaki

Elemen kerja 3 : Merakit
telapak kaki kanan robot
dengan lengan kaki 1,3 3,2 2,65 2 2,3 0,56 4,3 5,9 3,27 3,63 2,911
Elemen kerja 4 : Merakit
telapak kaki kiri robot
dengan lengan kaki 1,5 5,4 4,3 4,4 4,3 1,61 2,1 3,45 2,91 5,98 3,595
Operasi 5: Perakitan
Mainan Robot Bagian
Lengan Atas Kaki
Elemen kerja 5 : Merakit
lengan kaki kanan dengan
engsel atas kaki kanan
robot 1,6 3,2 3,2 1,8 5,3 2,28 2,4 4,33 4,12 4 3,223
Elemen kerja 6 : Merakit
lengan kaki kiri dengan
engsel atas kaki kiri robot 1,9 3,1 3,4 1,6 2,3 3,8 5,4 3,21 6,87 3,2 3,478
Operasi 6: Perakitan
Mainan Robot Bagian
Tempurung Kaki

Elemen kerja 7 : Merakit
lengan kaki kiri dengan
tulang tempurung 1,5 7,4 3,1 3,7 3,4 2,31 3,2 2,33 4,18 1,2 3,232
Elemen kerja 8 : Merakit
lengan kaki kanan dengan
tulang tempurung 1,4 4,3 2,70 2,6 2,1 1,63 4,1 3,34 2,94 3,1 2,821
Material Handling 10 3,2 4,3 13,5 5,43 21,4 6,5 2,65 11,6 13,2 9,178
Allowance 2,1 0 2,8 9,64 3,42 5,2 4,7 4 2,1 0 3,396
Lanjutkan ke Departemen
3



Departemen 3: Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot
Tabel 3.3 Rekap data Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot

Departemen 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Tabel 3.4 Rekap data perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Departemen 4: Perakitan Mainan
Robot Bagian Punggung
Waktu Kerja Produk ke-n Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
Operasi 10: Perakitan Bahu Belakang
Mainan Robot pada Rusuk Belakang

Elemen kerja 1 : Merakit bagian bahu
kanan belakang pada rusuk belakang
mainan robot 2,3 3,2 3,2 2,3 0,9 1,3 5 4,5 8,45 4,7 3,585
Elemen kerja 2 : Merakit bagian bahu
kiri belakang pada rusuk belakang
mainan robot 1,6 3,4 3,7 5,8 0,4 2,5 3 3,2 3,46 9 3,606
Operasi 11: Perakitan Tulang Pinggul
Mainan Robot pada Rusuk Belakang

Elemen kerja 3 : Merakit tulang
pinggul bawah kanan mainan robot
pada rusuk belakang 5,4 6,8 2,8 4,2 0,5 1,4 2,25 4,1 5,59 3,2 3,624
Departemen 3: Penggabungan Bagian
Kaki, Bahu, dan Bagian Depan
Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rata
Waiting 3,6 4,6 4,5 12,6 10,7 6,1 4,22 4,32 3,34 7,43 6,141
Operasi 7: Pemasangan Kerangka
Bahu Mainan Robot

Elemen kerja 1 : Merakit bagian tulang
bahu kanan robot pada kerangka badan 7,2 9,2 2,3 8,6 2,43 6 3,4 2,54 5,21 14,3 6,118
Elemen kerja 2 :Merakit bagian tulang
bahu kiri robot pada kerangka badan 5,1 6,5 1,2 5,1 4 3,5 5,4 5,43 3,46 1,35 4,104
Operasi 8: Pemasangan Penutup Bahu
Mainan Robot

Elemen kerja 3 : Merakit bagian
penutup bahu kanan robot pada
kerangka badan 2,3 17,1 4,5 4,8 3,7 28,1 3,21 5,87 2,35 9,34 8,127
Elemen kerja 4 : Merakit bagian
penutup bahu kiri robot pada kerangka
badan 7,3 9,3 5,3 2,35 3,5 3,7 2,78 4,55 6,54 13,3 5,862
Operasi 9: Penggabungan Bagian Kaki
Mainan Robot dengan Tubuh Utama

Elemen kerja 5 : Merakit bagian kaki
kanan robot pada badan utama 3,7 4,7 4,1 4,3 5,9 7,1 4,23 2 6,44 5,4 4,787
Elemen kerja 6 : Merakit bagian kaki
kiri robot pada badan utama 4,2 5,3 2,1 5,1 5,3 10,3 7,12 1,34 4,57 6,7 5,203
Material Handling 31,6 19,34 6,4 9,5 30,3 13 6,31 13,23 26,3 19,24 17,522
Allowance 2,3 1,4 0 4,54 2,32 0 3,76 0 1,1 0 1,542
Lanjutkan ke Departemen 6

Elemen kerja 4 : Merakit tulang
pinggul bawah kiri mainan robot pada
rusuk belakang 3,6 5,7 4,8 1,5 0,5 1,3 4,57 9,4 8,51 4,11 4,399
Operasi 12: Perakitan Tulang Pinggul
Penghubung Mainan Robot pada
Rusuk Belakang

Elemen kerja 5 : Merakit tulang
pinggul penghubung kanan mainan
robot pada rusuk belakang 3,8 4,8 3,7 3,1 0,6 2,3 4,77 7,1 3 2,75 3,592
Elemen kerja 6 : Merakit tulang
pinggul penghubung kiri mainan
robot pada rusuk belakang 2,8 3,6 1,9 2,6 0,6 1,5 2,16 4,64 2,4 4,22 2,642
Operasi 13: Perakitan Pelindung
Rusuk Bawah Belakang Mainan
Robot

Elemen kerja 7 : Merakit pelindung
rusuk bawah belakang mainan robot
bagian kanan 5,7 4,8 4,7 3,2 0,6 6,7 7,4 8,54 5,25 6 5,289
Elemen kerja 8 : Merakit pelindung
rusuk bawah belakang mainan robot
bagian kanan 5,8 5,8 2,9 2,4 1,3 2 3,7 6,21 3,16 0,87 3,414
Material Handling 19,4 9,2 8,4 3,1 4,9 4,8 12,4 7,54 5,77 3,75 7,926
Allowance 4,3 7,4 1,9 4,2 0 3,21 1,45 3,11 0 0 2,557
Lanjutkan ke Departemen 5


Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Tabel 3.5 Rekap data perakitan Lengan Mainan Robot
Departemen 5: Perakitan
Lengan Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata
Waiting 2,1 2,5 1,33 4,3 25,07 25,68 4,3 6,7 3,1 11,9 8,698
Operasi 14: Perakitan
Tulang Lengan Atas
Mainan Robot

Elemen kerja 1 : Merakit
tulang lengan atas dengan
tulang lengan bawah
mainan robot bagian kanan 3,4 3,1 3,2 3,2 2,61 1,45 2,7 3,6 3,6 9,5 3,636
Elemen kerja 2 : Merakit
tulang lengan atas dengan
tulang lengan bawah
mainan robot bagian kiri 5,2 4,2 4,3 3,5 2,19 2,85 7,5 4,2 4,3 3,2 4,144
Operasi 15: Perakitan
Telapak Tangan Mainan
Robot

Elemen kerja 3 : Merakit
lengan tangan kanan
dengan telapak tangan
mainan robot 3,5 2,3 2,6 2,6 15,02 0,99 6,9 1,8 1,7 4,1 4,151
Elemen kerja 4 : Merakit
lengan tangan kiri dengan
telapak tangan mainan
robot 6,2 4,5 3,5 3,2 3,25 1,07 2,1 5,8 3,8 1,54 3,496
Operasi 16: Perakitan
Sendi Tangan Mainan
Robot

Elemen kerja 5 : Merakit
penutup sendi diantara
lengan atas dan lengan
bawah bagian kanan
mainan robot 3,5 3,6 5,8 4,7 9,37 1,88 1,6 8,3 1,96 5,35 4,606
Elemen kerja 6 : Merakit
penutup sendi diantara
lengan atas dan lengan
bawah bagian kiri mainan
robot 2,6 4,3 7,3 5,3 6,37 1,96 2,5 4,2 11,5 6,32 5,235
Material Handling 14,6 15,3 15,3 1,6 10,79 15,97 3,1 6,2 9,23 7,34 9,943
Allowance 2,64 3,1 2,1 2,5 0 2,2 1,76 15,32 2,64 10,53 4,279
Lanjutkan ke Departemen
6



Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan Robot
Tabel 3.6 Rekap data Penggabungan Akhir Mainan Robot
Departemen 6:
Penggabungan Akhir
Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rata
Waiting 31,2 28,46 66,9 64 24,3 21,24 15,56 76,43 13,43 2,1 34,362
Operasi 17: Penggabungan
Lengan Tangan dengan
Punggung Mainan Robot

Elemen kerja 1 : Merakit
lengan tangan kanan
dengan punggung mainan
robot 5,3 4,5 2,7 3,4 2,5 3,5 6 3,65 6 3,4 4,095
Elemen kerja 2: Merakit
lengan tangan kiri dengan
punggung mainan robot 2,3 15,5 3,5 2,4 3,2 6,4 7,3 26,4 2 6,3 7,53
Operasi 18: Penggabungan
Bagian Punggung dengan
Bagian Depan Mainan
Robot

Elemen kerja 3 :
Menggabungkan bagian
punggung dengan bagian
depan mainan robot 34,2 59 3,7 1,5 7,2 3,2 8,32 5,43 9,23 3,2 13,498
Allowance 2,1 0 5,6 3,5 5,4 2,6 0 4,32 0 3,1 2,662
Proses selesai

3.1.2 Uji Keseragaman Data
Pada uji kesegaraman data ini dilakukan penyeragaman data setiap elemen kerja pada operasi
kerja dari setiap departemen yang ada. Uji keseragaman data ini dilakukan dengan menggunakan
software Minitab. Pada uji keseragaman data, dilakukan sebanyak dua kali iterasi. Data outlier pada
iterasi pertama diberi shading warna kuning dan data outlier pada iterasi kedua diberi shading warna
ungu. Berikut merupakan grafik uji keseragaman data untuk waktu kerja produk mulai departemen 1
hingga departemen 6.
Departemen 1 : Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala dan Dada Depan
Operasi 1: Perakitan Mainan Robot Bagian
Kepala

Gambar 3.2 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1
Gambar 3.3 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 2

Gambar 3.4 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 2







Gambar 3.5 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3

Gambar 3.6 Grafik Iterasi Elemen Kerja 4

Operasi 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Dada
Depan
Gambar 3.7 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.005
UCL=6.598
LCL=-0.588
Merakit engsel kepala pada badan depan utama
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.70
UCL=11.92
LCL=-4.51
1
Merakit engsel bahu kanan pada badan depan utama
9 8 7 6 5 4 3 2 1
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.538
UCL=4.333
LCL=0.743
Merakit engsel bahu kanan pada badan depan utama
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.464
UCL=6.051
LCL=-1.123
Merakit engsel bahu kiri pada badan depan utama
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.42
UCL=8.06
LCL=-1.21
Merakit kepala kepada engsel kepala
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.522
UCL=7.919
LCL=-0.875
Merakit bagian dada atas (torso) pada rusuk utama
Gambar 3.8 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6 Gambar 3.11 Grafik Iterasi Elemen Kerja 2

Gambar 3.9 Grafik Iterasi Elemen Kerja Gambar 3.12 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3
Material Handling

Departemen 2 : Perakitan Mainan Robot
Bagian Kaki

Operasi 3: Perakitan Mainan Robot Bagian
Telapak Kaki

Gambar 3.10 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1 Gambar 3.13 Grafik Iterasi Elemen Kerja 4



10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
-2
-4
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.11
UCL=8.69
LCL=-2.48
Merakit bagian dada bawah pada rusuk utama
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=9.56
UCL=20.46
LCL=-1.35
Material Handling
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.632
UCL=4.884
LCL=0.380
Merakit telapak kaki kanan dengan engsel kaki bagian kanan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.23
UCL=14.46
LCL=-5.99
Merakit telapak kaki kiri dengan engsel kaki bagian kiri
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.911
UCL=6.891
LCL=-1.069
Merakit telapak kaki kanan robot dengan lengan kaki
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.595
UCL=7.537
LCL=-0.347
Merakit telapak kaki kiri robot dengan lengan kaki

Operasi 5: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Atas Kaki

Gambar 3.14 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5 Gambar 3.17 Grafik Iterasi Elemen Kerja 8
Gambar 3.15 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6 Gambar 3.18 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Material Handling

Operasi 6: Perakitan Mainan Robot Bagian
Tempurung Kaki Departemen 3 : Penggabungan Bagian Kaki,
Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot


Gambar 3.16 Grafik Iterasi Elemen Kerja 7 Gambar 3.19 Grafik Iterasi Elemen Kerja Waiting
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.23
UCL=8.78
LCL=-2.32
Merakit lengan kaki kiri dengan tulang tempurung
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7.5
5.0
2.5
0.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.48
UCL=8.39
LCL=-1.43
Merakit lengan kaki kiri dengan engsel atas kaki kiri robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.223
UCL=6.740
LCL=-0.294
Merakit lengan kaki kanan dengan engsel atas kaki kanan robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.821
UCL=5.587
LCL=0.055
Merakit lengan kaki kanan dengan tulang tempurung
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30
20
10
0
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=9.18
UCL=29.99
LCL=-11.64
Material Handling
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
14
12
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=6.14
UCL=12.86
LCL=-0.58
Waiting

9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=5.04
UCL=10.02
LCL=0.06
Merakit bagian penutup bahu kiri robot pada kerangka badan
Operasi 7 : Pemasangan Kerangka Bahu Mainan Robot
Gambar 3.20 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1 Gambar 3.23 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 4

Gambar 3.21 Grafik Iterasi Elemen Kerja 2 Gambar 3.24 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 4

Operasi 8: Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot Operasi 9: Penggabungan Bagian Kaki Mainan
Robot dengan Tubuh Utama
Gambar 3.22 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3 Gambar 3.25 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5




10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=6.12
UCL=17.99
LCL=-5.75
Merakit bagian tulang bahu kanan robot pada kerangka badan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
14
12
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=5.86
UCL=12.29
LCL=-0.56
1
Merakit bagian penutup bahu kiri robot pada kerangka badan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.10
UCL=9.49
LCL=-1.28
Merakit bagian tulang bahu kiri robot pada kerangka badan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
40
30
20
10
0
-10
-20
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=8.13
UCL=35.10
LCL=-18.84
Merakit bagian penutup bahu kanan robot pada kerangka badan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.79
UCL=9.27
LCL=0.30
Merakit bagian kaki kanan robot pada badan utama
Gambar 3.26 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6 Gambar 3.29 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 1

Gambar 3.27 Grafik Iterasi Elemen Kerja Gambar 3.30 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 2
Material Handling

Departemen 4 : Perakitan Mainan Robot
Bagian Punggung

Operasi 10: Perakitan Bahu Belakang Mainan
Robot pada Rusuk Belakang
Gambar 3.28 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 1 Gambar 3.31 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 2



Operasi 11: Perakitan Tulang Pinggul Mainan
Robot pada Rusuk Belakang
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
50
40
30
20
10
0
-10
-20
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=17.52
UCL=47.11
LCL=-12.07
Material Handling
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=5.20
UCL=13.13
LCL=-2.72
Merakit bagian kaki kiri robot pada badan utama
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.59
UCL=8.17
LCL=-1.00
1
Merakit bagian bahu kanan belakang pada rusuk belakang mainan robot
9 8 7 6 5 4 3 2 1
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.044
UCL=5.704
LCL=0.385
Merakit bagian bahu kanan belakang pada rusuk belakang mainan robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.61
UCL=8.98
LCL=-1.77
1
Merakit bagian bahu kiri belakang pada rusuk belakang mainan robot

9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.007
UCL=7.215
LCL=-1.202
Merakit bagian bahu kiri belakang pada rusuk belakang mainan robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.642
UCL=6.572
LCL=-1.288
Merakit tulang pinggul penghubung kiri mainan robot pada rusuk belakang
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.414
UCL=7.773
LCL=-0.945
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot bagian kanan
Gambar 3.32 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3 Gambar 3.35 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6

Operasi 13 : Perakitan Pelindung Rusuk Bawah
Belakang Mainan Robot
Gambar 3.33 Grafik Iterasi Elemen Kerja 4 Gambar 3.36 Grafik Iterasi Elemen Kerja 7

Operasi 12: Perakitan Tulang Pinggul
Penghubung Mainan Robot pada
Rusuk Belakang
Gambar 3.34 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5 Gambar 3.37 Grafik Iterasi Elemen Kerja 8
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.62
UCL=8.94
LCL=-1.69
Merakit tulang pinggul bawah kanan mainan robot pada rusuk belakang
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
12
9
6
3
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.40
UCL=10.75
LCL=-1.95
Merakit tulang pinggul bawah kiri mainan robot pada rusuk belakang
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.59
UCL=8.33
LCL=-1.15
Merakit tulang pinggul penghubung kanan mainan robot pada rusuk belakang

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=5.29
UCL=10.34
LCL=0.24
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot bagian kanan
Gambar 3.38 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja
Material Handling
Gambar 3.41 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 1

Gambar 3.39 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja Gambar 3.42 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 1
Material Handling

Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Gambar 3.40 Grafik Iterasi Elemen Kerja Waiting Gambar 3.43 Grafik Iterasi Elemen Kerja 2








10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=7.93
UCL=18.11
LCL=-2.25
1
Material Handling
9 8 7 6 5 4 3 2 1
15.0
12.5
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=6.65
UCL=14.71
LCL=-1.41
Material Handling
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30
20
10
0
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=8.70
UCL=27.05
LCL=-9.65
Waiting
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.144
UCL=7.992
LCL=0.296
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan robot bagian kiri
Operasi 14 : Perakitan Tulang Lengan Atas
Mainan Robot

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.64
UCL=6.65
LCL=0.62
1
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan robot bagian kanan

9 8 7 6 5 4 3 2 1
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.984
UCL=4.414
LCL=1.555
1
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan robot bagian kanan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.642
UCL=6.572
LCL=-1.288
Merakit tulang pinggul penghubung kiri mainan robot pada rusuk belakang

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
25
20
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=9.94
UCL=24.62
LCL=-4.73
Material Handling
Operasi 15: Perakitan Telapak Tangan Mainan
Robot
Gambar 3.44 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3 Gambar 3.47 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6
Gambar 3.45 Grafik Iterasi Elemen Kerja 4 Gambar 3.48 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Material Handling

Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan
Robot
Operasi 16: Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.61
UCL=14.14
LCL=-4.93
Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan lengan bawah bagian kanan mainan robot

Gambar 3.46 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5 Gambar 3.49 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Waiting





10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
100
75
50
25
0
-25
-50
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=34.4
UCL=101.7
LCL=-32.9
Waiting
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
0
-5
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.15
UCL=16.40
LCL=-8.10
Merakit lengan tangan kanan dengan telapak tangan mainan robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.496
UCL=7.698
LCL=-0.706
Merakit lengan tangan kiri dengan telapak tangan mainan robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.09
UCL=8.53
LCL=-0.34
Merakit lengan tangan kanan dengan punggung mainan robot
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
60
50
40
30
20
10
0
-10
-20
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=13.50
UCL=45.96
LCL=-18.96
1
Menggabungkan bagian punggung dengan bagian depan mainan robot

Operasi 17: Penggabungan Lengan Tangan
dengan Punggung Mainan Robot
Gambar 3.50 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1 Gambar 3.53 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 3
Gambar 3.51 Grafik Iterasi Elemen Kerja 2

Operasi 18: Penggabungan Bagian Punggung
dengan Bagian Depan Mainan
Robot
Gambar 3.52 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 3

Dari grafik yang dihasilkan software Minitab, ditemukan data outlier. Data yang outlier diberi
tanda pada tabel untuk memberikan perbedaan. Tabel yang diberi shading warna kuning berarti outlier
pada iterasi ke-satu dan shading warna ungu untuk data yang outlier pada iterasi ke-dua. Berikut adalah
tabel setelah iterasi pada masing-masing operasi di setiap departemen.
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30
20
10
0
-10
-20
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=7.53
UCL=30.88
LCL=-15.82
Merakit lengan tangan kiri dengan punggung mainan robot
9 8 7 6 5 4 3 2 1
40
30
20
10
0
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=8.44
UCL=28.47
LCL=-11.58
1
Menggabungkan bagian punggung dengan bagian depan mainan robot


Departemen 1
Tabel 3.7 Data setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 1
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot
Bagian Kepala dan Dada Depan
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala
Elemen kerja 1 : Merakit engsel kepala pada
badan depan utama
1.9 1 3.3 1.9 2.44 2.21 3.6 2.5 6 5.2 3.005
Elemen kerja 2 : Merakit engsel bahu kanan
pada badan depan utama
1.2

3 3.5 2.66 2.48 2.4 3.2 2.4 2 2.538
Elemen kerja 3 : Merakit engsel bahu kiri
pada badan depan utama
5.6 2.1 1.6 1.9 1.76 1.38 3.4 4.8 1.2 0.9 2.464
Elemen kerja 4 : Merakit kepala kepada
engsel kepala
3.4 3.3 1.4 2.4 4.03 6.69 1.3 3.1 4.3 4.3 3.422
Operasi 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Dada Depan
Elemen kerja 5 : Merakit bagian dada atas
(torso) pada rusuk utama
2.5 3.2 1.7 1.9 4.53 6.39 2.1 2.8 5.3 4.8 3.522
Elemen kerja 6 : Merakit bagian dada bawah
pada rusuk utama
4.2 3.5 1.2 2.6 7.46 3.59 1.1 1.2 3.54 2.7 3.109
Material Handling 5.4 2.4 14.2 13.2 12.54 6.45 4.3 7.4 13.2 16.5 9.559
Allowance 3.2 4.3 3.2 4.3 2.1 0 0 4.3 0 3.2 2.46

Departemen 2
Tabel 3.8 Data setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 2
Departemen 2: Perakitan Mainan Robot
Bagian Kaki
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 3: Perakitan Mainan Robot Bagian Telapak Kaki
Elemen kerja 1 : Merakit telapak kaki kanan
dengan engsel kaki bagian kanan
1.8 2 2.18 4.1 3.2 1.76 3.2 3.2 2.18 2.7 2.632
Elemen kerja 2 : Merakit telapak kaki kiri
dengan engsel kaki bagian kiri
2 2.4 3.2 8.3 2.1 12.18 2.3 2.45 3.94 3.44 4.231
Operasi 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Kaki
Elemen kerja 3 : Merakit telapak kaki kanan
robot dengan lengan kaki
1.3 3.2 2.65 2 2.3 0.56 4.3 5.9 3.27 3.63 2.911
Elemen kerja 4 : Merakit telapak kaki kiri
robot dengan lengan kaki
1.5 5.4 4.3 4.4 4.3 1.61 2.1 3.45 2.91 5.98 3.595
Operasi 5: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Atas Kaki
Elemen kerja 5 : Merakit lengan kaki kanan
dengan engsel atas kaki kanan robot
1.6 3.2 3.2 1.8 5.3 2.28 2.4 4.33 4.12 4 3.223
Elemen kerja 6 : Merakit lengan kaki kiri
dengan engsel atas kaki kiri robot
1.9 3.1 3.4 1.6 2.3 3.8 5.4 3.21 6.87 3.2 3.478
Operasi 6: Perakitan Mainan Robot Bagian Tempurung Kaki
Elemen kerja 7 : Merakit lengan kaki kiri
dengan tulang tempurung
1.5 7.4 3.1 3.7 3.4 2.31 3.2 2.33 4.18 1.2 3.232
Elemen kerja 8 : Merakit lengan kaki kanan
dengan tulang tempurung
1.4 4.3 2.70 2.6 2.1 1.63 4.1 3.34 2.94 3.1 2.821
Material Handling
10 3.2 4.3 13.5 5.43 21.4 6.5 2.65 11.6 13.2 9.178
Allowance
2.1 0 2.8 9.64 3.42 5.2 4.7 4 2.1 0 3.396



Departemen 3
Tabel 3.9 Data setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 3
Departemen 3: Penggabungan
Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian
Depan Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 7: Pemasangan Kerangka Bahu Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit bagian tulang
bahu kanan robot pada kerangka badan
7.2 9.2 2.3 8.6 2.43 6 3.4 2.54 5.21 14.3 6.12
Elemen kerja 2 :Merakit bagian tulang
bahu kiri robot pada kerangka badan
5.1 6.5 1.2 5.1 4 3.5 5.4 5.43 3.46 1.35 4.104
Operasi 8: Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Merakit bagian
penutup bahu kanan robot pada
kerangka badan
2.3 17.1 4.5 4.8 3.7 28.1 3.21 5.87 2.35 9.34 8.13
Elemen kerja 4 : Merakit bagian
penutup bahu kiri robot pada kerangka
badan
7.3 9.3 5.3 2.35 3.5 3.7 2.78 4.55 6.54

5.04
Operasi 9: Penggabungan Bagian Kaki Mainan Robot dengan Tubuh Utama
Elemen kerja 5 : Merakit bagian kaki
kanan robot pada badan utama
3.7 4.7 4.1 4.3 5.9 7.1 4.23 2 6.44 5.4 4.79
Elemen kerja 6 : Merakit bagian kaki
kiri robot pada badan utama
4.2 5.3 2.1 5.1 5.3 10.3 7.12 1.34 4.57 6.7 5.20
Waiting 3.6 4.6 4.5 12.6 10.7 6.1 4.22 4.32 3.34 7.43 6.14
Material Handling 31.6 19.34 6.4 9.5 30.3 13 6.31 13.23 26.3 19.24 17.52
Allowance 2.3 1.4 0 4.54 2.32 0 3.76 0 1.1 0 1.54

Departemen 4
Tabel 3.10 Data setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 4
Departemen 4: Perakitan Mainan Robot
Bagian Punggung
Waktu Kerja Produk ke-n Rata
-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 10: Perakitan Bahu Belakang Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 1 : Merakit bagian bahu kanan
belakang pada rusuk belakang mainan robot
2.3 3.2 3.2 2.3 0.9 1.3 5 4.5

4.7 3.044
Elemen kerja 2 : Merakit bagian bahu kiri
belakang pada rusuk belakang mainan robot
1.6 3.4 3.7 5.8 0.4 2.5 3 3.2 3.46

3.007
Operasi 11: Perakitan Tulang Pinggul Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 3 : Merakit tulang pinggul bawah
kanan mainan robot pada rusuk belakang
5.4 6.8 2.8 4.2 0.5 1.4 2.25 4.1 5.59 3.2 3.624
Elemen kerja 4 : Merakit tulang pinggul bawah
kiri mainan robot pada rusuk belakang
3.6 5.7 4.8 1.5 0.5 1.3 4.57 9.4 8.51 4.11 4.399
Operasi 12: Perakitan Tulang Pinggul Penghubung Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 5 : Merakit tulang pinggul
penghubung kanan mainan robot pada rusuk
belakang
3.8 4.8 3.7 3.1 0.6 2.3 4.77 7.1 3 2.75 3.592
Elemen kerja 6 : Merakit tulang pinggul
penghubung kiri mainan robot pada rusuk
belakang
2.8 3.6 1.9 2.6 0.6 1.5 2.16 4.64 2.4 4.22 2.642
Operasi 13: Perakitan Pelindung Rusuk Bawah Belakang Mainan Robot
Elemen kerja 7 : Merakit pelindung rusuk bawah
belakang mainan robot bagian kanan
5.7 4.8 4.7 3.2 0.6 6.7 7.4 8.54 5.25 6 5.289
Elemen kerja 8 : Merakit pelindung rusuk bawah
belakang mainan robot bagian kanan
5.8 5.8 2.9 2.4 1.3 2 3.7 6.21 3.16 0.87 3.414
Material Handling

9.2 8.4 3.1 4.9 4.8 12.4 7.54 5.77 3.75 6.65
Allowance 4.3 7.4 1.9 4.2 0 3.21 1.45 3.11 0 0 2.557

Departemen 5
Tabel 3.11 Data setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 5
Departemen 5: Perakitan Lengan
Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 14: Perakitan Tulang Lengan Atas Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit tulang
lengan atas dengan tulang lengan
bawah mainan robot bagian kanan
3.4 3.1 3.2 3.2 2.61

2.7 3.6 3.6

3.176
Elemen kerja 2 : Merakit tulang
lengan atas dengan tulang lengan
bawah mainan robot bagian kiri
5.2 4.2 4.3 3.5 2.19 2.85 7.5 4.2 4.3 3.2 4.144
Operasi 15: Perakitan Telapak Tangan Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Merakit lengan
tangan kanan dengan telapak tangan
mainan robot
3.5 2.3 2.6 2.6 15.02 0.99 6.9 1.8 1.7 4.1 4.151
Elemen kerja 4 : Merakit lengan
tangan kiri dengan telapak tangan
mainan robot
6.2 4.5 3.5 3.2 3.25 1.07 2.1 5.8 3.8 1.54 3.496
Operasi 16: Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot
Elemen kerja 5 : Merakit penutup
sendi diantara lengan atas dan lengan
bawah bagian kanan mainan robot
3.5 3.6 5.8 4.7 9.37 1.88 1.6 8.3 1.96 5.35 4.606
Elemen kerja 6 : Merakit penutup
sendi diantara lengan atas dan lengan
bawah bagian kiri mainan robot
2.6 4.3 7.3 5.3 6.37 1.96 2.5 4.2 11.5 6.32 5.235
Waiting
2.1 2.5 1.33 4.3 25.07 25.68 4.3 6.7 3.1 11.9 8.698
Material Handling
14.6 15.3 15.3 1.6 10.79 15.97 3.1 6.2 9.23 7.34 9.943
Allowance
2.64 3.1 2.1 2.5 0 2.2 1.76 15.32 2.64 10.53 4.279

Departemen 6
Tabel 3.12 Data setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 6
Departemen 6: Penggabungan
Akhir Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 17: Penggabungan Lengan Tangan dengan Punggung Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit lengan
tangan kanan dengan punggung
mainan robot
5.3 4.5 2.7 3.4 2.5 3.5 6 3.65 6 3.4 4.095
Elemen kerja 2: Merakit lengan
tangan kiri dengan punggung mainan
robot
2.3 15.5 3.5 2.4 3.2 6.4 7.3 26.4 2 6.3 7.53
Operasi 18: Penggabungan Bagian Punggung dengan Bagian Depan Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Menggabungkan
bagian punggung dengan bagian
depan mainan robot

3.7 1.5 7.2 3.2 8.32 5.43 9.23 3.2 5.22
Waiting 31.2 28.46 66.9 64 24.3 21.24 15.56 76.43 13.43 2.1 34.362
Allowance 2.1 0 5.6 3.5 5.4 2.6 0 4,32 0 3.1 2.48


3.1.3 Uji Kecukupan Data
Untuk menguji apakah sampel pekerjaan yang diambil telah cukup, maka dilakukann uji
kecupukan data, dimana apabila hasil dari uji kecukupan data (N) lebih kecil daripada jumlah data
yang kami ambil (N) berarti data itu yang diambil telah cukup. Adapun N dirumuskan dengan:

2
.
.
'

k X
S Z
N

Keterangan:
N = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan
Z = Index tingkat kepercayaan (tingkat kepercayaan 95% index 2)
s = Standar deviasi data
= Rata-rata data setelah diseragamkan
k = Tingkat error (5%)

Contoh Perhitungan: deepartemen 1 elemen gerak 1
X = 3,01
Z = 2
K = 0,05
S = 1,56
2
.
.
'

k X
S Z
N

2
)
05 , 0 ).( 01 , 3 (
) 56 , 1 ( 2
'

N


' N = 431,1

Berikut ini merupakan rekap data setelah dilakukan uji kecukupan data:
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala dan Dada Depan
Tabel 3.13 Uji kecukupan departemen 1
Elemen Gerak
ke
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala dan Dada
Depan
Rata-
Rata
Standar
Deviasi
Z K N' N Kesimpulan
Operasi 1

1
2,82
1,60 2 0,05 513,11 10 Data tidak cukup
2
2,48
0,66 2 0,05 114,48 9 Data tidak cukup
3
2,46
1,60 2 0,05 675,79 10 Data tidak cukup
4
3,42
1,58 2 0,05 339,25 10 Data tidak cukup
Operasi 2


5
3,52
1,62 2 0,05 339,35 10 Data tidak cukup
6
3,11
1,90 2 0,05 596,69 10 Data tidak cukup
Material
Handling
9,56
4,90 2 0,05 419,57 10 Data tidak cukup
Allowance
2,46
1,83 2 0,05 883,78 10 Data tidak cukup

Departemen 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Tabel 3.14 Uji kecukupan departemen 2
Elemen Gerak
ke
Departemen 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Rata-
Rata
Standar
Deviasi
Z K N' N Kesimpulan
Operasi 3
1 2,48
0,88 2 0,05 202,57 10 Data tidak cukup
2
4,03
3,25 2 0,05 1043,38 10 Data tidak cukup
Operasi 4


3 2,91
1,53 2 0,05 440,29 10 Data tidak cukup
4
3,60
1,55 2 0,05 297,71 10 Data tidak cukup
Operasi 5


5 3,22
1,21 2 0,05 225,47 10 Data tidak cukup
6
3,48
1,60 2 0,05 338,11 10 Data tidak cukup
Operasi 6


7 3,23
1,74 2 0,05 465,12 10 Data tidak cukup
8
2,82
0,95 2 0,05 183,31 10 Data tidak cukup
Material
Handling
9,18
5,91 2 0,05 662,99 10 Data tidak cukup
Allowance
3,40
2,81 2 0,05 1095,82 10 Data tidak cukup


Departemen 3: Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot
Tabel 3.15 Uji kecukupan departemen 3
Elemen
Gerak ke
Departemen 3: Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan
Mainan Robot
Rata-
Rata
Standar
Deviasi
Z k N' N Kesimpulan
Waiting 6,14 3,17 2 0,05 426,83 10 Data tidak cukup
Operasi 7
1 6,12 3,84 2 0,05 631,61 10 Data tidak cukup
2 4,10 1,76 2 0,05 295,24 10 Data tidak cukup
Operasi 8
3 8,13 8,31 2 0,05 1672,39 10 Data tidak cukup
4 5,04 2,30 2 0,05 333,82 9 Data tidak cukup
Operasi 9
5 4,79 1,48 2 0,05 152,62 10 Data tidak cukup
6 5,20 2,54 2 0,05 380,12 10 Data tidak cukup
Material
Handling 17,52 9,41 2 0,05 461,73 10 Data tidak cukup
Allowance 1,54 1,66 2 0,05 1855,26 10 Data tidak cukup

Departemen 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Tabel 3.16 Uji kecukupan departemen 4
Elemen Gerak
ke
Departemen 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Rata- Standar Z k N' N Kesimpulan
Rata Deviasi
Operasi 10
1 2,84 1,54 2 0,05 468,25 9 Data tidak cukup
2 2,91 1,44 2 0,05 392,05 9 Data tidak cukup
Operasi 11
3 3,62 1,98 2 0,05 475,35 10 Data tidak cukup
4 4,40 2,94 2 0,05 714,05 10 Data tidak cukup
Operasi 12
5 3,59 1,74 2 0,05 373,82 10 Data tidak cukup
6 2,64 1,24 2 0,05 349,99 10 Data tidak cukup
Operasi 13
7 5,29 2,23 2 0,05 283,63 10 Data tidak cukup
8 3,41 1,93 2 0,05 512,23 10 Data tidak cukup
Material
Handling
6,65
2,99 2 0,05 324,12 9 Data tidak cukup
Allowance 2,56 2,39 2 0,05 1392,05 10 Data tidak cukup


Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Tabel 3.17 Uji kecukupan departemen 5
Elemen
Gerak ke
Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Rata-
Rata
Standar
Deviasi
Z K N' N Kesimpulan
Waiting
8,70
9,29 2 0,05 1825,67 10 Data tidak cukup
Operasi 14


1
2,93
0,80 2 0,05 120,16 8 Data tidak cukup
2
4,14
1,46 2 0,05 199,09 10 Data tidak cukup
Operais 15


3
4,15
4,16 2 0,05 1608,31 10 Data tidak cukup
4
3,50
1,68 2 0,05 371,33 10 Data tidak cukup
Operasi 16


5
4,61
2,67 2 0,05 536,58 10 Data tidak cukup
6
5,24
2,85 2 0,05 474,06 10 Data tidak cukup
Material
Handling
9,94
5,31 2 0,05 456,48 10 Data tidak cukup
Allowance
4,28
4,77 2 0,05 1986,85 10 Data tidak cukup

Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan Robot
Tabel 3.18 Uji kecukupan departemen 6
Elemen
Gerak ke
Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan Robot
Rata-
Rata
Standar
Deviasi
Z K N' N Kesimpulan
Waiting 34,36 25,51 2 0,05 881,94 10 Data tidak cukup
Operasi 17
1 3,81 1,54 2 0,05 259,52 10 Data tidak cukup
2 7,53 7,76 2 0,05 1698,37 10 Data tidak cukup
Operasi 18
3 5,22 2,78 2 0,05 452,24 8 Data tidak cukup
Allowance 2,48 2,19 2 0,05 1247,54 10 Data tidak cukup

3.1.4 Penentuan Performance Rating
Pada subbab ini akan dilakukan penentuan performance rating dari masing-masing operasi
yang dilakukan oleh operator di tiap-tiap departemen. Penentuan performance rating dilakukan
dengan menggunakan metode Westinghouse Rating System. Pada metode ini, terdapat empat faktor
untuk mengevaluasi performansi dari operator, yaitu skill (keahlian), effort (usaha), conditions
(kondisi), dan consistency (konsistensi).
Berikut merupakan tabel performance rating pada masing-masing operasi setiap departemen.
Tabel 3.19 Westinghouse Rating Departemen 1
Skill B1 0,11
Effort A2 0,12
Condition B 0,04
Consistency B 0,03
Algebric
Sum
0,3
Performance Factor 1,3
Performance Rating 130%

Keterangan:
Skill B1 = Excellent
Effort A2 = Excessive
Condition B = Excellent
Consistency B = Excellent

Tabel 3.20 Westinghouse Rating Departemen 2
Skill C1 0.06
Effort B1 0.1
Condition C 0.02
Consistency C 0.01
Algebric
Sum
0.19
Performance Factor 1.19
Performance Rating 119%
Keterangan:
Skill C1 = Good
Effort B1 = Excellent
Condition C = Good
Consistency C = Good

Tabel 3.21 Westinghouse Rating Departemen 3
Skill B2 0.08
Effort B1 0.10
Condition B 0.04
Consistency E -0.02
Algebric
Sum
0.20
Performance Factor 1.20
Performance Rating 120%

Keterangan:
Skill B2 = Excellent
Effort B1 = Excellent
Condition B = Excellent
Consistency E = Fair

Tabel 3.22 Westinghouse Rating Depatemen 4
Skill A1 0.15
Effort A2 0.12
Condition B 0.04
Consistency B 0.03
Algebric
Sum
0.34
Performance Factor 1.34
Performance Rating 134%

Keterangan:
Skill A1 = Superskill
Effort A2 = Excessive
Condition B = Excellent
Consistency B = Excellent

Tabel 3.23 Westinghouse Rating Depatemen 5
Skill B1 0,11
Effort C1 0,05
Condition B 0,04
Consistency B 0,03
Algebric
Sum
0,23
Performance Factor 1,23
Departemen Performance Rating
1 130%
2 119%
3 120%
4 134%
5 123%
6 104%
Performance Rating 123%

Keterangan:
Skill B1 = Excellent
Effort C1 = Good
Condition B = Excellent
Consistency B = Excellent


Tabel 3.24 Westinghouse Rating Depatemen 6
Skill C2 0,03
Effort C2 0,01
Condition D 0
Consistency D 0
Algebric
Sum
0,04
Performance Factor 1,04
Performance Rating 104%

Keterangan:
Skill C2 = Good
Effort C2 = Good
Condition D = Average
Consistency D = Average

Selanjutnya data tersebut diringkas pada tiap-tiap departemen seperti terlihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.25 Performance Rating








3.1.5 Penentuan Allowance
Penentuan allowance digunakan untuk menentukan waktu longgar yang selanjutnya akan
digunakan untuk menentukan waktu standar. Allowance ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:


x 100%

Berikut contoh perhitungan Allowance pada departemen 1

Diketahui :

= 2.46 detik
= 19.226 detik
= 9.559 detik

Ditanyakan :

Jawab :



x 100%




x 100%

8%


Berikut tabel perhitungan allowance pada tiap departemen

Tabel 3.26 Data Perhitungan Allowance pada Tiap Departemen
Departemen
Jumlah
Allowance
Jumlah
Operasi
Jumlah
Material
Handling
Allowance
1 2.46 19.226 9.559 8%
2 3.396 26.123 9.178 9%
3 1.542 34.201 17.522 3%
4 2.557 30.151 7.926 6%
5 4.279 25.268 9.943 11%
6 2.478 25.123 0 9%


3.1.6 Penentuan Waktu Normal
Waktu normal dihitung dengan menggunakan rumus berikut:



Keterangan:
Tn = waktu normal
Ta = total waktu aktual (telah diseragamkan)
PR = performance rating

Pada departemen 1, waktu aktual yang didapat sebesar 19,226 detik denga performance
rating sebesar 1,3 sehingga didapatkan perhitungan waktu normal :



Berikut ini merupakan tabel dari hasil perhitungan waktu normal:

Tabel 3.27 Hasil Perhitungan Waktu Normal
Departemen
Waktu
Aktual
Performance
Rating
Waktu Normal
(detik)
Waktu Normal
(jam)
1 19,226 1,3 24,994 0,006943
2 26,123 1,19 31,086 0,008635
3 34,201 1,2 41,041 0,011400
4 30,151 1,34 40,402 0,011223
5 25,268 1,23 31,079 0,008633
6 25,123 1,04 26,128 0,007258

3.1.7 Penentuan Waktu Standar
Dalam menentukan perhitungan terhadap waktu standar, dapat digunakan rumus sebagai
berikut :

(jam/unit)

Berikut merupakan contoh perhitungan waktu standar pada Departemen 1.







Berikut merupakan tabel dari hasil perhitungan waktu standar.
Tabel 3.28 Hasil Perhitungan Waktu Standar











3.1.8 Penentuan Waktu Standar Line dan Output Standar Line
Waktu standar line ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


Departemen
Waktu
Normal
Allowance
(%)
Waktu
Standar
(detik)
Waktu
Standar
(jam)
1 24.994 8% 27.167 0.007546498
2 31.086 9% 34.160 0.009489011
3 41.041 3% 42.310 0.011752864
4 40.402 6% 42.981 0.011939125
5 31.079 11% 34.920 0.009700062
6 26.128 9% 28.712 0.00797558

Departemen Paralel 1 = Departemen 1, Departemen 2, Departemen 4
Departemen Paralel 2 = Departemen 3 dan Departemen 5
Departemen Seri = Departemen paralel 1, Departemen paralel 2, dan Departemen 6

Sementara itu output standar line ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:




Perhitungan waktu standard line dan output standard line pada metode eksisting
a. Waktu Standard Line
= Max Waktu Standar Paralel + Waktu Standar Seri
= Departemen 4 + Departemen 3 + Departemen 6
= 42,981 + 42,310+ 28,712
= 114,003248 detik = 0,031667569 Jam

b. Output Standard Line
= 1/Waktu standard Line (unit/jam)
= 1 / 0,031667569
= 31,5780476 = 32 unit / jam

3.2 Line Balancing
Line balancing merupakan suatu metode pelaksanaan pengelompokan bentuk pekerjaan ke dalam
stasiun-stasiun kerja yang memiliki hubungan saling berkaitan dalam suatu lintasan produksi.
3.2.1 Precedence Diagram
Precedence Diagram merupakan diagram yang menggambarkan urutan dan keterkaitan antar
elemen kerja perakitan sebuah produk








































Gambar 3.54 Precedence Diagram

Berdasarkan precedence diagram tersebut, terdapat 18 operasi kerja diantaranya operasi 1
(perakitan mainan robot bagian kepala), operasi 2 (perakitan mainan robot bagian dada depan), operasi 3
(perakitan mainan robot bagian telapak kaki), operasi 4 (perakitan mainan robot bagian lengan kaki),
operasi 5( perakitan mainan robot bagian lengan atas kaki), operasi 6 (perakitan mainan robot bagian
tempurung kaki), operasi 7 (pemasangan kerangka bahu mainan robot), operasi 8 (pemasangan penutup
bahu mainan robot), operasi 9 (penggabungan bagian kaki mainan robot dengan tubuh utama), operasi 10
(perakitan bahu belakang mainan robot pada rusuk belakang), operasi 11 (perakitan tulang pinggul mainan
robot pada rusuk belakang), operasi 12 (perakitan tulang pinggul penghubung mainan robot pada rusuk
belakang), operasi 13 (perakitan pelindung rusuk bawah belakang mainan robot), operasi 14 (perakitan
tulang lengan atas mainan robot), operasi 15 (perakitan telapak tangan mainan robot), operasi 16
(perakitan sendi tangan mainan robot), operasi 17 (penggabungan lengan tangan dengan punggung mainan
robot), operasi 18 (penggabungan bagian punggung dengan bagian depan mainan robot). Departemen
yang harus melakukan penyelesaian aktivitas kerja terlebih dahulu yakni departemen 1, departemen 2 dan
departemen 4. Operasi kerja yang harus didahulukan pada ketiga departemen tersebut ialah operasi 1,
operasi 3, dan operasi 10. Urutan pengerjaan pada departemen 1 ialah dari opersi 1 sampai operasi 1,
urutan pengerjaan departemen 2 ialah dari operasi 3 sampai operasi 6, dan urutan pengerjaan departemen
4 ialah dari operasi 10 sampai operasi 13. Setelah pengerjaan pada ketiga departemen tersebut selesai, dari
departemen 1 dan 2 dilanjutkan ke departemen 3. Urutan pengerjaan pada departemen 3 ialah dari operasi
7 sampai dengan operasi 9. Dan dari departemen 4 dilanjutkan ke departemen 5. Urutan pengerjaan pada
departemen 5 ialah dari operasi 14 sampai dengan 16. Kemudian yang terakhir dari departemen 4 dan 5
Departemen 1

Departemen 3

Departemen 4




Departemen 5



Departemen 2




Departemen 6

1 2
6
5
4 3
9 8 7
10


12


13


11


14


16


15


18


17


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala
Elemen kerja 1 : Merakit engsel kepala pada badan depan utama 1,9 1 3,3 1,9 2,44 2,21 3,6 2,5 6 5,2 3,005
Elemen kerja 2 : Merakit engsel bahu kanan pada badan depan utama 1,2 14,2 3 3,5 2,66 2,48 2,4 3,2 2,4 2 2,538
Elemen kerja 3 : Merakit engsel bahu kiri pada badan depan utama 5,6 2,1 1,6 1,9 1,76 1,38 3,4 4,8 1,2 0,9 2,464
Elemen kerja 4 : Merakit kepala kepada engsel kepala 3,4 3,3 1,4 2,4 4,03 6,69 1,3 3,1 4,3 4,3 3,422
Operasi 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Dada Depan
Elemen kerja 5 : Merakit bagian dada atas (torso) pada rusuk utama 2,5 3,2 1,7 1,9 4,53 6,39 2,1 2,8 5,3 4,8 3,522
Elemen kerja 6 : Merakit bagian dada bawah pada rusuk utama 4,2 3,5 1,2 2,6 7,46 3,59 1,1 1,2 3,54 2,7 3,109
Material Handling 5,4 2,4 14,2 13,2 12,54 6,45 4,3 7,4 13,2 16,5 9,559 9,559
Allowance 3,2 4,3 3,2 4,3 2,1 0 0 4,3 0 3,2 2,46 2,460
6,631
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala dan Dada Depan
Waktu Kerja Produk ke-n Rata-
Rata
11,429
Total Waktu
Operasi
dilanjutkan ke departemen 6. Urutan pengerjaan dari departemen 6 ialah dari operasi 17 sampai dengan
18.

3.2.2 Waktu Tiap Operasi (Te)
Waktu siklus adalah interval waktu antara masuknya material pertama dan material kedua ke
dalam line produksi yang dilambangkan dengan Tc.
Sebelumnya, dilakukan perhitungan terhadap waktu tiap operasi, yang dilambangkan dengan
Te, pada departemen yang ada dalam perakitan mainan robot. Berikut merupakan contoh perhitungan
Te pada departemen perakitan mainan robot.
Tabel 3.29 Perhitungan Te pada Departemen 1

Tabel 3.30 Rekap Data Waktu Operasi Perakitan Mainan Robot

Departemen
Nomor
Elemen
Kerja
Nama Elemen Kerja Waktu
Waktu
Stasiun
1
Operasi 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala
11,429
1 Merakit engsel kepala pada badan depan utama
3,005
2 Merakit engsel bahu kanan pada badan depan utama
2,538
3 Merakit engsel bahu kiri pada badan depan utama
2,464
4 Merakit kepala kepada engsel kepala
3,422
Operasi 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Dada Depan
6,631 5 Merakit bagian dada atas (torso) pada rusuk utama
3,522
6 Merakit bagian dada bawah pada rusuk utama
3,109
2
Operasi 3: Perakitan Mainan Robot Bagian Telapak Kaki
6,863
1
Merakit telapak kaki kanan dengan engsel kaki bagian
kanan 2,632
2
Merakit telapak kaki kiri dengan engsel kaki bagian kiri 4,231
Operasi 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Kaki
6,506 3
Merakit telapak kaki kanan robot dengan lengan kaki 2,911
4
Merakit telapak kaki kiri robot dengan lengan kaki 3,595
Operasi 5: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Atas Kaki
6,701
5
Merakit lengan kaki kanan dengan engsel atas kaki
kanan robot 3,223
6
Merakit lengan kaki kiri dengan engsel atas kaki kiri
robot 3,478
Operasi 6: Perakitan Mainan Robot Bagian Tempurung Kaki
6,053
7
Merakit lengan kaki kiri dengan tulang tempurung 3,232
8
Merakit lengan kaki kanan dengan tulang tempurung 2,821
Operasi 7: Pemasangan Kerangka Bahu Mainan Robot
10,222
3
1
Merakit bagian tulang bahu kanan robot pada kerangka
badan 6,118
2
Merakit bagian tulang bahu kiri robot pada kerangka
badan 4,104
Operasi 8: Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot
13,167
3
Merakit bagian penutup bahu kanan robot pada
kerangka badan 8,127
4
Merakit bagian penutup bahu kiri robot pada kerangka
badan 5,04
Operasi 9: Penggabungan Bagian Kaki Mainan Robot dengan Tubuh Utama
9,990 5
Merakit bagian kaki kanan robot pada badan utama 4,787
6
Merakit bagian kaki kiri robot pada badan utama 5,203
4
Operasi 10: Perakitan Bahu Belakang Mainan Robot pada Rusuk Belakang
6,051
1
Merakit bagian bahu kanan belakang pada rusuk
belakang mainan robot 3,044
2
Merakit bagian bahu kiri belakang pada rusuk belakang
mainan robot 3,007
Operasi 11: Perakitan Tulang Pinggul Mainan Robot pada Rusuk Belakang
8,023
3
Merakit tulang pinggul bawah kanan mainan robot pada
rusuk belakang 3,624
4
Merakit tulang pinggul bawah kiri mainan robot pada
rusuk belakang 4,399
Operasi 12: Perakitan Tulang Pinggul Penghubung Mainan Robot pada
Rusuk Belakang
6,234
5
Merakit tulang pinggul penghubung kanan mainan
robot pada rusuk belakang 3,592
6
Merakit tulang pinggul penghubung kiri mainan robot
pada rusuk belakang 2,642
Operasi 13: Perakitan Pelindung Rusuk Bawah Belakang Mainan
Robot
8,703 7
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot
bagian kanan 5,289
8
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot
bagian kanan 3,414
5
Operasi 14: Perakitan Tulang Lengan Atas Mainan Robot
7,320
1
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah
mainan robot bagian kanan 3,176
2
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah
mainan robot bagian kiri 4,144
Operasi 15: Perakitan Telapak Tangan Mainan Robot
7,647
3
Merakit lengan tangan kanan dengan telapak tangan
mainan robot 4,151
4
Merakit lengan tangan kiri dengan telapak tangan
mainan robot 3,496
Operasi 16: Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot
9,841
5
Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan lengan
bawah bagian kanan mainan robot 4,606
6
Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan lengan
bawah bagian kiri mainan robot 5,235
6
Operasi 17: Penggabungan Lengan Tangan dengan Punggung Mainan Robot
11,625
1
Merakit lengan tangan kanan dengan punggung mainan
robot 4,095
2
Merakit lengan tangan kiri dengan punggung mainan
robot 7,53
Operasi 18: Penggabungan Bagian Punggung dengan Bagian Depan Mainan
Robot
5,220
3
Menggabungkan bagian punggung dengan bagian
depan mainan robot 5,22


Tabel 3.31 Rekap Waktu Stasiun Departemen
Departemen
Nomor
Elemen
Kerja
Nama Elemen Kerja Waktu
Waktu
Stasiun
1
1 Merakit engsel kepala pada badan depan utama
3,005
18,060
2 Merakit engsel bahu kanan pada badan depan utama
2,538
3 Merakit engsel bahu kiri pada badan depan utama
2,464
4 Merakit kepala kepada engsel kepala
3,422
5 Merakit bagian dada atas (torso) pada rusuk utama
3,522
6 Merakit bagian dada bawah pada rusuk utama
3,109
2
1
Merakit telapak kaki kanan dengan engsel kaki
bagian kanan 2,632
26,123
2
Merakit telapak kaki kiri dengan engsel kaki bagian
kiri 4,231
3
Merakit telapak kaki kanan robot dengan lengan kaki 2,911
4
Merakit telapak kaki kiri robot dengan lengan kaki 3,595
5
Merakit lengan kaki kanan dengan engsel atas kaki
kanan robot 3,223
6
Merakit lengan kaki kiri dengan engsel atas kaki kiri
robot 3,478
7
Merakit lengan kaki kiri dengan tulang tempurung 3,232
8
Merakit lengan kaki kanan dengan tulang tempurung 2,821
3
1
Merakit bagian tulang bahu kanan robot pada
kerangka badan 6,118
33,379
2
Merakit bagian tulang bahu kiri robot pada kerangka
badan 4,104
3
Merakit bagian penutup bahu kanan robot pada
kerangka badan 8,127
4
Merakit bagian penutup bahu kiri robot pada
kerangka badan 5,04
5
Merakit bagian kaki kanan robot pada badan utama 4,787
6
Merakit bagian kaki kiri robot pada badan utama 5,203
4
1
Merakit bagian bahu kanan belakang pada rusuk
belakang mainan robot 3,044
29,011
2
Merakit bagian bahu kiri belakang pada rusuk
belakang mainan robot 3,007
3
Merakit tulang pinggul bawah kanan mainan robot
pada rusuk belakang 3,624
4
Merakit tulang pinggul bawah kiri mainan robot
pada rusuk belakang 4,399
5
Merakit tulang pinggul penghubung kanan mainan
robot pada rusuk belakang 3,592
6
Merakit tulang pinggul penghubung kiri mainan
robot pada rusuk belakang 2,642
7
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan
robot bagian kanan 5,289
8
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan
robot bagian kanan 3,414
5
1
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan
bawah mainan robot bagian kanan 3,176
24,808
2
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan
bawah mainan robot bagian kiri 4,144
3
Merakit lengan tangan kanan dengan telapak tangan
mainan robot 4,151
4
Merakit lengan tangan kiri dengan telapak tangan
mainan robot 3,496
5
Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan
lengan bawah bagian kanan mainan robot 4,606
6
Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan
lengan bawah bagian kiri mainan robot 5,235
6
1
Merakit lengan tangan kanan dengan punggung
mainan robot 4,095
16,845 2
Merakit lengan tangan kiri dengan punggung mainan
robot 7,53
3
Menggabungkan bagian punggung dengan bagian
depan mainan robot 5,22

Waktu siklus (Tc) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :



3.2.3 Largest Candidate Rule Method
Largest Candidate Rule merupakan metode heuristik yang paling sederhana, yaitu melakukan
pengelompokan elemen kerja pada stasiun kerja berdasarkan waktu elemen. Langkah pertama yang
harus dilakukan adalah mengurutkan seluruh elemen pekerjaan berdasarkan waktu elemen mulai dari
waktu elemen terbesar. Lalu langkah kedua, untuk menempatkan elemen kerja pada stasiun kerja
pertama dimulai dari elemen dengan waktu terbesar (elemen teratas pada daftar). Kemudian
masukkan elemen kerja yang berada pada urutan di bawahnya. Elemen kerja yang dimasukkan tidak
boleh melanggar presedence constraint dan jumlah waktu elemen-elemen tersebut tidak boleh
melebihi siklus. Untuk langkah ketiga, lanjutkan proses pengelompokan seperti pada langkah kedua.
Lalu ulangi langkah kedua dan ketiga untuk stasiun kerja lainnya hingga seluruh elemen
dikelompokkan. Sehingga dapat dilakukan perhitungan untuk:

Tabel 3.32 Pengerjaan Line Balancing dengan Metode Largest Candidate Rule
Operasi presedence
Waktu
Operasi
Departemen
Baru
Waktu
Total
1 12,595
1
23,408
10 7,189
11 10
3,624
4,399
2
24,399
3 6,863
2 1 6,631
4 3 6,506
5 4 6,701
3
21,638
12 11 6,234
13 12 8,703
14 13 7,78 4
25,268
15 14 7,647
16 15 9,841
6 5 6,053
5
16,275
7 2&6 10,222
8 7 13,989
6
23,979
9 8 9,99
17 9&16 11,625
7
25,123
18 17 13,498

Efficiency Balancing:




Eb = 0,79
Delay Balancing:

= 0,21
3.2.4 J-Wagon Method
Menurut Richard B. Chase dan Nicholas J. Aquilano dalam buku Production And Operation
Management (1995, p.407), metode ini mengutamakan jumlah elemen kerja yang terbanyak untuk
diprioritaskan menempati stasiun kerja yang pertama.Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
melakukan penyeimbangan lini dengan menggunakan metode J-Wagon adalah sebagai berikut :
1. Merekap data yang ada mulai dari departemen, operasi, nama operasi, waktu operasi serta predecessor
departemen yang mengikutinya.
2. Memberian bobot pada masing-masing operasi, dimana pemberian bobot didasarkan pada jumlah
operasi bukan berdasarkan waktu operasi dengan cara mengurutkan elemen-elemen pekerjaan dari
yang memiliki jumlah elemen kerja paling banyak sampai dengan yang memiliki jumlah elemen kerja
paling sedikit.
3. Menempatkan elemen pekerjaan yang memiliki bobot tertinggi pada stasiun paling awal diikuti
dengan elemen kerja yang yang memiliki jumlah elemen kerja lebih sedikit. Jika terdapat dua elemen
kerja yang memiliki nilai bobot yang sama, maka prioritas akan diberikan kepada elemen kerja yang
memiliki jumlah waktu pengerjaan yang lebih besar.
4. Operasi terdekat dikumpulkan hingga batas waktu Tc. (11,70544)

Berdasarkan langkah-langkah 1, 2, 3, dan 4 di atas didapatkan bobot operasi berdasarkan jumlah
elemen yang dimiliki sebagai berikut:

Tabel 3.33 Rekap data awal
Depar
temen
Operasi Nama Operasi
Prede
sessor
Waktu
(Te)
Bobot
Operasi
1 1 Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala - 11,429
6

2
Perakitan Mainan Robot Bagian Dada
Depan
1 6,631`
5
2 3
Perakitan Mainan Robot Bagian Telapak
Kaki
- 6,863
8

4
Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan
Kaki
3 6,506
7

5
Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan
Atas Kaki
4 6,701
6

6
Perakitan Mainan Robot Bagian
Tempurung Kaki
5 6,053
5
3 7
Pemasangan Kerangka Bahu Mainan
Robot
10,222
4

8 Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot 7 13,167
3

9
Penggabungan Bagian Kaki Mainan Robot
dengan Tubuh Utama
8 9,990
2
4 10
Perakitan Bahu Belakang Mainan Robot pada
Rusuk Belakang
- 6,051
8

11
Perakitan Tulang Pinggul Mainan Robot pada
Rusuk Belakang
10 8,023
7

12
Perakitan Tulang Pinggul Penghubung
Mainan Robot pada Rusuk Belakang
11 6,234
6

13
Perakitan Pelindung Rusuk Bawah
Belakang Mainan Robot
12 8,703
5
5 14
Perakitan Tulang Lengan Atas Mainan
Robot
13 7,320
4

15 Perakitan Telapak Tangan Mainan Robot 14 7,647
3

16 Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot 15 9,841
2
6 17
Penggabungan Lengan Tangan dengan
Punggung Mainan Robot
11,625
1

18
Penggabungan Bagian Punggung dengan
Bagian Depan Mainan Robot
17 5,220
0

Dari pembobotan di atas dilakukan pengelompokan ke dalam departemen berdasarkan bobot operasi yang
terbesar ke yang terkecil dengan tetap memperhatikan Tc dan predecessornya. Berikut ini adalah tabel
operasi yang dikelompokkan ke dalam departemen-departemen baru:

Tabel 3.34 Pengelompokan Operasi Kerja Baru Hasil J -Wagon Method


Setelah didapatkan pembagian departemen maka dapat digambarkan precedence diagramnya
sebagai berikut:
















Depart
emen
Nomor
Operasi
Nama Operasi Predessesor
Waktu
Operasi
(Te)
Bobot
Operasi
Waktu
Stasiun
3 Perakitan Mainan Robot Bagian Telapak Kaki - 6,863 8
10 Perakitan Bahu Belakang Mainan Robot pada Rusuk Belakang - 6,051 8
11 Perakitan Tulang Pinggul Mainan Robot pada Rusuk Belakang 10 8,023 7
4 Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Kaki 3 6,506 7
1 Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala - 11,429 6
5 Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Atas Kaki 4 6,701 6
12
Perakitan Tulang Pinggul Penghubung Mainan Robot pada Rusuk
Belakang
11 6,234 6
13 Perakitan Pelindung Rusuk Bawah Belakang Mainan Robot 12 8,703 5
2 Perakitan Mainan Robot Bagian Dada Depan 1 6,631` 5
6 Perakitan Mainan Robot Bagian Tempurung Kaki 5 6,053 5
7 Pemasangan Kerangka Bahu Mainan Robot 10,222 4
14 Perakitan Tulang Lengan Atas Mainan Robot 13 7,32 4
8 Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot 7 13,167 3
15 Perakitan Telapak Tangan Mainan Robot 14 7,647 3
9 Penggabungan Bagian Kaki Mainan Robot dengan Tubuh Utama 8 9,99 2
16 Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot 15 9,841 2
17 Penggabungan Lengan Tangan dengan Punggung Mainan Robot - 11,625 1
18
Penggabungan Bagian Punggung dengan Bagian Depan Mainan
Robot
17 5,22 0
19,831
16,845
1
2
3
4
5
6
7
20,937
24,636
21,568
23,595
20,814





















Gambar 3.55 Lintasan Departemen Yang Baru pada J -Wagon Method

Menghitung prosentase waktu delay
Efficiency Balancing dari lintasan yang baru dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:






0,86
Menghitung Balance Delay
Jumlah waktu yang hilang akibat proses balancing yang tidak sempurna disebut dengan
balance delay yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Db = 1 Eb
Db = 1 0.86
7
14
7
8
15
9
16
3
10
11
4
1
5
12
13
2
17
18
Departemen
4
Departemen
5
Departemen
6
Departemen
1
Departemen
2
Departemen
7
Departemen
3
6
Db= 0,14
3.2.5 Killbridge and Waster Method
Prinsip dasar metode ini adalah membebankan terlebih dahulu pada operasi yang memiliki
tanggung jawab keterdahuluan yang besar. Langkah-langkah penyelesaian yang diberikan metode ini
adalah sebagai berikut :
1. Membagi operasi-operasi yang ada kedalam kolom-kolom sesuai dengan possisinya
dalam persedence diagram. Pada setiap kolom, urutkan operasi mulai dari yang waktu prosesnya
terbesar sampai terkecil
2. Masukkan semua operasi dalam kolom pertama kesatsiun 1, selama belum melebihi waktu
siklusnya. Jika total waktu semua operasi dalam kolom pertama tersebut masih kurang dari waktu
sikus, ambil operasi dari kolom berikutnya dengan prioritas operasi yang waktu prosesnya besar
lebih dulu, masukkan dalam stasiun kerja 1
3. Mengulangi kembali langkah tersebut sampai semua operasi telah dimasukkan.
Berikut ini adalah rekap data awal

Tabel 3.35 Rekap data metode Killbridge and Wester Method
Kolom Operasi Nama Operasi Predesessor
Waktu
(Te)
Tc
1 1 Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala - 11,429
26,
4
13
Perakitan Pelindung Rusuk Bawah
Belakang Mainan Robot
12 8,703
11
Perakitan Tulang Pinggul Mainan Robot pada
Rusuk Belakang
10 8,023
3
Perakitan Mainan Robot Bagian Telapak
Kaki
- 6,863
5
Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan
Atas Kaki
4 6,701
2
Perakitan Mainan Robot Bagian Dada
Depan
1 6,631
4
Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan
Kaki
3 6,506
12
Perakitan Tulang Pinggul Penghubung
Mainan Robot pada Rusuk Belakang
11 6,234
6
Perakitan Mainan Robot Bagian
Tempurung Kaki
5 6,053
10
Perakitan Bahu Belakang Mainan Robot pada
Rusuk Belakang
- 6,051
2 8 Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot 7 13,167
7
Pemasangan Kerangka Bahu Mainan
Robot
2,6 10,222
9
Penggabungan Bagian Kaki Mainan Robot
dengan Tubuh Utama
8 9,99
16 Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot 15 9,841
15 Perakitan Telapak Tangan Mainan Robot 14 7,647
14
Perakitan Tulang Lengan Atas Mainan
Robot
13 7,32
3 17
Penggabungan Lengan Tangan dengan
Punggung Mainan Robot
9, 16 11,625
18
Penggabungan Bagian Punggung dengan
Bagian Depan Mainan Robot
17 5,22
Tabel 3.35 Rekap data metode Killbridge and Wester Method (lanjutan)
Kolom Departemen Predesessor Urutan Waktu Tc
1 1 - 1 11,429 24,343
26,4
2 3 6,863
9 10 6,051
2 10 11 8,023 21,16
1 2 6,631
3 4 6,506
3 4 5 6,701 18,988
11 12 6,234
5 6 6,053
4 12 13 8,703 8,703
2 5 2,6 7 10,222 17,542
13 14 7,32
6 7 8 13,167 23,157
8 9 9,99
7 14 15 7,647 17,488
15 16 9,841
3 8 9,16 17 11,625 16,845
17 18 5,22

Berikut ini adalah precedence diagram menggunakan metode Killbridge and Wester Method


Gambar 3.56 Precedence Diagramberdasarkan Killbridge and Wester Method

Efficiency Balancing:








Eb = 0,76

Delay Balancing:

Db = 1 0,76 = 0,24


3.2.6 Ranked Position Weight Method
Metode Ranked Position Weight merupakan metode heuristik paling awal yang diusulkan oleh
W.B. Helgesin dan D.P. Bernie. Langlah-langkah yang dilakukan pada metode Ranked Position
Weight adalah sebagai berikut.
a. Hitung waktu siklus.
b. Buat matriks pendahuluan berdasarkan jaringan kerja perakitan.
c. Hitung RPW tiap operasi yang dihitung berdasarkan jumlah waktu operasi tersebut dan
operasi-operasi yang mengikutinya.
d. Urutkan operasi-operasi mulai dari RPW terbesar sampai dengan RPW terkecil.
e. Lakukan pembebanan operasi pada workstation mulai dari operasi dengan RPW terbesar
sampai dengan RPW terkecil, dengan kriteria total waktu operasi (Te) lebih kecil
dariwaktu siklus (Tc).

Berikut merupakan pengerjaan line balancing dengan menggunakan metode Ranked
Position Weight.



Tabel 3.36 Rekap Data Awal Waktu Operasi
Operasi Waktu Predecessor RPW
1 11,429 - 32,0815
2 6,631 - 29,2245
3 6,863 - 40,6972
4 6,506 3 37,2652
5 6,701 3,4 34,0122
6 6,053 3,4,5 30,6612
7 10,222 1,2,3,4,5,6 27,6342
8 13,167 1,2,3,4,5,6,7 22,612
9 9,99 1,2,3,4,5,6,7,8 16,028
10 6,051 - 37,945
11 8,023 10 34,919
12 6,234 10,11 30,907
13 8,703 10,11,12 27,79
14 7,32 10,11,12,13 23,438
15 7,647 10,11,12,13,14 19,778
16 9,841 10,11,12,13,14,15 15,954
17 11,625 1 s/d 16 11,033
18 5,22 1 s/d 17 5,22


Tabel 3.37 Rekap Perhitungan Metode Ranked Position Weight
Rank Operasi Waktu Predecessor Operasi Pengikut RPW
Waktu
Total
Departemen
Baru
1 3 6,863 - 4,5,6,7,8,9,17,18 40,6972
24,343 1
2 10 6,051 - 11,12,13,14,15,16,17,18 37,945
3 1 11,429 - 2,7,8,9,17,18 32,0815
4 4 6,506 3 5,6,7,8,9,17,18 37,2652
21,23 2
5 11 8,023 10 12,13,14,15,16,17,18 34,919
6 5 6,701 3,4 6,7,8,9,17,18 34,0122
7 12 6,234 10,11 13,14,15,16,17,18 30,907
18,918 3
8 6 6,053 3,4,5 7,8,9,17,18 30,6612
9 2 6,631 1 7,8,9,17,18 29,2245
10 13 8,703 10,11,12 14,15,16,17,18 27,79
26,245 4 11 7 10,222 1,2,3,4,5,6 8,9,17,18 27,6342
12 14 7,32 10,11,12,13 15,16,17,18 23,438
13 15 7,647 10,11,12,13,14 16,17,18 19,778
17,488 5
14 16 9,841 10,11,12,13,14,15 17,18 15,954
15 8 13,167 1,2,3,4,5,6,7 9,17,18 22,612
23,157 6
16 9 9,99 1,2,3,4,5,6,7,8 17,18 16,028
17 17 11,625 1 s/d 16 18 11,033
16,845 7
18 18 5,22 1 s/d 17 - 5,22


Efficiency Balancing:









Delay Balancing:




Berikut merupakan precedence diagram berdasarkan metode Ranked Position Weight.
Dept 1 Dept 2 Dept 3 Dept 4 Dept 5
3
1
10 11
4 5
2
12
6
Dept 6
13 14
7
15 16
Dept 7
8
9
17 18

Gambar 3.57 Precedence Diagram berdasarkan Metode Ranked Position Weight

3.2.7 Hasil Running Metode Perbaikan
Berikut merupakan aliran kerja departemen perakitan mainan robot berdasarkan metode
perbaikan yang dilakukan.





Gambar 3.58 Aliran Kerja Departemen Perakitan Robot

Keterangan :
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Bagian Kepala dan Dada Depan
Departemen 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Departemen 3: Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot
Departemen 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan Robot
Departemen 2
Departemen 1
Departemen 4
Departemen 3
Departemen 5
Departemen 6
1 2
3 4 5 6
7 8 9
10 11 12 13
14 15 16
17 18

3.2.7.1 Rekap Data Running Perbaikan
Berikut ini adalah hasil rekap data running perbaikan
Departemen 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala dan Dada Depan

Tabel 3.38 Rekap data perbaikan perakitan mainan robot bagian kepala dan dada depan
Departemen 1: Perakitan
Mainan Robot Bagian Kepala
dan Dada Depan
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 1: Perakitan Mainan
Robot Bagian Kepala

Elemen kerja 1 : Merakit engsel
kepala pada badan depan utama
5,4 2,6 2,43 2,31 2,6 2,43 2,31 10 2,3 5,4 3,8
Elemen kerja 2 : Merakit engsel
bahu kanan pada badan depan
utama
3,6 2,86 1,93 1,79 2,86 1,93 1,79 2,1 4,3 3,6 2,7
Elemen kerja 3 : Merakit engsel
bahu kiri pada badan depan
utama
5,8 0,81 2,06 1,77 0,81 2,06 1,77 4,20 5,3 5,8 3,0
Elemen kerja 4 : Merakit kepala
kepada engsel kepala
3,9 1,59 4,52 2,24 1,59 4,52 2,24 3,70 3,8 3,9 3,2
Operasi 2: Perakitan Mainan
Robot Bagian Dada Depan

Elemen kerja 5 : Merakit bagian
dada atas (torso) pada rusuk
utama
1,5 2,31
10,0
0
2,3 1,40 1,60 1,5 2,1 4,3 2,6
2,96
1
Elemen kerja 6 : Merakit bagian
dada bawah pada rusuk utama
2,76 1,79 2,10 4,3 2,50 5,70 2,76 2,1 3,2 1,6
2,88
1
Allowance 1,22 1,77 4,20 5,3 0,00 0,00 1,22 3,2 2,8 1,8
2,15
1
Material Handling
11,9
8
2,24 3,70 3,8 8,90
14,5
0
11,9
8
9,6
4,3
0
5,4 7,64
Lanjutkan ke Departemen 3


Departemen 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Tabel 3.39 Rekap data perbaikan Perakitan Mainan Robot Bagian Kaki
Departemen 2: Perakitan
Mainan Robot Bagian
Kaki
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 3: Perakitan Mainan
Robot Bagian Telapak Kaki

Elemen kerja 1 : Merakit
telapak kaki kanan
dengan engsel kaki
bagian kanan
2,35 2,10 2,4 3,0 3,0 2,5 2,8 2,78 3,13 2,1 2,614
Elemen kerja 2 : Merakit
telapak kaki kiri dengan
engsel kaki bagian kiri
1,8 2,10 2,2 2,0 3,0 3,2 2,7 3,86 3,69 2,3
2,6936
67
Operasi 4: Perakitan Mainan
Robot Bagian Lengan Kaki

Elemen kerja 3 : Merakit
telapak kaki kanan robot
3 2,76 1,30 2,10 4,42 2,10 5,4 2,2 1,7 2,75 2,773
dengan lengan kaki
Elemen kerja 4 : Merakit
telapak kaki kiri robot
dengan lengan kaki
2,3 2,78 1,49 1,44 4,22 4,20 3,7 2,3 10 6,05 3,848
Operasi 5: Perakitan Mainan
Robot Bagian Lengan Atas
Kaki
Elemen kerja 5 : Merakit
lengan kaki kanan dengan
engsel atas kaki kanan
robot
3 2,6 2 2,3 2,41 3,13 5,4 7,5 4,3 2,1
3,4743
33
Elemen kerja 6 : Merakit
lengan kaki kiri dengan
engsel atas kaki kiri robot
2,4 2,5 2 2,6 2,54 3,69 3,7 2,65 3,4 5,4 3,088
Operasi 6: Perakitan Mainan
Robot Bagian Tempurung
Kaki

Elemen kerja 7 : Merakit
lengan kaki kiri dengan
tulang tempurung
2,79 1,8 6,5 7,00 2,3 3,966667 2,1 3 1,50 2,5
3,3456
67
Elemen kerja 8 : Merakit
lengan kaki kanan dengan
tulang tempurung
0,94 2,1 3,7 3,00 1,5 2,6 1,7 3 1,50 3,7 2,374
Allowance
0 5 1,7 0,00 0 3,466667 2,3 0 0,00 4,51
1,6976
67
Material Handling
14 0,98 2 12,90 0,7 1,33 11,2 13 10,00 13,00
7,9106
67
Lanjutkan ke Departemen 3


Departemen 3: Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot

Tabel 3.40 Rekap data perbaikan Penggabungan Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian Depan Mainan Robot
Departemen 3:
Penggabungan Bagian
Kaki, Bahu, dan Bagian
Depan Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waiting 31 37,16 35,22 45,90 28,10 11,20 12,3 39,8 25,3 30 29,598
Operasi 7: Pemasangan
Kerangka Bahu Mainan
Robot

Elemen kerja 1 : Merakit
bagian tulang bahu kanan
robot pada kerangka
badan
2,
6
2,2 13,8 12,51
10,2
3,24 4,30 3,70 2,30 5,51 6,0
Elemen kerja 2 :Merakit
bagian tulang bahu kiri
robot pada kerangka
badan
4,
2
3,7 5,4 6,72
2,4
3,75 2,30 9,20 2,80 6,96 4,7
Operasi 8: Pemasangan
Penutup Bahu Mainan Robot

Elemen kerja 3 : Merakit
bagian penutup bahu
kanan robot pada
5,
20
5,10 3,9 3,1 1,8 5,6 2 2,6 5,1 6,9 3,82
kerangka badan
Elemen kerja 4 : Merakit
bagian penutup bahu kiri
robot pada kerangka
badan
6,
10
5,30 4,8 2,5 2,4 7,8 1,1 3,0 5,3 7,5 4,24
Operasi 9: Penggabungan
Bagian Kaki Mainan Robot
dengan Tubuh Utama

Elemen kerja 5 : Merakit
bagian kaki kanan robot
pada badan utama
7,
9
7 4,1 25,9 4,6 4,9 3,3 14,6 43,1 32,6 14,80467
Elemen kerja 6 : Merakit
bagian kaki kiri robot
pada badan utama
6,
5
4,5 5,1 3,1 7,6 6,2 25,6 14,35 5,7 3,3 8,194
Allowance
4,
5
2 0 0 2,5 0,7 0 0 1,2 2 1,286667
Material Handling
9 14,3 8,7 8,8 0 8,2 10,5 9,65 0 2,86 7,202667
Lanjutkan ke Departemen 6

Departemen 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Punggung
Tabel 3.x Rekap data perbaikan perakitan Mainan Robot Bagian Punggung

Departemen 4: Perakitan
Mainan Robot Bagian
Punggung
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 10: Perakitan
Bahu Belakang Mainan
Robot pada Rusuk
Belakang

Elemen kerja 1 :
Merakit bagian bahu
kanan belakang pada
rusuk belakang mainan
robot
7,4 5,40 1,70 0,93 0,76 3,2 1,7 0,93 1,5 1,1 2,46462
Elemen kerja 2 :
Merakit bagian bahu kiri
belakang pada rusuk
belakang mainan robot
4,3 2,80 1,90 1,83 2,20 2,1 1,9 1,3 1,6 1,5 2,14816
Operasi 11: Perakitan
Tulang Pinggul Mainan
Robot pada Rusuk
Belakang

Elemen kerja 3 :
Merakit tulang pinggul
bawah kanan mainan
robot pada rusuk
belakang
4,1 1,89 1,89 2,09 3,1 3,1 2,8 3,1 6,9 4,1 3,31228
Elemen kerja 4 :
Merakit tulang pinggul
bawah kiri mainan robot
pada rusuk belakang
1,8 2,92 2,7 2,92 4,2 4,1 3,7 4,2 9,1 1,8 3,7312
Operasi 12: Perakitan
Tulang Pinggul
Penghubung Mainan
Robot pada Rusuk

Belakang
Elemen kerja 5 :
Merakit tulang pinggul
penghubung kanan
mainan robot pada
rusuk belakang
4 4,9 4,49 5,05 7,2 4,7 5,4 3,9 2,76 3,233333 4,561473
Elemen kerja 6 :
Merakit tulang pinggul
penghubung kiri mainan
robot pada rusuk
belakang
3,4 3,4 4,94 4,29 6,2 7,6 8,6 2,8 3,82 5,213333 5,029753
Operasi 13: Perakitan
Pelindung Rusuk Bawah
Belakang Mainan Robot

Elemen kerja 7 :
Merakit pelindung rusuk
bawah belakang mainan
robot bagian kanan
4,3 4,3 3,8 4,3 2,66 4,81 5,02 6,98 7,5 4,7 4,8
Elemen kerja 8 :
Merakit pelindung rusuk
bawah belakang mainan
robot bagian kanan
5,4 5,4 4,8 5,4 2,31 2,52 4,97 6,13 1,6 1,8 4,0
Allowance
1,7 3,0 0,0 0,0 0,16 2,98 1,98 3,48 2 0 1,5
Material Handling
14,
2
9,8 10,1 11,5 12,44 13,92 18,64 12,54 9,6 14,3 12,7
Lanjutkan ke Departemen 6


Departemen 5: Perakitan Lengan Mainan Robot
Tabel 3.x Rekap data perbaikan perakitan Lengan Mainan Robot

Departemen 5: Perakitan
Lengan Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 14: Perakitan
Tulang Lengan Atas
Mainan Robot

Elemen kerja 1 : Merakit
tulang lengan atas dengan
tulang lengan bawah
mainan robot bagian kanan
4,5 4,5 2,30
8,3
0
4,1
0
1,1
0
2,2 2,6 2,6 1,9 3,41
Elemen kerja 2 : Merakit
tulang lengan atas dengan
tulang lengan bawah
mainan robot bagian kiri
6,5 3,6
10,8
0
3,2
0
2,6
0
1,3
0
2,2 2,6 2,4 3 3,82
Operasi 15: Perakitan
Telapak Tangan Mainan
Robot

Elemen kerja 3 : Merakit
lengan tangan kanan
dengan telapak tangan
mainan robot
1,8 2,20 1,40
1,9
0
2,4
1
2,7
1
2,21
1,2
8
2,2 1,4
7,76519
4
Elemen kerja 4 : Merakit
lengan tangan kiri dengan
telapak tangan mainan
1,3 1,90 1,40
1,8
3
2,5
2
1,6
9
1,90
4,1
4
1,9 1,4
8,29372
7
robot
Operasi 16: Perakitan Sendi
Tangan Mainan Robot

Elemen kerja 5 : Merakit
penutup sendi diantara
lengan atas dan lengan
bawah bagian kanan
mainan robot
3,18 2,99 12,1 1,6
3,3
0
4,1
0
4,30 9,1
3,1
0
9,80 5,36
Elemen kerja 6 : Merakit
penutup sendi diantara
lengan atas dan lengan
bawah bagian kiri mainan
robot
2,11 2,94 1,7 4,5
2,5
0
2,3
0
8,5 2,3
5,1
0
1,40 3,33
Allowance
1,00 1,33 0 0
0,0
0
0,0
0
6,3 4,7 0 0 1,33
Material Handling
14,1
0
15,2
8
12,4
11,
7
7,3
0
6,3
0
12,2
3
15,
3
8,7
0
12,3
0
11,56
Lanjutkan ke Departemen 6

Departemen 6: Penggabungan Akhir Mainan Robot
Tabel 3.x Rekap data perbaikan Penggabungan Akhir Mainan Robot

Departemen 6:
Penggabungan Akhir
Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waiting 54,2 53,30 50,90 85,12 82,16 54,2 52,5 65,8 23,9 26,7 54,9
Operasi 17: Penggabungan
Lengan Tangan dengan
Punggung Mainan Robot

Elemen kerja 1 : Merakit
lengan tangan kanan
dengan punggung mainan
robot
83,2 58 56,2 65,8
9,56 3,04 4,4
7,5 3,7 2,1
29,33733
Elemen kerja 2: Merakit
lengan tangan kiri dengan
punggung mainan robot
85,2 61,1 58,3 68,2
13,09 4,37 3,5
2,1 6,0 2,3
30,42067
Operasi 18: Penggabungan
Bagian Punggung dengan
Bagian Depan Mainan Robot

Elemen kerja 3 :
Menggabungkan bagian
punggung dengan bagian
depan mainan robot
6,55 7,26 6,88 3,80 89,7 68,2 61,8 6 6,60 4,40 28,53222
Allowance
0 0 0 0 0 0 0 0 4,10 7,50 0,455556
Proses selesai


3.2.7.2 Uji Keseragaman Data
Pada uji keseragaman data ini dilakukan pengujian terhadap data yang didapatkan pada saat
praktikum kedua apakah telah memenuhi keseragaman data. Pengujian dilakukan menggunakan software
Minitab pada tiap operasi kerja pada tiap departemen. Berikut merupakan grafik uji keseragaman data
metode perbaikan mulai departemen 1 hingga departemen 6.
Departemen 1

Operasi 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
12
10
8
6
4
2
0
-2
-4
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.78
UCL=10.33
LCL=-2.77
Merakit engsel kepala pada badan depan utama
Gambar 3.59 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.676
UCL=4.792
LCL=0.560
Merakit engsel bahu kanan pada badan depan utama
Gambar 3.60 Grafik Iterasi Elemen Kerja 2
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.038
UCL=6.897
LCL=-0.821
Merakit engsel bahu kiri pada badan depan utama
Gambar 3.61 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3







10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.2
UCL=7.644
LCL=-1.244
Merakit kepala kepada engsel kepala
Gambar 3.62 Grafik Iterasi Elemen Kerja 4
Operasi 2
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
-2.5
-5.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.96
UCL=9.43
LCL=-3.51
1
Merakit bagian dada atas (torso) pada rusuk utama
Gambar 3.63 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 5
9 8 7 6 5 4 3 2 1
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.179
UCL=4.346
LCL=0.011
Merakit bagian dada atas (torso) pada rusuk utama
Gambar 3.64 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 5
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.881
UCL=7.249
LCL=-1.487
Merakit bagian dada bawah pada rusuk utama
Gambar 3.65 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=7.64
UCL=17.48
LCL=-2.20
Material Handling
Gambar 3.66 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Material Handling
Departemen 2
Operasi 3
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.614
UCL=3.639
LCL=1.589
Merakit telapak kaki kanan dengan engsel kaki bagian kanan
Gambar 3.67 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.694
UCL=4.173
LCL=1.214
Merakit telapak kaki kiri dengan engsel kaki bagian kiri
Gambar 3.68 Grafik Iterasi Elemen Kerja 2
Operasi 4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.77
UCL=7.26
LCL=-1.72
Merakit telapak kaki kanan robot dengan lengan kaki
Gambar 3.69 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.85
UCL=9.22
LCL=-1.52
1
Merakit telapak kaki kiri robot dengan lengan kaki
Gambar 3.70 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 4
9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.164
UCL=6.579
LCL=-0.250
Merakit telapak kaki kiri robot dengan lengan kaki

Gambar 3.70Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 4

Operasi 5
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.474
UCL=6.991
LCL=-0.042
1
Merakit lengan kaki kanan dengan engsel atas kaki kanan robot
Gambar 3.71 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 5
9 8 7 6 5 4 3 2 1
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.027
UCL=5.587
LCL=0.467
Merakit lengan kaki kanan dengan engsel atas kaki kanan robot
Gambar 3.72 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 5
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
6
5
4
3
2
1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.088
UCL=4.926
LCL=1.250
1
Merakit lengan kaki kiri dengan engsel atas kaki kiri robot
Gambar 3.73 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 6
9 8 7 6 5 4 3 2 1
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.831
UCL=4.234
LCL=1.428
Merakit lengan kaki kiri dengan engsel atas kaki kiri robot
Gambar 3.74 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 6
Operasi 6
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.35
UCL=8.61
LCL=-1.92
Merakit lengan kaki kiri dengan tulang tempurung

Gambar 3.75 Grafik Iterasi Elemen Kerja 7
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.374
UCL=5.908
LCL=-1.160
Merakit lengan kaki kanan dengan tulang tempurung
Gambar 3.76 Grafik Iterasi Elemen Kerja 8
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
25
20
15
10
5
0
-5
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=7.91
UCL=24.29
LCL=-8.47
Material Handling

Gambar 3.77 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Material Handling
Departemen 3

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
60
50
40
30
20
10
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=29.60
UCL=59.53
LCL=-0.33
Waiting
Gambar 3.78 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Waiting
Operasi 7
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=6.03
UCL=14.55
LCL=-2.49
Merakit bagian tulang bahu kanan robot pada kerangka badan
Gambar 3.79 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.74
UCL=13.04
LCL=-3.55
Merakit bagian tulang bahu kiri robot pada kerangka badan
Gambar 3.80 Grafik Iterasi Elemen Kerja 2










Operasi 8
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.13
UCL=8.77
LCL=-0.52
Merakit bagian penutup bahu kanan robot pada kerangka badan
Gambar 3.81 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
12
9
6
3
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.57
UCL=11.13
LCL=-1.99
Merakit bagian penutup bahu kiri robot pada kerangka badan
Gambar 3.82 Grafik Iterasi Elemen Kerja 4
Operasi 9
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
50
40
30
20
10
0
-10
-20
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=14.80
UCL=44.12
LCL=-14.51
Merakit bagian kaki kanan robot pada badan utama
Gambar 3.83 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
30
20
10
0
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=8.19
UCL=23.63
LCL=-7.24
1
Merakit bagian kaki kiri robot pada badan utama
Gambar 3.84 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 6
9 8 7 6 5 4 3 2 1
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=6.26
UCL=16.14
LCL=-3.62
Merakit bagian kaki kiri robot pada badan utama
Gambar 3.85 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 6
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
0
-5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=7.20
UCL=20.10
LCL=-5.70
Material Handling
Gambar 3.87 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Material Handling

Departemen 4
Operasi 10
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.465
UCL=6.112
LCL=-1.183
1
Merakit bagian bahu kanan belakang pada rusuk belakang mainan robot
Gambar 3.86 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=1.916
UCL=5.355
LCL=-1.522
1
Merakit bagian bahu kanan belakang pada rusuk belakang mainan robot
Gambar 3.88 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.148
UCL=3.393
LCL=0.903
1
Merakit bagian bahu kiri belakang pada rusuk belakang mainan robot
Gambar 3.89 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 2
9 8 7 6 5 4 3 2 1
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=1.909
UCL=2.811
LCL=1.007
Merakit bagian bahu kiri belakang pada rusuk belakang mainan robot
Gambar 3.90 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 2

Operasi 11
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.312
UCL=6.502
LCL=0.123
1
Merakit tulang pinggul bawah kanan mainan robot pada rusuk belakang
Gambar 3.91 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 3
9 8 7 6 5 4 3 2 1
5
4
3
2
1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=2.914
UCL=4.640
LCL=1.187
Merakit tulang pinggul bawah kanan mainan robot pada rusuk belakang
Gambar 3.92 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 3
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10
8
6
4
2
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.73
UCL=8.48
LCL=-1.02
1
Merakit tulang pinggul bawah kiri mainan robot pada rusuk belakang
Gambar 3.93 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 4
9 8 7 6 5 4 3 2 1
5
4
3
2
1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.135
UCL=5.191
LCL=1.079
Merakit tulang pinggul bawah kiri mainan robot pada rusuk belakang
Gambar 3.94 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 4

Operasi 12
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.561
UCL=7.569
LCL=1.554
Merakit tulang pinggul penghubung kanan mainan robot pada rusuk belakang
Gambar 3.94 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=5.03
UCL=9.40
LCL=0.66
Merakit tulang pinggul penghubung kiri mainan robot pada rusuk belakang
Gambar 3.95 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6
Operasi 13
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.831
UCL=7.888
LCL=1.773
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot bagian kanan
Gambar 3.96 Grafik Iterasi Elemen Kerja 7
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=4.035
UCL=7.876
LCL=0.193
Merakit pelindung rusuk bawah belakang mainan robot bagian kanan
Gambar 3.97 Grafik Iterasi Elemen Kerja 8
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
22.5
20.0
17.5
15.0
12.5
10.0
7.5
5.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=12.71
UCL=20.68
LCL=4.74
Material Handling
Gambar 3.99 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Material Hanling
Departemen 5
Operasi 14
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.41
UCL=8.61
LCL=-1.79
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan robot bagian kanan
Gambar 3.98 Grafik Iterasi Elemen Kerja 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
12
10
8
6
4
2
0
-2
-4
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.82
UCL=10.23
LCL=-2.59
1
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan robot bagian kiri
Gambar 3.100 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 2
9 8 7 6 5 4 3 2 1
7
6
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.044
UCL=5.471
LCL=0.618
1
Merakit tulang lengan atas dengan tulang lengan bawah mainan robot bagian kiri
Gambar 3.101 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 2
Operasi 15
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=1.951
UCL=3.624
LCL=0.279
Merakit lengan tangan kanan dengan telapak tangan mainan robot
Gambar 3.102 Grafik Iterasi Elemen Kerja 3
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
5
4
3
2
1
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=1.999
UCL=4.434
LCL=-0.436
Merakit lengan tangan kiri dengan telapak tangan mainan robot
Gambar 3.103 Grafik Iterasi Elemen Kerja 4






Operasi 16
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
0
-5
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=5.36
UCL=17.18
LCL=-6.47
Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan lengan bawah bagian kanan mainan robot
Gambar 3.104 Grafik Iterasi Elemen Kerja 5
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
12.5
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
-2.5
-5.0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=3.33
UCL=11.01
LCL=-4.34
Merakit penutup sendi diantara lengan atas dan lengan bawah bagian kiri mainan robot
Gambar 3.105 Grafik Iterasi Elemen Kerja 6
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20
15
10
5
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=11.56
UCL=20.23
LCL=2.89
Material Handling
Gambar 3.106 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Material Handling

Departemen 6
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=54.88
UCL=92.74
LCL=17.01
Waiting
Gambar 3.107 Grafik Iterasi Elemen Kerja
Waiting
Operasi 17
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=29.34
UCL=61.60
LCL=-2.93
1
1
Merakit lengan tangan kanan dengan punggung mainan robot
Gambar 3.108 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 1
8 7 6 5 4 3 2 1
60
50
40
30
20
10
0
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=18.05
UCL=42.66
LCL=-6.57
1
1
Merakit lengan tangan kanan dengan punggung mainan robot
Gambar 3.109 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 1
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=30.42
UCL=63.10
LCL=-2.26
1
1
Merakit lengan tangan kiri dengan punggung mainan robot
Gambar 3.110 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 2
8 7 6 5 4 3 2 1
70
60
50
40
30
20
10
0
-10
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=18.85
UCL=44.19
LCL=-6.48
1
1
Merakit lengan tangan kiri dengan punggung mainan robot
Gambar 3.111 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 2
Operasi 18
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
100
80
60
40
20
0
-20
-40
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=26.1
UCL=78.3
LCL=-26.1
1
Menggabungkan bagian punggung dengan bagian depan mainan robot
Gambar 3.112 Grafik Iterasi 1 Elemen Kerja 3
9 8 7 6 5 4 3 2 1
80
60
40
20
0
-20
Observation
I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

V
a
l
u
e
_
X=19.1
UCL=63.5
LCL=-25.4
1
Menggabungkan bagian punggung dengan bagian depan mainan robot
Gambar 3.113 Grafik Iterasi 2 Elemen Kerja 3

Dari grafik yang dihasilkan software Minitab, ditemukan data outlier. Data yang outlier diberi
tanda pada tabel untuk memberikan perbedaan. Tabel yang diberi shading warna kuning berarti outlier
pada iterasi ke-satu dan shading warna ungu untuk data yang outlier pada iterasi ke-dua. Berikut adalah
tabel setelah iterasi pada masing-masing operasi di setiap departemen:

Tabel xxx Data metode perbaikan setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 1
Departemen 1: Perakitan Mainan
Robot Bagian Kepala dan Dada Depan
Waktu Kerja Produk ke-n Rata-
Rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 1: Perakitan Mainan Robot Bagian Kepala
Elemen kerja 1 : Merakit engsel kepala
pada badan depan utama
5.4 2.6 2.43 2.31 2.6 2.43 2.31 10 2.3 5.4 3.8
Elemen kerja 2 : Merakit engsel bahu
kanan pada badan depan utama
3.6 2.86 1.93 1.79 2.86 1.93 1.79 2.1 4.3 3.6 2.7
Elemen kerja 3 : Merakit engsel bahu kiri
pada badan depan utama
5.8 0.81 2.06 1.77 0.81 2.06 1.77 4.2 5.3 5.8 3.0
Elemen kerja 4 : Merakit kepala kepada
engsel kepala
3.9 1.59 4.52 2.24 1.59 4.52 2.24 3.7 3.8 3.9 3.2
Operasi 2: Perakitan Mainan Robot Bagian Dada Depan
Elemen kerja 5 : Merakit bagian dada
atas (torso) pada rusuk utama
1.5 2.31

2.3 1.4 1.6 1.5 2.1 4.3 2.6 2.179
Elemen kerja 6 : Merakit bagian dada
bawah pada rusuk utama
2.76 1.79 2.1 4.3 2.5 5.7 2.76 2.1 3.2 1.6 2.881
Allowance 1.22 1.77 4.2 5.3 0 0 1.22 3.2 2.8 1.8 2.151
Material Handling 11.98 2.24 3.7 3.8 8.90 14.5 11.9 9.6 4.3 5.4 7.64

Tabel 3.38 Data metode perbaikan setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 2
Departemen 2: Perakitan Mainan Robot
Bagian Kaki
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 3: Perakitan Mainan Robot Bagian Telapak Kaki
Elemen kerja 1 : Merakit telapak kaki kanan
dengan engsel kaki bagian kanan
2.35 2.10 2.4 3.0 3.0 2.5 2.8 2.78 3.13 2.1 2.614
Elemen kerja 2 : Merakit telapak kaki kiri
dengan engsel kaki bagian kiri
1.8 2.10 2.2 2.0 3.0 3.2 2.7 3.86 3.69 2.3 2.69
Operasi 4: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Kaki
Elemen kerja 3 : Merakit telapak kaki kanan
robot dengan lengan kaki
3 2.76 1.30 2.10 4.42 2.10 5.4 2.2 1.7 2.75 2.77
Elemen kerja 4 : Merakit telapak kaki kiri
robot dengan lengan kaki
2.3 2.78 1.49 1.44 4.22 4.20 3.7 2.3

6.05 3.16
Operasi 5: Perakitan Mainan Robot Bagian Lengan Atas Kaki
Elemen kerja 5 : Merakit lengan kaki kanan
dengan engsel atas kaki kanan robot
3 2.6 2 2.3 2.41 3.13 5.4

4.3 2.1 3.03
Elemen kerja 6 : Merakit lengan kaki kiri
dengan engsel atas kaki kiri robot
2.4 2.5 2 2.6 2.54 3.69 3.7 2.65 3.4

2.83
Operasi 6: Perakitan Mainan Robot Bagian Tempurung Kaki
Elemen kerja 7 : Merakit lengan kaki kiri
dengan tulang tempurung
2.79 1.8 6.5 7.00 2.3 3.967 2.1 3 1.50 2.5 3.34
Elemen kerja 8 : Merakit lengan kaki kanan
dengan tulang tempurung
0.94 2.1 3.7 3.00 1.5 2.6 1.7 3 1.50 3.7 2.37
Allowance 0 5 1.7 0 0 3.467 2.3 0 0 4.51 1.69
Material Handling 14 0.98 2 12.9 0.7 1.33 11.2 13 10 13 7.9
Tabel 3.39 Data metode perbaikan setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 3
Departemen 3: Penggabungan
Bagian Kaki, Bahu, dan Bagian
Depan Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waiting 31 37.16 35.22 45.9 28.1 11.2 12.3 39.8 25.3 30 29.598
Operasi 7: Pemasangan Kerangka Bahu Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit bagian
tulang bahu kanan robot pada kerangka
badan
2.6 2.2 13.8 12.51 10.2 3.24 4.30 3.70 2.30 5.51 6.033
Elemen kerja 2 :Merakit bagian tulang
bahu kiri robot pada kerangka badan
4.2 3.7 5.4 6.72 2.4 3.75 2.30 9.20 2.80 6.96 4.745
Operasi 8: Pemasangan Penutup Bahu Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Merakit bagian
penutup bahu kanan robot pada
kerangka badan
5.20 5.10 3.9 3.1 1.8 5.6 2 2.6 5.1 6.9 4.128
Elemen kerja 4 : Merakit bagian
penutup bahu kiri robot pada kerangka
badan
6.10 5.30 4.8 2.5 2.4 7.8 1.1 3.0 5.3 7.5 4.566
Operasi 9: Penggabungan Bagian Kaki Mainan Robot dengan Tubuh Utama
Elemen kerja 5 : Merakit bagian kaki
kanan robot pada badan utama
7.9 7 4.1 25.9 4.6 4.9 3.3 14.6 43.1 32.6 14.804
Elemen kerja 6 : Merakit bagian kaki
kiri robot pada badan utama
6.5 4.5 5.1 3.1 7.6 6.2

14.35 5.7 3.3 6.26
Allowance 4.5 2 0 0 2.5 0.7 0 0 1.2 2 1.286
Material Handling 9 14.3 8.7 8.8 0 8.2 10.5 9.65 0 2.86 7.2

Tabel 3.40 Data metode perbaikan setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 4
Departemen 4: Perakitan Mainan Robot
Bagian Punggung
Waktu Kerja Produk ke-n Rata
-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 10: Perakitan Bahu Belakang Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 1 : Merakit bagian bahu kanan
belakang pada rusuk belakang mainan robot
1.7 0.93 0.76 3.2 1.7 0.93 1.5 1.1 1.92
Elemen kerja 2 : Merakit bagian bahu kiri
belakang pada rusuk belakang mainan robot
2.8 1.9 1.83 2.2 2.1 1.9 1.3 1.6 1.5 1.91
Operasi 11: Perakitan Tulang Pinggul Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 3 : Merakit tulang pinggul
bawah kanan mainan robot pada rusuk
belakang
4.1 1.89 1.89 2.09 3.1 3.1 2.8 3.1

4.1 2.91
Elemen kerja 4 : Merakit tulang pinggul
bawah kiri mainan robot pada rusuk
belakang
1.8 2.92 2.7 2.92 4.2 4.1 3.7 4.2

1.8 3.13
Operasi 12: Perakitan Tulang Pinggul Penghubung Mainan Robot pada Rusuk Belakang
Elemen kerja 5 : Merakit tulang pinggul
penghubung kanan mainan robot pada rusuk
belakang
4 4.9 4.49 5.05 7.2 4.7 5.4 3.9 2.76 3.23 4.56
Elemen kerja 6 : Merakit tulang pinggul
penghubung kiri mainan robot pada rusuk
belakang
3.4 3.4 4.94 4.29 6.2 7.6 8.6 2.8 3.82 5.21 5.03
Operasi 13: Perakitan Pelindung Rusuk Bawah Belakang Mainan Robot
Elemen kerja 7 : Merakit pelindung rusuk
bawah belakang mainan robot bagian kanan
4.3 4.3 3.8 4.3 2.66 4.81 5.02 6.98 7.5 4.7 4.83
Elemen kerja 8 : Merakit pelindung rusuk
bawah belakang mainan robot bagian kanan
5.4 5.4 4.8 5.4 2.31 2.52 4.97 6.13 1.6 1.8 4.03
Allowance 1.7 3 0 0 0.16 2.98 1.98 3.48 2 0 1.53
Material Handling 14.2 9.8 10.1 11.5 12.44 13.92 18.64 12.54 9.6 14.3 12.71
Tabel 3.41 Data metode perbaikan setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 5
Departemen 5: Perakitan Lengan
Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Operasi 14: Perakitan Tulang Lengan Atas Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit tulang
lengan atas dengan tulang lengan
bawah mainan robot bagian kanan
4.5 4.5 2.30 8.3 4.1 1.1 2.2 2.6 2.6 1.9 3.41
Elemen kerja 2 : Merakit tulang
lengan atas dengan tulang lengan
bawah mainan robot bagian kiri

3.6

3.2 2.6 1.3 2.2 2.6 2.4 3 3.044
Operasi 15: Perakitan Telapak Tangan Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Merakit lengan
tangan kanan dengan telapak tangan
mainan robot
1.8 2.2 1.4 1.9 2.41 2.71 2.21 1.28 2.2 1.4 1.95
Elemen kerja 4 : Merakit lengan
tangan kiri dengan telapak tangan
mainan robot
1.3 1.9 1.4 1.83 2.52 1.69 1.9 4.14 1.9 1.4 1.99
Operasi 16: Perakitan Sendi Tangan Mainan Robot
Elemen kerja 5 : Merakit penutup
sendi diantara lengan atas dan lengan
bawah bagian kanan mainan robot
3.18 2.99 12.1 1.6 3.3 4.1 4.30 9.1 3.1 9.8 5.36
Elemen kerja 6 : Merakit penutup
sendi diantara lengan atas dan lengan
bawah bagian kiri mainan robot
2.11 2.94 1.7 4.5 2.5 2.3 8.5 2.3 5.1 1.4 5.33
Waiting 1 1.33 0 0 0 0 6.3 4.7 0 0 3.33
Allowance 14.1 15.28 12.4 11.7 7.3 6.3 12.23 15.3 8.7 12.3 1.33
Material Handling 3.18 2.99 12.1 1.6 3.3 4.1 4.30 9.1 3.1 9.8 11.56

Tabel 3.42 Data metode perbaikan setelah Dilakukan Uji Keseragaman Pada Departemen 6
Departemen 6: Penggabungan
Akhir Mainan Robot
Waktu Kerja Produk ke-n
Rata-
Rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waiting
54.2 53.3 50.9 85.12 82.16 54.2 52.5 65.8 23.9 26.7 54.9
Operasi 17: Penggabungan Lengan Tangan dengan Punggung Mainan Robot
Elemen kerja 1 : Merakit lengan
tangan kanan dengan punggung
mainan robot

9.56 3.04 4.4 7.5 3.7 2.1 18.05
Elemen kerja 2: Merakit lengan
tangan kiri dengan punggung mainan
robot

13.09 4.37 3.5 2.1 6.0 2.3 18.85
Operasi 18: Penggabungan Bagian Punggung dengan Bagian Depan Mainan Robot
Elemen kerja 3 : Menggabungkan
bagian punggung dengan bagian
depan mainan robot
6.55 7.26 6.88 3.80

61.8 6 6.6 4.4 19.1
Allowance
0 0 0 0 0 0 0 0 4.1 7.5 1.16



3.2.7.3 Uji Kecukupan Data
Untuk menguji apakah sampel pekerjaan yang diambil telah cukup, maka dilakukann uji
kecupukan data, dimana apabila hasil dari uji kecukupan data (N) lebih kecil daripada jumlah
data yang kami ambil (N) berarti data itu yang diambil telah cukup. Adapun N dirumuskan
dengan:

2
.
.
'

k X
S Z
N

Keterangan:
N = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan
Z = Index tingkat kepercayaan (tingkat kepercayaan 95% index 2)
s = Standar deviasi data
= Rata-rata data setelah diseragamkan
k = Tingkat error (5%)

Contoh Perhitungan: deepartemen 1 elemen gerak 1
X = 3,7
Z = 2
K = 0,05
S = 2,38
2
.
.
'

k X
S Z
N

2
) 05 , 0 ).( 7 , 3 (
) 38 , 2 ( 2
'

N


' N = 654,59

Berikut ini merupakan rekap data setelah dilakukan uji kecukupan data:
Departemen 1
Tabel 3.43 Uji kecukupan perbaikan departemen 1
Elemen Gerak ke

Rata-
Rata
Standar
Deviasi
z k N' N Kesimpulan
Operasi 1

1
3,7 2,38 2 0,05 654,58 10 Data Tidak Cukup
2
2,4 0,86 2 0,05 206,73 10 Data Tidak Cukup
3
2,9 1,92 2 0,05 709,11 10 Data Tidak Cukup
4
3,3 1,10 2 0,05 180,98 10 Data Tidak Cukup
Operasi 2

5
2,25 0,85 2 0,05 231,543 10 Data Tidak Cukup
6
3,21 1,20 2 0,05 221,291 10 Data Tidak Cukup
Material Handling
2,67 1,64 2 0,05 604,866 10 Data Tidak Cukup
Allowance
7,76 4,07 2 0,05 440,688 10 Data Tidak Cukup

Departemen 2
Tabel 3.44 Uji kecukupan perbaikan departemen 2
Elemen Gerak ke

Rata-
Rata
Standar
Deviasi
z k N' N Kesimpulan
Operasi 3
1 2,70
0,36
2 0,05 28,6 10 Data Tidak Cukup
2
2,67
0,69
2 0,05 107,0 10 Data Tidak Cukup
Operasi 4

3 2,749
1,19
2 0,05 301,0 10 Data Tidak Cukup
4
3,285
1,42
2 0,05 300,2 10 Data Tidak Cukup
Operasi 5

5 3,084
1,07
2 0,05 191,9 10 Data Tidak Cukup
6
3,157
0,57
2 0,05 53,0 10 Data Tidak Cukup
Operasi 6

7 3,579
1,82
2 0,05 415,6 10 Data Tidak Cukup
8
3,007
0,92
2 0,05 149,7 10 Data Tidak Cukup
Material Handling
2,167
1,92
2 0,05 1250,5 10 Data Tidak Cukup
Allowance
8,004
5,54
2 0,05 767,4 10 Data Tidak Cukup


Departemen 3
Tabel 3.45 Uji kecukupan perbaikan departemen 3
Elemen Gerak ke

Rata-
Rata
Standar
Deviasi
z k N' N Kesimpulan
Waiting 28,6 10,6
2
0,05 218,89 10 Data Tidak Cukup
Operasi 7

1
6,8
4,2
2 0,05
602,95
10 Data Tidak Cukup
2
4,5
2,16
2 0,05
363,641
10 Data Tidak Cukup
Operasi 8

3
3,87
1,63
2 0,05
282,987
10 Data Tidak Cukup
4
4,28
2,14
2 0,05
401,746
10 Data Tidak Cukup
Operasi 9

5
16,44
13,4
2 0,05
1064,11
10 Data Tidak Cukup
6
6,289
3,18
2 0,05
408,192
10 Data Tidak Cukup
Allowance
1,365
1,41
2 0,05
1701,97
10 Data Tidak Cukup
Material Handling
6,214
4,46
2 0,05
824,07
10 Data Tidak Cukup

Departemen 4
Tabel 3.46 Uji kecukupan perbaikan departemen 4
Elemen Gerak ke

Rata-
Rata
Standar
Deviasi
z k N' N Kesimpulan
Operasi 10
1
1,481
0,73
2 0,05 393,74 10 Data Tidak Cukup
2
1,729
0,41
2 0,05 90,57 10 Data Tidak Cukup
Operasi 11

3
2,893
0,8
2 0,05 122,23 10 Data Tidak Cukup
4
3,292
0,89
2 0,05 117,27 10 Data Tidak Cukup
Operasi 12

5
4,586
1,17
2 0,05 103,36 10 Data Tidak Cukup
6
5,353
1,82
2 0,05 185,86 10 Data Tidak Cukup
Operasi 13

7
5,0
1,36
2 0,05 121,00 10 Data Tidak Cukup
8
4,1
1,66
2 0,05 269,57 10 Data Tidak Cukup
Allowance
2,0
1,32
2 0,05 687,57 10 Data Tidak Cukup
Material Handling
12,9
2,6
2 0,05 65,32 10 Data Tidak Cukup

Departemen 5
Tabel 3.47 Uji kecukupan perbaikan departemen 5
Elemen Gerak
ke

Rata-
Rata
Standar
Deviasi
z k N' N Kesimpulan
Operasi 14

1
3,168
1,96
2 0,05
612,093
10 Data Tidak Cukup
2
2,324
0,65
2 0,05
126,269
10 Data Tidak Cukup
Operais 15

3
6,691
1,39
2 0,05
69,4112
10 Data Tidak Cukup
4
7,108
1,65
2 0,05
85,9338
10 Data Tidak Cukup
Operasi 16

5
5,86
3,4
2 0,05
538,81
10 Data Tidak Cukup
6
3,66
2,05
2 0,05
501,496
10 Data Tidak Cukup
Allowance
1,83
2,16
2 0,05
2226,88
10 Data Tidak Cukup
Material Handling
10,87
3
2 0,05
121,928
10 Data Tidak Cukup

Departemen 6
Tabel 3.48 Uji kecukupan perbaikan departemen 6
Elemen Gerak
ke

Rata-
Rata
Standar
Deviasi
z k N' N Kesimpulan
Operasi 17

1 4,705 2,63
2 0,05
500,143
10 Data Tidak Cukup
2 5,234 3,75
2 0,05
822,295
10 Data Tidak Cukup
Operasi 18

3 26,34 31,6
2 0,05
2296,32
10 Data Tidak Cukup
Allowance 1,096 2,45
2 0,05
7999,83
10 Data Tidak Cukup



3.2.7.4 Penentuan Performance Rating
Pada subbab ini akan dilakukan penentuan performance rating dari masing-masing
operasi yang dilakukan oleh operator di tiap-tiap departemen setelah perbaikan. Penentuan
performance rating dilakukan dengan menggunakan metode Westinghouse Rating System. Pada
metode ini, terdapat empat faktor untuk mengevaluasi performansi dari operator, yaitu skill
(keahlian), effort (usaha), conditions (kondisi), dan consistency (konsistensi).
Berikut merupakan tabel performance rating pada masing-masing operasi setiap
departemen setelah perbaikan :

Tabel 3.49 Westinghouse Rating Departemen 1 (Perbaikan)
Skill B1 0,11
Effort A2 0,12
Condition B 0,04
Consistency B 0,03
Algebric Sum 0,3
Performance Factor 1,3
Performance Rating 130%
Keterangan:
Skill B1 = Excellent
Effort A2 = Excessive
Condition B = Excellent
Consistency B = Excellent

Tabel 3.50 Westinghouse Rating Departemen 2 (Perbaikan)
Skill C1 0.06
Effort B1 0.1
Condition C 0.02
Consistency C 0.01
Algebric Sum 0.19
Performance Factor 1.19
Performance Rating 119%
Keterangan:
Skill C1 = Good
Effort B1 = Excellent
Condition C = Good
Consistency C = Good

Tabel 3.51 Westinghouse Rating Departemen 3 (Perbaikan)
Skill B2 0.08
Effort B1 0.10
Condition B 0.04
Consistency E -0.02
Algebric Sum 0.20
Performance Factor 1.20
Performance Rating 120%

Keterangan:
Skill B2 = Excellent
Effort B1 = Excellent
Condition B = Excellent
Consistency E = Fair

Tabel 3.52 Westinghouse Rating Departemen 4 (Perbaikan)
Skill A1 0.15
Effort A2 0.12
Condition B 0.04
Consistency B 0.03
Algebric Sum 0.34
Performance Factor 1.34
Performance Rating 134%
Keterangan:
Skill A1 = Superskill
Effort A2 = Excessive
Condition B = Excellent
Consistency B = Excellent

Tabel 3.53 Westinghouse Rating Departemen 5 (Perbaikan)
Skill B1 0,11
Effort C1 0,05
Condition B 0,04
Consistency B 0,03
Algebric Sum 0,23
Performance Factor 1,23
Performance Rating 123%
Keterangan:
Skill B1 = Excellent
Effort C1 = Good
Condition B = Excellent
Consistency B = Excellent



Tabel 3.54 Westinghouse Rating Departemen 6 (Perbaikan)
Skill C2 0,03
Effort C2 0,01
Condition D 0
Consistency D 0
Algebric Sum 0,04
Performance Factor 1,04
Performance Rating 104%
Keterangan:
Skill C2 = Good
Effort C2 = Good
Condition D = Average
Consistency D = Average

3.2.7.5 Penentuan Allowance
Penentuan allowance digunakan untuk menentukan waktu longgar yang selanjutnya akan
digunakan untuk menentukan waktu standar. Allowance ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:


x 100%

Berikut contoh perhitungan Allowance metode perbaikan pada departemen 1

Diketahui :

= 2.151 detik
= 15.581 detik
= 7.64 detik

Ditanyakan :

Jawab :



x 100%




x 100%

8%

Berikut tabel perhitungan allowance pada tiap departemen

Tabel 3.55 Perhitungan Allowance Metode Perbaikan
Departemen Jumlah
Allowance
Jumlah
Operasi
Jumlah Material
Handling
%Allowance
1 2.151 17.760 7.64 8%
2 1.69 22.614 7.9 14%
3 1.286 19.472 7.2 5%
4 1.53 8.860 12.71 7%
5 1.33 14.100 11.56 5%
6 1.16 36.900 0 3%

3.2.7.6 Penentuan Waktu Normal
Waktu normal dihitung dengan menggunakan rumus berikut:



Keterangan:
Tn = waktu normal
Ta = total waktu aktual (telah diseragamkan)
PR = performance rating

Pada departemen 1, waktu aktual yang didapat sebesar 18,542 detik denga performance
rating sebesar 1,3 sehingga didapatkan perhitungan waktu normal :



Berikut ini merupakan tabel dari hasil perhitungan waktu normal:

Tabel 3.56 Perhitungan Waktu Normal Metode Perbaikan
Departemen
Waktu
Aktual
Performance
Rating
Waktu Normal
(detik)
Waktu Normal
(jam)
1 17,76 1,3 23,0880 0,006413333
2 22,804 1,19 27,1368 0,007537989
3 19,472 1,2 23,3664 0,006490667
4 8,86 1,34 11,8724 0,003297889
5 14,1 1,23 17,3430 0,0048175
6 36,9 1,04 91,8218 0,01066

3.2.7.7 Penentuan Waktu Standar
Dalam menentukan perhitungan terhadap waktu standar, dapat digunakan rumus sebagai
berikut :

(jam/unit)

Berikut merupakan contoh perhitungan waktu standar pada Departemen 1.







Berikut merupakan tabel dari hasil perhitungan waktu standar:


Tabel 3.57 Perhitungan Waktu Standar Metode Perbaikan



3.2.7.8 Penentuan Waktu Standar Line dan Output Standar Line
Waktu standar line ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:



Departemen Paralel 1 = Departemen 1, Departemen 2, Departemen 4
Departemen Paralel 2 = Departemen 3 dan Departemen 5
Departemen Seri = Departemen paralel 1, Departemen paralel 2, dan Departemen 6

Sementara itu output standar line ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:




Perhitungan waktu standard line dan output standard line pada metode perbaikan
c. Waktu Standard Line
= Max Waktu Standar Paralel + Waktu Standar Seri
= Departemen 4 + Departemen 3 + Departemen 1 + Departemen 2 + Departemen 6
= 41,941+ 51,133+ 26,201+ 30,327+ 92,749
= 242, 351 detik = 0,0673 jam

d. Output Standard Line
= 1/Waktu standard Line (unit/jam)
= 1 / 0,0673
= 14,8588 unit / jam
15 unit / jam
3.3 Rasio Produktivitas antara Kondisi Eksisting dan Kondisi Perbaikan
Menjelaskan mengenai tingkat produktivitas yang ada pada kondisi eksisting dan kondisi
perbaikan, dimana perbandingan tersebut mencakup perbandingan output masing-masing sistem.








Departemen
Waktu
Normal
Allowance
(%)
Waktu
Standar
(detik)
Waktu
Standar
(jam)
1 23,088 8% 25,0432 0,006956447
2 27,13676 5% 28,6304 0,007952893
3 23,3664 5% 24,4930 0,006803616
4 11,8724 7% 12,7145 0,003531814
5 17,343 5% 18,2419 0,005067199
6 38,376 3% 39,5824 0,010995111
BAB IV
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis dari pengolahan data terkait dengan line
balancing, perbandingan stopwatch time study eksisting dan metode perbaikan, serta perbangingan
waktu standar dan output standar antara metode eksisting dan metode perbaikan.

4.1 Analisis Line Balancing
4.2 Analisis Perbandingan Stopwatch Time Study Metode Eksisting dengan Metode Perbaikan
4.3 Analisis Perbandingan Waktu Standar dan Output Standar Metode Eksisting dengan Metode
Perbaikan
Pada dasarnya, waktu standar dan output standar merupakan perhitungan yang perlu dilakukan
dalam proses perakitan robot pada modul II ini. Waktu standar merupakan waktu standar rata-rata
yang diperlukan oleh operator untuk melakukan suatu operasi kerja. Sedangkan output standar
merupakan jumlah output standar yang dapat dihasilkan oleh operator dalam suatu operasi kerja.
Namun, sebelumnya perlu dilakukan perhitungan waktu normal, allowance dan performance rating
dari operator. Sehingga, pada dasarnya berbagai perhitungan tersebut mempunyai hubungan yang erat
yang dapat mempengaruhi suatu operasi kerja.
Perakitan robot yang dilakukan dibagi menjadi dua kondisi yaitu kondisi eksisting dan kondisi
perbaikan. Dimana dilakukan dua kali operasi kerja dengan breakdown departemen yang berbeda.
Sehingga dapat diperoleh waktu standar dan output standar masing-masing pada metode eksisting dan
perbaikan. Dari metode eksisting diperoleh nilai dari waktu standar sebesar 0,003122 jam. Sedangkan
waktu standar pada metode perbaikan adalah 0,052 jam. Dan hail output standar dari metode eksisting
diperoleh sebesar 32 unit/jam . sedangkan pada metode perbaikan dipeloh nilai output standar sebesar
20 unit/jam.
Dari kedua hasil ini dapat dibandingkan bahwa nilai waktu standar pada metode perbaikan
lebih lama dibandingan pada metode eksisting. Sedangkan secara umum, seharusnya waktu standar
perbaikan lebih kecil daripada metode eksisting. Dan nilai output standar dari metode eksisting
seharusnya lebih kecil daripada metode perbaikan. Sama halnya dengan waktu standar hal ini tidak
seharusnya terjadi karena metode perbaikan pada dasarnya dilakukan untuk menghasilkan hasil yang
lebih baik daripada metode eksisting. Namun, pada praktikum yang dilakukan diperoleh hasil yang
sebaliknya. Sehingga ada beberapa indikasi bahwa ada beberapa hal yang kurang sesuai.
Beberapa faktor yang menyebabkan metode eksisting memperoleh hasil yang lebih baik
daripada metode perbaikan adalah kemungkinan berasal dari operator. Dimana pada metode eksisting
dan perbaikan dilakukan oleh operator yang berbeda. Setiap operator tentunya memliki kemampuan
yang berbeda dalam melakukan operasi kerja. Selain itu dapat disebabkan pula dari layout stasiun
kerja. Dimana terdapat perbedaan urutan dari layout antara eksisting dan perbaikan pada setiap
departemen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa layout pada metode eksisting lebih baik daripada
metode perbaikan. Dari beberapa faktor diataslah yang dapat menyebabkan hasil metode eksisting
yang lebih baik daripada metode perbaikan
Dari perhitungan diatas dapat pula diperoleh rasio produktivitasnya. Rasion produktivitas
merupakan perbandingan dari output pada kondisi eksisting dan output kondisi perbaikan. Rasion
produktivitas yang diperoleh adalah sebesar 1,6. Dapat dianalisis bahwa produktivitas dari perakitan
robot rendah. Karena output eksisting lebih besar dibandingkan pada metode perbaikan. Oleh karena
itu diperlukan perbaikan yang lebih efekstif dan efisien agar dapat meningkatkan produktivitas dari
perakitan robot yang dihasilkan.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Line Balancing merupakan metode pelaksanaan pengelompokan bentuk pekerjaan ke dalam
stasiun-stasiun kerja yang memiliki hubungan saling berkaitan dalam suatu lintasan produksi.
Perhitungan line balancing dapat melalui berbagaimetode antara lain Largest Candidate Rule,
J. Wagon Method, Killbridge and Waster Method, dan Ranked Position Weight. Pada
dasarnya, metode perhitungan dilakukan dengan mengelompokkan operasi-operasi kerja ke
dalam departemen baru berdasarkan urutan dari syarat yang ditentukan. Dengan line
balancing, kita dapat mengetahui efisiensi keseimbangan dari operasi kerja yang
dilaksanakan.
2. Pada stopwatch time study, pengukuran kerja dilakukan secara langsung dengan bantuan alat
penghitung waktu.


5.2. Saran
Dari praktikum modul II yang telah dilakukan, berikut beberapa saran untuk perbaikan
pelaksanaan praktikum selanjutnya. Saran yang diberikan antara lain sebagai berikut.
1. Sebaiknya aplikasi yang digunakan dalam praktikum modul II ini diperbaiki agar tidak terjadi
error saat pemakaian aplikasi berlangsung
2. Sebaiknya data hasil praktikum telah disiapkan dengan matang agar tidak terjadi kesalahan
saat perekapan data
3. Hendaknya asisten lebih jelas dalam menerangkan prosedur praktikum dan pemakaian aplikasi
agar tidak terjadi kesalahpahaman saat praktikum berlangsung
4. Hendaknya asisten mengadakan briefing terlebih dahulu tentang pengerjaan perhitungan
laporan agar praktikan lebih mengerti

Anda mungkin juga menyukai