KOORDINAT Dalam hubungan Sistim Infomasi G!ogafi "GIS# I. SISTIM PROYEKSI Proyeksi adalah suatu cara dalam usaha menyajikan dari suatu bentuk yang mempunyai dimensi tertentu ke dimensi lainnya. Dalam hal ini adalah dari bentuk matematis bumi (Elipsoid atau Elip 3 dimensi) ke bidang 2 dimensi berupa bidang datar (kertas). PR!E"#I dapat dibagi menurut criteria $ #I%&'$ (. ")%R* (bentuk sama) 2. E+,I-&.E)' (luas sama) 3. E+,IDI#'&)' (jarak sama) /ID&)0 $ (. &1I*,'2&. (bidang datar) 2. "ER,3,' (bidang kerucut) 3. #I.I)DER (bidang silinder) "ED,D,"&) /ID&)0 PR!E"#I $ (. )R*&. ( tegak ) 2. 'R&)#-ER#&. ( melintang ) 3. /.I+,E ( miring ) #ebagai ilustrasi analogi dapat dibayangkan bagaimana cara untuk mendatarkan kupasan kulit jeruk agar didapatkan jumlah luas minimal dan dijaga posisi relatip setiap titik dikulit jeruk tadi tetap sama. *aka cara mengiris kupasan jeruk tadi dianalogkan sama dengan Proyeksi. &da banyak sistim Proyeksi4 diantaranya yang digunakan dalam kepentingan pemetaan adalah Proyeksi #ilinder *elintang yang dikenalkan oleh *ercator dan bersi5at ,ni6ersal atau disebut Tutorial GIS 1 ,'* ( ,ni6ersal 'ran6ers *ercator ) sistim ini telah dibakukan oleh /&"#,R'&)&. sebagai sistim Proyeksi Pemetaan )asional. *engapa ,'*4 karena$ i. "ondisi geogra5i negara Indonesia membujur disekitar 0aris "atulisti7a atau garis lingkar E8uator dari /arat sampai ke 'imur yang relatip seimbang. ii. ,ntuk kondisi seperti ini4 sistim proyeksi 'ran6ers *ercator9#ilinder *elintang *ercator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi minimal). iii. Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka dipilih sistim proyeksi ,ni6ersal 'rans6erse *ercator yang memberikan batasan luasan bidang :; antara 2 garis bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai 1one. 3iri dari Proyeksi ,'* adalah $ Proyeksi bekerja pada setiap bidang Elipsoide yang dibatasi cakupan garis meridian dengan lebar :; yang disebut 1one. 1)E $ Penomoran 1one merupakan suatu kesepakatan yang dihitung dari 0aris 'anggal Internasional (ID') pada *eridian (<=; 0eogra5i ke arah /arat > 'imur4 1one ( ? ((<=;@ sampai dengan (AB;@). @ilayah Indonesia dilingkup oleh 1one B: sampai dengan 1one CB dengan kata lain dari /ujur DB; E(ast) sampai dengan (B( E(ast) Proyeksi garis *eridian Pusat (*3) merupakan garis lurus 6ertical pada tengah bidang proyeksi. Proyeksi garis lingkar E8uator merupakan garis lurus horiEontal di tengah bidang Proyeksi. 0rid merupakan perpotongan garis>garis yang sejajar dengan dua garis proyeksi pada butir 2 dan 3 dengan inter6al sama. Fadi4 garis pembentuk grid bukan hasil proyeksi dari garis /ujur atau garis .intang Elipsoid (kecuali garis *eridian Pusat dan E8uator). %aktor skala garis (scale 5actor) di Pusat peta adalah =.DDD:4 artinya garis horiEontal di tanah pada ketinggian muka air laut4 sepanjang ( km akan diproyeksikan sepanjang DDD.: m pada Peta. 3atatan $ %aktor skala tidak sama dengan skala peta. Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara 0rid di *eridian Pusat ? =;4 atau garis arah *eridian yang melalui titik diluar *eridian Pusat tidak sama dengan garis arah ,tara 0rid Peta4 simpangan ini disebut "on5ergensi *eridian. Dalam luasan Tutorial GIS 2 dan skala tertentu tampilan simpangan ini dapat diabaikan karena kecil (tergantung posisi terhadap garis Ekuator). II$ SISTIM KOORDINAT$ (. "oordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan mengukur besar 6ektor terhadap satu Posisi &cuan yang telah dide5inisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara uni6ersal dan baku. Fika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi4 maka sistim koordinat tersebut bersi5at .okal atau disebut "oordinat .okal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya. #ebagai contoh$ 2. Pada Proyeksi ,'*4 sistim koordinat yang digunakan adalah rthmetrikl 2 Dimensi4 dengan satuan mete4r kesepakatan posisi titik &cuan berada di pusat proyeksi yaitu perpotongan proyeksi garis *eridian Pusat pada 1one tertentu dengan lingkaran E8uator dan di>de5inisikan sebagai $ )(orth) $ (=4===4=== m E(ast) $ C==4=== m 3. Penentuan 1one$ 1one ditentukan dengan $ Dimana $ /ujur ? /ujur ditengah daerah Pemetaan 3; ? .ebar =.C 1one 3= ? )omor 1one di 0reen7ich "esimpulan4 Parameter "oordinat ,'* terdiri dari komponen )orth9East dan in5ormasi 1one. ("ontur bukan merupakan parameter koordinat.) Tutorial GIS 3 B. Pada #istim Proyeksi .okal4 titik acuan dapat berupa Patok4 Paku4 Pojok /angunan dll4 dengan asumsi nilai G4! sebarang4 dengan arah ,tara 0rid sebarang. "oordinat ini dapat pula disebut "oordinat Relatip. Fika pada kemudian hari koordinat HPatokI tersebut dapat ditentukan hubungannya terhadap #istem "oordinat )asional4 maka #istim "oordinat dapat diubah menjadi #istem "oordinat /aku. Proses ini disebut juga 'R&)#%R*&#I. III$ TRANSFORMASI KOORDINAT 'rans5ormasi "oordinat adalah proses pemindahan suatu #istim "oordinat ke #istim "oordinat lainnya. a. Pada pembahasan terdahulu "oordinat harus mempunyai acuan Posisi dan &rah. Dalam kasus ini dibatasi pembahasan 'rans5ormasi "oordinat 0eogra5i ke "oordinat ,'* dan sebaliknya. b. "oordinat 0eogra5i pada Proyeksi ,'* mempunyai re5erensi Posisi &cuan dan arah yang sama yaitu 'itik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara 0rid di *eridian Pusat sebagai arah acuan. Permasalahan yang timbul adalah $ J #&',&) (unit) . /esaran Pada "oordinat 0eogra5i dinyatakan dalam besaran sudut (derajat)4 besaran pada "oordinat ,'* dinyatakan besaran panjang (meter). J /idang persamaan4 pada "oordinat geogra5i dinyatakan sebagai permukaan Elipsoid4 sedang bidang persamaan ,'* merupakan bidang datar. 22 Fadi hubungan antara "oordinat 0eogra5i dan ,'* adalah $ Dimana $ ) ? rigin )orth ? (=4===4=== m 0 ? Panjang busur *eridian ko ?=.DDD: E ? rigin East ? C==4=== m Tutorial GIS 4 p ? Panjang busur Paralel "or ? "oreksi akibat perubahan bentuk 3 D garis lengkung ke 2D. 0aris *eridian $ 0aris lengkung melingkar dipermukaan Elipsoid dan mele7ati 2 kutub 0aris Paralel $ .ingkaran melintang dipermukaan Elipsoid dari "utub , ke # sejajar E8uator KESIMP%LAN DI&%'%NGKAN DENGAN KONSEP GIS "arena #istim In5ormasi 0eogra5i (0I#) merupakan metoda sajian terpadu4 maka semua data masukan spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. &rtinya4 kesatuan #istim "oordinat untuk data spasial4 kesatuan ID untuk data tabular4 kesatuan dalam me> manage data untuk sasaran in5ormasi tersebut agar dapat diman5aatkan secara maksimal. %ungsi #istim Proyeksi dan trans5ormasi sangat memegang peranan sangat penting. 2al lain yang perlu diingat bah7a konsep 0I# meman5aatkan pula jaringan data antar Pusat dengan Daerah4 antar Instansi yang bersi5at )asional 4 yang sangat berguna untuk analisis terhadap suatu dampak dari perubahan data yang masuk dalam cakupan yang lebih luas. Fadi kesatuan dalam #istim "oordinat adalah mutlak dalam konsep 0I#. #etelah dipahami tiga "onsep ( Proyeksi4 "oordinat4 'rans5ormasi ) diatas4 dapat disimpulkan bah7a data masukan spasial (peta) mutlak harus mempunyai kesatuan dalam hal #pheroid dan #istim "oordinat4 yaitu ,'* dengan Elipsoid &cuan @0#<B ( Parameter ini telah baku untuk peta rupa bumi )asional )4 jika data tersebut tidak dalam sistim tersebut maka perlu dilakukan trans5ormasi "oordinat sebelumnya. ISTILA& ( ISTILA& "oordinat 0E0R&%I $ Pernyataan "oordinat #pheroid /umi (3D) dengan "omponen $ J /ujur (.ongitude)4 dimana /ujur =; terletak di 0REE)@I32 di negara Inggris (sekitar kota .ondon) dihitung ke barat (/,F,R /arat) dan ke timur (/,F,R 'imur) Tutorial GIS 5 J .intang (.atitude)4 dimana dia7ali pada .intang =; yang merupakan lingkaran E8uator dihitung ke ,tara (.intang ,tara) dan ke #elatan (.intang #elatan) Posisi 0eogra5i adalah titik potong garis /ujur dan .intang yang melalui titik tersebut. PR!E"#I ,'* (,ni6ersal 'rans6erse *ercator) $ #istim Proyeksi rthometrik dengan satuan panjang ( m ) berdasar bidang #I.I)DER (*ercator)4 bersi5at ")%R*4 kedudukan bidang Proyeksi 'R&)-ER#&. (*elintang)4 menggunakan 1)E (,ni6ersal) dengan inter6al :; meridian dikenalkan oleh *ercator. "RDI)&' ,'* $ "oordinat rthometrik 2 Dimensi4 dengan 'itik &cuan ) ? (=4===4=== m dan E ? C==4=== m terletak di Pusat Proyeksi (Perpotongan *eridian 3entral9'engah 1one dengan E8uator). &rah ,tara grid sejajar Proyeksi *3 1)E $ *erupakan Furing Elipsoid dengan batasan :; dia7ali di /ujur (<=; dengan arah 'imur (1one () sampai dengan 1one :=. &rtinya bera7al di /ujur (D=; ketimur (/ujur 'imur) melalui /ujur =; di 0reen7ich (1one 3=) berakhir di /ujur (<= 'imur (1one :=) 0&RI# /,F,R (.ongitude .ine) 9 0rs *eridian. Proyeksi potongan satu bidang dengan elipsoid melalui dua kutubnya yang merupakan garis di permukaan Elipsoid /umi membujur dari "utub ,tara ke "utub #elatan. Dihitung dari /ujur =; 0reen7ich (<=; kearah 'imur dan (<=; kearah /arat 0&RI# .I)'&)0 (.atitude) 0aris potong antara bidang datar dengan Elipsoid yang memotong melintang tegak lurus sumbu Elipsoid /umi berupa garis di permukaan Elipsoid dia7ali .intang =; di E8uator menuju "utub ,tara ( .intang ,tara) dan #elatan ( .intang #elatan) secara berjajar. Tutorial GIS 6