Anda di halaman 1dari 3

18/5/2014 IPTEKDA - LIPI

http://www.iptekda.lipi.go.id/root/buletin_detail_cetak.asp?berita_id=90 1/3
PEMBUATAN BATAKO DAN PAVING BLOCK SECARA MASINAL DI
KABUPATEN PACITAN
9 Okt 2004 Volume 3 No 2
Masyarakat Kabupaten Pacitan pada saat ini telah
memperoleh tambahan kemudahan dalam memenuhi
kebutuhannya akan bahan bangunan untuk pembuatan
rumah tinggal dan sarana umum. Kemudahan ini diperoleh
berkat adanya kerja sarna antara Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPM), Universitas Brawijaya dengan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalul
Program Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di
Daerah (IPTEKDA)-LIPI.
Pembuatan batako dan paving block yang selama ini
dikerjakan secara manual, kini telah ditinggalkan dan
diganti dengan proses pembuatan secara masinal.
Perubahan itu dapat terjadi berkat adanya mesin
pengayak pasir, mesin pengaduk dan mesin pencetak
batako dan paving block yang diperkenalkan oleh LPM; Universitas Brawijaya, yang pembuatnya
adalah Bengkel Elektro dan Laboratorium Teknologi, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.
Proses produksi dan mesin-mesin yang digunakan
Batako dan paving block yang diproduksi, bahan bakunya terdiri dari pasir, semen dan air dengan
perbandingan 75:20:5. Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman
Teknis yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986
Adapun proses produksi batako dan paving block adalah sebagai berikut:
1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus dengan menggunakan mesin seperti tertera pada
Gambar 1.
2. Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin pengaduk (Gambar
2) dan setelah rata ditambahkan air.

3. Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan yang rata dan siap
dipakai.
4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako/paving block dengan
menggunakan sekop dan di atasnya boleh ditambahkan pasir halus hasil ayakan (bergantung pada
jenis produk batako/paving block yang akan dibuat).
5. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan sampai padat dan rata
18/5/2014 IPTEKDA - LIPI
http://www.iptekda.lipi.go.id/root/buletin_detail_cetak.asp?berita_id=90 2/3
mekanisme tekan pada mesin cetak seperti pada Gambar 3.

6. Batako/paving block mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan
cara menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak.
7. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan keunggulan produk akhir sehingga
batakolpaving block mentah tersebut keluar dari alat cetaknya.
8. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah dengan cara diangin-anginkan
atau di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako/ paving block yang sudah jadi.
Hasil produksi batako/paving block sebelum dipasarkan harus menjalani pengujian mutu yang meliputi
:
a. pengujian ukuran dan tampak luar;
b. pengujian daya serap, dan
c. pengujian kuat tekan
Keseluruhan proses produksi batako/ paving block samapai kepada pemasaran nya dapat di
gambarkan dengan diagram sebagai berikut :
18/5/2014 IPTEKDA - LIPI
http://www.iptekda.lipi.go.id/root/buletin_detail_cetak.asp?berita_id=90 3/3

Skala produksi dan keunggulan produk akhir
Batako/paving block yang dihasilkan dengan sistem produksi ini mempunyai kelebihan bentuk
cetakan lebih bagus, permukaan lebih rata dan pori-porinya lebih rapat sehingga kuat tekan dan
tegangan tekannya lebih tinggi serta tidak mudah retak. Di samping itu dengan sistem produksi ini
skala produksi harian dapat ditingkatkan dari 200-250 buah batako/hari (dengan sistem produksi
manual) menjadi 650 buah batako setiap harinya. Untuk produksi paving block dapat ditinglcatkan dari
20 m2/hari (sistem manual) menjadi 40 m2/hari. Keuntungan lain yang bisa didapat dari sistem
produksi barn itu ialah menurnnnya tingkat produk cacat dari 35% menjadi20%.
Cetak ke printer

Anda mungkin juga menyukai