Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga referat yang berjudul retinopati diabetik ini dapat diselesaikan dengan baik. dapun referat
ini disusun sebagai salah satu tugas kepanitraan !lmu Penyakit Mata.
"eferat ini antara lain menguraikan dengan singkat tentang definisi, eti#l#gi, path#genesis,
gambaran klinis, diagn#sa banding, penatalaksanaan, pr#gn#sis dan k#mplikasi tentang retin#pati
diabetik.
$aya menyadari bah%a referat ini masih jauh dari sempurna baik materi maupun teknik
penulisan dan saya dengan senang hati akan menerima segala kritikan yang ada sebagai suatu pandangan
yang membangun agar dikemudian hari saya dapat membuat referat yang lebih baik. Tidak lupa saya
sampaikan u&apan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan referat ini
sehingga dapat selesai sesuai %aktu yang ditentukan, terutama saya u&apkan terima kasih kepada dr.
Nanda lessi $p.M karena telah membimbing saya.
kir kata, saya berharap sem#ga referat ini dapat meningkatkan pengetahuan pemba&a dan
bermanfaat bagi kita semua.
'
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab 1.1 Latar belakang
(iabetik retin#pati )("* merupakan penyulit penyakit (iabetes mellitus yang paling ditakuti.
+arena insidennya yang &ukup tinggi dan pr#gn#sa yang kurang baik bagi penglihatan. Meskipun dapat
dihindari dengan meng#ntr#l kadar gula darah yang baik dan deteksi dini jika ada kelainan pada mata.
Efek perubahan persarafan di retina dan kerusakan aksi insulin di retina dalam pat#genesis a%al
retin#pati dan mekanisme kebutaan.
s#siasi diabetes merika menyarankan pemeriksaan setahun sekali )mulai dalam , hingga -
tahun setelah didiagn#sis menderita diabetes tipe ' dan segera setelah didiagn#sis menderita diabetes
tipe.* dengan alasan sebagai berikut
$ese#rang yang mengidap retinopathy (M tanpa disadari karena penyakit ini tidak selalu
menyebabkan gejala-gejala hingga kerusakan retina makin parah.
Peng#batan akan lebih efektif jika dilakukan sebelum gejala-gejala dan k#mplikasi retinopathy
(M berkembang.
(engan pemeriksaan mata yang teratur, se#rang d#kter mata dapat mengetahui dan meng#bati
sebelum tanda-tanda retin#pati berlanjut.
Bab 1.2 Rumusan masalah
/erdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, diambil beberapa rumusan masalah
sebagai berikut 0
'. pa pengertian dari retin#pati diabetik 1
.. pa saja penyebabnya1
,. pa saja gejala dan tanda yang terjadi1
2. pa saja pen&egahan dan peng#batannya1
Bab 1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan referat ini adalah untuk mengetahui se&ara umum mengenai definisi,
anat#mi fisi#l#gi, klasifikasi, pat#fisi#l#gi, diagn#sis, diagn#sis banding, penatalaksanaan, serta
k#mplikasi pada retin#pati diabeti+
.
BAB 2
TINAUAN PU!TA"A
Bab 2.1 ANAT#$I
"etina adalah selembar tipis jaringan saraf yang semitransparan, dan multilapis yang melapisi
bagian dalam dua per tiga p#steri#r dinding b#la mata. "etina membentang ke depan hampir sama
jauhnya dengan k#rpus siliare, dan akhirnya di tepi #ra serrata.Permukaan luar retina sens#rik bertumpuk
dengan membran Bruch, k#r#id, dan sklera. (i tengah-tengah retina p#steri#r terdapat makula. (i tengah
makula, sekitar ,,- mm disebelah lateral diskus #ptikus, terdadapt f#3ea yang se&ara klinis merupakan
suatu &ekungan. 4#3ea merupakan jaringan 5#na a3askular diretina pada angi#grafi fl#ur#sensi. 4#3e#la
bagian paling tengah pada f#3ea, f#t#resept#rnya adalah sel keru&ut, dan bagian retina yang paling tipis.
-
6apisan-lapisan retina terdiri atas '7 lapisan0
'. Membrana limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan ka&a.
.. 6apisan serabut saraf,yang mengandung aks#n 8 aks#n sel gangli#n yang berjalan menuju ke
Ner3us 9ptikus. (i dalam lapisan 8 lapisan ini terletak sebagian besar pembuluh darah retina.
,. 6apisan sel gangli#n, yang merupakan lapis badan sel dari pada Ner3us 9ptikus.
2. 6apisan pleksif#rm dalam, yang mengandung sambungan 8 sambungan sel gangli#n dalam sel
amakrin dan sel bip#lar.
-. 6apisan inti dalam, merupakan badan sel bip#lar, amakrin dan sel h#ri5#ntal. 6apisan ini
mendapat metab#lisme dari arteri retina sentral.
:. 6apisan pleksif#rm luar, yang mengandung sambungan 8 sambungan sel bip#lar dan sel
h#ri5#ntal dengan f#t#resept#r.
,
;. 6apisan inti luar, yang merupakan susunan lapis nukleus, sel keru&ut dan batang. +etiga lapis di
atas a3askuler dan mendapat metab#lisme dari kapiler k#r#id.
<. Membrana limitan eksterna, yang merupakan membram ilusi.
=. 6apisan f#t#resept#r, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang mempunyai
bentuk ramping dan sel keru&ut.
'7. Epitelium pigmen retina.
"etina memper#leh 3askularisasi dari . sumber, yaitu kh#ri#kapilaris dan arteri retina sentralis.
+h#ri#kapilaris berada tepat di luar membrana bruch, memperdarahi sepertiga bagian luar retina.
$edangkan arteri retina sentralis memperdarahi dua pertiga bagian sebelah dalam. rteri retina sentralis
berasal dari &abang pertama arteri #phtalmika, menembus b#la mata dibagian medial ba%ah sebelah #ptik
ner3us dibelakang b#la mata. $etelah masuk ke dalam b#la mata, arteri retina sentralis ber&abang dua
)bifur&ati#*, yaitu &abang superi#r dan inferi#r. $etelah per&abangan pertama, pembuluh darah menjadi
arteri#l dan kehilangan lapisan #t#t serta lamina elastik internanya. rteri#l retina yang berada dilapisan
serat saraf akan ber&abang- &abang akhirnya menjadi jaringan kapiler yang luas, yang terletak pada
semua lapis retina dalam sampai membrana limitan eksterna.
:
2
rteri#l berbeda dengan 3enula dari penampang yang bulat dan dindingnya lebih tebal. !katan
end#tel pembuluh darah yang bersifat impermeabel merupakan sa%ar darah retina bagian dalam )inner
barrier), sedangkan sa%ar darah retina bagian luar dibentuk #leh ikatan yang erat bagian lateral sel-sel
epitel pigmen retina pada 5#nula adherens dan 5#nula #&&ludens (outer barrier).
:
>ena mengikuti distribusi arteri. Pada tempat-tempat tertentu terjadi persilangan arteri dengan
3ena, dimana ;7? arteri berada di atas 3ena. Pada persilangan arteri dan 3ena juga akan dijumpai
perselubungan (sheating) yang berasal dari tunika ad3entisia dari pembuluh darah.
:
Bab 2.2 RETIN#PATI DIABETI"
2.2.1 De%&n&s&
(iabeti& retin#pati )("* adalah suatu mikr#angi#pati pr#gresif yang ditandai #leh kerusakan dan
subatan pembuluh darah halus yang meliputi arteri#l prekapiler retina, kapiler-kapiler dan 3ena.
2.2.2 E'&(em&)l)g&
-
9rganisasi +esehatan (unia )@A9* tahun .772 melap#rkan, 2,< persen penduduk di seluruh
dunia menjadi buta akibat retinopathy (M. (alam urutan penyebab kebutaan se&ara gl#bal, retinopathy
(M menempati urutan ke-2 setelah katarak, glauk#ma, dan degenerasi ma&ula.
(iestimasi bah%a jumlah penderita diabetes di seluruh dunia akan meningkat dari ''; juta pada
tahun .777 menjadi ,:: juta tahun .7,7. (i sia diramalkan diabetes akan menjadi epidemi,
disebabkan p#la makan masyarakat sia yang tinggi karb#hidrat dan lemak disertai kurangnya
ber#lahraga. kibatnya, kebutaan akibat retinopathy (M juga diperkirakan meningkat se&ara dramatis.
2.2.3 Et&)'at)genes&s
Penyebab pasti (" belum diketahui. Tetapi diyakini bah%a lamanya terpapar terhadap keadaan
hiperglikemia dapat menyebabkan perubahan fisi#l#gis dan bi#kimia yang akhirnya menyebabkan
kerusakan end#tel pembuluh darah.
Perubahan abn#rmalitas sebagian besar anat#mis, hemat#l#gi dan bi#kimia telah dihubugkan
dengan pre3alensi dan beratnya retin#pati antara lain0
Perubahan anat#mis
o Bapilar#pathy
(egenerasi dan hilangnya sel-sel perisit
Pr#liferasi sel end#tel
Penebalam membrane basalis
o $umbatan mi&r#3askuuler
rteri#3en#us shunts
!ntraretinal mi&r#3as&ular abn#rmalities )!"M*
Ne#3askularisasi
ngi#geni& gr#%th fa&t#r yang menyebabkan pembentukan pembuluh darah
baru pada retina dan dis&us #pti&us atau pada iris )rube#sis iridis*
Perubahan hemat#l#gi0
o Peningkatan sifat agregasi tr#mb#sit dan peningkatan agregasi eritr#sit yang meningkatkan
abn#rmalitas serum dan 3isk#sitas darah.
o bn#rmalitas lipid serum
4akt#r lain yang terkait dengan diabetes mellitus yang dapat mempengaruhi pr#gn#sis ("C
rteri#skler#sis dan hipertensi
Aip#glikemia atau trauma yang dapat menimbulkan perdarahan mendadak
Aiperlip#pr#teinemi, mempengaruhi arteri#skler#sis, memper&apat perjalanan penyakit
:
+ehamilan pada penderita diabetes ju3enile dapat menimbulkan perdarahan dan pr#liferasi.
Platelets (an blood viscosity
/erbagai kelainan hemat#l#gi pada (M seperti peningkatan agregasi eritr#sit, penurunan
def#rmability eritr#sit, meningkatnya agregasi tr#mb#sit dan adhesi memi&u gangguan sirkulasi, defek
end#tel dan #klusi kapiler f#kal yang menyebabkan iskemia retina yang pada akhirnya berkembang
menjadi retinopathy (M.
Aldose reductase (an vasoproliferative factors
(M menyebabkan abn#rmalitas dari metab#lisme gluk#sa akibat akti3itas atau pr#duksi insulin
yang menurun. Meningkatnya kadar gluk#sa darah mempunyai dampak pada perubahan anat#mis dan
fungsi#nal dari kapiler retina.
Pada (M terjadi persistensi kadar gluk#sa darah yang tinggi menyebabkan gluk#sa yang berlebih
dalam aldose reductase pathway terbentuk di jaringan. Perisit intramural pada kapiler retina terkena
pengaruh dari peningkatan kadar gula darah #leh karena kadar ald#ster#n reduktse yang tinggi memi&u
hilangnya fungsi utama dari perisit dalam hal aut#regulasi kapiler retina. Menyebabkan kelemahan
dinding kapiler sehingga terbentuk kantung pada dinding kapiler dikenal sebagai mikr#aneurisma.
Mikr#aneurisma merupakan tanda paling a%al untuk deteksi retin#pathy (M. "uptur mikr#aneurisma
menyebabkan perdarahan retina yang dapat terjadi superfisial )flame-shaped hemorrhages* atau pada
lapisan retina yang lebih dalam )blot and dot hemorrhages*.
Peningkatan permeabilitas yang terjadi menyebabkan keb#&#ran &airan dan material pr#tein yang
se&ara klinis tampak sebagai penebalan retina dan eksudat. Edema makula adalah penyebab tersering
penurunan 3isus pada pasien dengan nonproliferative diabetic retinopathy )NP("*. Dejala tersebut
tidak hanya ditemukan pada pasien denan NP(" namun juga dapat terjadi pada pasien proliferative
diabetic retinopathy )P("*.
$eiring dengan pr#gesifitas penyakitnya dapat terjadi #klusi dari kapiler retina yang dapat
menyebabkan hip#ksia. !nfark pada dapat menyebabkan terbentukanya cotton-wool spots. +eadaan
hip#ksia retina lebih lanjut menyebabkan terjadinya mekanisme k#mpensasi pada mata untuk
menjaga suplai #ksigen yang &ukup ke jaringan. +elainan diameter 3ena seperti venous beading,
loops, dan dilation menandakan pr#ses peningkatan hip#ksia.
Intraretinal microvascular abnormalities )!"M* menandakan adanya pr#ses pertumbuhan
pembuluh darah baru atau remodelling dari pembuluh darah sebelumnya melalui pr#liferasi end#tel
pada jaringan retina yang berperan sebagai pintas )shunt* melalui daerah n#n perfusi. +eadaan
;
iskemia retina lebih lanjut memi&u pr#duksi dari fakt#r 3as#pr#liferatif seperti vascular endothelial
growth factor )>ED4* yang memi&u pembentukan pembuluh darah baru.
Ne#3askularisasi sering ditemukan pada perbatasan area perfusi dan n#n perfusi dan juga pada papila
ner3i #pti&us. Ne#3askularisasi tumbuh menembus permukaan retina dan ke dalam hyal#id
p#steri#r .Pembuluh darah baru tersebut jarang menimbulkan gangguan 3isual. Pembuluh darah
tersebut rapuh dan bersifat sangat permeabel sehingga gampang pe&ah #leh traksi 3itreus yang
menyebabkan perdarahan ke dalam 3itreus dan ruang pre retina. Pembuluh darah ini mengalami
regresi dan meninggalkan jaringan fibr#tik a3askuler yang melekat pada retina dan hyal#id p#steri#r.
Fundus pada Background Retinopathy DM
(engan gambaran mult&'el
m&kr)aneur&sma
Background diabetic retinopathy: blot
hemorrhages (ke'ala 'anah*+
m&kr)aneur&sma ,'anah 'en(ek* (an
hard eudates ,'anah 'anjang*
Ne)-askular&sas& 'a(a Permukaan Ret&na
2.2.. Pat)%&s&)l)g&
(inding kapiler retina terdiri dari sel perisit, membrane basalis dan sel end#tel. $el perisit
berfungsi untuk mempertahankan struktur kapiler, mengatur k#ntraktilitas, membantu mempertahankan
fungsi barier dan transp#rtasi kapiler serta mengendalikan pr#liferasi end#tel. Membrane basalis
berfungsi sebagai barier dengan mempertahankan permeabilitas kapiler agar tidak terjadi keb#&#ran. $el
end#tel saling berikatan erat satu sama lain dan bersama-sama dengan matriks ekstrasel membentuk
barier yang bersifat selektif terhadap beberapa jenis pr#tein dan m#lekul ke&il termasuk bahan k#ntras
flu#r#sensi yang digunakan untuk diagn#sis penyakit kapiler retina.
Perubahan hist#pat#l#gis dimulai dari penebalan membrane basalis, hilangnya perist dan
pr#liferasi end#tel. Pat#fisi#l#gi (" melibatkan - pr#ses dasar yang terjadi di tingkat kapiler0
Pembentukan mi&r#aneurisma
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Penyumbatan pembuluh darah
Pr#liferasi pembuluh darah baru )ne#3askularisasi* dan jaringan fibr#sa di retina
+#ntraksi dan jaringan fibr#sis kapiler dan jaringan 3itreus.
Penyumbatan dan hilangnya perfusi menyebabkan iskemia retina, sedangkan keb#&#ran terjadi
karena peningkatan permeabilitas kapiler. +ebutaan akibat (" terjadi melalui mekanisme berikut 0
<
Edema ma&ula atau n#nperfusi kapiler
Pembentukan pembuluh darah baru pada (" pr#liferati3e dan k#ntraksi jaringan fibr#sis yang
menyebabkan ablati#n retina )retinal deta&hment*
Pembuluh darah baru yang terbentuk menimbulkan perdarahan preretina dan 3itreus
Mula-mula didapatkan kelainan pada kapiler 3ena, dimana dindingnya menebal dan mempunyai
afinitas yang besar terhadap flu#resein. (engan melemahnya dinding kapiler, maka akan mudah
terbentuk mikr#aneurisma. Mula-mula keadaan ini terlihat pada daerah kapiler 3ena sekitar ma&ula,
yang tampak sebagai titik-titik merah )dots* pada #ftalm#sk#pi. Mikr#aneurisma tersebut
menimbulkan keb#&#ran, yang tempak sebagai edema, eksudat, perdarahan )dots/ blots*.
Perdarahan selain akibat keb#&#ran juga disebabkan karena pe&ahnya mikr#aneurisma. +eb#&#ran
akibat mikr#aneurisma disertai dengan b#&#rnya lip#pr#tein, tampak sebagai )hard exudates*,
menyerupai lilin putih kekuningan berkel#mp#k seperti lingkaran atau &in&in disekitar ma&ula.
kibat dari perubahan isi dan dinding pembuluh darah, dapat menimbulkan peyumbatan. kibat dari
penyumbatan dapat timbul hip#ksia di ikuti dengan adanya iskemi ke&il, dan timbulnya k#lateral.
Aip#ksia memper&epat timbulnya keb#&#ran, ne#3askularisasi,dan mikr#aneurisma yang baru.
kibat hip#ksia, timbul eksudat lunak yang disebut cotton wool spots/ patch yang merupakan ber&ak
ne&r#sis.
Pembuluh darah 3ena melebar dengan lumen dan diameter yang tidak teratur. (isini juga terjadi
keb#&#ran dan penyumbatan, sehingga dapat ditemukan perdarahan disepanjang pembuluh darah
3ena. Perdarahan yang timbul dalam badan ka&a dapat menyebabkan glau&#ma hem#ragikum, yang
sangat sakit dan &epat menimbulkan kebutaan. Ne#3askularisasi dapat timbul pada iris yang disebut
dengan rube#sis iridis, yang dapat menimbulkan glau&#ma sudut terbuka akibat tertutupnya sudut iris
#leh pembuluh darah baru atau dapat juga karena pe&ahnya rube#isis iridis.
2.2./ "las&%&kas&
=
'. "etin#pati (iabetik N#n Pr#liferatif, mikr#aneurisma, perdarahan, eksudat, !"M, kelainan 3ena
a. Minimal0 terdapat E ' tanda berupa dilatasi 3ena, mikr#aneurisma, perdarahan intraretina yang
ke&il atau eksudat keras
b. "ingan-sedang0 terdapat E ' tanda berupa dilatasi 3ena ringan, perdarahan, eksudat keras,
&#tt#n %##l sp#ts, !"M
&. /erat0 terdapat E' tanda berupa perdarahan dan mikr#aneurisma pada 2 kuadran retina,
dilatasi 3ena pada . Fuadran atau !"M pada ' Fuadran
d. $angat berat0 ditamukan E . tanda pada derajat berat.
.. "etin#pati (iabetik Pr#liferatif. (itandai dengan ne#3askularisasi.
a. "ingan )tanpa resik# tinggi*0 ne#3askular pada dis&us yang men&akup G H dari daerah diskus
tanpa disertai perdarahan preretina atau 3itreus, atau ne#3askularisasi dimana saja diretina
tanpa disertai perdarahan preretina atau 3itreus.
b. /erat )resik# tinggi*0 apabila ditemukan , atau 2 dari fakt#r resik# sebagai berikut
i. (itemukan ne#3askular pada dis&us
ii. (itemukan ne#3askularisasi dimana saja diretina
iii. Pembuluh darah baru yang terg#l#ng sedang atau berat I H daerah diskus
i3. Perdarahan 3itreus
danya mikr#aneurisma dan perdarahan, merupakan . gambaran retin#pati pr#liferati3e resik# tinggi.
Pembagian stadium menurut (aniel >aughan0
$tadium !
Mikr#aneurisma merupakan tanda khas, perdarahan bulat ke&il didaerah papil dan ma&ula
o >ena sedikit melebar
o Aist#l#gis didapatkan mikr#aneurisma dikapiler bagian 3ena didaerah nu&lear luar
'7
$tadium !!
o >ena melebar
o Eksudat ke&il,seperti lilin, seperti bunga &ir&inairJ r#sette didaerah pleKif#rm luar
$tadium !!!
$tadium !! dan &#tt#n %##l pat&hes, disertai retin#pati hipertensif atau arteri#skler#se.
$tadium !>
>ena-3ena melebar, &yan#sis, disertai dengan sheathing pembuluh darah. Perdarahan nyata besar
dan ke&il, terdapat pada semua lapisan retina, dapat juga preretina.
$tadium >
Perdarahan besar diretina dan preretina dan juga didalam badan ka&a, timbulnya jaringan fibr#ti&
yang disertai dengan ne#3askularisasi. "etinitis pr#liferans pada retina yang bila mengkerut dapat
menimbulkan ablasi retina dan dapat mengakibatkan terjadinya kebutaan t#tal.
+lasifikasi menurut 4+L!
(erajat !0 terdapat mikr#aneurisma dengan atau tanpa fatty eKudates pada fundus #kuli
(erajat !!0 terdapat mikr#aneurisma, perdarahan bintik dan ber&ak dengan atau tanpa fatty eKudates
pada fundus #kuli
(erajat !!!0 terdapat mikr#aneurisma, perdarahan bintik dan ber&ak, ne#3askularisasi, pr#liferasi pada
fundus #kuli.
Mika gambaran fundus dikedua mata tidak sama, maka penderita terg#l#ng pada derajat berat.
2.2.0 1ejala kl&n&s
Dejala subjekif yang dapat ditemui berupa0
+esulitan memba&a
Penglihatan kabur
Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata
Melihat lingkaran &ahaya
Melihat bintik gelap dan kelap-kelip
Dejala #bjektif yang dapat ditemukan pada retina0
Mikr#aneurisma
Perdarahan
o "etinal ner3e fiber layer haem#rrhage Terletak superfi&ial, searah dengan ner3e fiber.
o !ntraretinal haem#rrhages. (#t-bl#t haem#rrhage dilapisan tengah dan &#mpa&t.
''
(ilatasi pembuluh darah dengan lumen yang ireguler dan berkel#k-kel#k
Aard eKudates yang merupakam infiltrasi lipid kedalam retina
$#ft eKudates )&#tt#n %##l pat&hes*
Ne#3askularisasi. Tampak berkel#k-kel#k, dalam, berkel#mp#k, dan ireguler. Mika pe&ah dapat
menimbulkan perdarahan retina, perdarahan preretinal maupun perdarahan badan ka&a.
Edema retina dengan tanda hilangnya daerah ma&ula sehingga mengganngu tajam pengelihatan.
N)n'r)l&%erat&-e D&abet&2 Ret&n)'ath3 (engan e(ema ma2ula
s&gn&%&kan
1ambaran e(ema makula
Moderate nonproliferative diabetic retinopathy
(engan m&kr)aneur&sma (an 2)tt)n45))l
s')ts
Proliferative Diabetic Retinopathy (engan
ne)-askular&sas& (an s2attere(
m&2r)aneur3sm
Pr)l&%erat&-e D&abet&2 Ret&n)'ath3
(engan ne)-askular&sas& 'a(a (&skus
)'t&kus
2.2.6 D&%erens&al (&agn)s&s
Central Retinal Vein Occlusion
Hypertensive retinopathy: terdapat tanda khas yang berupa oedema retinal bilateral, terdapat
eksudat keras dan flame shapped haemorrages dan dapat bersamaan dengan adanya BDR
(background diabetic retinopathy). Namun hard exudates membentuk macular star dan tidak
membentuk cincin.
Retinal artery macroaneurysm: terdapat oedem retina, hard exudates, dan haemorrhages, namun
biasanya unilateral dan perubahan lebih terlokalisir.
2.2.7 Pemer&ksaan 'enunjang
Lab)rat)r&um
'.
Dluk#sa puasa dan Aem#gl#bin '& )Ab'&* merupakan tes lab#rat#rium yang sangat penting
yang dilakukan untuk membantu mendiagn#sis diabetes. +adar Ab'& juga penting pada f#ll#%-up
jangka panjang pera%atan pasien dengan diabetes dan retin#pati diabetik. Meng#ntr#l diabetes dan
mempertahankan le3el Ab'& pada range :-;? merupakan sasaran pada manajemen #ptimal diabetes
dan retin#pati diabetik. Mika kadar n#rmal dipertahankan, maka pr#gresi dari retin#pati diabetik bisa
berkurang se&ara signifikan.
Pen2&traan
ngi#grafi flu#resensi fundus merupakan pemeriksaan tambahan yang tidak terhingga nilainya
dalam diagn#sis dan manajemen retinopathy ! "
Mikr#aneurisma akan tampak sebagai hiperflu#resensi pinp#int yang tidak membesar tetapi agak
memudar pada fase akhir tes.
Perdarahan berupa n#da dan titik bisa dibedakan dari mikr#aneurisma karena mereka tampak
hip#flu#resen.
rea yang tidak mendapat perfusi tampak sebagai daerah gelap h#m#gen yang dikelilingi pembuluh
darah yang mengalami #klusi.
!"M )Intra #etinal !icrovascular $bnormality* tampak sebagai pembuluh darah yang tidak b#&#r,
biasanya ditemukan pada batas luar retina yang tidak mendapat perfusi.
1ambaran 88A 'a(a Ret&n)'ath3 D$
Tes la&nn3a
Tes yang lain meliputi optical coherence tomography )9BT*, yang menggunakan &ahaya untuk
menghasilkan bayangan cross-sectional dari retina. Lji ini digunakan untuk menentukan ketebalan retina
dan ada atau tidaknya pembengkakan di dalam retina akibat tarikan 3itre#makular. Tes ini juga
digunakan untuk diagn#sis dan penatalaksanaan edema makular diabetik atau edema makular yang
signifikan se&ara klinis.
',
#'t&2al 9)heren2e T)m)gra'h3 $enunjukaan Abn)rmal&tas "etebalan Ret&na
2.2.: Penatalaksanaan
Tera'& Be(ah
Met#denya adalah dengan mengarahkan energi &ahaya dengan f#kus tinggi untuk menghasilkan
resp#n k#agulasi pada jaringan target. $trategi untuk meng#bati edema ma&ular tergantung dari tipe dan
luasnya keb#&#ran pembuluh darah.
Mika edema adalah akibat dari keb#&#ran mikr#aneurisma spesifik, pembuluh darah yang b#&#r
diterapi se&ara langsung dengan f#t#k#agulasi laser f#kal.
Terapi lainnya yang p#tensial untuk diabeti& ma&ular edema )(ME* meliputi intra3itreal
triamcinolone acetonide )+enal#g* dan be3a&i5umab )3astin*. +edua medikasi ini bisa
menyebabkan penurunan atau res#lusi ma&ular edema.
4#kus peng#batan bagi pasien retinopathy ! non proliferative tanpa edema makula adalah
peng#batan terhadap hiperglikemia dan penyakit sistemik lainnya. Terapi laser arg#n f#kal terhadap titik-
titik keb#&#ran retina pada pasien yang se&ara klinis menunjukkan edema bermakna dapat memperke&il
resik# penurunan penglihatan dan meningkatkan fungsi penglihatan. $edangkan mata dengan edema
makula diabetik yang se&ara klinis tidak bermakna maka biasanya hanya dipantau se&ara ketat tanpa
terapi laser.Lntuk proliferative retinopathy ! biasanya diindikasikan peng#batan dengan f#t#k#agulasi
panretina laser arg#n, menurunkan kemungkinan perdarahan masif k#rpus 3itreum dan pelepasan retina.
'2
Laser 8)t)k)agulas& ,emedicine.medscape.com)
D&et
(iet makan yang sehat dengan makanan yang seimbang penting untuk semua #rang dan terutama
untuk pasien diabetes. (iet seimbang bisa membantu men&apai peng#ntr#lan berat badan yang lebih baik
dan juga peng#ntr#lan diabetes.
Akt&-&tas
Mempertahankan gaya hidup sehat dengan #lah raga yang teratur penting untuk semua indi3idu,
terutama indi3idu dengan diabetes. Aal ini dapat membantu meningkatkan k#ntr#l terhadap diabetes, dan
dapat menurunkan k#mplikasi dari diabetes dan retinopathy !.
$e(&kament)sa
'-
/eberapa #bat-#batan yang belum resmi digunakan untuk terapi retin#pati diabetik. 9bat-#batan
ini dimasukkan ke dalam mata melalui injeksi intra3itreus. !ntra3itreal triam&in#l#ne digunakan dalam
terapi edema makular diabetik.
Lji klinis dari iabetic #etinopathy %linical #esearch &etwor' )("B".net* menunjukkan bah%a,
%alaupun terjadi penurunan pada edema makular setelah triamcinolone intra3itreal tetapi efek ini tidak
se&epat yang di&apai dengan terapi laser f#kal. $ebagai tambahan, triamcinolone intra3itreal bisa
memiliki beberapa efek samping, seperti resp#n ster#id dengan peningkatan tekanan intra#&ular dan
katarak.
9bat-#batan lain yang digunakan pada praktek klinis dan uji klinis meliputi be3a&i5umab
intra3itreal )3astin* dan ranibi5umab )6u&entis*. 9bat-#batan ini merupakan fragmen antib#di dan
antib#di >ED4. Mereka bisa membantu mengurangi edema makular diabeti& dan juga ne#3askularisasi
diskus atau retina. +#mbinasi dari beberapa #bat-#batan ini dengan terapi laser f#kal sedang diin3estigasi
dalam uji klinis.
2.2.1; Pr)gn)s&s
Pasien ("NP minimal dengan hanya ditandai mikr#aneurisma yang jarang memiliki pr#gn#sis baik
pemeriksaan ulang setiap ' tahun.
Pasien yang terg#l#ng ("NP sedang tanpa disertai #edema ma&ula pemeriksaan ulang setiap :-'.
bulan karena sering bersifat pr#gresif.
Pasien ("NP derajat ringan sampai sedang dengan disertai edema ma&ula yang se&ara klinik tidak
signifikan pemeriksaan ulang setiap 2-: bulan karena dapat berkembang menjadi clinically
significant macular edema )B$ME*.
Lntuk pasien ("NP dengan B$ME harus dilakukan f#t#k#agulasi
Pasien ("NP berat beresik# tinggi untuk menjadi ("P.
Pasien dengan ("P resik# tinggi harus segera diterapi f#t#k#agulasi .
dapun fakt#r-fakt#r yang dapat mempengaruhi pr#gn#sis0
4akt#r pr#gn#stik yang menguntungkan
o Eksudat yang sirkuler.
o +eb#&#ran yang jelasJberbatas tegas.
o Perfusi sekitar f#3ea yang baik.
4akt#r pr#gn#stik yang tidak menguntungkan
o Edema yang difus J keb#&#ran yang multiple.
o (ep#sisi lipid pada f#3ea.
o !skemia ma&ular.
':
o Edema ma&ular kist#id.
o >isus pre#peratif kurang dari .7J.77.
o Aipertensi.
BAB 3
"E!I$PULAN
#etinopathy (M adalah suatu mikr#angi#pati pr#gresif yang ditandai #leh kerusakan dan
sumbatan pembuluh darah halus yang meliputi arteri#l prekapiler retina, kapiler-kapiler dan
3enaPemeriksaan #ftalm#l#gi retin#pathy (M se&ara khas terbagi dalam iabetic #etinopathy (everity
(cale meliputi 0 &on proliferative, prolifertative dan maculopathy (M dengan masing-masing temuan
klinis yang khas pada tiap tingkat perkembangan penyakitnya. )undus )luorescein $ngiography
merupakan pemeriksaan penting dalam menunjang retin#pathy (M. Terapi retin#pathy (M men&akup
pera%atan medis untuk k#ntr#l gula darah dan terapi #ftalm#l#gi yang men&akup terapi bedah dan
medikament#sa. Pr#gn#sis ditentukan #leh fakt#r-fakt#r yang menguntungkan dan merugikan dalam
perjalanan penyakit ini serta tindakan yang dilakukan dalam inter3ensinya.
';

Anda mungkin juga menyukai