e.

FORAMEN : LUBANG MELALUI TULANG :

FORAMEN OBTURATORIUM
f. FOSSA : LEKUK ATAU DAERAH YANG
MELESAK : FOSSA INFRASPINATA OS
SCAPULA
g. LINEA : PENINGGIAN BERUPA GARIS : LINEA
MUSCULI SOLEI, LINEA POPLITEA OSSIS TIBIAE
h. MALLEOLUS : TONJOLAN YANG MEBULAT :
MALLEOLUS LATERALIS OSSIS FIBULAE
i. INCISURA : TAKIK PADA PINGGIR TULANG :
INCISURA ISHIADICA MAJOR
j. PROTUBERANTIA : PENONJOLAN:
PROTUBERANTIA OCCIPITALIS EXTERNA





k. SPINA : TONJOLAN MENYERUPAI DURI : SPINA
SCAPULAE
l. PROCESSUS SPINOSUS : TONJOLAN YANG
MENYERUPAI DURI :
PROCESSUS SPINOSUS VERTEBRAE
m. TROCHANTER : PENINGGUAN BESAR :
TROCHANTER MAJOR FEMORIS
n. TUBERCULUM : PENINGGIAN KECIL : TUBERCULUM
MAJUS HUMERI
o. TUBEROSITAS ATAU TUBER ( PENINGGIAN YANG BESAR DAN
MEMBULAT, PEMBENGKAKAN : TUBER ISCHIADICUM



III. SISTEM SENDI ( ARTHROLOGI )
- TERDIRI DARI SENDI DAN LIGAMENTUM
- HUBUNGAN ANTARA SETIAP BAGIAN YANG KAKU ( TULANG
ATAU TULANG RAWAN ) PADA KERANGKA.
- JENIS JENIS SENDI : SUDAH DIBICARAKAN




IV. SISTEM OTOT ( MYOLOGI )
- SUDAH DIBICARAKAN

V. SISTEM SIRKULASI ( ANGIOLOGI )
- TERDIRI DARI SISTEM CARDIOVASCULAR DAN SISTEM LIMFATIK
- SISTEM CARDIOVASCULAR : JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
- SISTEM LIMFATIK : ANYAMAN PEMBULUH LIMFE UNTUK MENYERAP
CAIRAN JARINGAN ( LIMFE ) YANG BERLEBIH DARI CAIRAN
KOMPARTEMEN
CAIRAN ( INTASELULER ) INTERSTITIAL TUBUH, MENYARINGNYA
DALAM KELENJAR LIMFE DAN MENGAMBALIKAN KEDALAM PEREDARAN
DARAH.

SISTEM CARDIOVASCULAR

3 JENIS PEMBULUH DARAH :

* ARTERI
* VENA
* KAPILER

ARTERI
- MEMBAWA DARAH DARI JANTUNG DAN MENGEDARKANNYA KESELURUH TUBUH
- MENGALIR DARI JANTUNG MELALUI ARTERI YANG MAKIN LAMA MAKIN KECIL
- DIDNDING ARETRI TERDIRI DARI : TUNICA INTIMA, TUNICA MEDIA DAN TUNICA
ADVENTIA
- 3 JENIS ARTERI ( ATAS DASAR TEBAL DINDING DAN PERBEDAAN STRUKTUR
LAPISANNYA : - ARTERI ELASTIS
- ARTERI MUSKULAR
- ARTERIOL

ARTERI ELASTIS : - MERUPAKAN GOLONGAN ARTERI TERBESAR MISAL : AORTA
- TEKANAN DARAH ARTERIAL DIPERTAHANKAN BERKAT
KELENTURAN
ARTERI INI.
- SIFAT INI YANG MENYEBABKAN PEMBULUH INI MELEBAR
SEWAKTU
JANTUNG BERKONTRAKSI DAN KEMBALI KE KEADAAN
SEBELUMNYA
ANTARA DUA KONTRAKSI JANTUG.



ARTERI MUSKULAR : - MENGANTAR DARAH KEBERBAGAI JARINGAN
TUBUH
- SERING DISEBUT SEBAGAI ARTERI PENYALUR
-DINDING TERDIRI DARI SERABUT OTOT POLOS
SIRKULAR
YANG MENYEMPITKAN LUMEN SEWAKTU
KONTRAKSI
- MENGATUR ALIRAN DARAH KEBERBAGAI
BAGIAN TUBUH SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN


ARTERIOL : - JENIS ARTERI TERKECIL
- LUMEN PEMBULUH RELATIF SEMPIT DAN DINDING TEBAL
- DERAJAT TEKANAN DALAM SISTEM ARTERIAL ( TEKANAN
ARTERIAL )
TERUTAMA DIATUR MELALUI DERAJAT TONUS OTOT
POLOS DALAM
DINDING ARTERIOL
BILA TONUS MENINGKAT DIATAS NORMAL AKIBATNYA :
HIPERTENSI
PENYAKIT ARTERI YANG PALING SERING : ARTERIOSCLEROSIS
(PENGERASAN ARTERI )
- DITANDAI OLEH : PENEBALAN DAN KEHILANGAN KELENTURAN
DINDING
ARTERI
- DIHUBUNGKAN DENGAN PENIMBUNAN LEMAK ( T.U
KOLESTEROL ) DALAM DINDING
ARTERI
- KALSIUM DIENDAPKAN SEHINGGA TERBENTUK PLAK (
ATEROMA )
- KOMPLIKASI ARTERIOSCLEROSIS : - PENY.JANTUNG ISCHEMIK
- INFARC MYOCARD
- SERANGAN OTAK
- GANGREN
- MELUASNYA LESI ARTERIOSCLEROSIS DALAM TUNICA INTIMA
ARTERI
MUSKULAR DAN ELASTIS MENYEBABKAN TROMBOSIS (
PEMBEKUAN )
DAN PENYUMBATAN ARTERI

VENA

- MENGANTAR DARAH DARI PALUNGAN BALIK KE JANTUNG
- VENA PULMONAL BESAR BERBEDA KARENA MEMBAWA DARAH YANG KAYA
OKSIGEN DARI PARU-PARU KE JANTUNG.
- DINDING VENA LEBIH TIPIS DARI PADA DINDING ARTERI YANG DIIRINGINYA
KARENA TEKANAN DARH VENA YANG LEBIH RENDAH
- 3 JENIS VENA : - KECIL
- SEDANG
- BESAR
- VENA DENGAN UKURAN SEDANG MEMPUNYAI KATUP-KATUP SEHINGGA
DARAH MENGALIR KEARAH JANTUNG, TETAPI TIDAK KEMBALI
- OTOT RANGKA YANG BERKOTRAKSI MENEKAN VENA, MENDESAK DARAH
MELALUI PEMBULUH BALIK KE ARAH JANTUNG
- VENA TERKECIL DISEBUT VENULA
- VENULA-VENULA BERSATU MEMBENTUK PLEXUS VENA MISALNYA
ARCUS VENOSUS DORSALIS PEDIS
- VENA CENDERUNG BERPASANGAN
- VENA YANG HILANG KELENTURANNYA , MENJADI LEMAH
- VENA YANG LEMAH MELEBAR KARENA TEKANAN SEWAKTU MENGATASI
GRAVITASI KOLOM DARAH, SEHINGGA TERJADI VARICES
KAPILER

- MERUPAKAN PIPA ENDOTELIAL SEDERHANA YANG MENGHUBUNGKAN SISI
ARTERIAL DENGAN SISI VENOSA PEREDARAN DARAH
- TERSUSUN MENJADI ANYAMAN DISEBUT PALUNGAN KALPILER
- DARAH YANG MENGALIR MELALUI PALUNGAN KAPILER DIANTAR MASUK
OLEH ARTERIOL DAN DISALURKAN KELUAR OLEH VENULA
- SEWAKTU DARAH DIDESAK MELALUI PALUNGAN KAPILER OLEH TEKANAN
HIDROSTATIK DALAM ARTERIOL, TERJADI PERTUKARAN ZAR GIZI DAN BAHAN
SELULER LAIN DENGAN JARINGAN TUBUH DI SEKITARNYA ( MISAL OKSIGEN )

SISTEM LIMFATIK

- TERDIRI DARI ANYAMAN PEMBULUH LIMFE YANG LUAS DAN BERHUBUNGAN
DENGAN KELOMPOK KECIL JARINGAN LIMFATIK, YAKNI KELENJAR LIMFE

SISTEM LIMFATIK TERDIRI DARI :

* PLEXUS LYMPHATICUS : ANYAMAN PEMBULUH LIMFE YANG AMAT KECIL,
YAKNI KAPILER LIMFATIK
* KELENJAR LIMFE, TERDIRI DARI KELOMPOK KECIL JARINGAN LIMFATIK DAN
DILALUI OLEH LIMFE SEWAKTU MELINTAS KESISTEM PEMBULUH BALIK
* KUMPULAN JARINGAN LIMFOID, DALAM SALURAN CERNA, LIEN DAN THYMUS
* LIMFOSIT YANG BEREDAR, DIBENTUK DALAM JARINGAN LIMFOID DAN
JARINGAN
MIELOID DALAM SUMSUM TULANG MERAH


SETELAH MELEWATI SATU ATAU LEBIH KELENJAR LIMFE, LIMFE TERKUMPUL
DALAM PEMBULUH LIMFE YANG LEBIH BESAR YAKNI TRUNCUS LYMPHATICUS
YANG BERSATU, KEMUDIAN MEMBENTUK :
a. DUCTUS THORACICUS, BERASAL DARI ABDOMEN SEBAGAI CYSTERNA
CHYLI,
LALU MELINTAS KE CRANIAL UNTUK BERMUARA PADA PERSATUAN VENA
JUGULARIS INTERNA DENGAN VENA SUBCLAVIA SINISTRA
b. DUCTUS LYMPHATICUS DEXTRA, BERASAL DARI KEPALA DAN LEHER
SEBELAH KANAN,
EXTREMITAS SUPERIOR DEXTRA DAN CAVITAS THORACIS DEXTRA

FUNGSI PEMBULUH LIMFE :
1. MENYALURKAN KELUAR CAIRAN JARINGAN, MISALNYA GENANGAN PLASMA
DARI
SELA INTERSTITIAL DAN MEMBAWANYA KE SISTEM PEMBULUH BALIK (
VENA )
2. MENYERAP DAN MENGANGKUT ZAT LEMAK, MISALNYA KAPILER LIMFE
MENYALURKAN
LEMAK DARI INTESTINUM DAN MENCURAHKANNYA MELALUI DUCTUS
THORACICUS
KE DALAM VENA SUBCLAVIA.

3. MEMBENTUK MEKANISME PERTAHANAN UNTUK TUBUH, MISALNYA
SEWAKTU PROTEIN
ASING DISALURKAN DARI DAERAH YANG TERINFEKSI, SEL YANG
SECARA IMMUNOLOGIS
KOMPETEN, MEMBENTUK ZAT ANTI SPESIFIK TERHADAP PROTEIN
TERSEBUT.

VI. SISTEM SARAF ( NEUROLOGI )

ADALAH MEKANISME YANG MEMUNGKINKAN TUBUH BEREAKSI TERHADAP
PERUBAHAN PADA BERBAGAI LINGKUNGAN EXTERNAL DAN INTERNAL
YANG SENANTIASA TERJADI.

JARINGAN SARAF TERDIRI DARI 2 JENIS SEL UTAMA : - NEURON ( SEL
SARAF )
- SEL PENUNJANG

NEURON TERDIRI DARI DENDRIT DAN AXON
DENDRIT MEMBAWA IMPULS KE BADAN SEL DAN AXON MENJAUHI
BADAN SEL
MIELIN ADALAH PEMBUNGKUS AXON TERDIRI DARI ZAT LIPIDA DAN
PROTEIN,
UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN KONDUKSI IMPULS.
NEURON SALING BERHUBUNGAN PADA SINAPS ( TITIK
PERSENTUHAN ANTAR
NEURON )
NEUROGLIA ( SEL GLIA ) : SEL YANG TIDAK PEKA TERHADAP
RANGSANG DAN
MERUPAKAN KOMPONEN POKOK JARINGAN SARAF.
NEUROGLIA BERGUNA UNTUK PENUNJANG DAN PEMASOK ZAT GIZI
BAGI NEURON.
SISTEM SARAF PUSAT

FUNGSI :
1. PELAKU INTEGRASI DAN KOORDINASI ISYARAT NEURAL YANG
MASUK
DAN KELUAR
2. PELAKSANA FUNGSI MENTAL LUHUR SEPERTI BERFIKIR DAN
BELAJAR


SEBERKAS SERABUT SARAF ( AKSON ) YANG MENGHUBUNGKAN BAGIAN
SISTEM
SARAF DISEBUT TRACTUS ( JARAS ).
NUCLEUS : SEKELOMPOK BADAN SEL SARAF
SELAPUT PEMBUNGKUS OTAK DAN MEDULLA SPINALIS DISEBUT MENINGENS.
TERDIRI DARI : - DURAMATER
- ARACHNOIDEA MATER
- PIAMATER
YANG BERGUNA UNTUK MELIPUTI DAN MELINDUNGI SISTEM SARAF PUSAT.

NERVUS ( SARAF ) : SUATU BERKAS SERABUT SARAF ( AKSON ) DALAM
SISTEM
SARAF TEPI.
GANGLION : KUMPULAN BADAN SEL SARAF DILUAR SISTEM SARAF PUSAT.
PLEXUS NERVOSUS ( PLEXUS SARAF ) : ANYAMAN SARAF

SERABUT SARAF PERIFER TERDIRI DARI : - SEBATANG AKSON
- SELUBUNG MIELIN
- NEUROLEMA ( SELUBUNG
SCHWANN )
.
SARAF TEPI DILINDUNGI 3 SELUBUNG JARINGAN IKAT :
- EPINEURIUM, SELUBUNG JARINGAN IKAT SELULER SEKELILING SARAF
- PERINEURIUM, JARINGAN IKAT SELULER YANG LEMBUT DARI PADA
EPINEURIUM,
MELIPUTI SEBERKAS KECIL ( FASCICULUS ) SERABUR SARAF.
- ENDONEURIUM, SELUBUNG JARINGAN IKAT LEMBUT, MELIPUTI MASING
MASING
SERABUT SARAF

SARAF SPINAL MENINGGALKAN MEDULLA SPINALIS MELALUI 2 AKAR ( RADIX ) :

* RADIX ANTERIOR BERISI SERABUT MOTORIS ( EFEREN ) DARI BADAN SEL
SARAFDALAM CORNU ANTERIOR MEDULLA SPINALIS
* RADIX POSTERIOR MENGANTAR SERABUT SENSORIS ( AFEREN ) KE CORNU
POSTERIOR MEDULLA SPINALIS

RADIX ANTERIOR BERSATU MEMBENTUK SARAF SPINAL ( NERVUS SPINALIS )
YANG BERCABANG 2 MENJADI RAMUS ANTERIOR DAN RAMUS POSTERIOR.
DIMANA BERISI SERABUT SARAF MOTORIS DAN SENSORIS.
RAMUS POSTERIOR MENGANTAR SERABUT SARAF KE PUNGGUNG, SEDANGKAN
RAMUS ANTERIOR MENGANTAR SERABUT SARAF KE EXTREMITAS DAN DAERAH
TUBUH SEBELAH VENTRAL DAN LATERAL.


KOMPONEN SUATU SARAF SPINAL YANG KHAS :

* SERABUT SENSORIS UMUM ( SOMATO-AFEREN UMUM )
- MENERUSKAN PERASAAN DARI TUBUH KE MEDULLA SPINALIS, BAIK
PERASAAN
EXTEROCEPTIVE MAUPUN PROPRIOCEPTIVE
DARI OTOT, TENDO DAN SENDI.

* SERABUT VISCEROSENSORIS UMUM ( VISCERO-AFEREN UMUM )
- MENYALURKAN PERASAAN DARI MUCOSA, KELENJAR DAN PEMBULUH
DARAH.

* SERABUT SOMATOMOTORIS ( SOMATO-EFEREN UMUM )
- MENYALURKAN IMPULS MOTORIS KEPADA OTOT RANGKA.

* SERABUT VISCEROMOTORIS ( VISCERO EFEREN UMUM )
- MENYALURKAN IMPULS KEPADA OTOT POLOS DAN JARINGAN KELENJAR.

SISTEM SARAF OTONOM

TERDIRI DARI : - SARAF EFEREN
- SARAF AFEREN
- GANGLION





SALURAN EFEREN BERUBUNGAN DENGAN PENYALURAN IMPULS KE JANTUNG
( OTOT JANTUNG ), OTOT POLOS DAN KELENJAR.
SARAF AFEREN MENGURUS PENYALURAN RANGSANG SAKIT VISCERAL DAN
MERUPAKAN KOMPONEN AFEREN REFLEK OTONOM.

PEMBAGIAN SARAF OTONOM : - SISTEM PARASIMPATIS
- SISTEM SIMPATIS

SISTEM PARASIMPATIS

BADAN NEURON PRAGANGLIONNYA TERLETAK DALAN NUCLEUS SARAT OTAK
N.III, VII, IX DAN X DI BATANG OTAK ( TRUNCUS ENCEPHALI ) DAN DALAM
SEGMEN MEDULLA SPINALIS SACRAL II, III DAN IV

SISTEM SIMPATIS

BADAN SEL NEURON PRAGANGLIONNYA TERLETAK DALAM CORNU LATERAL
SUBSTANSIA GRISEA MEDULLA SPINALIS THORACAL I S/D LUMBAL II ATAU III.
GANGLION PARAGANGLION TERLETAK SEBELAH KANAN KIRI COLLUMNA
VERTEBRALIS DAN SALING BERHUBUNGAN MELALUI TRUNCUS SIMPATICUS.
GANGLION PREVERTEBRAL TERLETAK DALAM PLEXUS SARAF YANG MELIPUTI
CABANG-CABANG UTAMA PARS ABDOMINALIS AORTA ( MISAL GANGLION
COELIACUM )
AKSON NEUROSIMPATIS MEMBAWA SERABUT PRAGANLION MELALUI RADIX
VENTRALIS DAN RAMUS COMMUNICANS ALBUS KEGANGLION
PARAVERTEBRAL
DISINI SERABUT PRAGANGLIONER BERJALAN KE :

1. LANGSUNG BERSINAPS DENGAN NEURON PASCAGANGLION
2. MENAIK ATAU MENURUN DALAM TRUNCUS SIMPATICUS
3. MELEWATI GANGLION PARAVERTEBRAL TANPA BERSINAPS UNTUK
MEMBENTUK NERVUS SPLANCHNICUS
4. LANGSUNG MEMASUKI GLANDULA SUPRARENALIS

SERABUT PASCAGANGLION DISALURKAN :

1. MELALUI RAMUS COMMUNICANS GRISEUS KE SARAF SPINAL UNTUK
MENCAPAI PEMBULUH DARAH, KELENJAR KERINGAT DAN MUSCULUS
ARRECTOR VILLIYANG TERDAPAT PADA RAMBUT.
2. KE KEPALA DAN LEHER DENGAN MENGADAKAN SINAPS DALAM GANGLION
CERVICALE SUPERIUS
3. KE VISCERA THORAX MELALUI PLEXUS CARDIACUS, PLEXUS PULMONALIS
DAN PLEXUS OESOPHAGUS KE JANTUNG DAN PARU-PARU.
4. DARI GANGLION PREVERTEBRAL KE VISCERA ABDOMEN DAN PELVIS
( INTESTINUM DAN VESICA URINARIA ) MELALUI PLEXUS COELIACUS.
VII. SISTEM PENCERNAAN ( GASTROENTEROLOGI )
BEERHUBUNGAN DENGAN PROSES MENELAN
A. OESOPHAGUS
B. GASTER ( VENTRICULUS )
C. INTESTINUMTENUE : - DUODENUM
- JEJUNUM
- ILEUM
D. INTESTINUM CRASSUM :- CAECUM, DISINI MUARA APPENDIX
VERMIFORMIS
- COLON ASCENDENS
- COLON TRANSVERSUM
- COLON DESCENDENS
- COLON SIGMOID
E. RECTUM DAN CANALIS ANALIS

ORGAN LAIN DALAM RONGGA ABDOMEN

1. HEPAR DAN VESICA FELLEA
2. LIEN
3. PANCREAS















VIII. SISTEM PERNAPASAN (RESPIROLOGI) TERDIRI :

1. LARINX

2. TRACHEA : TRACHEA BERCABANG PADA BIFURCATIO TRACHEA MENJADI
BRONCHUS PRINCIPALIS SINISTER ET DEXTRA
MASING-MASING BRONCHUS PRINCIPALIS TERPECAH MENJADI
BRONCHUS SKUNDER (BRONCHUS LOBARIS)
SETIAP BRONCHUS SKUNDER MEMBAGI DIRI MENJADI BRONCHUS
TERSIER (BRONCHUS SEGMENTAL) KEMUDIAN MENJADI
BRONCHIOLUS DAN BERAKHIR SEBAGAI
ALVEOLUS, DIMANA ALVEOLUS MERUPAKAN TEMPAT PERTUKARAN O
2
DAN CO
2


3. PARU- PARU
PARU KIRI DAN KANAN TERPISAH OLEH JANTUNG DAN PEMBULUH
BESAR DALAM MEDIASTINUM MEDIUS
PARU-PARU BERHUBUNGAN DENGAN JANTUNG DAN TRACHEA
MELALUI STRUKTUR DALAM RADIX PULMONIS. FISURA HORIZONTAL
DAN OBLIK MEMBAGI PARU-PARU MENJADI LOBUS-LOBUS

IX. SISTIM KEMIH (UROLOGI)

1. REN DEXTER ET SINISTER
2. URETER DEXTER ET SINISTER
3. VESICA URINARIA
4. URETHRA

REN
REN DEXTER TERLETAK SEDIKIT LEBIH RENDAH DARI REN SINISTER, KARENA
BESARNYA LOBUS HEPATIS DEXTER
DIATAS REN TERDAPAT GLANDULA SUPRA RENAL ATAU GLANDULA ADRENAL
TEMPAT KELUAR URIN DARI REN DIMULAI DARI PELVIS RENALIS

URETER
PIPA BEROTOT SEMPIT YANG MENGANTAR URIN DARI KEDUA REN KE VESICA
URINARIA
KRANIAL URETER YANG MELEBAR YAKNI PELVIS RENALIS TERJADI KARENA
PERSATUAN 2 ATAU 3 CALICES RENALIS YANG MASING-MASING MENGHIMPUN
2/3 CALICES RENALIS MINORES.


VESICA URINARIA
SEWAKTU TERISI VESICA URINARIA MEMBESAR KE ARAH CRANIAL KE
DALAM LEMAK EKSTRAPERITONIAL LEMBAR SUPERFICIAL FASCIA
DINDING ABDOMEN PENTRAL.
VESICA URINARIA YANG KOSONG BERBENTUK LIMAS MEMILIKI 4
PERMUKAAN : SEBUAH PERMUKAAN KRANIAL, DUA PERMUKAAN
LATEROCAUDAL DAN SEBUAH PERMUKAAN DORSAL.


URETHRA

1. URETHRA LAKI-LAKI

MENYALURKAN URIN KELUAR DARI VESICA URINARIA MELALUI OSTIUM
URETHRAE EKSTERNUM PADA UJUNG GLANS PENIS. URETHRA JUGA
MERUPAKAN PENYALUR CAIRAN SPERMA.
DIBEDAKAN ATAS TIGA BAGIAN : PARS PROSTATICA, PARS
MEMBRANACEA, DAN PARS SPONGEOSA.


2. URETHRA WANITA

PADA WANITA URETHRA MELINTAS DARI VESICA URINARIA KE ARAH
VENTROPODAL, DORSAL DAN LALU CAUDAL SYMPYSIS PUBIS. OSTIUM URETHRAE
EKSTERNUM BERADA DI DALAM VESTIBULUM VAGINA.
URETHRA TERLETAK VENTRAL TERHADAP VAGINA.

X. SISTIM REPRODUKSI

TERDIRI DARI ORGAN GENITAL YANG MENGURUS REPRODUKSI.

ALAT KELAMIN LAKI-LAKI
A. ALAT KELAMIN DALAM LAKI-LAKI :
- KEDUA TESTIS
- DUCTUS DEFERENS
- VESICULA SEMINALIS
- KEDUA DUCTUS EJACULATORIUS
- PROSTAT
- GLANDULA BULBO URETHRALIS

B. ALAT KELAMIN LUAR LAKI-LAKI :
- PENIS
- SCROTUM

ALAT KELAMIN WANITA
A. ALAT KELAMIN DALAM WANITA
- OVARIUM
- TUBA UTERINA
- UTERUS
- VAGINA

B. ALAT KELAMIN LUAR WANITA
- MONS PUBIS
- LABIUM MAJUS PUDENDI DAN LABIUM MINUS PUDENDI
- VESTIBULUM VAGINA
- CLITORIS
- BULBUS VESTIBULI
- GLANDULA VESTIBULARIS MAJOR DAN GLANDULA
VESTIBULARIS MINOR



XI. SISTIM ENDOKRIN (ENDOKRINOLOGI)

TERDIRI DARI KELENJAR BUNTU YANG
MENGHASILKAN HORMON UNTUK DI BAWA KE SEMUA
BAGIAN TUBUH KE SISTIM SIRKULASI.
CONTOH :
- GLANDULA THYROIDEA
- GLANDULA SUPRARENAL
- GLANDULA HYPHOPISE
- PANCREAS