Anda di halaman 1dari 31

P

a
g
e
3
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa penggunaan komputer saat ini tidak lagi terbatas pada pengolahan dan
manipulasi data saja tetapi sudah digunakan untuk mengkontrol berbagai peralatan seperti
penghitung pulsa telepon, menyalakan/mematikan lampu secara otomatis, dan lain
sebagainya. Dengan penggunaan komputer seperti yang telah disebutkan di atas maka
seolah-olah komputer berperan sebagai manusia yang dapat diprogram untuk menjalankan
apa yang dikehendaki oleh programmernya.
Antara sistem digital (sebagai pengontrol) dan sistem analog (sebagai peralatan
yang dikontrol) harus terdapat suatu jembatan yang menghubungkan kedua sistem tersebut.
Jembatan ini selanjutnya disebut sistem interace !".Jadi untuk sistem kontrol secara
digital ini selalu terdiri dari # bagian yaitu $ sistem digital, sistem interace !" dan sistem
analog. %istem digital merupakan sistem yang menjadi otak dari sistem secara keseluruhan.
%istem digital ini membaca kondisi dari sistem analog melalui sistem interace !" dan
mengkontrol sistem analog melalui sistem interace !".
%istem digital adalah sistem yang memproses atau memanipulasi data dalam bentuk
digital. Antara sistem digital yang utama adalah komputer digital dan kalkulator. Ada
sesetengah sistem mempunyai kedua-dua litar analog dan digital. Dalam sistem seperti ini,
penukar (con&erter) diperlukan. 'erdapat dua jenis penukar yaitu penukar analog-ke-digital
(AD() dan penukar digital-ke-analog (DA().
%uatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman
inormasi pada gelombang elektromaknetik, dan bersiat &ariabel dan berkelanjutan atau
disebut juga dengan sinyal analog. (ontohnya sinyal gambar pada tele&isi, atau suara pada
radio yang dikirimkan berkesinambungan.
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. )isalnya
ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang
dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan
kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang
diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan
apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut.
1
P
a
g
e
3
2
!stilah digital adalah menunjuk kepada jari-jari kaki dan tangan, yang telah dipakai
selama ribuan tahun untuk menghitung dan menggambarkan data-data numers. 'eknologi
digital pada dasarnya hanyalah siitem menghitung sangat cepat yang memproses semua
bentuk inormasi sebagai nilai-nilai numeris. %ebelum terjadi perkembangan dari digital
modern, hampir semua sistem menghitung dan komunikasi adalah analog. 'eknologi
analog pada dasarnya hanyalah alat yang sederhana dengan program yang tertentu saja
seperti contohnya komputer analog. *omputer-komputer analog pada dasarnya adalah alat
ukur. )ereka tanggap didalam mengukur kondsi-kondisi yang terus berubah. *omputer
analog biasa dipasang dalam mesin-mesin untuk memberikan sebuah inormasi dan kendali
otomatis.
+amun meski sangat berguna, semua komputer analog buatan manusia memiliki
kelemahan besar yaitu mereka tidak dapat mengukur cukup teliti. )asalahnya terletak pada
kemampuan mereka untuk secara konsisten terus menerus merekam perubahan yang terus
menerus terjadi. ,ada setiap pengukuran, selalu terdapat peluang untuk keragu-raguan.
-erbeda dengan komputer analog, komputer digital mampu melakukan pengukuran
yang jauh lebih tepat karena komputer tersebut tidak melakukan keragu-raguan serta cukup
teliti dan cepat. )aka sistem-sitem digital memberikan tiga keuntungan jelas atas sistem-
sistem analog yaitu$%angat mengurangi jumlah data yang diperlukan untuk memproses,
menyimpat, meng-display,dan mengirimin ormasi -isa mereproduksi data dengan tidak
terbatas jumlahnya tanpa pengurangan kualitas -isa dengan mudah memanipulasi data
dengan presisi tinggi.
'eknologi digital menggunakan sistem bit dan bite, untuk menyimpan dan
memproses data, sistem digital mempekerjakan sejumlah besar switch listrik mikroskopis
yang hanya memiliki dua keadaan atau nilai. %witch biner ini bisa dalam keadaan on atau
o, satu atau nol, ya atau tidak, hitam atau putih.
BAB II
ISI
2
P
a
g
e
3
2
.. Penguat (Amplifier)
Penguat (Amplifier) adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau
tenaga secara umum. Dalam bidang audio, ampliier akan menguatkan signal suara yang telah
dinyatakan dalam bentuk arus listrik pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di
bagian outputnya. -esarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. +ilai dari gain yang
dinyatakan sebagai ungsi rekuensi disebut sebagai fungsi transfer.
Penggunaan analog masukan sederhana, Amplifier ini tidak bisa dibutuhkan
dalam beberapa penggunaan.
Pada circuit ini hanya bisa mengakomodasi satu input chanel. Untuk beberapa
chanel, bisa dipakai beberapa pengguna parallel (garis lintang sejajar). eskipun
demikian penggunaan multiple!er untuk mencari sumber perintah bisa meningkatkan
harga penyimpanan secara signifigan.

"
P
a
g
e
3
2
Amplitudo dari sinyal masukan bisa bermacam#macam dengan jarak yang sangat
besar. $inyal dari perintah tranduser sekitar %& ' and 1& (olts. asih kebanyakan
con(erter A)* hasil pekerjaan terbaiknya ketika masukannya sekitar 1 + 1& (olt. ,leh
karena itu, banyak system masukan Amplifier untuk mendorong kemungkinan sinyal le(el
rendah kepada amplitude yang diinginkan. Perlu diperhatikan bah-a penambahan
sebuah Amplifier fi!ed#gain bisa menaikan sensiti(itas tetapi tidak menaikkan jarak
dinamis.
$aat penambahan tersebut bisa memperpanjang sensiti(itas le(el rendah, hal itu
mengurangi le(el masukan maksimum yang dibolehkan membuat perbandingan
(perbandingannya konstan). .dealnya sebuah amplifier masukan mempunyai beberapa
pilihan gain, dan semuanya itu di ba-ah penga-asan soft-ere.
$eperti sebuah alat yang dinamakan programmable gain amplifier (P/A), yang bisa
deprogram gainnya. /ains 0 1, 2, 1 dan 2 atau 1, 1&, 1&& dan 2&& umumnya. 3idak
seperti Amplifier fi!ed, sebuah P/A bisa meningkatkan efeti(itas dinamik dari jarak
system.
$ebagai contoh, mempertimbangkan sebagai berikut 0
$ebuah con(erter 12#bit (dimana satu bagian dalam 1&45) dengan jarak skala penuh
dari 1& (olt.
$ebuah P/A dengan gains 1, 1& dan 1&&
$ebuah sinyal masukan yang mengikuti fungsi jalur yang menandai dari 1& (olt turun
kearah mendekati nol.
*engan kondisi ini, sinyal yang bisa dideteksi minimal 2,1 m' (1& (olt)1&45). 6agaimana
pun soft-ere bisa ditulis untuk mendeteksi ketika sinyal jatuh atau turun diba-ah 1 (olt
untuk diprogram kembali P/A secara otomatis untuk /71&. 8al ini bisa memperpanjang
sensiti(itas minimum ke 21& m' saat penambahan sebuah sinyal &,444 (olt ke 4,44 (olt.
$ebagai sinyal sinambung untuk menurunkan (diba-ah &,1 (olt) P/A bisa diatur untuk
/71&&, memperpanjang sensiti(itas menjadi 21 '.
Penguat Audio
,enguat audio (amplifier) dapat diartikan dengan memperbesar dan menguatkan sinyal
input. 'etapi yang sebenarnya terjadi adalah, sinyal input di-replika (copied) dan kemudian
di reka kembali (re-produced) menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat. Dari sinilah
muncul istilah idelitas (fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil
replika terhadap sinyal masukan. Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian
terdistorsi karena berbagai sebab, sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat.
1
P
a
g
e
3
2
%istem penguat dikatakan memiliki idelitas yang tinggi (high fidelity), jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal input.
/anya le&el tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan. Ada
beberapa jenis penguat audio yang dikategorikan antara lain sebagai penguat class A, -,
A-, (, D, ', 0, / dan beberapa tipe lainnya yang belum disebut di sini. 'ulisan berikut
membahas secara singkat apa yang menjadi ciri dan konsep dari sistem power ampliier
(,A) tersebut
a. ,A kelas A
,enguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang sesuai di titik tertentu
yang ada pada garis bebannya. ,enguat tipe class A disebut sebagai penguat yang
memiliki tingkat idelitas yang tinggi. (iri khas dari penguat kelas A, seluruh sinyal
keluarannya bekerja pada daerah akti. Asalkan sinyal masih bekerja di daerah
akti, bentuk sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input. +amun
penguat kelas A ini memiliki eisiensi yang rendah kira-kira hanya 123 - 243.
'ransistor selalu akti ("+) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya
terbuang menjadi panas. *arena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah
dengan pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar.
b. ,A kelas -
,anas yang berlebih menjadi masalah tersendiri pada penguat kelas A. )aka
dibuatlah penguat kelas -. ,enguat kelas - sering dinamakan sebagai penguat
,ush-,ull karena kerja dari pasangan transistor adalah bergantian. ,enguat ini
diterapkan sebagai penguat akhir, atau penguat sinyal besar.
5isiensi penguat kelas - kira-kira sebesar 623. +amun bukan berarti masalah
sudah selesai, sebab transistor memiliki ke-tidak ideal-an. ,ada kenyataanya ada
tegangan jepit 7be kira-kira sebesar 4.6 &olt yang menyebabkan transistor masih
dalam keadaan "88 walaupun arus !b telah lebih besar beberapa mA dari 4. !ni
yang menyebabkan masalah cross-o&er pada saat transisi dari transistor 9. menjadi
transistor 91 yang bergantian menjadi akti. ,ada penguat akhir, salah satu cara
mengatasi masalah cross-o&er adalah dengan menambah ilter cross-o&er (ilter
pasi : dan () pada masukan speaker.
%
P
a
g
e
3
2
;angkaian penguat "(: (Output Condensator Less) termasuk rangkaian penguat
,ush-pull (omplementer. 'ransistor 9
1
dan 9
#
membentuk rangkaian ,ush-pull
(omplementer. %inyal output dihasilkan lewat pertemuan elektroda emitter pada
transistor penguat push-pull 9
1
dan 9
#,
dengan demikian penguat 9
1
dan 9
#
membentuk konigurasi (ommon (olllector yang penguatannya mendekati satu.
"utput penguat akhir ini adalah tanpa condensator output, berarti koplingnya adalah
langsung. "leh karena itu disebut juga penguat D( (D( Ampiier), D( berarti
Direct (oupling artinya tegangan output harus tidak mengandung tegangan D( (7dc
output < ).
c. ,A *elas A-
=ntuk mengatasi permasalahan distorsi pada penguat kelas -, maka dibuatlah
penguat kelas A-. ,enguat ini memiliki titik beban yang berada.
d. ,A *elas (
*alau penguat kelas - perlu 1 transistor untuk bekerja dengan baik, maka ada
penguat yang disebut kelas ( yang hanya perlu . transistor. Ada beberapa
aplikasi yang memang hanya memerlukan . phase positi saja. (ontohnya
adalah pendeteksi dan penguat rekuensi pilot, rangkaian penguat tuner ;8
dan sebagainya. 'ransistor penguat kelas ( bekerja akti hanya pada phase
positi saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya
saja dikuatkan.
e. ,A *elas D
,enguat kelas D menggunakan teknik ,>) (pulse width modulation),
dimana lebar dari pulsa ini proporsioal terhadap amplituda sinyal input. ,ada
tingkat akhir, sinyal ,>) men-dri&e transistor switching "+ dan "88 sesuai
5
P
a
g
e
3
2
dengan lebar pulsanya. 'ransistor switching yang digunakan biasanya adalah
transistor jenis 85'. *onsep penguat kelas D ditunjukkan pada gambar
dibawah $
. ,A *elas 5
,enguat kelas 5 pertama kali dipublikasikan oleh pasangan ayah dan anak
+athan D dan Alan D %okal tahun .?61. Dengan struktur yang mirip seperti
penguat kelas (, penguat kelas 5 memerlukan rangkaian resonansi :/(
dengan transistor yang hanya bekerja kurang dari setengah duty cycle.
-edanya, transistor kelas ( bekerja di daerah akti (linier). %edangkan pada
penguat kelas 5, transistor bekerja sebagai switching transistor seperti pada
penguat kelas D. -iasanya transistor yang digunakan adalah transistor jenis
85'.
g. ,A *elas '
,enguat kelas ' bisa jadi disebut sebagai penguat digital. 'ripath 'echnology
membuat desain digital ampliier dengan metode yang mereka namakan
Digital ,ower ,rocessing (D,,). ,ada penguat kelas ', adalah manipulasi
bit-bit digital. Di dalamnya ada audio prosesor dengan proses umpan balik
yang juga digital untuk koreksi timing delay dan phase.
h. ,A *elas 0
*elas 0 tergolong penguat analog yang tujuannya untuk memperbaiki
eesiensi dari penguat kelas -/A-.
9
P
a
g
e
3
2
2. Pemancar (Transmitter)
'ransmitter yaitu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan dan
memancarkan gelombang electromagnet rekuensi radio untuk tujuan komunikasi.
,eralatan ini terdiri dari sebuah generator gelombang pembawa, sebuah piranti
(rangkaian listrik) untuk memodulasi gelombang pembawa sesuai dengan inormasi
yang dipancarkan, penguat, dan suatu system antenna.
%ecara umum dalam komunikasi dan pengolahan inormasi , pemancar adalah
setiap obyek ( sumber ) yang akan mengirimkan inormasi ke pengamat (recei&er).
*etika digunakan dalam pengertian yang lebih umum, pita suara juga dapat dianggap
sebagai contoh sebuah pemancar.
Dalam elektronik radio dan penyiaran , pemancar biasanya memiliki catu
daya , sebuah osilator , sebuah modulator , dan ampliier untuk rekuensi audio (A8)
dan rekuensi radio (;8). modulator adalah perangkat yang piggybacks (atau
memodulasi) inormasi ke sinyal carrier rekuensi, yang kemudian disiarkan.
*adang-kadang perangkat (misalnya, ponsel ) berisi pemancar dan penerima radio ,
2
P
a
g
e
3
2
dengan unit gabungan disebut sebagai transcei&er . Dalam radio amatir , pemancar
bisa menjadi bagian terpisah dari peralatan elektronik atau subset dari transcei&er,
dan sering disebut dengan menggunakan bentuk singkatan@ AB)';A. Di sebagian
besar dunia, penggunaan pemancar secara ketat dikontrol oleh hukum karena potensi
gangguan berbahaya (misalnya untuk komunikasi darurat) cukup besar. Dalam
elektronik, sebuah perangkat umum adalah pemancar 8) ,ribadi , kekuatan
pemancar yang sangat rendah umumnya dirancang untuk mengambil sumber audio
yang sederhana seperti i,od , (D player , dan lain-lain dan mengirimkannya
beberapa meter ke standar 8) radio penerima . *ebanyakan pemancar 8) pribadi
di Amerika %erikat jatuh di bawah -agian .2 dari *omisi *omunikasi 8ederal
(8(() peraturan untuk menghindari persyaratan pengguna lisensi apapun.
Di bidang industri kontrol proses , pemancar sekaligus A adalah perangkat
yang mengkon&ersi pengukuran dari sensor menjadi sinyal, kondisi itu, yang akan
diterima, yang biasanya dikirim melalui kabel, oleh beberapa tampilan atau alat
kontrol berlokasi jarak jauhnya. -iasanya dalam kontrol aplikasi proses pemancar A
akan output analog C-14 mA loop arus atau protokol digital untuk mewakili suatu
&ariabel diukur dalam rentang. )isalnya, tekanan transmitter dapat menggunakan C
mA sebagai representasi untuk 24 psig tekanan dan 14 mA sebagai tekanan .444
psig dan setiap nilai secara proporsional berkisar antara 24 dan .444 psig antara. (A
mA sinyal 4-C menunjukkan kesalahan sistem pemancar. 'eknologi lama)
menggunakan tekanan pneumatik biasanya berkisar antara #-.2 psig (14-.44 k,a )
untuk mewakili sebuah &ariabel proses.

4
P
a
g
e
3
2

3. Transduser
'ransduser berasal dari kata DtraducereE dalam bahasa :atin yang berarti
mengubah. %ehingga transduser dapat dideinisikan sebagai suatu peranti yang dapat
mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain. -agian masukan dari transduser
disebut sensor, karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas isik tertentu dan
mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.*ita mengenal ada enam macam
energi, yaitu $ radiasi, mekanik, panas, listrik, dan kimia.
Karakteristik Transduser
*arakteristik transduser dibagi menjadi tiga $
. Karakteristik Statis.
*arakteristik statis adalah hubungan dalam keadaan steady state antara
besaran isik input dan output elektrik.
1&
P
a
g
e
3
2
*arakteristik statis terdiri dari $
a. Accuracy adalah perbedaan antara true output dan actual output.
b. ;esolusi adalah perubahan input yang paling kecil yang masih bisa dideteksi
oleh transduser.
c. ;epeatability, adalah kemampuan transduser untuk menghasilkan output
yang sama pada pengukuran yang sama berulang kali.
d. /ysteresis, adalah perbedaan antara kalibrasi dengan cara naik dengan
kalibrasi dengan cara turun.:inearity, adalah linieritas output dari transduser.
e. (onormance, adalah perbedaan antara kur&a hasil kalibrasi dengan suatu
kur&a linier.%ensiti&ity, adalah perbandingan perubahan output dengan nilai
perubahan dari pengukuran.
2. Karakteristik Dinamis.
*arakteristik dinamis adalah seberapa cepat suatu output berubah ketika
mendapat perubahan pada input.
*arakteristik dinamis terdiri dari $
a. ;ise time adalah waktu yang dibutuhkan agar dapat mencapai .4 3 hingga
?4 3 dari respon seluruhnya.
b. 'ime constant, adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai F#.13 dari
harga maksimum.
c. Dead time, adalah perbedaan waktu antara input dan output.
d. %ettling time, adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kurang lebih
13 dari nilai steady state.
3. Karakteristik !ingkungan
11
P
a
g
e
3
2
*arakteristik lingkungan adalah perorma dari suatu transduser, baik ketika
beroperasi maupun tidak, terhadap kondisi eGternal. )isalnya suhu, tekanan, getaran,
kecepatan, dan lain lain.
". SISTE# DI$ITAL DAN SISTE# ANAL%$
Pengertian Sistem Digita!
%istem digital adalah sistem yang memproses atau memanipulasi data dalam
bentuk digital. Antara sistem digital yang utama adalah komputer digital dan
kalkulator. Ada sesetengah sistem mempunyai kedua-dua litar analog dan digital.
Dalam sistem seperti ini, penukar (con&erter) diperlukan. 'erdapat dua jenis penukar
yaitu penukar analog-ke-digital (AD() dan penukar digital-ke-analog (DA().
Pengertian sistem ana!og
%uatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman
inormasi pada gelombang elektromaknetik, dan bersiat &ariabel dan berkelanjutan
atau disebut juga dengan sinyal analog. (ontohnya sinyal gambar pada tele&isi, atau
suara pada radio yang dikirimkan berkesinambungan.
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang.
)isalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara
yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang.
Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang
diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat
mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi
tersebut.
Per&edaan Ana!og dan Digita!
,erbedaan antara teknologi digital dengan teknologi analog adalah sebagai
berikut$
12
P
a
g
e
3
2
!stilah digital adalah menunjuk kepada jari-jari kaki dan tangan, yang telah dipakai
selama ribuan tahun untuk menghitung dan menggambarkan data-data numers.
'eknologi digital pada dasarnya hanyalah siitem menghitung sangat cepat yang
memproses semua bentuk inormasi sebagai nilai-nilai numeris. %ebelum terjadi
perkembangan dari digital modern, hampir semua sistem menghitung dan
komunikasi adalah analog. 'eknologi analog pada dasarnya hanyalah alat yang
sederhana dengan program yang tertentu saja seperti contohnya komputer analog.
*omputer-komputer analog pada dasarnya adalah alat ukur. )ereka tanggap didalam
mengukur kondsi-kondisi yang terus berubah. *omputer analog biasa dipasang
dalam mesin-mesin untuk memberikan sebuah inormasi dan kendali otomatis.
+amun meski sangat berguna, semua komputer analog buatan manusia memiliki
kelemahan besar yaitu mereka tidak dapat mengukur cukup teliti. )asalahnya
terletak pada kemampuan mereka untuk secara konsisten terus menerus merekam
perubahan yang terus menerus terjadi. ,ada setiap pengukuran, selalu terdapat
peluang untuk keragu-raguan.
-erbeda dengan komputer analog, komputer digital mampu melakukan
pengukuran yang jauh lebih tepat karena komputer tersebut tidak melakukan keragu-
raguan serta cukup teliti dan cepat. )aka sistem-sitem digital memberikan tiga
keuntungan jelas atas sistem-sistem analog yaitu$
%angat mengurangi jumlah data yang diperlukan untuk memproses,
menyimpat, meng-display,dan mengirimin ormasi -isa mereproduksi data dengan
tidak terbatas jumlahnya tanpa pengurangan kualitas -isa dengan mudah
memanipulasi data dengan presisitinggi.
'eknologi digital menggunakan sistem bit dan bite, untuk menyimpan dan
memproses data, sistem digital mempekerjakan sejumlah besar switch listrik
mikroskopis yang hanya memiliki dua keadaan atau nilai. %witch biner ini bisa dalam
keadaan on atau o, satu atau nol, ya atau tidak, hitam atau putih.
1"
P
a
g
e
3
2
".. AD' (Ana!og to Digita! 'on)erter*
".. Pengertian
Analog to Digital (on&erter (AD() adalah sebuah piranti yang dirancang untuk
mengubah sinyal-sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. !( AD( 4H4C dianggap
dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. !( jenis ini bekerja secara
cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan spesiikasi yang harus
diberikan dan dapat mengkon&ersikan secara cepat suatu masukan tegangan. /al-hal
yang juga perlu diperhatikan dalam penggunaan AD( ini adalah tegangan maksimum
yang dapat dikon&ersikan oleh AD( dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi,
pewaktu eksternal AD(, tipe keluaran, ketepatan dan waktu kon&ersinya. Ada banyak
cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang
nilainya proposional. Jenis AD( yang biasa digunakan dalam perancangan adalah jenis
Successive Approximation Convertion (%A;) atau pendekatan bertingkat yang memiliki
waktu kon&ersi jauh lebih singkat dan tidak tergantung pada nilai masukan analognya
atau sinyal yang akan diubah. 0ambar .4... memperlihatkan diagram blok AD(
tersebut.
11
P
a
g
e
3
2
0ambar .4... Diagram -lok AD(
=mumnya kita menggunakan (hip AD( H bit untuk mengubah rentang
sinyal 4-2 7 menjadi le&el digital 4-122 untuk AD( H bit, meskipun saat ini sudah
banyak adc yang mampu memproses data .1 bit. (ontoh dari chip adc H bit adalah
4H4C.
"..2 Prinsi+ ker,a AD'
%ecara singkat prinsip kerja dari kon&erter A/D adalah semua bit-bit diset
kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan
rangkaian yang paling cepat, kon&ersi akan diselesaikan sesudah H clock, dan keluaran
1%
P
a
g
e
3
2
D/A merupakan nilai analog yang eki&alen dengan nilai register %A;. Apabila kon&ersi
telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai kon&ersi yang berlogika
rendah. %isi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang eki&alen ke dalam
register buer. Dengan demikian, output digital akan tetap tersimpan sekalipun akan
dimulai siklus kon&ersi yang baru.
(% $ pemilih chip akti
;D $ enable output akti rendah
>; $ star kon&ersi akti rendah
(:*!+$ clock eGternal
!+'; $ akti kon&ersi akti rendah
7inI/7in- $ input analog
A0+D $ ground analog
7re/1 $ pin koneksi
D0+D $ ground digital
7cc 27 $ catu daya positi
(:* ; $ clock internal
D4-D6 $ output digital
$am&ar -.2. Kon.igurasi +in I' AD'-/-"
Deskri+si 0ungsi Pin AD' -/-"
a. >;, pulsa transisi high to low pada input input write maka AD( akan
melakukan kon&ersi data, tegangan analog menjadi data digital. *ode H bit
data akan ditranser ke output lacht flip flop.
15
P
a
g
e
3
2
b. !+', bila kon&ersi data analog menjadi digital telah selesai maka pin !+'
akan mengeluarkan pulsa transisi high to low. ,erangkat AD( dapat
diopersikan dalam mode free running dengan menghubungkan pin !+' ke
input >;.
c. (%, agar AD( dapat akti , melakukan kon&ersi data maka input chip select
harus diberi logika low. Data output akan berada pada kondisi three state
apabila (% mendapat logika high.
d. ;D, agar data AD( data dapat dibaca oleh sistem mikroprosessor maka pin
;D harus diberi logika low.
e. 'egangan analog input deerensial, input 7in (I) dan 7in (-) merupakan
input tegangan deerensial yang akan mengambil nilai selisih dari kedua
input. Dengan memanaatkaninput 7in maka dapat dilakukan oset
tegangan nol pada AD(.
. 7re, tegangan reerensi dapat diatur sesuai dengan input tegangn pada 7in
(I) dan 7in (-), 7re < 7in / 1.
7resolusi < 7in maG / 122.
g. (:"(*, clock untuk AD( dapat diturunkan pada clock (,= atau ;(
eksternal dapat ditambahkan untuk memberikan generator clock dari dalam
(:* !n menggunakan schmitt triger.
Keuntungan AD' -/-"
*ompatibel dengan mikroprosesor H4H4.
)emiliki waktu akses .#2 ns.
)emiliki waktu kon&ersi .44 Js.
)emerlukan catu daya kecil.
'egangan reerensi 1,2 &olt.
19
P
a
g
e
3
2
)emiliki clock internal.
'idak memerlukan pengesetan nol.
!( AD( 4H4C mempunyai dua input analog, 7
in(I)
dan 7
in(-)
, sehingga dapat
menerima input dierensial. !nput analog sebenarnya (7in) sama dengan selisih antara
tegangan-tegangan yang dihubungkan dengan ke dua pin input yaitu 7
in
< 7
in(I)
K 7
in(-).
*alau input analog berupa tegangan tunggal, tegangan ini harus dihubungkan dengan
7
in (I)
, sedangkan 7
in(-)
di-groundkan. =ntuk operasi normal, AD( 4H4C menggunakan
7
cc
< I2 7olt sebagai tegangan reerensi. Dalam hal ini jangkauan input analog mulai
dari 4 7olt sampai 2 7olt (skala penuh), karena !( ini adalah %A( H-bit, resolusinya
akan sama dengan $
(n menyatakan jumlah bit output biner !( analog to digital converter)
!( AD( 4H4C memiliki generator cloc internal yang harus diaktikan dengan
menghubungkan sebuah resistor eksternal (;) antara pin (:* "=' dan (:* !+ serta
sebuah kapasitor eksternal (() antara (:* !+ dan ground digital. 8rekuensi clock yang
diperoleh di pin (:* "=' sama dengan $
=ntuk sinyal clock ini dapat juga digunakan sinyal eksternal yang dihubungkan
ke pin (:* !+. AD( 4H4C memilik H output digital sehingga dapat langsung
dihubungkan dengan saluran data mikrokomputer. !nput Chip Select (akti :">)
digunakan untuk mengaktikan AD( 4H4C. Jika berlogika /!0/, AD( 4H4C tidak akti
(disa!le) dan semua output berada dalam keadaan impedansi tinggi. !nput "rite atau
Start Convertion digunakan untuk memulai proses kon&ersi. =ntuk itu harus diberi pulsa
logika 4. %edangkan output interrupt atau end of convertion menyatakan akhir kon&ersi.
12
P
a
g
e
3
2
,ada saat dimulai kon&ersi, akan berubah ke logika .. Di akhir kon&ersi akan kembali ke
logika 4.
"..3 Teknik +engu&a1an
'erdapat banyak cara untuk melaksanakan pengubahan analog ke digital,
tergantung dari kecepatan dan ketelitian kon&ersi yang dibutuhkan. 'ipe pengubah
yang sering dipakai adalah$
Sistem !oo+ ter&uka
Tegangan ke .rekuensi
,engubah tegangan ke rekuensi merupakan suatu sistem sederhana yang
dapat dipakai bila tidak membutuhkan ketelitian tinggi. )asukan analog dikirimkan
ke osilator terkendali tegangan. "silator menghasilkan keluaran yang merupakan
suatu ungsi linear dari isyarat masukan. *eluaran osilator kemudian dikirimkan ke
pencacah untuk dirubah menjadi isyarat digital.
Tegangan ke !e&ar +u!sa
Di sini tegangan masukan analog digunakan untuk mengendalikan lebar pulsa
keluaran s. ,ulsa digunakan untuk membuka gerbang untuk memungkinkan clock
rekuensi tetap yang mantap untuk dicacah.
".." 2enis3,enis AD'
)enurut cara pengkon&ersiannya, AD( dapat dikelompokkan kedalam
beberapa jenis yaitu $
a. Integrating
14
P
a
g
e
3
2
'ipe !ntegrating menawarkan resolusi tertinggi dengan biaya terendah. AD(
tipe ini tidak dibutuhkan rangkaian sample hold. 'ipe ini memiliki kelemahan yaitu
waktu kon&ersi yang agak lama, biasanya beberapa milidetik.
&. Tracking
'ipe tracking menggunakan prinsip up down counter (pencacah naik dan
turun). -inary counter (pencacah biner) akan mendapat masukan clock secara
kontinyu dan hitungan akan bertambah atau berkurang tergantung pada kontrol dari
pencacah apakah sedang naik (up counter) atau sedang turun (down counter). AD(
tipe ini tidak menguntungkan jika dipakai pada sistem yang memerlukan waktu
kon&ersi masukan keluaran singkat, sekalipun pada bagian masukan pada tipe ini
tidak memerlukan rangkaian sample hold. AD( tipe ini sangat tergantung pada
kecepatan clock pencacah, semakin tinggi nilai clock yang digunakan, maka proses
kon&ersi akan semakin singkat.
c. 0!as1 4 Para!e!
'ipe ini dapat menunjukkan kon&ersi secara lengkap pada kecepatan .44 )/L
dengan rangkaian kerja yang sederhana. %ederetan tahanan mengatur masukan
in&erting dari tiap-tiap kon&erter menuju tegangan yang lebih tinggi dari kon&erter
sebelumnya, jadi untuk tegangan masukan 7in, dengan ull scale range, komparator
dengan bias dibawah 7in akan mempunyai keluaran rendah. *eluaran komparator ini
tidak dalam bentuk biner murni. %uatu dekoder dibutuhkan untuk membentuk suatu
keluaran yang biner. -eberapa komparator berkecepatan tinggi, dengan waktu tunda
(delay) kurang dari F ms banyak digunakan, karena itu dihasilkan kecepatan kon&ersi
yang sangat tinggi. Jumlah komparator yang dibutuhkan untuk suatu kon&ersi n bit
adalah 1Mn K ..
8lash AD( juga dikenal sebagai parallel A/D con&erter sebagai rangkaian
ADc yang paling mudah dipelajari. Dibentuk dari sekumpulan komperater yang
2&
P
a
g
e
3
2
membandingkan sinyak input ke tegangan reerensi menggunakan op-amp. ;esistor
yang digunakan disini harus menggunakan resistor bertoleransi agar lebih akurat.
*eluaran output dihubungkan ke input dari sebuah priority encoder, yang akan
menghasilkan output biner. Diagram berikut merupakan contoh rangkaian lash AD(
# bit yang umum$
7
re
adalah tegangan stabil yang disediakan oleh regulator tegangan presisi
sebagai bagian dari rangkaian con&erter. Jika input analog melebihi tegangan
reerensi, output komparator akan menmghasilkan kondisi tinggi secara berurutan.
,riority encoder akan membangkitkan bilangan biner berdasarkan input yang
diterima.
d. Successi)e A++ro5imation 6egister (SA6*
;angkaian ini menggunakan counter yang dikenal sebagai %ucceci&e
ApproGimation register, yaitu melalui pendekatan berturut-turut untuk mencari nilai
yang tepat. Disamping menghitung naik deretan data biner, register ini menghitung
dengan mencoba seluruh nilai bit dimulai dari )%- dan diakhiri oleh :%-. %elama
proses perhitungan register akan memonitor output komparator untuk melihat jika
hitungan biner kurang atau lebih besar dari input sinyal analog. ;angkaian %ucceci&e
ApproGimation register (%A;) seperti berikut$
21
P
a
g
e
3
2
'ipe successi&e approGimation merupakan suatu kon&erter yang paling sering
ditemui dalam desain perangkat keras yang menggunakan AD(. 'ipe ini memiliki
kecepatan kon&ersi yang cukup tinggi, meskipun dari segi harga relati mahal. N
,rinsip kerja kon&erter tipe ini adalah, dengan membangkitkan pertanyaan-
pertanyaan yang pada intinya berupa tebakan nilai digital terhadap nilai tegangan
analog yang dikon&ersikan. Apabila resolusi AD( tipe ini adalah 1
n
maka diperlukan
maksimal n kali tebakan.
,erlu diingat bahwa %A; dapat mengeluarkan bilangan biner dalam ormat
serial, sehingga dapat meniadakan penggunaan shit register. Jika di plot cara kerja
%A; dapat digambarkan sebagai berikut$
22
P
a
g
e
3
2
(ontoh !( AD( H bit yang mampu menerima H input dan banyak digunakan
adalah AD( 4H4H meskipun lebih mahal dibandingkan AD( 4H4C. AD( ini selain
mampu diprogramkan untuk mulai kon&ersi melalui pena %( (start con&ersion)
mampu juga berjalan dalam mode ree running, artinya ia akan kon&ersi terus
menerus sinyal input dengan cara menghubungkan pena 5"( (5nd " (on&ersion)
ke %(.
"..7 karakteristik +enting AD' 8
.. >aktu kon&ersi
1. ;esolusi
2"
P
a
g
e
3
2
#. Akurasi
2. )emiliki 1 masukan analog
F. )emiliki rekuensi internal
"..9 Parameter AD'
-eberapa parameter yang menentukan mutu sebuah AD(, yaitu$
a. kesa!a1an kuantisasi
*esalahan kuantisasi muncul karena keterbatasan &ariasi bit yang tersedia
terhadap nilai-nilai analognya. )isalnya, pengukuran besaran analog dengan
menggunakan kon&erter H bit. -esaran itu sendiri dapat mempunyai nilai sembarang
yang bersiat malar. %edangkan kon&erter H bit tersebut hanya dapat mengeluarkan
nilai yang terbatas jumlahnya untuk mewakili nilai-nilai besaran analog tersebut.
&. Ketidak!ineran
*arakteristik linier didekati dengan karakteristik bentuk tangga, sehingga
timbul kesalahan kuantisasi sebesar setengah dari tinggi anak tangga. *arena tinggi
anak tangga adalah sama dengan bit penting terendah (Least Significant #it, :%-)
dalam bilangan biner, maka kesalahan tersebut sama dengan setengah :%-.
*esalahan ini diperkecil dengan memperbanyak posisi biner. Di samping itu, masih
terdapat kesalahan yang disebabkan karena komponen kon&erter yang tidak linier.
"leh produsen kon&erter, besar kesalahan ini dinyatakan sebagai ketidaklinieran
dalam persentase dari :%- (dinyatakan dalam 3).
21
P
a
g
e
3
2
c. kode tidak !engka+ (1i!ang*
*adang-kadang kombinasi bit tertentu tidak tersedia, dengan perkataan lain
sebuah anak tangga dilompati. *ombinasi semacam ini disebut kode yang hilang
(missing code). *ode yang hilang tidak terjadi bila kesalahan linieritas kurang dari O
:%-.
d. :aktu kon)ersi.
waktu yang dibutuhkan oleh kon&erter A/D untuk mengubah tegangan
menjadi kombinasi bit disebut dengan waktu kon&ersi (conversion time). >aktu
kon&ersi ini pada kon&erter yang bekerja atas dasar prinsip pendekatan bertingkat
tidak gayut pada besarnya tegangan yang diukur.
"..; Ke!ema1an dan ke!e&i1an AD'
Ke!e&i1an 8
:ebih mudah untuk direka bentuk
,enyimpanan data boleh dibuat dengan mudah
Data yang dihasilkan lebih jitu dan tepat
"perasi boleh 12amper12am
Ke!ema1an 8
'idak menggambarkan keadaan sebenar karena 12amper kesemua kuantitit
adalah dalam bentuk analog
)emerlukan satu dan adakalanya kedua-dua penukar untuk memproses
isyarat dalam bentuk analog dan digital. !ni akan merumitkan reka bentuk
litar dan menambahkan biaya pembuatan.
7.DA' (Digita! to Ana!og 'on)erter*
2%
P
a
g
e
3
2
%ebelum masuk kedalam pembahasan DA( atau pengubah digital ke analog, terdapat
1 kata kunci yaitu digital dan analog.
7..Pengertian Sistem Digita!
%istem digital adalah sistem yang memproses atau memanipulasi data dalam bentuk
digital. Antara sistem digital, yang utama adalah komputer digital dan kalkulator.
Ada setengah sistem mempunyai dua litar analog dan digital. Dalam sistem seperti
ini, penukar (con&erter) diperlukan. 'erdapat dua jenis penukar iaitu penukar analog-
ke-digital (AD() dan penukar digital-ke-analog (DA().
Sistem digita! mem+un<ai &an<ak ke!e&i1an &er&anding sistem ana!og.
Antaranya ialah8
,enyimpanan data bisa dibuat dengan mudah
Data yang dihasilkan lebih jitu dan tepat
"perasi bisa diprogram
Namun sistem ini ,uga mem+un<ai &e&era+a ke!ema1an= contohnya $
'idak menggambarkan keadaan sebenarnya karena hampir semua kuantitas
adalah dalam bentuk analog.
%istem digital merupakan bentuk samping dari sytem analog. digital pada
dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau /eGa). besarnya nilai suatu
sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga
sangat mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. (ontoh kasus ada sistem
digital dengan lebar . byte (H bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh
sistem adalah bilangan bulat dari 4 K 122 ( 12F nilai $ 1 pangkat H ).
,ada sistem digital, ampliier digantikan regenerati&e repeater. 8ungsi
repeater selain menguatkan sinyal, juga DmembersihkanE sinyal tersebut dari
noise. ,ada sinyal Dunipolar basebandE, sinyal input hanya mempunyai dua
nilai K 4 atau .. Jadi repeater harus memutuskan, mana dari kedua
25
P
a
g
e
3
2
kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada inter&al waktu tertentu,
untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi terima.
*euntungan kedua dari sistem komunikasi digital adalah bahwa kita
berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. +ilai-nilai bisa
dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika, atau jika perlu, dengan
mikroprosesor. "perasi-operasi matematika yang rumit bisa secara mudah
ditampilkan untuk mendapatkan ungsi-ungsi pemrosesan sinyal atau keamanan
dalam transmisi sinyal.
*euntungan ketiga berhubungan dengan range dinamis. *ita dapat
mengilustrasikan hubungan ini dalam sebuah contoh. ,erekaman disk piringan hitam
analog mempunyai masalah terhadap range dinamik yang terbatas. %uara-suara yang
sangat keras memerlukan &ariasi bentuk alur yang ekstrim, dan sulit bagi jarum
perekam untuk mengikuti &ariasi-&ariasi tersebut. %ementara perekaman secara
digital tidak mengalami masalah , karena semua nilai amplitudo-nya, baik yang
sangat tinggi maupun yang sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan
sinyal terbatas yang sama.
7.2.Pengertian sistem ana!og
%uatu bentuk dari komunikasi elektronik yang merupakan proses pengiriman
inormasi pada gelombang elektromaknetik, dan bersiat &ariabel dan berkelanjutan
atau disebut juga dengan sinyal analog. (ontohnya sinyal gambar pada tele&isi, atau
suara pada radio yang dikirimkan berkesinambungan.
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang.
)isalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara
yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang.
Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang
diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat
29
P
a
g
e
3
2
mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi
tersebut.
7.3.Pengetian DA' (Digita! to Ana!og 'on)erter*
,engubah digital-ke-analog adalah perangkat elektronika yang dapat
mengubah sinyal digital (biasanya dalam notasi biner) ke bentuk sinyal analog (baik
sebagai arus, tegangan, maupun muatan listrik). Alat pengubah digital-ke-analog ini
sering dikenal sebagai DA' ($igital to Analog Converter) yang banyak dijumpai
pada rangkaian elektronika dan instrumentasi.
,roses pengubahan DA( ini berlawanan dengan proses AD( karena AD( bekerja
untuk mengubah sinyal analog ke bentuk sinyal digital.
$am&ar 6angkaian DA' (Digita! to Ana!og 'on)erter*
,ada rangkaian DA( diatas menggunakan dua buah !( "p-Amp :)6C.
yang sering digunakan sebagai ampliier. !(. berungsi sebagai penghasil sinyal
analog yang terbalik dan !(1 berungsi membalikkan kembali sinyal dari !(..
;angkaian dasar dari DA( adalah rangkaian penguat biasa, hanya saja digunakan
22
P
a
g
e
3
2
&ariasi dari beberapa resistor guna memperoleh sinyal penguatan yang teratur.
Aturan yang harus dipahami dari rangkaian DA( ini adalah nilai dari resistor-resistor
pada bagian input op-amp. +ilai untuk resistor pada bit tinggi (;C) harus 1G dari
resistor penguat (;2), kemudian untuk bit selanjutnya harus 1G dari nilai resistor
pada bit yang lebih tinggi. Jadi jika rangkaian DA( menggunakan C bit maka pada
bit satuan (bit paling rendah) nilainya harus HG dari bit ke-C. Dari gambar diatas bit
satuan diwakili oleh resistor H4 *ohm.
(ontoh *ondisi $
- 444. (.) < %>. ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan output yang dihasilkan
adalah (2*/H4*) G ? &olt < 4,2F12 &olt
- 44.4 (1) < %>1 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya adalah
(2*/C4*) G ? &olt < .,.12 &olt
- 44.. (#) < %>. dan %>1 ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya
adalah (2*/;paralel H4* dan C4*) G ? &olt < (2*/1F,FF6*) B ? &olt < .,FH62 &olt
- .444 (H) < %>C ditutup dan saklar lain dibuka, tegangan outputnya adalah
(2*/.4*) G ? &olt < C.2 &olt.
Dari perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahawa dengan tegangan output
berbanding lurus dengan kondisi masukan, misal untuk . desimal adalah 4.2F12 &olt
maka, decimal 1 < 1 G 4.2F12 < ...12 &olt, decimal # < # G 4.2F12 < ..FH62 &olt dan
begitu seterusnya. *ondisi ini dikarenakan adanya hubungan parallel antara resistor-
resistor input.
,ada dasarnya rangkaian DA( dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan
besarnya pengaruh rangkaian digital dalam perkembangan dunia elektronika. %ejak
ditemukannya bahan semikonduktor %ilicon dan 0ermanium maka dengan cepat
24
P
a
g
e
3
2
terjadi re&olusi dalam hal penyederhanaan dan keakurasian suatu rangkaian
elektronika. Disamping itu dengan diterapkannya rangkaian digital akan menunjang
sekali dalam hal penyimpanan dan mobilitas data. -anyak sekali data-data yang
sekarang bisa dioperasikan dengan komputer adalah merupakan data-data yang
dikon&ersi dari sinyal-sinyal analog. %ebagai contoh sinyal suara ataupun &ideo yang
berbentuk analog bisa diputar dan disimpan dengan menggunakan komputer setelah
sinyal-sinyal analog tersebut diubah menjadi data-data digital.
*elebihan yang dimiliki oleh data-data digital dibandingkan dengan sinyal
analog adalah adanya si.at ke+astian data atau !ogika. Data digital hanya
dibedakan menjadi dua macam yaitu logika tinggi D.E dan logika rendah D4E. :ogika
. mewakili tegangan 2 &olt dan logika rendah mewakili tegangan 4 &olt. (ontoh
kelebihan sinyal digital dibanding sinyal analog adalah pada penerima tele&isi atau
radio digital. Dengan menerapkan system digital sinyal yang dipancarkan oleh
stasiun tele&isi atau radio akan berbentuk data-data . dan 4, dengan begitu pada saat
proses transmisi atau pengiriman data sinyal yang berubah atau rusak akibat
gangguan transmisi 1am+ir tidak akan mengu&a1 !ogika dari sin<a! terse&ut.
'etapi jika sinyal yang dipancarkan adalah sinyal asli yang berupa sinyal analog
maka jika terjadi kerusakan sedikit saja akibat gangguan transmisi maka sinyal yang
akan diterima adalah sinyal yang telah rusak tersbut.
7.".'ara Ker,a DA' (Digita! to Ana!og 'on)erter*
%ecara umum, sinyal digital yang berbebentuk notasi biner dikirim kedalam
rangkaian pengubah (con&erter), didalam con&erter terdapat beberapa !( yang
berungsi sebagai ampliier. %alah satu !( berungsi untuk mengubah sinyal digital
menjadi sinyal analog terbalik, lalu sinyal analog yang terbalik tersebut diteruskan ke
!( lainnya untuk membalikkan sinyal dari !( sebelumnya. *emudian sinyal yang
telah didapat di &arisikan dengan melewatkan kedalam beberapa resistor untuk
memperoleh sinyal penguatan yang teratur. Akhir sinyal analog keluaran dari
con&erter bias berupa kuat arus, tegangan atau muatan listrik.
7.7.'onto1 > 'onto1 A+!ikasi DA' $
"&
P
a
g
e
3
2
"1

Anda mungkin juga menyukai