Penentu keberhasilan proyek salah satunya sumber daya manusia yang mamiliki kualifikasi, keterampilan, dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan. Faktor lain yang harus dipertimbangakan dalam merencanakan tenaga kerja antara lain: 1. Produktivitas tenaga kerja 2. Jumlah tenaga kerja pada periode yang paling maksimal 3. Jumlah tenaga kerja tetap dan tidak tetap 4. Biaya yang dimiliki dan jenis pekerjaan 2.7.3 Perencanaan Peralatan Perencanaan peralatan dalam sebuah proyek dapat dipengaruhi oleh produktivitas alat terhadap volume pekerjaan yang akan dilakukan, sedangkan jumlah peralatan yang dibutuhkan bergantung pada hal-hal berikut: 1. Durasi kegiatan/waktu yang tersedia 2. Kondisi lapangan 3. Keadaan cuaca 4. Efisiensi alat 5. Kemampuan operator 6. Kapasitas dan jumlah alat Penentuan biaya peralatan dalam suatu proyek berdasarkan: 1. Biaya peralatan sendiri 2. Biaya sewa peralatan Penentuan biaya dengan peralatan sendiri dibagi atas: 1. Biaya kepemilikan 2. Biaya operasi Biaya kepemilikanpun dibagi menjadi: 1. Biaya penyusutan 2. Biaya modal 3. Biaya asuransi 4. Biaya operasional Penjadwalan penggunaan alat perlu dilakukan untuk efektivitas kerja alat. 2.7.4 Perencanaan Penggunaaan Material
Perencanaan material dalam pelaksanaan sebuah proyek adalah penggunaan material dengan efektif dan efisien. Penggunaaan material diawasi dengan ketat baik kualitas maupun kuantitasnya, sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan yang di tetapkan. Peran logistik sebagai penyedia material sangat penting dalam menjamin ketersedian serta kualitas barang yang diinginkan.
Informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan material adalah sebagai berikut: 1. Kualitas material yang dibutuhkan 2. Spesifikasi teknis material 3. Lingkup penawaran yang diajukan oleh beberapa pemasok 4. Waktu pengiriman 5. Pajak penjualan material 6. Termin dan kondisi pembayaran kepada logistik material yang dilakukan
Prosedur dalam pengelolaan material
1. Prosedur penerimaan material Bagian logistik memeriksa mutu, kualitas, dan kuantitas material yang tiba. Bila material tidak sesuai, bagian logistik dan pengawas mutu dapat menolak pengiriman material. Bila sudah sesuai, material disimpan di gudang penyimpanan Bagian logistik mengontrol setiap barang yang masuk dan keluar. Tempat penyimpanan harus aman. 2. Prosedur pengadaan material Dibuat master schedule untuk pengadaan barang. Membuat rencana kebutuhan material Bagian logistik melkukan klarifikasi kebutuhan material dan memproses pengadaannya.
2.8 PERENCANAAN MUTU
Upaya mencapai kesepahaman diantara konsumen dan produsen tentang mutu produk dan pelayanannya, maka dibuat standar. Di dunia internasional memakai standar mutu ISO 9000. Beberapa kontraktor proyek kontruksi di Indonesia telah menggunakan standar sistem mutu ISO 9000:2000.
2.8.1 Manajemen Sistem Mutu ISO 9000:2000 untuk Proyek
Struktur dokumentasi dari sistem mutu dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya: 1. Manual Mutu, berisi kebijakan persyaratan standar sistem mutu ISO 9000:2000 2. Prosedur, uraian tentang proses pekerjaan 3. Instruksi Kerja, menguraikan langkah-langkah rinci dari suatu aktivitas yang termuat dalam prosedur.
2.8.2 Perencanaan Sistem Mutu
Perencanaan sistem mutu ISO 9000:2000 proyek merupakan implementasi persyaratan agar dapat menjamin semua persyaratan produk dapat dicapai, dengan lingkup sebagai berikut:
1. Rencana mutu proyek Proses pemenuhan persyaratan yang berlaku dalam standar sistem ISO 9000:2000 terdiri atas bagian-bagian berikut ini: Ruang lingkup, terdiri atas dokumen yang berhubungan dengan sistem mutu. Rancangan perencanaan mutu, terdiri atas kebijakan dan tanggung jawab manajemen Persyaratan rancangan desain, terdiri atas kebijakan komponen, kemampuan produksi, Avaibility, reability, dan maintainability. Penjamin mutu, terdiri atas kebijakan, pelatihan, tinjauan, pengawasan rutin, dan tinjauan secara mutu.
2. Rencana Pengendalian Mutu Menetapkan proses pengendalian dengan menggunakan diagram alir tahap kunci bagian operasi. Menetapkan tahapan pengendalian yang diperlukan. Membuat pengendalian mutu yang terpadu, dengan aktivitas-aktivitas: membuat nomor tahapan, aktivitas yang dilakukan.
Perencanaan mutu bertujuan untuk mempersiapkan acuan-acuan bagi proses pengendalian selama berlangsungnya proyek. Pada proyek konstruksi sistem mutu diterapkan dengan menggunakan ISO 9000:2000, yang dilakukan dengan memenuhi persyaratan dan prosedur dari bagian elemen berikut ini:
Tanggung jawab manajemen Sistem mutu Tinjauan kontrak Pengendalian desain (tidak dipakai pada proyek konstruksi) Pengendalian dokumen dan data Pembelian Pengendalian produk Identifikasi dan kemampuan telusur produk Pengendalian proses Inspeksi da pengujian Pengendalian alat inspeksi, ukur, dan uji Pengendalian produk tidak sesuai Tindakan koreksi dan pencegahan Penanganan, penyimpanan, pengemasan, pengawetan, dan penyerahan Pengendalian rekaman mutu Audit mutu internal Pelatihan Teknik statistik
Bila suatu perencanaan mutu proyek telah terdokumentasi dengan baik, maka dilakukan proses review dan evaluasi untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang terjadi dan untuk mengantisipasi masalah yang akan timbul pada masa pengendalian mutu.