AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PELUANG SMA MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : 1. MOCH. SAHRODI NIM : 2009184202B0324 2. HOI!A ITRI!ANTANA NIM : 2009184202B02"2 3. HENDRI!ADI ATHORI NIM : 2009184202B02#$ 4. HASAN BASRI NIM : 2009184202B02#2 #. ILMI NUR HAKIM NIM : 2009184202B02$" ". HALIMATUS %UHRI!AH NIM : 2009184202B0244 STKIP PGRI SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 ii KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kelapangan dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pada awalnya banyak sekali kesulitan dan hambatan yang di dapat dalam penulisan makalah ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya mampu terselesaikan. Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. . !"hn arisant"s", ## selaku D"sen mata kuliah Seminar dan Bapak Drs. Ari$ Sh"lihin, #.Pd. selaku D"sen Pembimbing yang telah memberikan masukan dan arahan. arapan penulis, sem"ga makalah ini dapat berman$aat bagi para pembaca yang membutuhkannya. Penulis sadar bahwa di dalam tulisan ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. %leh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kepada semua pihak yang telah membacanya. Atas kritik dan saran para pembaca penulis ucapkan terima kasih. Situb"nd", &"'ember ()*( Penulis iii DATAR ISI alaman !udul+,"'er ...................................................................................... i -ata Pengantar ................................................................................................ ii Da$tar isi ......................................................................................................... iii BAB . P/&DAU0UA& ............................................................................... * *.*. 0atar Belakang #asalah ........................................................................... * *.1. Batasan #asalah ...................................................................................... 1 *.2. 3umusan #asalah .................................................................................... 2 *.4. Tujuan ...................................................................................................... 2 *.5. #an$aat .................................................................................................... 2 BAB .. P/#BAASA& ................................................................................ 4 (.*. Pengertian Pembelajaran Talking Stick .................................................... 4 (.(. 0angkah6langkah Pembelajaran Talking Stick ......................................... 5 (.1. -elebihan dan -elemahan Pembelajaran Talking Stick ........................... 5 (.2. Akti'itas Belajar ...................................................................................... 7 (.4. ubungan Pembelajaran Talking Stick Terhadap Peningkatan Akti'itas Belajar Siswa Pada #ateri Peluang 8#atematika9 .......... : BAB ... P/&UTUP ........................................................................................ ** -esimpulan ..................................................................................................... ** Saran ............................................................................................................... ** Da$tar Pustaka ................................................................................................. *1 iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. L&'&( B)*&+&,- #eningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru yang merupakan ujung t"mbak dalam pendidikan. ;uru adalah "rang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang dapat bersaing dijaman pesatnya perkembangan tekn"l"gi. ;uru dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan pendekatan, strategi dan met"de pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkan semuanya, terutama pada mata pelajaran matematika. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan m"del pembelajaran yang ber'ariati$ masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan m"del k"n'esi"nal pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. al ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap m"del6m"del pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap m"del6m"del pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pr"$esi"nal guru, dan sangat sesuai dengan kurikulum -TSP. -urikulum -TSP yang mulai diberlakukan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang k"mpeten dan cerdas sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. al ini hanya dapat tercapai apabila pr"ses pembelajaran yang berlangsung mampu mengembangkan seluruh p"tensi yang dimiliki siswa, dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Sesuai dengan prinsip belajar sepanjang hidup yang mengacu pada empat pilar pendidikan uni'ersal, yaitu belajar untuk mengetahui 8learning to know9, belajar dengan melakukan (learning to do), belajar untuk hidup dalam 1 kebersamaan (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be) Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. -enyataannya masih banyak ditemui pr"ses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak e$isien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung memb"sankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak "ptimal yang pada akhirnya prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika masih minim. Tantangan guru dalam mengajar akan semakin k"mpleks. Siswa saat ini cenderung mengharapkan gurunya mengajar dengan lebih santai dan menggairahkan. Pers"alannya adalah guru sering kali kurang memahami bentuk6bentuk met"de pembelajaran yang dapat digunakan dalam pr"ses mengajar. -etidakpahaman itulah membuat banyak guru secara praktis hanya menggunakan met"de k"n'ensi"nal, sehingga banyak siswa merasa jenuh, b"san atau malas mengikuti pelajaran. #asih cukup banyak guru yang memakai met"de k"n'ensi"nal dalam melaksanakan pembelajaran. Tentu met"de k"n'ensi"nal tersebut bukan satu kesalahan, tetapi kalau terus6menerus dipakai maka dapat dipastikan suasana pembelajaran berjalan secara m"n"t"n tanpa ada 'ariasi. %leh karena itu, sudah sepantasnya guru mengembangkan met"de pembelajaran yang digunakan dalam pr"ses pembelajaran, terlebih lagi jika dikaitkan dengan upaya meningkatkan akti'itas belajar siswa pada mata pelajaran 8peluang9 matematika. Dengan k"ndisi tersebut seharusnya guru mencari alternati$6 alternati$ met"de pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan akti'itas pembelajaran siswa di kelas, dan salah yang dimaksud dalah hal ini adalah met"de pembelajaran Talking Stick. Pada prinsipnya, met"de talking stick merupakan met"de pembelajaran interakti$ karena menekankan pada keterlibatan akti$ siswa 2 selama pr"ses pembelajaran. Pembelajaran dapat dilaksanakan guru dengan berbagai pendekatan. Untuk meningkatkan akti'itas belajar siswa, guru menggunakan media t"ngkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan talking stick. Talking stick dapat dilakukan di sela6sela atau akhir pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran, guru meminta siswa untuk melakukan pengha$alan materi dengan terlebih dahulu menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai talking stick akan dilaksanakan. Setelah hal tersebut dilakukan, maka guru dan siswa memulai talking stick. ;uru terlebih dahulu memberikan t"ngkat kepada salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa secara bersama menyanyikan lagu tertentu sambil menyerahkan t"ngkat dari siswa pertama ke siswa lainnya, begitu hingga lagu dinyatakan berhenti "leh guru dengan tanda6tanda tertentu yang telah disepakati. Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan utama pemilihan met"de talking stick karena selama pr"ses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyajikan materi pelajaran, siswa diberikan waktu beberapa saat untuk mengha$al materi pelajaran yang telah diberikan, agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking stick berlangsung. #engingat dalam talking stick, hukuman 8punishmen9 dapat diberlakukan, misalnya siswa disuruh menyanyi, berpuisi, atau hukuman6 hukuman yang si$atnya p"siti$ dan menumbuhkan m"ti'asi belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran dengan met"de talking stick murni ber"rientasi pada akti'itas indi'idu siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan. 1.2. B&'&.&, M&.&*&/ Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis perlu memberi batasan masalah secara jelas dan ter$"kus. Selanjutnya masalah yang dibatasi hanya pada penerapan pembelajaran talking stick terhadap 3 peningkatan akti'itas belajar siswa kelas <. pada materi peluang. Pembatasan masalah ini mengandung k"nsep pemahaman sebagai berikut= - >ang dimaksud pembelajaran talking stick adalah pembelajaran yang dirancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran dan peningkatan akti'itas belajar siswa dengan menggunakan media t"ngkat 1.3. R010.&, M&.&*&/ Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan permasalahan makalah ini adalah apakah penerapan pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan akti'itas belajar siswa kelas <. S#A pada materi peluang? 1.4. T020&, Adapun tujuan dalam hal ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran Talking Stick terhadap peningkatan akti'itas belajar siswa kelas <. S#A pada materi peluang. 1.#. M&,3&&' Dari seminar ini diharapkan dapat memberi man$aat antara lain= *. Sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka mengembangkan pr"ses pembelajaran matematika ditingkat S#A atau sederajat khususnya pada materi peluang (. Sebagai bahan perbandingan bagi cal"n guru untuk meninjau kemampuan siswa S#A dalam memahami pelajaran khususnya pada materi peluang dengan menerapkan pembelajaran Talking Stick 1. Sebagai bahan kajian atau re$erensi serta menambah wawasan bagi peneliti yang akan melakukan kajian berhubungan dengan Talking Stick. 4 BAB II PELAKSANAAN LATIHAN MENGAJAR 2.1. P),-)('4&, P)15)*&2&(&, T&*+4,- S'46+ #enurut amalik 8())7=549, berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang harus diketahui guru dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu= @a9 Pembelajaran penerimaan (reception learning), b9 pembelajaran penemuan 8discovery learning9, c9 pembelajaran penguasaan (mastery learning), dan d9 Pembelajaran terpadu 8unit learning9. -eempat pendekatan pembelajaran ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaranA. Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan suatu met"de sebagai alat pencapaian tujuan pembelajaran. Depdiknas 8())B=*)9 menjelaskan bahwa yang dimaksud met"de adalah, @Cupaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara "ptimal. #et"de digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatuA. #erujuk pada de$enisi istilahnya, met"de talking stick dapat diartikan sebagai met"de pembelajaran bermain t"ngkat, yaitu pembelajaran yang drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran "leh siswa dengan menggunakan media t"ngkat. #et"de Talking Stick adalah met"de pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan makalah ini, dalam pr"ses belajar mengajar di kelas ber"rientasi pada terciptanya k"ndisi belajar melalui permainan t"ngkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaan, maka 5 siswa yang sedang memegang t"ngkat itulah yang memper"leh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. al ini dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru. 2.2. L&,-+&/7*&,-+&/ P)15)*&2&(&, T&*+4,- S'46+ Teknis pelaksanaan met"de Talking Stick dapat digambarkan sebagai berikut= *9 ;uru menyiapkan sebuah t"ngkat, (9 ;uru menyampaikan materi p"k"k yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi, 19 Setelah selesai membaca materi pelajaran, siswa diperintahkan untuk menutup buku, 29 ;uru mengambil t"ngkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang t"ngkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya hingga seluruh siswa mendapat bagian untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru, 49 ;uru memberikan kesimpulan, 59 #elakukan e'aluasi, dan 79 #enutup pelajaran. 2.3. K)*)54/&, 8&, K)*)1&/&, P)15)*&2&(&, T&*+4,- S'46+ Dalam pembelajaran Talking Stick terdapat beberapa kelebihan, dan kekurangan antara lain= 2.3.1. K)*)54/&,: 6 #enguji kesiapan siswa 6 #elatih siswa memahami materi dengan cepat 6 Agar lebih giat belajar 8belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai9 2.3.2. K)+0(&,-&,: 6 #embuat siswa tegang 6 6 -etakutan akan pertanyaan yang akan diberikan "leh guru Berdasarkan penerapan pembelajaran Talking Stick diharapkan siswa mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik, dan dengan kelebihan serta kekurangan pembelajaran tersebut diharapkan siswa mampu pula menikmati pr"ses belajar mengajarnya. 2.4. A+'494'&. B)*&2&( #engajar merupakan upaya yang dilakukan "leh guru agar siswa belajar. Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pembelajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan akti'itas belajar. artinya mengubah peran guru dari bersi$at didaktis menjadi lebih bersi$at mengindi'idualis, yaitu menjamin bahwa setiap siswa memper"leh pengetahuan dan keterampilan di dalam k"ndisi yang ada. -egiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk akti$ dalam pembelajaran akan berdampak baik pada hasil belajarnya. -eberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada akti'itas yang dilakukannya selama pr"ses pembelajaran. Akti'itas belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau akti'itas secara sadar yang dilakukan sese"rang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang si$atnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan. Pengajaran yang e$ekti$ adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan akti'itas sendiri. al ini sesuai dengan pendapat 3"usseau 8dalam Sardirman, *::2= :59 yang memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diper"leh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidi6kan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan $asilitas yang diciptakan sendiri, baik secara r"hani maupun teknisis. .ni menunjukkan setiap "rang yang belajar harus akti$, tanpa ada akti'itas maka pr"ses belajar tidak mungkin terjadi. 7 Dilain pihak, 3"hani 8())2= :59 menyatakan bahwa belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam akti'itas, baik akti'itas $isik maupun psikis. Akti'itas $isik ialah peserta didik giat6akti$ dengan angg"ta badan, membuat suatu bermain atau bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasi$. -egiatan $isik tersebut sebagai kegiatan yang tampak, yaitu saat peserta didik melakukan perc"baan, membuat k"ntruksi m"del, dan lain6lain. Sedangkan peserta didik yang memiliki akti'itas psikis 8kejiwaan9 terjadi jika daya jiwanya bekerja sebanyak6banyaknya atau banyak ber$ungsi dalam pengajaran. .a mendengarkan, mengamati, menyelidiki, mengingat, dan se6bagainya. -egiatan psikis tersebut tampak bila ia sedang mengamati dengan teliti, memecahkan pers"alan, mengambil keputusan, dan sebagainya. Se6 lanjutnya amalik 8())*= *749 mengatakan penggunaan akti'itas besar nilai6nya dalam pembelajaran, sebab dengan melakukan akti'itas pada pr"ses pem6belajaran, siswa dapat mencari pengalaman sendiri, memupuk kerjasama yang harm"nis dikalangan siswa, siswa dapat bekerja menurut minat dan kemampu6an sendiri, siswa dapat mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis, dapat mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, suasana belajar menjadi lebih hidup sehingga kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran menyenangkan bagi siswa. Dengan mengemukakan beberapa pandangan di atas, jelas bahwa dalam kegiatan belajar, subjek didik atau siswa harus akti$ berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya akti'itas. Tanpa akti'itas, belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Seperti yang dikemukakan "leh Sardiman 8*::2= :19 bahwa= Apada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada akti'itas. .tulah sebabnya akti'itas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajarA. Asas akti'itas digunakan dalam semua jenis met"de mengajar, baik met"de mengajar di dalam kelas maupun met"de 8 mengajar di luar kelas. Penggunaannya dilaksanakan dalam bentuk yang berlain6lainan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan dengan "rientasi sek"lah yang menggunakan jenis kegiatan tersebut. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa akti'itas belajar merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama pr"ses pembelajaran. Dengan melakukan berbagai akti'itas dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang k"nsep6k"nsep matematika dengan bantuan guru. Dalam hal ini, akti'itas yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dibatasi pada ruang lingkup 2.#. H050,-&, P)15)*&2&(&, T&*+4,- S'46+ T)(/&8&: P),4,-+&'&, A+'494'&. B)*&2&( S4.;& P&8& M&')(4 P)*0&,- <M&')1&'4+&= Dengan menggunakan m"del pembelajaran yang bersi$at mengajak para siswa untuk berperan akti$ dalam pr"ses pembelajaran, dan tidak membuat mereka b"san. Seperti dengan menggunakan m"del pembelajaran in"'ati$ melalui pembelajaran Talking Stick ini akan dapat merubah kebiasaan siswa yang cenderung pasi$ dan hanya terpusat pada guru akan menjadi suatu pr"ses pembelajaran yang akan membuat siswa memahami materi pelajaran dengan mudah dan bertahan lama, serta mereka juga akan merasakan pr"ses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak memb"sankan. Akan tetapi tidak semua materi dalam kurikulum bisa menggunakan met"de ini, seperti perhitungan, karena untuk materi perhitungan siswa terlalu sulit untuk belajar sendiri dan untuk tanya jawab siswa akan kesulitan. Walaupun demikian, tidak menutup celah pembelajaran Talking Stick ini masih bisa diterapkan pada pelajaran perhitungan + matematika terutama pada materi peluang kelas <. S#A. al ini dikarenakan materi peluang 8pr"babilitas9 merupakan cabang matematika yang mempelajari kemungkinan suatu kejadian dari suatu pengujian yang 9 berdasar atas kejadian nyata dalam kehidupan sehari6hari. Tentu diharapkan para cal"n guru untuk bisa berimpr"'isasi dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan akti'itas belajar dapat terpenuhi dengan catatan pertanyaan yang diberikan tidak jauh keluar dari k"rid"r kurikulum yang sudah ditetapkan. Seperti yang sudah diterapkan "leh .r$atul Aini pada S#P& * Sing"sari #alang pada tanggal *4 !uli ()*). Dari hasil penelitian yang ia lakukan terhadap -elas D.. S#P& * Sing"sari #alang yang berjumlah 12 siswa menunjukkan bahwa pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan akti'itas belajar siswa. Pada siklus . akti'itas belajar siswa dengan nilai rata6rata kelas dari pre test sebesar (2 meningkat menjadi (4 atau sekitar 2,*E dan peningkatan akti'itas belajar siswa yang semula nilai rata6rata kelas dari pre test sebesar 77,4 meningkat menjadi 7B,4 atau sekitar *,(7 E. Sedangkan pada siklus .. akti'itas belajar siswa mengalami peningkatan yakni nilai rata6rata kelas dari pre test sebesar (B meningkat menjadi 1* atau sekitar *),7* E dan peningkatan akti'itas belajar siswa yang semula nilai rata6rata kelas dari pre test sebesar 7B,4 meningkat menjadi B*,2 atau sekitar 1,45 E, dan pada Siklus ... akti'itas belajar siswa mengalami peningkatan nilai rata6rata kelas dari pre test sebesar 1* meningkat menjadi 15 atau sekitar *5,*( E. Peningkatan met"de talking stick belajar siswa terlihat dari nilai rata6rata kelas yang semula nilai rata6rata kelas dari pre test sebesar B*,2 meningkat menjadi B7 atau sekitat 5,21 E. Selain .r$atul Aini, beberapa peneliti lain juga sukses melakukan hal yang sama yang dilakukan .r$atul Aini, yaitu 3"sanina &ur AFiFah pada tahun ()): di S#A &egeri * 0umajang dan Garid Sugiant" yang melakukan penelitian pada bulan April s+d #ei ()** terhadap siswa kelas <65 S#A 0ab"rat"rium Uni'ersitas &egeri #alang. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran talking stick dapat meningkatkan akti'itas belajar siswa. 10 BAB III PENUTUP 3.1. K).41:0*&, -esimpulan dari makalah seminar matematika ini dapat diketahui bahwa penerapan pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan akti'itas belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi peluang kelas <. S#A. Selanjutnya dapat diambil ringkasan penjelasan sebagai berikut= *. Perlu adanya pendekatan, teknik pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan lebih membuat siswa menghargai materi yang ia dapat serta bisa dirangsang dengan beberapa met"de pembelajaran yang menarik dan e$isien seperti pembelajaran Talking Stick. (. Talking Stick merupakan salah satu pembelajaran in"'ati$ yang berpusat pada siswa yaitu dengan bantuan t"ngkat, siapa yang memegang t"ngkat wajib menjawab pertanyaan yang diberikan "leh guru 3.1. S&(&, Berdasarkan penjelasan di atas, penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar matematika siswa, antara lain = a. Dalam memberikan pelajaran matematika, hendaknya se"rang guru menggunakan pembelajara Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar b. Diharapkan kepada guru agar lebih memperhatikan kegiatan belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar, karena realitanya siswa kurang memahami pelajaran disebabkan beberapa $akt"r seperti, bakat dan minat siswa yang kurang untuk mempelajari matematika, kurangnya k"nsentrasi siswa dalam belajar dan anggapan siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, serta msih terdapat siswa yang malu atau takut bertanya kepada guru c. Sebagai bahan kajian atau re$erensi serta menambah wawasan bagi guru atau mahasiswa yang ingin melakukan kajian yang berhubungan dengan pembelajaran Talking Stick untuk perbaikan kualitas pembelajaran 11 d. Dapat merasakan suasana yang menyenangkan dan memper"leh pengalaman berbeda dari suasana belajar sebelumnya, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar matematika dan lebih mem"ti'asi siswa dalam menyelesaikan tugas6tugas belajar dengan maksimal dengan menggunakan pembelajaran Talking Stick yang akhirnya membantu memaksimalkan akti'itas belajar siswa. 12 DATAR PUSTAKA ())1, Standar -"mpetensi #ata Pelajaran #atematika, Sesuai -urikulum ())2. !akarta. Departemen Pendidikan &asi"nal Drs. Wagiman, #.Pd., 8())49, Prioritas Matematika Dalam Penerapan Kehidupan ntuk SM! " M! Kelas #$ Program $PS dan %ahasa, Surakarta= PT Widya Duta ;ra$ika ())5. #ateri S"sialisasi -urikulum Tingkat Satuan Pendidikan, !akarta= Departemen Pendidikan &asi"nal= http&""www'depdiknas'in(o'ac #ujiman, ())7. Mana)emen Pelatihan %erbasis %ela)ar Mandiri, >"gyakarta= Pustaka Pelajar Suherman, ()):. Model %ela)ar dan Pembela)aran %erorientasi Kompetensi Siswa* http=++www.w"rdpress.c"m+ .r$atul Aini, ()*). Penelitian Tindakan Kelas, Penerapan Metode Talking Stick ntuk Meningkatkan !ktivitas %ela)ar Siswa' Malang http&""lib'uin+malang'ac'id"thesis"(ullchapter",-./,,00+ir(atul+aini'ps Diakses pada *) &"'ember ()*( http&""www'dedenbinlaode'web'id"0,.,",0"i'html Diakses pada *) &"'ember ()*( http&""weblogask'blogspot'com"0,.0",1"model+pembela)aran+talking+stick'html Diakses pada ** &"'ember ()*( http&""library'um'ac'id"ptk"inde2'php3mod4detail5id46.1.1 Diakses pada *7 &"'ember ()*( http&""library'um'ac'id"ptk"inde2'php3mod4detail5id47.11, Diakses pada *7 &"'ember ()*( 13