Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemberian
bantalan pada telapak kaki untuk memposisikan dorsal fleksi terhadap rentang gerak
sendi di pergelangan kaki. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan rancangan penelitian Pre- Experimental Designs dengan pendekatan
One- Group Pretest-Posttest Design. Rancangan tersebut merupakan penelitian yang
tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi sudah dilakukan observasi pertama
(pre-test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang
terjadi setelah adanya intervensi atau perlakuan (Notoatmodjo, 2010). Dimana rentang
gerak sendi pergelangan kaki pasien diukur menggunakan goniometer sebelum dan
setelah diberikan perlakuan berupa memposisikan dorsal fleksi dengan bantal. Bentuk
rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Rancangan Penelitian One- Group Pretest-Posttest Design di Ruang ICU
RSUP dr.Kariadi, Semarang.
Subjek Pre-test Perlakuan Post-tes
K O1 X O2
Keterangan:
K : subjek
O1 : Observasi pada saat pre-tes
O2 : Observasi setelah post-tes
X : Intervensi/perlakuan


B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yang memenuhi
seperangkat kriteria yang ditetapkan peneliti (Sugiyono, 2001). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien di ruang ICU RSUP dr.Kariadi dengan
gangguan mobilitas fisik.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 pasien di ruang ICU RSUP
dr.Kariadi dengan gangguan mobilitas fisik. Dalam suatu penelitian keperawatan,
kriteria sampel dibutuhkan agar tidak menyimpang dari populasinya. Kriteria
yang dicantumkan meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang membantu
peneliti dalam mengambil sampel yang digunakan.
28

a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria yang perlu dipenuhi subjek penelitian
agar dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Responden yang mengalami gangguan mobilitas fisik
2) Responden yang mengalami penurunan kesadaran
3) Responden yang mengalami kelemahan ekstremitas bawah
4) Responden menjadi subjek penelitian setelah penanggung jawab
pasien (keluarga) menandatangani persetujuan tertulis yang telah
dibuat (informed consent)


b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria subjek penelitian yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

Hal ini disebabkan antara lain
subjek menolak berpartisipasi, hambatan etis, adanya keadaan yang
mengganggu pengukuran ataupun interpretasi hasil dan keadaan subjek
yang tidak mungkin dilakukan penelitian atau sulit untuk ditindaklanjuti.
29
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini, yaitu:
1) pasien dengan kontraindikasi dilakukan gerakan dorsal fleksi
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pemilihan subyek penelitian adalah secara purposive sampling dimana pasien
dengan hambatan mobilitas fisik di ruang ICU RSUP dr.Kariadi Semarang.
Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling dalam pengambilan
sampel penelitian dengan jumlah 3 responden (Supriyanto, 2007).
C. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian di ruang ICU RSUP dr.Kariadi Semarang. Penelitian ini difokuskan
kepada pasien dengan gangguan mobilitas fisik.
No Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Rentang
gerak sendi
Rentang gerak
sendi diukur
dalam derajat
lingkaran
dengan sendi
itu dipusatnya.
Goniometer Hasil ukur dalam satuan
derajat (
o
)

rasio

D. ALAT PENELITIAN DAN CARA PENGUMPULAN DATA
Alat ukur menggunakan Goniometer, sebelumnya peneliti melakukan pengkajian
terkait kondisi pasien yang memungkinkan dilakukan intervensi. Peneliti melakukan
pre-test dan melakukan pengukuran rentang gerak sendi pada pergelangan kaki pasien
sebelum diberikan perlakuan/intervensi.
Semua data yang sudah didapat yaitu data demografi pasien dan hasil pengukuran
rentang gerak sendi sebelum dan sesudah intervensi dilakukan.



E. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
1. Teknik pengolahan data
Pengolahan data hasil penelitian dilakukan melalui tahap-tahap sebagai
berikut:
a. Editing
Dalam hal editing, peneliti melakukan pemeriksaan
keseluruhan hasil pengukuran rentang gerak sendi dan data demografi
serta tidak terdapat kesalahan lain yang mengganggu pengolahan data
selanjutnya (Notoatmodjo, 2010).

Peneliti melakukan editing
menyeluruh di lapangan khususnya hasil ukur rentang gerak sendi.
b. Coding
Peneliti mengklasifikasi jawaban-jawaban yang ada menurut
macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-
masing jawaban yang ada dengan kode berupa angka kemudian
dimasukkan ke dalam tabel sehingga mudah dibaca (Notoatmodjo,
2010). Dalam penelitian ini, peneliti memberi angka atau kode tertentu
sehingga memudahkan pada saat memasukkan data ke program
komputer. Misalkan untuk responden laki-laki diberi kode 1,
perempuan diberi kode 2.
c. Data Entry
Peneliti memasukkan data jawaban kuesioner sesuai kode yang
telah ditentukan pada setiap variabel dengan menggunakan program
computer (Sugiyono, 2001). Untuk responden laki-laki diberi kode 1,
perempuan diberi kode 2, hasil ukur rentang gerak sendi berupa skala
rasio.
d. Data Clearing
Pembersihan data dilakukan setelah semua data dari responden
selesai dimasukkan dan dicek kembali apakah ada kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya hingga dilakukan pembetulan atau
koreksi (Arikunto, 2006).
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini antara
lain :
a. Analisis Univariat
Data yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan program computer (Sugiyono, 2001). Pada penelitian
ini, dari analisis univariat yang dilakukan akan didapatkan gambaran
hasil ukur rentang gerak sendi dan distribusi frekuensi karakteristik
reponden.
b. Analisis Bivariat
Pada Peneliti melakukan uji normalitas sebelum menganalisis
data. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji shapiro-
wilk jika data kurang dari 50, jika jumlah data lebih dari 50 maka dapat
dilakukan uji Kolmogorov smirnov. Uji ini bertujuan untuk menguji
apakah sebaran data yang ada dalam distribusi normal atau tidak. Jika
data menunjukkan distribusi normal maka dapat dilakukan teknik
analisis uji t dependent/paired sampel t test , apabila data berdistribusi
tidak normal, maka menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf kesalahan
5%.

F. ETIKA PENELITIAN
Kuesioner yang disebarkan pada responden menekankan prinsip etis dalam penelitian
meliputi:
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Informed consent merupakan cara yang dipakai untuk perlindungan kepada hak
responden yang telah menyetujui untuk menjadi subjek penelitian dengan
menandatangani lembar persetujuan yang telah dibuat sebelumnya setelah
peneliti menjelaskan prosedur penelitian. Perjanjian ini memuat aspek hak
keterlibatan responden, klarifikasi, publikasi dan risiko potensial yang terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bantalan pemberi dorongan
dorsal flexi terhadap rentang gerak sendi. (Nursalam, Pariati S, 2001).
2. Kerahasiaan (Confidentiality) dan Tanpa Nama (Anonimity)
Peneliti memberikan jaminan atas kerahasiaan dari hasil penelitian. Jaminan
kerahasiaan pada hasil penelitian merupakan bagian dari etika keperawatan yang
wajib dilakukan. Maka untuk menjaga kerahasiaan nama responden diganti
dengan kode atau nomor responden seperti R1, R2, R3, dan seterusnya. Kode
tersebut diisi sendiri oleh peneliti, sehingga orang lain tidak mengetahuinya dan
kerahasiaannya dapat terjaga. Selain itu, file yang berisi informasi mengenai
responden yang tersimpan dalam komputer dilindungi oleh password yang
hanya diketahui oleh peneliti (Nursalam, Pariati S, 2001).
3. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)
Responden mempunyai hak memutuskan apakah bersedia menjadi responden
ataupun tidak, tanpa adanya sangsi apapun. Pada prosesnya terdapat beberapa
responden yang menolak untuk tidak ikut dalam penelitian. Peneliti kemudian
mencari responden yang bersedia ikut serta dalam penelitian ini (Nursalam,
Pariati S, 2001).






















REFERENSI
Sjamsuhidajat R, de Jong W. 2004. Buku Ajar Bedah. Jakarta: EGC

Dorland, W.A Newman. 2010. Kamus Kedokteran Dorland Ed.31 (Alih Bahasa:
AlbertusAgung Mahode). Jakarta: EGC

Potter, P.A, Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta :EGC

Hesperian. 2009. Contractures: Limbs That No Longer Straighten. Diakses dari
http://hesperian.org/wp-content/uploads/pdf/en_dvc_2009/en_dvc_2009_08.pdf pada tanggal
17 Mei 2014.

Katalinic OM, Harvey LA, Herbert RD. 2011. On Effectiveness of stretch for the treatment
and prevention of contractures. Phys Ther. 2011;91:11-24. Downloaded from
http://ptjournal.apta.org/ by guest on May 18, 2014.

Meyers, Tina et al. 2008. Strategies to Prevent Heel Ulcers and Plantar Flexion Contractures
in the Ventilated Patient. Diakses dari http//:www.yumpu.com pada tanggal 18 Mei 2014
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. 2001.
Soekidjo Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.
Supriyanto, J. Teknik Sampling untuk Survei & Eksperimen. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.
Nursalam, Pariati S. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV Sagung
Seto. 2001.

Anda mungkin juga menyukai