Anda di halaman 1dari 17

Askep Anak Typhoid

Abdominalis
By : Ns. Marlinda, S.Kep

Keperawatan Anak I
A. Defenisi
Typhoid Abdominalis: peny
infeksi akut yang mengenai
saluran cerna (terutama usus
halus), dgn gejala demam >1mgg,
ggn pencernaan, ggn kesadaran
B. Etiologi
Salmonella typhi, Paratyphi A, Paratyphi B
Karakteristik S.typhi
- Basil gram (-)
- Memfermentasi laktosa
- Bergerak dengan rambut getar
C. Manifestasi Klinis
Masa inkubasi 10-12 hari; mungkin
ditemukan gejala prodromal
-tidak enak badan, lesu, nyeri kepala,
pusing, tidak bersemangat.
Demam berlangsung selama 3mgg, febris
remitten, suhu tidak tidak terlalu tinggi


- Mgg I; suhu tubuh biasanya
meningkat pada sore/ malam
hari dan menurun di pagi hari
- Mgg II; demam
persisten/menetap
- Mgg III; suhu berangsur turun,
mendekati normal
Gangguan pada sluran cerna
- Pada mulut: bibir pecah-pecah, bau mulut, lidah
kotor/ tertutup selaput putih. Ujung dan tepi lidah
kemerahan. Kehilangan nafsu makan, diare
- Pada abdomen: istensi abd, nyeri tekan,
hepatomegali, splenomegali
Ganggun kesadaran
- Kesadaran menurun, mengantuk, bingung,
apatis
- Disorientasi, mengigau
Gangguan lain: nafas cepat dangkal, muncul
bintik merah (rose spot) di kulit
D. Relaps
Keadaan yang menunjukkan berulangnya
gejala penyakit yang berlangsung lebih
singkat dan ringan. Biasanya terjadi mgg II
setelah suhu badan normal.
Kemungkinan terjadi krn terdapatnya basil
dalam organ yang tidak dapat
dimusnahkan oleh obat maupun anti body.
E. Carrier
Setiap org yang terinfeksi salmonellla
akan mengeksresi kuman tsb dalam feses
dan urine selama 3 bulan
Orang yang tetap kengeksresi setelah
>3bulan dinamakan carrier
Fecal carrier; kuman menetap di kandung
empedu
Urinary carrier; kuman menetap di saluran
kemih terutama krnkelainan saluran kemih
yang sudah ada
F. Komplikasi
Pada usus
- Perdarahan usus
- Perforasi usus
- peritonitis
Di luar usus
- bakteriemia: meningitis, kolelitiasis,
ensefalitis
G. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Darah tepi :
leukopeni(netropeni)
Kultur : kultur darah hasil 90%+ pada mgg
I, mgg III kuman ditemukan dalam feses
dan urine
Serologi test : test widal, merupakan
reaksi aglutinasi antigen salmonella dan
antibody. + bila titer zat anti terhadap
antigen O 1/200
H. Penatalaksanaan
Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian dan
eksreta
Isrirhat selama demam-2mgg. Ambulasi secara
bertahap.
Diet TKTP ML, kurang serat dan tidak bersifat
merangsang.
Obat-obatan : antibiotik yang sesuai, vit C dan B
com untuk menjaga kesegaran, antipiretik
Jika terjadi komplikasi berikan terapi yang
sesuai

Askep Klien Demam Typhoid
Pengkajian
1. RKS; klien mengeluh tidak enak badan,
letih, nyeri kepala, bibir pecah-pecah,
tidak nafsu makan, nyeri kepala, demam
terutama sore/ malam hari.
2. RKD; riwayat sakit saluran cerna, riwayat
peny kandung empedu
3. RKK; riwayat klg menderita typoid,
higiene keluarga jelek
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
a. Tingkat kesdaran: menurun
b. TTV: suhu meningkat, nafas
cepat dangkal, nadi bradikardi
relatif, TD normal/menurun
Pengkajian sistem tubuh
Mata cekung
Mulut; bibir kering dan pecah-pecah, lidah
berselapu/kotor
Abdomen ; distensi abdomen, nyeri tekan,
splenomegali, hepatomegali
Integumen ; rose spot
Ekstremitas; kekuatan otot menurun,
kelemahan
Diagnosa Keperawatan
Peningkatan suhu tubuh(hipertermi) b/d
efek sirkulasi endotoksin pada
hipotalamus, peningkatan metabolisme
Pemenuhan nutrsi: <kebutuhsn tubuh b/d
intake tidak adekuat, gangguan absorbsi,
peningkatan kebutusn metabolik(infeksi)
Intoleransi aktivitas b/d penurunan
kekuatan
Perubahan persepsi sensori
Resiko kekurangan volume cairan
Intervensi
Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) b/d
metabolisme, efek sirkulsi endotoksin
Tujuan: suhu tubuh N
KH: suhu dalam rentang N
tidak ada komplikasi sehububgan dg
suhu
Pantau suhu klien (derajat dan pola)
Pantau suhu ligkungan
Beri kompres hangat
Kolaborasi utk pemberian antipiretik dan
antibiotik
THANKS 4 UR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai