Anda di halaman 1dari 4

Research on Emergency Vehicles Routing Based on Simulated Annealing Algorithm

Abstraksi :
Pengopitimasian rute kendaraan darurat (ambulance) merupakan suatu rekayasa sistem yang
sangat kompleks karena dipengaruhi oleh faktor yang beraneka ragam. Dengan berbasis simulasi
alogaritma annealing, pada studi ini akan dibangun model optimisasi sesuai dengan rute
kendaraan darurat yang ada di dunia nyata yang berguna untuk meningkatkan efisiensi dari
kegiatan penyelematan darurat.
Selain itu, untuk memvalidasi solusi, fungsi objektif dan kapabilitas penerapan dari model
yang dibangun serta optimisasi dari alogaritmanya, studi ini juga digunakan untuk menganalisa
kerentanan jaringan lalu lintas berdasarkan keadaan (abstrak) dari jaringan lalu lintas pada area
kendaraan darurat untuk membuat struktur jaringan dari Sioux-Fall dan menerjemahkan P-A
menjadi OD.
Hasil yang optimal menunjukkan bahwa jumlah solusi optimal muncul secara signifikan
dengan meningkatnya koefisien suhu pendinginan, bagaimanapun, jumlah solusi optimal muncul
perlahan dengan meningkatnya suhu awal.

1. Pendahuluan

Optimasi dari rute kendaraan darurat merupakan suatu rekayasa yang dipengaruhi oleh
faktor yang beraneka ragam, seperti tipe dari barang bantuan dan mode transportasi, dll.
Dibandingkan dengan optimasi rute kendaraan tradisional (non-kendaraan darurat), rute
kendaraaan darurat (Ambulance) mempunyai karakteristik sendiri, dimana masalah ini sudah
dikategorikan sebagai NP-hard problem (Non-deterministic Polynomial-time)
Saat ini, para peneliti dan pemerintah telah memberikan perhatian pada kasus-kasus
seperti ini. Berdasarkan the prospective of supply, Chen ,dll. [1, 2] usulan tentang indeks
keandalan dari volume jaringan jalan. Model maksimasi dari keandalan waktu transportasi telah
dibuat [3]. Sebuah model pemrograman bi-level dengan maksimasi keandalan dari volume
jaringan jalan telah diusulkan [4]. Chunlin Liu, dll dianggap telah memecahkan masalah rute
non-linear sebagai serangkaian permasalahan jalur terpendek.
Sangatlah sulit untuk memecahkan permasalahan rute kendaraan darurat jika
dipandangan dari berbagai (multi) moda transportasi karena pembatas berasal dari berbagai
fungsi tujuan dan berbagai barang bantuan. Penelitian selama ini paling sering berfokus pada
bagaimana transportasi barang bantuan dari pusat darurat (rumah sakit, dsb) ke lokasi (krisis)
yang membutuhkan bantuan dimana tidak mempertimbangkan keseluruhan proses transportasi.
Jadi, berdasarkan karakteristik rute kendaraan darurat, model optimisasi dari multi-moda
transportasi akan dibangun pada studi ini.
2.1 Variabel - variabel yang digunakan :
k
Yi,i+1 adalah koefisien (unblocked) dari jalan raya dari node i ke node i+1 dengan k moda
transportasi.
lki,i+1 adalah volume lalu lintas dari jalan raya dari node i ke node i+1
akli adalah waktu transit yang dibuthkan untuk berpindah dari k moda transportasi menjadi l
moda transportasi pada node i.
k
t i,i+1 adalah waktu transportasi dari node i ke node i+1 dengan k moda transporatsi.
Pi adalah waktu menunda pada node i
L adaah serangkaian moda transportasi yang mungkin digunakan
I adalah serangkaian node yang harus dilewati.

2.2 Analisa pengoptimasian fungsi tujuan :

Fungsi tujuan pada penelitian ini terdiri dari 2 hal atau bagian yaitu, {1} maksimasi laju lalu
lintas dari keadaan darurat dan {2} minimasi total waktu transportasi.

k
 Menentukan 0-1 dari variabel xi,i+1 :

Dimana bernilai 1 apabila k mode transportasi diterapkan pada node i ke node i+1 dan
bernilai 0 apabila lainnya.

Maka, optimasi dari fungsi tujuan maksimasi laju lalu lintas diformulakan sebagai :

Sedangkan untuk minimasi total waktu transportasi, total waktu transportasi terdiri dari waktu
transportasi, waktu transit dan waktu menunda.

 Menentukan 0-1 dari variabel γkl


i :

Dimana bernilai 1 apabila k mode transportasi berpindah ke l mode transportasi pada


node i dan bernilai 0 apabila lainnya.

 Menentukan 0-1 dari variabel ui :


Dimana bernilai 1 apabila terdapat waktu menunda pada node i dan bernilai 0 apabila
lainnya.

Maka, minimasi waktu transportasi dapat diformulasikan sebagai :

Dengan menyatukan kedua model diatas, F1 dan F2. Maka, fungsi tujuan akhir diformulasikan
sebagai :

2.3 Analisa fungsi pembatas :

1. Pembatas volume sederhana, dimana aliran dari node asal adalah 1 (nilainya adalah aliran
masuk dikurangi aliran keluar), node tujuan bernilai -1 (nilainya adalah aliran masuk
dikurangi aliran keluar ) sedangkan node lainnya nilainya adalah aliran masuk sama
dengan aliran keluar.

2. Pembatas aliran lalu lintas dan kebutuhan

3. Pembatas antara aliran rute dan aliran jalan raya

𝑒𝑘
Dimana, 𝛿𝑠𝑡 adalah variabel 0-1 yang jika jalan raya eij termasuk kedalah rute dari asal
s ke tujuan t.
4. Setiap node hanya mempunyai 1 kesempatan untuk mengubah mode transportasi

5. Diantara node yang termasuk pada fase neighboring, jika terdapat rute diantara node
tersebut maka hanya ada 1 mode transportasi yang akan dipilih.
6. Harus menjamin kontinuitas transportasi

7. Barang bantuan harus diantarkan dalam batas waktu. Nilai keputusan adalah 0 atau 1.

Anda mungkin juga menyukai