Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala
agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang
masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani. PT. Natural
Nusantara berusaha memberi alternatife solusi bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai
peningkatan produksi secara K-3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.

SYARAT TUMBUH

Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
Suhu udara 22 - 30o C
Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase
baik dan pH antara 6,8-7,3
Sinar matahari harus cukup
Cocok ditanam musim kemarau


PEMBIBITAN

Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15 menit
Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai
berkecambah
Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm
Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian
masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus
yang telah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan 2 : 1
Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang
Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
Siram persemaian pagi dan sore hari
Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali
Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan
Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan


PENGOLAHAN LAHAN

Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun.
Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur.
Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan.
Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit.
Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah. Akan lebih optimal jika
ditambah SUPERNASA atau jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti SUPERNASA 10-20 botol / ha
dengan cara :

Alternatif 1 : satu botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 lt air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap
50 lt air diberi 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 liter air diberi 1 sendok peres makan SUPERNASA untuk
menyiram + 10 m bedengan.

Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengan
tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam.
Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg merata ke bedengan
atau ke lubang tanam.
Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari.
Biarkan selama seminggu sebelum tanam.
Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm.


PENANAMAN

Waktu tanam yang baik musim kering
Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)


PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau
disiram dengan gembor

PENYULAMAN

Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit.
Penyulaman maksimal umur 15 hari.


PEMASANGAN AJIR (TURUS)

Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran.
Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
Tancapkan secara individu dekat batang.
Ikat batang atau cabang terong pada turus.


PENYIANGAN

Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam


PEMUPUKAN
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut
acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :

Jenis Pupuk

Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari

Umur 25 hari

Umur 35 hari

Umur 45 hari
Urea

75

75

75

75
SP-36

50

-

-

-
KCl

-

75

100

75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per
tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram
per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman.

Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu sekali

PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga
dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

H A M A
1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan
PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali.

2. Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda
Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
Sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot PENTANA +
AERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.

3.Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau.
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah
sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.

4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari
Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan
roboh
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau
PENTANA + AERO 810.

5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag.
Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan Natural VITURA.

6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak
normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu
tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu
sekali

PENYAKIT
1. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak

2. Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.

3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.

4. Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik
hitam

5.Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat

6.Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban
dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih dengan POC NASA dosis
2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk
kandang sebelum tanam ke lubang tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai
alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata
dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup
botol per tangki.

PEMANENAN

Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.
Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah
siap dipetik.



Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA)
Hubungi segera INTI GROW - Distributor Resmi PT Natural Nusantara
Jl. Wahid Hasyim No. 63 B Yogyakarta
Telp : (0274) 389986, 4546304
Layanan konsultasi dan order :


081226523400, 085876267040
www.nasajogja.com

Cara Pemesanan Produk :
1. SMS/Telp 081226523400 untuk konfirmasi Pemesanan.
2. Kemudian akan dihitung jumlah biaya yang harus ditransfer.
3. Transfer biaya pembelian + bea kirim (bila diperlukan) sesuai dengan pemesanan melalui BCA
4450965338 a/n Abror Yudi Prabowo atau MANDIRI 1370006554766 a/n Abror Yudi Prabowo .
4. Konfirmasi Nama dan Alamat pengiriman Via Hp 081226523400

Anda mungkin juga menyukai