Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tumbuhan termasuk sayur-sayuran seperti kangkung dan mahluk hidup
lainnya dapat terpapar oleh zat-zat pencemar seperti partikel maupun gas. Partikel
yang banyak dilepaskan oleh industri adalah timbal dan kadmium.
Tanaman dapat menjadi mediator penyebaran logam berat pada mahluk
hidup karena masuknya logam tersebut pada tumbuhan melalui akar dan mulut
daun (stoma). Sayur-sayuran sebagai pakan baik pada manusia maupun hewan
menyebabkan berpindahnya logam yang terpapar didalamnya seperti timbal,
kadmium, kromium dan seng masuk kedalam tubuh mahluk hidup lainnya
( Farida, 2004 )
Kawasan Industri Medan seperti di daerah Mabar, banyak masyarakat
menanam berbagai jenis sayuran, diantaranya adalah sayur kangkung.
Sehubungan banyaknya industri di sekitar pertanian penduduk tersebut sayuran ini
dikhawatirkan telah tercemar oleh logam timbal dan kadmium. Sumber
pencemaran berasal dari tanah, udara dan air. Dari udara yaitu berasal dari asap
pabrik dan kendaraan bermotor sedangkan dari air yaitu berasal dari air hujan
yang telah tercemar oleh asap dari pabrik selain itu pencemaran air juga
disebabkan oleh hasil pembuangan limbah industri yang berasal dari pabrik.
Pencemaran logam di air diduga lebih tinggi di bandingkan di darat.
Pencemaran air biasanya terjadi karena pembuangan limbah dari industri
penggunaan logam yang bersangkutan secara tidak terkontrol atau penggunaan
Universitas Sumatera Utara
bahan yang mengandung logam itu sendiri (pestisida, insektisida) selain itu
berasal dari partikel logam berat yang beterbangan di udara akan terbawa oleh air
hujan ( Darmono, 1995 ). Menurut SNI No.7387-2009, batas maksimum cemaran
logam berat yang diperbolehkan dalam sayuran adalah 0,5 g/g untuk timbal dan
0,2 g/g untuk kadmium.
Pemeriksaan kuantitatif kandungan logam dalam sampel dapat di lakukan
dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom, Spektrofotometri
Emisi Nyala dan Spektrofotometri Visibel. Dalam hal ini, penetapan kadar Pb dan
Cd dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom, pemilihan metode
ini karena memilki beberapa keuntungan antara lain kecepatan analisisnya,
ketelitiannya, tidak memerlukan pemisahan pendahuluan dan dapat menentukan
konsentrasi unsur dalam jumlah yang sangat rendah yaitu kurang dari 1 ppm
(Khopkar, 1990).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk memeriksa logam timbal
dan kadmium pada kangkung air (Ipomoea aquatica Forssk) dan kangkung darat
(Ipomoea reptans Poir) yang ada di wilayah sekitar Mabar-Kawasan Industri
Medan.







Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah kangkung air dan kangkung darat yang ditanam di kawasan sekitar
daerah Mabar KIM mengandung cemaran logam Timbal (Pb) dan
Kadmium (Cd)?
b. Apakah kadar logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) di dalam kangkung
air dan kangkung darat melewati batas cemaran maksimum yang
ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dalam SNI No. 7387-2009?
c. Apakah ada perbedaan kadar logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada
tanaman kangkung air dan kangkung darat?

1.3 Hipotesis
a. Tanaman kangkung air dan kangkung darat yang ditanam di kawasan
Mabar KIM mengandung cemaran logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd).
b. Kadar logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada kangkung air dan
kangkung darat yang berada di lingkungan sekitar Mabar KIM melewati
ambang batas.
c. Terdapat perbedaan kadar logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada
tanaman kangkung air dan kangkung darat.




Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan Penelitian
a. Mengidentifikasi logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada tanaman
kangkung air dan kangkung darat.
b. Menentukan kadar Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada tanaman
kangkung air dan kangkung darat.
c. Untuk mengetahui adanya perbedaan kadar logam Timbal (Pb) dan
Kadmium (Cd) pada tanaman kangkung air dan kangkung darat.

1.5 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai besarnya kandungan
logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada tanaman kangkung air dan kangkung
darat yang ditanam disekitar Mabar KIM dan aman tidaknya sayur tersebut
dikonsumsi.











Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai